Disusun oleh:
Kelompok 2
Ade Zakaiatul Ulwi (12170320128)
Nurul Azmi (12170323238)
Rizrad Agung (12170313328)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang dikarenakan nikmat dan karunia-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Nabi Muhammad Saw.”
dengan baik.
Shalawat dan salam tidak lupa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad Saw., dengan
melafadzkan Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan. Tidak lupa, kami juga berterima kasih kepada bapak Deprizon
M.Pd.i selaku dosen pembimbing mata kuliah Aqidah Akhlak.
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat.
Penulis
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad Saw. Ialah merupakan contoh suri tauladan bagi kita, umatnya.
Dalam menjadikan beliau panutan dalam hidup kita, tentulah kita harus mengenal
beliau terlebih dahulu.
Mulai sejak Rasulullah Saw. lahir kedunia sampai dengan saat beliau wafat,
banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari keluhuran akhlak Nabi Muhammad
Saw. Selain mengambil pelajaran dari dalam kehidupan Rasulullah, diharapkan juga
dengan mengenal nabi Saw. bertambah pula rasa cinta kita kepada beliau.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kelahiran dan Silsilah Nabi Muhammad Saw?
2. Bagaimana Masa Remaja Nabi Muhammad Saw?
3. Bagaimana Muhammad Diutus menjadi Nabi dan Rasul?
4. Bagaimana Wafatnya Nabi Muhammad Saw ?
C. Tujuan
1. Mengetahui keadaan ketika Rasulullah Saw lahir dan mengetahui silsilah nabi
Muhammad Saw.
2. Mengetahui bagaimana masa remaja Nabi Muhammad Saw.
3. Mengetahui bagaimana Rasullullah ketika diutus menjadi nabi dan rasul.
4. Mengetahui bagaimana wafatnya nabi Muhammad Saw.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad Saw.
Menjelang lahirnya Nabi Muhammad Saw. terjadi sebuah peristiwa terkenal yaitu
penyerangan kota Mekah oleh Abrahah, gubernur Habsyi (Ethiopia) yang berkuasa di
negeri Yaman dengan ibukota Shan'a. Abrahah beserta pasukannya dalam
melakukan penyerangan ini mengendarai kuda. Dengan tujuan untuk
menghancurkan Ka'bah.
Setelah merasa gagal, Abrahah membuat sebuah surat yang ia kirim kepada
pemimpin bangsa Arab. Isi dari surat tersebut ialah larangan berhaji (berziarah) ke
Ka'bah untuk seluruh bangsa Arab. Dalam surat tersebut, Abrahah juga meminta
agar seluruh bangsa Arab agar pindah ke gereja qaliys yang berada di kota Shan'a.
Para pemimpin bangsa Arab sangat marah mendengar berita tersebut. Bahkan
seorang dari Bani Fuqaim dan seorang dari Bani Malik dengan sengaja datang
dengan mengotori gereja yang Abrahah bangun.
5
Tak sampai disitu, kemudian Allah SWT mengirimkan pasukan berupa burung
apabila. Yang setiap burung-burung tersebut membawa gumpalan tanah atau kerikil
dari neraka diparuhnya kemudian dijatuhkan di atas pasukan Abrahah. Jika terkena
kerikil tersebut kulit akan terasa gatal, yang jika di garuk kulit tersebut akan
terkelupas dari tubuh, kemudian mengucurkan darah segar dan timbullah rasa nyeri
yang tak tertahankan .
Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur'an surah Al-fiil ayat 1-5 agar
menjadi pelajaran bagi manusia.
6
Abdul Muthalib kemudian membawa cucunya itu ke Ka'bah. Di sana, Abdul
Muthalib berdoa kepada Tuhan, sebagai wujud syukurnya. Dan di sana pula
Muhammad Saw. diberikan nama.
Nama Muhammad yang diberikan oleh Abdul Muthalib, memiliki arti orang
yang terpuji. Nama yang belum pernah digunakan oleh bangsa Arab pada masa itu,
oleh karena itu beberapa orang Quraisy yang penasaran bertanya kepada Abdul
Muthalib tentang hal tersebut. Dengan wajah yang amat bahagia, Abdul Muthalib
menjawab : "Kuberikan nama Muhammad agar cucuku ini kelak menjadi orang yang
terpuji di langit di sisi Allah, dan terpuji di kalangan manusia bumi."
