PEMBAHASAN
Pada Pembahasan ini, peneliti mencoba mengungkap antara H. Wan. Mohd Shaghir
Abdullah dengan beberapa tokoh ulama yang ada di Kalimantan Barat. Peneliti akan
mengungkapkan apa yang telah dilakukan dalam pendidikan Islam di Kalimantan Barat
dari setiap tokoh ulama yang perlu peneliti ungkapkan pada penelitian. Diantaranya adalah
Ismail Mundu, Syekh Ahmad Khatib Sambas dan Muhammad Basuni Imran.
Telah dipaparkan pada paparkan data yang berkaitan dengan peran H. Wan
Mohd. Shaghir Abdullah dalam Pendidikan Amaliah di Kalimantan Barat ialah beliau
murid beliau.
pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim
bersama-sama dalam satu lokasi. Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
memaknai pesantren sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar
asrama (pondok), dengan kiai sebagai sentral utama dan masjid sebagai pusat
lembaganya. (Pengertian Pondok Pesantren Secara Bahasa dan Istilah - Abu Syuja
Ada juga tokoh ulama yaitu H. Ismail Mundu yang mendirikan sebuah Masjid
di Wilayah Teluk Pakedai. Masjid itu disebut masjid batu karena pada saat itu masjid
yang berdiri menggunakan material hanyalah masjid yang didirikan oleh H. Ismail
Mundu.
December 2012: 89) menyatakan: “In addition to the Royal mosque located in Kubu,
Ismail Mundu also built another mosque in Teluk Pakedai. Th e mosque is called the
Nashrullah mosque or better known as Masjid Batu (the rock mosque) because the
main building materials are rock (concrete). While at that time, most buildings only
used material from wood. Th e mosque had become a place for Ismail Mundu to teach
his students. In his instruction process, Mundu used the following places”.
Masjid Merupakan…………..
merupakan satu-satunya tokoh ulama yang paling kuat pengaruhnya di kerajaan Kubu.
Ulama ini berasal dari Sulawesi Selatan. Sang ulama lahir pada tahun 1287 H (1870 M)
dari pernikahan seorang guru tarekat qadiriyah dengan seorang puteri yang bernama
Zahra (wak Sora) berasal dari daerah Sungai Kakap, Kubu Raya. Ayah beliau bernama
Daeng Abdul Karim. Dilihat dari nasabnya sebenarnya beliau masih keturunan dari
Selain mendirikan masjid, H. Ismail Mundu juga pernah menjabat sebagai Mufti
di Kerajaan Kubu. Mufti itu adalah orang yang memberikan Fatwa Hukum terkait
dengan persoalan yang ada di Kerajaan Kubu. Hal ini diperkuat dalam buku Sejarah
lembaga mufti di kerajaan ini dan mengangkat Ismail Mundu sebagai muftinya pada
tahun 1907. Dengan adanya lembaga ini membuka peluang perkembangan ajaran Islam
di wilayah kerajaan ini seperti yang akan tampak dalam pembahasan berikutnya. Islam
menjadi agama kerajaan dan seluruh kebijakannya harus berlandaskan ajaran Islam
Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang luas. Maka tersebarlah ulama
diberbagai tempat. Muncullah ulama yang bernama Syekh Ahmad Khatib Sambas yang
juga mempunyai peran dalam pendidikan amaliah di Kalimantan barat. Nama Syekh
Ahmad Khatib Sambas dikenal sebagai pendiri perkumpulan Thoriqoh yang dikenal
dengan thariqat Qadiriyyah dan wan Naqsabandiyah. Thariqat ini mempunyai peranan
Di dalam buku yang berjudul Syekh Ahmad Khatib Sambas (1803-1875) Ulama
Sambas menjelaskan beberapa tarekat yang menjadi unsur pelengkap tarekat Qadiriyah-
Naqsabandiyah, Qaf berarti Qadiriyah, Tha berarti Anfasiyah, Jin berarti tarekat
Junidiyah dan huruf Mim berarti tarekat Muwafaqah. Tarekat Naqsabandiyah berzikir
dan menahan nafas menghadirkan lafaz “Allah” dalam hati. Tarekat Qadiriyah itu
perubahan dari yang tidak tahu menjad tahu. Keinginan yang kuat dan gigih sangat
diperlukan dalam sebuah perkumpulan jika ingin bertambah anggota, durasi lama dan
yang paling penting adalah bertambahnya ilmu pengetahuan. Kita tidak bisa
tanpa ilmu akan terasa hampa dan sia-sia. Maka dari itu pentingnya perkumpulan untuk
organisme yang dimna termassuk kee dalam beberapa lingkungan, sebagaimana pada
umumnya akan meemiliki beberap amacam bentuk akan ketertarikan dan juga pada
Selain itu tak kalah memiliki peranan penting yaitu Muhammad Basuni Imran.
Beliau adalah ulama yang lahir di Sambas dan membesarkan Sambas melalui
perjuangan dan Karyanya. Sosok Muhammad Basuni Imran bagi masyarakat Sambas
Banyak hal yang telah ia sumbangkan bagi masyarakat Sambas. Diantaranya adalah
Tarbiyatul Islam, mendirikan sekolah Kulliyatul Muballigin dan lain sebagainya. Upaya
yang dilakukannya tersebut tidak lepas dari pengaruh gurunya Muhammad Rasyid Rida
ketika ia belajar di Mesir tahun 1909. ( Jurnal Diskursus Islam Volume 06 Nomor 1,
Muballigin (pendidikan untuk para kader muballig) dan Muhammad Basuni Imran
diangkat sebagai pimpinan program ini pada tahun 1967. Dengan besluit Resident
Borneo Barat No. 57 tertanggal 20 Pebruari 1946, Muhammad Basiuni Imran diangkat
sebagai Adviseur (penasehat) dari Zelf bestuur commissie (semacam badan
pemerintahan otonom) di Sambas. Pada tahun yang sama, dengan besluit Ratu
kemerdekaan Muhammad Basiuni Imran juga tetap bergerak di bidang politik. Karena
Masyumi Kalimantan Barat hasil Pemilihan Umum Pertama tahun 1955. Masyumi
dijadikan sebagai wadah perjuangan politik oleh Muhammad Basiuni Imran karena
antara lain anggota partai ini banyak yang berlatar belakang lulusan Universitas al-
Dari sumber diatas menyatakan bahwa Muhammad Basuni Imran sangat peduli
terhadap dunia pendidikan. Selain dunia pendidikan beliau juga berkecimung di dunia
politik guna berguna agama dan bangsa. Pendidikan merupakan bagian terpenting
untuk mencetak generasi yang hebat dan sukses. Proses pendidikan itu dimulai dari
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Artinya:
1.
2.
3.
4.
5.
Dari ketiga Ulama yang dibahas oleh peneliti di atas menunjukkan bahwa
masing- masing mempunyai cara pandang, tindakan yang berbeda dalam menghadapi
perkembangan zaman dalam dunia pendidikan. Apa yang telah mereka ciptakan
dikenang sampai ditulis dalam sebuah buku dan jurnal agar tidak ditelan oleh zaman. H.
Mendirikan Masjid dan juga berperan sebagai Mufti di kerajaan Kubu, Syekh Ahmad
Kulliyatul Muballigin (pendidikan untuk para kader muballig) dan juga sebagai anggota
Dari apa yang mereka rintis sampai saat ini masih ada dan berlanjut yang
dilanjutkan oleh para murid. Salah satu contoh Pondok Pesantren yang didirikan Oleh
H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah yang bernama “ AL-FATHAANAH” sampai saat ini
masih ada dan bertempat di desa Terajumas Kec. Mempawah Timur. Selain itu murid-
murid beliau juga mengembangkan pendidikan formal dan non formal. Pendidikan
Terajumas Kecamatan Mempawah Timur. Adapun pendidikan Non Formal yaitu Majlis
ta’lim Ibu- ibu yang bertempat di Mushollah Al- Fathaanah Desa Kuala Secapah.
Majlis Ta’lim ini diadakan satu minggu sekali yang diadakan pada tiap hari minggu
pagi, pengajarnya bagian dari Yayasan. mengalami pasang surut dalam jumlah yang
mengikuti. Akan tetapi semangat murid dia dalam melanjutkan estafet perjuangan
dakwah.
Selain itu, masjid yang didirikan Oleh Ismail Mundu juga masih menjadi tempat
berdakwah sampai saat ini. Tarekat yg didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas
makin Meluas sampai keseluruh Indonesia dengan jumlah Murid yang semakin
bertambah. Dan juga Perkumpulan Tarbiyatul Islam yang didirikan oleh Muhammad
Basuni Imran semakin dikembangkan menjadi sekolah formal yang luar biasa.
ILMIAH
Selain H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah,ada tokoh ulama kalimantan barat yang juga
mempunyai peran ilmiah di kalimantan barat yaitu Syekh Ahmad Khatib Sambas. Beliau
adalah seorang tokoh sufi, tapi beliau juga menghasilkan karya dalam bidang ilmu fikih yang
berupa manuskrip risalah Jum;at. Naskah tulian ini dijumpai tahun 1986, bekas koleks Haji
Manshur yang berasal dari Pulau Subi, Kepualauan Riau. Kandungan Manuskrip ini,
secara Islam. Pada akhir bagian akhir naskah manuskrip, terdapat pula suatu nasihat panjang,
manuskrip ini ditutup dengan beberapa amalan wirid beliau selain amalam Thariqat
Qadiriyah-Naqsyabandiyah.
Menurut KBBI, manuskrip adalah naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi atau naskah baik
tulisan tangan (dengan pena, pensil) maupun ketikan (bukan cetakan). Manuskrip terdiri dari kata
manu dan skrip yang diartikan sebagai tulisan tangan. Manuskrip merupakan sebuah naskah tulisan
tangan yang sudah ada sejak dahulu hingga masih ada sampai saat ini. Seperti penjelasan sebelumnya,
manuskrip selalu berhubungan dengan ilmu filologi. Filologi ialah ilmu yang mempelajari naskah-
naskah manuskrip dari jaman kuno. Seperti penjelasan saat awal, manuskrip merupakan kata lain dari
naskah.
Manuskrip atau yang dapat dikatakan sebagai naskah ini merupakan sebuah ungkapan pikiran dan
perasaan, sebagai hasil budaya bangsa dari masa lampau. Karena umur manuskrip yang kuno,
manuskrip biasanya disimpan di beberapa museum. Seperti di Indonesia, salah satu museum yang
menyimpan berbagai manuskrip kuno ada di museum Senobudaya yang berada di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Manuskrip memiliki isi yang beragam dan lengkap mulai dari peradaban jaman dahulu,
budaya, dan berbagai sumber yang dirasa cukup penting bagi peradaban manusia.Manuskrip biasanya
dijadikan objek penelitian oleh seorang yang mengambil konsentrasi filologi. Keberadaan manuskrip
sangat penting sehingga dipastikan manuskrip harus disimpan di tempat yang aman agar tidak rusak
dan hilang tergerus jaman. (Apa Itu Manuskrip? Arti Kata dan Contoh Penggunaannya - Kita Punya
Karya lain dari Syekh Ahmad Khatib Sambas adalah beliau juga menulis manuskrip yang
membicarakan tentang fikih, mulai dari thaharah, sholat dan penyelenggaraan jenazah yang
ditemukan di Kampung Mendalok, Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. Karya lainnya juga
yaitu kitab Fathul Arifin yang merupakan notulensi dari ceramah- ceramahnya yang ditulis
oleh seorang muridnya yaitu Muhammad Ismail bin Abdurrahim. Notulensi ini dibukukukan
di Makkah pada tahun 1295. Kitab ini memnuat tentang tata cara, baiat, talqin, dzikir,
pertama peneliti menemukan bahwa yang mengemukakan tentang karya manuskrip risalah
jumat itu adalah H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah. Dari beberapa tokoh ulama yang peneliti
paparkan, peneliti memberikan kesimpulan bahwa tokoh ulama yang mempunyai karya
menulis ulama nusantara hanyalah H. Wan. Mohd. Shaghir Abdullah. Beliau dikenal seorang
ulama penulis asal tanah melayu yaitu Kepulauan Riau dan keturunan Patani.
Tokoh ulama yang menghasilkan karya akan tetap abadi dan akan menjadi ilmu pengetahuan
bagi masyarakat luas. Mereka membuat karya dari ilmu/pengetahuan yang mereka punya
untuk menunjukan kebenaran yang harus diketahui oleh khalayak ramai wabil khusus bagi
murid/ pengikut beliau. Kebenaran yang mereka dapatkan selama hidup, karena perjalanan
hidup bagi mereka adalah belajar. Kata belajar danmengajarkan tiada akhir sampai akhir
hayat dan juga tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sebagaiman firman Allah dalam Qs.
( yarfaillahullazi
AMALIAH
Pondok pesantren adalah ondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata
"pondok" dan kata "pesantren". Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq (
ٌ ْ )فُوْ ْن ُدوyang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau
ق
Sedangkan kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe
dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa
Sanskerta, yang bermakna : orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau
Secara istilah,
Perkumpulan berbeda dengan pondok pesantren, yang membuat mereka dikatakan sama
hanyalah sebatas sama sama berkumpul untuk menuntut ilmu. Perkumpulan lebih identik
dengan orang orang yang berkumpul akan tetapi dalam tingkatan pemantapan dan
memperdalam. Sedangkan pondok pesantren adalah tempat anak-anak yang baru memulai
ingin tahu dan semakin tahu dalam sebuah perkumpulan yang diatur oleh guru yang biasa