Anda di halaman 1dari 118

SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR SISWA


MA PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I)
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:
NUR MUHAMMAD FIKRI ALI
NIM: 109011000233

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR SISWA
MA PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK JAWA BARAT

Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh:
Nur Muhammad Fikri Ali
NIM: 109011000233

Di Bawah Bimbingan

Abdul Ghofur, MA. H.


NIP. 196812081997031003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya dengan


Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Pondok
Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat disusun oleh Nur Muhammad
Fikri Ali, NIM 109011000233, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Fakultas.

Jakarta, 15 September 2015

Yang Mengesahkan,
Pembimbing

Abdul Gofur, MA. H.


NIP. 196812081997031003

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi yang berjudul “Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya


dengan Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Pondok
Pesantren Al-Hamidiyah Depok” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam ujian munaqasah pada tanggal 8 Januari 2016 di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang
Pendidikan Agama.

Jakarta, 8 Januari 2016

iii
Surat Keterangan Uji Referensi
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Shalat lima Waktu
Berjamaah dan Relevansinya dengan Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa
MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok jawa Barat” yang disusun oleh NUR
MUHAMMAD FIKRI ALI, NIM. 109011000233, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah
disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Senin, 15 September 2015.

Jakarta, 15 September 2015

DosenPembimbing

Abdul Ghofur, MA.


NIP. 196812081997031003
ABSTRAK

NUR MUHAMMAD FIKRI ALI, 2015. Shalat Lima Waktu Berjamaah dan
Relevansinya dengan Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa
MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kedisiplinan shalat lima
waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa dalam kehidupan sehari-hari. (2) mengetahui hubungan antara
shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan angket.
Target populasi adalah seluruh siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok
Jawa Barat. Sampel yang digunakan berjumlah 69 siswa terdiri dari kelas X, XI
dan XII MA Islamiyah dengan teknik sampling Proportionate Stratified Random
Sampling.
Instrument penelitian untuk shalat dan relevansinya dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar didasarkan pada validitas isi (content validity) dan
construct validity. Keterandalan dihitung dengan teknik “alpha cronbach”. Hasil
uji coba menunjukkan bahwa keterandalan masing-masing instrument lebih besar
dari r kritis. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis korelasional
“spearman rank” dikarenakan data tidak berdistribusi normal.
Hasil penelitian menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, tingkat disiplin
shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar siswa berbeda dikarenakan beberapa faktor yang
mempengaruhi kehidupan siswa. Kedua terdapat hubungan yang sedang antara
sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah dengan relevansinya dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren
Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat dengan didukung perolehan r hitung sebesar
0,51 dan t hitung sebesar 4,84 dengan nilai KD sebesar 25,91 %.

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan pengendalian diri


dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah
Depok Jawa Barat melalui peningkatan sikap disiplin shalat siswa dan beserta
faktor lainnya.

Kata kunci : Shalat, pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan
alam Nabi Muhammad SAW, yang telah melepaskan umatnya dari lembah
kebodohan ke arah yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pada
jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Sebagai manusia biasa,penulis menyadari bahwa kemungkinan besar skripsi ini
masih memiliki kelemahan dan kekurangan, maka penulis sangat mengaharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif.
Disamping itu,penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
penulis telah banyak menerima bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya terutama kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis baik secara edukatif maupun administratif sejak awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan ini.
2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bapak
Dr. H. Abdul Majid Khon, MA dan Ibu Marhamah Saleh, Lc yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis untuk selalu semangat dalam
penulisan skripsi ini.
3. Pembimbing bapak Abdul Ghofur, MA dengan segala ketulusan hati telah
memberikan bimbingan, arahan, nasihat yang sangat berarti dalam penulisan
skripsi ini.

vi
4. Pimpinan dan staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan FITK yang telah memberikan fasilitasnya untuk memperoleh
literatur dan bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Abi tercinta Drs. Sobirin HS dan Umi Dra. Maryani S atas segala dukungan
lahir dan batin demi kesuksesan anaknya menatap masa depan yang gemilang.
6. Adinda Almarhumah Rafiqatul Itqiyah (Fika), Muhammad Fadhel Hikam
sekeluarga yang telah memberikan bantuan moril kepada penulis selama
kuliah sampai terselesaikannya skripsi ini.
7. Ncing Itah, Om Zuhri, Ncing Dina, Om Toto, Ncing Dini, Om Ari, Ncing
Okong, Ncing Udin yang siap selalu memberi bantuan dalam penulisan skripsi
ini baik secara moril maupu materil.
8. Kekasih tercinta serta pujaan hati Meisha Noer Kholbi yang telah banyak
memberikan nasehat dan support kepada penulis.
9. Sahabatku Yoppy, Koh Achin, Muiz, Ridwan, Tia dan guruku tercinta Endah
Umayanah yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini.
10. Kawan-kawan Pendidikan Agama Islam, khususnya angkatan 2009
11. Semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
para pembaca, terutama bagi kami sebagai penulis. Mohon maaf atas segala
kekurangan. Mari kita berjuang untuk menatap masa depan yang gemilang,
semoga senantiasa bahagia hidup di dunia maupun di akirat kelak. Amiin.

Jakarta, 15 September 2015

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................... iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Identifikasi Masalah .........................................................................4
C. Pembatasan Masalah.........................................................................4
D. Rumusan Masalah ............................................................................4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................5
F. Kegunaan Penelitian .........................................................................5

BAB II. KAJIAN TEORI dan PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teoritik
1. Shalat .........................................................................................7
a. Pengertian dan hakikat shalat .............................................7
b. Sejarah Perintah Shalat .......................................................8
c. Kehujjahan Shalat ............................................................10
d. Keutamaan Shalat .............................................................11
e. Manfaat Shalat ..................................................................13
f. Shalat yang Khusyu’ ........................................................15

viii
2. Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan munkar ...............17
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................29
C. Kerangka Berfikir ...........................................................................30
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................33
B. Metode Penelitian ..........................................................................33
C. Populasi dan Sampel .....................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................34
E. Instrumen Penelitian ......................................................................36
F. Teknik Analisis Data .....................................................................39
G. Hipotesis Statistik..........................................................................43

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ................................................................................44
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis...............50
1. Uji Normalitas ............................................................................50
2. Uji Homogenitas dan Linieritas..................................................53
3. Pengujian Hipotesis ....................................................................55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................57
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................58

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN ......................................60


A. Kesimpulan .....................................................................................60
B. Implikasi .........................................................................................60
C. Saran ...............................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................62


LAMPIRAN ...........................................................................................................64

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket
Tabel 3,2 teknik pengambilan skor
Tabel 3.3 tabel penolong uji linearitas
Tabel 3.4 interpretasi data
Tabel 4.1 rutinitas kegiatan siswa
Tabel 4.2 tabel distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah
Tabel 4.3 tabel distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar
Tabel 4.4 tabel distribusi normal shalat lima waktu berjamaah
Tabel 4.5 tabel distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar
Tabel 4.6 tabel uji linearitas

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 proses coping
Gambar 4.1 polygon distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah
Gambar 4.2 polygon distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar
Gambar 4.3 polygon distribusi normal shalat lima waktu berjamaah
Gambar 4.4 polygon distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 angket shalat lima waktu berjamaah sebelum validasi


Lampiran 2 angket pengendalian diri dari keji dan munkar sebelum validasi
Lampiran 3 angket hubungan antara shalat lima waktu berjamaah dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
Lampiran 4 pedoman wawancara & hasil wawancara
Lampiran 5 uji validitas shalat lima waktu berjamaah
Lampiran 6 uji validitas pengendalian diri dari keji dan munkar
Lampiran 7 uji reabilitas shalat lima waktu berjamaah
Lampiran 8 uji reabilitas pengendalian diri dari keji dan munkar
Lampiran 9 hasil pengolahan data variabel shalat lima waktu berjamaah
Lampiran 10 hasil pengolahan data variabel pengendalian diri dari keji dan
munkar
Lampiran 11 data mengenai hubungan antara shalat lima waktu berjamaah
dengan pengendalian diri dari keji dan munkar
Lampiran 12 uji linearitas
Lampiran 13 pengujian hipotesis
Lampiran 14 profil sekolah
Lampiran 15 surat keterangan izin penelitian
Lampiran 16 surat keterangan telah melakukan penelitian
Lampiran 17 biodata penulis

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam adalah agama sempurna yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Disamping itu berisi beberapa perintah yang mesti dijalankan oleh semua umat
Islam. Sesuatu yang diperintahkan oleh Islam ternyata memiliki begitu banyak
hikmah, salah satunya adalah ibadah shalat. Dimana shalat dapat mencegah diri
dari perbuatan keji dan mungkar. Hal ini didukung oleh dalil yang ada, seperi
yang termaktub dalam al-Quran Surah al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:

“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu


(Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat allah
(salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah
mengetahui apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Ankabut [29] : 45)”.1

Dalam Islam latihan rohani yang diperlukan manusia diberikan dalam


bentuk ibadah, semua ibadah dalam Islam baik dalam bentuk shalat, puasa, zakat,
maupun haji bertujuan untuk membuat rohani manusia tetap ingat kepada Tuhan,
keadaan senantiasa dekat dengan Tuhan dapat mempertajam rasa kesucian yang
selanjutnya menjadi benteng pertahanan bagi hawa nafsu seseorang untuk
melanggar nilai-nilai moral peraturan dan hukum yang berlaku.2

1
Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 786
2
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, (PT Mitra Cahaya Utama, 2006),
Cet. I, hlm. 125

1
2

“Diantara ibadah dalam Islam shalatlah yang membawa manusia kepada


suatu yang amat dekat kepada Tuhan bila dihayati”3 “Shalat juga akan menghiasi
dan memperindah seseorang dengan akhlak yang terpuji dan mental yang sehat,
seperti sifat jujur, mengemban amanat, memenuhi janji, bersikap adil, dan lain
sebagainya”4
“Ibadah shalat yang dilakukan dengan baik, berpengaruh bagi orang yang
melakukannya. Ibadah yang dilakukannya membawa ketenangan, ketentraman
dan kedamaian dalam hidup manusia. Manusia yang tenang hatinya tidak akan
goncang dan sedih hatinya ketika ditimpa musibah”.5
“Shalat, doa-doa dan permohonan ampun kepada Alah, semuanya
merupakan cara-cara pengobatan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan
ketentraman jiwa orang yang melakukannya”.
Ketika seseorang menginginkan dijauhkan dirinya dari perbuatan keji dan
mungkar, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat, akan tetapi
kondisi yang ada, seseorang justru tidak berjalan sesuai dengan apa yang
seharusnya. Ternyata banyak ditemukan orang yang rajin shalat, akan tetapi
bersamaan itu pula orang sering melakukan perbuatan keji dan mungkar, apa
masalah sebenarnya yang terjadi? Apakah shalat mereka yang kurang benar? Lalu
bagaimana shalat yang dimaksud dalam dalil diatas. Tentu kita tidak bisa berkata
dalil diatas bertentangan dengan kondisi sekarang.
Sebagai seorang muslim pernahkah anda merasakan bahwa shalat
membantu anda dan menikmati kehidupan yang penuh makna ini? atau boleh jadi
anda tidak tekun melaksanakannya, kadang-kadang rajin, kadang lupa atau
terlalaikan?

3
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh...,Cet. I, hlm. 177
4
Rifát Syauqi Nawawi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2001),
hlm. 13
5
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mustika, 2005), Cet. II, hlm. 119
3

Seorang pemuda terpelajar mengeluh dan menangis, dirinya merasa


kehilangan nikmat shalat,”dahulu aku merasakan nikmatnya shalat, setiap ada
persoalan, aku memohon kepada Allah, aku shalat dan berdoa, kadang-kadang air
mataku meleleh tanpa aku sadari. Setelah selesai shalat dan berdoa tidak
menggetarkan hatiku lagi”. Ceritanya. Dari kisah pemuda itu selanjutnya
terungkap bahwa selama tinggal di kota besar ini, ia telah banyak terpengaruh,
bahkan dapat dikatakan bergelimang dengan perikehidupan kota metropolitan. Ia
memang tetap mengerjakan shalat, tetapi tidak dengan kesungguhan.
Allah berfirman:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong bagimu; dan sesungguhnya


yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya ,
dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al- Baqarah, [2] 45-
46)”6
Makna ayat tersebut menggambarkan bahwa sikap dan keadaan manusia
sehari-hari. Coba kita ingat dan bayangkan diri kita sendiri, apakah kita mampu
menahan dan mengendalikan diri dalam berbagai situasi yang menyakitkan hati?
Apakah kita selalu atau sering menghadapi kesulitan dengan shalat dan
berdoa kepada Allah? Ataukah kita malah berlaku sebaliknya, justru lupa shalat
dan menggeratu, karena merasa bahwa Allah telah membiarkan kita kesulitan?
Mari kita coba memahami makna yang terkandung dalam ayat di atas dari
tunjauan kejiwaan. Sabar berarti bahwa kita mampu menerima kenyataan atau
keadaan yang tidak menyenangkan, atau yang tidak diharapkan, dengan tenang
hati dan lapang dada. Misalnya tidak lulus ujian, gagal memperoleh keuntungan,
putus hubungan dengan seseorang yang dicintai, meningggalnya orang yang
menjadi tumpuhan seribu harapan, atau datangnya musibah dan sebagainya.

6
Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 12
4

Apabila orang tidak sabar, ia menjadi bingung, panik, pingsan, atau marah-
marah. Kemampuan berpikir tenang akan hilang, sehingga tidak dapat
memecahkan persoalan yang dihadapinya dengan segera.7
Dengan semua ini apakah kita mesti berpaling diri, ataukah kita melakukan
perbuatan yang keji dan mungkar, sehingga merusak hubungan dengan
masyarakat dan hubungan dengan Allah.
Oleh karena itulah untuk mengupas masalah diatas terkait dengan
pencegahan perbuatan keji dan mungkar, saya tertarik membahas masalah
tersebut.
Itu semua saya tuangkan ke dalam sebuah skripsi dengan judul “SHALAT
LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR PADA
SISWA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH
DEPOK”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang muncul, yaitu:
1. Pemahaman siswa yang masih kurang terhadap makna shalat untuk
meningkatkan kualitas akhlak siswa.
2. Penerapan pembelajaran yang berasal dari Alqur’an dan hadits yang masih
belum menjiwai kehidupan siswa sehari-hari.
3. Banyak siswa yang masih kurang mampu menghindari perbuatan keji dan
munkar.
4. Pemahaman arti shalat yang bisa meningkatkan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar.

7
Zakiah Dradjat, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, (Jakarta: CV Ruhama, 1996), Cet.
VII, hlm. 11
5

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus dan terarah, maka penulis membatasi masalah
pada hubungan shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar pada siswa Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok:
Hubungan antara shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar yang dimaksud dalam penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yang
antara lain adalah: Bagaimana hubungan antara shalat dan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar.
E. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, penulis membuat skripsi yang bertujuan:
Mengetahui hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan manfaat bagi:
1. Universitas Islam Negeri Jakarta
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan shalat dan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar sehingga lebih
mengetahui arti sebenarnya dalam shalat dan relevansinya dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dan mengaplikasikannya
dengan segala peristiwa dalam bentuk yang positif.
2. Siswa
Dengan mengetahui arti shalat dan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar lebih dalam lagi, siswa diharapkan bisa menerapkan arti yang
sebenarnya dalam shalat sehingga memberikan dampak positif dalam
menghadapi berbagai problematika yang ada.
3. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dengan adanya hasil penelitian ini,mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
6

Keguruan bisa mendapatkan ilmu mengenai strategi pembelajaran yang


efektif dan efisien tentang shalat dan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar. Selain itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan ke
depannya.
4. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dengan
mengetahui makna shalat dan bisa menerapkannya dengan lebih baik di
masyarakat terutama dalam hal peningkatan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar masing-masing.
5. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan lebih
luas lagi kepada penulis terutama bidang yang dikajinya karena penulis
masih perlu belajar lagi dan memberikan keterampilan-keterampilan yang
dibutuhkan untuk ke depannya.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Shalat
a. Pengertian dan Hakikat Shalat
Dalam Kitab Kifayatul Akhyar menjelaskan shalat menurut bahasa adalah
artinya doa, Allah SWT. Berfirman “ ” artinya aku mendoakan

mereka, sedangkan menurut syara‟ ( Istilah ) yaitu segala perkataan dan perbuatan
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta syarat-syaratnya.1
Kemudian dalam kitab fathul muin menjelaskan shalat menurut bahasa adalah doa
dan menurut syara adalah perkataan dan perbuatan yang khusus diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dan kesemuanya dinamakan dengan
shalat.2
Menurut Moh. Rifa‟i dalam bukunya fiqh Islam lengkap menjelaskan
bahwa shalat berarti doa, sedangkan menurut syara‟ berarti menghadapkan jiwa
dan raga kepada Allah karena taqwa hambanya kepada tuhannya, mengagungkan
kebesaran-Nya dengan khusyu‟ dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan
yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut cara-cara dan
syarat-syarat yang telah ditentukan.3
Berdasarkan dari beberapa definisi shalat di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa shalat menurut bahasa adalah doa sedangkan menurut
istilah ialah segala perbuatan dan perkataan yang ditujukan kepada sang khalik
dengan penuh keikhlasan dan ketundukan hati, diawali dengan takbiratul ihram,
dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu.
Ada dua hakikat bagi shalat yaitu hakikat lahir dan hakikat batin. Adapun

1
Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad Husain, Kifayatul Akhyar, (Indonesia:
Maktabah darul Ihyal Kutub, t.t 1983.), hal. 82
2
Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. (Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub, t. t), hal. 3
3
Moh. Rifa‟i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 1978), hal. 79