Pada hari ke tujuh kelahiran beliau, Abdul Muthalib minta disembelih kan
unta, kemudian mengundang masyarakat Quraisy makan sebagai tanda rasa
syukurnya.
Nabi Muhammad Saw. Merupakan keturunan Nabi Ibrahim as. dari nabi
Ismail as. Selain itu Nabi Muhammad Saw. juga keturunan dari suku Quraisy yang
terhormat dan berpengaruh besar terhadap kaumnya.
Ketika Abdullah telah berumur 24 tahun dan sudah tiba masanya untuk
menikah, Abdul Muthalib menikahkan Abdullah dengan Aminah binti Wahab,
seorang wanita Quraisy yang sangat baik budi pekertinya. Setelah menikah, selama
tiga hari Abdullah dan Aminah tinggal di rumah Aminah, sesuai dengan adat
kebiasaan Arab apabila pernikahan dilangsungkan di rumah keluarga pengantin
wanita, maka sesudah itu mereka pindah ke rumah keluarga pengantin pria.
Nasab Abdullah dan Nasab Aminah bertemu pada kilab, berikut nasabnya.
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Wisata bin Kilab bin Ismail As. bin
Ibrahim As.
7
Siti Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Ismail As. bin
Ibrahim As.
Setelah Rasulullah Saw. lahir, ia hanya beberapa hari disusui oleh ibunya.
Sudah menjadi kebiasaan para bangsawan Arab, setelah melahirkan biasanya
mereka menitipkan bayinya kepada wanita-wanita pendalaman yang sanggup untuk
menyusui serta merawatnya. Hal ini bertujuan untuk menjauhkan anak-anak mereka
dari penyakit menular didaerah kota. Selain itu, agar tubuh bayi menjadi kuat dan
keluarga yang menyusui bisa mengajarinya bahasa Arab.
Sambil menunggu orang yang mau menyusui nabi Muhammad Saw., Nabi
disusui oleh Tsuwaibah selama beberapa hari. Tsuwaibah adalah seorang budak
milik Abu Lahab. Selain nabi, Hamzah juga disusui oleh Tsuwaibah. Oleh sebab itu
Hamzah adalah Saudara sepersusuan Nabi Muhammad Saw. Hingga pada akhirnya
datang perempuan-perempuan dari Bani Sa'd ke Mekkah, mereka mencari bayi yang
akan mereka susulan. Tetapi, mereka menghindari anak-anak yatim karena mereka
mengharap imbalan jasa dari ayah bayi tersebut. Pada saat itu, ada seorang wanita
yang belum mendapatkan bayi yang akan disusui. Dia adalah Halimatus Sa'diyah dari
Bani Sa'd yang didampingi suaminya Al-Harits bin Abdul Uzza. Kemudian, Abdul
Muthalib menawarkan Muhammad Saw. kepada mereka. Pada awalnya, mereka
enggan namun pada akhirnya Halimah dan suaminya membawa Nabi Muhammad
Saw. Karena ia merasa kecewa jika pulang tanpa membawa bayi yang akan
disusuinya. Halimah dan suaminya termasuk keluarga yang kurang mampu. Ketika
membawa Nabi Muhammad Saw., suami Halimah berkata,"Mudah-mudahan
dengan bayi ini, Tuhan akan memberikan berkah kepada kita".
8
permintaan Halimah sendiri, ia meminta agar Nabi Muhammad Saw. diizinkan untuk
tinggal terus bersamanya. Permintaan tersebut dikabulkan oleh Siti Aminah.
Ketika Nabi Saw. masih kecil, beliau senang bermain dengan saudara
sepersusuannya (anak Halimah). Saat itu usia nabi belum mencapai tiga tahun. Suatu
hari, saat sedang bermain bersama saudaranya dibelakang rumah, tiba-tiba Saudara
sepersusuan Nabi kembali pulang sambil berlari, kemudian berkata pada ayah dan
ibunya :"Saudaraku dari Quraisy itu diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih,
dia dibaringkan, kemudian dadanya dibedah, sambil diguncang-guncangkan dan
dibalik-balikkan."
