SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I)
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
NUR MUHAMMAD FIKRI ALI
NIM: 109011000233
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Oleh:
Nur Muhammad Fikri Ali
NIM: 109011000233
Di Bawah Bimbingan
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
iii
Surat Keterangan Uji Referensi
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Shalat lima Waktu
Berjamaah dan Relevansinya dengan Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa
MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok jawa Barat” yang disusun oleh NUR
MUHAMMAD FIKRI ALI, NIM. 109011000233, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah
disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Senin, 15 September 2015.
DosenPembimbing
NUR MUHAMMAD FIKRI ALI, 2015. Shalat Lima Waktu Berjamaah dan
Relevansinya dengan Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa
MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kedisiplinan shalat lima
waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa dalam kehidupan sehari-hari. (2) mengetahui hubungan antara
shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan angket.
Target populasi adalah seluruh siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok
Jawa Barat. Sampel yang digunakan berjumlah 69 siswa terdiri dari kelas X, XI
dan XII MA Islamiyah dengan teknik sampling Proportionate Stratified Random
Sampling.
Instrument penelitian untuk shalat dan relevansinya dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar didasarkan pada validitas isi (content validity) dan
construct validity. Keterandalan dihitung dengan teknik “alpha cronbach”. Hasil
uji coba menunjukkan bahwa keterandalan masing-masing instrument lebih besar
dari r kritis. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis korelasional
“spearman rank” dikarenakan data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, tingkat disiplin
shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar siswa berbeda dikarenakan beberapa faktor yang
mempengaruhi kehidupan siswa. Kedua terdapat hubungan yang sedang antara
sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah dengan relevansinya dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren
Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat dengan didukung perolehan r hitung sebesar
0,51 dan t hitung sebesar 4,84 dengan nilai KD sebesar 25,91 %.
Kata kunci : Shalat, pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan
alam Nabi Muhammad SAW, yang telah melepaskan umatnya dari lembah
kebodohan ke arah yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pada
jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Sebagai manusia biasa,penulis menyadari bahwa kemungkinan besar skripsi ini
masih memiliki kelemahan dan kekurangan, maka penulis sangat mengaharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif.
Disamping itu,penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
penulis telah banyak menerima bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya terutama kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis baik secara edukatif maupun administratif sejak awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan ini.
2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bapak
Dr. H. Abdul Majid Khon, MA dan Ibu Marhamah Saleh, Lc yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis untuk selalu semangat dalam
penulisan skripsi ini.
3. Pembimbing bapak Abdul Ghofur, MA dengan segala ketulusan hati telah
memberikan bimbingan, arahan, nasihat yang sangat berarti dalam penulisan
skripsi ini.
vi
4. Pimpinan dan staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan FITK yang telah memberikan fasilitasnya untuk memperoleh
literatur dan bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Abi tercinta Drs. Sobirin HS dan Umi Dra. Maryani S atas segala dukungan
lahir dan batin demi kesuksesan anaknya menatap masa depan yang gemilang.
6. Adinda Almarhumah Rafiqatul Itqiyah (Fika), Muhammad Fadhel Hikam
sekeluarga yang telah memberikan bantuan moril kepada penulis selama
kuliah sampai terselesaikannya skripsi ini.
7. Ncing Itah, Om Zuhri, Ncing Dina, Om Toto, Ncing Dini, Om Ari, Ncing
Okong, Ncing Udin yang siap selalu memberi bantuan dalam penulisan skripsi
ini baik secara moril maupu materil.
8. Kekasih tercinta serta pujaan hati Meisha Noer Kholbi yang telah banyak
memberikan nasehat dan support kepada penulis.
9. Sahabatku Yoppy, Koh Achin, Muiz, Ridwan, Tia dan guruku tercinta Endah
Umayanah yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.
10. Kawan-kawan Pendidikan Agama Islam, khususnya angkatan 2009
11. Semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
para pembaca, terutama bagi kami sebagai penulis. Mohon maaf atas segala
kekurangan. Mari kita berjuang untuk menatap masa depan yang gemilang,
semoga senantiasa bahagia hidup di dunia maupun di akirat kelak. Amiin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Identifikasi Masalah .........................................................................4
C. Pembatasan Masalah.........................................................................4
D. Rumusan Masalah ............................................................................4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................5
F. Kegunaan Penelitian .........................................................................5
viii
2. Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan munkar ...............17
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................29
C. Kerangka Berfikir ...........................................................................30
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................33
B. Metode Penelitian ..........................................................................33
C. Populasi dan Sampel .....................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................34
E. Instrumen Penelitian ......................................................................36
F. Teknik Analisis Data .....................................................................39
G. Hipotesis Statistik..........................................................................43
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket
Tabel 3,2 teknik pengambilan skor
Tabel 3.3 tabel penolong uji linearitas
Tabel 3.4 interpretasi data
Tabel 4.1 rutinitas kegiatan siswa
Tabel 4.2 tabel distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah
Tabel 4.3 tabel distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar
Tabel 4.4 tabel distribusi normal shalat lima waktu berjamaah
Tabel 4.5 tabel distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar
Tabel 4.6 tabel uji linearitas
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 proses coping
Gambar 4.1 polygon distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah
Gambar 4.2 polygon distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar
Gambar 4.3 polygon distribusi normal shalat lima waktu berjamaah
Gambar 4.4 polygon distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 786
2
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, (PT Mitra Cahaya Utama, 2006),
Cet. I, hlm. 125
1
2
3
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh...,Cet. I, hlm. 177
4
Rifát Syauqi Nawawi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2001),
hlm. 13
5
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mustika, 2005), Cet. II, hlm. 119
3
6
Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 12
4
Apabila orang tidak sabar, ia menjadi bingung, panik, pingsan, atau marah-
marah. Kemampuan berpikir tenang akan hilang, sehingga tidak dapat
memecahkan persoalan yang dihadapinya dengan segera.7
Dengan semua ini apakah kita mesti berpaling diri, ataukah kita melakukan
perbuatan yang keji dan mungkar, sehingga merusak hubungan dengan
masyarakat dan hubungan dengan Allah.
Oleh karena itulah untuk mengupas masalah diatas terkait dengan
pencegahan perbuatan keji dan mungkar, saya tertarik membahas masalah
tersebut.
Itu semua saya tuangkan ke dalam sebuah skripsi dengan judul “SHALAT
LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR PADA
SISWA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH
DEPOK”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang muncul, yaitu:
1. Pemahaman siswa yang masih kurang terhadap makna shalat untuk
meningkatkan kualitas akhlak siswa.
2. Penerapan pembelajaran yang berasal dari Alqur’an dan hadits yang masih
belum menjiwai kehidupan siswa sehari-hari.
3. Banyak siswa yang masih kurang mampu menghindari perbuatan keji dan
munkar.
4. Pemahaman arti shalat yang bisa meningkatkan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar.
7
Zakiah Dradjat, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, (Jakarta: CV Ruhama, 1996), Cet.
VII, hlm. 11
5
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus dan terarah, maka penulis membatasi masalah
pada hubungan shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar pada siswa Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok:
Hubungan antara shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar yang dimaksud dalam penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yang
antara lain adalah: Bagaimana hubungan antara shalat dan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar.
E. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, penulis membuat skripsi yang bertujuan:
Mengetahui hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan manfaat bagi:
1. Universitas Islam Negeri Jakarta
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan shalat dan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar sehingga lebih
mengetahui arti sebenarnya dalam shalat dan relevansinya dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dan mengaplikasikannya
dengan segala peristiwa dalam bentuk yang positif.
2. Siswa
Dengan mengetahui arti shalat dan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar lebih dalam lagi, siswa diharapkan bisa menerapkan arti yang
sebenarnya dalam shalat sehingga memberikan dampak positif dalam
menghadapi berbagai problematika yang ada.
3. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dengan adanya hasil penelitian ini,mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
6
A. Deskripsi Teoritik
1. Shalat
a. Pengertian dan Hakikat Shalat
Dalam Kitab Kifayatul Akhyar menjelaskan shalat menurut bahasa adalah
artinya doa, Allah SWT. Berfirman “ ” artinya aku mendoakan
mereka, sedangkan menurut syara‟ ( Istilah ) yaitu segala perkataan dan perbuatan
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta syarat-syaratnya.1
Kemudian dalam kitab fathul muin menjelaskan shalat menurut bahasa adalah doa
dan menurut syara adalah perkataan dan perbuatan yang khusus diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dan kesemuanya dinamakan dengan
shalat.2
Menurut Moh. Rifa‟i dalam bukunya fiqh Islam lengkap menjelaskan
bahwa shalat berarti doa, sedangkan menurut syara‟ berarti menghadapkan jiwa
dan raga kepada Allah karena taqwa hambanya kepada tuhannya, mengagungkan
kebesaran-Nya dengan khusyu‟ dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut cara-cara dan
syarat-syarat yang telah ditentukan.3
Berdasarkan dari beberapa definisi shalat di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa shalat menurut bahasa adalah doa sedangkan menurut
istilah ialah segala perbuatan dan perkataan yang ditujukan kepada sang khalik
dengan penuh keikhlasan dan ketundukan hati, diawali dengan takbiratul ihram,
dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu.
