Anda di halaman 1dari 10

B.

PEMBAHASAN

Pada Pembahasan ini, peneliti mencoba mengungkap antara H. Wan. Mohd Shaghir

Abdullah dengan beberapa tokoh ulama yang ada di Kalimantan Barat. Peneliti akan

mengungkapkan apa yang telah dilakukan dalam pendidikan Islam di Kalimantan Barat

dari setiap tokoh ulama yang perlu peneliti ungkapkan pada penelitian. Diantaranya adalah

Ismail Mundu, Syekh Ahmad Khatib Sambas dan Muhammad Basuni Imran.

1. Aspek Pendidikan Amaliah

Telah dipaparkan pada paparkan data yang berkaitan dengan peran H. Wan

Mohd. Shaghir Abdullah dalam Pendidikan Amaliah di Kalimantan Barat ialah beliau

mendirikan Pondok Pesantren Al- Fathaanah yang bertempat di Kabupaten Pontianak

( sekarang bernama Kabupaten Mempawah). Penuh perjuangan beliau dalam

mendirikan dan mengembangkan sampailah akhirnya perjuangan ini diteruskan oleh

murid beliau.

pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim

bersama-sama dalam satu lokasi. Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

memaknai pesantren sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar

Bukhari, Pondok Pesantren merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia

yang diselenggarakan secara tradisional. Sedangkan menurut M. Syarif, Pondok

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem

asrama (pondok), dengan kiai sebagai sentral utama dan masjid sebagai pusat

lembaganya. (Pengertian Pondok Pesantren Secara Bahasa dan Istilah - Abu Syuja

tanggal 6 Juli 2021 jam 8;54)

Ada juga tokoh ulama yaitu H. Ismail Mundu yang mendirikan sebuah Masjid

di Wilayah Teluk Pakedai. Masjid itu disebut masjid batu karena pada saat itu masjid
yang berdiri menggunakan material hanyalah masjid yang didirikan oleh H. Ismail

Mundu.

Dalam Jurnal Al-Albab yang ditulis oleh Erwin ( Volume 1 Number 1

December 2012: 89) menyatakan: “In addition to the Royal mosque located in Kubu,

Ismail Mundu also built another mosque in Teluk Pakedai. Th e mosque is called the

Nashrullah mosque or better known as Masjid Batu (the rock mosque) because the

main building materials are rock (concrete). While at that time, most buildings only

used material from wood. Th e mosque had become a place for Ismail Mundu to teach

his students. In his instruction process, Mundu used the following places”.

Masjid Merupakan…………..

Dalam buku sejarah Kerajaan Kubu menyatakan bahwa Ismail Mundu

merupakan satu-satunya tokoh ulama yang paling kuat pengaruhnya di kerajaan Kubu.

Ulama ini berasal dari Sulawesi Selatan. Sang ulama lahir pada tahun 1287 H (1870 M)

dari pernikahan seorang guru tarekat qadiriyah dengan seorang puteri yang bernama

Zahra (wak Sora) berasal dari daerah Sungai Kakap, Kubu Raya. Ayah beliau bernama

Daeng Abdul Karim. Dilihat dari nasabnya sebenarnya beliau masih keturunan dari

salah satu kerajaan di Sulawesi Selatan (Luqman AJ dkk, 2021:48)

Selain mendirikan masjid, H. Ismail Mundu juga pernah menjabat sebagai Mufti

di Kerajaan Kubu. Mufti itu adalah orang yang memberikan Fatwa Hukum terkait

dengan persoalan yang ada di Kerajaan Kubu. Hal ini diperkuat dalam buku Sejarah

Kerajaan Kubu yang menyatakan: “Tahap pelembagaan Islam mengalami puncaknya

ketika Syarif Abbas Alaydrus berkuasa (1900-1911) ditandai dengan dibentuknya

lembaga mufti di kerajaan ini dan mengangkat Ismail Mundu sebagai muftinya pada

tahun 1907. Dengan adanya lembaga ini membuka peluang perkembangan ajaran Islam

di wilayah kerajaan ini seperti yang akan tampak dalam pembahasan berikutnya. Islam
menjadi agama kerajaan dan seluruh kebijakannya harus berlandaskan ajaran Islam

(Luqman AJ dkk, 2021: 51).

Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang luas. Maka tersebarlah ulama

diberbagai tempat. Muncullah ulama yang bernama Syekh Ahmad Khatib Sambas yang

juga mempunyai peran dalam pendidikan amaliah di Kalimantan barat. Nama Syekh

Ahmad Khatib Sambas dikenal sebagai pendiri perkumpulan Thoriqoh yang dikenal

dengan thariqat Qadiriyyah dan wan Naqsabandiyah. Thariqat ini mempunyai peranan

penting dalam kehidupan muslim Indonesia, terutama dalam membantu membentuk

karakter masyarakat Indonesia. Thariqat ini berjuang melalui gerakan sosial-keagamaan

dan institusi pendidikan setelah kemerdekaan.

