Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi & Supervisi
Pendidikan dengan Dosen Pengampu Wahdatun Nisa, M.A

Disusun oleh:
Ilham Widitya (1911101346)

Annisa (1911101355)

Fika Isnayatul Khoiriah (1911101374)

Muhammad Haikal Fikry (1911101377)

Muhammad Asnan (1911101395)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan
tangan untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Administrasi dan Supervisi
Pendidikan” yang berupa sebuah tulisan makalah yang membahas tentang
“Administrasi Kurikulum”.

Sholawat dan salam kami panjatkan kepada jujungan kita Syaidil Imam Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman
islamiah yang penuh pengetahuan dan dari alam kegelapan kealam yang terang
benderag. Da saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya
umunya dan penulis khususnya.

Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran jika
ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan
membenarkan kekliruan tersebut.

Loa Kulu, 13 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi dan Kurikulum 3

B. Proses Administrasi Kurikulum 6

C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum 8

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan 12

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan


nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang
memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu
sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga
pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan
sekolah yang bermutu atau berkualitas. Adanya beberapa program pembaruan dalam
bidang pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan
masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu mengembangkan kehidupan
demokratis yang mantap dalam memasuki era globalisasi dan informasi sekarang ini.

Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah


pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan atau sekolah perlu dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan
pembantu pimpinan yang dikembangkan secara integral dalam konteks Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta
disesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan,
dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi
tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan efisien.1

1
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosakarya, 2007), h. 39-40.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil rumusan


masalah sebagai berikut, yaitu:

1. Apa pengertian administrasi dan kurikulum ?


2. Apa saja proses administrasi kurikulum ?
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengertian administrasi dan kurikulum


2. Untuk mengetahui proses administrasi kurikulum
3. Untuk mengetahui peran guru dalam administrasi kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi dan Kurikulum


1. Pengertian Administrasi
Administrasi Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad”
dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”.
Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan
atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Sedangkan dalam bahasa Inggris.
Kata “ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to”, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct
yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa
Inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after),
dan “mengarahkan”. Dalam arti sempit administrasi diartikan sebagai
pekerjaan tulis-menulis atau ketatausahaan/kesekretariatan. Pekerjaan ini
berkaitan dengan kegiatan menerima, mencatat, meghimpun, megolah,
menggandakan, mengirim, menyimpan, dan lain sebagainya. Kini administrasi
itu telah mengalami perkembangan yang pesat, sehingga administrasi
memiliki pengertian yang lebih luas. Diantaranya mempunyai pengetian yang
sama dengan manajemen, menyuruh orang agar bekerja dengan produktif dan
lain sebagainya. Administrasi juga dapat diartikan sebagai kerja sama antar
anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan
terkait kegiatan-kegiatan rutin, seperti administrasi pengajaran, keuangan,
sarana prasarana dan lain-lain.

Selanjutnya para ahli juga mendefinisikan tentang administrasi,


diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Henri Fayol Administrasi adalah fungsi dalam organisasi niaga unsur-


unsurnya adalah perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah,

3
pengkoordinasian, dan pengawasan. Administrasi merupakan proses yang
menyeluruh dan terdiri dari berbagai kegiatan yang berhubungan dan
bersambungan.
2) Orway Tead Administrasi adalahusaha luas yang mecakup segala bidang
untuk memimpin, mengusahakan, mengatur, kegiatan kerjasama manusia
yang ditunjukan pada tujuan-tujuan dan maksud-maksud tertentu.
3) Ensiklopedi manajemen Administrasi adalah pekerjaan-pekerjaan dalam
rangka kebijaksanaan yang diletakkan oleh manajer-manajer yang lebih
tinggi atau ditetapkan oleh orang yang lebih dahulu memegang jabatan.
4) Ars. The Liang Gie Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok
orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.2
5) Sodang P. Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Pengertian Kurikulum

Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin Curriculum,


semula berarti a running course, specially a chariot race course, dan terdapat
pula dalam bahasa perancis “Courier” artinya “to run” (berlari). Sedangkan
secara terminologi berarti rancangan program pendidikan yang berisi
serangkaian pengalaman yang diberikan kepada peserta didik untuk mencpai
suatu tujuan yang ingin dicapai melalui serangkaian pengalaman belajar.