Ada dua hakikat bagi shalat yaitu hakikat lahir dan hakikat batin. Adapun
1
Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad Husain, Kifayatul Akhyar, (Indonesia:
Maktabah darul Ihyal Kutub, t.t 1983.), hal. 82
2
Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. (Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub, t. t), hal. 3
3
Moh. Rifa‟i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 1978), hal. 79
7
8
hakikat lahir itu adalah berdiri, membaca, ruku‟, sujud, dll. Sedangkan hakikat
batin adalah khusyu‟, hadir hati, ketulusikhlasan yang sempurna, memahami
bacaannya, dll. Hakikat shalat lahit dilakukan oleh bagian badan dan anggota,
sedangkan hakikat shalat batin dilakukan oleh hati dan merupakan rahasia
kebatinannya yang menjadi perhatian Allah pada setiap hambaNya.4
4
Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, (Bandung: Gema Risalah Press, 1993), Cet.ke-
3, hal. 124
5
Adnan Tharsyah, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, (Jakarta: Gema Insani Press,
2006), hal. 21-23
9
puluh waktu setiap hari‟ Musa pun berkata „ Sesungguhnya ummatmu tidak akan
sanggup melaksanakan shalat lima puluh waktu setiap hari. Demi Allah
sesungguhnya aku telah mencoba orang-orang sebelummu, dan aku
berpengalaman mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah
engkau (hai Muhammad Kepada Tuhanmu) dan mintalah kepadaNya keringanan
untuk ummatmu. Maka aku pun kembali dan di kurangi untukku sepuluh waktu.
Aku kembali lagi ke Musa As, diapun mengatakan seperti yang dia katakan
sebelumnya lalu aku kembali dan di kurangi lagi sepuluh waktu. Aku kembali ke
Nabi Musa As, ia pun mengatakan seperti yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku
kembali dan di kurangi sepuluh waktu lagi. Aku kembali ke Nabi Musa, ia pun
mengatakan seperti apa yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku kembali dan aku
diperintahkan untuk melakukan sepuluh waktu shalat dalam sehari. Aku kembali
Musa pun berkata seperti apa yang ia katakan sebelumnya. Lalu aku kembali dan
aku diperintahkan untuk shalat lima waktu dalam sehari. Aku kembali ke Musa
As, maka ia pun berkata „apa yang diperintahkan atasmu?‟ Aku menjawab,‟ aku
diperintahkan shalat lima waktu dalam sehari. Ia pun berkata, “ Sesungguhnya
umatmu tidak akan sanggup melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari dan
aku telah mencobanya terhadap orang-orang sebelum kamu, dan telah aku
mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah kepada Tuhanmu
dan mintalah keringanan dariNya untuk umatmu‟ aku pun berkata, „aku telah
memohon kepada Tuhanku sampai aku malu, akan tetapi aku ridha dan
menerimanya. „Ketika telah ku lalui, terdengarlah suara berkata “Sesungguhnya
aku telah menetapkan kewajibanKu dan telah Aku beri keringanan kepada hamba-
hamba-Ku” (HR. Bukhari).
Itulah gambaran kisah tentang keringanan shalat yang pada awalnya lima
puluh waktu menjadi lima waktu. Walaupun dari segi bilangan hanya lima waktu
namun dari segi ganjaran dan pahala menjadi lima puluh waktu karena satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat pahalanya seperti sabda Rasulullah
SAW.6
6
Ibid, hal. 24
10
Perintah shalat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah
SWT. telah dilaksanakan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana hadits Nabi sebagai berikut : “Seorang lelaki Anshar bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW. tentang shalat fajar, “Siapakah yang
melaksanakan shalat fajar pertama kali?‟ Nabi menerangkan kepadanya bahwa
yang pertama kali melakukannya adalah Nabi Adam As, shalat dzuhur pertama
kali dilakukan Nabi Ibrahim As ketika Allah menyelamatkannya dari api Raja
Namrud, shalat ashar pertama kali dilakukan oleh Nabi Yaqub As. Ketika Jibril
As memberitahunya tentang keselamatan Yusuf As, Shalat Maghrib dilakukan
oleh Nabi Daud As. Ketika Allah menerima taubatnya, dan shalat sepertiga malam
pertama kali dilakukan oleh Nabi Yunus bin Mata As. Ketika Allah membebaskan
dari perut ikan paus seperti lelaki tua yang tidak berdaya. Kemudian Jibril As.
Mendatanginya lalu berkata, “ Allah Ta‟ala menitipkan salam dan berfirman
kepadamu, “Aku ingin menguji dirimu bagaimana rasanya siksa-Ku di dunia.
Apakah kamu ridha dengan-Ku?‟ lalu Yunus berdiri dan shalat empat rakaat
kemudian berkata, „Aku ridha terhadap Tuhanku. Aku ridha terhadap Tuhanku”‟.7
c. Kehujjahan Shalat
Dalil atas kehujjahan shalat begitu banyak dari Al-Qur‟an maupun dari
hadits. Ayat Al-Qur‟an yang mewajibkan shalat antara lain:
7
Abdul Qadir Jailani, Puncak Kenikmatan Shalat, (Jogjakarta: Bening, 2010), hal. 75
11
d. Keutamaan Shalat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang pengertian, sejarah dan
kehujjahan shalat, selanjutnya penulis akan membahas tentang keutamaan shalat.
Diantara keutamaan shalat dapat dilihat dari berbagai hadits antara lain
sebagai berikut:
8
Rifa‟i. op.cit., hal. 79-80
9
Ibid, hal. 81
12
“Apa pendapat kalian apabila ada sebuah sungai di depan rumah salah
seorang diantara kalian, dia mandi di sana setiap harinya lima kali, apakah ada
noda kotoran menempel di badannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada noda
kotoran menempel di badannya,”Beliau bersabda, “Begitulah perumpamaan bagi
orang-orang yang mendirikan shalat lima waktu, niscaya Allah akan
menghapuskan semua dosa-dosanya.” (HR. Muslim).
10
Adnan Tharsyah, op,cit., hal. 25
13
e. Manfaat Shalat
Selain shalat sebagai penghapus dosa, shalat juga memiliki berbagai
manfaat baik dalam kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa. Di antara manfaat
shalat yang penulis temukan antara lain:
1) Shalat Sebagai Pembelajaran Adaptasi yang Baik
11
Abdul Qadir Jailani, op. cit., hal. 89-90
12
Mohammad Monib, 8 Pintu Surga, (Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011), hal. 175-179
14
13
Muhammad Bahnasi, Shalat bersama Nabi SAW., (Bandung: Mizan Media Utama (MMU),
2010), hal. 21-123
15
Selain wudhu, gerakan dalam shalat merupakan olahraga yang baik pada
tubuh. Seorang pakar olahraga berkebangsaan mesir, Prof. Ahmad Muhammad
Marzuq mengatakan:
“Diantara manfaat-manfaat shalat bahwa shalat merupakan olahraga yang
cocok untuk otot-otot dan persendian-persendian tubuh. Jika kita perhatikan
gerakan-gerakan shalat ternyata gerakannya menyerupai system swedia dalam
olahraga. Sistem gerakan swedia dalam olahraga kurang lebih berumur 100 tahun.
Sementara sistem shalat telah berlangsung lebih dari 1400 tahun.14
Dan itulah manfaat shalat yang dapat penulis temukan dari mulai shalat
merupakan pembelajaran adaptasi yang baik dimana umat Islam harus bisa
beradaptasi pada keadaan tertentu tanpa melanggar rambu-rambu yang ada.
Kemudian shalat memberikan ketenangan jiwa agar tidak lupa diri dan tetap dekat
dengan sang Khalik.
Shalat pun melatih akal dan ingatan karena setiap harinya umat Islam
diwajibkan shalat lima waktu sehingga menambah potensi akal serta ingatan yang
selalu membaca al-Qur‟an di dalam shalat. Selain kesehatan jiwa, shalat
memberikan kesehatan pada tubuh kita melalui gerakan-gerakan shalat yang
dilaksanakan.
14
Hilmi al-Khuli, Sakitmu karena Shalatmu, (Yogyakarta: Beranda Publishing, 2010), hal. 97
15
A. Syafi‟i, Pengantar Shalat yang Khusyu’, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), Cet.
ke-7, hal. 2
16
Mohammad Monib, op.cit., hal. 182
16
17
Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, (Bandung: Karisma, 1996), Cet. ke-13, hal. 92
17
18
Mohammad Monib, op.cit., hal. 185
19
A. Syafi‟I, op.cit., hal. 73-99
18
yang selaras, serasi, dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
20
Ahsin W. Al-Haside, Kamus Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: SInar Grafika Offset, 2006), Cet. II,
hal. 198
21
Toshihiko Izutsu, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet.
