OLEH:
AGUNG KURNIAWAN
102011023537
Oleh
Agung Kurniawan
102011023537
Dibawah Bimbingan
Materai 6000
Agung Kurniawan
NIM. 102011023537
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat manusia tentang
kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan
kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini dengan judul
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QURAN (BTQ)
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN SISWA SMA
FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG dapat diselesaikan dan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal, namun
dalam penelitan ini penulis menyadari banyak kendala-kendala dan kesulitan yang
didapat, namun berkat adanya dorongan, bantuan, nasihat dan bimbingan dari semua
pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada;
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna menyusun skripsi ini
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusaan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, penulis haturkan terimaksaih yang telah banyak membantu dalam bidang
administrasi dan supportnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Prof. Dr. H. Abdurrahman Ghazaly, MA, selaku pembimbing yang telah dengan
sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah mengorbankan
waktunya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
4. Pimpinan dan staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.
5. Bapak Hasanuddin A. Ghani,MM, Selaku Kepala Sekolah SMA Fatahillah Ciledug
Tangerang, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengadakan penelitian di
sekolah yang dipimpinnya.
6. Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Quran (BTQ) yang setia
membantu dan menemani proses penelitian ini. Sehingga penulis dengan mudah menemukan
segala informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
7. Kepada kedua orang tua ayahanda (Alm. Rubyo) yang telah mendidik penulis semasa
hidupnya, sehingga penulis menjadi seperti sekarang ini. Ibunda (Udi Haryati),
tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan semangat baik moril maupun
materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak-kakakku tercinta (Apriyadi dan Edi Hidayat) dan adikku (Arif Haryadi)
terimakasih atas motivasi dan juga pengertiannya selama ini, kalian adik-adik terbaik
serta harta yang paling berharga dalam hidupku. I LOVE YOU ALL ..
9. Untuk teman-teman semua PAI angkatan 2002, yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas bantuan kalian selama ini, canda tawa yang selalu
menghiasi hari-hari penulis sehingga rasa lelah dan penat terasa hilang dengan adanya
kehadiran kalian.
10. Kepada keluarga besar SMA Fatahillah yang telah membantu dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi teman-
teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyatakan sebagai
manusia yang tidak sempurna, maka dengan senang hati penulis akan menerima kritik
dan saran yag bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Alhamdulillahirrabil alamin
Jakarta, Agustus 2010
Agung Kurniawan
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menelaah sejauh mana
efektifitas penggunakan metode pembelajaran Baca Tulis al-Quran terhadap
kemampuan siswa dalam membaca al-Quran. Metode Penelitian yang penulis
gunakan bersifat deskriptif analisis korelasional dengan rumus F/N x 100%,
kemudian dilanjutkan dengan menngunakan rumus product moment.
i
ii
EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS
AL-QURAN (BTQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA
AL-QURAN SISWA KELAS X SMA FATAHILLAH
CILEDUG TANGERANG.
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh
Agung Kurniawan
102011023537
Dibawah Bimbingan
Materai 6000
Aisatun Nikmah
NIM. 104011000003
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat manusia tentang
kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan
kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak kendala-kendala dan
kesulitan yang didapat, namun berkat adanya dorongan-dorongan, bantuan, nasihat, dan
bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis
bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini dengan judul
EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QURAN (BTQ)
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN SISWA KELAS X SMA
FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG dapat diselesaikan dan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal, namun
penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna menyusun skripsi ini
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusaan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, penulis haturkan terima kasih yang telah banyak membantu dalam bidang
administrasi dan supportnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdurrahman Ghazaly, MA selaku pembimbing yang telah
dengan sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah
mengorbankan waktunya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Pimpinan dan Staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.
5. Bapak Hasanudin A. Ghany selaku Kepala Sekolah SMA Fatahillah Ciledug,
Tangerang yang telah memberikan kesempatan.
6. Ibu Maryani selaku Guru Bidang Study Baca Tulis aL-Quran (BTQ) yang setia
membantu penulis dalam proses penelitian. Sehingga Penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar.
7. Kepada kedua orang tua ayahanda (alm. Rubyo) yang sudah mendidik penulis semasa
hidupnya, sehingga penulis bisa menjadi seperti sekarang ini. Ibunda (Udi Haryati),
tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan semangat baik moril maupun
materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakakku-kakakku (Apriyadi dan Edi Hidayat) serta adikku (Arif Haryadi)
terimakasih atas motivasi dan juga pengertiannya selama ini, kalian saudara terbaikku
serta harta yang paling berharga dalam hidupku. I LOVE YOU ALL ..
9. Teman-teman seperjuangan penulis seluruh PAI angkatan 2002, terima kasih atas
bantuan kalian selama ini, canda tawa yang selalu menghiasi hari-hari penulis
sehingga rasa lelah dan penat terasa hilang dengan adanya kehadiran kalian.