Kata kurikulum berasal dari bahasa latin “currere” yang berarti


lapangan perlombaan lari. Sedangkan pengertian dari kurikulum pendidikan
adalah semua kegiatan yang telah direncanakandan diusahakan secara

2
Riska, Seiski Afrita “Administrasi Kurikulum”, dalam Jurnal Universitas Negeri Padang Indonesia,
2019. h.1

4
sungguh-sungguh serta pembinaan terhadap situasi belajar mengajar di
sekolah. Selain itu, ada beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli :

a) Kurikulum adalah sebuah perencanaan untuk memperbaiki


seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J.
Galen Saylor).
b) Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat
elemen, yaitu programbelajar, program pengalaman, program
Administrasi Kurikulum, Padang 2020 Pelayanan, dan kurikulum
tersembunyi (Albert Oliven).
c) Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran
yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk mendapatkan ijazah. Kurikulum menurut UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan.
Kurikulum memiliki peranan sebagai program pendidikan yang telah
direncanakan secara sistematis, mengemba peranan yang sangat penting bagi
pendidikan siswa. Apabila di analisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, maka
kita dapat menilai setidaknya tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai sangat
penting, yakni (1). Peranan konservatif, (2). Peranan kritis dan evaluatif, (3).
Peranan kreatif. Dan ketiga peranan tersebut sama pentingnya, bahkan dalam
pelaksanaannya diperlukan suatu yang bersifat kesinambungan.3

3
Engkoswara, Administrrasi pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 249-262.

5
B. Proses Administrasi Kurikulum
1. Perencanaan

Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan


oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa
ditingkat daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum. Perencanaan
kurikulum yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat
pusat meliputi hal-hal berikut.4

a) Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang


terdiri atas:
1) Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
2) Garis-garis besar program pengajaran, dan
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b) Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti
pedoman penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas
guru, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program
pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan pengajaran.
Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti
kurikulum tingkat satuan pendidikan harus berlandaskan
kepada Pancasila sebagai falsafah negara dan Undang-undang
Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Di samping itu, perencanaan kurikulum
yang dilakukan ditingkat daerah juga meliputi penyusunan
rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender
pendidikan untuk setiap tahun ajaran pada masing-masing
daerah. Penyusunan kalender pendidikan dimaksudkan agar
terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan di sekolah, sehingga
4
Astuti, Yuni dan Hade Afriansyah “Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum”, dalam Jurnal
Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019, h.1

6
setiap kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan
pengaturan secara cermat terhadap kegiatan di sekolah yang
dipimpinnya.
2. Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum


di sekolah meliputi penyusunan program pengajaran semesteran. Tujuan
penyusunan program pengajaran semester ini adalah untuk:

1) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam


proses belajar mengajar.
2) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran
dapat dilakukan secara bertahap dan tepat.5
3. Pengawasan

Pengawasan artinya dengan kata controlling yang yaitu pemeriksaan.


Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan
penjagaan, jadi pengawasan berarti mempertahankan dan menjaga dengan
baik. Menurut Winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksankan
oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai
dengan hasil yang direncanakan. Pengawasan adalah fungsi administrati bagi
setiap administrator untuk memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai
dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah
semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang
dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.

4. Evaluasi
1) Evaluasi hasil belajar merupakan suatu tujuan kegiatan yang dilakukan
guna memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.

5
Astuti, Yuni dan Hade Afriansyah “Pengertian… , h. 2.

7
2) Evaluasi program pengajaran merupakan suatu tujuan dengan
rangkaian kegiatan yang dilakuakan dengan sengaja untuk melihat
tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang mendukung
atau menghambat keberhasilan program tersebut6
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum

Pada pelaksanaan kurikulum tugas guru yaitu mengkaji kurikulum


tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru
serta kepala sekolahmemahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan. Pada
proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas.
mencatat peran guru sebagai:

1. Implementers

Guru berperan sebagai mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada.


Dalam melaksanakan perannya guru menerima kebijakan perumus kurikulum.
Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum ataupun
menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru
dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang
telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).

2. Adapters

Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga
sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk
menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.