III, hal. 382
22
Tohihiko Izutsu, op.cit., hal. 352
23
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002, 2005). Vol. X Cet. I, hal. 507
19
a) Takabur
Takabur atau keangkuhan atau kecongkakan adalah sikap jiwa yang
menganggap diri lebih baik daripada orang lain atau merendahkan orang lain.
Nabi Muhammad bersabda,
24
Quraish Shihab, op.cit., hal. 507
25
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005), Cet. I, hal.
180
20
Kecongkakan itu dibagi tiga macam dilihat dari segi sasarannya antara
lain:
(1) Kecongkakan kepada Allah
(2) Kecongkakan kepada utusan Allah. Ini juga banyak diceritakan dalam al-
Qur‟an.
“ Jika kamu taati seorang manusia serupa kamu, pastilah kamu merugi bila
demikian.‟ (QS. Al-Mukminun : 34)27
26
Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia (Jakarta: PT. Sari Agung, 1998), Cet. XII, hal. 190
27
Al-Qur‟an, op.cit., hal. 654
28
Sudirman Tebba, op.cit., hal. 183
21
b) Riya
Menurut Muhammad Mahdi bin Dzar al-Naraqy, Riya adalah melakukan
perbuatan baik untuk pamer, bukan karena Allah. Ini termasuk perbuatan keji dan
dosa yang dapat menghancurkan kehidupan agama seseorang. Allah berfirman:
29
Al-Qur‟an, op.cit., hal. 1270
30
Abdul Majib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2007), Edisi I, hal. 365
22
c) Dengki
Dengki adalah menginginkan musnahnya keberuntungan orang lain.
Menurut Nurcholis Madjid, bahaya penyakit hati ini digambarkan dalam surah
kedua terakhir al-Qur‟an yang memuat perintah kepada Nabi Muhammad SAW.
Agar beliau memohon kepada Allah dari cuaca pagi supaya dilindungi dari
kejahatan seorang pendengki:
31
Abdul Majib, op.cit., hal. 185
32
Sudirman Tebba, op.cit., hal. 185
23
d) Fitnah
Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa didasari kebenaran yang
disebarkan dengan maksud memburuk-burukkan orang, seperti menodai nama
baik, merusak kehormatannya, dan yang semacamnya. Jadi, fitnah termasuk
perbuatan keji sehingga hukumnya haram dan tercela.
Fitnah merupakan penyakit hati yang harus dibuang. Caranya adalah
menjauhi segala penyebabnya, seperti mengikuti hawa nafsu dan persaingan
duniawi yang tidak adil. Kemudian menekankan gejala fitnah dengan menutup
peluang munculnya penyakit atau perbuatan keji ini.
Mengobati penyakit rohani yang bersifat keji tersebut tentu tidak sama
dengan mengobati penyakit jasmani. Dalam mengobati penyakit jasmani, inisiatif
mungkin bisa muncul dari orang lain, tetapi dalam mengobati penyakit rohani
diperlukan tekat dari si penderita itu sendiri.
Dalam zaman serba canggih sekarang ini, orang dengan sangat mudah
untuk mencapai sesuatu yang di inginkan. Misalkan dalam bentuk komunikasi
sekarang ada telepon genggam (handphone) yang memudahkan untuk semua
orang dalam berkomunikasi, seperti halnya pesawat televisi,orang dengan cepat
mendapatkan informasi, baik itu mengenai ekonomi, sosial, maupun dalam hal
politik. Tetapi sebaliknya tidak dapat dinafikan, pada saat sekarang ini banyak
terdapat program televisi yang berisikan gossip.
Saat ini hamper di setiap stasiun televisi memiliki paket acara seperti di
atas. Bahkan sebuah stasiun televisi ada yang memiliki lebih dari satu paket acara
infotainment tersebut, dengan jadwal tayangan ada yang mendapat porsi tiga kali
seminggu. Hamper semua isi acara sejenis itu, isinya adalah menyingkap
kehidupan pribadi para selebritis. Walhasil, pemirsa akan mengenal betul seluk
beluk kehidupan para artis, seolah diajak masuk ke dalam rumah bahkan kamar
tidur artis tersebut. Gossip adalah tindakan yang paling di benci Allah. Tetapi
celakanya, kebiasaan itu justru disukai banyak orang, baik di kantor, di tempat
kerja atau bahkan di rumah. Terutama kalangan ibu-ibu.
Banyak hal yang bergeser dan berubah dengan hadirnya pesawat televisi
ke rumah kita, terutama yang berkaitan dengan budaya dan akhlak. Salah satu
24
yang jelas terlihat yaitu pergeseran makna bergunjing atau menggosip. Menggosip
adalah tindakan yang kurang terpuji celakanya lagi kebiasaan ini seringkali
dilekatkan pada sifat kaum wanita. Dahulu, orang akan tersinggung jika dikatakan
tukang gossip. Dan merasa sangat malu. Namun saat ini pesan tersebut telah
mengalami pergeseran.
Beberapa acara informasi kehidupan para artis atau selebritis yang di
kemas dalam bentuk paket hiburan atau infotainment dengan jelas-jelas menyebut
kata gossip sebagai bagian dari nama acaranya. Bahkan pada salah satu acara
tersebut pembawa acaranya menyebut diri, dan menyapa pemirsanya dengan
istilah “biang gossip”.
Sepintas acara ini terkesan menghibur. Seorang ibu yang kelelahan setelah
menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya mungkin akan terasa terhibur dengan
sajian-sajian,sisi-sisi kehidupan pribadi orang-orang terkenal. Apalagi kemasan
acara yang semakin bervariasi ada yang diselingi nyanyi, wawancara langsung
dengan artis, daftar hari ulang tahun para selebritis, dan lain-lain. Namun jika kita
cermati lebih jauh, isisnya kurang lebih adalah menggosip atau menggunjing.
Sejak awal tahun 2002 yang di tandai dengan banyaknya artis pisah ranjang dan
bercerai, peristiwa-peristiwa semacam ini merupakan sasaran empuk bagi penyaji
hiburan ini. Pemirsa disuguhi sajian informasi yang sarat dengan pergunjingan.
Masing-masing pihak merasa benar dan tentu saja menyalahkan pihak
lainnya. Menggosip merupakan tindakan buruk, tidak terasa memiliki konotasi
buruk jika terus menerus disosialisasikan dengan paket menarik di televisi.
Bahkan dianggap sebagai tindakan biasa dan lumrah. Menceritakan aib orang lain
menjadi sesuatu yang tanpa beban kita lakukan, padahal jika kita cermati makna
gossip yang sama dengan ghibah, barangkali kita akan merasa mengerikan ghibah
dalam Islam.
Ghibah atau gossip merupakan sesuatu yang dilarang agama. Apakah
ghibah itu? Tanya seorang sahabat kepada Rasulullah SAW. Ghibah adalah
memberitahu kejelekan orang lain! Jawab Rasul. Kalau keadaannya memang
benar? Tanya sahabat lagi. Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!
Tegas Rasulullah SAW. Percakapan tersebut diambil dari HR. Abu Hurairah
25
e) Namimah (menghasut)
Namimah berarti menghasut orang dengan menyampaikan kabar bohong
dan fitnah tentang orang lain. Ini juga disebut tukang adu domba atau sekarang
lebih popular dengan istilah “provokator”. Perbuatan ini tercela dan merupakan
perbuatan yang harus ditepis. Allah SWT berfirman :
“ Tukang ejek dan pencela yang berkeliling menyebar fitnah”. (QS. Al-
Qalam : 11)
33
Abdullah Ahmad Qadiry, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku aslinya, Sabab Al-
Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1993), Cet. I, hal. 13
27
c. Faktor-Faktor Psikologis
Sementara para ahli meyakini bahwa perilaku yang beradap justru timbul
sebagai akibat dari hal-hal yang sifatnya psikologis. Dapat dicontohkan misalnya
karena tingkat intelegensi yang rendah, tidak kuat mengendalikan diri, dan lain
sebagainya yang akhirnya memiliki pelarian mengarah kepada pemuasan diri
dengan cara-cara melakukan tindakan-tindakan yang cenderung negatif.
d. Faktor-Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial termasuk diantaranya sosial ekonomi seperti
kemiskinan adalah merupakan unsur dominan yang bergerak aktif dalam proses
pembentukan perilaku perbuatan keji dan munkar. Ia adalah wilayah rawan yang
membuka banyak kesempatan bagi terjadinya suatu tindakan negatif.
Ketidakstabilan ekonomi juga mengundang terjadinya kasus-kasus korupsi,
pemerasan, manipulasi dan kasus-kasus lain yang sejenis. Demikian pula
perkembangan struktur sosial yang tak seimbang banyak menimbulkan pengetatan
undang-undang sana sini.