Di dalam buku yang berjudul Syekh Ahmad Khatib Sambas (1803-1875) Ulama

Besar dan Pendiri Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah (Erwin dkk, 2013:38-39) Khatib

Sambas menjelaskan beberapa tarekat yang menjadi unsur pelengkap tarekat Qadiriyah-

Naqsabandiyah yaitu terformulasi dalam kalimat “Naqtujimin”. Nun berarti tarekat

Naqsabandiyah, Qaf berarti Qadiriyah, Tha berarti Anfasiyah, Jin berarti tarekat

Junidiyah dan huruf Mim berarti tarekat Muwafaqah. Tarekat Naqsabandiyah berzikir

dan menahan nafas menghadirkan lafaz “Allah” dalam hati. Tarekat Qadiriyah itu

berzikir dengan nyaring, berdiri dan duduk

Setiap perkumpulan pasti mempunyai tujuan yang positif, yaitu membuat

perubahan dari yang tidak tahu menjad tahu. Keinginan yang kuat dan gigih sangat

diperlukan dalam sebuah perkumpulan jika ingin bertambah anggota, durasi lama dan

yang paling penting adalah bertambahnya ilmu pengetahuan. Kita tidak bisa

menafikkan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan, karena kehidupan

tanpa ilmu akan terasa hampa dan sia-sia. Maka dari itu pentingnya perkumpulan untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan yang ada dalam diri masing-masing individu.


Perkumpulan adalah sebuah bentuk dari kelompok sosial dari beberapa bagian

organisme yang dimna termassuk kee dalam beberapa lingkungan, sebagaimana pada

umumnya akan meemiliki beberap amacam bentuk akan ketertarikan dan juga pada

sebuah habitat yang dimana kemudian sama. (Jelaskan pengertian perkumpulan! -

Brainly.co.id pada tanggal 6 Juli 2021 jam 8.51).

Selain itu tak kalah memiliki peranan penting yaitu Muhammad Basuni Imran.

Beliau adalah ulama yang lahir di Sambas dan membesarkan Sambas melalui

perjuangan dan Karyanya. Sosok Muhammad Basuni Imran bagi masyarakat Sambas

adalah ulama yang berkontribusi besar terhadap kemajuan kehidupan keagamaan.

Banyak hal yang telah ia sumbangkan bagi masyarakat Sambas. Diantaranya adalah

mereformasi kelembagaan ulama, mendirikan baitul mal, mendirikan sekolah

Tarbiyatul Islam, mendirikan sekolah Kulliyatul Muballigin dan lain sebagainya. Upaya

yang dilakukannya tersebut tidak lepas dari pengaruh gurunya Muhammad Rasyid Rida

ketika ia belajar di Mesir tahun 1909. ( Jurnal Diskursus Islam Volume 06 Nomor 1,

April 2018, PEMBARUAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD

BASIUNI IMRAN (1906-1976 M), Nasrullah: hal 1).

Upaya membangun dan memajukan bidang pendidikan di Sambas diawali

dengan keterlibatannya dalam menangani kurikulum pada Madrasah al-Sultaniyah.

Kemudian membentuk sebuah perkumpulan bernama Tarbiyatul Islam yaitu pendidikan

modern. Perkumpulan ini kemudian memperbarui sistem pembelajaran dan

kelembagaan madrasah al-Sultaniyah. Kemudian pada masa pasca kemerdekaan

Yayasan Pendidikan Islam (YASPI) Sambas menyelenggarakan program Kulliyatul

Muballigin (pendidikan untuk para kader muballig) dan Muhammad Basuni Imran

diangkat sebagai pimpinan program ini pada tahun 1967. Dengan besluit Resident

Borneo Barat No. 57 tertanggal 20 Pebruari 1946, Muhammad Basiuni Imran diangkat
sebagai Adviseur (penasehat) dari Zelf bestuur commissie (semacam badan

pemerintahan otonom) di Sambas. Pada tahun yang sama, dengan besluit Ratu

Wilhelmina, Muhammad Basuni Imran diangkat menjadi Ridder in de Orde van

Oranje-Nassau (Pemimpin yang berprestasi dalam memajukan daerah). Di masa

kemerdekaan Muhammad Basiuni Imran juga tetap bergerak di bidang politik. Karena

aktivitas politiknya itu, ia diangkat sebagai anggota Konstituante RI mewakili partai

Masyumi Kalimantan Barat hasil Pemilihan Umum Pertama tahun 1955. Masyumi

dijadikan sebagai wadah perjuangan politik oleh Muhammad Basiuni Imran karena

antara lain anggota partai ini banyak yang berlatar belakang lulusan Universitas al-

Azhar, Mesir. ( Nasrullah dkk: 2018: 141).