Dua lelaki yang tak dikenalnya itu ialah malaikat yang diperintahkan Allah
untuk membelah dada Nabi Muhammad Saw. Setelah itu, mengeluarkan kotoran-
kotoran yang ada di dalam dada beliau, kemudian dibersihkan dan dikembalikan
seperti semula.
Suatu hari Muhammad Saw. diajak oleh ibunya pergi ke Yastrib (Madinah)
ditemani oleh Ummu Ainan, seorang hamba sahaya milik Ayah Nabi. Tujuan mereka
ke Yastrib adalah untuk memperkenalkan Nabi Saw. kepada keluarga neneknya,
yakni Bani Najjar dan untuk berziarah ke makam Ayahnya. Selama satu bulan
mereka tinggal di Yastrib. Dalam perjalanan pulang ke Mekkah, Aminah menderita
sakit dan akhirnya meninggal dunia. Siti Aminah dimakamkan di kampung Anwar
yang telah terletak diantara Mekkah dan Madinah. Ketika itu nabi masih berumur
enam tahun. Kemudian Nabi pulang ke Mekkah bersama Ummu Aiman.
9
Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Sama seperti Abdul
Muthalib, Abu Thalib juga amat sayang pada Nabi Muhammad. Dikarenakan beliau
memiliki budi pekerti yang luhur, cerdas, berbakti, dan baik hati. Muhammad Saw.
suka membantu pekerjaan seperti, mengembala kambing dan ikut berdagang. Beliau
tinggal bersama Abu Thalib hingga dewasa dan menikah.
Ketika Nabi Muhammad Saw. berusia 12 tahun, beliau ikut dengan Abi Thalib
berdagang ke negeri Syam. Ketika sampai di kota Bushra (di selatan Syam), mereka
bertemu dengan Buhaira, seorang pendeta Nasrani yang alim. Buhaira melihat
tanda-tanda kenabian pada Muhammad. Ia menasehati Abu Thalib agar segera
membawa Muhammad pulang. Ia khawatir jika diketahui oleh orang-orang yahudi,
mereka akan berbuat jahat kepada Nabi. Setelah selesai urusan dagangnya Abu
Thalib segera membawa Nabi pulang ke Mekkah. Didalam Al-Qur'an ayat 146
disebutkan bahwa orang yahudi dan nasrani mengenal kenabian Muhammad Saw.
seperti mereka mengenal anak mereka sendiri.
Meski baru berusia 12 tahun pada saat itu, Muhammad Saw. telah memiliki
kebesaran jiwa, kecerdasan dan ketajaman otak, serta ingatan yang kuat. Semua itu
karunia yang Allah berikan sebagai persiapan untuk menerima risalah dari-Nya.
Pada awal masa remajanya, Nabi Saw. tidak memiliki pekerjaan tetap. Tetapi,
beliau biasa menggembalakan kambing keluarganya dan juga penduduk Mekkah.
Dengan pekerjaan tersebut Nabi mendapatkan upah beberapa dinar. Ketika
mengembala kambing, beliau lebih banyak merenung, berpikir dan menafsirkan
tentang penciptaan semesta ini.
Beliau jauh dari kebiasaan buruk remaja-remaja saat itu, seperti senang
berfoya-foya, minum arak, berjudi, menyembah berhala dan melakukan perbuatan-
perbuatan maksiat lainnya. Muhammad Saw. terkenal sangat jujur, menepati janji,
ramah, dan sopan. Karena hal tersebut beliau diberi gelar Al-Amin yang artinya
orang yang jujur dan dapat dipercaya.
10
karena yang akan membawa dagangannya ke negeri Syam adalah Muhammad Saw.
Dan Nabi menerima kepercayaan itu dengan penuh rasa tanggung jawab.
11
Ketika perenovasian di bagian Hajar Aswad, diantara mereka berselisih
tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad ditempatnya semula. Setiap
pemimpin dan pembesar Quraisy saling berebut ingin meletakkan Hajar Aswad ke
tempatnya. Untuk menghindari peperangan, Abu Umayyah memberikan usulan
orang yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad adalah orang yang besok
pertama kali sampai ditempat itu. Usulan tersebut disetujui.
Keesokan harinya, orang yang datang paling awal adalah Muhammad Saw.