Disisi lain, interaksi yang berlangsung antara satu individu dengan
individu sosial yang lain dalam satu komunitas sosial (misalnya dalam hubungan
antar sesame teman, keluarga, kelompok, lokalitas, dan lain-lain, akan
mengakibatkan taqlid individual. Dimana, yang merasa yunior, akan bertaqlid
dengan sudah senior, yang kecil meniru perilaku yang lebih tua.
e. Faktor Politis dan Ekonomi
Salah satu penyebab timbulnya delik kejahatan dan kemungkaran,
diantaranya adalah di pengaruhi oleh faktor politis. Konsep marxisme mengatakan
konfrontasi yang berlangsung dalam komunitas masyarakat kapitalis, berbeda
bentuk dengan konflik yang terjadi antar individu dengan kondisi sosial yang
mengitarinya.34
f. Faktor Jaringan Kerja Organisme Tubuh
Dapat dicontohkan di sini bahwa gangguan yang terjadi pada saluran
pencernaan bisa berakibat pada proses yang membentuk jaringan tubuh menjadi
terganggu. Gangguan ini selanjutnya akan menimbulkan ketidakstabilan kerja
34
Abdullah Ahmad Qadiry, op.cit., hal. 15
28
system urat saraf secara keseluruhan. Sementara, kondisi seperti ini akan
menimbulkan efek negatif bagi pembentukan perilaku dan segi emosional orang
tersebut. Sehingga, pada gilirannya nanti, akan mendorong orang tersebut untuk
terlihat satu delik kejahatan.35
Ada faktor lain yang membuat seorang itu berperilaku jahat (keji), di situ
yang sangat banyak adalah dorongan jiwa dan dorongan syaitan. Keduanya hanya
membawa kepada kezaliman. Dengan kata lain adalah karena dorongan hawa
nafsu terutama dorongan nafsu amarah. Allah berfirman :
35
Ibid, op.cit., hal.
36
Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet XII, hal. 448
37
Shalah Syadi, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, (Jakarta: Najla Press, 2003), cet I,
hal. 176
29
“ Orang yang kuat itu bukan karena bergulat, tetapi ia bisa menguasai atau
mengendalikan dirinya ketika dia marah”. (HR. Bukhari dan Muslim).39
Pengendalian diri bagi orang yang terlanjur berbuat keji, yakni bisa
dilakukan dengan cara pendiagnosaan dan penyembuhan baik faktor-faktor
penyebabnya, maka demikian juga halnya dengan permasalahan jiwa dan sosial.
Permasalahan jiwa dan sosial, baik besar maupun kecil pernah menimpa
semua manusia di dalam hidup ini. Jika seseorang ditimpa kesulitan, atau sering
melakukan perbuatan menyimpang yang sifatnya melanggar norma, baik norma
hokum, agama, ataupun norma kesusilaan, maka hendaknya seseorang menaruh
perhatian untuk menyembuhkan tubuhnya tatkala sakit. Dia memeriksa dan
mengetahui apa penyebabnya, dan setelah itu menyembuhkannya. Baik juga jika
dia mengobati efek-efek yang ditimbulkannya, sebagai seorang dokter biasa
mengobati rasa demam yang diakibatkan suatu penyakit, karena efek suatu
penyakit dapat membahayakan seseorang jika diabaikan penyembuhannya.
Di samping itu mengingat mati, maka akan terpampang dihadapan
seseorang bagaimana menjadikan kesempatan yang ada untuk berlaku baik
sesame manusia dan selalu beramal di jalan Allah. Ada hal lain yang memberikan
nilai positif pada diri seseorang jika selalu mengingat mati yaitu menjadikan
38
Suryana, Sudrajat, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, (Jakarta: Laksmi Studi, 2001),
hal. 167-168
39
Almarhum, As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, (Semarang:
Toha Putra), hal. 125
30
40
Khalil al-Musawi, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari Kaifa Tabni
Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 1999), Cet. II, hal. 10
31
C. Kerangka Berfikir
Setelah penulis menjelaskan variabel shalat dan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar, penulis menemukan beberapa keterkaitan antara
keduanya. Salah satunya teori bahwa shalat merupakan sarana pembelajaran
adaptasi yang baik dan sebagai pelatihan akal dan ingatan. Itu membuktikan
bahwa shalat mengajarkan untuk berfikir menggunakan akal dan mencari jalan
keluar bagaimana caranya bertindak dengan baik terhadap peristiwa-peristiwa
tertentu dengan situasi tertentu. Dan ini bisa meningkatkan dan menambah potensi
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar.
Kemudian perbuatan keji dan munkar dapat merangsang pikiran baru,
khayalan dan tingkah laku baru, contohnya jika telah datang waktu shalat, namun
ketika itu merasakan marah atau sedih maka suatu perilaku bisa berubah
tergantung bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
dapat mengendalikannya. Orang yang kurang mengendalikan diri dari perbuatan
keji dan munkar maka bisa saja mengakhirkan shalatnya sampai emosinya
mereda, namun sebaliknya orang yang mengerti arti tentang shalat dan bisa
mengendalikannya maka shalat bisa menjadi obat dalam mengobati perbuatan
negatif
Kemudian terdapat teori yang lain tentang perbuatan positif dan perbuatan
negatif. Perbuatan positif bisa memberikan dampak positif yang membuat senang
dan tenang. Contohnya di saat merasa sedih atau marah, shalat sebagai sarana
kesehatan jiwa bisa menjadi obat agar emosi mereda dan menjadi tenang sehingga
setiap pengambilan keputusan terhadap berbagai problem dapat dipikirkan secara
matang. Kemudian contoh lain di saat merasa bahagia maka pengendalian diri
bisa mengolahnya menjadi motivasi untuk beribadah sehingga bisa mempercepat
ibadah atau sebaliknya mengulur waktu untuk ibadah bahkan tidak menunaikan
ibadah. Begitu juga dengan perasaan sedih atau yang lainnya kita olah sesuai
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar kita menjadi hal yang positif
atau sebaliknya.
Berdasarkan teori di atas penulis mempunyai kerangka berfikir bahwa
diduga terdapat hubungan yang relevan antara shalat dengan pengendalian diri
32
dari perbuatan keji dan munkar yang mana semakin mengerti arti shalat seseorang
maka semakin tinggi pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seseorang,
begitu juga sebaliknya.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenarannya.41 Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai
ada tidaknya hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat. Maka
hipotesisnya
Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan
keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
41
Syofian Siregar,Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), hal. 152
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Di dalam penelitian terdapat berbagai jenis dan metode penelitian yang
dipakai. Dalam penelitian yang diteliti ini, penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa angka. Kemudian penelitian ini
menggunakan metode analisisis korelasional melalui teknik korelasi “product
moment” oleh Pearson atau teknik “alpha cronbach”.
Metode analisis korelasional dipakai sebagai metode penelitian penulis
karena penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
variabel shalat dengan variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
pada siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat
1
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
Cet. ke-3, hal. 116
2
Ibid, hal. 119
33
34
3
Sugiyono, statistika untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 21, hal. 61-62
4
Syofian Siregar, op. cit., hal. 132
35
2. Wawancara
Wawancara adalah “teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si
peneliti.”5
5
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 1995),
Cet. ke-3, hal. 64
36
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan adalah
menggunakan pengamatan tanpa menyembunyikan identitas seseorang atau
kelomok. Dalam observasi peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam obyek yang
diamati.6
Dalam observasi, penulis mengamati kegiatan sehari-hari siswa dan
rutinitas yang dilakukan seperti jadwal kegiatan rutin sehari-hari siswa yang
dikerjakan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber non manusia yang bisa didapatkan
melalui pengumpulan referensi yang dibutuhkan. Penulis mengumpulkan referensi
seputar variabel yang dijelaskan dan menemukan hubungannya melalui buku.
Pengumpulan dokumentasi tidak hanya sebatas buku saja, namun data-data yang
terdapat pada populasi penelitian.
E. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah “suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yangsama.”7 Di
dalam instrument penelitian terdapat teknik pengambilan skor, uji validitas, dan
uji reliabilitas dengan penjelasan sebagai berikut:
6
FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:UIN Jakarta, 2013), hal. 66
7
Syofian Siregar, op. cit., hal.. 161
37
Tabel 3.2
Dimana:
n = jumlah responden
X = skor variabel (jawaban responden)
Y= skor total variabel untuk responden n
Konsep kuesioner yang telah disusun kemudian di judgment oleh
pembimbing dan dua orang yang telah berpengalaman untuk melihat construct
dan face validity. Dalam konsultasi dibahas bentuk, isi, bahasa, dan lay out yang
8
Ibid, hal. 162
38
dipakai dalam kuesioner. Hasil dari judgment dilakukan beberapa perubahan dan
perbaikan sesuai dengan fokus penelitian.