Dari sumber diatas menyatakan bahwa Muhammad Basuni Imran sangat peduli

terhadap dunia pendidikan. Selain dunia pendidikan beliau juga berkecimung di dunia

politik guna berguna agama dan bangsa. Pendidikan merupakan bagian terpenting

untuk mencetak generasi yang hebat dan sukses. Proses pendidikan itu dimulai dari

belajar, Sebagaimana yang termaktub dalam Qs. Al-alaq 1-5:

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Artinya:

1.
2.
3.
4.
5.

Dari ketiga Ulama yang dibahas oleh peneliti di atas menunjukkan bahwa

masing- masing mempunyai cara pandang, tindakan yang berbeda dalam menghadapi

perkembangan zaman dalam dunia pendidikan. Apa yang telah mereka ciptakan

dikenang sampai ditulis dalam sebuah buku dan jurnal agar tidak ditelan oleh zaman. H.

Wan Mohd Shaghir dengan Mendirikan Pondok Pesantren, H. Ismail Mundu

Mendirikan Masjid dan juga berperan sebagai Mufti di kerajaan Kubu, Syekh Ahmad

Khatib Sambas dengan perkumpulan Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah dan

Muhammad Basuni Imran dengan perkumpulan tarbiyatul Islam dan program

Kulliyatul Muballigin (pendidikan untuk para kader muballig) dan juga sebagai anggota

Konstituante RI mewakili partai Masyumi Kalimantan Barat hasil Pemilihan Umum

Pertama tahun 1955.

Dari apa yang mereka rintis sampai saat ini masih ada dan berlanjut yang

dilanjutkan oleh para murid. Salah satu contoh Pondok Pesantren yang didirikan Oleh

H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah yang bernama “ AL-FATHAANAH” sampai saat ini

masih ada dan bertempat di desa Terajumas Kec. Mempawah Timur. Selain itu murid-

murid beliau juga mengembangkan pendidikan formal dan non formal. Pendidikan

formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsnawiyah ( bertempat di Desa Kuala

Secapah kecamatan Mempawah Hilir) dan Madrasah Aliyah( bertempat di Desa

Terajumas Kecamatan Mempawah Timur. Adapun pendidikan Non Formal yaitu Majlis

ta’lim Ibu- ibu yang bertempat di Mushollah Al- Fathaanah Desa Kuala Secapah.

Majlis Ta’lim ini diadakan satu minggu sekali yang diadakan pada tiap hari minggu

pagi, pengajarnya bagian dari Yayasan. mengalami pasang surut dalam jumlah yang

mengikuti. Akan tetapi semangat murid dia dalam melanjutkan estafet perjuangan

dakwah.
Selain itu, masjid yang didirikan Oleh Ismail Mundu juga masih menjadi tempat

berdakwah sampai saat ini. Tarekat yg didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas

makin Meluas sampai keseluruh Indonesia dengan jumlah Murid yang semakin

bertambah. Dan juga Perkumpulan Tarbiyatul Islam yang didirikan oleh Muhammad

Basuni Imran semakin dikembangkan menjadi sekolah formal yang luar biasa.

2. Aspek Pendidikan Ilmiah

3. Aspek Pendidikan Akhlak

4. Aspek Pendidikan Sosial

ILMIAH

Selain H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah,ada tokoh ulama kalimantan barat yang juga

mempunyai peran ilmiah di kalimantan barat yaitu Syekh Ahmad Khatib Sambas. Beliau

adalah seorang tokoh sufi, tapi beliau juga menghasilkan karya dalam bidang ilmu fikih yang

berupa manuskrip risalah Jum;at. Naskah tulian ini dijumpai tahun 1986, bekas koleks Haji

Manshur yang berasal dari Pulau Subi, Kepualauan Riau. Kandungan Manuskrip ini,

membicarakan masalah seputar Jum’at, juga membahas mengenai hukum penyembelihan

secara Islam. Pada akhir bagian akhir naskah manuskrip, terdapat pula suatu nasihat panjang,

manuskrip ini ditutup dengan beberapa amalan wirid beliau selain amalam Thariqat

Qadiriyah-Naqsyabandiyah.
Menurut KBBI, manuskrip adalah naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi atau naskah baik

tulisan tangan (dengan pena, pensil) maupun ketikan (bukan cetakan). Manuskrip terdiri dari kata

manu dan skrip yang diartikan sebagai tulisan tangan. Manuskrip merupakan sebuah naskah tulisan

tangan yang sudah ada sejak dahulu hingga masih ada sampai saat ini. Seperti penjelasan sebelumnya,

manuskrip selalu berhubungan dengan ilmu filologi. Filologi ialah ilmu yang mempelajari naskah-

naskah manuskrip dari jaman kuno. Seperti penjelasan saat awal, manuskrip merupakan kata lain dari

naskah.

