Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“SEJARAH SINGKAT NABI MUHAMMAD SAW”

Disusun oleh :
Nama : Maryani
Kelas : VIII

MTS MIFTAHUL ULUM


2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4

2.1 Sejarah Nabi Muhammad SAW ..................................................... 4

2.2 Kerasulan Nabi Muhammad SAW ................................................. 8

2.3 Mukjizat Nabi Muhammad SAW Dari Allah SWT ......................... 13


2.4 Sahabat Nabi Yang Menjadi Penerus Setelah Wafat ....................... 14

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 19

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Taufik Hidayah, serta kekuatan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang kisah nabi Muhammad SAW. Dengan selesainya tugas makalah ini penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan.

Penulis menyadari dalam pembuatan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati, kami harapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan tugas makalah ini. Penulis berharap tugas
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami yang
umumnya bagi pihak yang terkait

Pandeglang, 18 Mei 2023

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam definisi peradaban yang dimaksud disini yakni islam yang
diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa bangsa
arab yang semula terbelakang, bodoh tidak terkenal, dan diabaikan oleh
bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, dan cepat mengembangkan
dunia, membina satu kebudayan dan peradaban yang sangat penting artinya
dalam sejrah manusia hingga sekarang.
Dengan demikian jelaslah bahwa kedatangan Islam mempunyai
makna kemanusiaan yang tinggi, cita cita dan semangat Islam adalah
peneguran kemanusiaan, memperTeguh Kesetiaan manusia terhadap tugas
dan kewajibannya sebagai wakil Allah di muka bumi. Menurut H.A.R.
Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, iya adalah
Peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab
timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang
ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau Peradaban Islam.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi sejarah Peradaban Islam
yakni kejadian kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa silam yang
diabadikan di mana pada saat itu Islam merupakan pokok kekuatan dan
sebab timbulnya suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju
dan kompleks.
Muhammad di Utus sebagai nabi dan rosul yang terakhir, beliau
telah menjadi contoh bagi umat manusia dalam semua segi kehidupan. Di
dalam dirinya telah terpatri segi segi kehidupan yang tidak hanya
menyangkut Sisi okhrowi, tetapi juga Sisi duniawi. Beliau merupakan
pribadi yang multi kompleks, memiliki Wawasan yang luas, sekalipun
beliau seorang yang Ummi.

1
Muhammad merupakan sosok yang punya kemampuan nya
menciptakan masyarakat Arab yang semula hidup kondisi Yang retak,
terpecah-pecah berdasarkan suku menjadi semua masyarakat madani yang
tentram dan dinamis. Keretakan yang ada di dunia Arab saat itu kerapkali
menimbulkan konflik dan peperangan di kalangan mereka. Selain itu
masyarakat Arab juga hidup dalam keditaktoran, hukum tidak berfungsi
ketika yang bersalah itu kelompok terhormat, tetapi sebaliknya hukum akan
berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok lemah. Sesembahan mereka
adalah Berhala yang dibuat mereka sendiri. Fatalnya lagi, mereka
beranggapan, bahwa perbuatanya itu merupakan tradisi yang turun
Temurun dan dianggap sebagai kebenaran. Kondisi ini mampu diubah nabi
menjadi dinamis, berkeadilan dan ber Tuhan hanya kepada Auwloh SWT
dalam waktu yang relatif singkat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana Masa-Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana Terbentuknya Negara Mdinah?
4. Apa Saja Mukjizat Nabi Muhammad yang di Berikan oleh Allah
SWT?
5. Siapa saja Sahabat Nabi yang Menjadi Penerus Nabi setelah Wafat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini memiliki
tujuan sebgai berikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimana Sejarah Kehidupan Nabi Muhammad
SAW.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Masa-Masa Kerasulan Nabi Muhammad
SAW.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Terbentuknya Negara Madinah.