Selanjutnya setelah diperbaiki berdasarkan hasil judgment, dilakukan uji
coba terhadap 30 siswa di bimbel Prof. Bob cipulir secara acak dari kelas VII,
VIII, dan IX. Suatu instrument dikatakan valid bila memiliki koefisien korelasi
product moment melebihi 0,3 dan melebihi dari r-tabel. Dengan taraf kesalahan
5% dan n=30 didapatkan Rtabel 0,361. Dari hasil pengujian diperoleh 19 soal
yang valid dari variabel shalatlima waktu berjamaah dan 17 soal yang valid dari
variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar berdasarkan rumus
korelasi Spearman. (hasil perhitungan bisa dilihat dalam lampiran validitas).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah “untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.”9
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach karena
jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7
atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu
instrument penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6
Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik ini yaitu:
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan
( )
i =
R11 = ( )( )
9
Ibid, hal. 173
39
Dimana:
n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih
t2 = varians total
b2 = jumlah varians butir
K = jumlah butir pertanyaan
r11 = koefisien reliabilitas instrument
Dari hasil pengujian diperoleh koefisien reliabilitas disiplin shalat sebesar
0,86 dan koefisien reliabilitas kecerdasan emosional sebesar 0,81. Keduanya lebih
besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument shalat lima waktu
berjamaah dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang telah
disusun berdasarkan item yang valid adalah reliabel (terpercaya) (hasil
perhitungan bisa dilihat dalam lampiran reliabilitas)
JK ( TC) = JK (S)-JK(G)
Dimana:
JK(T) = jumlah kuadrat total
JK(A) = jumlah kuadrat koefisien a
JK(bla)= jumlah kuadrat regresi
40
( )
Tuna Cocok k-2 JK(TC)
( )
Galat n–k JK(G)
2. Uji Korelasi
Karena peneliti mengambil judul untuk mencari hubungan antara dua
variabel, maka teknik yang peneliti gunakan adalah teknik analisis korelasional.
Teknik analisis korelasional ialah teknik analisis statistik mengenai hubungan
antardua variabel dengan tujuan:
a. Ingin mencari bukti, apakah memang benar antara variabel yang satu dan
variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.
b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antarvariabel itu termasuk
hubungan yang kuat, cukup, atau lemah.
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan itu merupakan
hubungan yang berarti atau meyakinkan, ataukah hubungan yang tidak berarti
atau tidak meyakinkan.10
10
Mardalis, op. cit., hal. 188
41
Dimana:
n = jumlah responden
X = Variabel shalatlima waktu berjamaah
Y = variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
rxy = hasil korelasi antara variabel x dan y
p=1-
( )
Dimana:
bi = selisih ranking variabel x dengan variabel y
n = jumlah responden
p = hasil korelasi variabel x dan y
Jika jumlah datanya > 30, maka pengujiannya harus mengubah nilai rho menjadi
uji t dengan rumus
t=r√
Dimana:
n = jumlah responden
r = nilai rho
42
3. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam
bentuk %. Dimana rumus yang digunakan adalah rumus “Coefficient of
Determination” atau koefisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih
memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi „r‟ product moment
Rumus Coefficient of Determination yaitu :
KD = r2 x 100%
43
Dimana:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variable dependen, bila nilai variable independen dimanipulasi.
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuatkeputusan apakah naik
dan menurunnya variable dependen dapatdilakukan melalui peningkatan variable
independent atau tidak.11
Sebelum analisis regresi digunakan maka diperlukan uji linieritas. Jika
data tidak linier maka analisis regresi tidak perlu dilakukan.
Rumus analisis regresi sederhana
Y = + bX
Dimana:
Y = subyek dalam variable dependen
= harga Y ketika harga X = 0
b = angka arah atau koefisien regresi12
X = subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu
G. Hipotesis Statistik
Setelah mengetahui hipotesis penelitian pada subjudul hipotesis penelitian,
maka penulis menyusun hipotesis statistik yang antara lain
H0 p = 0
H1 p ≠ 0
Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan
keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
11
Ibid. h. 260
12
Ibid., h.261
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan banyaknya variabel dan mengacu pada masalah penelitian, maka
deskripsi data dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pertama tentang penerapan
sikap shalat lima waktuberjamaah dan dampaknya terhadap pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar siswa serta kendala yang dihadapi, kedua tentang
variabel shalat lima waktuberjamaah dan ketiga tentang variabel pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar. Data pertama diperoleh melalui wawancara yang
menggunakan pedoman wawancara kepada guru terkait dan melakukan observasi
terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa sehari-harinya. Kemudian data kedua
dan ketiga diperoleh melalui hasil kuantifikasi terhadap jawaban responden atas
angket yang disebarkan. Proses kuantifikasi dilakukan dengan cara pemberian
skor responden. Angka-angka yang disajikan diolah menggunakan statistika
deskriptif untuk menggambarkan nilai rata-rata, simpangan baku dan distribusi
frekuensi :
1. Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya terhadap
pengendalian diri perbuatan keji dan munkar serta kendalanya.
Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah yang dideskripsikan ini
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru agama di sekolah
dan observasi keseharian yang dilakukan siswa.
Pada hasil wawancara ditemukan beberapa informasi yang antara lain :
1) Pihak sekolah membiasakan para siswa untuk shalat tepat waktu dan
secara berjamaah bertujuan untuk menanamkan sikap kedisiplinan dan
sadar akan pentingnya shalat.
2) Para siswa memiliki kepribadian yang berbeda sehingga masih banyak
siswa yang kurang stabil emosinya. Di antara mereka ada yang memiliki
hubungan baik dengan guru maupun teman, namun banyak juga yang
hubungannya kurang baik dengan guru maupun teman.
44
45
3) Terdapat perbedaan yang konkret antara siswa yang shalat lima waktu
berjamaah dengan yang tidak. Ini bisa dilihat dari sikap, hubungan, nilai,
dan cara bicaranya.
Selain hasil wawancara di atas, penulis melakukan observasi tentang
kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan siswa yang antara lain tertera pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Rutinitas Kegiatan Siswa
Waktu kegiatan
03.30 - 04.30 Shalat tahajud
04.30 - 05.30 Shalat subuh dan kegiatan mengaji
05.30 -06.30 Persiapan untuk sekolah
06.30 - 07.30 Shalat dhuha
07.30 - 12.00 Kegiatan sekolah
12.00 - 01.00 Shalat dzhur dan pengajian
01.00 - 03.00 Istirahat / kegiatan ekskul
03.00 - 04.30 Shalat ashar dan pengajian
04.30 - 06.00 Istirahat
06.00 - 07.30 Shalat maghrib dan pengajian
07.30 - 08.00 Istirahat
08.00 - 11.00 Pengajian
11.00 - 03.30 Istirahat / tidur
Dalam kegiatan rutinitas tersebut pastinya terdapat kendala yang antara lain:
1) Siswa yang mengantuk saat dibangunkan
2) Sikap siswa yang masih sulit diatur
3) Sikap malas untuk shalat sunnah
46
Di antara kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan para siswa, setiap hari rabu
terdapat ekskul yang merupakan kendala dalam penerapan disiplin dalam shalat.
Itu dikarenakan siswa yang ekskul hari rabu berlangsung sampai waktu ashar
sehingga banyak siswa yang kelelahan setelah ekskul atau tetap melanjutkan
ekskulnya walau adzan ashar telah berkumandang.
Selain shalat lima waktu berjamaah, terdapat juga perbuatan keji dan munkar
siswa. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa berbeda - beda bisa
dilihat dari beberapa faktor, antara lain :
1) Usia, siswa kelas 7 pasti berbeda dengan siswa kelas 8 dan 9 berdasarkan usia
karena tingkat kedewasaan mereka berbeda
2) Daerah asal, siswa dari daerah seperti Jawa dan sekitarnya memiliki
Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang lebih tinggi dari pada
siswa yang berasal dari Jakarta
3) Keluarga, siswa yang tinggal di dalam keluarga yang tidak banyak masalah
akan berbeda dengan siswa yang keluarganya mempunyai masalah terutama
broken home.
2. Shalat lima waktu berjamaah
Banyaknya responden dalam pengumpulan data berjumlah 69 orang.proses
perhitungannya antara lain :
a. Menghitung range
Skor tertinggi = 63
Skor terrendah = 31
Range = data terbesar - data terkecil = 63 -31 = 32
b. Menghitung banyak kelas dengan rumus sturgess
Banyak kelas = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 69 = 1 + 3,3 (1,84)
= 7,07 ~ 7
c. Menghitung interval kelas
i =
= 4,57 ~ 5
47
Varians (s2)=
= = 12,72
Dan grafiknya adalah
Gambar 4.1
Polygon Distribusi Frekuensi Shalat Lima Waktu Berjamaah
48
Dalam variabel shalat lima waktu berjamaah skor totalnya 3.654. Berdasarkan
hasil perhitungan terhadap skor shalat lima waktu berjamaah diperoleh skor
terendah 31 danskor tertinggi 63 dengan range (jangkauan) skor 32. Kemudian
dari total skor tersebut diperoleh :
a. Nilai rata-rata = 52,86
b. Varians = 12,72
c. Simpangan baku = 3,57
= = = 7,40
S=√ =√ = 2,72
Dan grafiknya adalah
Gambar 4.2
Polygon Distribusi Frekuensi Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
50
Dalam variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar skor totalnya
3.635. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap skor pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar diperoleh skor terendah 37 dan skor tertinggi 65
dengan range (jangkauan) skor 28. Kemudian dari total skor tersebut diperoleh
a. Nilai rata-rata = 52,44
b. Varians = 7,40
c. Simpangan baku = 2,72
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak sehingga
mengetahui termasuk statistik parametris atau nonparametris.