10. Kepada keluarga besar SMA Fatahillah Ciledug Tangerang yang telah membantu dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi teman-
teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyatakan sebagai
manusia yang tidak sempurna, maka dengan senang hati penulis akan menerima kritik
dan saran yag bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Alhamdulillahirrabil alamin
Jakarta, Agustus 2008
Agung Kurniawan
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. i
ABSTRAK...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 6
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian................................ 7
1. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
2. Manfaat Penelitian............................................................... 7
E. Metodologi Penelitian ............................................................. 7
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat penelitian. 31
B. Variabel Penelitian. 31
C. Populasi dan Sampel.. 31
D. Teknik Pengumpulan Data. 32
E. Teknik Analisis Data. 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.. 60
B. Saran-Saran.... .. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
seorang pun di sisi Allah yang lebih mulia dari pada penghafal al-Qur'an
selain para Nabi. (Dikutip dari Kitab Durrotun Nashihin).
Sabda Nabi Muhammad SAW. "Sebaik-baik orang diantara kamu, ialah orang
yang belajar al-Qur-an dan mengajarkannya". (HR Usman bin Affan r.a).
Dari Umar Ibnu Khatab RA, dari Nabi SAW beliau bersabda:
"Sesungguhnya dengan al-Qur'an ini Allah mengangkat beberapa bangsa dan
merendahkan beberapa bangsa yang lain". (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Tidak dipungkiri hampir setiap orang yang membaca al-Quran atau
mendengar al-Quran, setidak-tidaknya pernah mendengar suatu bacaan yang
bukan merupakan cara dia membaca atau yang ia baca selama ini. al-Quran
yang dibaca oleh kaum muslimin sejak zaman Nabi sampai sekarang tidak
hanya mempunyai satu macam cara baca. Karena al-Quran mempunyai
berbagai macam cara baca (Qiraatul Quran) yang juga bersumber dari Nabi. 1
Hal ini bermula dari orang Arab yang mempunyai aneka ragam lahjah
(dialek) yang timbul dari fitrah mereka dalam laggam, suara dan huruf-huruf
sebagaimana diterangkan secara komprehensip dalam kitab-kitab sastra.
Apabila orang Arab berbeda lahjah dalam pengungkapan sesuatu makna
dengan beberapa perbedaan tertentu, maka al-Quran yang diwahyukan Allah
kepada Rasul-Nya Muhammad, menyempurnakan makna kemukjizatannya,
karena ia mencangkup dengan semua huruf dan wajah qiraah pilihan diantara
lahjah-lahjah itu. Dan ini merupakan salah satu sebab yang memudahkan
mereka untuk membaca, menghafal dan memahaminya. 2
Apalagi dalam hal ini, al-Quran tidak hanya diturunkan dengan satu
bacaan saja tetapi banyak cara membacanya, sebagaimana sabda Nabi:
( )
1
Muhsin Salim, Ilmu Tajwid Qiraat Ashim tentang Mad Munfashil dengan Qashr
Riwayat Hafs Thariq Thayyibatun Nasr, (Jakarta : LBIQ, 2001), h.10.
2
H. Abdul Djalal, Ulumul Quran, ( Surabaya: Dunia Islam, 2000), cet. Ke-2, h. 225.
3
3
Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Beirut: Idar al-Thibaat al-Muniriyyat,t.t), Juz Ke-6, h.
227
4
4
Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakakarta: PT.Kloang Klede Putra Timur bekerja sama dengan Koperasi Primer Praja
Mukti I Departeman Dalam Negeri,2003),h.6
5
sederajat dengan SMA, porsi materi keagamaan yang mereka terima nampak
lebih seimbang.
Pengajaran membaca al-Quran di Madrasah Aliyah, ada pada mata
pelajaran Al-Quran dan Hadits, sedangkan di SMA kita tidak menemukan itu.
Namun bukan berarti siswa SMA tidak sama sekali belajar ilmu-ilmu al-
Quran. Maka dari itu melihat fenomena yang nampak seperti ini, SMA
Fatahillah mencanangkan suatu pengajaran baru, yang baru berjalan dua tahun
ini, walaupun masih masuk kategori mulok (muatan lokal) yakni pengajaran
Baca Tulis al-Quran (BTQ). Diantara tujuan pengajaran BTQ di SMA
Fatahillah adalah secara umum sejalan dengan Visi dan Misi sekolah, yakni
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
unggul dari segi IMTAK dan IPTEK. Secara khusus Pengajaran BTQ adalah
meningkatkan baca dan tulis al-Quran siswa.
Dari Pengamatan Peneliti sebelumnya SMA Fatahillah ini adalah
Sekolah Menengah Atas (SMA)s yang berasaskan keislaman, semua siswa
dan tenaga pengajar beragama Islam. Sehingga SMA Fatahillah merupakan
salah satu lembaga yang mengkaji studi keislaman, khususnya mengkaji
tentang al-Quran secara modern sesuai dengan perkembangan sains dan
teknologi. Karena itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan-
permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul EFEKTIFITAS
METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QURAN (BTQ)
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN SISWA KELAS X
SMA FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan
diteliti diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Perhatian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap pentingnya
belajar al-Quran yang masih kurang.
