Dosen Pengampu:
Dr. Opi Teci Darisma P, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
Kelompok 2:
Amelia Sulistyawati
Isma Dina Aslamiah
Budi Setiyawati
M. Dedi
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah dijanjikan
oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah bagi sesama
umat manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran seperti ini, secara
tidak langsung telah memberikan produk pandangan bagi mereka sendiri untuk
melakukan permainan budaya sebaik mungkin.1
Terdapat banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah, terutama
terhadap sejarah peradaban umat Islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai
akibat dari khazanah pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Hal itu dipicu dari
keberagaman teori sejarah. Lebih–lebih sejarah islam yang sebagian besar adalah
sejarah tentang polotik dan kekuasaan yang berujung pada kepentingan kelompok
maupun individual semata.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya,
sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti dan rakyat
membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati
penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para sahabatnya (khulafaur Rasyidin).
Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai
penerusnya.
Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok mengajukan
wakilnya untuk dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi Muhammad untuk
memimpin umat. Akhirnya muncullah kholifah rasyidiyah, yang terdiri dari Abu
bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang memimpin secara bergantian. Dalam prosesnya
banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi dan patut dipelajari sebagai landasan
sejarah peradaban islam.
1
Zainudin, Ely. Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin. (Jawa Tengah: Vol. 03 No. 01
2015). Hal. 51.
1
2
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu Khilafah Rasyidah?
2. Apa itu Khilafah Umayyah?
3. Apa itu Khilafah Abbasiyah?
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu Khilafah Rasyidah.
2. Agar kita dapat mengetahui apa itu Khilafah Umayyah.
3. Agar kita dapat mengetahui apa itu Khilafah Abbasiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kilafah Rasyidah.
Al-Khulafa ar-Rasyidin bermakna pengganti-pengganti Rasul yang
cendekiawan. Adapun pencetus nama Al-Khulafa ar-Rasyidin adalah dari
orang-orang muslim yang paling dekat dari Rasul setelah meninggalnya
beliau. Mengapa demikian, karena mereka menganggap bahwa 4 tokoh
sepeninggal Rasul itu orang yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau
menjadi pemimpin dan dalam menjalankan tugas. 2
1. Kekhalifahan Abu Bakar as-Shidiq (11-13 H/632-634 M).
Setelah Rasulullah wafat, Umar mencalonkan Abu Bakar untuk
menggantikan kedudukan Rasulullah dan penduduk Madinah membai’atnya
dengan suka rela tanpa adanya paksaan. Kekhalifahannya berlangsung
selama 2 tahun 3 bulan 11 hari. Hal-hal penting yang terjadi pada masa
beliau, diantaranya.
a. Memerangi murtadin dan para pembangkang zakat
b. Pengiriman pasukan Usamah ke Syam yang telah di persiapkan
Rasulullah
c. Pembukuan Al-Quran
d. Melakukan futuhat ke wilayah Persia dan Romawi.
Adapun pendidikan pada masa Abu Bakar tidak banyak mengalami
perkembangan dengan kata lain masih sama dengan pendidikan masa
Rasululla SAW. Yaitu masih mengfungsikan Masjid sebagai tempat proses
pembelajaran tingkat menengah dan tinggi dengan materi pembelajaran Al -
Quran, hadits beserta syarahnya, kesehatan dan fiqh. Juga terdapat Kuttab
sebagai sarana belar mengajar tingkat dasar dengan materi ajar membaca,
menulis, menghafal Al-Quran, dan pokok-pokok agama. 3
2
Ibid, hal 52.
3
Fauzi. Peradaban Islam, Kejayaan dan Kemundurannya. (Jawa Timur: Al-Ibrah, Vol. 6 No. 2,
2021). Hal. 4.
3
4
4
Ibid, hal 6.
6
B. Khilafah Umayyah.
Asas dari pembentukan khilafah atau Dinasti Umayyah muncul sesaat
setelah bersatunya umat Islam kembali yang pada waktu itu lebih populer
dikatakan dengan sebutan “tahun persatuan" 5.