1. Uji normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat (X2).
Pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat dilakukan dengan cara
membandingkan Kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)
dengan kurve normal baku/standart (A). Jadi membandingkan antara (B : A). Bila
B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang
berdistribusi normal. Langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas antara
lain :
a. Menentukan jumlah kelas interval dan dalam hal ini ditetapkan 6 sesuai
dengan 6 bidang yang ada pada Kurve normal Baku
b. Menentukan panjang kelas interval
—
panjang kelas =
(fo-fh)2 dan
51
f. Membandingkan harga Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila
harga Chi Kuadrat Hitung lebih kecil dari Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi
data dinyatakan normal.1
a. Shalat lima waktu berjamaah
—
panjang kelas =
=
= 5,33 ~ 6
Frekunsi Harapannya antara lain:
1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
Sehingga tabel dan grafiknya adalah
Tabel 4.4
Tabel Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah
Interval fo Fh fo-fh (fo-fh)2
31-36 1 2 -1 1 0.5
37-42 3 9 -6 36 4
43-48 13 23.5 -10.5 110.25 4.7
49-54 22 23.5 -1.5 2.25 0.1
55-60 20 9 11 121 13.44
61-66 10 2 8 64 32
Jumlah 69 69 54.73
1
Ibid, hal.80 - 82
52
=
= 4,66 ~ 5
Frekunsi Harapannya antara lain:
1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2 Sehingga tabel dan grafiknya adalah
53
Tabel 4.5
Tabel Distribusi Normal Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
Gambar 4.4
Polygon Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah
JK (A) =
JK (bla) =
( )
JK(G) = ∑ (∑ )
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai linearitas yang kemudian dibuat sesuai
tabel penolongnya antara lain: (perhitungan detailnya lihat di lampiran)
Tabel 4.6 Tabel Uji Linearitas
Sumbervariasi dk JK KT F
Total 69 194467 194467
Koefisien (a) 1 191496 191496
21,65
Regresi (bla) 1 725,54 725,54
Sisa 67 2245,45 33,51
Tuna Cocok 21 802,65 38,22
1,22
Galat 46 1442,80 31,37
a. Uji keberartian
Ho : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
H1 : koefisien itu berarti (b + 0)
55
Kriteria pengujian
b. Uji Linearitas
Ho : Regresi Linear H1 : Regresi non-linear
Kriteria pengujian
3. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan dua hipotesis yang perlu diuji secara empiris.
Hipotesis yang diuji adalah dugaan tentang shalat lima waktu berjamaah dan
relevansinya terhadap pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkarsiswa
madrasah aliyah pondok pesantren Al-Hamidiyah DepokSebelum pengujian
hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan membuktikan
bahwa data tidak berdistribusi normal. Sehingga analisis yang digunakan penulis
adalah Korelasi Spearman rank dengan rumus
= 1 -
Perhitungannya adalah sebagai berikut: (untuk data sepenuhnya terdapat
dalam lampiran)
Diketahui:
56
bi2 = 26.87
N = 69
Ditanyakan :?
Jawab
=1-
=1-
=1-
= 0,51
Berdasarkan penghitungan di atas didapatkan nilai rho = 0,51, namun
dikarenakan n lebih dari 30 maka pengujian signifikansinya mengubah nilai rho
menjadi uji t dengan rumus
t=r√
Sehingga penghitungannya
t = 0,51√
t = 0,51√
= 0,51(9,51)
= 4,84
=
= 26,65
b =
=
—
=
58
= 0,49
Y = a + bX
= 26,65 + 0,49 X
Berdasarkan hasil perhitungan regresi diatas, didapatkan persamaan regresinya
Y= 26,65 + 0,49X. Jadi diperkirakan semakin besar nilai variabel shalat lima
waktu berjamaah maka semakin meningkat sebesar 0,49.
seseorang itu harus berfikir secara matang sehingga bisa bertindak secara tepat.
Ini bisa dilihat dari siswa yang memiliki sikap disiplin shalat yang tinggi pasti
berbeda dengan siswa yang kurang disiplin shalatnya berdasarkan sikap, cara
bicara, intelligent, pengambilan keputusannya.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengalami keterbatasan utama yang terletak
pada alat analisis yang hanya menggunakan analisis statistik deskriptif dalam
mendeskrispikan temuan penelitian. Sehingga masih ada beberapa aspek yang
tidak bisa terkuantisasi dan dikemukakan sebagai hasil temuan penelitian. Selain
itu penelitian ini hanya meneliti persiapan pra kondisi penerapan akuntansi
berbasis aktual dengan 5 ( lima ) variabel, sedangkan masih terdapat beberapa
variabel lain yang merupakan pra kondisi dalam penerapan akuntansi berbasis
aktual.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, maka
implikasinya antara lain :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap disiplin shalat lima waktu
berjamaah siswa dapat mengembangkan atau meningkatkan pengendalian
diri dari perbuatan keji dan munkar siswa. Ini berarti semakin siswa
mengerti arti disiplin shalat lima waktu berjamaah dan mempraktekkannya
maka semakin berkembang tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa sehingga siswa lebih bertindak dewasa dan bijaksana
dalam mengambil keputusan dan bertindak.
60
61
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, penulis
mengajukan beberapa saran yang antara lain :
1. Lembaga mengadakan suatu program khusus yang bertujuan untuk
membiasakan murid. Contohnya mengadakan absen pada waktu shalat
sehingga mengetahui murid yang telat atau tidak shalat.
2. Guru atau pengurus memberikan arahan positif sesuai karakter masing-
masing individu untuk menjadi lebih baik.
3. Memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa yang bermasalah untuk
mencari akar masalah siswa tersebut sehingga bisa diatasi.
4. Diadakan suatu acara yang menarik siswa tentang arti disiplin shalat lima
waktu dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seperti
menonton film, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya Mustika, Cet. II, 2005
Ardani, Moh, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah : PT Mitra Cahaya Utama,
Cet.I, 2006
Bahnasi, Muhammad, Shalat bersama Nabi SAW, Bandung: Mizan Media Utama
(MMU), 2010
Dradjat, Zakiah, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, Jakarta: CV Ruhama, Cet.
VII, 1996
FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: UIN Jakarta, 2013
Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, Bandung: Karisma, Cet. ke-13, 1996
Haddad, Abdullah, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, Bandung: Gema Risalah
Press, Cet.ke-3, 1993
Al-Haside, Ahsin W, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Sinar Grafika Offset, Cet.
II, 2006
Al-Hasyimi, As-Sayyid Ahmad, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, Semarang:
Toha Putra……..