2. Jam belajar mata pelajaran agama dibandingkan mata pelajaran umum
yang dianggap masih kurang di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
6
E. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penlitian
deskriftif analisis korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk
8
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995), Cet
Ke-7, edisi ke-2, h.250
2
Ibid
9
10
prestasi dari tujuan taraf efektifitas dinyatakan dengan ukuran yang agak
pasti.3
Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris-
Indonesia secara etimologi efektifitas berasal dari kata efektif yang artinya
berhasil guna.4
The Oxforrd English Dictonary mengartikan efektifitas sbagai The
Quality of being effective. In various sebse. Efectivity the quality or state
being effectiveand power to be effective. Secara sederhana dapat diartikan
sebagi suatu kualitas yang menjadi efektif dalam berbagai hal atau bidang.
Efektifitas ialah status mutu menjadi efektif dan menggerakkan untuk bisa
efektif.5
Dalam kamus umum bahasa Indonesia efektifitas merupakan
keterangan yang artinya ukuran hasil tugas atau keberhasilan dalam
pencapaian tujuan. 6
Menurut Dennis Mc. Quail efektifitas secara teori komunikasi
berasal dari kata efektif. Artinya terjadinya suatu perubahan atau tindakan,
sebagai akibat diterimanya suatu pesan. Dan perubahan terjadinya dalam
segi hubungan antara keduanya, yakni pesan yang diterima dan tindakan
tersebut.7
Peter. F. Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan
perhatian besar terhadap efektifitas. Menurutnya bahwa efektifitas itu
dapat dan harus dipelajari secara sistematis, sebab ia bukanlah bentuk
sebuah keahlian yang lahir secara ilmiyah. Efektifitas kerja dapat
3
A. b. Pridodgdo, Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, (Yogyakarta : Kanisius, 1990),
Cet Ke-8, h. 296
4
John. M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia.
Pustaka Utama, 1990), Cet. Ke-8, h. 207
5
Eric Buckley, The Oxford English Dictionary, (Oxford : The Clarendom press, 1978),
Vol. III, P. 49
6
Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT. Indah 1995), Cet. Ke-1, h.
742
7
Dennis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta :Erlangga Pratama,
1992), h.281
11
8
Peter. F. Drucker, Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif,(Jakarta : Pedoman Ilmu
Jaya, 1986), h. 5
9
F. X. Suwarto, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1989),
Jilid V, E, FX, h. 12
10
H. Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-1, h. 35
11
M. Arifin, Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara , 1991), Cet. 1, h. 61
12
12
H. M. Arifin, Pendidikan Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, ( Jakarta :
Golden Teragon Press, 1998), cet ke-6, h. 43
13
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta : Balai Pustaka,
1995), cet ke-14, h. 649
13
14
M.Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), cet ke-1, h. 4
15
Muhaimin M.A, Dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: CV. Citra Media, 1996),
h.99
16
Jos D Parera, Linguistik Edukasional, (Jakarta: Erlangga 1997), h.24-25
17
Fadilah Suralanga,dkk.,Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam,(Jakarta:UIN
Press,2005),cet.1,h.60
14
fiil - menjadi .
Sedangkan menurut istilah, ilmu qiraat adalah suatu pengetahuan
yang dengan pengetahuan itu orang dapat mengetahui tata cara membaca
kata atau kalimat al-Quran baik yang dibaca dengan cara yang sama
maupun cara yang dibaca secara berbeda (oleh para qurra) yang
disandarkan kepada orang yang memindahkannya (menyampaikannya)
kepada kita.18
Ilmu qiraat adalah ilmu yang membahas bermacam-macam bacaan
(qiraat) yang diterima dari Nabi saw, dan menjelaskan sanad serta
penerimanya dari Nabi saw,. Dalam ilmu ini, diungkapkan qiraat yang
sahih dan yang tidak sahih19 seraya menishbatkan setiap wajah bacaannya
kepada seorang imam qiraat.20
Adapun secara terminologis, qiraat mempunyai beberapa
pengertian dianatarnya di ungkap oleh Ibnu Al- Jauzi dalam kitab Munjid
al-Miqriin sebagaimana dikutip Abu Djalal:
18
Muhsin Salim, Ilmu Qiraat Tujuh : Bacaan Al-Quran Menurut Tujuh Imam Qiraat
Dalam Thariq Asy Stathibiyyah,h.20
19
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994), Jilid IV, h.142
20
Acep Iim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap,h.9
21
Abdul Djalal, Ulum al-Quran, (Surabaya : Dunia Ilmu, 2000), cet. Ke-2, h. 325
16
22
Hasanuddin AF., Pebedaan Qiraat dan Pengaruhnya Terhadap Istinbat Hukum dalam
al-Quran (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), cet. Ke-1, h. 112
23
Abdul Hadi al-Fadli, al-Qiraat al-Quraniyyat ,(Beirut : Dar al-Majma Ilmi, 1979),
h.63
17
Artinya: Qiraat ialah suat cara membaca al-Quran yang dipilih oleh
salah seorang imam ahli qiraah yang berbeda dengan cara
orang lain dalam mengucapkan al-Quran al-Karim, sekalipun
riwayat (sanad) dan jalannya sama.24
Adapun sebagian ulama menyimpulkan macam-macam qiraat
menjadi enam macam :
a. Mutawatir , yaitu qiraat yang dinukil oleh sejumlah besar periwayat
yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta.