Setelah berakhirnya kekhalifahan Khulafaur Rasydin dengan wafatnya
Ali, maka kekhalifahan Islam selanjutnya diduduki oleh Muawiyah yang
kemuadian menjadi cikal bakal lahirnya dinasti (kerajaan) Islam. Nama
Dinasti Umayyah sendiri dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin
Abdu Manaf yang merupakan salah seorang tokoh penting di tengah Quraisy
pada masa Jahiliyah. Selain menjadi pendiri dari Dinasti Umayyyah,
Muawiyah juga menjadi Khalifah pertama dala dinasti tersebut. Sebagian
besar sejarawan memangdangnya negative bukan karena peristiwa perang
Siffin dengan Khalifah Ali saja, namun ia juga mengubah sistem demokrasi
5
Haris, Munawir. Situasi Politik Dinasti Umayyah dan Abassiyah. (Papua Barat: Tasamuh, Jurnal
Studi Islam, Vol. 10, No. 2, 2018). Hal. 392.
7
6
Fauzi. Peradaban Islam, Kejayaan dan Kemundurannya, 2020. Hal. 8.
8
4. Bidang Ekonomi.
Perkembangan di bidang perdagangan dan ekonomi, serta pengelolaan
pendapatan negara yang diatur dengan baik membawa masyarakatnya pada
tingkat kemakmuran. Tercatat dalam setahun hasil penerimaan pajak di
wilayah Syam saja mencapai 1.730.000 dinar emas.
5. Bidang Kesehatan.
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya maka Dinasti Umayyah
mendirikan rumah sakit yang bukan brfungsi sebagai tempat pengobatan
saja akan tetapi juga menjadi tempat mendidik tenagatenaga keperawatan
serta sebagai pusat penelitian dalam bidang kedokteran.
8. Ilmuwan-ilmuwan Muslim.
Para ilmuan Muslim pada masa dinasti Umayyah banyak bermunculan
bukan hanya dengan karya mereka dalam keilmuan agama tetapi juga
banyak karya pemikiran mereka dalam keilmuan sains.
Berikut beberapa ilmuwan diantaranya:
a. Ilmu Fiqh seperti Imam Hanafi dengan kitabnya Al-Faraid, As-
Syurut, Al-Fiqhul Akbar. Dan Imam Malik dengan kitabnya
yang sangat terkenal yaitu Al-Muwatta'.
b. Bidang Tasawuf seperti Hasan Al-Basri dengan ajarannya
Al0Khauf wal Raja'. Rabi’ah Al-Adawiyah dengan knsep
Mahabbbahnya.
c. Ilmu Hadits, para tabi’in yang ikut mengembangkan Hadits
antara lain Abu Qatadah, Muhammad Sirin, Asy-Sya’ibi, A-
Nakhari, Abu Khair Marsyad, Yazid bin Habib, Thawus bin
kaisan al-Yamani, dan Ibn Munabbbin.
C. Khilafah Abbasiyah.
Nama dari dinasti Abbasiyah sendiri dinisbatkan pada Al -Abbas yang
mana pendirinya merupakam keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib.
Abdullah Ash-Shaffah menjadi Khalifah pertama dari Dinasti ini (132
H/750 M). Pemikkiranyang pernahdilontarkan Bani Hasyim setelah
9
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca makalah ini
diharapkan kita semua dapat memahami dengan baik mengenai materi makalah kali
ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu selaku
penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah
kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi. Peradaban Islam, Kejayaan dan Kemundurannya. Jawa Timur: Al-Ibrah,
Vol. 6 No. 2, 2021.
Haris, Munawir. Situasi Politik Dinasti Umayyah dan Abassiyah. Papua Barat:
Tasamuh, Jurnal Studi Islam, Vol. 10, No. 2, 2018.
Zainudin, Ely. Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin. Jawa Tengah:
Vol. 03 No. 01 2015.
12