7
8

hakikat lahir itu adalah berdiri, membaca, ruku‟, sujud, dll. Sedangkan hakikat
batin adalah khusyu‟, hadir hati, ketulusikhlasan yang sempurna, memahami
bacaannya, dll. Hakikat shalat lahit dilakukan oleh bagian badan dan anggota,
sedangkan hakikat shalat batin dilakukan oleh hati dan merupakan rahasia
kebatinannya yang menjadi perhatian Allah pada setiap hambaNya.4

b. Sejarah Perintah Shalat


Sebagaimana Rasulullah SAW. sabdakan bahwa shalat sebagai
“imaduddin” yaitu tiang agama. Jika shalatnya rapuh maka tiang agamanya pu
rapuh, dan jika shalatnya kokoh, maka tiang agamanya pun juga kokoh. Perintah
shalat terjadi pada kejadian isra‟ dan mi‟rajnya Nabi Muhammad SAW. yang luar
biasa dengan melakukan perjalanan yang begitu jauh hanya ditempuh semalam
saja. Selain itu, bukan hanya waktu perjalanannya saja, tetapi Rasulullah SAW.
bertatap muka dengan Allah SWT.
Perjalanan isra‟ mi‟raj merupakan perjalanan kerohanian Nabi Muhammad
SAW. yang luar biasa dan di luar akal pikiran sebagai perjalanan untuk
merefreshkan pikiran Nabi dari musibah yang baru diterimanya, yaitu
ditinggalkannya dua orang yang di sayangi. Keduanya yakni istrinya Siti Khadijah
dan kakeknya Abdul Muthalib.
Pada awalnya, Nabi mendapatkan perintah shalat sebanyak lima puluh
waktu. Namun, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad untuk meminta
keringanan kepada Allah karena umat Nabi Muhammad SAW. tidak akan
sanggup menjalankannya sehingga diringankan sampai lima waktu. Gambaran
perintah keringanan shalat terdapat pada hadits berikut.5

“….Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh waktu setiap hari,


maka aku kembali dan aku lewat dihadapan Musa As. Dia bertanya „apa yang
telah diperintahkan atasmu?‟ Aku menjawab „ Aku diperintahkan shalat lima

4
Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, (Bandung: Gema Risalah Press, 1993), Cet.ke-
3, hal. 124
5
Adnan Tharsyah, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, (Jakarta: Gema Insani Press,
2006), hal. 21-23
9

puluh waktu setiap hari‟ Musa pun berkata „ Sesungguhnya ummatmu tidak akan
sanggup melaksanakan shalat lima puluh waktu setiap hari. Demi Allah
sesungguhnya aku telah mencoba orang-orang sebelummu, dan aku
berpengalaman mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah
engkau (hai Muhammad Kepada Tuhanmu) dan mintalah kepadaNya keringanan
untuk ummatmu. Maka aku pun kembali dan di kurangi untukku sepuluh waktu.
Aku kembali lagi ke Musa As, diapun mengatakan seperti yang dia katakan
sebelumnya lalu aku kembali dan di kurangi lagi sepuluh waktu. Aku kembali ke
Nabi Musa As, ia pun mengatakan seperti yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku
kembali dan di kurangi sepuluh waktu lagi. Aku kembali ke Nabi Musa, ia pun
mengatakan seperti apa yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku kembali dan aku
diperintahkan untuk melakukan sepuluh waktu shalat dalam sehari. Aku kembali
Musa pun berkata seperti apa yang ia katakan sebelumnya. Lalu aku kembali dan
aku diperintahkan untuk shalat lima waktu dalam sehari. Aku kembali ke Musa
As, maka ia pun berkata „apa yang diperintahkan atasmu?‟ Aku menjawab,‟ aku
diperintahkan shalat lima waktu dalam sehari. Ia pun berkata, “ Sesungguhnya
umatmu tidak akan sanggup melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari dan
aku telah mencobanya terhadap orang-orang sebelum kamu, dan telah aku
mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah kepada Tuhanmu
dan mintalah keringanan dariNya untuk umatmu‟ aku pun berkata, „aku telah
memohon kepada Tuhanku sampai aku malu, akan tetapi aku ridha dan
menerimanya. „Ketika telah ku lalui, terdengarlah suara berkata “Sesungguhnya
aku telah menetapkan kewajibanKu dan telah Aku beri keringanan kepada hamba-
hamba-Ku” (HR. Bukhari).
Itulah gambaran kisah tentang keringanan shalat yang pada awalnya lima
puluh waktu menjadi lima waktu. Walaupun dari segi bilangan hanya lima waktu
namun dari segi ganjaran dan pahala menjadi lima puluh waktu karena satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat pahalanya seperti sabda Rasulullah
SAW.6

6
Ibid, hal. 24
10

“ Allah berfirman,‟ Wahai Muhammad, sesungguhnya (kewajibanmu)


adalah shalat lima waktu sehari semalam, tiap-tiap shalat (pahalanya) sepuluh
maka berarti pahalanya lima puluh kali shalat” (HR. Muslim).

Perintah shalat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah
SWT. telah dilaksanakan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana hadits Nabi sebagai berikut : “Seorang lelaki Anshar bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW. tentang shalat fajar, “Siapakah yang
melaksanakan shalat fajar pertama kali?‟ Nabi menerangkan kepadanya bahwa
yang pertama kali melakukannya adalah Nabi Adam As, shalat dzuhur pertama
kali dilakukan Nabi Ibrahim As ketika Allah menyelamatkannya dari api Raja
Namrud, shalat ashar pertama kali dilakukan oleh Nabi Yaqub As. Ketika Jibril
As memberitahunya tentang keselamatan Yusuf As, Shalat Maghrib dilakukan
oleh Nabi Daud As. Ketika Allah menerima taubatnya, dan shalat sepertiga malam
pertama kali dilakukan oleh Nabi Yunus bin Mata As. Ketika Allah membebaskan
dari perut ikan paus seperti lelaki tua yang tidak berdaya. Kemudian Jibril As.
Mendatanginya lalu berkata, “ Allah Ta‟ala menitipkan salam dan berfirman
kepadamu, “Aku ingin menguji dirimu bagaimana rasanya siksa-Ku di dunia.
Apakah kamu ridha dengan-Ku?‟ lalu Yunus berdiri dan shalat empat rakaat
kemudian berkata, „Aku ridha terhadap Tuhanku. Aku ridha terhadap Tuhanku”‟.7

c. Kehujjahan Shalat
Dalil atas kehujjahan shalat begitu banyak dari Al-Qur‟an maupun dari
hadits. Ayat Al-Qur‟an yang mewajibkan shalat antara lain:

“Hai orang-orang yang beriman, ruku‟lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan”. (QS. Al-Hajj : 77)

7
Abdul Qadir Jailani, Puncak Kenikmatan Shalat, (Jogjakarta: Bening, 2010), hal. 75
11

“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah bersama orang-


orang yang ruku‟”. (QS. Al-Baqarah: 43)

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di


waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring, kemudian apabila kamu
telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)8
Dan masih banyak lagi dalil kehujjahan shalat yang berasal dari Al-
Qur‟an. Selain dari Al-Qur‟an terdapat pula dari hadits yang antara lain sebagai
berikut:

“Islam adalah bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad


utusan Allah, Mengerjakan shalat lima waktu, memberikan zakat, melakukan
puasa pada bulan Ramadhan, dan menjalankan ibadah haji jika mampu.” (HR.
Muslim).9

d. Keutamaan Shalat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang pengertian, sejarah dan
kehujjahan shalat, selanjutnya penulis akan membahas tentang keutamaan shalat.
Diantara keutamaan shalat dapat dilihat dari berbagai hadits antara lain
sebagai berikut:
8
Rifa‟i. op.cit., hal. 79-80
9
Ibid, hal. 81
12

“Apa pendapat kalian apabila ada sebuah sungai di depan rumah salah
seorang diantara kalian, dia mandi di sana setiap harinya lima kali, apakah ada
noda kotoran menempel di badannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada noda
kotoran menempel di badannya,”Beliau bersabda, “Begitulah perumpamaan bagi
orang-orang yang mendirikan shalat lima waktu, niscaya Allah akan
menghapuskan semua dosa-dosanya.” (HR. Muslim).

“Shalat yang lima waktu, shalat jum‟at ke jum‟at serta Ramadhan ke


Ramadhan merupakan penghapus dosa-dosa (yang dilakukan) antara dua waktu
tersebut asalkan bukan dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).10
Dari hadits di atas dapat ditemukan bahwa Rasulullah SAW.
mengibaratkan shalat lima waktu sebagai air yang jernih yaitu sarana
penghapusan dosa. Jika setiap harinya mandi sebanyak lima kali di sungai yang
bersih maka pastilah tidak ada kotoran yang menempel di anggota badan. Sama
halnya seperti shalat lima waktu yang dikerjakan digunakan sebagai sarana
penghapusan dosa karena sebagai manusia pastilah mempunyai dosa dari bangun
tidur sampai terlelap kembali. Maka dari itu keutamaan shalat adalah menghapus
dosa. Disebutkan juga pada hadits yang lain bahwa antara dua shalat lima waktu
tersebut sebagai penghapus dosa juga
Selain hadits-hadits diatas terdapat juga keutamaan atau fadilah shalat
yang telah diterangkan di hadits yang lain, yaitu:
Dari Anas bin Malik Ra. Mengatakan: Rasulullah SAW. bersabda,
“Pertama kali yang dihisab pada seorang hamba adalah shalat. Dan yang pertama
kali Allah wajibkan pada umat ini adalah shalat.”

10
Adnan Tharsyah, op,cit., hal. 25
13

Dari Ibnu Umar Ra. Mengatakan: Aku mendengar Rasulullah SAW.


bersabda, “Shalat lima waktu adalah tiang agama. Allah tidak menerima iman
kecuali dengan shalat.”11
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan shalat berdasarkan hadits-
hadits yang lainnya. Selain keutamaan shalat dari segi dalil, bisa dilihat juga
keutamaan shalat dari segi psikologi yang dikutip dalam buku delapan pintu surga
karya Moh. Monib yang antara lain:
a) Menjernihkan Jiwa
Manusia memiliki penyakit-penyakit hati yang perlu diobati dan membuat
keruh hati serta jiwa. Untuk mengobatinya memerlukan tempat curhat agar
perasaan bisa tenang dan menjernihkan jiwa. Dalam hal ini tempat curhat adalah
Allah SWT. melalui shalat yang dikerjakan. Semakin berkualitas shalatnya, maka
akan semakin jernih jiwanya.

b) Mencapai Kesadaran yang lebih tinggi


Di dalam pergerakan shalat terdapat khasiat yaitu menyadarkan jiwa
seperti halnya sujud, posisi ini membuat otak kedudukannya lebih rendah dari
organ hati sehingga aliran darah mengalir ke otak dan otak mendapatkan nutrisi
yang lebih banyak. Posisi ini bermanfaat dan mempengaruhi perbaikan memori
ingatan, penglihatan, pendengaran, konsentrasi, dan kemampuan kognitif
lainnya.12

e. Manfaat Shalat
Selain shalat sebagai penghapus dosa, shalat juga memiliki berbagai
manfaat baik dalam kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa. Di antara manfaat
shalat yang penulis temukan antara lain:
1) Shalat Sebagai Pembelajaran Adaptasi yang Baik

Shalat merupakan kewajiban setiap muslim yang harus dilaksanakan


dalam keadaan apapun. Walau sedang sakit, dalam perjalanan, ketiadaan air,

11
Abdul Qadir Jailani, op. cit., hal. 89-90
12
Mohammad Monib, 8 Pintu Surga, (Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011), hal. 175-179
14

hingga dalam peperangan pun shalat wajib untuk dilaksanakan. Keadaan-keadaan


tersebut bukanlah alas an bagi umat Islam untuk tidak melaksanakan shalat, akan
tetapi inilah adaptasi shalat dalam keadaan tertentu dengan tata cara yang berbeda
sehingga shalat dapat dilaksanakan dalam keadaan apapun dan memberikan
pelajaran bahwa umat Islam harus bisa beradaptasi dalam keadaan apapun tanpa
melanggar ketentuan yang ada.

2) Shalat dan Kesehatan Jiwa


Shalat berpengaruh dalam kesehatan jiwa karena di dalam shalat ada unsur
pendidikan bagi jasmani, rohani, dan akal sehingga mempunyai manfaat antara
lain:
(a) Tidak lupa diri
(b) Menumbuhkan rasa percaya diri
(c) Menghalau kekhawatiran
(d) Menghalau rasa takut
(e) Keseimbangan jiwa
(f) Menumbuhkan harapan baru
(g) Ketenangan jiwa

3) Shalat Melatih Akal dan Ingatan


Shalat memberi keistimewaan pada pikiran agar selalu melatih akal dan
ingatan sehingga menjadi fleksibel. Hal ini dibuktikan dengan shalat yang
beradaptasi dengan keadaan tertentu dengan memikirkan cara-cara yang sesuai
dengan aturan. Selain itu shalat dapat mempertajam ingatan karena di dalam
shalat umat Islam membaca al-Qur‟an di setiap rakaatnya dan mengingatnya.

4) Shalat Melindungi Tubuh dari berbagai Penyakit13


Kebersihan merupakan syarat yang sangat penting dalam shalat yaitu mandi,
wudhu, dan bersuci. Ini merupakan tindakan preventif dari berbagai penyakit
karena kegiatan wudhu membersihkan kuman-kuman yang berada pada anggota
tubuh.

13
Muhammad Bahnasi, Shalat bersama Nabi SAW., (Bandung: Mizan Media Utama (MMU),
2010), hal. 21-123
15

Selain wudhu, gerakan dalam shalat merupakan olahraga yang baik pada
tubuh. Seorang pakar olahraga berkebangsaan mesir, Prof. Ahmad Muhammad
Marzuq mengatakan:
“Diantara manfaat-manfaat shalat bahwa shalat merupakan olahraga yang
cocok untuk otot-otot dan persendian-persendian tubuh. Jika kita perhatikan
gerakan-gerakan shalat ternyata gerakannya menyerupai system swedia dalam
olahraga. Sistem gerakan swedia dalam olahraga kurang lebih berumur 100 tahun.
Sementara sistem shalat telah berlangsung lebih dari 1400 tahun.14
Dan itulah manfaat shalat yang dapat penulis temukan dari mulai shalat
merupakan pembelajaran adaptasi yang baik dimana umat Islam harus bisa
beradaptasi pada keadaan tertentu tanpa melanggar rambu-rambu yang ada.
Kemudian shalat memberikan ketenangan jiwa agar tidak lupa diri dan tetap dekat
dengan sang Khalik.
Shalat pun melatih akal dan ingatan karena setiap harinya umat Islam
diwajibkan shalat lima waktu sehingga menambah potensi akal serta ingatan yang
selalu membaca al-Qur‟an di dalam shalat. Selain kesehatan jiwa, shalat
memberikan kesehatan pada tubuh kita melalui gerakan-gerakan shalat yang
dilaksanakan.

f. Shalat yang Khusyu’


Menurut A. Syafi‟I dalam bukunya pengantar shalat yang khusyu‟
menjelaskan khusyu‟ adalah menyengaja, ikhlas dan tunduk lahir dan batin
dengan menyempurnakan bentuk atau sikap lahirnya serta memenuhinya dengan
kehadiran hati, kesadaran dan pengertian segala ucapan dan bentuk atau sikap
lahir itu.15 Khusyu‟ seperti Imam Ghazali katakana dalam bukunya “Ihya Ulumu
al-Din” dan dikutip dari buku delapan pintu surge menjelaskan khusyu‟ adalah
shalat yang dilakukan dengan hati penuh ketundukan, keridhaan, dan
kepasrahan.16

14
Hilmi al-Khuli, Sakitmu karena Shalatmu, (Yogyakarta: Beranda Publishing, 2010), hal. 97
15
A. Syafi‟i, Pengantar Shalat yang Khusyu’, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), Cet.
ke-7, hal. 2
16
Mohammad Monib, op.cit., hal. 182
16

Dengan kata lain khusyu‟ menurut penulis ialah melakukan suatu


perbuatan dengan adanya kesadaran hati dengan penuh ketundukan dan ikhlas
lahir dan batin serta mengerti makna dari segala apa yang diperbuat secara
sempurna.
Shalat yang khusyu‟ merupakan kunci tambahan derajat sebagai manusia
yang beriman di mata Allah SWT. seperti firmanNya:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-


orang yang khusyu‟ dalam sembahyangnya.” (QS. Al-Mu‟Minuun: 1-2)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memuji orang yang beriman, selain
karena imannya, juga karena shalat yang disertai dengan kekhusyu‟an. Kemudian
Allah mengakhiri pelukisan sifat orang-orang yang beruntung karena shalatnya
seperti tersebut dalam firmannya:

“ Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.” (QS. Al-Mu‟Minuun: 9)


Setelah itu Allah menyebutkan hasil yang mereka peroleh disebabkan
adanya sifat-sifat tersebut:

“ Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan


mewarisi surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-mu‟Minuun: 10-
11)17
Itulah ganjaran dan keutamaan yang Allah berikan kepada orang-orang
yang shalatnya khusyu‟ dimana Allah akan menambahkan derajat orang-orang
yang melakukan shalat khusyu‟.
Terdapat beberapa kiat untuk dapat melakukan shalat yang khusyu‟. Salah
satunya pada buku “delapan pintu surga” kiat-kiat untuk melaksanakan shalat
yang khusyu‟ ialah

17
Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, (Bandung: Karisma, 1996), Cet. ke-13, hal. 92
17