b. Masyhur, yaitu qiraat yang shahih sanadnya tetapi tidak mencapai
derajat mutawatir.
c. Ahad, yaitu qiraat yang shahih sanadnya tetapi menyalahi ragam
Usmani, menyalahi kaidah bahasa Arab.
d. Syaz, yaitu qiraat yang tidak sahih sanadnya
e. Maudu, yaitu qiraat yang tidak ada asalnya.
f. Mudraj, yaitu yang ditambahkan ke dalam qiraat sebagai penafsiran. 25
24
Muhammad abd al-Adzim al-Zarqani, Manahil al-Irfan fi Ulumil Quran, (Mesir,
Dar al-Ihya al-Kutub al-Arabiyyah, 1988), Jilid I, h. 412
25
Manna Al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu al- Quran ,h. 256-257
18
28
H. Abdul Djalal, Ulumul Quran...h. 331
20
1. Metode Baghdadiyah
Metode ini disebut juga dengan metode Eja , berasal dari
Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Tidak tahu dengan
pasti siapa penyusunnya. Dan telah seabad lebih berkembang secara
merata di tanah air.
Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke
abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya
kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qoidah
Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. Tiga puluh huruf hijaiyyah selalu
ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut
menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah
menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya
bersajak dan berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama.
Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat.
Beberapa kelebihan Qoidah Baghdadiyah antara lain :
a. Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.
29
Ahmad Fathoni, Kaidah Qiraat Tujuh, (Jakarta: Institut PTIQ dan Institut Ilmu Al-
Quran (IIQ) Jakarta dan Darul Ulum Press), Jilid II, h. 1
30
Komari al-Muqoddimah , Metode Pengajaran Baca Tulis al-Quran, dari
WWW.Wahdah.Or.Id/WIS/Images/stories, pada 20 Agustus 2010
21
b. Tiga puluh huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah
secara utuh sebagai tema sentral.
c. Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.
d. Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik
tersendiri.
e. Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.
Beberapa kekurangan Qoidah baghdadiyah antara lain :
a. Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah
mengalami beberapa modifikasi kecil.
b. Penyajian materi terkesan menjemukan.
c. Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman
siswa.
d. Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca al-Qur'an.
2. Metode Iqro.
Metode Iqro disusun oleh Bapak As'ad Humam dari Kota Gede
Yogyakarta dan dikembangkan oleh AMM ( Angkatan Muda Mesjid dan
Mushallah) Yogyakarta dengan membuka TK Al-Qur'an dan TP Al-
Qur'an. Metode Iqro semakin berkembang dan menyebar merata di
Indonesia setelah Munas DPP BKPMI di Surabaya yang menjadikan TK
al-Qur'an dan metode Iqro sebagai sebagai program utama
perjuangannya.
Metode Iqro terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang
memikat perhatian anak TK Al-Qur'an. 10 sifat buku Iqro adalah :
a. Bacaan langsung.
b. CBSA
c. Privat
d. Modul
e. Asistensi
f. Praktis
g. Disusun secara lengkap dan sempurna
22
h. Variatif
i. Komunikatif
j. Fleksibel
Bentuk-bentuk pengajaran dengan metode Iqro antara lain :
a. TK al-Qur'an
b. TP al-Qur'an
c. Digunakan pada pengajian anak-anak di mesjid/mushallah
d. Menjadi materi dalam kursus baca tulis al-Qur'an
e. Menjadi program ekstrakurikuler sekolah
f. Digunakan di Majelis-Majelis Taklim
3. Metode Qiroati
Metode baca al-Quran Qira'ati ditemukan KH. Dachlan Salim
Zarkasyi dari Semarang, Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal
1970-an, ini memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur'an secara cepat
dan mudah..
Kiai Dachlan yang mulai mengajar al-Qur'an pada 1963, merasa
metode baca al-Qur'an yang ada belum memadai. Misalnya metode
Qa'idah Baghdadiyah dari Baghdad Irak, yang dianggap metode tertua,
terlalu mengandalkan hafalan dan tidak mengenalkan cara baca tartil (jelas
dan tepat, red.)
Kiai Dachlan kemudian menerbitkan enam jilid buku Pelajaran
Membaca al-Qur'an untuk TK al-Qur'an untuk anak usia 4-6 tahun pada l
Juli 1986. Usai merampungkan penyusunannya, KH. Dachlan berwasiat,
supaya tidak sembarang orang mengajarkan metode Qira'ati. Tapi semua
orang boleh diajar dengan metode Qira'ati.