Izutsu, Toshihiko, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus,
Cet. III, 1993
Jailani, Abdul Qadir, Puncak Kenikmatan Shalat, Jogjakarta: Bening, 2010
Al-Khuli, Hilmi, Sakitmu karena Shalatmu, Yogyakarta: Beranda Publishing,
2010
Majib, Abdul, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, Edisi I, 2007
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT Bumi
Aksara, Cet. ke-3, 1995
Monib, Mohammad, 8 Pintu Surga, Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011
Al-Musawi, Khalil, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari
Kaifa Tabni Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, Jakarta: PT Lentera
Basritama, Cet. II, 1999
Nawawi, Rifát Syauqi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, Jakarta: PT Fikahati Aneska,
2001
62
63
Qadiry, Abdullah Ahmad, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku
aslinya,Sabab Al-Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, Jakarta:
Pustaka al-Kautsar, Cet. I, 1993
Al-Quran Terjemahan Indonesia, Jakarta: PT Sari Agung, Cet. XII, 1998
Rifa’I, Moh, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang: CV. Toha Putra, 1978
Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Vol. X, Jakarta: Lentera Hati, Cet. I, 2002
Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010
Sudrajat, Suryana, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, Jakarta: Laksmi
Studi, 2001
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, Cet. 21, 2012
Syadi, Shalah, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, Jakarta: Najla Press, Cet
I, 2003
Syafi’I, A, Pengantar Shalat yang Khusyu’, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Cet. ke-7, 1994
Tebba, Sudirman, Sehat Lahir Batin, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, Cet. I,
2005
Tharsyah, Adnan, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, Jakarta:
Gema Insani Press, 2006
Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub,
t. t
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, Cet. ke-3 2009
UJI REFERENSI
Skripsi ini berjudul “ SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA
DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR “,
disusun oleh Nur Muhammad Fikri Ali, NIM 109011000233. Adapun untuk referensi-
referensi dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Paraf
No JudulReferensi
Pembimbing
1 Moh Ardani, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya
Mustika, Cet. II, 2005
DosenPembimbing
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :
13. Di saat lupa mengerjakan shalat, saya langsung shalat ketika mengingatnya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Saya bercanda dengan teman sebelum takbir ketika shalat berjamaah
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Saya masih bercanda dengan teman ketika shalat sudah dimulai
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Saya shalat dengan terburu-buru
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Saya tetap melaksanakan shalat tepat waktu, meskipun ada hiburan yang menarik
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa
adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul
“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR” dan jawaban
anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap
anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya
ucapkan terima kasih
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :
13. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas dengan baik walau dalam keadaan tertekan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Saya merasa banyak kekurangan dibandingkan dengan teman yang lain
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Saya rajin ikut kegiatan sosial tanpa perlu pujian dari orang lain
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa
adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul
“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR ” dan jawaban
anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap
anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya
ucapkan terima kasih
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :
Jika adik-adik menyilang selalu maka Artinya : Saya selalu shalat lima waktu
setiap hari
NO KONSTRUK JUMLAH
PERTANYAAN
1. metode memupuk sikap disiplin shalat lima 1-2
waktu berjamaah dan kendalanya
2. metode meningkatkan pengendalian diri dari 3-5
perbuatan keji dan munkar dan kendalanya
3. hubungan keduanya 6
HASIL WAWANCARA
Shalat merupakan hal yang wajib bagi setiap muslim sehingga pendidikan shalat
merupakan hal utama yang harus diterapkan nilai-nilainya kepada siswa. Dalam
keseharian untuk bisa menerapkan sikap disiplin diperlukan rutinitas kegiatan dimana
mewajibkan anak untuk shalat berjamaah seperti shalat dzhur, ashar, maghrib, dan
lainnya. Kegiatan tersebut dibutuhkan kerjasama bukan hanya dari pengurus yayasan
melainkan wali asuh, guru-guru, bahkan kepala sekolah ikut andil dalam menerapkan
sikap disiplin shalat. Selain mewajibkan shalat wajib, anak-anakpun diwajibkan untuk
ikut shalat sunah yang lainnya seperti tahajud, dhuha, shalat ghaib, shalat gerhana,
qabliyah dan ba’diyah, dan lainnya. Dalam keseharian, anak-anak diwajibkan shalat
dhuha pada pagi hari kemudian melakukan kegiatan sekolah. Setelah itu melaksanakan
shalat dzhur, ashar, maghrib, serta isya. Malamnya siswa melaksanakan shalat tahajud
sekitar jam 3 pagi.
Kendala yang dihadapi ketika penerapan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu
berjamaah antara lain banyaknya anak bermain sehingga lupa akan waktu shalat seperti
kegiatan ekskul yang diadakan pada hari rabu. Kegiatan ekskul tersebut diadakan siang
hari dan ketika waktu ashar tiba masih bayak anak yang melakukan ekskulnya masing-
masing. Selain itu kendala yang dihadapi adalah anak-anak sering mengantuk sehingga
membuat malas untuk shalat terutama shalat malam yang biasa dilaksanakan. Untuk
shalat wajib Alhamdulillah anak sudah mengikuti namun kendalanya terdapat pada
shalat sunnah dimana anak-anak kesulitan untuk melaksanakan. Jangankan shalat
sunnah seperti Dhuha, Shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah saja anak-anak sulit untuk
mengerj akannnya
Dalam hal pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar tentunya masing-masing
siswa berbeda. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa SMP dengan
siswa SMA pasti berbeda dilihat dari factor usianya. Siswa SMP pastinya cara
berbicara, sikap, diajak untuk berbicara kurang masuk daripada siswa SMA. Selain itu
cara penanganan problem yang dihadapi pasti berbeda sesuai dengan tingkat
kedewasaannya. Kemudian menurut daerah asalnya, siswa yang dari Jakarta sulit untuk
diatur atau kurang pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dari pada siswa
dari Jawa atau luar daerahnya dikarenakan faktor daerah tempat tinggal.
Dalam hal meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dilakukan
diklat untuk para guru dimana di dalam diklat tersebut diberi pemahaman menangani
anak-anak dan cara penanganannya. Selain dalam diklat tersebut terdapat guru BK yang
bertugas untuk menangani anak-anak yang kurang untuk dicari akar permasalahannya
dan dipecahkan.
Untuk kendalanya adalah berbagai problem siswa yang berbeda diantaranya susah
diatur, broken home, dan perhatian orang tua siswa. Orang menganggap pesantren itu
seperti bengkel dimana tempat untuk membenarkan anak, selain itu terdapat orang tua
yang tidak punya waktu untuk mendidik anak sehingga menyerahkan anaknya
sepenuhnya kepada pesantren untuk dididik dan hanya ingin mengetahui anaknya
menjadi lebih baik. Kemudian jika anak berada disini maka anak bisa diawasi
kegiatannya dan terkontrol namun jika anak pulang kerumah dan apabila ternyata
keluarganya broken home maka akan terdapat dampak psikologi bagi anak
Pasti, karena bisa dipastikan anak-anak yang shalatnya rajin dan sering standby di
masjid sebelum shalat dimulai dengan melakukan shalawatan serta pengajian prestasi
dan sikapnya berbeda dengan anak-anak yang bisa terbilang malas. Anak yang rajin dan
standby di masjid memiliki prestasi yang cukup bagus bahkan masuk dalam 10 besar
dibanding siswa yang kurang. Bukankah shalat merupakan tiang agama sehingga siswa
yang shalatnya kurang bagus maka kuranglah pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar mereka.
Lampiran 5 : Uji Validitas Shalat lima waktu berjamaah
No. Soal
No. responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 M.rizqi 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 87
2 devi novitasari 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 87
3 M.Axl 2 3 1 2 2 1 4 2 1 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 4 2 4 4 70
4 M.Feriansyah 2 2 2 4 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 4 84
5 Sukma amelia 2 2 2 4 2 1 2 2 4 4 2 4 4 1 3 3 4 3 3 2 2 1 2 1 4 1 4 3 4 4 80
6 Arjun Febrian 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 86
7 Erlangga S. 4 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 1 3 3 4 4 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 4 81
8 Firzha Ardra 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 1 3 4 3 4 1 2 1 2 2 4 2 4 3 3 4 76
9 Zahra Witrisari 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 4 4 4 1 2 1 2 3 3 3 3 4 4 82
10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 2 2 3 3 4 3 4 4 85
11 Farrel Indratama 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 77
12 Nadilla Izhari 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 74
13 Irma Suryani 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 79
14 Mochamad Iqbal 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 102
15 Jihan Tabita 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 82
16 Debby Ayu 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 76
17 syahrinayah 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 90
18 nabilah 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 4 4 3 4 3 4 4 98
19 Rifanti 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 96
20 Yuliana 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 98
21 Nila Andriani 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 88
22 Retno 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 80
23 Reski 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 90
24 Poppy Lutfiani 2 2 2 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 88
25 Aninda 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 1 2 3 4 4 4 4 94
26 Ari Indriyanto 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 4 93
27 Gojali 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 1 3 4 3 3 4 93
28 Wahid 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 79
29 Dio Alif 4 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 97
30 Ahmad Ali 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 111
JUMLAH 81 73 67 94 72 72 94 68 88 81 71 103 76 97 88 100 111 100 115 96 73 58 63 68 87 89 101 95 102 120
NILAI 0.54 0.19 0.56 0.60 0.41 0.60 0.44 0.18 0.43 0.52 0.76 0.44 0.41 0.60 0.17 0.33 0.45 0.21 0.13 0.47 0.57 0.34 0.47 0.64 0.10 0.53 0.24 0.59 0.26 #DI
KORELASI
KET 23
V TV 45 85V 39
V 8
V 42
V 81
V TV 42 09V 76
V 18
V 01
V 67
V 86
V TV 45 TV98 85V TV 22 TV58 21V 4
V 2
TV V 58
V TV 59 12V TV 65 19V TV 63 V/0
TV
!