(1) Memahami makna shalat


(2) Memahami makna bacaan
(3) Memahami gerakan shalat
(4) Mengendalikan pikiran18
Selain sumber di atas, penulis juga menemukan kiat-kiat shalat yang
khusyu‟ dengan mengetahui pokok-pokok keteguhan shalat yang dibagi dalam
tiga tahap yaitu:
a. Tahap permulaan sikap lahiriyah yang antara lain adalah:
(1) Jangan tergesa-gesa
(2) Membaguskan budi pekerti mensucikan jiwa
(3) Istighfar
(4) Ta‟awudz
(5) Utamakan tempat tertutup
b. Tahap permulaan sikap batiniah
(1) Taqwa
(2) Sabar, ridha, dan tawakal
(3) Keinginan, niat, dan keputusan hati
(4) Menyadari hakikat shalat
c. Tahap pemahaman
(1) Memahami ucapan
(2) Memahami adab sikap ibadah
(3) Memahami hikmah yang terlihat dan tersirat
(4) Kunci-kunci shalat19
Itulah di antara kiat-kiat shalat yang khusyu‟ yang bisa penulis temukan
dari berbagai referensi untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas
shalat.
2. Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar
a. Pengendalian Diri
Merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan

18
Mohammad Monib, op.cit., hal. 185
19
A. Syafi‟I, op.cit., hal. 73-99
18

yang selaras, serasi, dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

b. Perbuatan Keji dan Munkar


1) Pengertian Perbuatan Keji dan Munkar
Kata keji terjemahan dari bahasa Arab yakni () menurut bahasa artinya
perbuatan atau kejahatan yang menimbulkan aib besar, sedangkan menurut istilah
keji adalah suatu perbuatan yang melanggar susila, seperti bercumbu rayu yang
dilakukan oleh seorang suami atau istri dengan orang lain yang bukan suami istri
yang sah, tetapi tidak sampai berbuat zina, atau melakukan homo seksual dengan
teman sejenisnya.20
Dalam bukunya Toshihiko Izutsu, “Etika Beragama dalam Al-Qur’an”
mengatakan bahwa (perbuatan keji) adalah menunjukkan segala bentuk
kecurangan dan keburukan yang melampaui batas.21
Adapun kata “munkar” adalah sesuatu yang di syariat mengingkarinya,
karena bertentangan dengan fitnah dan maslahah. Munkar secara bahasa berarti
“tidak terkenal” atau “asing”, karena tidak diakui “buruk”. Al-Qur‟an
menekankan kepada Nabi dan kaum muslimin agar terus menerus untuk
menyuruh kepada perbuatan yang ma‟ruf.22 Atau yang dimaksud dengan
“munkar” itu adalah yang diingkari kebaikannya dan yang “ma’ruf” adalah yang
dikenal atau yang diakui kebaikannya.
Munkar dalam pandangan syariat adalah “segala sesuatu yang melanggar
norma-norma agama dan budaya atau adat istiadat dalam suatu masyarakat. 23
Kata munkar lebih luas pengertiannya dari kata keji atau maksiat, seperti
perusakan tanaman oleh binatang merupakan kemunkaran, tetapi bukan
kemaksiatan, karena binatang tidak dibebani tanggung jawab. Sesuatu yang boleh
(mubah) dari sudut pandang syariat, apabila bertentangan dengan budaya setempat

20
Ahsin W. Al-Haside, Kamus Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: SInar Grafika Offset, 2006), Cet. II,
hal. 198
21
Toshihiko Izutsu, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet.
III, hal. 382
22
Tohihiko Izutsu, op.cit., hal. 352
23
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002, 2005). Vol. X Cet. I, hal. 507
19

dapat di nilai munkar, seperti misalnya meletakkan kedua tangan di pinggang


ketika berbicara di depan yang dituakan dalam satu masyarakat yang budayanya
tidak membenarkan hal tersebut.24
Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa keji itu perbuatan yang
bersifat jahat, baik itu kejahatan terhadap diri, maupun terhadap orang lain yang
merusak fitrah manusia. Kalau munkar kebaikannya itu di ingkari, atau tidak
diterima oleh syariat Islam, berbeda halnya dengan sifat yang ma‟ruf bahwa
kebaikannya itu diakui, diterima atau dipandang baik dalam Islam.

2) Macam-macam Perbuatan Keji dan Munkar


Dalam Islam banyak sekali membicarakan tentang perbuatan jelek, buruk,
atau keji yang merusak diri manusia, baik itu merusak diri sendiri maupun
merusak orang lain. Diantara sikap yang jelek atau munkar ialah:

a) Takabur
Takabur atau keangkuhan atau kecongkakan adalah sikap jiwa yang
menganggap diri lebih baik daripada orang lain atau merendahkan orang lain.
Nabi Muhammad bersabda,

“Kecongkakan adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang”. (HR.


Muslim dan Tarmizi).25
Menurut Sa‟id Hawwa, kecongkakan merupakan anak kandung dari ujub.
Jadi, keduanya berbeda, pada ujub tidak perlu ada orang yang di ujubi, sedangkan
pada kecongkakan biasanya ada orang yang dicongkaki. Takabur termasuk
penyakit hati, perbuatan keji, karena itu tercela sebagaimana Allah berfirman:
Sedang malaikat-malaikat memukulkan tangan-tangannya, sambil berkata:
“keluarkanlah nyawamu! Hari ini kamu dib alas dengan azab yang menghinakan,
karena kamu mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai Allah dan kamu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya (QS. Al-An‟am: 93).

24
Quraish Shihab, op.cit., hal. 507
25
Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005), Cet. I, hal.
180
20

Kecongkakan itu dibagi tiga macam dilihat dari segi sasarannya antara
lain:
(1) Kecongkakan kepada Allah

“….Dan barang siapa enggan menyembahNya dan menyombongkan diri,


(Allah) akan menghimpun mereka semua kepadaNya (QS. An-Nisa : 172).26

(2) Kecongkakan kepada utusan Allah. Ini juga banyak diceritakan dalam al-
Qur‟an.

“ Jika kamu taati seorang manusia serupa kamu, pastilah kamu merugi bila
demikian.‟ (QS. Al-Mukminun : 34)27

(3) Kecongkakan kepada sesama manusia


Yaitu dengan menganggap diri lebih terhormat dan melecehkan orang lain,
sehingga tidak mau sejajar dengan mereka. Ini juga sifat tercela karena manusia
tidak boleh bersikap congkak. Kecongkakan hanya layak bagi Yang Maha Kuasa.
Manusia yang lemah dan tidak berkuasa apa-apa tidak layak bersikap congkak.
Kalau manusia bersifat congkak maka dia berarti telah menentang Allah.28
Salah satu sifat takabur yang sering dibicarakan oleh orang adalah seperti
sikap iblis yang menolak perintah Allah ketika diperintahkan untuk bersujud
kepada Adam. Karena kesombongannya, maka sang iblis yang diciptakan dari api
neraka merasa lebih tinggi disbanding dengan Adam yang diciptakan dari tanah,
tetapi sikap iblis seperti ini dilaknat oleh Allah. Karena dalam hidup ini tidak ada
yang berhak memiliki sifat sombong selain Allah.

26
Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia (Jakarta: PT. Sari Agung, 1998), Cet. XII, hal. 190
27
Al-Qur‟an, op.cit., hal. 654
28
Sudirman Tebba, op.cit., hal. 183
21

b) Riya
Menurut Muhammad Mahdi bin Dzar al-Naraqy, Riya adalah melakukan
perbuatan baik untuk pamer, bukan karena Allah. Ini termasuk perbuatan keji dan
dosa yang dapat menghancurkan kehidupan agama seseorang. Allah berfirman:

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang


yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat Riya dan enggan (menolong
dengan) barang berguna.” (QS. Al-Ma‟uun : 4-7)29
Seorang yang melakukan ria berarti tidak mampu merealisasikan dirinya
dengan baik, karena pelakunya berbuat sesuatu hanya untuk mencari muka, tanpa
memperhitungkan kualitas amaliahnya.30 Riya sering bersemayam pada seseorang
yang labil, karena belum memiliki keimanan dan keyakinan yang kuat. Dalam
melakukan aktifitas, ia tidak memfokuskan tujuannya pada Zat Yang Maha
Mutlak, tetapi kepada banyak tujuan yang bersifat incidental dan kebutuhan
sesaat. Orang yang melakukan perbuatan ria tidak memiliki komitmen yang kuat,
karena pikirannya berubah-rubah menurut apa yang diinginkan, jika seseorang
sadar akan status dan kedudukannya, maka segala sesuatu yang diperbuatnya
seharusnya untuk mencari ridho Allah, bukan ingin pamer dan cari muka di
hadapan orang. Adapun cirri-ciri orang ria adalah sebagai berikut:
(1) Riya dalam sedekah
Adalah menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti hati si penerima,
maka ia tidak mendapatkan pahala karena diumpamakan seperti “Batu Licin”
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah
dia bersih, juga tergolong kafir dan berteman serta bersekutu dengan setan.

29
Al-Qur‟an, op.cit., hal. 1270
30
Abdul Majib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2007), Edisi I, hal. 365
22

(2) Riya dalam shalat


Berarti melakukannya dengan bermalas-malasan dan menjadi giat jika
dilakukan dihadapan manusia, bahkan ia berusaha melupakan untuk
mengerjakannya, sosok seperti ini tergolong munafik yang diancam masuk
neraka.

(3) Riya dalam berperang


Ia angkuh ketika berangkat perang dan menghalangi orang lain untuk
berpartispasi dalam berperang.31
Riya adalah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari
keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di
masyarakat. Ada dua macam perbuatan riya :
a) Riya dalam ibadah. Apapun bentuknya, selamanya keji.
b) Riya diluar ibadah yang kadang-kadang tercela, tetapi adakalanya hukumnya
mubah atau boleh, dan bahkan disukai. Misalnya, bila seseorang secara
terbuka berlaku pemurah, dengan niat mendorong orang lain untuk juga untuk
berlaku pemurah, maka tindakannya itu bukan saja tidak tercela, tetapi malah
disukai. Karena itu, ria tergantung pada niat orang yang melakukannya.32

c) Dengki
Dengki adalah menginginkan musnahnya keberuntungan orang lain.
Menurut Nurcholis Madjid, bahaya penyakit hati ini digambarkan dalam surah
kedua terakhir al-Qur‟an yang memuat perintah kepada Nabi Muhammad SAW.
Agar beliau memohon kepada Allah dari cuaca pagi supaya dilindungi dari
kejahatan seorang pendengki:

Dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia mendengki(QS. Al-Falaq : 5)

31
Abdul Majib, op.cit., hal. 185
32
Sudirman Tebba, op.cit., hal. 185
23

d) Fitnah
Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa didasari kebenaran yang
disebarkan dengan maksud memburuk-burukkan orang, seperti menodai nama
baik, merusak kehormatannya, dan yang semacamnya. Jadi, fitnah termasuk
perbuatan keji sehingga hukumnya haram dan tercela.
Fitnah merupakan penyakit hati yang harus dibuang. Caranya adalah
menjauhi segala penyebabnya, seperti mengikuti hawa nafsu dan persaingan
duniawi yang tidak adil. Kemudian menekankan gejala fitnah dengan menutup
peluang munculnya penyakit atau perbuatan keji ini.
Mengobati penyakit rohani yang bersifat keji tersebut tentu tidak sama
dengan mengobati penyakit jasmani. Dalam mengobati penyakit jasmani, inisiatif
mungkin bisa muncul dari orang lain, tetapi dalam mengobati penyakit rohani
diperlukan tekat dari si penderita itu sendiri.
Dalam zaman serba canggih sekarang ini, orang dengan sangat mudah
untuk mencapai sesuatu yang di inginkan. Misalkan dalam bentuk komunikasi
sekarang ada telepon genggam (handphone) yang memudahkan untuk semua
orang dalam berkomunikasi, seperti halnya pesawat televisi,orang dengan cepat
mendapatkan informasi, baik itu mengenai ekonomi, sosial, maupun dalam hal
politik. Tetapi sebaliknya tidak dapat dinafikan, pada saat sekarang ini banyak
terdapat program televisi yang berisikan gossip.
Saat ini hamper di setiap stasiun televisi memiliki paket acara seperti di
atas. Bahkan sebuah stasiun televisi ada yang memiliki lebih dari satu paket acara
infotainment tersebut, dengan jadwal tayangan ada yang mendapat porsi tiga kali
seminggu. Hamper semua isi acara sejenis itu, isinya adalah menyingkap
kehidupan pribadi para selebritis. Walhasil, pemirsa akan mengenal betul seluk
beluk kehidupan para artis, seolah diajak masuk ke dalam rumah bahkan kamar
tidur artis tersebut. Gossip adalah tindakan yang paling di benci Allah. Tetapi
celakanya, kebiasaan itu justru disukai banyak orang, baik di kantor, di tempat
kerja atau bahkan di rumah. Terutama kalangan ibu-ibu.
Banyak hal yang bergeser dan berubah dengan hadirnya pesawat televisi
ke rumah kita, terutama yang berkaitan dengan budaya dan akhlak. Salah satu
24

yang jelas terlihat yaitu pergeseran makna bergunjing atau menggosip. Menggosip
adalah tindakan yang kurang terpuji celakanya lagi kebiasaan ini seringkali
dilekatkan pada sifat kaum wanita. Dahulu, orang akan tersinggung jika dikatakan
tukang gossip. Dan merasa sangat malu. Namun saat ini pesan tersebut telah
mengalami pergeseran.
Beberapa acara informasi kehidupan para artis atau selebritis yang di
kemas dalam bentuk paket hiburan atau infotainment dengan jelas-jelas menyebut
kata gossip sebagai bagian dari nama acaranya. Bahkan pada salah satu acara
tersebut pembawa acaranya menyebut diri, dan menyapa pemirsanya dengan
istilah “biang gossip”.
Sepintas acara ini terkesan menghibur. Seorang ibu yang kelelahan setelah
menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya mungkin akan terasa terhibur dengan
sajian-sajian,sisi-sisi kehidupan pribadi orang-orang terkenal. Apalagi kemasan
acara yang semakin bervariasi ada yang diselingi nyanyi, wawancara langsung
dengan artis, daftar hari ulang tahun para selebritis, dan lain-lain. Namun jika kita
cermati lebih jauh, isisnya kurang lebih adalah menggosip atau menggunjing.
Sejak awal tahun 2002 yang di tandai dengan banyaknya artis pisah ranjang dan
bercerai, peristiwa-peristiwa semacam ini merupakan sasaran empuk bagi penyaji
hiburan ini. Pemirsa disuguhi sajian informasi yang sarat dengan pergunjingan.
Masing-masing pihak merasa benar dan tentu saja menyalahkan pihak
lainnya. Menggosip merupakan tindakan buruk, tidak terasa memiliki konotasi
buruk jika terus menerus disosialisasikan dengan paket menarik di televisi.
Bahkan dianggap sebagai tindakan biasa dan lumrah. Menceritakan aib orang lain
menjadi sesuatu yang tanpa beban kita lakukan, padahal jika kita cermati makna
gossip yang sama dengan ghibah, barangkali kita akan merasa mengerikan ghibah
dalam Islam.
Ghibah atau gossip merupakan sesuatu yang dilarang agama. Apakah
ghibah itu? Tanya seorang sahabat kepada Rasulullah SAW. Ghibah adalah
memberitahu kejelekan orang lain! Jawab Rasul. Kalau keadaannya memang
benar? Tanya sahabat lagi. Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!
Tegas Rasulullah SAW. Percakapan tersebut diambil dari HR. Abu Hurairah
25

Sosialisasi pergunjingan di televisi bagaimana pun harus dihindari. Jangan


sampai kita merasa tidak berdosa melakukannya. Bahkan merasa terhibur dengan
informasi semacam itu. Kita harus berhati-hati, bahaya ghibah harus senantiasa
ditanamkan agar kita senantiasa sadar akan bahayanya. Benar kiranya jika
dikatakan bahwa dahulu orang tinggal di dalam rumah karena menghindari
bahaya dari luar. Kini bahaya justru berasal dari dalam rumah sendiri yaitu dengan
hadirnya acara yang menurunkan kualitas iman di televisi.

e) Namimah (menghasut)
Namimah berarti menghasut orang dengan menyampaikan kabar bohong
dan fitnah tentang orang lain. Ini juga disebut tukang adu domba atau sekarang
lebih popular dengan istilah “provokator”. Perbuatan ini tercela dan merupakan
perbuatan yang harus ditepis. Allah SWT berfirman :

“ Tukang ejek dan pencela yang berkeliling menyebar fitnah”. (QS. Al-
Qalam : 11)

“ Celakalah setiap penyebar fitnah dan pengumpat “.(QS. Al-Humazah : 1)

Sesungguhnya ajaran Allah melarang dan mengancam umat memaki-maki,


menghujat, dan menghina karena umat-umat ini adalah tergolong kafir (walaupun
dalam umat Islam sendiri maupun sebagian besar non Islam). Ajaran Allah hanya
member pengertian agar keimanan atau kedisiplinan dapat diartikan adalah
kesabaran, keramahan, kebersamaan, persaudaraan kerjasama, keadilan,
kesayangan, solusi, perdamaian, tujuan hidup dan kesopanan.
Perlu ada semangat kita untuk member tahu dan mengkoordinasikan pada
para ulama atau para pimpinan Islam agar member informasi kesadaran dan
kebenaran pada masyarakat dunia ini. Demi kesadaran masyarakat Islam dan
semuanya atas tujuan hidup di dunia ini. Artinya harus ada berbuat baik, bersolusi
dan kedisiplinan, bukan memaki, menghujat, marah, menuduh, memampuskan
dan sebagainya. Karena itu benar-benar bukan postur Islam.
26

Sesungguhnya tidak boleh menggunakan kebencian, melainkan terus


memperjuangkan jihad dengan menyebarkan kebenaran, nasihat, keadilan,
perdamaian dan kebaikan. Selalu ada ajaran Allah tetap melotot pada kita agar
terus menasihati masyarakat semua termasuk barat. Dalam permasalahan
kemaksiatan dan keburukan lainnya.
Apakah sifat Nabi Muhammad adalah seorang penghina, marah, dan
penuduh? Padahal ajaran Allah dan sejarah banyak menyatakan bahwa Nabi
Muhammad memiliki sifat yang sangat mulia dan bersabar.