Dalam perkembangannya, sasaran metode Qiraati kian diperluas.
Kini ada Qiraati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk 6-12 tahun, dan untuk
mahasiswa.
Secara umum metode pengajaran Qiroati adalah :
a. Klasikal dan privat
23
4. Metode al-Barqy
Metode al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca al-
Qur'an yang paling awal. Metode ini ditemukan Sunan Ampel Surabaya,
Muhadjir Sulthon pada 1965. Awalnya, dosen Fakultas Adab IAIN al-
Barqy diperuntukkan bagi siswa SD Islam at-Tarbiyah,Surabaya. Siswa
yang belajar metode ini lebih cepat mampu membaca al-Qur'an. Muhadjir
lantas membukukan metodenya pada 1978, dengan judul Cara Cepat
Mempelajari Bacaan al-Qur'an al-Barqy.
Muhadjir Sulthon Manajemen (MSM) merupakan lembaga yang
didirikan untuk membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan
buta Baca dan Tulis al-Quran dan Membaca Huruf Latin. Berpusat di
Surabaya, dan telah mempunyai cabang di beberapa kota besar di
Indonesia, Singapura & Malaysia.
Metode ini disebut ANTI LUPA karena mempunyai struktur yang
apabila pada saat siswa lupa dengan huruf-huruf / suku kata yang telah
dipelajari, maka ia akan dengan mudah dapat mengingat kembali tanpa
bantuan guru. Penyebutan Anti Lupa itu sendiri adalah dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Departemen Agama RI.
Metode ini diperuntukkan bagi siapa saja mulai anak-anak hingga
orang dewasa. Metode ini mempunyai keunggulan anak tidak akan lupa
sehingga secara langsung dapat MEMPERMUDAH dan
MEMPERCEPAT anak/siswa belajar membaca. Waktu untuk belajar
membaca al-Quran menjadi semakin singkat.
Keuntungan yang di dapat dengan menggunakan metode ini
adalah:
24
5. Metode Tilawati.
Metode Tilawati disusun pada tahun 2002 oleh Tim terdiri dari
Drs.H. Hasan Sadzili, Drs H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan
oleh Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya. Metode Tilawati
dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang berkembang di TK-
TPA, antara lain :
Mutu Pendidikan : Kualitas santri lulusan TK/TP al-Quran belum
sesuai dengan target.
Metode Pembelajaran : Metode pembelajaran masih belum menciptakan
suasana belajar yang kondusif. Sehingga proses
belajar tidak efektif.
Pendanaan : Tidak adanya keseimbangan keuangan antara
pemasukan dan pengeluaran.
Waktu pendidikan : Waktu pendidikan masih terlalu lama sehingga
banyak santri drop out sebelum khatam al-Qur'an.
Kelas TQA Pasca TPA TQA: belum bisa terlaksana.
Metode Tilawati memberikan jaminan kualitas bagi santri-
santrinya, antara lain :
a. Santri mampu membaca al-Qur'an dengan tartil.
b. Santri mampu membenarkan bacaan al-Qur'an yang salah.
25
Buku panduan ini lahir dari sebuah proses yang panjang, dari
sebuah perjalanan pengajaran al-Qur'an di kalangan ibu-ibu yang dialami
sendiri oleh Pencetus dan Penulis buku ini. Telah terjadi proses pencarian
format yang terbaik pada pengajaran al-Qur'an di kalangan ibu-ibu selama
kurang lebih 15 tahun dengan berganti-ganti metode. Dan akhirnya
ditemukanlah satu format yang sementara dianggap paling ideal, paling
baik dan efektif yaitu memadukan pembelajaran baca al-Qur'an dengan
pengenalan dasar-dasar keislaman. Buku panduan belajar baca Al-
Qur'annya disusun tahun 2006. Sedangkan buku-buku penunjangnya juga
yang dipakai pada santri TK-TP al-Qur'an.
Panduan Dirosa sudah mulai berkembang di daerah-daerah, baik
Sulawesi, Kalimantan maupun beberapa daerah kepulauan Maluku, yang
dibawa oleh para Dai. Secara garis besar metode pengajarannya adalah
Baca-Tunjuk-Simak-Ulang, yaitu pembina membacakan, peserta
menunjuk tulisan, mendengarkan dengan seksama kemudian mengulangi
bacaan tadi. Tehnik ini dilakukan bukan hanya bagi bacaan pembina,
tetapi juga bacaan dari sesama peserta. Semakin banyak mendengar dan
mengulang, semakin besar kemungkinan untuk bisa baca al-Qur'an lebih
cepat.
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku. 31
Mempelajari dan memahami al-Quran serta mengajarkannya
adalah ibadah yang sangat tinggi nilainya. Adapun yang memelihara
hafalan a l-Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan akan
mendapatkan kedudukan mulia di surga sesuai dengan tingkat hafalan
dan amalannya.