2
4. Untuk mengetahui Apa Saja Mukjizat Nabi Muhammad yang di
Berikan oleh Allah SWT.
5. Untuk mengetahui Siapa saja Sahabat Nabi yang Menjadi Penerus Nabi
setelah Wafat.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas terdapat manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti :
Dapat menambah ilmu, wawasan, dan pengalaman yang berkaitan
dengan Sejarah Nabi Muhammad SAW.
2. Bagi pihak lain :
Dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan literature referensi
terkait Sejarah Nabi Muhammad SAW yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai acuan penelitian

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Nabi Muhammad SAW


A. Kisah Tahun Gajah
Ringkasan kisah Pasukan Gajah bermula ketika gubernur dari
kerajaan Nasrani Abesinia, di negeri Yaman yang bernama Abrahah Al-
Habsyi, cemburu dan iri hati melihat Bangsa Arab berbondong-
bondong pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji (salah satu
kegiatan haji adalah mengelilingi ka’bah). Maka ia membengun gereja
besar dan megah disana (negeri Yaman) untuk menandingi Ka’bah dan
agar bangsa arab pergi hajinya ke gereja tersebut. Usahanya ini tidak
berhasil karena bangsa Arab tetap saja pergi haji ke ka’bah yang ada di
mekkah dan bukan ke gereja yang ada di Yaman. Gereja megah yang
di bangun Abrahah tetapi sepi tidak ada orang-orang.
Abrahah menjadi marah, lalu mengerahkan pasukan dalam jumlah
yang besar menuju ke Mekkah guna menghancurkan Ka’bah. Pasukan
ini langsung dipimpin oleh Abrahah sendiri, beberapa pasukan anggota
termasuk Abrahah mengendarai gajah bahkan gajah yang
dikendarainya adalah yang paling besar. Setelah sampai di pinggiran
kota Mekkah dan siap di arahkan untuk menyerang Ka’bah, ternyata
gajah-gajah yang dikendarainya itu diam dan tidak mau bergerak, tetapi
anehnya kalua di arahkan selain ke Ka’bah gajah-gajah tersebut mau
bergerak kalau digerakan ke Ka’bah lagi gajah-gajah tidak mau
bergerak.
Ketika itulah, Allah mengutus burung-burung Ababil (berbondong-
bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang sangat panas.
Setiap burung membawa tiga batu, satu batu diparuh dan dua lainnya di
kedua kakinya. Pasukan Abrahah menjadi panik berhamburan dan
berguguran. Tubuhnya terpotong-potong dan hancur seperti yang
termuat dalam Al-Qur’an mereka seperti daun-daun yang di makan ulat.

4
Peristiwa ini sungguh sangat dahsyat dan menggemparkan seluruh
jazirah Arab, khususnya di kota Mekkah. Hamper setiap hari selama
berbulan-bulan masyarakat Arab selalu memperbincangkannya. Dan
kurang lebih 50 hari setelah peristiwa tersebut, Nabi Muhammad SAW,
dilahirkan. Oleh karena itu kelahirannya disebut tahun gajah.
B. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menurut penanggalan para ahli Nabi Muhammad SAW dilahirkan
pada hari senin tanggal 12 Rabiul awwal tahun Gajah atau
bertepatandengan tanggal 20 April 571 Masehi. Nabi Muhammad SAW
adalah keturunan Qushai pahlawan suku Quraisyi yang berhasil
menggulingkan kekusaan Khuza’ah atas kota Mekkah. Ayahnya
bernama Abdullah bin Abu Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin
Qushai bin Kilab bin Murooh dari golonganArab bani ismail.
Sedangkan ibunya bernma Aminah bin Wahab bin Abdi Manaf bin
Zuhroh bin Kilab bin Murroh. Disinilah silsilah keturunan ayah dan ibu
nabi muhammad SAW bertemu. Baik keluaraga dari pihak bapak
maupun dari pihak ibu sama-sama termasuk golongan bangsawan dan
terhormat dalam kabilah-kabilah arab.
Nabi Muhammad SAW pada saat dilahirkan keadaannya sudah
yatim. Karena ayahnya Abdulah Bin Abdul Muthalib sudah meninggal
kurang lebih 7 bulan sebelum di lahirkan. Kelahiran bayi, disambut oleh
kakeknya Abdul Muthalib dengan penuh kasih sayang dan kemudian
bayi itu dibawanya ke kaki ka’bah ditempat suci inilah bayi itu diberi
nama Muhammad. Suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya.
Sudah menjadi kebiasaan orang arab kota mekkah terutama yang
terutama bangsawan, menyusukan dan menitipkan bayi-bayi mereka
kepada wanita dari bani Sa’diyah (salah satu dusun yang ada dipadang
pasir) agar bayi-bayi itu dapat menghirup udara yang bersih
terhindardari penyakit-penyakit kota dan supaya bayi-bayi itu dapat
berbicara dengan Bahasa yang murni dan fasih. Demikian dengan
dengan bayi Muhammad, beliau diserahkan kepada seorang perempuan