Mereka meminta agar Nabi memberikan jalan yang terbaik dalam masalah ini agar
tidak terjadi perpecahan ataupun peperangan.
1. Wahyu Pertama
Nabi Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya, dengan menyendiri di
Gua Hira. Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah bahwa mimpi yang
dialaminya benar adanya.
Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama yang
diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu sebagai
berikut:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS.
Al-‘Alaq, 1-4)
Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah waktu di
mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai. Di mana, Nabi Muhammad sebagai utusan
terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.
12
2 . Dakwah Secara Rahasia
Kisah Nabi Muhammad berikutnya yang tidak kalah menarik untuk disimak adalah kisah
perjalanan dakwah yang dilakukan secara diam-diam. Setelah mendapatkan wahyu pertama, Nabi
Muhammad kemudian mulai melakukan dakwah secara rahasia atau sembunyi-sembunyi.
Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal
bin Rabah merupakan orang-orang yang menjadi pengikut pertamanya.
Setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia, kemudian Allah memberikan
perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.
Perintah ini seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut :
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)
dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
Peristiwa Isra Mi'raj juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang
bermakna dan mempunyai pesan mendalam. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula
ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib wafat.
Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11
kepemimpinan Nabi Muhammad.
Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang Nabi Muhammad. Ia harus
kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang telah mengasuh sejak
kecil.
Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut juga dengan
Isra Mi'raj.
Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit ke-7
yang disebut dengan Mi'raj. Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah salat 5 waktu
yang wajib ditunaikan seluruh umat muslim.
Pada tahun kesepuluh Hijriyah, Rasulullah SAW pergi berhaji bersama lebih dari
100 ribu kaum Muslimin. Di Jabal ‘Arafat nabi menyampaikan 100l di hadapan mereka
yang dianggap sebagai dasar dari ajaran Islam. Tidak mengherankan, karena dalam
13
khutbah ini nabi telah menjelaskan perihal undang-undang Islam. Melalui khutbah ini,
nabi menyerukan asas persamaan diantara sesama manusia yang tidak mengenal
perbedaan antara hamba yang berdarah Habsyi dengan yang berdarah Quraisy.
Dua bulan setelah kepulangannya dari ibadah Haji Wadha, nabi mengeluhkan
rasa sakit di kepalanya. Pada masa-masa awal sakit, nabi memaksakan diri untuk tetap
mengimami sholat. Ketika sakitnya bertambah parah, nabi menyuruh Abu Bakar
menggantikan posisinya menjadi imam sholat.
Sakit Nabi Muhammad semakin parah hingga tiba hari terakhirnya di dunia, yaitu
senin 12 Rabiul Awal 11 Hijriah. Saat umat Islam mengerjakan shalat subuh dengan
diimami Abu Bakar, nabi membuka tabir atau kelambu kamar Aisyah. Nabi melihat
mereka tengah berbaris shalat, lalu tersenyum bahagia. Menyadari adanya nabi, Abu
Bakar segera mundur ke belakang mengira nabi akan keluar kamar untuk sholat. Annas
menceritakan, “Umat Islam sangat senang saat melihat nabi. Akan tetapi, nabi memberi
isyarat agar mereka melanjutkan sholat. Nabi masuk kembali ke kamar dan menutup
kembali tabir. Setelah itu, nabi tidak keluar lagi pada waktu-waktu sholat berikutnya.”
Ketika nabi Muhammad belum wafat, ketika itu kaum Anshar melihat bahwa
kondisi kesehatan Rasulullah cenderung memburuk mereka berkumpul di masjid.
Melihat kejadian ini lalu al-Fadhl bin al-Abbas dan Ali bin Abi Thalib menyampaikannya
kepada nabi. Keluarlah nabi menuju mereka sambil di papah oleh Ali dan al-Abbas,
sedang al-Fadhl berjalan di hadapan mereka berdua. Ketika itu, Rasulullah datang
menghampiri mereka dengan kepala berbalut dan berjalan kaki. Sesampainya di tengah
14
mereka, duduklah di bawah tangga mimbar dan bersabda : “Wahai orang-orang! Telah
sampai kepadaku, bahwasanya kalian ketakutan atas kematian nabi kalian. Adakah
seorang nabi yang diutus Allah sebelum aku yang abadi berada di tengah kalian?