2. Urgensi Mempelajari Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Al-Quranul Karim merupakan mukjizat umat Islam yang kekal
dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-
Quran diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad s.a.w. untuk
31
Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran, ( Bandung : MIzan, 1994), cet. Ke- XIX, h.
172
28
32
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar...,h. 1337
33
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT.Remaja Rosadakarya, 2005), cet ke-3, h. 69
29
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yang
menunjukkan variasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel yang
mempengaruhi yang disebut variabel penyebab, variabel bebas ataupun
independent variabel yang dilambangkan dengan X dan variabel akibat yang
disebut dengan variabel tidak bebas, tergantung, variabel terikat atau
dependent variabel yang dilambangkan dengan huruf Y. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel X (variabel bebas) adalah metode pembelajaran Baca
Tulis al-Quran (BTQ), sedangkan yang menjadi variabel Y (Variabel terikat)
adalah kemampuan membaca siswa SMA Fatahillah.
31
32
populasi adalah siswa kelas X SMA Fatahillah Ciledug Tangerang. Dari data
yang diperoleh pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa kelas XI adalah 44
siswa.
2. Sampel
Populasi adalah sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam
kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah siswa kelas X SMA Fatahillah Ciledug Tangerang. Dari data
yang diperoleh pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa kelas XI adalah 44
siswa.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi populasi yang
memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili
populasi. Menurut Suharsimi Arikunto, "apabila subjek kurang dari 100 orang,
lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antars 10-
15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga dan
dana"1.
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),
h. 107.
33
1. Observasi
Yaitu pengumpulan data yang mengadakan pengamatan secara
langsung dan pencatatan sistematika terhadap fenomena-fenomena yang
diselidiki di SMA Fatahillah Ciledug, Tangerang. Observasi ini dilakukan
untuk mencari data yang valid yang hendak diteliti dilokasi penelitian
yaitu mengemati keadaan lingkungan sekolah.
2. Angket
Metode angket yang penulis lakukan adalah dengan mengajukan
beberapa point pertanyaan kesejumlah responden penelitian yang terkait
dengan materi. Bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung dan
bersifat tertutup, angket ini mengandung 20 butir item pertanyaan. Setiap
34
Tabel 1
KISI-KISI INSTRUMEN
NO Variabel Dimensi Indikator
1. Metode Metodologi a. Memahami konsep
Pengajaran Baca Pengajaran metode pengajaran
Tulis Al-Quran b. Mengetahui metode
(BTQ) (Variabel pengajaran BTQ yang
X) sesuai dengan tujuan
pengajaran
c. Mengaplikasikan Metode
Pengajaran BTQ dalam
kelas
3. Wawancara
Metode wawancara yang penulis ambil adalah sebuah metode
penelitian face to face dengan tanpa adanya jawaban rekayasa dari kedua
pihak. Wawancara ini, penulis lakukan dengan guru Baca Tulis al-Quran
(BTQ) di sekolah tersebut yang terkait dengan materi dalam penulisan
skripsi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari arsip sekolah
mengenai berdirinya sekolah ini, jumlah guru, siswa, karyawan, struktur
organisasi san fasilitas sekolah.
F
P= 100 0 0
N
Keterangan :
P = Prosentase jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of Cases
N XY X Y
rxy =
N X 2
X N Y 2 Y
2 2
Keterangan :
rxy = Angka Indeks Korelasi
N = Number of Cases
xy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X = Jumlah keseluruhan skor X
Y = Jumlah keseluruhan skor Y
Tabel
Angka Indeks Korelasi Product Moment
Besarnya r Interpretasi
Product Moment
38
39
2. Misi Madrasah :
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif dan
optimal
b. Memacu diri untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik
c. Meningkatkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehar-hari
d. Meningkatkan disiplin dan etos kerja warga sekolah
e. Membangun semangat demokratis, kreatif dan daya juang untuk
menghadapi era global
f. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
dan pengajaran sebagai kebutuhan dasar untuk hidup yang lebih baik
g. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah dan aman
sejahtera (BERHIAS) dan warga sekolah yang berakhlak karimah
Tabel 2
Data Siswa SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang
KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
X 22 22 44
XI 8 7 15
XII 13 4 17
JUMLAH 43 33 76
40
Tabel 3
Data Tentang Guru dan Karyawan SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang
NO NAMA MENGAJAR
11 Minanari, S. Pd Akutansi
18 M. Salbini Pelaksana TU
Tabel 4
Data Tentang Sarana dan Prasarana Di Sekolah
SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang
Ruang Jumlah Ruangan Luas
Ruang Belajar 5 672 m2
Laboratorium IPA 1 62 m2
Laboratorium Komputer 1 56 m2
Laboratorium Bahasa 1 112 m2
Perpustakaan 1 62 m2
Ruang Kepala Sekolah 1 35 m2
Ruang TU 1 28 m2
Ruang Guru 1 72 m2
Masjid 1 120 m2
Ruang UKS 1 20 m2
kantin 1 120
42
d. Deskripsi Data
Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua macam yaitu mengenai
Efektifitas metode pembelajaran Baca Tulis al-Quran (BTQ) terhadap
kemampuan membaca al-Quran siswa kelas X SMA Fatahillah, Ciledug
Tangerang. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tehnik
yaitu, observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Dari data angket yang sudah terkumpul maka diseleksi dan disusun,
setelah itu data-data diklasifikasikan, kemudian dilakukan analisa data.