5
yang baik yang bernama Halimah. Ia berasal dari Bani Sa’ad Kabilah
Khawazin diasuh dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang sampai
berusia lima tahun
C. Pertumbuhan Nabi Muhammad SAW
Diriwayatkan bahwa ketika berusia dua belas tahun, Muhammad
SAW menyertai pamannya,Abu Thalib, dalam berdagang menuju
Suriah, tempat kemudian beliau berjumpa dengan seorang pendeta,
yang dalam berbagai riwayat disebutkan bernama Bahira. Meskipun
beliau merupakansatu-satunya nabi dalam sejarah yang kisah hidupnya
dikenal luas, masa-masa awal kehidupanMuhammad SAW tidak
banyak diketahui. Muhammad SAW, besar bersama kehidupan suku
Quraisy Mekah, dan hari-hari yang dilaluinya penuh dengan
pengalaman yang sangat berharga. Dengan kelembutan, kehalusan budi
dankejujuran beliau maka orang Quraisy Mekkah memberi gelar
kepada beliau dengan Al-Aminyang artinya orang yang dapat
dipercaya. Pada usia 30 tahunan, Muhammad SAW sebagai tanda
kecerdasan dan bijaksanya beliau, NabiSAW mampu mendamaikan
perselisihan kecil yang muncul di tengah-tengah suku Quraisy yang
sedang melakukan renovasi Ka‟bah. Mereka mempersoalkan siapa
yang paling berhakmenempatkan posisi Hajar Aswad di Ka‟bah. Beliau
membagi tugas kepada mereka dengan teknik dan strategi yang sangat
adil dan melegakan hati mereka. Pada masa mudanya, beliau telah
menjadi pengusaha sukses dan hidup berkecukupan dari hasilusahanya.
Kemudian pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan pemodal besar
Arab dan jandakaya Mekah, Khadijah binti Khuwailid yang telah
berusia 40 tahun.Adapun isteri-isteri Nabi Muhammad SAW berjumlah
11 orang, yaitu :
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Jam’ah
3. Aisyah binti Abu Bakar
4. Hafshah binti Umar RA

6
5. Hindun Ummu Salamah binti Abu Umayyah
6. Ramlah Ummu Habibah binti Abu Sofyan
7. Zainab binti Jahsyin
8. Zainab binti Khuzaimah
9. Maimunah binti Al-Harts Al-Hilaliyah
10. Juwairiyah binti Al-Haarits
11. Sofiyah binti Huyay
Dari isteri Nabi SAW ini yang wafat saat Nabi SAW masih hidup
adalah 2 orang yaituKhadijah dan Zainab binti Khuzaimah, sedangkan
sedangkan isteri Nabi yang 9 orang masih hidup saat Nabi SAW wafat.
Isteri Nabi SAW yang tersebut disebut dengan Ummul Mu‟minin
artinya ibu orang-orang beriman. Mereka banyak menolong penyebaran
agama Islam di kalangankaum ibu. Nabi Muhammad SAW mempunyai
7 orang anak, 3 laki-laki dan 4 perempuan yaitu :
1. Qasim
2. Abdullah
3. Zainab
4. Fatimah
5. Ummu kalsum
6. Rukayyah
7. Ibrahim
Ibu anak-anak Nabi SAW itu semuanya dari isteri nabi Khadijah,
kecuali Ibrahim, yang ibu Mariyatul Qibtiyyah (seorang hamba
perempuan yang dihadiahkan oleh seorang pembesar Mesir kepada
Nabi SAW. Anak-naka Nabi SAW tersebut wafat pada saat Nabi SAW
masih hidup,kecuali Fatimah yang wafat beberapa bulan setelah Nabi
SAW wafat. Diriwayatkan tatkala Nabi SAW akan wafat beliau
membisikkan kepada Fatimah RA, bahwa beliau akan berpulang ke
hadirat Allah, dan mendengar itu Fatimah menangis dengan sedih, dan
beberapa saat setelah itu Nabi SAW membisikan lagi sesuatu kepada
Fatimah ra, mendengar bisikan yang kedua ini Fatimah RA tersenyum,