Ingatlah! Sesungguhnya aku akan kembali kepada Tuhanku dan kalian juga akan
menyusul da’iku. Maka oleh karenya, aku pesankan kepada kalian hendaknya kalian
besikap baik kepada kaum Muhajirin gelombang pertama. Begitu juga aku pesankan
kepada kaum Muhajirin agar berbaikan di antara sesama mereka.”12
Pada hari Selasa para sanak keluarga memandikan jasad nabi tanpa melepaskan
kain yang menyelubungi. Adapun yang memandikan adalah, al-Abbas, Ali, al-Fadhl, dan
Qatsam (keduanya anak al-Abbas), Syaqran (pembantu Rasulullah), Utsama bin Zaid dan
Aus bin Khaili. Al-abbas, al-Fadhl dan Qatsam bertugas membalik-balikkan jasad,
Syaqran mengguyurkan air, Ali membersihkannya dan Aus mendekap jasad nabi di
dadanya. Kemudian mereka mengafani jasad nabi dengan tiga lembar kain putih dari
bahan katun tanpamenyertakan pakaian ataupun tutup kepala. Kemudian mereka saling
berbeda pendapat, di mana nabi akan dikubur maka Abu Bakar berkata, “sesungguhnya
aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah seorang nabi meninggal dunia
melainkan dia dikuburkan di tempat dia meninggal dunia.’’
Abu Thalhah menyingkirkan tempat tidur di mana nabi meninggal dunia, lalu
menggali liang lahat persis di bawah tempat tidur itu.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjelang lahirnya Nabi Muhammad Saw. terjadi sebuah peristiwa terkenal yaitu
penyerangan kota Mekah oleh Abrahah, gubernur Habsyi (Ethiopia) yang berkuasa di negeri
Yaman dengan ibukota Shan'a. Abrahah beserta pasukannya dalam melakukan
penyerangan ini mengendarai kuda. Dengan tujuan untuk menghancurkan Ka'bah. Meski
baru berusia 12 tahun pada saat itu, Muhammad Saw. telah memiliki kebesaran jiwa,
kecerdasan dan ketajaman otak, serta ingatan yang kuat. Semua itu karunia yang Allah
berikan sebagai persiapan untuk menerima risalah dari-Nya. Peristiwa Isra Mi'raj juga
termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang bermakna dan mempunyai pesan
mendalam. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini bermula ketika istrinya Khadijah dan
pamannya Abu Thalib wafat.
Meninggalnya dua orang penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11
kepemimpinan Nabi Muhammad.
Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang Nabi Muhammad. Ia harus
kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang telah mengasuh sejak
kecil.
Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi
Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini disebut
juga dengan Isra Mi'raj. tahun kesepuluh Hijriyah, Rasulullah SAW pergi berhaji bersama
lebih dari 100 ribu kaum Muslimin. Di Jabal ‘Arafat nabi menyampaikan 100l di hadapan
mereka yang dianggap sebagai dasar dari ajaran Islam. Tidak mengherankan, karena
dalam khutbah ini nabi telah menjelaskan perihal undang-undang Islam. Melalui
khutbah ini, nabi menyerukan asas persamaan diantara sesama manusia yang tidak
mengenal perbedaan antara hamba yang berdarah Habsyi dengan yang berdarah
Quraisy.
Dua bulan setelah kepulangannya dari ibadah Haji Wadha, nabi mengeluhkan
rasa sakit di kepalanya. Pada masa-masa awal sakit, nabi memaksakan diri untuk tetap
mengimami sholat. Ketika sakitnya bertambah parah, nabi menyuruh Abu Bakar
menggantikan posisinya menjadi imam sholat.
16
B. Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca terkhusus pelajaran
untuk penulis, sebagai materi dalam mata kuliah Aqidah Akhlak di semester satu.
Namun tidak terlepas dari itu, dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Terutama dalam referensi materi, kemudian dalam pemahaman materi ini.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu semoga pembaca bisa menambahkan
wawasan tentang materi ini untuk pengetahuan bersama untuk kedepannya lebih baik
lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Suwarna, Muhammad Ridwan Ibnu. 2021. Mengenal Sejarah Nabi Muhammad Saw. Jakarta Timur :CV
Rizky Aditya.
18