Setelah itu data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat
frekuensi dan prosentase.
Setelah itu penulis menganalisa dan meninterpretasikan data tersebut, dengan
perincian sebagai berikut:
1
Wawancara pribadi dengan Ibu Maryani, S. Pd. I (Guru Bidang Studi BTQ SMA
Fatahillah)
43
3. Apakah anda selalu hadir dalam setiap pembelajaran Baca Tulis al-Quran
(BTQ):
5. Apa anda senang dengan adanya pembelajaran Baca Tulis al-Quran (BTQ):
Tabel 5.5 Rasa Senang Dalam Pembelajaran Baca Tulis al-Quran (BTQ)
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat Senang 15 48,39%.
Senang 16 51,61%
Kurang Senang 0 0%
Tidak Senang 0 0%
Materi yang menjadi daya tarik dalam pembahasan qiraat sabah, 85%
responden menjawab praktek membaca al-Quran dengan menggunakan bacaan
imam-imam qiraat, 5% pengertian dan sejarah qiraat sabah, 5% responden
mengenal imam-imam qiraat sabah, dan 5% respoden lainnya menjawab kaidah
ushul.
Tidak efektif 0 0%
Kurang efektif 0 0%
lagi untuk lebih memberikan manfaat yang lebih banyak lagi kepada para
jamaah di LBIQ.
Tidak pernah 0 0%
5. Apa yang anda rasakan setelah mengikuti pengajaran BTQ dalam peningkatan
kemampuan membaca al-Quran
7. Setelah anda mengikuti pengajaran Baca Tulis Al-Quran ini, apakah anda
akan lebih giat untuk mempelajari tata cara membaca al-Quran yang baik dan
benar:
Tabel 5.18 Frekuensi Lebih Giat Mempelajari Membaca al-Quran yang
Baik dan Benar
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 1 3,22%
Sering 18 58,07%
Kadang-kadang 12 38,71%
Tidak pernah 0 0%
10. Apakah dengan adanya materi BTQ, anda menjadi sering membaca al-Quran:
Tabel 5.20 Frekuensi Membaca al-Quran
Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 1 3,22%
Sering 25 80,64%
Kadang-kadang 5 16,13%
Tidak pernah 0 0%
hasil bahwasanya sebagian besar jamaah LBIQ dengan mayoritas kaum orang
tua, ternyata mendapatakn banyak manfaat antara lain, bertambahnya
pengetahuan tentang ilmu al-Quran, meanjadi lebih termotivasi untuk lebih
giat mempelajari dan mengamalkan ilmu al-Quran dalam kehidupan sehari-
hari, sampai dengan adanya perubahan pada cara membaca al-Quran menjadi
lebih baik dan benar.2
3. Analisis Data
Tabel 27
Persepsi Siswa terhadap Kewibawaan Guru
Responden Agama X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30
2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 30
3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34
4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29
5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37
6 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38
7 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 25
8 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
10 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 30
11 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
12 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35
13 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 36
14 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 36
15 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32
16 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 37
17 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 31
2
Wawancara pribadi dengan Ibu Maryani, S. Pd. I (Guru Bidang Studi BTQ SMA
Fatahillah).
53
18 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 36
19 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 34
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37
25 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 34
26 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30
27 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35
28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
29 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33
30 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30
31 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37
Jumlah 1023
Tabel 28
Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Responden Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25
5 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 33
6 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 33
7 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 25
8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
9 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 33
10 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 30
54
11 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 30
12 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34
13 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 29
14 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 30
15 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30
16 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 36
17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28
18 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30
19 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
20 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 29
21 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 30
22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
23 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
24 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
25 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30
26 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 30
27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32
28 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
29 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
30 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 30
31 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34
Jumlah 941
967851 962643
=
(1058805 1046529).(891095 885481)
5208
=
68917464
5208
=
8,301
= 0,627
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa korelasi antara kewibawaan guru
agama dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam sebesar = 0,627. Kemudian dari hasil yang diperoleh penulis
menginterpretasikan data melalui 2 cara:
1. Interpretasi sederhana
Dari perhitungan rxy sebesar 0,627 (dibulatkan menjadi 0,62) angka
indeks korelasi yang diperoleh bertanda positif, dapat dikatakan
terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
Hasil tersebut terletak antara 0,41-0,70 berdasarkan pedoman yang
digunakan, maka diketahui korelasi antara variabel X dan Y adalah
sedang atau cukup. Dengan demikian dapat diinterpretasikan dari rxy
yang telah diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi siswa tentang kewibawaan guru agama dengan motivasi
belajar siswa, yaitu hubungannya sedang atau cukup.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan penggalian data untuk skripsi tentang
Efektifitas Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTQ) Terhadap
Kemampuan Membaca al-Quran Siswa Kelas X SMA Fatahillah, Ciledug
Tangerang. Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode komunikasi dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTQ)
berjalan dengan efektif terutama terhadap kemajuan dalam membaca al-
Quran. Terlebih dalam metode komunikasi yang dilakukan, komunikator atau
guru menggunakan komunikasi antarpribadi atau komunikasi dengan bertatap
muka secara langsung kepada komunikan atau jamaah. Sehingga dalam
penyampaian materi, komunikator atau guru mendapati feedbck (tanggapan)
secara langsung. Hal inilah yang menjadi kemudahan bagi komunikator untuk
sukses atau tidaknya komunikasi yang berlangsung. Dan jika komunikasi yang
berlangsung berjalan tidak efektif, komunikator dapat merubah metode
komunikasi pengajarannya.