7
ternyata bisikan bahwa dikabarkan bahwa setelah Nabi SAW wafat
tidak ada orang yang pertama meninggal kecuali Fatimah RA, sungguh
mulia Fatimah tersenyum walau mendengar kabar yang tentang
wafatnya diri beliau, tapi semua tertutup karena cinta yang mendalam
kepada sang ayah tercinta.

2.2 Kerasulan Nabi Muhammad SAW


A. Awal Kerasulan
Menjelang usianya yang keempat puluh, Muhammad SAW terbiasa
memisahkan diri dari pergaulan masyarakat umum, untuk
berkontemplasi di Gua Hira, beberapa kilometer di UtaraMekah. Di gua
tersebut, nabi mula-mula hanya berjam-jam saja, kemudian berhari-hari
bertafakur. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, Muhammad SAW
mendapatkan wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.Pada saat
beliau tidur dan terbangun dengan tiba-tiba pada malam itu di gua
bernama Hira,dalam ketakutan yang luar biasa, seluruh tubuhnya,
seluruh diri bathinnya, dicengkeram olehsebuah kekuatan yang sangat
besar, seolah-olah seorang malaikat telah mencengkeram beliaudalam
pelukan yang menakutkan yang seakan mencabut kehidupan dan napas
darinya. Ketika beliau berbaring di sana, remuk redam, beliau mendengar
perintah, “Bacalah!” beliau tidak dapat melakukan ini beliau bukan
penyair terdidik, bukan peramal, bukan penyair dengan seribukalimat
yang tersusun dengan baik yang siap dibibir beliau. Ketika itu beliau
protes bahwa beliauadalah buta huruf, malaikat itu merangkulnya lagi
dengan kekuatan yang begitu rupa, hinggaturunlah ayat yang pertama
yaitu ayat 1 sampai 5 dalam surat Al-Alaq yang artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

8
Dia merasa ketakutan karena belum pernah mendengar dan
mengalaminya. Dengan turunnyawahyu yang pertama itu, berarti
Muhammad SAW telah dipilih Allah sebagai nabi. Dalamwahyu pertama
ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu
agama.Peristiwa turunnya wahyu itu menandakan telah diangkatnya
Muhammad SAW sebagai seorangnabi penerima wahyu di tanah Arab.
Malam terjadinya peristiwa itu kemudian dikenal sebagai “Malam Penuh
Keagungan” (Laylah al-qadar), dan menurut sebagian riwayat terjadi
menjelangakhir bulan Ramadhan. Setelah wahyu pertama turun, yang
menandai masa awal kenabian, berlangsung masa kekosongan, atau masa
jeda (fatrah). Ketika hati Muhammad SAW diliputikegelisahan yang
sangat dan merasakan beban emosi yang menghimpit, dia pulang ke
rumahdengan perasaan waswas, dan meminta istrinya untuk
menyelimutinya. Saat itulah turun wahyuyang kedua yang berbunyi:

“wahai engkau yang berselibut, bangkit dan berilah peringatan”

Dan seterusnya, yaitu surat al-Muddatstsir: 1-7. Wahyu yang telah,


dan kemudian turunsepanjang hidup Muhammad SAW, muncul dalam
bentuk suara-suara yang berbeda-beda. Tapi pada periode akhir
kenabiannya, wahyu surah-surah Madaniyah turun dalam satu suara.
B. Pertengahan Kerasulan
Setelah beberapa lama dakwah Nabi Muhammad SAW tersebut
dilaksanakan secara individual,turunlah perintah agar nabi menjalankan
dakwah secara terbuka. Mula-mula beliau mengundang dan menyeru
kerabat karibnya dan Bani Abdul Muthalib. Beliau mengatakan di
tengah-tengah mereka, “Saya tidak melihat seorang pun di kalangan Arab
yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dari
apa yang saya bawa kepada kalian. Kubawakan kepadakalian dunia dan
akhirat yang terbaik. Tuhan memerintahkan saya mengajak kalian semua.

9
Siapakah diantara kalian yang mau mendukung saya dalam hal ini?”.
Mereka semua menolak kecuali Ali bin Abi Thalib.
Pada permulaan dakwah ini orang yang pertama-tama merima
dakwah nabi yaitu dengan masuk Islam adalah, dari pihak laki-laki
dewasa adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, dari pihak perempuan adalah
isteri nabi SAW yaitu Khadijah, dan dari pihak anak-anak adalah Ali bin
Abi Thalib RA.
Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapat halangan dari pihak
Kafir Quraisy Mekah dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum
Quraisy untuk menghentikan dakwah Nabi gagal, tindakan-tindakan
kekerasan secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan semakin
ditingkatkan. Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Mekah terhadap
kaum muslimin itu,mendorong Nabi Muhammad SAW untuk
mengungsikan sahabat-sahabatnya ke luar Mekah.Pada tahun kelima
kerasulannya, nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia) sebagi negeri tempat
pengungsian. Usaha orang-orang Quraisy untuk menghalangi hijrah ke
Habsyah ini, termasuk membujuk Negus (Raja) agar menolak kehadiran
umat Islam di sana, gagal. Bahkan, di tengah meningkatnya kekejaman
itu, dua orang Quraisy masuk Islam, Hamzah dan Umar ibn Khathab.
Dengan masuk Islamnya dua tokoh besar ini posisi Islam semakin kuat.
Tatkala banyaknya tekanan dari berbagai pihak Nabi SAW
mengalami kesedihan yang mendalam yaitu wafat nya seorang paman
yaitu Abu Thalib sebagai pelindung dan isteri tercinta yang setia
menemani hari-hari beliau yaitu Khadijah binti Khuwailid, sehingga
Allah menghibur hati baginda Rasul SAW dengan terjadinya Isra‟ dan
Mi‟rajnya Nabi Muhammad SAW. diriwayatkan pada suatu malam
ketika Nabi SAW ada di Masjidil Haram di Mekkah, datanglah Jibril as.
Dan beserta malaikat yang lain, lalu dibawanya dengan mengendarai
Buroq ke Masjidil Aqsa di negeri Syam, kemudian Nabi SAW dinaikkan
ke langit untuk diperlihatkan kepada NabiSAW tanda-tanda kebesaran
dan kekayaan Allah SWT, pada malam itu juga Nabi SAW kembali ke

10
negeri Mekkah. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso
dinamakan Isra, dan dinaikkannya Nabi SAW dari Masjidil Aqso ke
langit disebut Mi‟raj. Pada malam inilah mulai di wajibkan Shalat Fardlu
5 kali dalam sehari. Setelah peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj, suatu
perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam muncul.
Perkembangan itu diantaranya datang dari sejumlah penduduk Yatsrib
yang berhaji ke Mekah. Mereka, yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj,
masuk Islam dalam tiga gelombang. Pertama, pada tahun kesepuluh
kenabian, beberapa orang Khazraj menemui Muhammad SAW untuk
masuk Islam, dan mengharapkan agar ajaran Islam dapat mendamaikan
permusauhan suku Aus dan Khazraj. Kedua, pada tahun kedua belas
kenabian, delegasi Yatsrib terdiri dari sepuluh orang Khazraj dan dua
orang Aus serta seorang wanita menemui Muhammad SAW di tempat
bernama Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan. Ikrar ini
dinamakan dengan perjanjian “Aqabah Pertama”. Ketiga, pada musim
haji berikutnya, jama‟ah haji yang datang dari Yatsrib berjumlah 73
orang. Atas nama penduduk Yatsrib, mereka meminta Muhammad SAW
dan Muslimin Makkah agar berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji
akan membelanya dari segala ancaman. Perjanjian ini dinamakan dengan
perjanjian “Aqabah Kedua”.
Dalam perjalanan ke Yatsrib nabi ditemani oleh Abu Bakar Ash-
Shiddiq. Ketika di Quba, sebuahdesa yang jaraknya sekitar lima
kilometer dari Yatsrib, nabi istirahat beberapa hari lamanya.
Diamenginap di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini nabi
membangun sebuah mesjid.Inilah mesjid pertama yang dibangun nabi,
sebagai pusat peribadatan. Tak lama kemudian, Ali bin Abi Thalib
menyusul nabi, setelah menyelesaikan segala urusan di
Mekah.Sementara itu, penduduk Yatsrib menunggu-nunggu
kedatanganya. Waktu yang mereka tunggu-tunggu itu tiba, mereka
menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan penuh