Manuskrip atau yang dapat dikatakan sebagai naskah ini merupakan sebuah ungkapan pikiran dan

perasaan, sebagai hasil budaya bangsa dari masa lampau. Karena umur manuskrip yang kuno,

manuskrip biasanya disimpan di beberapa museum. Seperti di Indonesia, salah satu museum yang

menyimpan berbagai manuskrip kuno ada di museum Senobudaya yang berada di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Manuskrip memiliki isi yang beragam dan lengkap mulai dari peradaban jaman dahulu,

budaya, dan berbagai sumber yang dirasa cukup penting bagi peradaban manusia.Manuskrip biasanya

dijadikan objek penelitian oleh seorang yang mengambil konsentrasi filologi. Keberadaan manuskrip

sangat penting sehingga dipastikan manuskrip harus disimpan di tempat yang aman agar tidak rusak

dan hilang tergerus jaman. (Apa Itu Manuskrip? Arti Kata dan Contoh Penggunaannya - Kita Punya

tanggal 6 Juli 2021 jam 9.04)

Karya lain dari Syekh Ahmad Khatib Sambas adalah beliau juga menulis manuskrip yang

membicarakan tentang fikih, mulai dari thaharah, sholat dan penyelenggaraan jenazah yang

ditemukan di Kampung Mendalok, Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. Karya lainnya juga

yaitu kitab Fathul Arifin yang merupakan notulensi dari ceramah- ceramahnya yang ditulis

oleh seorang muridnya yaitu Muhammad Ismail bin Abdurrahim. Notulensi ini dibukukukan

di Makkah pada tahun 1295. Kitab ini memnuat tentang tata cara, baiat, talqin, dzikir,

Muqarobah dan silsilah Thariqah Qadiriyah wan Naqsyabandiyah.


Peneliti hanya menemukan tiga karya dari syekh ahmad khatib sambas. Dari manuskrip yang

pertama peneliti menemukan bahwa yang mengemukakan tentang karya manuskrip risalah

jumat itu adalah H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah. Dari beberapa tokoh ulama yang peneliti

paparkan, peneliti memberikan kesimpulan bahwa tokoh ulama yang mempunyai karya

menulis ulama nusantara hanyalah H. Wan. Mohd. Shaghir Abdullah. Beliau dikenal seorang

ulama penulis asal tanah melayu yaitu Kepulauan Riau dan keturunan Patani.

Tokoh ulama yang menghasilkan karya akan tetap abadi dan akan menjadi ilmu pengetahuan

bagi masyarakat luas. Mereka membuat karya dari ilmu/pengetahuan yang mereka punya

untuk menunjukan kebenaran yang harus diketahui oleh khalayak ramai wabil khusus bagi

murid/ pengikut beliau. Kebenaran yang mereka dapatkan selama hidup, karena perjalanan

hidup bagi mereka adalah belajar. Kata belajar danmengajarkan tiada akhir sampai akhir

hayat dan juga tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sebagaiman firman Allah dalam Qs.

( yarfaillahullazi

AMALIAH

Pondok pesantren adalah ondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata

"pondok" dan kata "pesantren". Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq (

ٌ ْ‫ )فُوْ ْن ُدو‬yang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau
‫ق‬

asrama yang digunakan untuk mengaji dan belajar agama Islam.

Sedangkan kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe

dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa

Sanskerta, yang bermakna : orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau

seorang sarjana ahli kitab suci Hindu".

Secara istilah,
Perkumpulan berbeda dengan pondok pesantren, yang membuat mereka dikatakan sama

hanyalah sebatas sama sama berkumpul untuk menuntut ilmu. Perkumpulan lebih identik

dengan orang orang yang berkumpul akan tetapi dalam tingkatan pemantapan dan

memperdalam. Sedangkan pondok pesantren adalah tempat anak-anak yang baru memulai

ingin tahu dan semakin tahu dalam sebuah perkumpulan yang diatur oleh guru yang biasa

disebut ustadz dan ustadzah.

Anda mungkin juga menyukai