3) Faktor-faktor Perbuatan Keji dan Munkar


a. Faktor Usia
Usia yang relatif muda, lebih cenderung beresiko tinggi terhadap berbagai
bentuk kejahatan, baik yang bersifat kejahatan sosial maupun berupa kejahatan
kepada tuhan, disbanding dengan orang yang sudah mendekati usia lanjut. Namun
ada sedikit beebeda pendapat dikalangan ahli mengenai standar usia yang
memiliki resiko ini. Ada yang mengatakan bahwa hal ini terjadi antara usia 18
sampai 25 tahun. Ada juga yang berpendapat bahwa usia rawan ini adalah yang
menjelang usia dewasa (pada umumnya antara usia 14-17 tahun). Sedikit sekali
yang berpendapat pada usia dewasa.33

b. Faktor Jenis kelamin


Ada juga yang mengembalikan persoalan ini kepada jenis kelamin, antara
pria dan wanita. Wanita, menurut statistik yang ada, lebih beresiko kecil terlibat
dalam satu detik kejahatan disbanding dengan pria. Atau karena wanita lebih
banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan. Atau bisa jadi juga lantaran jenis
pria lebih banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan. Atau bisa jadi juga
lantaran jenis pria lebih banyak berkecimpung di dunia luar.

33
Abdullah Ahmad Qadiry, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku aslinya, Sabab Al-
Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1993), Cet. I, hal. 13
27

c. Faktor-Faktor Psikologis
Sementara para ahli meyakini bahwa perilaku yang beradap justru timbul
sebagai akibat dari hal-hal yang sifatnya psikologis. Dapat dicontohkan misalnya
karena tingkat intelegensi yang rendah, tidak kuat mengendalikan diri, dan lain
sebagainya yang akhirnya memiliki pelarian mengarah kepada pemuasan diri
dengan cara-cara melakukan tindakan-tindakan yang cenderung negatif.
d. Faktor-Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial termasuk diantaranya sosial ekonomi seperti
kemiskinan adalah merupakan unsur dominan yang bergerak aktif dalam proses
pembentukan perilaku perbuatan keji dan munkar. Ia adalah wilayah rawan yang
membuka banyak kesempatan bagi terjadinya suatu tindakan negatif.
Ketidakstabilan ekonomi juga mengundang terjadinya kasus-kasus korupsi,
pemerasan, manipulasi dan kasus-kasus lain yang sejenis. Demikian pula
perkembangan struktur sosial yang tak seimbang banyak menimbulkan pengetatan
undang-undang sana sini.
Disisi lain, interaksi yang berlangsung antara satu individu dengan
individu sosial yang lain dalam satu komunitas sosial (misalnya dalam hubungan
antar sesame teman, keluarga, kelompok, lokalitas, dan lain-lain, akan
mengakibatkan taqlid individual. Dimana, yang merasa yunior, akan bertaqlid
dengan sudah senior, yang kecil meniru perilaku yang lebih tua.
e. Faktor Politis dan Ekonomi
Salah satu penyebab timbulnya delik kejahatan dan kemungkaran,
diantaranya adalah di pengaruhi oleh faktor politis. Konsep marxisme mengatakan
konfrontasi yang berlangsung dalam komunitas masyarakat kapitalis, berbeda
bentuk dengan konflik yang terjadi antar individu dengan kondisi sosial yang
mengitarinya.34
f. Faktor Jaringan Kerja Organisme Tubuh
Dapat dicontohkan di sini bahwa gangguan yang terjadi pada saluran
pencernaan bisa berakibat pada proses yang membentuk jaringan tubuh menjadi
terganggu. Gangguan ini selanjutnya akan menimbulkan ketidakstabilan kerja

34
Abdullah Ahmad Qadiry, op.cit., hal. 15
28

system urat saraf secara keseluruhan. Sementara, kondisi seperti ini akan
menimbulkan efek negatif bagi pembentukan perilaku dan segi emosional orang
tersebut. Sehingga, pada gilirannya nanti, akan mendorong orang tersebut untuk
terlihat satu delik kejahatan.35
Ada faktor lain yang membuat seorang itu berperilaku jahat (keji), di situ
yang sangat banyak adalah dorongan jiwa dan dorongan syaitan. Keduanya hanya
membawa kepada kezaliman. Dengan kata lain adalah karena dorongan hawa
nafsu terutama dorongan nafsu amarah. Allah berfirman :

“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena


sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi Rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Yusuf : 53).36
Gejala-gejala kejahatan ini berhubungan dengan enam sisi yang mengatur
hubungan manusia dengan tuhannya dengan selamanya, serta dengan jiwanya,
yaitu sebagai berikut:
a. Panjang angan-angan.
b. Banyak bergaul.
c. Banyak berkhayal.
d. Kenyang.
e. Banyak tidur.
f. Bergantung kepada selain Allah.37
Kalau seseorang telah dikendalikan oleh hawa nafsu jelek, maka hidup dan
kehidupan serta kesehariannya berlaku tidak sopan, bahkan menentang ketentuan-
ketentuan syariat Islam, oleh sebab itu ada kiat-kiat tertentu untuk mengendalikan
diri untuk melawan hawa nafsu supaya tidak terjadi perbuatan yang keji,
antaralain sebagai berikut:

35
Ibid, op.cit., hal.
36
Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet XII, hal. 448
37
Shalah Syadi, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, (Jakarta: Najla Press, 2003), cet I,
hal. 176
29

a. Memulai kesabaran dalam setiap menhadapi kepahitan, sebaik-baik hidup


adalah seseorang menyertai hidup dengan kesabaran.
b. Berpikir bahwa dia diciptakan bukan untuk kepentingan nafsu.
c. Mempertimbangkan akibat nafsu.
d. Menghinakan diri sendiri karena tunduk kepada hawa nafsu.
e. Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW, “Orang yang kuat itu bukan karena
bergulat, tetapi menguasai dirinya tatkala sedang marah”.38 Nabi SAW
bersabda:

“ Orang yang kuat itu bukan karena bergulat, tetapi ia bisa menguasai atau
mengendalikan dirinya ketika dia marah”. (HR. Bukhari dan Muslim).39
Pengendalian diri bagi orang yang terlanjur berbuat keji, yakni bisa
dilakukan dengan cara pendiagnosaan dan penyembuhan baik faktor-faktor
penyebabnya, maka demikian juga halnya dengan permasalahan jiwa dan sosial.
Permasalahan jiwa dan sosial, baik besar maupun kecil pernah menimpa
semua manusia di dalam hidup ini. Jika seseorang ditimpa kesulitan, atau sering
melakukan perbuatan menyimpang yang sifatnya melanggar norma, baik norma
hokum, agama, ataupun norma kesusilaan, maka hendaknya seseorang menaruh
perhatian untuk menyembuhkan tubuhnya tatkala sakit. Dia memeriksa dan
mengetahui apa penyebabnya, dan setelah itu menyembuhkannya. Baik juga jika
dia mengobati efek-efek yang ditimbulkannya, sebagai seorang dokter biasa
mengobati rasa demam yang diakibatkan suatu penyakit, karena efek suatu
penyakit dapat membahayakan seseorang jika diabaikan penyembuhannya.
Di samping itu mengingat mati, maka akan terpampang dihadapan
seseorang bagaimana menjadikan kesempatan yang ada untuk berlaku baik
sesame manusia dan selalu beramal di jalan Allah. Ada hal lain yang memberikan
nilai positif pada diri seseorang jika selalu mengingat mati yaitu menjadikan

38
Suryana, Sudrajat, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, (Jakarta: Laksmi Studi, 2001),
hal. 167-168
39
Almarhum, As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, (Semarang:
Toha Putra), hal. 125
30

seseorang berlaku zuhud terhadap dunia sehingga terpelihara dari perbuatan


buruk. Imam Ali Asa berkata “ barang siapa banyak mengingat mati, maka dia
ridho dengan dunia yang sedikit”.40

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang relevan dengan ini antara lain
1. Hartati Novitasari (2009) yang berjudul “Hubungan Motivasi Shalat Subuh
dengan Disiplin Kerja Guru”. Pendekatan yang dilakukan penelitian ini
adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi untuk mengetahui
seberapa besar hubungan antara variabelnya. Persamaannya dengan penelitian
ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan
teknik korelasi. Perbedaannya adalah populasi dan bidang kajian, populasi
penelitian ini adalah guru sedangkan penelitian penulis adalah siswa MA.
Kemudian bidang kajian penelitian ini motivasi shalat subuh, sedangkan
penulis tidak hanya terpaku pada motivasi dan shalat subuh saja, namun lebih
kepada shalat berjamaah lima waktu.
2. Muhammad Fazrih (2011) yang berjudul “ Disiplin Beribadah Siswa SMP
Islam Assa’adah Pondok Kelapa”. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode survei yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
terjadi. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji
tentang disiplin beribadah, namun penelitian penulis lebih spesifik kepada hal
shalat. Kemudian perbedaannya adalah mengenai pendekatan dan metode
yang digunakan.
3. Parjuangan (2010) yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Ibadah Shalat
Jama’ah Terhadap Akhlak Siswa”. Penelitian ini sama-sama menggunakan
pendekatan kuantitatif dan metode analisis korelasi untuk mengetahui
hubungan diantara variabelnya. Perbedaannya adalah variabel yang diteliti dan
populasi tempat penelitian.

40
Khalil al-Musawi, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari Kaifa Tabni
Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 1999), Cet. II, hal. 10
31

C. Kerangka Berfikir
Setelah penulis menjelaskan variabel shalat dan pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar, penulis menemukan beberapa keterkaitan antara
keduanya. Salah satunya teori bahwa shalat merupakan sarana pembelajaran
adaptasi yang baik dan sebagai pelatihan akal dan ingatan. Itu membuktikan
bahwa shalat mengajarkan untuk berfikir menggunakan akal dan mencari jalan
keluar bagaimana caranya bertindak dengan baik terhadap peristiwa-peristiwa
tertentu dengan situasi tertentu. Dan ini bisa meningkatkan dan menambah potensi
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar.
Kemudian perbuatan keji dan munkar dapat merangsang pikiran baru,
khayalan dan tingkah laku baru, contohnya jika telah datang waktu shalat, namun
ketika itu merasakan marah atau sedih maka suatu perilaku bisa berubah
tergantung bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
dapat mengendalikannya. Orang yang kurang mengendalikan diri dari perbuatan
keji dan munkar maka bisa saja mengakhirkan shalatnya sampai emosinya
mereda, namun sebaliknya orang yang mengerti arti tentang shalat dan bisa
mengendalikannya maka shalat bisa menjadi obat dalam mengobati perbuatan
negatif
Kemudian terdapat teori yang lain tentang perbuatan positif dan perbuatan
negatif. Perbuatan positif bisa memberikan dampak positif yang membuat senang
dan tenang. Contohnya di saat merasa sedih atau marah, shalat sebagai sarana
kesehatan jiwa bisa menjadi obat agar emosi mereda dan menjadi tenang sehingga
setiap pengambilan keputusan terhadap berbagai problem dapat dipikirkan secara
matang. Kemudian contoh lain di saat merasa bahagia maka pengendalian diri
bisa mengolahnya menjadi motivasi untuk beribadah sehingga bisa mempercepat
ibadah atau sebaliknya mengulur waktu untuk ibadah bahkan tidak menunaikan
ibadah. Begitu juga dengan perasaan sedih atau yang lainnya kita olah sesuai
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar kita menjadi hal yang positif
atau sebaliknya.
Berdasarkan teori di atas penulis mempunyai kerangka berfikir bahwa
diduga terdapat hubungan yang relevan antara shalat dengan pengendalian diri
32

dari perbuatan keji dan munkar yang mana semakin mengerti arti shalat seseorang
maka semakin tinggi pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seseorang,
begitu juga sebaliknya.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenarannya.41 Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai
ada tidaknya hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat. Maka
hipotesisnya
Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan
keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat

41
Syofian Siregar,Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), hal. 152
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menjadikan MA Pondok
Pesantren Al-Hamidiyah Depok yang bertempat pada Jl.Raya Depok Km 2 No. 12
Kelurahan Rangkapan Jaya Kecamatan Pancoran Mas Depok Jawa Barat sebagai
tempat penelitian. Alasan penulis untuk menjadikan MA Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah sebagai tempat penelitian dikarenakan keadaan siswa sehari-hari yang
dipantau oleh pengurus ponpes sehingga data yang diteliti penulis bisa lebih
akurat dengan ditambah data dari pendapat pengurus ponpes dan observasi.
Waktu untuk dilaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16
bulan Februari sampai dengan 19 Februari 2015.

B. Metode Penelitian
Di dalam penelitian terdapat berbagai jenis dan metode penelitian yang
dipakai. Dalam penelitian yang diteliti ini, penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa angka. Kemudian penelitian ini
menggunakan metode analisisis korelasional melalui teknik korelasi “product
moment” oleh Pearson atau teknik “alpha cronbach”.
Metode analisis korelasional dipakai sebagai metode penelitian penulis
karena penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
variabel shalat dengan variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
pada siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat

C. Populasi dan Sampel


Populasi menurut Nurul Zuriah adalah “seluruh data yang menjadi perhatian
peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu tertentu.”1 Sedangkan sampel sering
didefinisikan “sebagian dari populasi.”2

1
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
Cet. ke-3, hal. 116
2
Ibid, hal. 119

33
34

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa populasi adalah
seluruh obyek/subyek yang menjadi fokus penelitian penulis untuk dipelajari
dalam suatu ruang dan lingkup tertentu. Sedangkan sampel, penulis sependapat
dengan Nurul Zuriah bahwa sampel adalah sebagian dari populasi.3
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan populasi dari MA Pondok
Pesantren Al-Hamidiyah Depok dari subyek penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil teknik “proportionate stratified
random sampling” dikarenakan populasi yang menjadi obyek penelitian tidak
homogen dan berstrata secara proporsional. Populasi MA Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah terdiri dari kelas 7 sampai 9 yang berjumlah 377 orang yang masing-
masing kelas memiliki anggota yang proporsional dan tidak homogen antar
kelasnya. Kemudian jumlah sampelnya ada 69 orang yang terdiri dari kelas 7
sampai 9.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat
shalatlima waktu berjamaah dan tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar siswa serta hubungannya adalah menggunakan kuesioner. Kemudian data
yang diperoleh dari kuesioner itu diperkuat dengan wawancara.
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah “suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.”4 Kemudian jenis

3
Sugiyono, statistika untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 21, hal. 61-62
4
Syofian Siregar, op. cit., hal. 132
35

kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup karena pertanyaan-


pertanyaan yang diberikan pada responden, jawabannya sudah berbentuk skala
likert.
Dalam pengumpulan data melalui angket, penulis menyediakan dua angket
masing-masing dengan variabel shalat dan variabel pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar. Dalam penyusunannya, penulis berpedoman pada kisi-
kisi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Angket
No Soal Jumlah
Variabel Aspek yang Dinilai
Favourable Unfavourable Soal
Shalat Lima Ketepatan Waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6 7 7
Waktu Tanggung Jawab 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 13
Berjamaah 13 18, 19, 20
Kemauan atau 21,22,23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 10
Kehendak 30
Pengendalian Mengenali Perbuatan 1, 2, 3 4, 6 4
Diri Dari Munkar
Perbuatan Mengelola 5, 7 8, 9, 10, 11 7
Keji dan Pengendalian Diri
munkar Memotivasi Diri 12, 13 14, 15 4
Empati 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23 8
Membina Hubungan 24, 25, 26, 27, 29, 30 7
28

2. Wawancara
Wawancara adalah “teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si
peneliti.”5

5
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 1995),
Cet. ke-3, hal. 64
36

3. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan adalah
menggunakan pengamatan tanpa menyembunyikan identitas seseorang atau
kelomok. Dalam observasi peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam obyek yang
diamati.6
Dalam observasi, penulis mengamati kegiatan sehari-hari siswa dan
rutinitas yang dilakukan seperti jadwal kegiatan rutin sehari-hari siswa yang
dikerjakan.

4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber non manusia yang bisa didapatkan
melalui pengumpulan referensi yang dibutuhkan. Penulis mengumpulkan referensi
seputar variabel yang dijelaskan dan menemukan hubungannya melalui buku.
Pengumpulan dokumentasi tidak hanya sebatas buku saja, namun data-data yang
terdapat pada populasi penelitian.

E. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah “suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yangsama.”7 Di
dalam instrument penelitian terdapat teknik pengambilan skor, uji validitas, dan
uji reliabilitas dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Teknik pengambilan skor


Untuk mendapatkan data maka diperlukan adanya instrument
pengumpulan data yaitu indikator ditransformasikan menjadi item pertanyaan
sesuai dengan variabelnya dan diberikan skor pada setiap jawabannya dan
menggunakan skala likert. Peneliti menggunakan pernyataan positif {favourable)
dan pernyataan negatif (unfavourable) dengan ketentuan:

6
FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:UIN Jakarta, 2013), hal. 66
7
Syofian Siregar, op. cit., hal.. 161
37

Tabel 3.2

Teknik Pengambilan Skor


Jawaban Bobot
Favourable Unfavourable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4

2. Uji validitas dan Reliabilitas


Sebelum instrument variabel shalat lima waktu berjamaah dan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar digunakan dalam pengambilan
data, maka terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 siswa kelas VII, VIII, dan IX
yang dipilih secara acak. Tujuan dilakukan uji coba instrument adalah untuk
mendapatkan nilai keabsahan (validitas) dan kepercayaan (reliabilitas).
a. Validitas
Validitas adalah “menunjukkan sejauh mana suatu alat ukurmampu mengukur apa
yang diukur.”8suatu instrument dikatakan valid bila memiliki koefisien korelasi
product moment melebihi 0,3dan melebihi dari r-tabel (a, n-2)
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik
korelasi product moment adalah
( ) ( )( )
r=
√( ( ) )( ( ) )

Dimana:
n = jumlah responden
X = skor variabel (jawaban responden)
Y= skor total variabel untuk responden n
Konsep kuesioner yang telah disusun kemudian di judgment oleh
pembimbing dan dua orang yang telah berpengalaman untuk melihat construct
dan face validity. Dalam konsultasi dibahas bentuk, isi, bahasa, dan lay out yang
8
Ibid, hal. 162
38

dipakai dalam kuesioner. Hasil dari judgment dilakukan beberapa perubahan dan
perbaikan sesuai dengan fokus penelitian.
Selanjutnya setelah diperbaiki berdasarkan hasil judgment, dilakukan uji
coba terhadap 30 siswa di bimbel Prof. Bob cipulir secara acak dari kelas VII,
VIII, dan IX. Suatu instrument dikatakan valid bila memiliki koefisien korelasi
product moment melebihi 0,3 dan melebihi dari r-tabel. Dengan taraf kesalahan
5% dan n=30 didapatkan Rtabel 0,361. Dari hasil pengujian diperoleh 19 soal
yang valid dari variabel shalatlima waktu berjamaah dan 17 soal yang valid dari
variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar berdasarkan rumus
korelasi Spearman. (hasil perhitungan bisa dilihat dalam lampiran validitas).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah “untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.”9
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach karena
jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7
atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu
instrument penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6
Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik ini yaitu:
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan
( )
i =

b. Menentukan nilai varians total


( )
t =

c. Menentukan reliabilitas instrument

R11 = ( )( )

9
Ibid, hal. 173
39

Dimana:
n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih
t2 = varians total
b2 = jumlah varians butir
K = jumlah butir pertanyaan
r11 = koefisien reliabilitas instrument
Dari hasil pengujian diperoleh koefisien reliabilitas disiplin shalat sebesar
0,86 dan koefisien reliabilitas kecerdasan emosional sebesar 0,81. Keduanya lebih
besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument shalat lima waktu
berjamaah dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang telah
disusun berdasarkan item yang valid adalah reliabel (terpercaya) (hasil
perhitungan bisa dilihat dalam lampiran reliabilitas)

F. Teknik Analisis Data


1. Uji Linieritas
Uji linearitas merupakan syarat data diuji regresinya. Jika data tidak linier
maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Pengujian linearitas menggunakan
teknik anava yang mana menggunakan rumus:
JK ( T) = Y2
( )
JK (A) =
( ) ( )( )
JK (bla) = ( ( ) )

JK (S) = JK (T) -JK (A) -JK(bla)


( )
JK(G) = ∑ (∑ )

JK ( TC) = JK (S)-JK(G)
Dimana:
JK(T) = jumlah kuadrat total
JK(A) = jumlah kuadrat koefisien a
JK(bla)= jumlah kuadrat regresi
40

JK(S) = jumlah kuadrat sisa


JK(TC)= jumlah kuadrat tuna cocok
JK(G) = jumlah kuadrat galat

Selain itu terdapat tabel penolong yang antara lain


Tabel 3.3
Tabel penolong Uji Linearitas
Sumber
dk JK KT F
variasi
Total n ∑ ∑

Koefisien (a) 1 JK(A) JK(A)


Regresi (bIa) 1 JK(bIa) = JK(bIa)
( )
Sisa n-2 JK(S)

( )
Tuna Cocok k-2 JK(TC)

( )
Galat n–k JK(G)

2. Uji Korelasi
Karena peneliti mengambil judul untuk mencari hubungan antara dua
variabel, maka teknik yang peneliti gunakan adalah teknik analisis korelasional.
Teknik analisis korelasional ialah teknik analisis statistik mengenai hubungan
antardua variabel dengan tujuan:
a. Ingin mencari bukti, apakah memang benar antara variabel yang satu dan
variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.
b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antarvariabel itu termasuk
hubungan yang kuat, cukup, atau lemah.
c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan itu merupakan
hubungan yang berarti atau meyakinkan, ataukah hubungan yang tidak berarti
atau tidak meyakinkan.10

10
Mardalis, op. cit., hal. 188
41

Analisis korelasional digunakan untuk melihat kuatnya hubungan antara


masing-masing variabel shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar. Sebelum melakukan pengujian analisis, penulis
melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Jika data berdistribusi normal maka
penulis menggunakan teknik korelasi “product moment”, jika data tidak
berdistribusi normal maka penulis menggunkan teknik korelasi “Spearman Rank”.
a. Teknik korelasi “Product Moment‟
( ) ( )( )
rxy =
√( ( ) )( ( ) )

Dimana:
n = jumlah responden
X = Variabel shalatlima waktu berjamaah
Y = variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
rxy = hasil korelasi antara variabel x dan y

b. Teknik korelasi “Spearman Rank”

p=1-
( )

Dimana:
bi = selisih ranking variabel x dengan variabel y
n = jumlah responden
p = hasil korelasi variabel x dan y

Jika jumlah datanya > 30, maka pengujiannya harus mengubah nilai rho menjadi
uji t dengan rumus

t=r√

Dimana:
n = jumlah responden
r = nilai rho
42

Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan rumus diatas, maka penulis


akan melakukan interpretasi data secara sederhana menurut pedoman sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Data
Besarnya “r”product Interpretasi
moment (rxy)
0,00-0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat
korelasi,akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y)
0,20-0,40 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang
lemah atau
Rendah
0,40-0,70 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukupan
0,70-0,90 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi
0,90-1,00 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi

3. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam
bentuk %. Dimana rumus yang digunakan adalah rumus “Coefficient of
Determination” atau koefisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih
memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi „r‟ product moment
Rumus Coefficient of Determination yaitu :
KD = r2 x 100%
43

Dimana:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variable dependen, bila nilai variable independen dimanipulasi.
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuatkeputusan apakah naik
dan menurunnya variable dependen dapatdilakukan melalui peningkatan variable
independent atau tidak.11
Sebelum analisis regresi digunakan maka diperlukan uji linieritas. Jika
data tidak linier maka analisis regresi tidak perlu dilakukan.
Rumus analisis regresi sederhana
Y =  + bX
Dimana:
Y = subyek dalam variable dependen
 = harga Y ketika harga X = 0
b = angka arah atau koefisien regresi12
X = subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu

G. Hipotesis Statistik
Setelah mengetahui hipotesis penelitian pada subjudul hipotesis penelitian,
maka penulis menyusun hipotesis statistik yang antara lain
H0 p = 0
H1 p ≠ 0
Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan
keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat
H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa
Barat

11
Ibid. h. 260
12
Ibid., h.261
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Berdasarkan banyaknya variabel dan mengacu pada masalah penelitian, maka
deskripsi data dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pertama tentang penerapan
sikap shalat lima waktuberjamaah dan dampaknya terhadap pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar siswa serta kendala yang dihadapi, kedua tentang
variabel shalat lima waktuberjamaah dan ketiga tentang variabel pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar. Data pertama diperoleh melalui wawancara yang
menggunakan pedoman wawancara kepada guru terkait dan melakukan observasi
terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa sehari-harinya. Kemudian data kedua
dan ketiga diperoleh melalui hasil kuantifikasi terhadap jawaban responden atas
angket yang disebarkan. Proses kuantifikasi dilakukan dengan cara pemberian
skor responden. Angka-angka yang disajikan diolah menggunakan statistika
deskriptif untuk menggambarkan nilai rata-rata, simpangan baku dan distribusi
frekuensi :
1. Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya terhadap
pengendalian diri perbuatan keji dan munkar serta kendalanya.
Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah yang dideskripsikan ini
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru agama di sekolah
dan observasi keseharian yang dilakukan siswa.
Pada hasil wawancara ditemukan beberapa informasi yang antara lain :
1) Pihak sekolah membiasakan para siswa untuk shalat tepat waktu dan
secara berjamaah bertujuan untuk menanamkan sikap kedisiplinan dan
sadar akan pentingnya shalat.
2) Para siswa memiliki kepribadian yang berbeda sehingga masih banyak
siswa yang kurang stabil emosinya. Di antara mereka ada yang memiliki
hubungan baik dengan guru maupun teman, namun banyak juga yang
hubungannya kurang baik dengan guru maupun teman.

44
45

3) Terdapat perbedaan yang konkret antara siswa yang shalat lima waktu
berjamaah dengan yang tidak. Ini bisa dilihat dari sikap, hubungan, nilai,
dan cara bicaranya.
Selain hasil wawancara di atas, penulis melakukan observasi tentang
kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan siswa yang antara lain tertera pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Rutinitas Kegiatan Siswa

Waktu kegiatan
03.30 - 04.30 Shalat tahajud
04.30 - 05.30 Shalat subuh dan kegiatan mengaji
05.30 -06.30 Persiapan untuk sekolah
06.30 - 07.30 Shalat dhuha
07.30 - 12.00 Kegiatan sekolah
12.00 - 01.00 Shalat dzhur dan pengajian
01.00 - 03.00 Istirahat / kegiatan ekskul
03.00 - 04.30 Shalat ashar dan pengajian
04.30 - 06.00 Istirahat
06.00 - 07.30 Shalat maghrib dan pengajian
07.30 - 08.00 Istirahat
08.00 - 11.00 Pengajian
11.00 - 03.30 Istirahat / tidur

Dalam kegiatan rutinitas tersebut pastinya terdapat kendala yang antara lain:
1) Siswa yang mengantuk saat dibangunkan
2) Sikap siswa yang masih sulit diatur
3) Sikap malas untuk shalat sunnah
46

Di antara kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan para siswa, setiap hari rabu
terdapat ekskul yang merupakan kendala dalam penerapan disiplin dalam shalat.
Itu dikarenakan siswa yang ekskul hari rabu berlangsung sampai waktu ashar
sehingga banyak siswa yang kelelahan setelah ekskul atau tetap melanjutkan
ekskulnya walau adzan ashar telah berkumandang.
Selain shalat lima waktu berjamaah, terdapat juga perbuatan keji dan munkar
siswa. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa berbeda - beda bisa
dilihat dari beberapa faktor, antara lain :
1) Usia, siswa kelas 7 pasti berbeda dengan siswa kelas 8 dan 9 berdasarkan usia
karena tingkat kedewasaan mereka berbeda
2) Daerah asal, siswa dari daerah seperti Jawa dan sekitarnya memiliki
Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang lebih tinggi dari pada
siswa yang berasal dari Jakarta
3) Keluarga, siswa yang tinggal di dalam keluarga yang tidak banyak masalah
akan berbeda dengan siswa yang keluarganya mempunyai masalah terutama
broken home.
2. Shalat lima waktu berjamaah
Banyaknya responden dalam pengumpulan data berjumlah 69 orang.proses
perhitungannya antara lain :
a. Menghitung range
Skor tertinggi = 63
Skor terrendah = 31
Range = data terbesar - data terkecil = 63 -31 = 32
b. Menghitung banyak kelas dengan rumus sturgess
Banyak kelas = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 69 = 1 + 3,3 (1,84)
= 7,07 ~ 7
c. Menghitung interval kelas
i =

= 4,57 ~ 5
47

Sehingga tabelnya adalah


Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi Shalat Lima Waktu Berjamaah
Titik Tengah
interval f Fx xt-X (xt — X)2
(xt)
31-35 33 1 33 -19.86 394.22
36-40 38 1 38 -14.86 220.67
41-45 43 7 301 -9.86 97.12
46-50 48 18 864 -4.86 23.57
51-55 53 15 795 0.14 0.02
56-60 58 17 986 5.14 26.47
61-65 63 10 630 10.15 102.91
69 3647 865.00

Rata-rata (X) = = = 52,86

Varians (s2)=

= = 12,72
Dan grafiknya adalah

Gambar 4.1
Polygon Distribusi Frekuensi Shalat Lima Waktu Berjamaah
48

Dalam variabel shalat lima waktu berjamaah skor totalnya 3.654. Berdasarkan
hasil perhitungan terhadap skor shalat lima waktu berjamaah diperoleh skor
terendah 31 danskor tertinggi 63 dengan range (jangkauan) skor 32. Kemudian
dari total skor tersebut diperoleh :
a. Nilai rata-rata = 52,86
b. Varians = 12,72
c. Simpangan baku = 3,57

3. Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar


Sama halnya dengan variabel shalat lima waktu berjamaah, pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar pun memiliki 69 responden. Perhitungannya
antara lain:
a. Menghitung range
Skor tertinggi = 65
Skor terendah = 37
Range (jangkauan) = data terbesar - data terkecil
=65 -37= 28
b. Menghitung banyak kelas dengan rumus sturgess
Banyak kelas = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 69
= 1 + 3,3 (1,84)
=7,07 ~ 7
c. Menghitung interval kelas ,
i= = =4
49

Sehingga tabelnya adalah:


Tabel 4.3
Tabel Distribusi Frekuensi Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
interval Xt F Fx xt-xbar
37-40 37.5 2 75 -14.94 223.264
41-44 42.5 7 297.5 -9.94 98.84
45-48 46.5 10 465 -5.94 35.31
49-52 50.5 18 909 -1.94 3.77
53-56 54.5 11 599.5 2.06 4.24
57-60 58.5 10 585 6.06 36.7
61-65 62.5 11 687.5 10.06 101.16
69 3618.5 503.28
Rata-rata (X) = = = 52,44

Varians (s2)= S(M)2

= = = 7,40

S=√ =√ = 2,72
Dan grafiknya adalah

Gambar 4.2
Polygon Distribusi Frekuensi Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
50

Dalam variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar skor totalnya
3.635. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap skor pengendalian diri dari
perbuatan keji dan munkar diperoleh skor terendah 37 dan skor tertinggi 65
dengan range (jangkauan) skor 28. Kemudian dari total skor tersebut diperoleh
a. Nilai rata-rata = 52,44
b. Varians = 7,40
c. Simpangan baku = 2,72
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak sehingga
mengetahui termasuk statistik parametris atau nonparametris.
1. Uji normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat (X2).
Pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat dilakukan dengan cara
membandingkan Kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)
dengan kurve normal baku/standart (A). Jadi membandingkan antara (B : A). Bila
B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang
berdistribusi normal. Langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas antara
lain :
a. Menentukan jumlah kelas interval dan dalam hal ini ditetapkan 6 sesuai
dengan 6 bidang yang ada pada Kurve normal Baku
b. Menentukan panjang kelas interval

panjang kelas =

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi


d. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara prosentasi luas tiap
bidang kurva normal dikalikan dengan jumlah data observasi.
e. Memasukkan harga fh ke dalam tabel sekaligus menghitung harga

(fo-fh)2 dan
51

f. Membandingkan harga Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila
harga Chi Kuadrat Hitung lebih kecil dari Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi
data dinyatakan normal.1
a. Shalat lima waktu berjamaah

panjang kelas =

=
= 5,33 ~ 6
Frekunsi Harapannya antara lain:
1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
Sehingga tabel dan grafiknya adalah
Tabel 4.4
Tabel Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah
Interval fo Fh fo-fh (fo-fh)2
31-36 1 2 -1 1 0.5
37-42 3 9 -6 36 4
43-48 13 23.5 -10.5 110.25 4.7
49-54 22 23.5 -1.5 2.25 0.1
55-60 20 9 11 121 13.44
61-66 10 2 8 64 32
Jumlah 69 69 54.73

1
Ibid, hal.80 - 82
52

Gambar 4.3 Polygon Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 54,73.