3. Developers
6
Astuti, Yuni dan Hade Afriansyah “Pengertian… , h.3.

8
Guru memiliki wewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja
dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi
juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta
bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum
sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi
dan misi sekolah, sertasesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan
siswa.

4. Researchers

Peran guru sebagai yang melakukan penelitian kurikulum. Peran ini


dilaksanakan sebagai bagian dalam tugas profesional guru yang memiliki
tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja sebagaiguru. Dalam
pelaksanakan peran sebagai peneliti, guru mempunyai tanggung jawab untuk
menguji berbagai komponen kurikulum. Senada dengan itu, guru memegang
peranan yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum, sebagai
berikut:

a. Pengelolaan Administrasi
b. Pengelolaan Konseling dan pengembangan kurikulum
c. Guru sebagai tenaga profesi Kependidikan
d. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
e. Meningkatkan keberhasilansistem instruksional
f. Pendekatan kurikulum
g. Meningkatkan pemahaman
h. Konsep diri Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis
dengan siswa

Tugas kewajiban guru yang utama adalah mendidik atau mengajar.


Tetapi agar tugas tersebut mampu mencapai tujuan pendidikan, maka guru
harus melibatkan diri dalam masalah administrasi. Dalam hubungannya

9
dengan kegiatan pengadministrasian yang mana pendapat E. Mulyasa bahwa
dalam pelaksanaan administrasi kurikulum mencakup di dalamnya adalah
program tahunan, program semester, program modul, program mingguan dan
harian, program pengayaan dan remedial dan perencanaan silabus. Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto bahwa hal-hal yang diserahkan kepada guru
untuk direncanakan sehubungan denganadministrasi kurikulum adalah
penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan acara pelajaran,
perencanaan nilai hasil belajar. Penyusunan program pengajaran yang
dimaksud Suharsimi Arikunto adalah program semester. Setelah mengetahui
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang diserahkan kepala
sekolah untuk dilaksanakan oleh guru-guru sehubungan dengan administrasi
Kurikulum diantaranya :7

a. Membuat perencanaan program tahunan


b. Membuat perencanaan program semester
c. Membuat perencanaan program modul
d. Membuat perencanaan program mingguan dan harian
e. Membuat perencanaan program pengayaan dan remedial
f. Membuat perencanaan program kegiatan program ekstra kurikuler
g. Membuat perencanaan silabus
h. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
i. Membuat perencanaan evaluasi hasil belajar

7
Meilinda, Rahma Fuji “ Proses Guru Dalam Administrasi Kurikulum”, dalam Jurnal Universitas
Negeri Padang Indonesia, h. 4.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Administrasi dapat diartikan sebagai kerja sama antar anggota organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan terkait kegiatan-kegiatan

11
rutin, seperti administrasi pengajaran, keuangan, sarana prasarana dan lain-
lain.
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran
untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan.
3. Proses administrasi kurikulum di antaranya :
1) Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan
ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat.
2) Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah meliputi penyusunan program pengajaran
semesteran.
3) Pengawasan
Pengawasan artinya dengan kata controlling yang yaitu
pemeriksaan. Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia pengawasan
adalah penilikan dan penjagaan.
4) Evaluasi
4. Pada pelaksanaan kurikulum tugas guru yaitu mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru serta
kepala sekolahmemahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.

B. Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun


penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini,
karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh saran/
kritikan dari kalian semua, agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih

12
baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkakn terima kasih atas dosen
pembimbing mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan yaitu Ibu Wahdatun
Nisa, M.A ,yang telah memberi kami tugas membuat makalah ini demi kebaikan diri
kami sendiri dan untuk orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah , Bandung: Remaja Rosakarya, 2007.

Afrita, Seiski. Riska. “Administrasi Kurikulum”, dalam Jurnal Universitas Negeri


Padang Indonesia, 2019.

Engkoswara, Administrrasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012.

Astuti, Yuni dan Hade Afriansyah “Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum”,
dalam Jurnal Universitas Negeri Padang Indonesia, 2019.

Meilinda, Rahma Fuji “ Proses Guru Dalam Administrasi Kurikulum”, dalam Jurnal
Universitas Negeri Padang Indonesia

Anda mungkin juga menyukai