11
kegembiraan.Sejak itu, sebagai penghormatan terhadap nabi, nama kota
Yatsrib diubah menjadi Madinatun Nabi (Kota Nabi) atau sering disebut
Madinatul Munawwarah (Kota yang bercahaya), karenadari sanalah
sinar Islam memancar keseluruh dunia.Kejadian itu disebut dengan
“hijrah” bukan sepenuhnya sebuah “pelarian”, tetapi merupakan rencana
perpindahan yang telah dipertimbangkan secara seksama selama sekitar
dua tahun sebelumnya. Tujuh belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin
Khattab menetapkan saatterjadinya peristiwa hijrah sebagai awal tahun
Islam, atau tahun qamariyah.
C. Akhir Masa Kerasulan
1. Terbentuknya Negara Madinah
Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi
Muhammad SAW resmi sebagai pemimpin penduduk kota itu. Babak
baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekah,
pada periode Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam
yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah.
Nabi Muhammad SAW mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai
kepala agama, tetapi juga sebagai kepala negara.Dengan kata lain, dalam
diri nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaam spiritual dan
kekuasaanduniawi. Kedudukannya sebagai rasul secara otomatis
merupakan kepala negara. Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam
makin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat
orang-orang Mekah dan musuh-musuh Islam lainnya menjadi risau.
Kerisauan ini akan mendorong orang-orang Quraisy berbuat apa
saja. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan gangguan dari
musuh, nabi, sebagi kepala pemerintahan, mengatur siasat
danmembentuk pasukan tentara. Umat Islam diijinkan berperang dangan
dua alasan: (1) untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya,
dan (2) menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan
mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-halanginya.

12
Dalam sejarah Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai
upaya kaum muslimin mempertahankan diri dari serangan musuh.
Nabi sendiri, di awal pemerintahannya, mengadakan beberapa
ekspedisi ke luar kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon
pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan
mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian damai dengan
berbagai kabilah di sekitar Madinah juga diadakan dengan maksud
memperkuat kedudukan Madinah.Pada tahun 9 dan 10 Hijriyah (630-632
M) banyak suku dari pelosok Arab mengutus delegasinyakepada Nabi
Muhammad SAW menyatakan ketundukan mereka. Masuknya orang
Mekah kedalam agama Islam rupanya mempunyai pengaruh yang amat
besar pada penduduk padang pasiryang liar itu. Tahun itu disebut dengan
tahun perutusan.
Persatuan bangsa Arab telah terwujud; peperangan antara suku yang
berlangsung sebelumnya telah berubah menjadi persaudaraan
seagama.Setelah itu, Nabi Muhammad SAW segera kembali ke
Madinah. Beliau mengatur organisasi masyarakat kabilah yang telah
memeluk agama Islam. Petugas keagamaan dan para dai‟ dikirim ke
berbagai daerah dan kabilah untuk mengajarkan ajaran-ajaran Islam,
mengatur peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi
menderita sakit demam. Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari
senin tanggal 12 Rabi‟ul Awal 11 H/ 8 Juni 632 M., Nabi Muhammad
SAW wafat di rumah istrinya Aisyah.

2.3 Mukjizat Nabi Muhammad SAW Dari Allah SWT


Menjadi nabi yang terakhir dan diberikan banyak keistimewaan oleh
Allah pada kisah Nabi Muhammad, Mukjizat Nabi Muhammad SAW
sangat luar biasa sama halnya seperti Nabi Musa, Isa, maupun Sulaiman.
Mukjizat ini diberikan oleh Allah untuk mendukung kenabiannya. Selain
itu, juga digunakan untuk melemahkan lawan dan musuh yang dapat
membahayakan umat Muslim. Sebenarnya, ada 300 mukjizat yang dimiliki

13
oleh Rasulullah, Di bawah ini akan diberikan beberapa poin yang wajib
diketahui, yaitu:
1) ASI Melimpah
2) Dada Muhammad Dibelah
3) Jari Tangan Mengeluarkan Air
4) Mengenyangkan Orang Dengan Satu Gelas Susu
5) Sedikit Makanan Yang Mengenyangkan
6) Doa Diturunkan Hujan
7) Pelepah Menangis
8) Hidupnya Kerikil
9) Mengobati Sakit Mata
10) Peristiwa Isra Mi’raj
11) Al-Qur’an
2.4 Sahabat Nabi Yang Menjadi Penerus Setelah Wafat
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, perjuangannya dalam Islam
dilanjutkan oleh para sahabatnya. Upaya para sahabat Nabi ini tidak bisa
dinilai dengan apapun karena kepemimpinannya yang sangat bijaksana dan
adil. Terdapat 4 sahabat nabi yang sekaligus menjadi khalifah saat nabi telah
wafat, yaitu:
1. Abu Bakar As-Shiddiq
Sahabat pertama adalah Abu Bakar As-Shiddiq yang merupakan
mertua Rasulullah. Ayah dari istrinya yaitu Aisyah. Mendapatkan gelar
As-Shiddiq karena selalu berkata benar dan selalu menegakkan
kejujuran. Tombak dari kepengurusan Islam setelah nabi wafat adalah
para sahabatnya.
Dalam kepemimpinannya Abu Bakar memulai sebuah misi dengan
memberikan nama Assabiqunal Awwalun sebagai generasi pertama
untuk menyerukan agama Allah. Pada saat menjalankan dakwahnya
terlihat sangat sungguh-sungguh dan sabar.

14
Ada beberapa orang yang berhasil diajak masuk ke dalam Islam.
Sayangnya tidak lama setelah itu, Abu menentukan penggantinya yaitu
Umar bin Khattab karena percaya dengan sikapnya.
2. Umar Bin Khattab
Abu Bakar sudah menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya
melalui surat wasiat.Umar melanjutkan kepemimpinan Abu dan dikenal
sebagai orang yang sangat tangguh dalam menyerukan agama Islam.
Prinsip yang dimiliki yaitu tegas, adil, dan berani dalam memimpin.
Bisa dikatakan bahwa Umar adalah pemimpin yang dibutuhkan oleh
umat Islam karena berani menegakkan keadilan dan hak-hak rakyatnya.
Padahal sebelum menjadi muslim, Umar sangat menentang Islam
dan Rasulullah bahkan sampai ingin membunuhnya. Namun dengan
hati yang terketuk maka Umar bin Khattab mendatangkan pengaruh
besar pada penduduk Makkah dan memeluk agama Islam.
3. Usman Bin Affan
Sahabat yang melanjutkan perjuangan Umar bin Khattab adalah
Utsman bin Affan yang berasal dari Bani Umayyah. Utsman adalah
pedagang kain namun kesuksesannya sangat baik sehingga menjadi ahli
ekonomi dan memiliki banyak hewan ternak.
Namun, di luar itu Utsman sangat dermawan dan memiliki
kepedulian yang tinggi dengan sesama. Para pasukan perang banyak
dibiayai oleh Utsman bin Affan. Bahkan sampai membeli sumur
Yahudi untuk dipakai kaum Islam. Dalam kepemimpinannya, Al-
Qur’an dijadikan mushaf yang tadinya hanya berupa lembaran-
lembaran saja.
4. Ali Bin Abi Thalib
Terakhir, sahabat yang menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib
seorang pemuda dari kalangan Quraisy yang masuk Islam. Ali menikah
dengan Fatimah sehingga menjadi menantu Rasulullah. Dan kehidupan
pernikahannya cukup sederhana. Melihat kepemimpinan yang
dilakukan Ali hampir sama persis seperti kepemimpinan Umar bin