Lampiran 6 : Uji Validitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
Lampiran 8 : Uji Reliabilitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
No responden No. Soal x x2
1 3 8 9 10 11 13 18 19 20 21 22 23 24 25 28 30
1 M.rizqi 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 53 2809
2 devi novitasari 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 49 2401
3 M.Axl 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 46 2116
4 M.Feriansyah 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 1 3 51 2601
5 Sukma amelia 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 3 54 2916
6 Arjun Febrian 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 2 52 2704
7 Erlangga S. 2 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 56 3136
8 Firzha Ardra 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 63 3969
9 Zahra Witrisari 2 2 3 3 4 3 1 2 4 1 4 3 3 2 3 1 2 43 1849
10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 53 2809
11 Farrel Indratama 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 1 3 3 4 1 3 48 2304
12 Nadilla Izhari 3 3 3 3 2 4 2 2 1 4 3 3 4 2 3 2 3 47 2209
13 Irma Suryani 2 2 2 2 4 4 2 2 1 4 3 4 3 2 4 3 4 48 2304
14 Mochamad Iqbal 2 3 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 57 3249
15 Jihan Tabita 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 50 2500
16 Debby Ayu 3 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 3 46 2116
17 syahrinayah 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 59 3481
18 nabilah 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 61 3721
19 Rifanti 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 54 2916
20 Yuliana 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52 2704
21 Nila Andriani 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 54 2916
22 Retno 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 39 1521
23 Reski 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 46 2116
24 Poppy Lutfiani 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 4 40 1600
25 Aninda 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 55 3025
26 Ari Indriyanto 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 3 1 1 3 35 1225
27 Gojali 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 42 1764
28 wahid 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 2704
29 Dio Alif 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 1 2 3 51 2601
30 Ahmad Ali 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64 4096
JUMLAH 83 84 97 89 106 95 79 79 81 103 101 91 96 83 88 67 98 152° 78382
VARIANS 0.712 0.627 0.446 0.432 0.582 0.606 0.832 0.899 1.0 0.512 0.499 0.566 0.493 0.646 0.796 0.579 0.462 10.698
1
LAMPIRAN 9 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL SHALAT
LIMA WAKTU BERJAMAAH (X)
Item X)
RES Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 4 3 3 52
3 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 57
4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 59
5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 63
6 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 50
7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 61
8 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 58
9 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 61
10 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 61
11 4 4 1 1 1 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 49
12 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 59
13 4 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 52
14 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 45
15 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 61
16 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 57
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 62
18 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 58
19 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 53
20 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 3 57
21 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 61
22 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 57
23 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 60
24 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 60
25 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 1 3 54
26 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 57
27 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 47
28 4 2 4 4 4 3 4 2 1 3 3 2 3 1 2 3 3 48
29 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 44
30 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54
31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 61
32 3 2 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 48
33 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 54
34 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 45
35 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 3 51
36 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 60
37 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 57
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 63
39 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 51
40 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 58
41 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 60
42 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 1 3 3 52
43 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 4 2 3 3 50
44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 49
45 4 2 4 2 1 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 4 48
46 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 50
47 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 41
48 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 45
49 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55
50 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55
51 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 45
52 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 46
53 4 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3 4 2 1 2 2 3 38
54 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 60
55 4 3 3 3 4 1 4 4 3 1 1 1 3 3 4 2 3 47
56 3 2 3 2 2 3 1 4 3 4 3 1 2 2 2 3 2 42
57 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 50
58 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 47
59 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 50
60 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 31
61 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 1 3 49
62 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 63
63 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 54
64 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 55
65 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 53
66 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 46
67 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 51
68 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 50
69 3 2 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 50
LAMPIRAN 10 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR(Y)
Item (X)
Res Total
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 52
2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 58
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 58
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 63
5 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 55
6 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 62
7 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 62
8 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 55
9 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 60
10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 59
11 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 60
12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 65
13 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 50
14 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46
15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 60
16 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 61
17 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 63
18 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 2 4 51
19 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 2 4 57
20 2 4 1 2 1 2 2 3 2 3 1 4 3 1 2 3 1 37
21 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 55
22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 50
23 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
24 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 44
25 4 4 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 53
26 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 2 4 55
27 2 2 2 3 4 2 1 2 2 4 4 4 4 2 3 2 4 47
28 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65
29 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 49
30 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 48
31 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 62
32 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
33 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52
34 3 4 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46
35 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 44
36 1 1 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 51
37 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 2 4 47
38 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 4 55
39 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 61
40 4 4 1 3 3 4 2 2 1 4 4 3 4 2 4 3 4 52
41 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 53
42 3 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 4 2 4 4 4 53
43 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 49
44 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 48
45 3 3 1 3 3 4 3 2 1 3 4 2 4 4 4 3 4 51
46 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 47
47 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 4 2 1 2 3 42
48 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 52
49 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 54
50 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 55
51 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 58
52 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 52
53 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 2 1 3 3 43
54 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 58
55 3 3 2 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 52
56 1 1 3 2 4 1 1 1 1 4 4 4 1 2 4 1 4 39
57 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 49
58 2 2 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 49
59 3 2 3 4 4 1 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 41
60 4 4 1 1 1 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 44
61 3 3 1 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 55
62 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 62
63 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 51
64 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 3 4 52
65 2 3 4 3 4 3 3 4 4 1 1 1 2 1 3 4 1 44
66 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 58
67 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47
68 1 4 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 48
69 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 1 4 3 4 49
LAMPIRAN 11 : DATA MENGENAI HUBUNGAN ANTARA SHALAT
LIMA WAKTU DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN
KEJI DAN MUNKAR
Res X Y XY X2 Y2
1 57 52 2964 3249 2704
2 52 58 3016 2704 3364
3 57 58 3306 3249 3364
4 59 63 3717 3481 3969
5 63 55 3465 3969 3025
6 50 62 3100 2500 3844
7 61 62 3782 3721 3844
8 58 55 3190 3364 3025
9 61 60 3660 3721 3600
10 61 59 3599 3721 3481
11 49 60 2940 2401 3600
12 59 65 3835 3481 4225
13 52 50 2600 2704 2500
14 45 46 2070 2025 2116
15 61 60 3660 3721 3600
16 57 61 3477 3249 3721
17 62 63 3906 3844 3969
18 58 51 2958 3364 2601
19 53 57 3021 2809 3249
20 57 37 2109 3249 1369
21 61 55 3355 3721 3025
22 57 50 2850 3249 2500
23 60 62 3720 3600 3844
24 60 44 2640 3600 1936
25 54 53 2862 2916 2809
26 57 55 3135 3249 3025
27 47 47 2209 2209 2209
28 48 65 3120 2304 4225
29 44 49 2156 1936 2401
30 54 48 2592 2916 2304
31 61 62 3782 3721 3844
32 48 48 2304 2304 2304
33 54 52 2808 2916 2704
34 45 46 2070 2025 2116
35 51 44 2244 2601 1936
36 60 51 3060 3600 2601
37 57 47 2679 3249 2209
38 63 55 3465 3969 3025
39 51 61 3111 2601 3721
40 58 52 3016 3364 2704
41 60 53 3180 3600 2809
42 52 53 2756 2704 2809
43 50 49 2450 2500 2401
44 49 48 2352 2401 2304
45 48 51 2448 2304 2601
46 50 47 2350 2500 2209
47 41 42 1722 1681 1764
48 45 52 2340 2025 2704
49 55 54 2970 3025 2916
50 55 55 3025 3025 3025
51 45 58 2610 2025 3364
52 46 52 2392 2116 2704
53 38 43 1634 1444 1849
54 60 58 3480 3600 3364
55 47 52 2444 2209 2704
56 42 39 1638 1764 1521
57 50 49 2450 2500 2401
58 47 49 2303 2209 2401
59 50 41 2050 2500 1681
60 31 44 1364 961 1936
61 49 55 2695 2401 3025
62 63 62 3906 3969 3844
63 54 51 2754 2916 2601
64 55 52 2860 3025 2704
65 53 44 2332 2809 1936
66 46 58 2668 2116 3364
67 51 47 2397 2601 2209
68 50 48 2400 2500 2304
69 50 49 2450 2500 2401
Total 3654 3635 193973 196506 194467
LAMPIRAN 12 : UJI LINEARITAS
0 26874
PROFIL SEKOLAH
14. Fasilitas
1. Asrama Santri Putera
2. Asrama Santri Puteri
3. Laboratorium IPA
4. Laboratorium Komputer / Ruang Internet
5. Laboratorium Bahasa
6. Laboratorium Matematika
7. Masjid
8. Musholla Puteri
9. Politeknik Umum dan Gigi
10. WiFi Hotspot
11. Lapangan Upacara
12. Lapangan Olahraga
13. L2TS ( Lembaga Layanan Tabungan Santri )
14. Wartel
15. Koperasi
16. Kantin (Putera dan Puteri)
17. Ruang Makan (Putera dan Puteri)
18. Ruang Kelas yang memadai
19. Perpustakaan
15. Ekstra Kurikuler
1. Paskibra
2. Pramuka
3. Qasidah
4. Marching Band
5. Hajjir Marawis
6. Hadroh
7. Tata Boga
8. Tari Saman
9. Tenis Meja
10. Math Club
11. Komputer
12. PMR
13. Kaligrafi
14. Tilawah
15. Pencak Silat
Kepala Sekolah
Kepada Yth.
Abdul Ghofur, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis)
penulisan skripsi mahasiswa:
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang
selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2015 Jakarta, 15 Februari 2015
Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan