Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH PERJALANAN ISLAM DARI MASA KE MASA


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
PENGANTAR STUDI ISLAM

Dosen Pengampu :
M. Arif Khoiruddin, S,Sos,I,.M

Disusun Oleh Kelompok: 5


Alan Anwar NPM. 2301011081
Ana Fitria Ningsih NPM. 2301011088
N.M. Bakhrul Khayat NPM. 2301011060

UNIVERSITAS ISLAM TRIBAKTI (UIT) LIRBOYO KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “SEJARAH PERJALANAN ISLAM DARI MASA KE
MASA “. Makalah yang kami susun ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
pengantar studi islam. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak.
Sebagai manusia biasa, kami berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin, dan sebagai manusia biasa juga kami tidak luput dari segala kesalahan dan
kekhilafan dalam menyusun makalah ini. Pada kesempatan ini dengan penuh rasa
hormat kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak M. Arif
Khoiruddin, S,Sos,I,.M selaku dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan yang
telah membimbing dan membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya
makalah ini.Tak lupa juga kami ucapakan terima kasih kepada rekan-rekan
seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan tepat pada waktunya.Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................................2
A. Sejarah Awal Masa Kelahiran Islam Di Masa Rasulullah.................................................2
B. Sejarah Peradaban Khulafaur Rasyidin..............................................................................4
C.Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Umayyah Dan Abbasiyah................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal masa nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah Swt. Yang
besar dari berbagai kalangan quryais. Hal ini terjadi pada masa itu kaum quraysi
mempunyai sesembahan lain yaitu berhala-berhala yang dibuat mereka sendiri.
Karena keadaan demikian itulah, dakwa yang pernah dilakukan di mekkah
dilaksanakan sembunyi-sembunyi, terlebih karena jumlah orang yang masuk islam
sangat sedikit. keadaan ini berubah Ketika jumlah orang yang memelukan islam
semakin hari semakin banyak. Allah pun merintah nabinya untuk melakukan
dakwah secara terang-terangan.
Kehadiran nabi Muhammad Saw, di indetik dengan latar belakang keadaan
orang arab khususnya orang-orang lemah. Kehidupan Masyarakat arab secara
sosiopolitis mencerminkan kehidupan yang rendah. Perbudakan, permabukan,
perzinahan, exspoisi ekonomi dan perang antar suku menjadi karakter prilaku
mereka dari aspek kepercayaan atau agama, orang-orang arab mekkah adalah
penyembah berhala. Berangkat dalam kondisi inilah dalam Sejarah dicatat bahwa
nabi Muhammad sering melakukan kontenklasi (uzlah), untuk mendapatkan suatu
jawaban apa dan bagaimana seharusnya membangun kehidupan Masyarakat arab,
setelah melalui proses kontenplasi yang cukup lama tepatnya di gua hira

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah awal masa islam dimasa rasullahh?
2. Bagaimana peradaban islam dimasa khulafur rasyidin?
3. Bagaiman perkembangan peradaban pada masa Umayyah dan Abbasiyah?
4. Bagaimana perkembangan islam dimasa pertengahan dan modern?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengaruh awal sejarah peradaban islam dimasa rasullulah
2. Mengetahui perkembangan peradaban islam pada masa khulafur rasyiddin
3. Mengetahui perkembangan peradaban pada masa umayyah dan abbasiyah
4. Mengetahui bagaimana perkembangan islam pada mass pertengahan dan modern

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Awal Masa Kelahiran Islam Di Masa Rasulullah


Pada awal turunnya wahyu pertama Nabi Muhammad SAW mulai
berdakwah mengajarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, mengingat sosial
politik pada waktu itu belum stabil, dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga
dekatnya. Mula-mula Nabi mengajarkan kepada istrinya khadijah unutk beriman
kepada Allah. kemudian di ikuti oleh anak angkatnya Ali ibn Abi Thalib (anak
pamannya) dan Zaid ibn Haritsah (seorang pembantu rumah tangganya yang
kemudian diangkat menjadi anak angkatnya). Kemuadian sahabat karibnya Abu
Bakar Siddiq. Secara berangsur-angsur ajakan itu diajarkan secara meluas, tetapi
nmasih terbatas di kalangan keluarga dekat dari suku Quraisy saja, seperti Usman
ibn Affan, Zubair ibn Awam, Sa'ad ibn Abi Waqas, Abdurrahman ibn Auf,
Thalhah ibn Ubaidillah. Abu Ubaidillah ibn Jahrah. Arqam ibn Arqam, Fatimah
binti Khattab. Said ibn Zaid dan bebrapa orang lainnya, mereka semua disebut
Assabiguna al Awwalum, artinya orang-orang yang pertama masuk Islam
Peradaban atau kebudayaan pada masa Rasulullah SAW. Yang paling dahsyat
adalah perubahan sosial. Suatu perubahan mendasar dari masa kebobrokan moral
menuju moralitas yang beradab. Dalam tulisan Ahmad Al- Husairy, diuraikan
bahwa peradaban pada masa Nabi dilandasi dengan asas-asas yang diciptakan
sendiri oleh Muhammad di bawah bimbingan wahyu. Diantaranya sebagai
berikut:
1. Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah berhenti disuatu tempat maka
Rasulullah memerintahkan agar di tempat itu dibangun sebuah masjid. Rasulullah
ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut. Beliau mengangkat dan
memindahkan batu-batu masjid itu dengan tangannya sendiri. Saat itu, kiblat
dihadapkan ke Baitul Maqdis. Tiang masjid terbuat dari batang kurma, sedangkan
atapnya dibuat dari pelepah daun kurma. Adapun kamar-kamar istri beliau dibuat
di samping masjid. Tatkala pembangunan selesai, Rasulullah memasuki
pernikahan dengan Aisyah pada bulan Syawal. Sejak saat itulah, Yastrib dikenal
dengan Madinatur Rasul atau Madinah Al-Munawwarah, Kaum muslimin

2
melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini, baik beribadah, belajar,
memutuskan perkara mereka, berjual beli maupun perayaan-perayaan. Tempat ini
menjadi factor yang mempersatukan mereka.
2. Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar
Dalam Negara islam yang baru dibangun itu. Nabi meletakan dasar- dasarnya
untuk menata kehidupan sosial dan politik. Dikukuhkannya ikatan persaudaraan
(Ukhwah Islamiyah) antara golongan Anshar dan Muhajirin, dan mempersatukan
Aus dan Khazraj yang telah lama bermusuhan dan bersaing.
3. Kesepakatan untuk Saling Membantu antara Kaum Muslimin dan non
Muslimin Di Madinah, ada tiga golongan manusia, yaitu kaum muslimin,
orang- orang arab, serta kaum non muslim, dan orang-orang yahudi (Bani Nadhir,
Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa). Rasulullah melakukan satu kesepakatan
dengan mereka untuk terjaminnya sebuah keamanan dan kedamaian. Juga untuk
melahirkan sebuah suasana saling membantu dan toleransi diantara golongan
tersebut.
4. Peletakan Asas-asas Politik, Ekonomi, dan Sosial
Islam adalah agama dan sudah sepantasnya jika di dalam Negara diletakkan
dasar-dasar Islam maka turunlah ayat-ayat Al-Quran pada periode ini untuk
membangun legalitas dari sisi-sisi tersebut sebagaimana dijelaskan oleh
Rasulullah dengan perkataan dan tindakannya. Hidupla kota Madinah dalam
sebuah kehidupan yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah
persaudaraan yang jujur dan kokoh, ada solidaritas yang erat diantara anggota
masyarakatnya. Dengan demikian berarti bahwa inilah masyarakat Islam pertama
yang dibangun Rasulullah dengan asas-asasnya yang abadi.
Secara sistematik proses peradaban yang dilakukan oleh Nabi pada
masyarakat Islam di Yatsrib menjadi Madinah (Madinat Ar-Rasul, Madinah An-
Nabi, atau Madinah Al-Munawwarah). Perubahan nama yang bukan terjadi secara
kebetulan, tetapi perubahan nama yang menggambarkan cita-cita Nabi
Muhammad Saw, yaitu membentuk sebuah masyarakat yang tertib dan maju, dan
berperadaban; kedua, membangun masjid. Masjid bukan hanya dijadikan pusat
kegiatan ritual shalat saja, tetapi juga menjadi sarana penting untuk
mempersatukan kaum muslimin dengan musyawarah dalam merundingkan

3
Disamping itu, masjid juga menjadi pusat kegiatan pemerintahan: ketiga Nabi
Muhammad Saw membentuk kegiatan Mu'akhat (persaudaraan), yaitu
mempersaudarakan kaum Muhajirin (orang-orang yang hijrah dari Makkah ke
Yatsrib) dengan Anshar (orang-orang yang menerima dan membantu kepindahan
Muhajirin di Yatsrib). Persaudaraan diharapkan dapat mengikat kaum muslimin
dalam satu persaudaraan dan kekeluargaan. Nabi Muhammad Saw membentuk
persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan seagama, disamping bentuk
persaudaraan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan
darah; keempat, membentuk persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak
beragama Islam; dan kelima Nabi Muhammad Saw membentuk pasukan tentara
untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang dilakukan oleh musuh. Perang
pertama yang sangat menentukan menentukan masa depan Islam ini adalah::
a. Perang Badar
b. Perang Uhud
c. Perang Khandaq
d. Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyaratkan, Nabi memimpin sekitar seribu
kaum muslimin berangkat ke makkah, bukan untuk berperang, melainkan untuk
melakukan ibadah umrah, karena itu, mereka mengenakan pakaian ihram tanpa
membawa senjata. Sebelum tiba di makkah, mereka berkemah di hudaibiyah,
beberapa kilometer dari mekkah. Namun penduduk mekah tidak mengizinkan
mereka masuk kota. Akhirnya, diadakan perjanjian yang dikenal dengan nama
Perjanjian Hudaibiyah yang isinya diantaranya: 1. Kaum Muslimin belom boleh
mengunjungi Ka'bah tahun ini tetapi
ditangguhkan sampai tahun depan.
2. Lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja.
3. Kaum Muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang
melarikan diri ke Madinah, sedangkan sebaliknya, pihak Quraisy tidak
harus menolak orang-orang Madinah yang kembali ke Makkah
4. Selama sepuluh tahun diberlakukan genjatan senjata antara masyarakat
Madinah dan Makkah 5. Tiap Kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kaum
Quraisy atau kaum Muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.

4
B. Sejarah Peradaban Khulafaur Rasyidin
Pasca Nabi Muhammad SAW. wafat, status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun, akan tetapi kedudukan Rasulullah SAW. sebagai pemimpin
kaum muslimin harus tergantikan, sebagaimana diketahui dalam sejarah bahwa
pengganti tersebut dinamakan "Khulafaur Rasyidin," yang terdiri dari dua kata, "al-
khulafa"" bentuk jama' dari "khalifah" yang berarti "pengganti," dan "ar-Rasyidin"
ialah berarti "benar, halus, arif. pintar, dan bijaksana".
Jika digabungkan Khulafaur Rasyidin ialah berarti para (pemimpin) pengganti
Rasulullah SAW. yang arif dan bijaksana. Akan tetapi perlu diketahui bahwa
jabatan sebagai khalifah disini bukanlah jabatan warisan turun menurun
sebagaimana yang dilakukan oleh para raja Romawi dan Persia, namun dipilih
secara demokratis. Pada masa khulafaur rasyidin terhitung selama 30 tahun, yang
terdiri dari empat khalifah, dalam hal ini sebagaimana berikut:
1. Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (11-13 H/632-634 M)
Abu Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. yang
mempunyai nama lengkap AbdullahAbi Muhammad Adnan.
Quhafah At-Tamimi. Pada zamanpra Islam iabernama Abu Ka'bah, kemudian
diganti oleh Nabi SAW. menjadi Abdullah. Beliau
lahirpada tahun 573 M. dan wafat pada tanggal 23 Jumadil akhir tahun 13 H.
bertepatandengan bulan Agustus 634 M, dalam usianya 63 tahun, usianya lebih
muda dari Nabi SAW. 3 tahun. Diberi julukan Abu Bakar atau pelopor pagi hari,
karena beliau termasuk orang laki-laki yang masuk Islam pertamakali. Sementara
gelar "As- Shidiq diperolehkarena beliau senantiasa membenarkan semua hal yang
dibawa Nabi SAW terutama pada saatperistiwa Isra Mi'raj.
a. Terpilihnya menjadi khalifah
Sebelum terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah, pada mulanya terjadi pendapat
atau usulan oleh kaum Anshar dan Muhajirin yang sama-sama di antara dua kaum
tersebut menginginkan seorang khalifah dari kalangan mereka. Akan tetapi
kemudian usulan itu ditolak dengan tegas, sehingga di antara mereka
menyimpulkan bahwa kaum muhajirin memang lebih berhak untuk mengendalikan
kekuasaan ini, dan semua sepakat, maka Umar bin Khattab maju dan membaiat
Abu Bakar yang kemudian dibaiat oleh semua yang hadir di tsaqifah.
b. Pencapaian pada masa Khalifah Abu Bakar

5
Dalam masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq cukup terbilang banyak
menghadapi persoalan-persoalan di dalam negeri yang berasal
darikelompokmurtad, nabi palsu, pembangkangzakat. Berdasarkan hasil
musyawarah dengan para dan sahabat yang lain, ia memutuskan untuk
memerangi kelompok tersebut melalui apa yang disebut sebagai perang Riddah
(perang melawan kemurtadan)."
Setelah berhasil menyelesaikan urusan dalam negeri, Abu Bakar mulai
melakukan ekspansi ke wilayah utara untuk menghadapi pasukan Romawi dan
Persia yang selalu mengancam kedudukan umat Islam. Namun, ia meninggal
dunia sebelum misi ini selesai dilakukan
2.Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)
Umar bin Khatthab (583-644) nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab
bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi. Umar dilahirkan di
Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad.10 Umar masuk Islam
pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi
Muhammad serta menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Setelah
masuk Islam, Umar mempertaruhkan seluruh sisa hidupnya untuk membela
dakwah Rasul. Umar menjadi benteng dan pilar ajaran Islam yang paling kukuh.
Ia menjadi orang kepercayaan Rasulullah sekaligus penasihat utamanya. Umar
juga berperan besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam di kemudian hari."
Umar memiliki postur tubuh yang tegap dan kuat, wataknya keras,
pemberani dan tidak mengenal gentar, tutur bahasanya halus dan bicaranya
fasih.Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar
sepanjang sejarah sesudah Nabi Muhammad SAW. Peranan umar dalam
sejarah Islam masa permulaan merupakan yang paling menonjol kerena perluasan
wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain. Adanya
penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang
diakui kebenarannya oleh para sejarahwan.
Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi
rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada
rakyatnya. Salah satu kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan
sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya. Dalam banyak hal

6
Umar bin Khatthab dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana dan kreatif,
bahkan genius. Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar, membuat
kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab.
3.Khalifah Utsman bin Affan (23-36 H/644-656 M)
Khalifah ketiga yaitu Utsman bin Affan, Nama lengkapnya ialah Utsman
bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena
ajakan Abu Bakar, dan menjadi
sahabat dekat Nabi Muhammad SAW. pada waktu itu. la sangat kaya namun
tetap sederhana dan sebagian besar kekayaan nya digunakan untuk kepentingan
Islam. Ia juga mendapat julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahaya,
karena menikahi dua putri Nabi Muhammad secara berurutan setelah salah satu
meninggal.
Utsman bin Affan masuk islam pada usia 34 tahun. Berawal dari
kedekatannya dengan Abu Bakar beliau dengan sepenuh hati masuk islam
bersama Thalhah bin Ubaidillah. Meskipun masuk islam nya mendapat tantangan
dari paman nya yang bernama Hakim, namun Utsman tetap pada pendiriannya.
Hakim sempat menyiksa Utsman dengan siksaan yang amat pedih. Siksaan terus
berlangsung hingga datang seruan Nabi Muhammad saw. agar orang-orang Islam
Berhijrah ke Habsyi.
Pada saat itu Setelah melakukan perjuangan dalam menyiarkan agama Islam
pada zaman Nabi saw., Utsman berpindah ke negeri Habsyi bersama istrinya
(Ruqayyah). Setelah itu ia berpindah lagi ke negeri Madinah. Setiap peperangan ia
selalu hadir bersama Rasulullah saw., kecuali pada perang badar yang besar itu
dikarenakan ia tinggal di madinah dan harus menjaga istrinya (Ruqayyah) yang ia
telah mengeluarkan harta bendanya yang tidak sedikit. Menurut riwayat
Quthadah, barang- barang yang didermakan oleh Utsman adalah tidak kurang dari
1000 pikulan unta. Salah satu kedermawaan Utsman yaitu membeli sumber mata
air (sumur raumah) dari orang yahudi yang di sedekahkan untuk kaum muslimin
ketika mendapat musibah dalam kesukaran air di kota madinah.

4.Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 M)

7
Ali ibnu Abi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim. Ali adalah putera putra Abu
Thalib, paman Rasulullah. Nama ibunya adalah Fatimah. Ali dilahirkan sepuluh
tahun sebelum Nabi saw. yang diutus oleh Allah menjadi rasul. Sejak kecil ia telah
dididik dalam rumah tangga Nabi saw, segala peperangan yang ditempuh oleh Nabi
juga diikuti oleh Ali, kecuali pada peperangan Tabuk sebab ia disuruh menjaga kota
madinah.25 Ketika ditinggalkan menjaga kota madinah, ia kelihatan agak kecewa.
Kemudian, Nabi saw, berkata kepadanya, "Tidaklah engkau rela wahai Ali agar
kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa?". Ini telah
membuktikannya sendiri setelah diambilnya Ali menjadi menantunya, suami dari
anaknya Fathimah. Dalam kebanyakan peperangan besar, Ali yang membawa
bendera. Ali termasyhur gagah berani, tangkas dan perwira, amat pandai bermain
pedang. Abu Ishak mengatakan dari Abdullah bahwa ahli madinah yang paling
pandai dalam menghukum (qadhi) ialah Ali bin Abi Thalib. Abu hurairah
meriwayatkan bahwa umar ibnu al-Khattab berkata, "Ali ibnu Abi Thalib adalah
orang yang paling pandai menghukum di antara kami semuanya. "Ibnu Mas'ud juga
berkata demikian.
5.Kemajuan Peradaban Khulafaur Rasyidin
Pada masa kekuasaan para khulafaur Rasyidin, banyak kemajuan peradaban telah
dicapai. Diantara pemikiran yang menonjol pada masa khulafaur Rasyidin adalah
sebagai berikut: 1. Menjaga keutuhan Al-Qur'an Al-Kariim dan mengumpulkannya
dalam bentuk mushaf pada masa Abu Bakar. 2. Memberlakukan mushaf standar pada
masa Utsman binAffan 3. Keseriusan mereka untuk mencari mencari serta
mengajarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Maka dari itu pada masa Utsman, sahabat-
sahabat mulai menyebar ke pelosok untik menyiakan Agama Islam dengan
berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. 4. Sebagian orang yang tidak
senang kepada Islam, terutama dari pihak orientalis abad ke 19 banyak yang
mempelajari fenomena Futuhuhat al-Islamiyah. Mereka mengatakan bahwa Futuhat
ini adalah perang dengan motif ekonomi, yaitu mencari dan mencari kekayaan negeri
yang ditundukkan. 5. Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara
dakwah dan negara, antara Da'i maupun panglima. Tidak dikenal orang yang
berprofesi sebagai da'i. Para khalifah adalah penguasa, imam shalat, mengadili orang
yang berselisih, da'i, dan juga panglima perang."

8
C.Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Umayyah Dan Abbasiyah
1. Pembentukan Dinasti Bani Umayyah
Dinasti Umayah didirikan oleh seseorang teman dari suku Quraisy bernama
Muawiyah bin Abi Sofyan, suku Quraisy di era saat sebelum Islam sangat
terpandang serta mempunyai peran yang besar dibandingkan suku- suku yang lain.
Interen dalam suku Quraisy terdapat sebagian keturunan- generasi. Dari banyaknya
generasi itu memunculkan perebutan pengaruh dalam status sosial di golongan Arab,
antara bani Hasyim serta bani Abdus Syam yang dari generasi Abdul Manaf
mempunyai pengaruh serta pengikut masing-masing. Dari herdagang mereka banyak
belajar dari budaya- budaya luar yang lainya semacam budaya romawi di Syam jika
ke Barat serta Persia jika ke timur. Para orang dagang banyak belajar bahasa-bahasa
asing serta belajar tata sosial serta budaya warga tempat mereka berdagang Penduduk
bangsa Arab yang lain sukanya berpindah-pindah tempat Badui) yang tidak terdapat
waktu buat belajar. Suku Quraisy melahirkan orang yang pandai serta terpandang
Dini mula dinasti Umayah berdiri, tatkala Muawiyah bin Abi Sofyan moncopot
Hasan hin Ali dari jahatan selaku khalifah yang dibaiat selaku khalifah sehabis
ayahnya wafat pada tahun 41 Ilijnyah. Semenjak itu kepemimpinan khilafah telah
pindah ke dinasti Umayah, yang pemerintahannya berpusat di Syam Sebagian
penulis sejarah terdapat yang berkata kalau dinasti Umayah bukan lagi khilafah
hendak namun telah jadi Daulah Islamiyah, disisi lain masih terdapat yang menyebut
kalau Muawiyah bin Abi Sofyan dengan istilah khalifah serta apalagi panggilan
khalifah itu pula disebut-sebut pada generasi schabis Muawiyah contohnya khalifah
Umar bin Abdul Aziz.Apabila ditelusuri nasab Muawiyah Bin Abi Sofyan hendak
berjumpa nasabnya dengan Rasul SAW di kakeknya yang ke 3. Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Sebaliknya Muawiyah
bin Abu Sofyan bin Harb bin Umaiyah bin Abdus Syam bin Abdul Manaf. Suku
Quraisy mayoritas berpencaharian selaku orang dagang berbeda dengan suku yang
lain.
2. Khalifah Khalifah Dinasti Umayyah Dan Pemerintahannya
a. Pemerintahan Khilafah Zayid Bin Muawiyah Bin Abi Sofyan Lahir di Syam pada
tahun 26 II waktu itu ayahnya sedang menjadi Amir di Syam Zayid mengangkat
dirinya sebagai khalifah setelah bapaknya menunjuk dia untuk meneruskan
tampuk kepemimpinan daulah. Sejak itu sistem Monarkhi dimini, yang dulunya

9
dipilih oleh ahlul khalli wal aqdi sekarang sudah tidak lagi diganti dengan
pengangkatan putra mahkota. Pengangkatan Zayid ini banyak menimbulkan
pertentangan di kalangan kaum muslimin terutama yang tinggal di Madinah
Kejadian penting dimasa khilafah Zayid bin Muawiyah:

⚫ Menaklukkan konstantinopel, sepeninggalnya ayahnya Zayid meneruskan


perluasan daerah ke Romawi, yang belum pernah bagi umat Muslim berhasil
sebelumnya. Di masa Khilafah Umar bin Kharab pernah mengutus pasukan untuk
menyerang ke romawi akan tetapi pasukannya tenggelam, sejak itu khalifah umar
bin khatab berwasiat agar pasukannya menjauhi medan laut, dimasa kholifah umar
bin khatab, usman bin affan dimulai lagi ekpedisi ke bangsa romawi setelah
berhenti dimasa khalifah umar bin khatab.
⚫ Keluarnya Husain Bin Ali radhillahu anhuma pada tahun 61 H dengan pasukan
untuk mencari keadilan, bahwa Husain Bin Ali tidak sependapat dengan Zayid
dalam pengangkatan dirinya sebagai khalifah, Husain bin Ali berpendapat
seharusnya pengangkatan melalui jalan musyawarah Ahlul Halliwal Aqdi.
b Pemerintahan Khilafah Muawiyah bin Zayid
Zayid bin Muawiyah meninggal di Syam, pada tahun ke 64 H, di usia yang 38
tahun menjadi khalifah selama 3 tahun bulan Muawiyah bin Zayid lahir pada
tahun 44 H beliau terkenal seorang yang solch. Khalifah Muawiyah bin Zayid
tidak lama hanya 40 hari karena sakit keras dan terus meninggal akhirnya
kehilafahan diserahkan kepada umat Islam untuk di musyawrahkan
c. Pemerintahan Khilafah Abdul Malik
Setelah terbunuhnya Abdullah Bin Zubair di tangan Abdul Malik maka Abdul
Malik Bin Marwan pemproklamirkan bahwa dia sebagai khalifah yang resmi.
Semua kaum muslimin disuruh berbar at kepadanya. Abdul Malik seorang yang
memiliki kemampuan dan kemanan yang tinggi di dalam mengatur daulah, dia
tidak mudah putus asa. Lahir pada tahun 26 H. Meninggal di usia 60 Tahun
memimpin kekhalifahan selama 20 tahun. Sepeninggal Abdul Malik Bin Marwan
tahta kerajaan diteruskan putranya Al Walid bin Abdul malik.
d. Khalifah Al Walid Bin Abdul Malik
Ketika ayahnya meninggal Al Walid langsung dibai'at sebagai khalifah pada hari
meninggalnya ayahnya. Sepulang dari pemakaman Al Walid tidak langsung

10
masuk kerumah akan tetapi langsung masuk Masjid Dimask dan naik ke mimbar
untuk khutbah sebagai sambutan seorang khalifah (khutbah pertama Kebijakan Al
walid dalam dalah yang pertama membetulkan permasalahan dalam daulah,
mengirim pasukan untuk perluasan wilayah, di masa Al Walid pasukan umat
islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziat. Di masa Al Walid merupakan puncak
kejayaan Dinasti Ummayah.
1. Proses Pembentukan Dinasti Bani Abbasiyah
Kaum Muslimin telah kehilangan sosok-sosok pemimpin ideal seperti Rasulullah,
Khulafaur Rasyidin, dan masa khalifah Rani Umayah yang sempat menikmati
masa kejayaan Islam meskipun pada akhirnya runtuh dan digantikan oleh
Abbasiyah, Muawiyyah pernah berjaya pada masa pemerintahannya. Namun
sebenamya kejayaan Muawiyah dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan Muawiyyah
(pendiri bani Umayah) terhadap sahabat Ali bin Abi Thalib yang tidak bersedia
membunuh kelompok yang telah membunuh sahabat Usman Muawiyah yang
pada saat itu menjabat sebagai gubernur mendapatkan dukungan dari sejumlah
pejabat yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Setelah konflik dengan
Thalhah. Zubair, dan Aisyah dapat diredakan oleh Ali, kemudian pasukan sahabat
Ali melangsungkan perjalanannya ke Damaskus untuk bertemu dengan pasukan
gubernur Muawiyyah dan peperanganpun terjadi. Pertarungan antara sahabat Ali
dan Muawiyah ini dikenal dengan perang Shiffin. Akhir dari perang Shiffin
adalah peristiwa tahkim (arbitrase), dan peristiwa tersebut mengakibatkan umat
Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yakni muawiyyah, Syi'ah (pengikut
Ali), dan Khawarij, yang keluar dari golongan sahabat Ali bin Abi Thalib
Perpecahan ini ternyata menyebabkan pemerintahan pada masa sahabat Ali
melemah. Setelah sahabat Ali mengangkat anaknya Husain sebagai penerus justru
pemerintahan semakin melemah, dan akhirnya Hasan membuat perjanjian damai
untuk menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan politik. setelah Bani
Umayah runtuh, yang menggantikan kekuasaan adalah Bani Abbasiyah, dinasti ini
adalah keturunan paman Nabi, Shaffah bin Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn
Al Abbas. Kekuasaan Bani Abbasiyah tergolong sangat lama, dari 132 H (750 M)
sampai dengan 656 H (1258 M) atau lima abad Pada masa ini pola pemeritahan
berubah-ubah.Pada awalnya ibu kota negara adalah Al Hasyimiyah di Anmbar

11
yang terletak antara Syam dan Kutah, dengan alasan untuk menjagu stabilitus
negara yang baru berdiri itu ibu kota dipindahkan ke Baghdad dekat ibu kota
Persia (762 M) yang lebih strategis dan aman. Pada pemerintahan Al Mansur ada
perubahan dalam sistem pemerintahan dengan mengangkat wazir sebagi
koordinator departemen, dan membentuk lembaga protokol negara, sekretaris
negara, dan kepolisian negara untuk membenahi angkatan bersenjata Jawatan pos
yang sudah ada sejak pemerintadian Bani Umayah juga ditambahkan peranannya
dengan menambah tugas dari yang awalnya hanya untuk mengantar surat maka
pada pemerintahan Al Mansur jawatan pos ini ditugaskan untuk menghimpun
seluruh informasi di daerah-daerah, sehingga administrasi dapat berjalan lancar,
selain itu direktur jawatan pos juga ditugaskan untuk melaporkan tingkah laku
gubemur setempat kepada khalifah
2. Para khalifah Dinasti Abbasiyah dan Pemerintahannya
Masa keemasan daulah Bani Abbasiyah terjadi setelah dua khalifah pendirinya,
ada tujuh nama khalifah yang membawa Bani Abbasiyah maju pesat dan bahkan
menjadi negara super power pada masa itu, mereka adalah;
a. Al-Mahdi (159-169 H)
b. Al-Hadi (169-170 H)
c. Harun Ar-Rasyid (170-193 H)
d. Al-Amin (193-198 H)
e. Al-Ma’mun (198-218 H)
f. Al-Mu’Tasim (218-227 H)
g. Al-Watiq (227-232 H)
D.Pengembangan Islam Di Masa Pertengahan Dan Modern
1. Periode Pertengahan
Periode pertengahan Islam dibagi ke dalam 2 fase, ialah:
1. Fase kemunduran 1250-1500 M)
pada masa ini desentralisasi serta disintegrasi yang kian menguat di warga.
Perbandingan antara Sunni serta Syiah dan Arab serta Persia terus menjadi nyata.
Dunia Islam dibagi jadi Arab serta Persia Bagian Arab yang terdiri dari Arabia,
Irak, Suria, Palestina, Mesir serta Afrika utara berpusat di Mesir. Bagian Persia
yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia serta Asia tengah berpusat di Iran

12
2. Setelah itu merambah fase 3 kerajaan, yang diisyarat dengan tingginya tekanan
terhadap Kesultanan Utsmaniyah, Kesultanan Mughal, serta Kerajaan Syafawi.
Pada periode ini, tiga kerajaan besar tersebut hadapi kehancuran di bidang politik
serta pertahanan. Tidak hanya itu, ilmu pengetahuan tidak dapat tumbuh sebab
minimnya atensi pemerintah. Secara lama-lama perihal ini bawa kehancuran, sebab
di Barat lagi digencarkan uraian ilmu pengetahua Kehancuran tersebut diakibatkan
oleh konflik dengan bangsa Eropa, yang dikala itu mulai melaksanakan pelayaran
guna mencari sumber energi yang sangat mereka butuhkan.
a. Sejarah Islam Periode Pertengahan
Pertumbuhan mendasar yang menandai periode pertengahan sejarah Islam selaku
berikut.
1. Pertumbuhan Keagamaan Proses islamisasi secara lebih kilat serta massif baru
terjalin pada abad ke 13. Perihal ini didukung paling utama oleh tumbuhnya
kerajaan-kerajaan Islam, semacam Kerajaan Samudra Pasait 1297-1326) serta Auch
Darussalam 1496-1903) Perihal yang kurang lebih sama terjalin di anak daratan
India. Islamisasi daerah ini hadapi akselerasi di dasar Dinasti Delhi (1206-1526)
yang setelah itu dilanjutkan olch Dinasti Mughal 1526-1857). Kenyataannya
merupakan kedua daerah ini Indonesia serta anak daratan India) jadi rumah hunian
komunitas umat Islam terbanyak di muka bumi Fenomena yang sering dilabeli
selaku penutupan pintu ijtihad im walaupun terasa selaku perilaku universal sehabis
abad ke 11. bukanlah gampang buat dicarikan landasan peristiwa historisnya.
Sebagian upaya merumuskan latar belakangnya bisa disimpulkan ke dalam yang
berikut ini:
a Pada abad ke-11. nyatanya banyak dari para fuqaha sebetulnya tidak penuhi
kualifikasi buat berijtihad ataupun jadi mujtahid.
b. Terdapat kekhawatiran kalau sebagian dari fuqaha baru tidak lagi melindungi
semangat yang ash. namun bawa motif-motif duniawi dalam melaksanakan
gunanya
c. Pertumbuhan bermacam aliran keagamaan menyimpang dari aplikasi asli generasi
sangat dini (al- sabiqun al-awwalun) dikhawatirkan hendak memperoleh legitimasi
dari para fuqaha yang semacam itu
d. Ijtihad oleh mereka yang tidak cocok kualifikasinya dikhawatirkan hendak terus

13
menjadi menyuburkan bid:ah di tengah warga Islam.
2. Pertumbuhan Sosial Politik
Dinasti Turki Usmani jelas ialah kekuasaan politik Islam yang sangat besar selepas
masa klasik Islam. Pada puncak kejayaannya, dinasti ini memahami daerah yang
sangat luas mencakup sebagian besar daerah Abbasiyyah ditambah dengan daerah
yang sangat luas di Asia Tengah serta Eropa Timur, Dalam kapasitas tersebut Turki
Usmani dipersepsi selaku penyambung tradisi politik khilafah yang pernah terputus
pasca tumbangnya Abbasiyyah di Baghdad. Nyatanya faktor pembeda yang sangat
memastikan dalam kejadian akhir Turki Usmani merupakan pengahaian
berkelanjutan terhadap pengembangan sains serta teknologi, Dalam periode
pertengahan Islam, Eropa hadapi akselerasi kilat riset di hidang sains serta
teknologi. Nyatanya, 2 lini pengembangan teknologi yang sangat memastikan nasib
sejarah umat Islam di penghujung periode pertengahan merupakan teknologi
transportasi serta teknologi militer.
3. Pertumbuhan Intelektual
Meredupnya kajian sains serta teknologi serta terus menjadi dominannya kajian
ilmu-ilmu keagamaan. Bagian dini masa pertengahan melihat perkembangan
kuantitatif lembaga pembelajaran yang mengurusi ilmu-ilmu keagamaan. Dari
sudut wacana keilmuan, masa pertengahan sangat didominasi oleh tradisi syarh,
inlah aktivitas menarangkan suatu kitab terdahulu yang umumnya ialah karya-karya
otentik serta monumental Di masa ini pula tumbuh tradisi hasyiyah, ialah
menarangkan lebih lanjut suatu kitab syarh
2. Periode Modern
Islam yang hadapi kemunduran di periode pertengahan setelah itu merambah masa
modern. Periode modern ini diisyarat dengan kebangkitan peradaban Islam yang
berlangsung dari 1800 sampai dikala ini. Dikala itu umat Islam mulai sadar kalau
mereka tertinggal dengan peradaban Barat yang lebih maju Perihal ini setelah itu
menandai kebangkitan Islam di bermacam bidang, semacam politik, sosial, budaya,
serta militer. Pada periode modern, dunia Islam mulai timbul pemikiran-pemikiran
filosofis serta metodologis. Perihal itu bertujuan buat melaksanakan sesuatu
pembaruan di dalam Islam pada masa kontemporer
Sejarah Islam periode modern merupakan suatu episode sejarah di mana mimpi

14
mimpi modernitas diupayakan secara kolosal oleh umat Islam, dengan harapan
sanggup merengkuh nilai-nilai modernitas. sehingga betul-betul jadi warga Islam
yang modern. Ini merupakan suatu episode yang penuh dengan dinamika menarik,
mulai dari tataran formulasi pemikirannya, pilihan pilihan aksi pengupayaannya,
proses-proses perundingan sosiologisnya, sampai alterasi tingkatan keberhasilannya
Pemikiran yang diran oleh Syahrin Harahap. Dia berkomentar kalau manusia
modern, inlah manusia
yang sudah menghayati modernitas, menganut serta mempraktikkan nilai-nilai
fundamental berikut
1. Penghormatan terhadap akal
2. Jujur serta tanggung jawab personal
3. Keahlian menunda kesenangan sesaat demi kesenangan abadi
4 Komitmen waktu serta etos kerja tinggi
5. Kepercayaan hendak keadilan yang merata
6. Penghargaan besar terhadap ilmu pengetahuan
7. Perencanaan masa depan
8. Penghargaan terhadap bakat serta kemampuan
9. Penegakan moralitas

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehidupan islam pada masa Rasulullah SAW di Mekah pada saat itu sangat
berbeda sekali dengan masa perkembangan islam saat ini. Adanya pertentangan
dari kaum kafir Quraisy yang sangat dominan menguasai sebagian besar wilayah di
jazirah Arab saat itu. Kaum kafir Quraisy beranggapan bahwa ajaran mereka adalah
ajaran yang paling benar dianut. Sehingga ajaran yang dibawa oleh Rasululah SAW
harus di berantas juga dari jazirah Arah karena dianggap merusak budaya
masyarakat Arab saat itu, khususnya di Mekkah dan Medinah yang menjadi pusat
peradaban islam. Strategi syiar yang dilakukan Rasululloh SAW pada periode
Mekkah yaitu Penyebaran islam yang dilakukan Rasulullah SAW secara sembunyi-
sembunyi dan penyebaran islam yang dilakukan Rasulullah SAW secara terang-
terangan yaitu unuk keluarga dekat dan umum. Pelaksanaan Pendidikan Islam di
Mekkah oleh Rasululloh SAW melalui Pendidikan tauhid, dalam teori dan praktek
dan pengajaran Al-Quran di Mekkah. Hambatan-hambatan yang Dialami
Rasululloh SAW Ketika Mensyiarkan Islam di Mekkah Rasulullah SAW pun tidak
luput dari tipu daya dan siksaan. Diintimidasi, dimaki, dan dimusuhi.
Dari pemaparan sejarah peradaban Islam yang telah dibentangkan di atas dapat
diketahui bahwa perjalanan sejarah peradaban Islam mengalami pasang surut mulai
dari pra Islam di masa Jahiliyah. Masyarakat yang tidak berperadaban, penuh
dengan pertikaian dan peperangan bahkan tiada hari tanpa perang, penuh dengan
kemusyrikan dan penyembahan berhala, kepincangan sosial yang sangat tajam,
perbudakan manusia di atas manusia, tanpa ada rasa hormat terhadap status wanita
dan kepincangan sosial lainnya.
B. Saran
Mempelajari Sejarah perkembangan islam di masa Rasulullah SAW. Sangatlah
menarik dan tidak pernah henti-hentinya dibahas oleh para ahli dan para ulama.
Kami sebagai penulis menyarankan untuk selalu mempelajari Sejarah
perkembangan islam dari masa Rasullah SAW, sampai masa-masa seterusnya.
Kami juga menyarankan untuk mempelajarinya bukan hanya dari satu sumber saja,
tetapi dari sumber-sumber yang lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdul Malik Nadzhim (2022). Sistem Pemerintahan Khulafaurrasyidin.


Jakarta:Pustaka Al-Kautsar
Amin, Samsul Munir. (2020). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: AMZAH. Herlina,
Nina. (2020). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Karim, M. Abdul. (2021). Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam. Yogyakarta:
Bagaskara. | Muhammad Abdul Lathif, Abdussyafi. (2020). Bangkit Dan
Runtuhnya Khilafah Bami F Umayyah. Jakarta: Pustaka Al-Kaitsar.
Muslih, M. Kholid. (2020). Tradisi Intelektual Islam: Melacak Sejarah Peradaban
Ilmu Pada Masa Kejayaan. Ponorogo: Direktorat Islamisasi Ilmu UNIDA Gontor.
Nasution, Syamruddin. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan
Pustaka Riau Sunanto, Musyrifah. (2015). Sejarah Islam Klasik: Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Islam.

17

Anda mungkin juga menyukai