60
61
2. Dampak dari adanya adalah pembelajaran Baca Tulis Al-Quran (BTQ) bagi
para siswa SMA Fatahillah mendapatkan banyak manfaat seperti
bertambahnya pegetahuan lain tentang al-Quran, pengetahuan tentang cara
keanekaragaman cara membaca al-Quran, menjadi lebih sering membaca al-
Quran sampai dengan adanya perubahan pada cara membaca al-Quran
menjadi lebih baik dan benar. Selain itu jamaah mengetahui macam-macam
metode pembelajaran Baca Tulis al-Quran.
3. Hasil yang didapat dari interpretasi data bahwa didapat perhitungan rxy sebesar
0,627 (dibulatkan menjadi 0,62) angka indeks korelasi yang diperoleh
bertanda positif, dapat dikatakan terdapat korelasi yang signifikan antara
variabel X dengan variabel Y bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
metode pembelajaran Baca Tulis al-Quran (BTQ) terhadap kemampuan
membaca al-Quran siswa SMA Fatahillah, yaitu hubungannya sedang atau
cukup.
4. Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesa alternatif (Ha)
diterima atau disetujui dengan bukti kebenarannya setelah dihitung terdapat
nilai korelasi positif dan signifikan. Berarti jelas bahwa cukup atau sedang
pelaksanaan metode pembelajaran Baca Tulis al-Quran (BTQ) berpengaruh
terhadap kemampuan membaca al-Quran siswa kelas X SMA Fatahillah
Ciledug Tangerang.
B. Saran-Saran
Terlepas dari fakta-fakta yang telah terungkap diatas, perlu adanya
penulis memberi saran semata-mata sebagai masukan untuk para staff
pengajar khususnya pada guru bidang studi BTQ maupun guru tilawah atau
mengaji. Dan semua para siswa umumnya dalam upaya peningkatan kemajuan
efektifitas metode pembelajaran baca dan tulis al-Quran serta kemampuan
membaca al-Quran. Ini semua penulis lakukan bukan berarti ingin
memberikan nasihat bagi para staff pengajar, namun hanya sebagai wujud
kecintaan dan perhatian penulis terhadap mahalnya ilmu pengetahuan tentang
al-Quran.
61
62
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohim, Acep Iim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro), vol. 10
Arifin, M., Ilmu Pengetahuan Islam, Jakarta : Bumi Aksara , 1991, Cet. 1
Buckley, Eric, The Oxford English Dictionary, Oxford : The Clarendom press,
1978, Vol. III
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta : Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994, Jilid IV
Djalal, Abdul, Ulum al-Quran, Surabaya : Dunia Islam, 2000, cet. Ke-2
Drucker, Peter. F., Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif, Jakarta : Pedoman
Ilmu Jaya, 1986
Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiraat Tujuh, Jakarta: Institut PTIQ dan Institut Ilmu
Al-Quran (IIQ) Jakarta dan Darul Ulum Press, Jilid II
Salim, Muhsin, Ilmu Qiraat Tujuh : Bacaan Al-Quran Menurut Tujuh Imam
Qiraat Dalam Thariq Asy Stathibiyyah, Jakarta: Majelis Kajian Ilmu-ilmu
Al-Quran, 2007, cet. Ke-1
Salim, Muhsin, Ilmu Tajwid Qiraat Ashim tentang Mad Munfashil dengan Qashr
Riwayat Hafs Thariq Thayyibatun Nasr, Jakarta : LBIQ, 2001
Shihab, Quraisy, Membumikan Al-Quran, Bandung : MIzan, 1994, cet. Ke- XIX
Siddiqy, Hasbi Ash, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran atau Tafsir, Jakarta:
Bulan Bintang, 1972
Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Surabaya: PT. Indah 1995, Cet. Ke-1
Interviewer Interviewee
Nurfauziah Suci Khoirunnisa