15
Khattab yaitu keras dan disiplin. Misi-misi besar dilakukan dan berhasil
sehingga mampu mengembangkan Islam sampai ke penjuru dunia.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari perjalanan sejarah nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad
SAW, di samping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin
politik dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi
pemimpin politik, beliau berhasil menundukan seluruh Jazirah Arab ke dalam
kekuasaannya.Kita dapat membagi masa dakwah Muhammad SAW menjadi dua
periode, yang satu berbeda secara total dengan yang lainnya, yaitu:

1. Periode Mekah, berjalan kira-kira tiga belas tahun.


2. Periode Madinah, berjalan selama sepuluh tahun penuh.

Setiap periode memiliki tahapan-tahapan tersendiri, dengan kekhususannya


masing-masing.Periode mekah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama tiga tahun.


2. Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekah, yang
dimulai sejak tahun keempat dari kenabian hingga akhir tahun kesepuluh.
3. Tahapan dakwah di luar Mekah, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari
kenabian hingga hijrah ke Madinah.

Sedangkan periode Madinah dapat dibagi menjadi tiga tahapan fase yaitu:

1. Fase yang banyak diwarnai cobaan dan perselisihan, banyak rintangan yang
muncul dari dalam, sementara musuh dari luar menyerang Madinah untuk
menyingkirkan para pendatangnya. Fase ini berakhir dengan dikukuhkannya
perjanjian Hudaibiyah.
2. Fase perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang berakhir dengan
Futuh Makah pada bulan Ramadhan tahun kedelapan dari Hijriyah. Ini juga
merupakan fase berdakwah kepada para raja agar masuk Islam.
3. Fase masuknya manusia ke dalam Islam secara berbondong-bondong, yaitu
masa kedatangan para utusan dari berbagai kabilah dan kaum ke Madinah.
Masa ini membentang hingga wafatnya Rasulullah SAW.

17
Ada 300 Mukjizat yang dimiliki nabi Muhammad SAW. Adapun beberapa
diantaranya yaitu:
1) ASI Melimpah
2) Dada Muhammad Dibelah
3) Jari Tangan Mengeluarkan Air
4) Mengenyangkan Orang Dengan Satu Gelas Susu
5) Sedikit Makanan Yang Mengenyangkan
6) Doa Diturunkan Hujan
7) Pelepah Menangis
8) Hidupnya Kerikil
9) Mengobati Sakit Mata
10) Peristiwa Isra Mi’raj
11) Al-Qur’an
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, perjuangannya dalam Islam
dilanjutkan oleh para sahabatnya yang diantaranya :
1. Abu Bakar As-Shiddiq
2. Umar Bin Khattab
3. Usman Bin Affan
4. Ali Bin Abi Thalib

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hameed Siddiqui. The Life Muhammad. (Delhi: Righway Publication,


2001).
Abdul Haq Vidyarthi dan Abdul Ahad Dawud. Ramalan Tentang Muhammad
SAW. (Jakarta :PT. Mizan Publika, 2006)
Ajid Thohir. Kehidupan Umat Islam Pada Masa Rasulullah SAW. (Bandung:
Pustaka Setia,2004).
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1997)
Barnaby Rogerson. Biografi Muhammad. (Jogjakarta : Diglossia, 2007).
Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya jilid 1. (Jakarta: UI
Press, 1985, cet. 5).
Ja‟far Al-Barzanji, AL-Maulid An-Nabawi, (Jakarta: Maktabah Sa‟diyah. Tt.).
Muhammad Husain Haekal. Sejarah Hidup Muhammad. (Jakarta: Litera
Antarnusa, 1990, cet.12).
Nayla Putri dkk. Sirah Nabawiyah. (Bandung: CV. Pustaka Islamika, 2008).
Philip K. Hitti. History Of The Arabs. diterjemahkan R. Cecep Lukman Yasin,
Karya (Jakarta:PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008).
https://yatimmandiri.org/blog/sejarah/kisah-nabi-muhammad-saw/ diakses
pada tanggal 18 Mei 2023

19

Anda mungkin juga menyukai