Kemudian dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk = 6-1=5 dan
taraf kesalahan 5%, maka harga Chi tabel = 11,07. Karena harga Chi Kuadrat
hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi data dapat
dinyatakan berdistribusi tidak normal.
b. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

panjang kelas =

=
= 4,66 ~ 5
Frekunsi Harapannya antara lain:
1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2
2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5
5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9
6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2 Sehingga tabel dan grafiknya adalah
53

Tabel 4.5
Tabel Distribusi Normal Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

interval fo fh fo-fh (fo-fh)2


37-41 3 2 1 1 0.5
42-46 8 9 -1 1 0.11
47-51 19 23.5 -4.5 20.25 0.86
52-56 18 23.5 -5.5 30.25 1.29
57-61 12 9 3 9 1
62-66 9 2 7 49 24.5
Jumlah 69 69 28.26

Gambar 4.4
Polygon Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 28,26. Kemudian


dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk = 6-1=5 dan taraf
kesalahan 5%, maka harga Chi tabel = 11,07. Karenaharga Chi Kuadrat hitung
lebh besar dari harga Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi data dapat dinyatakan
berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas dan Linearitas


Dari hasil uji normalitas ditemukan bahwa kedua variabel tidak berdistribusi
normal, sehingga uji homogenitas tidak perlu dilakukan karena syarat uji
homogenitas adalah data berdistribusi normal.
54

Selain data diuji homogenitasnya, data diuji linearitasnya menggunakan


anava.Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas antara lain:
JK ( T) = Y2

JK (A) =

JK (bla) =
( )

JK (S) = JK (T) -JK (A) -JK(bla)

JK(G) = ∑ (∑ )

JK ( TC) = JK (S) - JK(G)


Dimana:
JK(T) = jumlah kuadrat total
JK(A) = jumlah kuadrat koefisien a
JK(bla) = jumlah kuadrat regresi
JK(S) = jumlah kuadrat sisa
JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok
JK(G) = jumlah kuadrat galat

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai linearitas yang kemudian dibuat sesuai
tabel penolongnya antara lain: (perhitungan detailnya lihat di lampiran)
Tabel 4.6 Tabel Uji Linearitas
Sumbervariasi dk JK KT F
Total 69 194467 194467
Koefisien (a) 1 191496 191496
21,65
Regresi (bla) 1 725,54 725,54
Sisa 67 2245,45 33,51
Tuna Cocok 21 802,65 38,22
1,22
Galat 46 1442,80 31,37

a. Uji keberartian
Ho : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
H1 : koefisien itu berarti (b + 0)
55

Kriteria pengujian

F= (F hitung) > F tabel, maka tolak Ho

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (1,67) = 4,00


Kesimpulan:
Karena F hitung > F tabel, maka tolak Ho yang berarti koefisien itu mempunyai
arti.

b. Uji Linearitas
Ho : Regresi Linear H1 : Regresi non-linear
Kriteria pengujian

F= (F hitung) > F tabel, maka tolak Ho

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (21,46) =1,75


Kesimpulan:
Karena F hitung < F tabel, maka terima Ho yang berarti data merupakan regresi
linier

3. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan dua hipotesis yang perlu diuji secara empiris.
Hipotesis yang diuji adalah dugaan tentang shalat lima waktu berjamaah dan
relevansinya terhadap pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkarsiswa
madrasah aliyah pondok pesantren Al-Hamidiyah DepokSebelum pengujian
hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan membuktikan
bahwa data tidak berdistribusi normal. Sehingga analisis yang digunakan penulis
adalah Korelasi Spearman rank dengan rumus

= 1 -
Perhitungannya adalah sebagai berikut: (untuk data sepenuhnya terdapat
dalam lampiran)
Diketahui:
56

bi2 = 26.87
N = 69
Ditanyakan :?
Jawab

 =1-

 =1-

 =1-
= 0,51
Berdasarkan penghitungan di atas didapatkan nilai rho = 0,51, namun
dikarenakan n lebih dari 30 maka pengujian signifikansinya mengubah nilai rho
menjadi uji t dengan rumus

t=r√

Sehingga penghitungannya

t = 0,51√

t = 0,51√

= 0,51(9,51)
= 4,84

Setelah proses penghitungan diatas didapatkan nilai t hitung = 4,84


dibandingkan dengan tabel dengan taraf kesalahan 5% dan dk= n-2 = 67
dibulatkan menjadi 60 dikarenakan tidak ada dalam tabel sehingga t tabel = 2,00
membuktikan bahwa t hitung > t tabel.
Dikarenakan t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada hubungan positif yang signifikan antara variabel shalat lima waktu
berjamaah dengan variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
siswa madrasah aliyah pondok pesantren Al-Hamidiyah Depok.
57

Untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan itu, maka


digunakan pedoman seperti terlampir pada tabel 3.3 yang membuktikan korelasi
sebesar 0,51 berada pada tingkat hubungan “sedang”. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hubungan yang ada antara shalat lima waktu berjamaah dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa madrasah aliyah pondok
pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Setelah dilakukan uji hipotesis, analisa korelasi dapat dilanjutkan dengan


menghitung koefisien determinasinya dengan penghitungan
KD = r2 x 100%
= 0,512 x 100%
= 25,91%
Hal ini berarti bahwa faktor shalat lima waktu yang mempengaruhi
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa adalah sebesar 25,91%,
sisanya 74,89% dipengaruhi oleh faktor lain.
Karena data merupakan data linear, maka bisa melakukan analisis regresi.
Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi linier
sederhana variabel shalat lima waktu berjamaah (X) dengan variabel pengendalian
diri dari perbuatan keji dan munkar (Y). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Dengan
( )
 =

=

=
= 26,65

b =

=

=
58

= 0,49
Y = a + bX
= 26,65 + 0,49 X
Berdasarkan hasil perhitungan regresi diatas, didapatkan persamaan regresinya
Y= 26,65 + 0,49X. Jadi diperkirakan semakin besar nilai variabel shalat lima
waktu berjamaah maka semakin meningkat sebesar 0,49.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan temuan data dan hasil uji hipotesis, ditemukan keselarasan
terhadap hasil penelitian. Di dalam deskripsi data ditemukan tentang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan para siswa kesehariannya dan terutama menanamkan
sikap disiplin shalat berjamaah pada para siswa dengan berbagai metode dan
membiasakan siswa untuk shalat sunnah seperti dhuha, tahajjud, sunah rawatib,
dll. Kemudian tentang kecerdasan emosional siswa yang terlihat cukup dilihat
berdasarkan antara lain keantusiasan siswa dalam mengikuti kegiatan ekskul dan
interaksi antar sesama teman serta permasalahan sosial yang ada.
Setelah dilihat dari deskripsi data, maka dilihat dari hasil perhitungan uji
hipotesis dimana hubungan shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar siswa madrasah aliyah pondok pesantren Al-
Hamidiyah Depok ini terbilang “cukup”. Hal ini diketahui karena pada uji
hipotesis menghasilkan koefisien korelasi antara variabel (x) dengan variabel (y)
sebesar rho = 0,51 dan shalat lima waktu berjamaah mempengaruhi pengendalian
diri dari perbuatan keji dan munkar siswa sebesar 25,91% berdasarkan koefisien
determinasi. Selain itu pada analisis regresi dihasilkan Y= 26,65 + 0,49 X dimana
semakin tinggi sikap shalat lima waktu berjamaah siswa maka semakin tinggi
tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkarnya sebesar 1,07.
Setelah melihat deskripsi data dan hasil uji hipotesisnya maka dibuktikan
bahwa terdapat hubungan antara sikap shalat lima waktu berjamaah dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar. Hal ini juga didukung oleh teori
yang penulis temukan pada kerangka berfikir bahwa shalat merupakan sarana
pembelajaran adaptasi yang baik dan sebagai pelatihan akal dan ingatan sehingga
59

seseorang itu harus berfikir secara matang sehingga bisa bertindak secara tepat.
Ini bisa dilihat dari siswa yang memiliki sikap disiplin shalat yang tinggi pasti
berbeda dengan siswa yang kurang disiplin shalatnya berdasarkan sikap, cara
bicara, intelligent, pengambilan keputusannya.

D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengalami keterbatasan utama yang terletak
pada alat analisis yang hanya menggunakan analisis statistik deskriptif dalam
mendeskrispikan temuan penelitian. Sehingga masih ada beberapa aspek yang
tidak bisa terkuantisasi dan dikemukakan sebagai hasil temuan penelitian. Selain
itu penelitian ini hanya meneliti persiapan pra kondisi penerapan akuntansi
berbasis aktual dengan 5 ( lima ) variabel, sedangkan masih terdapat beberapa
variabel lain yang merupakan pra kondisi dalam penerapan akuntansi berbasis
aktual.
BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa data yang diperoleh dari hasil wawancara,


observasi, dan penyebaran angket kepada responden, serta pengujian hipotesis
penelitian, maka kesimpulannya sebagai berikut :
1. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap disiplinshalat lima waktu
berjamaah dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa itu
berbeda-beda namun terdapat hubungan yang signifikan antara shalat lima
waktu berjamaah dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar.
2. Relevansi antara shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah Depok Jawa Barat merupakan hubungan yang “ sedang “
dengan dibuktikan melalui perhitungan uji hipotesis yang diperoleh
sebesar 0,51

B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, maka
implikasinya antara lain :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap disiplin shalat lima waktu
berjamaah siswa dapat mengembangkan atau meningkatkan pengendalian
diri dari perbuatan keji dan munkar siswa. Ini berarti semakin siswa
mengerti arti disiplin shalat lima waktu berjamaah dan mempraktekkannya
maka semakin berkembang tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji
dan munkar siswa sehingga siswa lebih bertindak dewasa dan bijaksana
dalam mengambil keputusan dan bertindak.

60
61

2. Hasil penelitian ini masih terdapat kekurangan sehingga menunjukkan


bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar siswa. Untuk itu, perlu adanya penelitian
lebih lanjut terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi pengendalian diri
dari perbuatan keji dan munkar selain sikap disiplin shalat lima waktu
berjamaah.

C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, penulis
mengajukan beberapa saran yang antara lain :
1. Lembaga mengadakan suatu program khusus yang bertujuan untuk
membiasakan murid. Contohnya mengadakan absen pada waktu shalat
sehingga mengetahui murid yang telat atau tidak shalat.
2. Guru atau pengurus memberikan arahan positif sesuai karakter masing-
masing individu untuk menjadi lebih baik.
3. Memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa yang bermasalah untuk
mencari akar masalah siswa tersebut sehingga bisa diatasi.
4. Diadakan suatu acara yang menarik siswa tentang arti disiplin shalat lima
waktu dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seperti
menonton film, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya Mustika, Cet. II, 2005
Ardani, Moh, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah : PT Mitra Cahaya Utama,
Cet.I, 2006
Bahnasi, Muhammad, Shalat bersama Nabi SAW, Bandung: Mizan Media Utama
(MMU), 2010
Dradjat, Zakiah, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, Jakarta: CV Ruhama, Cet.
VII, 1996
FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: UIN Jakarta, 2013
Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, Bandung: Karisma, Cet. ke-13, 1996
Haddad, Abdullah, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, Bandung: Gema Risalah
Press, Cet.ke-3, 1993
Al-Haside, Ahsin W, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Sinar Grafika Offset, Cet.
II, 2006
Al-Hasyimi, As-Sayyid Ahmad, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, Semarang:
Toha Putra……..
Izutsu, Toshihiko, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus,
Cet. III, 1993
Jailani, Abdul Qadir, Puncak Kenikmatan Shalat, Jogjakarta: Bening, 2010
Al-Khuli, Hilmi, Sakitmu karena Shalatmu, Yogyakarta: Beranda Publishing,
2010
Majib, Abdul, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, Edisi I, 2007
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT Bumi
Aksara, Cet. ke-3, 1995
Monib, Mohammad, 8 Pintu Surga, Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011
Al-Musawi, Khalil, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari
Kaifa Tabni Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, Jakarta: PT Lentera
Basritama, Cet. II, 1999
Nawawi, Rifát Syauqi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, Jakarta: PT Fikahati Aneska,
2001

62
63

Qadiry, Abdullah Ahmad, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku
aslinya,Sabab Al-Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, Jakarta:
Pustaka al-Kautsar, Cet. I, 1993
Al-Quran Terjemahan Indonesia, Jakarta: PT Sari Agung, Cet. XII, 1998
Rifa’I, Moh, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang: CV. Toha Putra, 1978
Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Vol. X, Jakarta: Lentera Hati, Cet. I, 2002
Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010
Sudrajat, Suryana, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, Jakarta: Laksmi
Studi, 2001
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, Cet. 21, 2012
Syadi, Shalah, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, Jakarta: Najla Press, Cet
I, 2003
Syafi’I, A, Pengantar Shalat yang Khusyu’, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Cet. ke-7, 1994
Tebba, Sudirman, Sehat Lahir Batin, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, Cet. I,
2005
Tharsyah, Adnan, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, Jakarta:
Gema Insani Press, 2006
Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub,
t. t
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, Cet. ke-3 2009
UJI REFERENSI
Skripsi ini berjudul “ SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA
DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR “,
disusun oleh Nur Muhammad Fikri Ali, NIM 109011000233. Adapun untuk referensi-
referensi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Paraf
No JudulReferensi
Pembimbing
1 Moh Ardani, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya
Mustika, Cet. II, 2005

2 Moh Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh


Dakwah,: PT Mitra Cahaya Utama, Cet.I, 2006

3 Muhammad Bahnasi, Shalat bersama Nabi SAW,


Bandung: Mizan Media Utama (MMU), 2010

4 Zakiah Dradjat, Shalat Menjadikan Hidup


Bermakna, Jakarta: CV Ruhama, Cet. VII, 1996

5 Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, Bandung:


Karisma, Cet. ke-13, 1996

6 Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman,


Bandung: Gema Risalah Press, Cet.ke-3, 1993

7 Ahsin W,Al-Haside, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta:


Sinar Grafika Offset, Cet. II, 2006

8 As-Sayyid Ahmad,Al-Hasyimi,Mukhtaru Al-Hadits


An-Nabawiyah, Semarang: Toha Putra, 1996

9 Toshihiko Izutsu, Etika Beragama Dalam Al-


Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet. III, 1993

10 Abdul Qadir Jailani ,Puncak Kenikmatan Shalat,


Jogjakarta: Bening, 2010

11 Hilmi Al-Khuli, Sakitmu karena Shalatmu,


Yogyakarta: Beranda Publishing, 2010

12 Abdul Majib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi I, 2007

13 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan


Proposal, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. ke-3, 1995
14 Mohammad Monib, 8 Pintu Surga, Jakarta: PT Elex
Komputindo, 2011

15 Khalil Al-Musawi, Buku Bagaimana Membangun


Kepribadian Anda, Terj. Dari Kaifa Tabni
Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, Jakarta: PT
Lentera Basritama, Cet. II, 1999

16 Rifát Syauqi Nawawi, Shalat Ilmiah dan Amaliah,


Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2001

17 Abdullah Ahmad Qadiry, Buku Manusia dan


Kriminalisasi Terj. Dari buku aslinya, Sabab Al-
Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, Jakarta:
Pustaka al-Kautsar, Cet. I, 1993

18 Al-Quran Terjemahan Indonesia, Jakarta: PT Sari


Agung, Cet. XII, 1998

19 Moh Rifa’I, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang:


CV. Toha Putra, 1978

20 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Vol. X, Jakarta:


Lentera Hati, Cet. I, 2002

21 SyofianSiregar, Statistika Deskriptif untuk


Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010

22 Suryana Sudrajat, Menimba Kearifan Tasawuf


Kontemporer, Jakarta: Laksmi Studi, 2001

23 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung:


Alfabeta, Cet. 21, 2012

24 Shalah Syadi, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus


Salikin, Jakarta: Najla Press, Cet I, 2003

25 ASyafi’I, Pengantar Shalat yang Khusyu’, Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-7, 1994

26 Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, Jakarta: PT.


Serambi Ilmu Semesta, Cet. I, 2005

27 Adnan Tharsyah, Yang disenangi Nabi SAW & yang


Tidak Disukai, Jakarta: Gema Insani Press, 2006

28 Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. Indonesia:


Maktabah darul IhyalKutub, t. t
29 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. ke-3
2009

Jakarta, 15 September 2015

DosenPembimbing

Abdul Ghofur, MA.


NIP. 196812081997031003
Lampiran 1 : angket shalat lima waktu berjamaah sebelum validasi

ANGKET SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH


Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa
adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul
“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR” dan jawaban
anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap
anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya
ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


1. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan
memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d
2. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti
3. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa
4. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

Isilah pilihan ganda dibawah ini sesuai dengan sebenarnya

1. Saya shalat lima waktu setiap hari


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Saya melaksanakan shalat dzuhur pada awal waktu
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

3. Saya melaksanakan shalat ashar pada awal waktu


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

4. Saya melaksanakan shalat maghrib pada awal waktu


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

5. Saya melaksanakan shalat isya pada awal waktu


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

6. Saya melaksanakan shalat subuh pada awal waktu


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

7. Saya shalat di akhir waktu


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

8. Saya menghentikan pekerjaan apapun ketika tiba waktu shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

9. Saya memakai pakaian yang rapi ketika shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Ketika shalat berjamaah, saya mengisi shaf yang kosong di depan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

11. Saya berdzikir setelah selesai shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

12. Saya melaksanakan shalat dengan bacaan yang lengkap


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

13. Di saat lupa mengerjakan shalat, saya langsung shalat ketika mengingatnya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

14. Saya bercanda dengan teman sebelum takbir ketika shalat berjamaah
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

15. Saya memikirkan tugas-tugas yang belum selesai ketika shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

16. Saya berwudhu dengan terburu-buru


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

17. Saya masih bercanda dengan teman ketika shalat sudah dimulai
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Saya shalat dengan terburu-buru
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

19. Saya lupa dalam gerakan-gerakan shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

20. Saya tidak berdoa setelah melaksanakan shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

21. Saya melaksanakan shalat tanpa perintah orang tua


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

22. Saya pergi ke masjid atau mushalla ketika adzan berkumandang


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

23. Saya tetap melaksanakan shalat tepat waktu, meskipun ada hiburan yang menarik
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

24. Saya tetap melaksanakan shalat walau dalam keadaan sakit


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

25. Hati saya merasa tidak tenang ketika meninggalkan shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Saya shalat setelah disuruh
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

27. Saya shalat hanya ketika suasana hati baik


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

28. Saya malas untuk shalat


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

29. Saya mengulur waktu shalat ketika suasana hati buruk


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

30. Saya shalat agar dilihat orang


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Lampiran 2 : angket pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar sebelum validasi

ANGKET PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN


MUNKAR

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa
adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul
“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR” dan jawaban
anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap
anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya
ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan


memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d
2. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti
3. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa
4. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

Isilah pilihan ganda dibawah ini sesuai dengan sebenarnya


1. Saya mengenali emosi marah ketika merasakannya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Saya dapat mengenali emosi orang lain dengan melihat ekspresi wajahnya.
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

3. Saya mengenali emosi sedih ketika merasakannya


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

4. Saya tidak mengetahui sebabnya ketika bersedih


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

5. Saya mampu mengendalikan emosi ketika marah sehingga tugas-tugas tidak


terganggu
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

6. Saya gugup ketika maju mengerjakan soal di depan kelas


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

7. Saya tidak kesal bila suatu keinginan tidak terpenuhi


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

8. Ketika marah, saya melampiaskannya kepada orang lain


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Saya tidak percaya diri menjawab soal di sekolah
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

10. Ketika marah, saya merusak barang yang ada di sekitar


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

11. Saya malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

12. Saya tidak merasa putus asa ketika mengalami kegagalan


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

13. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas dengan baik walau dalam keadaan tertekan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

14. Saya pesimis ketika menjawab soal di sekolah


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

15. Saya merasa banyak kekurangan dibandingkan dengan teman yang lain
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

16. Saya memberikan sebagian rejeki kepada yang membutuhkan


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Saya merasa sedih bila teman menangis
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

18. Saya merasa bahagia ketika teman mendapat nilai bagus


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

19. Saya rajin ikut kegiatan sosial tanpa perlu pujian dari orang lain
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

20. Saya tidak peduli kepada teman yang bersedih


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

21. Saya tidak peduli jika dimarahi orang tua


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

22. Saya merasa bosan mendengarkan keluh kesah teman


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

23. Saya malas membantu urusan orang tua


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

24. Saya berusaha memisahkan teman yang bertengkar


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Saya aktif dalam ekskul
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

26. Setiap masuk lingkungan baru, saya mudah untuk beradaptasi


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

27. Saya mudah bergaul dengan teman yang tidak sekelas


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

28. Saya mampu memotivasi orang lain


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

29. Saya merasa tidak bersalah ketika mengejek (bercanda) teman


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah

30. Saya tidak mau mendengarkan nasihat orang lain


a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Lampiran 3 : angket hubungan shalat lima waktu dan relevansinya dengan
pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar setelah validasi

ANGKET SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA


DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa
adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul
“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR ” dan jawaban
anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap
anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya
ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
SEKOLAH/KELAS :
JENIS KELAMIN : Pria/Wanita
TTL :
ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


5. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan
memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d dengan ketentuan
a. SELALU = dengan kemungkinan 90% - 100%
b. SERING = dengan kemungkinan 60% - 90%
c. KADANG = dengan kemungkinan 30% - 60%
d. TIDAK PERNAH= dengan kemungkinan 0% - 30%
6. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti
7. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa
8. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

CONTOH PENGISIAN ANGKET


NO SOAL SELALU SERING KADANG TIDAK
PERNAH
1. Saya shalat lima waktu setiap X
hari

Jika adik-adik menyilang selalu maka Artinya : Saya selalu shalat lima waktu
setiap hari

BERILAH TANDA SILANG PADA PERNYATAAN YANG SESUAI DENGAN


KEADAAN YANG SEBENARNYA
NO SOAL SELALU SERING KADANG TIDAK
PERNAH
1 Saya shalat lima waktu setiap
hari
2 Saya melaksanakan shalat
ashar pada awal waktu
3 Saya melaksanakan shalat
maghrib pada awal waktu
4 Saya melaksanakan shalat
isya pada awal waktu
5 Saya melaksanakan shalat
subuh pada awal waktu
6 Saya shalat di akhir waktu
7 Ketika shalat berjamaah, saya
mengisi shaf yang kosong di
depan
8 Saya berdzikir setelah selesai
shalat
9 Saya melaksanakan shalat
dengan bacaan yang lengkap
10 Saya bercanda dengan teman
sebelum takbir ketika shalat
berjamaah
11 Saya masih bercanda dengan
teman ketika shalat sudah
dimulai
12 Saya tidak berdoa setelah
melaksanakan shalat
13 Saya melaksanakan shalat
tanpa perintah orang tua
14 Saya tetap melaksanakan
shalat tepat waktu, meskipun
ada hiburan yang menarik
15 Saya tetap melaksanakan
shalat walau dalam keadaan
sakit
16 Saya shalat setelah disuruh
17 Saya merasa malas untuk
shalat
18 Saya sadar ketika marah
19 Saya sadar ketika sedih
20 Ketika marah, saya
melampiaskannya kepada
orang lain
21 Saya tidak percaya diri
menjawab soal di sekolah
22 Ketika marah, saya merusak
barang yang ada di sekitar
23 Saya malas mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah
24 Saya yakin mampu
menyelesaikan tugas dengan
baik walau dalam keadaan
tertekan
25 Saya merasa bahagia ketika
teman mendapat nilai bagus
26 Saya rajin ikut kegiatan sosial
tanpa perlu pujian dari orang
lain
27 Saya tidak peduli kepada
teman yang bersedih
28 Saya tidak peduli jika
dimarahi orang tua
29 Saya merasa bosan
mendengarkan keluh kesah
teman
30 Saya malas membantu urusan
orang tua
31 Saya berusaha memisahkan
teman yang bertengkar
32 Saya aktif dalam ekskul
33 Saya mampu memotivasi
orang lain
34 Saya tidak mau
mendengarkan nasihat orang
lain
Lampiran 4 : Pedoman wawancara & hasil wawancara

PEDOMAN WAWANCARA (GURU MA PONDOK PESANTREN AL-


HAMIDIYAH DEPOK)

Identitas Responden : Syamsul Huda, S.pd.i


Jabatan : Guru Agama Islam
Hari/Tgl Wawancara : Kamis, 14 Agustus 2015
Tempat/Pukul : Kantor MA, 09.00-10.00
Perumusannya yaitu
1. Bagaimana tingkat disiplin shalat lima waktu berjamaah siswa
2. Bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa

NO KONSTRUK JUMLAH
PERTANYAAN
1. metode memupuk sikap disiplin shalat lima 1-2
waktu berjamaah dan kendalanya
2. metode meningkatkan pengendalian diri dari 3-5
perbuatan keji dan munkar dan kendalanya
3. hubungan keduanya 6

Bentuk-bentuk pertanyaannya, yaitu:


1. Bagaimana cara menerapkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah pada
siswa?
2. Kendala apa yang dihadapi dalam penerapannya?
3. Bagaimana tingkat Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa?
4. Adakah program untuk meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar siswa?
5. Bagaimana kendala dalam penerapannya?
6. Apakah dengan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah bisa
meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa?

HASIL WAWANCARA

1. Bagaimana cara menerapkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah


pada siswa

Shalat merupakan hal yang wajib bagi setiap muslim sehingga pendidikan shalat
merupakan hal utama yang harus diterapkan nilai-nilainya kepada siswa. Dalam
keseharian untuk bisa menerapkan sikap disiplin diperlukan rutinitas kegiatan dimana
mewajibkan anak untuk shalat berjamaah seperti shalat dzhur, ashar, maghrib, dan
lainnya. Kegiatan tersebut dibutuhkan kerjasama bukan hanya dari pengurus yayasan
melainkan wali asuh, guru-guru, bahkan kepala sekolah ikut andil dalam menerapkan
sikap disiplin shalat. Selain mewajibkan shalat wajib, anak-anakpun diwajibkan untuk
ikut shalat sunah yang lainnya seperti tahajud, dhuha, shalat ghaib, shalat gerhana,
qabliyah dan ba’diyah, dan lainnya. Dalam keseharian, anak-anak diwajibkan shalat
dhuha pada pagi hari kemudian melakukan kegiatan sekolah. Setelah itu melaksanakan
shalat dzhur, ashar, maghrib, serta isya. Malamnya siswa melaksanakan shalat tahajud
sekitar jam 3 pagi.

2. Kendala apa yang dihadapi ketika penerapan metode tersebut

Kendala yang dihadapi ketika penerapan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu
berjamaah antara lain banyaknya anak bermain sehingga lupa akan waktu shalat seperti
kegiatan ekskul yang diadakan pada hari rabu. Kegiatan ekskul tersebut diadakan siang
hari dan ketika waktu ashar tiba masih bayak anak yang melakukan ekskulnya masing-
masing. Selain itu kendala yang dihadapi adalah anak-anak sering mengantuk sehingga
membuat malas untuk shalat terutama shalat malam yang biasa dilaksanakan. Untuk
shalat wajib Alhamdulillah anak sudah mengikuti namun kendalanya terdapat pada
shalat sunnah dimana anak-anak kesulitan untuk melaksanakan. Jangankan shalat
sunnah seperti Dhuha, Shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah saja anak-anak sulit untuk
mengerj akannnya

3. Bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar


siswa

Dalam hal pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar tentunya masing-masing
siswa berbeda. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa SMP dengan
siswa SMA pasti berbeda dilihat dari factor usianya. Siswa SMP pastinya cara
berbicara, sikap, diajak untuk berbicara kurang masuk daripada siswa SMA. Selain itu
cara penanganan problem yang dihadapi pasti berbeda sesuai dengan tingkat
kedewasaannya. Kemudian menurut daerah asalnya, siswa yang dari Jakarta sulit untuk
diatur atau kurang pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dari pada siswa
dari Jawa atau luar daerahnya dikarenakan faktor daerah tempat tinggal.

4. Adakah program untuk meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan


keji dan munkar

Dalam hal meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dilakukan
diklat untuk para guru dimana di dalam diklat tersebut diberi pemahaman menangani
anak-anak dan cara penanganannya. Selain dalam diklat tersebut terdapat guru BK yang
bertugas untuk menangani anak-anak yang kurang untuk dicari akar permasalahannya
dan dipecahkan.

5. Bagaimana kendala dalam penerapannya

Untuk kendalanya adalah berbagai problem siswa yang berbeda diantaranya susah
diatur, broken home, dan perhatian orang tua siswa. Orang menganggap pesantren itu
seperti bengkel dimana tempat untuk membenarkan anak, selain itu terdapat orang tua
yang tidak punya waktu untuk mendidik anak sehingga menyerahkan anaknya
sepenuhnya kepada pesantren untuk dididik dan hanya ingin mengetahui anaknya
menjadi lebih baik. Kemudian jika anak berada disini maka anak bisa diawasi
kegiatannya dan terkontrol namun jika anak pulang kerumah dan apabila ternyata
keluarganya broken home maka akan terdapat dampak psikologi bagi anak

6. Apakah dengan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah


bisa meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar
siswa?

Pasti, karena bisa dipastikan anak-anak yang shalatnya rajin dan sering standby di
masjid sebelum shalat dimulai dengan melakukan shalawatan serta pengajian prestasi
dan sikapnya berbeda dengan anak-anak yang bisa terbilang malas. Anak yang rajin dan
standby di masjid memiliki prestasi yang cukup bagus bahkan masuk dalam 10 besar
dibanding siswa yang kurang. Bukankah shalat merupakan tiang agama sehingga siswa
yang shalatnya kurang bagus maka kuranglah pengendalian diri dari perbuatan keji dan
munkar mereka.
Lampiran 5 : Uji Validitas Shalat lima waktu berjamaah
No. Soal
No. responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 M.rizqi 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 87
2 devi novitasari 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 87
3 M.Axl 2 3 1 2 2 1 4 2 1 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 4 2 4 4 70
4 M.Feriansyah 2 2 2 4 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 4 84
5 Sukma amelia 2 2 2 4 2 1 2 2 4 4 2 4 4 1 3 3 4 3 3 2 2 1 2 1 4 1 4 3 4 4 80
6 Arjun Febrian 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 86
7 Erlangga S. 4 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 1 3 3 4 4 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 4 81
8 Firzha Ardra 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 1 3 4 3 4 1 2 1 2 2 4 2 4 3 3 4 76
9 Zahra Witrisari 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 4 4 4 1 2 1 2 3 3 3 3 4 4 82
10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 2 2 3 3 4 3 4 4 85
11 Farrel Indratama 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 77
12 Nadilla Izhari 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 74
13 Irma Suryani 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 79
14 Mochamad Iqbal 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 102
15 Jihan Tabita 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 82
16 Debby Ayu 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 76
17 syahrinayah 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 90
18 nabilah 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 4 4 3 4 3 4 4 98
19 Rifanti 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 96
20 Yuliana 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 98
21 Nila Andriani 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 88
22 Retno 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 80
23 Reski 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 90
24 Poppy Lutfiani 2 2 2 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 88
25 Aninda 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 1 2 3 4 4 4 4 94
26 Ari Indriyanto 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 4 93
27 Gojali 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 1 3 4 3 3 4 93
28 Wahid 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 79
29 Dio Alif 4 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 97
30 Ahmad Ali 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 111
JUMLAH 81 73 67 94 72 72 94 68 88 81 71 103 76 97 88 100 111 100 115 96 73 58 63 68 87 89 101 95 102 120
NILAI 0.54 0.19 0.56 0.60 0.41 0.60 0.44 0.18 0.43 0.52 0.76 0.44 0.41 0.60 0.17 0.33 0.45 0.21 0.13 0.47 0.57 0.34 0.47 0.64 0.10 0.53 0.24 0.59 0.26 #DI
KORELASI
KET 23
V TV 45 85V 39
V 8
V 42
V 81
V TV 42 09V 76
V 18
V 01
V 67
V 86
V TV 45 TV98 85V TV 22 TV58 21V 4
V 2
TV V 58
V TV 59 12V TV 65 19V TV 63 V/0
TV
!
Lampiran 6 : Uji Validitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

No responden No. Soal


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 M.rizqi 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 88
2 devi novitasari 2 2 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 80
3 M.Axl 4 4 3 3 3 1 2 2 3 4 2 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 82
4 M.Feriansyah 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 4 3 87
5 Sukma amelia 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 94
6 Arjun Febrian 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 1 2 2 4 4 2 3 3 4 2 2 2 4 2 85
7 Erlangga S. 2 4 4 3 1 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 2 4 1 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 94
8 Firzha Ardra 4 2 4 3 4 1 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 97
9 Zahra Witrisari 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 4 3 2 4 2 4 1 4 3 3 2 3 3 3 1 3 2 80
10 Alissa 2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 83
Ramadhia
11 Farrel Indratama 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 2 1 2 3 4 4 1 3 3 4 2 2 1 3 3 81
12 Nadilla Izhari 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 4 2 2 4 3 2 2 2 1 4 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 79
13 Irma Suryani 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 2 1 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 85
14 Mochamad 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 2 4 2 1 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 95
Iqbal
15 Jihan Tabita 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 83
16 Debby Ayu 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 79
17 syahrinayah 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 96
18 nabilah 4 3 4 3 1 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 100
19 Rifanti 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 92
20 Yuliana 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 91
21 Nila Andriani 2 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 95
22 Retno 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 74
23 Reski 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 79
24 Poppy Lutfiani 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 3 4 75
25 Aninda 3 3 4 3 2 2 1 3 3 4 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 88
26 Ari Indriyanto 2 3 2 4 3 4 1 3 1 1 1 4 1 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 1 1 3 1 2 3 71
27 Gojali 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 75
28 wahid 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 86
29 Dio Alif 2 1 3 4 2 1 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 2 4 2 1 3 2 2 4 3 85
30 Ahmad Ali 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 105
JUMLAH 83 80 84 96 71 83 63 97 89 106 95 79 79 93 86 80 71 79 81 103 101 91 96 83 88 76 86 67 100 98
KORELASI 0.427 0.00 0.54 0.16 0.06 0.25 0.08 0.44 0.57 0.44 0.37 0.33 0.70 0.15 0.21 0.26 0.23 0.37 0.42 0.38 0.40 0.45 0.57 0.63 0.48 0.00 0.29 0.43 0.29 0.44
1 19 16 26 04 53 47 36 41 54 15 11 4 71 49 28 32 39 42 09 47 73 82 02 28 44 65 18 68 07
KET V TV V TV TV TV TV V V V V TV V TV TV TV TV V V V V V V V V TV TV V TV V
Lampiran 7 : Uji Reliabilitas Shalat Lima Waktu Berjamaah

No. responden No. Soal x x2


1 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 17 20 21 23 24 26 28
1 M.rizqi 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 55 3025
2 devi novitasari 2 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 2 2 3 3 52 2704
3 M.Axl 2 1 2 2 1 4 1 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 36 1296
4 M.Feriansyah 2 2 4 2 2 3 4 4 1 4 3 3 4 3 2 2 1 3 3 52 2704
5 Sukma amelia 2 2 4 2 1 2 4 4 2 4 4 1 4 2 2 2 1 1 3 47 2209
6 Arjun Febrian 4 2 3 2 2 2 2 3 2 4 1 4 4 3 3 2 2 3 4 52 2704
7 Erlangga S. 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 1 3 3 4 2 2 1 3 4 49 2401
8 Firzha Ardra 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 4 1 2 2 2 2 3 45 2025
9 Zahra Witrisari 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 1 1 2 3 3 48 2304
10 Alissa Ramadhia 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 1 4 2 2 3 3 50 2500
11 Farrel Indratama 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 45 2025
12 Nadilla Izhari 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 2 3 4 4 2 1 2 3 3 44 1936
13 Irma Suryani 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 1 2 2 2 3 3 46 2116
14 Mochamad Iqbal 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4624
15 Jihan Tabita 3 2 2 2 3 2 4 1 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 50 2500
16 Debby Ayu 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 4 4 2 1 2 3 3 46 2116
17 syahrinayah 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 54 2916
18 nabilah 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 3 60 3600
19 Rifanti 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 61 3721
20 Yuliana 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 61 3721
21 Nila Andriani 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 52 2704
22 Retno 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 3 47 2209
23 Reski 2 2 3 3 1 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3 54 2916
24 Poppy Lutfiani 2 2 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 54 2916
25 Aninda 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 58 3364
26 Ari Indriyanto 3 2 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 59 3481
27 Gojali 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 60 3600
28 Wahid 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 49 2401
29 Dio Alif 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 63 3969
30 Ahmad Ali 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 74 5476
JUMLAH 81 67 94 72 72 94 88 81 71 103 76 97 111 96 73 63 68 89 95 1591 86183
VARIANS 0.677 0.379 0.582 0.373 0.707 0.516 0.729 1.0 0.566 0.379 0.649 0.646 0.277 0.9 0.646 0.357 0.862 0.366 0.339 11,017
1 6

Lampiran 8 : Uji Reliabilitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar
No responden No. Soal x x2
1 3 8 9 10 11 13 18 19 20 21 22 23 24 25 28 30
1 M.rizqi 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 53 2809
2 devi novitasari 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 49 2401
3 M.Axl 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 46 2116
4 M.Feriansyah 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 1 3 51 2601
5 Sukma amelia 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 3 54 2916
6 Arjun Febrian 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 2 52 2704
7 Erlangga S. 2 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 56 3136
8 Firzha Ardra 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 63 3969
9 Zahra Witrisari 2 2 3 3 4 3 1 2 4 1 4 3 3 2 3 1 2 43 1849
10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 53 2809
11 Farrel Indratama 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 1 3 3 4 1 3 48 2304
12 Nadilla Izhari 3 3 3 3 2 4 2 2 1 4 3 3 4 2 3 2 3 47 2209
13 Irma Suryani 2 2 2 2 4 4 2 2 1 4 3 4 3 2 4 3 4 48 2304
14 Mochamad Iqbal 2 3 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 57 3249
15 Jihan Tabita 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 50 2500
16 Debby Ayu 3 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 3 46 2116
17 syahrinayah 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 59 3481
18 nabilah 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 61 3721
19 Rifanti 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 54 2916
20 Yuliana 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52 2704
21 Nila Andriani 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 54 2916
22 Retno 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 39 1521
23 Reski 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 46 2116
24 Poppy Lutfiani 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 4 40 1600
25 Aninda 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 55 3025
26 Ari Indriyanto 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 3 1 1 3 35 1225
27 Gojali 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 42 1764
28 wahid 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 2704
29 Dio Alif 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 1 2 3 51 2601
30 Ahmad Ali 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64 4096
JUMLAH 83 84 97 89 106 95 79 79 81 103 101 91 96 83 88 67 98 152° 78382
VARIANS 0.712 0.627 0.446 0.432 0.582 0.606 0.832 0.899 1.0 0.512 0.499 0.566 0.493 0.646 0.796 0.579 0.462 10.698
1
LAMPIRAN 9 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL SHALAT
LIMA WAKTU BERJAMAAH (X)
Item X)
RES Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 4 3 3 52
3 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 57
4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 59
5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 63
6 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 50
7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 61
8 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 58
9 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 61
10 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 61
11 4 4 1 1 1 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 49
12 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 59
13 4 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 52
14 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 45
15 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 61
16 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 57
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 62
18 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 58
19 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 53
20 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 3 57
21 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 61
22 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 57
23 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 60
24 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 60
25 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 1 3 54
26 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 57
27 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 47
28 4 2 4 4 4 3 4 2 1 3 3 2 3 1 2 3 3 48
29 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 44
30 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54
31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 61
32 3 2 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 48
33 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 54
34 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 45
35 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 3 51
36 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 60
37 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 57
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 63
39 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 51
40 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 58
41 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 60
42 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 1 3 3 52
43 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 4 2 3 3 50
44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 49
45 4 2 4 2 1 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 4 48
46 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 50
47 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 41
48 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 45
49 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55
50 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55
51 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 45
52 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 46
53 4 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3 4 2 1 2 2 3 38
54 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 60
55 4 3 3 3 4 1 4 4 3 1 1 1 3 3 4 2 3 47
56 3 2 3 2 2 3 1 4 3 4 3 1 2 2 2 3 2 42
57 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 50
58 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 47
59 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 50
60 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 31
61 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 1 3 49
62 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 63
63 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 54
64 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 55
65 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 53
66 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 46
67 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 51
68 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 50
69 3 2 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 50
LAMPIRAN 10 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL
PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR(Y)

Item (X)
Res Total
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 52
2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 58
3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 58
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 63
5 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 55
6 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 62
7 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 62
8 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 55
9 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 60
10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 59
11 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 60
12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 65
13 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 50
14 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46
15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 60
16 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 61
17 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 63
18 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 2 4 51
19 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 2 4 57
20 2 4 1 2 1 2 2 3 2 3 1 4 3 1 2 3 1 37
21 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 55
22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 50
23 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
24 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 44
25 4 4 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 53
26 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 2 4 55
27 2 2 2 3 4 2 1 2 2 4 4 4 4 2 3 2 4 47
28 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65
29 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 49
30 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 48
31 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 62
32 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48
33 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52
34 3 4 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46
35 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 44
36 1 1 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 51
37 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 2 4 47
38 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 4 55
39 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 61
40 4 4 1 3 3 4 2 2 1 4 4 3 4 2 4 3 4 52
41 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 53
42 3 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 4 2 4 4 4 53
43 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 49
44 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 48
45 3 3 1 3 3 4 3 2 1 3 4 2 4 4 4 3 4 51
46 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 47
47 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 4 2 1 2 3 42
48 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 52
49 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 54
50 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 55
51 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 58
52 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 52
53 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 2 1 3 3 43
54 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 58
55 3 3 2 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 52
56 1 1 3 2 4 1 1 1 1 4 4 4 1 2 4 1 4 39
57 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 49
58 2 2 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 49
59 3 2 3 4 4 1 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 41
60 4 4 1 1 1 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 44
61 3 3 1 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 55
62 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 62
63 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 51
64 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 3 4 52
65 2 3 4 3 4 3 3 4 4 1 1 1 2 1 3 4 1 44
66 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 58
67 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47
68 1 4 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 48
69 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 1 4 3 4 49
LAMPIRAN 11 : DATA MENGENAI HUBUNGAN ANTARA SHALAT
LIMA WAKTU DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN
KEJI DAN MUNKAR

Res X Y XY X2 Y2
1 57 52 2964 3249 2704
2 52 58 3016 2704 3364
3 57 58 3306 3249 3364
4 59 63 3717 3481 3969
5 63 55 3465 3969 3025
6 50 62 3100 2500 3844
7 61 62 3782 3721 3844
8 58 55 3190 3364 3025
9 61 60 3660 3721 3600
10 61 59 3599 3721 3481
11 49 60 2940 2401 3600
12 59 65 3835 3481 4225
13 52 50 2600 2704 2500
14 45 46 2070 2025 2116
15 61 60 3660 3721 3600
16 57 61 3477 3249 3721
17 62 63 3906 3844 3969
18 58 51 2958 3364 2601
19 53 57 3021 2809 3249
20 57 37 2109 3249 1369
21 61 55 3355 3721 3025
22 57 50 2850 3249 2500
23 60 62 3720 3600 3844
24 60 44 2640 3600 1936
25 54 53 2862 2916 2809
26 57 55 3135 3249 3025
27 47 47 2209 2209 2209
28 48 65 3120 2304 4225
29 44 49 2156 1936 2401
30 54 48 2592 2916 2304
31 61 62 3782 3721 3844
32 48 48 2304 2304 2304
33 54 52 2808 2916 2704
34 45 46 2070 2025 2116
35 51 44 2244 2601 1936
36 60 51 3060 3600 2601
37 57 47 2679 3249 2209
38 63 55 3465 3969 3025
39 51 61 3111 2601 3721
40 58 52 3016 3364 2704
41 60 53 3180 3600 2809
42 52 53 2756 2704 2809
43 50 49 2450 2500 2401
44 49 48 2352 2401 2304
45 48 51 2448 2304 2601
46 50 47 2350 2500 2209
47 41 42 1722 1681 1764
48 45 52 2340 2025 2704
49 55 54 2970 3025 2916
50 55 55 3025 3025 3025
51 45 58 2610 2025 3364
52 46 52 2392 2116 2704
53 38 43 1634 1444 1849
54 60 58 3480 3600 3364
55 47 52 2444 2209 2704
56 42 39 1638 1764 1521
57 50 49 2450 2500 2401
58 47 49 2303 2209 2401
59 50 41 2050 2500 1681
60 31 44 1364 961 1936
61 49 55 2695 2401 3025
62 63 62 3906 3969 3844
63 54 51 2754 2916 2601
64 55 52 2860 3025 2704
65 53 44 2332 2809 1936
66 46 58 2668 2116 3364
67 51 47 2397 2601 2209
68 50 48 2400 2500 2304
69 50 49 2450 2500 2401
Total 3654 3635 193973 196506 194467
LAMPIRAN 12 : UJI LINEARITAS

X kelompok n Y y2 Xy2 Selisih


31 1 1 44 1936 1936 44 1936 0
38 2 1 43 1849 1849 43 1849 0
41 3 1 42 1764 1764 42 1764 0
42 4 1 39 1521 1521 39 1521 0
44 5 1 49 2401 2401 2401 2401 0
45 6 4 46 2116 10300 202 10201 99
45 46 2116
45 52 2704
45 58 3364
46 7 2 52 2704 6068 110 6050 18
46 58 3364
47 8 3 47 2209 7314 148 7301.333 12.6667
47 52 2704
47 49 2401
48 9 3 65 4225 9130 164 8965.333 164.667
48 48 2304
48 51 2601
49 10 3 60 3600 8929 163 8856.333 72.6667
49 55 3025
49 48 2304
50 11 7 62 3844 17241 345 17003.57 237.429
50 49 2401
50 47 2209
50 49 2401
50 41 1681
50 48 2304
50 49 2401
51 12 3 44 1936 7866 152 7701.333 164.667
51 61 3721
51 47 2209
52 13 3 58 3364 8673 161 8640.333 32.6667
52 50 2500
52 53 2809
53 14 2 57 3249 5185 101 5100.5 84.5
53 44 1936
54 15 4 53 2809 10418 204 10404 14
54 48 2304
54 52 2704
54 51 2601
55 16 3 54 2916 8645 161 8640.333 4.66667
55 55 3025
55 52 2704
57 17 7 52 2704 17772 350 17500 272
57 58 3364
57 51 2601
57 37 1369
57 55 3025
57 47 2209
57 50 2500
58 18 3 55 3025 8330 158 8321.333 8.66667
58 51 2601
58 52 2704
59 19 2 63 3969 8194 128 8192 2
59 65 4225
60 20 5 62 3844 14554 268 14364.8 189.2
60 44 1936
60 51 2601
60 58 3364
60 53 2809
61 21 6 62 3844 21394 358 21360.67 33.3333
61 60 3600
61 59 3481
61 60 3600
61 55 3025
61 62 3844
62 22 1 63 3969 3969 63 3969 0
63 23 3 55 3025 9894 172 9861.333 32.6667
63 55 3025
63 62 3844
Total 1442.8
LAMPIRAN 13 : PENGUJIAN HIPOTESIS
Dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rank diperoleh tabel
Shalat Pengendalian
Lima Diri Dari
ranking ranking rx-ry
NO Waktu Perbuatan Keji
(x) (y) (bi)
Berjamaah dan Munkar
(x) (y)
1 57 52 24 36 -12 144
2 52 58 38 18 20 400
3 57 58 24 18 6 36
4 59 63 16.5 3.5 13 169
5 63 55 2 25 -23 529
6 50 62 46 7 39 1521
7 61 62 7.5 7 0.5 0.25
8 58 55 19 25 -6 36
9 61 60 7.5 13 -5.5 30.25
10 61 59 7.5 15 -7.5 56.25
11 49 60 51 13 38 1444
12 59 65 16.5 1.5 15 225
13 52 50 38 44.5 -6.5 42.25
14 45 46 62.5 59.5 3 9
15 61 60 7.5 13 -5.5 30.25
16 57 61 24 10.5 13.5 182.25
17 62 63 4 3.5 0.5 0.25
18 58 51 19 41.5 -22.5 506.25
19 53 57 35.5 21 14.5 210.25
20 57 37 24 69 -45 2025
21 61 55 7.5 25 -17.5 306.25
22 57 50 24 44.5 -20.5 420.25
23 60 62 13 7 6 36
24 60 44 13 62.5 -49.5 2450.25
25 54 53 32.5 31 1.5 2.25
26 57 55 24 25 -1 1
27 47 47 57 56.5 0.5 0.25
28 48 65 54 1.5 52.5 2756.25
29 44 49 65 48 17 289
30 54 48 32.5 52.5 -20 400
31 61 62 7.5 7 0.5 0.25
32 48 48 54 52.5 1.5 2.25
33 54 52 32.5 36 -3.5 12.25
34 45 46 62.5 59.5 3 9
35 51 44 41 62.5 -21.5 462.25
36 60 51 13 41.5 -28.5 812.25
37 57 47 24 56.5 -32.5 1056.25
38 63 55 2 25 -23 529
39 51 61 41 10.5 30.5 930.25
40 58 52 19 36 -17 289
41 60 53 13 31 -18 324
42 52 53 38 31 7 49
43 50 49 46 48 -2 4
44 49 48 51 52.5 -1.5 2.25
45 48 51 54 41.5 12.5 156.25
46 50 47 46 56.5 -10.5 110.25
47 41 42 67 66 1 1
48 45 52 62.5 36 26.5 702.25
49 55 54 29 29 0 0
50 55 55 29 25 4 16
51 45 58 62.5 18 44.5 1980.25
52 46 52 59.5 36 23.5 552.25
53 38 43 68 65 3 9
54 60 58 13 18 -5 25
55 47 52 57 36 21 441
56 42 39 66 68 -2 4
57 50 49 46 48 -2 4
58 47 49 57 48 9 81
59 50 41 46 67 -21 441
60 31 44 69 62.5 6.5 42.25
61 49 55 51 25 26 676
62 63 62 2 7 -5 25
63 54 51 32.5 41.5 -9 81
64 55 52 29 36 -7 49
65 53 44 35.5 62.5 -27 729
66 46 58 59.5 18 41.5 1722.25
67 51 47 41 56.5 -15.5 240.25
68 50 48 46 52.5 -6.5 42.25
69 50 49 46 48 -2 4

0 26874

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : MA AL-HAMIDIYAH


2. No. Telp / Fax : (021) 7788 0612/ (021) 7788 5436
3. Alamat : Jl. Raya Depok Sawangan Km 2 No. 12
4. Desa / Kelurahan : Rangkapan Jaya
5. Kecamatan : Pancoran Mas
6. Kabupaten / Kota : Depok
7. Propinsi : Jawa Barat
8. Tahun Berdiri : 1988 M / 1408 H
9. Status Sekolah : Swasta (Berasrama)
10. Status Akreditasi : Peringkat A ( Sangat Baik / Unggul )
11. Tahun Akreditasi : 2013
12. Data Siswa 5 ( Lima ) tahun terakhir : ________________________________________
Th. Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls. VII
Pelajaran Pendaftar + VIII + IX)
(Cln Siswa Jml Jml Jml Jmlh Jml Jmlh Siswa Rombel
Baru) Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2009/2010 100 74 3 80 3 92 4 246 10
2010/2011 150 103 4 74 3 80 3 257 10
2011/2012 146 135 5 103 4 73 3 311 12
2012/2013 160 149 5 134 5 102 4 385 14
2013/2014 160 138 5 127 5 112 4 377 14

13. Jumlah Guru


a. Kepala Sekolah : 1 Orang ( laki-Laki )
b. Guru PNS : 2 Orang
c. Guru Tetap Yayasan : 9 Orang ( 6 Laki-laki / 3 Perempuan )
d. Guru Honor/Bantu :11 Orang
e. Staff Tata Usaha : 2 Orang ( Perempuan )
f. Pustakawan : 1 Orang ( Laki-laki )
g. Petugas BP / BK : 1 Orang ( Perempuan )
h. Laboratorium : 1 Orang ( Laki-laki )
i. Total Guru & Karyawan : 29 Orang

14. Fasilitas
1. Asrama Santri Putera
2. Asrama Santri Puteri
3. Laboratorium IPA
4. Laboratorium Komputer / Ruang Internet
5. Laboratorium Bahasa
6. Laboratorium Matematika
7. Masjid
8. Musholla Puteri
9. Politeknik Umum dan Gigi
10. WiFi Hotspot
11. Lapangan Upacara
12. Lapangan Olahraga
13. L2TS ( Lembaga Layanan Tabungan Santri )
14. Wartel
15. Koperasi
16. Kantin (Putera dan Puteri)
17. Ruang Makan (Putera dan Puteri)
18. Ruang Kelas yang memadai
19. Perpustakaan
15. Ekstra Kurikuler
1. Paskibra
2. Pramuka
3. Qasidah
4. Marching Band
5. Hajjir Marawis
6. Hadroh
7. Tata Boga
8. Tari Saman
9. Tenis Meja
10. Math Club
11. Komputer
12. PMR
13. Kaligrafi
14. Tilawah
15. Pencak Silat

Kepala Sekolah

Drs.H. Ahmad Zarkasyi


KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/1474/2014 Jakarta, 11 Desember 2014
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Abdul Ghofur, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis)
penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Nur Muhammad Fikri Ali


NIM : 109011000233
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : XI ( Sebelas )
Judul Skripsi : Shalat Lima Waktu Berjamaan Dan Relevansinya Dengan Pengendalian Diri
Dari Perbuatan Keji Dan Munkar Siswa MA Ponpes Al-Hamidiyah Depok
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 November 2014 ,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.
Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih
dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang
selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2015 Jakarta, 15 Februari 2015
Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok
di
Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nur Muhammad Fikri Ali


NIM : 109011000233.
Jurusan : Pendidikan agama Islam
Semester : XII
Judul Skripsi : Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya Dengan
Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Al-
Hamidiyah Depok
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai