Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................................2
A. Latar belakang.........................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................................4
A. Pernikahan..................................................................................................................................................4
B. Kelahiran Nabi Muhammad saw.................................................................................................................5
C. Kematian Ibu dan Kakek..............................................................................................................................5
D. Pengalaman Penting...................................................................................................................................6
E. Muhammad Menjadi Rasul.........................................................................................................................8
F. Dakwah Rasulullah saw................................................................................................................................8
G. Wafatnya Rasulullah.................................................................................................................................10
H. Perubahan yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw Terhadap Bangsa Arab...........................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makalah ini dibuat dan kami susun atas dasar penghormatan dan refleksi rasa cinta dan
pengharapan atas baginda Nabi besar Muhammad saw, Rasulullah SAW adalah manusia yang
paling luar biasa dan sempurna dalam akhlak, kepribadian, sifat dan zatnya. Di antara sifat beliau
adalah begitu perhatian pada umatnya, begitu lembut dan kasih sayang pada mereka.
Sebagaimana Allah mensifati beliau dalam firman-Nya,
"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (Q.S. At-Taubah: 128).
Kedua, kiranya dengan makalah ini kami yang menyusun dan siapapun yang membaca
makalah ini mendapatkan faedah yang akan diperoleh. Walaupun sesungguhnya, Nabi
Muhammad SAW tidak butuh pada kecintaan kita padanya. Dengan adanya kecintaan ini, tidak
akan menambah kedudukannya yang mulia dan tidak adanya kecintaan ini pula, tidak akan
mengurangi kemulian beliau. Karena beliau adalah orang yang paling dicintai di sisi Allah SWT.
Barangsiapa yang mengikuti beliau, maka Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosanya.
Sebagaimana Allah berfirman :
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. Ali Imran: 31).
Nabi Muhammad juga dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan kadang-kadang oleh
orientalis Mahomet, Mahomed adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim
sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa
Arab disebut sirah), ia lahir sekitar tahun 570, diperkirakan 20 April 570 di Mekkah (atau
"Makkah") dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijaz
(Arab Saudi saat ini). Muhammad diriwayatkan memiliki 11 istri. Muhammad" dalam bahasa
Arab berarti "dia yang terpuji". kita mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh
2
Muhammad S.A.W adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi
sebelumnya. Mereka memanggilnya dengan gelar Rasulullah dan menambahkan kalimat
sallallaahu alayhi wasallam, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan
kepadanya"; sering disingkat "S.A.W") setelah namanya. Selain itu Al-Qur'an dalam Surah As-
Saff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" yang dalam bahasa Arab juga
berarti "terpuji".

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1. Kapan kelahiran Nabi Muhammad SAW?
2. Bagaimana peristiwa penting yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW?
3. Bagaimana dengan Dakwah yang dijalani Nabi Muhammad SAW?

C. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca mengetahui sejarah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, Dan
peristiwa penting yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pernikahan
Dr. Thaha Husain dalam bukunya yang berjudul Ah Hamsy As-Sirah, memandang
pernikahan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah binti Wahb merupakan peristiwa
bernilai sejarah. Pertama, karena kepatuhan Abdullah kepada ayahnya yang sedemikian tinggi
sehingga ia rela menyerahkan diri sepenuhnya ketia di bawa oleh ayahnay hendak disembelih
seagai penunaian nazar oleh ayahnya sendiri di sebuah tempat terletak antara berhala Isaf dan
berhala Nailah.
Beruntunglah ia karena di selematkan oleh orang-orang Quraisy, sehingga Abdul Mutahlib
dapat menerima nasehat dari seorang hakim (ahli nujum) untuk menebus pelaksanaan nazarnya
dengan menyembelih ekor unta. Seperti peristiwa yang terjadi antara Nabi Islam dan Ayahnya
Nabi Ibrahim a.s. kedua, keselamatan Adullah bin A bdul Muthalib sama sekali bukan suatu
peristiwa yang terjadi secara kebetulan, melainkan karena sebab kehadiran seorang Nabi dan
Rasul Utusan Allah kepada seluruh bagi umat manusia.
Setelah Abdullah genap berusia 23 tahun, oleh ayahnya ia dinikahkan dengan seorang
putrid Banu Zuhrah, yang bernama Aminah binti Wahb. Setelah menikah, Abdullah hanya 3 hari
tinggal di rumah mertuanya. Pada berikutnya ia tinggal di pemukiman Abdul Muthali. Tiga
bbulam kemudian Abdullah bersama rombongan kepalanya pergi berniaga ke Syam.
Meninggalkan ayah dan istrinya di Mekkah. Menurut riwayat ketika itu Aminah sedang
mengandung.
Dalam perjalanan kembali ke Mekkah Abdullah tinggal sementara di Yasrib, dan dalam
masa persinggahan itu ia jatuh sakit. Sementara itu sebagian rombongan kafilah kembali ke
Mekkah lebih dahulu, di Yasrib Abdullah di rawat oleh salah satu keluarga dari Bani An-Najar.
Abdullah wafat setelah sakit kurang lebih selama 2 (dua) bulan.

4
B. Kelahiran Nabi Muhammad saw
Ketika umat Islam kehilangan dan kecopotan ideologi hidupnya. Dilahirkan seseorang
yang akan membawa perubahan dan pengaruh besar terhadap dunia. Bapaknya yang bernama
Abdullah meninggal kurang lebih 7 bulan sebelum ia dilahirkan atau sekitar 2 bulan di dalam
kandungan ibunya Siti Aminah.Menurut sumber berita yang berasal dari Ali bin Harb Al-Mushiliy,
Makhsum bin Hani al-Makhzumiy, menuturkan: pada malam kelahiran Nabi Istana Kisra
(Maharaja Persia) terguncang-guncang laksana digoyang oleh gempa sehingga 14 pilar penyangga
berjatuhan. Api sesembahan Majusi yang selama 10 abad tidak pernah padam, pada malam itu
tiba-tiba padam. Air telaga sawa yang terkenal di Persia mendadak surut tanpa sebab.Pada
malam tersebut juga, Kisra dalam mimpinya melihat kejadian luar biasa aneh dalam mimpinya ia
melihat seekor unta liar menggiring seekor kuda jantan menyebrangi sungai Dajlah (Tigris),
kemudian cepat berkembang biak di negerinya.
Nabi dilahirkan di rumah Abu Thalib, pada senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20
April 571 M. kelahirannya membuat Abdul Muthalib sangat gembira, beliau kemudian di bawa
oleh kakeknya ke kaki Kabah, dan di tempat suti itulah beliau diberi nama Muhammad,nama
yang belum pernah ada sebelumnya.Adapun tahun kelahiran beliau dinamakan tahun Gajah,
karena pada tahun itu kota Mekkah di serang oleh pasukan Nasrani yang dipimpin Abrahah
dengan bertunggangan Gajah.
Menurut kebudayaan Arab jika seseorang lahir dari keluarga terpandang maka anak
tersebut akan di susukan kepada orang lain. Ini bertujuan agar bayi tersebut dapat menghirup
udara segar, terhindar dari penyakit kota, dan agar ia dapat berbicara dengan bahasa yang murni
serta fasih. Maka kemudian, Nabi Muhammad saw di serahkan ibunya kepada seorang perempuan
yang baik, Halimah Sadiyah dari Bani Saad kabilah Hawazin, yang bermukim tidak jauh dari
Mekkah. Disitulah Nabi di asuh dan dibesarkan selama 4 tahun.

C. Kematian Ibu dan Kakek


Selama 4 tahun lamanya nabi dirawat oleh Halimah Sadiyah, kemudian Nabi
dikembalikan kepada Siti Aminah ibunya. Ketika kira-kira berusia 6 tahun, beliau di bawa oleh
ibunya ke Madinah bersama dengan Ummu Aisaman, budak peninggalan ayahnya Abdullah.
Tujuan perjalanan ini adalah untuk berziarah ke makam ayahnya dan memperkenalkan kepada
keluarga neneknya Bani Najjar.

5
Mereka di Madinah kurang lebih 1 bulan. Dalam perjalanan kembali Ke Mekkah, Aminah
jatuh sakit dan meninggal yang kemudian di makamkan di suatu tempat yang bernama Alaa.
Betapa sedih dan bingungnya Nabi dengan kematian ibunya tersebut. Jadilah ia seorang yatim
piatu, yang tidak mempunyai ayah dan ibu. Maka nabi pun melanjutkan perjalanan kembali ke
Mekkah bersama Ummu Aiman.
Kemudian Muhammad saw di asuh oleh kakeknya Abdullah Muthalib. Abdul Muthalib
sangat menyayangi Nabi, hal ini dibuktikan seperti yang dikatakan Ishaq: Maka adalah
rasulullah itu hidup di dalam asuhan neneknya Abdul Muthalib ibn Hisyam. Neneknya itu ada
mempunyai suatu hamparan tempat duduk di bawah lindungan Kabah itu. Anak-anaknya
semunya duduk di sekeliling hamparan itu. Kalau dia belum datang, tidak ada seorang pun anak-
anaknya yang berani duduk dekat, lantaran amat hormat kepada orang tua itu. Maka datanglah
Rasulullah ketika itu dia masih anak-anak, dia duduk saja ke atas hamparan itu. Maka datang
pulalah anak-anak neneknya itu hendak mengambil tangannya menyuruhnya undur. Demi
kelihatan Abdul Muthalib diapun berkata: Biarkan saja cucuku in berbuat sekehendaknya. Demi
Tuhan sesungguhnya dia kelah akan mempunyai kedudukan penting. Kalau anak itu didudukkan
di pangkuannya, di barut-barutnya punggunya dengan tangannya, di senangkannya hati anak itu
dan dibiarkannya apa yang diperbuatnya.
Tetapi tidak beberapa lama kemudian Abdul Muthalib juga meninggal, ketika itu Nabi
Muhammad saw berusian 8 tahun. Ini tidak hanya duka cita untuk Nabi sendiri tetapi juga duka
cita bagi segenap penduduka Mekkah. Dengan meninggalnya Abdul Muthalib, penduduk Mekkah
kehilangan seorang pembesar dan pemimpin yang cerdas, bijaksana, berani, dan perwira yang
tidak mudah untuk di cari penggantinya.

D. Pengalaman Penting
Setelah meninggalnya Abdul Muthalib, nabi kemudian di asuh oleh pamanya Abu Thalib.
Sebagaimana kakeknya, pamannya Abu Thalib juga sangat menyayangi nabi. Ketika berusia 12
tahun, Muhammad saw mengikuti pamannya berdagang ke negeri Syam. Ketika sampai di Bushra,
nabi dan pamannya bertemu dengan Bukhaira seorang pendeta Nasrani.
Pendeta tersebut menyarankan supaya Abu Thalib segera membawa keponakannya
kembali ke Mekkah, sebab ia khawatir orang Yahudi akan menganiaya Nabi. Karena ia melihat

6
pada diri Muhammad pertanda kenabian. Abu Thalib menyegerakan dagangannya dan kembali ke
Mekkah.
Diwaktu nabi Muhammad saw berumur 15 tahun, terjadilah peristiwa yang bersejarah
bagi penduduk Mekah, yaitu peperangan antara suku Quraisy dan Kinanah di satu pihak, dengan
suku Qais Ailan di lain pihak. Nabi Muhammad ikut memberikan bantuan kepada paman-
pamannya dengan menyediakan keperluan peperangan.
Peperangan terjadi pada bulan suci yaitu bulan Zulkaidah, pada bulan tersebut di larang
berkelahi dan menumpahkan darah, dan dianggap melanggar kesucian bulan Zulkaidah yang
menurut ideology bangsa Arab peristiwa itu adalah pelanggaran terhadap kesucian. Dengan
demikian perang ini dinamakan Herbul figar (perang yang memecahkan kesucian).
Menginjak masa dewasa, nabi berusaha menghidupi dirinya sendiri. Karena kejujurannya
seorang Janda bernama Siti Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dibawa
berdagang ke Syam. Nabi di temani oleh Maisarah pembantu Siti Khadijah.
Setelah nabi datang dari Syam dengan laba yang banyak, Siti Khadijah sangat gembira.
Kemudian Siti Khadijah melamar nabi melalui Abu Thalib pamannya. Setelah mendapat
persetujuan nabi, pernikahan pun di langsungkan, nabi berumur 25 tahun sedangkan khadijah
berusian 40 tahun.
Perkawinan ini memba ketenangan dan ketentraman bagi nabip, beliau memperoleh cinta
kasih yang tulus dari seorang perempuan yang nantinya merupakan orang yang pertama mengakui
kerasulannya, dan selalu menyertai nabi dalam dakwah serta rela menanggung penderitaan dengan
berkorban harta sekalipun.
Nabi Muhammad saw semakin di kenal namanya oleh penduduk Mekkah ketika beliau
mendamaikan para pemuka Quraisy dalam masalah memperbaiki Kabah. Dalam proses perbaikan
mereka saling bergotong-royong, tetapi masalah muncul ketika hendak dikembalikan Batu Hitam
(Al-Hajarul Aswad) ke tempat semula. Para pemuka Quraisy berselisih paham dan merasa sama-
sama berhak untuk meletakkan batu tersebut. Akhirnya di sepakati barang siapa yang datang lebih
awal ke Kabah di alah yang berhap ternyata yang datang pertama kali adalah Rasullah. Tapi nabi
bukan orang yang suka menguasai sesuatu. Maka, di hamparkannya sehelai kain, di letakkannya
Hajaral Aswa di tengah-tengah, dan beliau suruh para pemuka Quraisy mengangkat tepi-tepi kain

7
tersebut. Setelah sampai di tempat semua, nabi kembali mengangkat batu hitam tersebut dan
meletakkannya.
Kejadian ini membawa kepuasan terhadap para pemuka Quraisy, dan kejadian in terjadi
ketika beliau berumur 36 tahun, yang kemudian Nabi Muhammad saw di beri gelar Al-Amien
yang berarti yang dipercaya.

E. Muhammad Menjadi Rasul


Ketika menginjak usia 40 tahun, nabi lebih banyak mengerjarkan tahanuts (menyendiri)
dari sebelumnya. Berhubung beliau bertahanuts bertepatan dengan bulan Ramadhan nabi
membawa bekal lebih banyak, karena akan bertahanuts lebih lama di gua Hirra.Di malam 17
Ramadhan, tepatnya 6 Agustus 610 M ketika beliau sedang bertahanuts, malaikat Jibril datang
membawa wahyu dan menyuruh Nabi membacanya, kabarnya :
Bacalah, Rasulullah kaget dan menjawab Aku tidak dapat membaca.Beliau direngkuh
Jibril berulang-ulang sampai nafasnya sesak, dan akhirnya nabi kita menjawab Apa yang
kubaca, kata Jibril:
Ayat diatas adalah wahyu pertama untuk nabi dan sekaligus bukti diangkatnya beliau
sebagai seorang rasul. Ketika itu di usia beliau mencapai 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut tahun
bulan (Qamariah) atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut tahun matahari (Syamsiah).
Kurang lebih setengah tahun sesudah wahyu pertama, turunlah wahyu yang kedua, yang
berbunyi sebagai berikut: Wahyu ini memperjelas apa yang harus disampaikan Rasulullah saw,
yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Ini awal perintah
penyiaran agma Allah kepada seluruh umat manusia.

F. Dakwah Rasulullah saw


Dalam menyiarkan agama Islam atau berdakwah, ada 2 cara yang dilakukan Rasulullah:
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Dengan turunya wahyu kedua, mulailah nabi berdakwah, tapi dengan cara sembunyi-
sembunyi. Mulai dari yang tinggal satu rumah dengan beliau, sahabat terdekat, dan orang-
perorang. Seruannya adalah agar mereka tidak menyembah berhala dan hanya menyembah
Allah Tuhan Yang Maha Esa yang pertama beriman adalah Siti Khadijah istri N abi sendiri.
Kemudian anak paman Nabi yang masih mudaa, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah
8
seorang budak nabi yang kemudian dijadikan anak angkat. Setelah itu Abu Bakar juga
beriman dan memeluk Islam. Dengan perantara Abu Bakar inilah banyak orang yang
memeluk Islam, antara lain: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf,
dan beberapa penduduk Mekkah dari kabilah Quraisy.

2. Dakwah secara terang-terangan


Tiga tahun lamanya nabi menyampaikan dawatul afraad (dakwah secara sembunyi-
sembunyi dari satu rumah ke rumah yang lain). Kemudian turunlah ayat surah al-Hijr: 94,
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Ayat tersebut mengisyaratkan agar nabi menyampaikan ajaran Islam secara terang-
terangan. Kemudian mulailah nabi berceramah di tempat-tempat umum, yang diragukan kepada
kerabat sendiri, penduduk Mekkah pada umumnya, dari berbagai macam lapisan masyarakat,
bangsawn maupun sahaya, serta orang-orang yang datang ke Mekkah menunaikan haji.Dengan
dakwah secara terang-terangan ini dan agama yang baru yang diserukan, Rasulullah menjadi
perhatian dan buah bibir masyarakat di kota Mekkah. Dakwah inipun menimbulkan kecaman
dari orang-orang Quraisy.
Menurut Ahmad Syalabi, ada 5 faktor yang mendorong orang Quraisy menentang
seruan Islam itu:
Meraka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka mengira bahwa
tunduk kepada seruan Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Abdul Muthalib.
Yang terakhir ini sangat tidak mereka inginkan.
Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan sahaya. Hal ini tidak
disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy.
Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan
pembalasan di akhirat.
Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa Arab.
Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.
Banyak cara yang dilakukan orang Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi
Muhammad, mulai dengan cara diplomatic dan bujuk rayu, inipun tidak berhasil. Sehingga

9
orang Quraisy menngkatkan kekerasan fisik yang telah lama dilakukan.
Kekejaman yang dilakukan para Quraisy, menimbulkan dorongan agar Nabi menghindarikan
shahabat-sahabatnya keluar Mekkah. Pada bulan ke-5 kerasulan, nabi menetapkan Habsyah
(Eithopia) sebagai negeri tempat pengungsian, karena Negus (naga) negeri itu adalah seorang
yang adil.
Menguatnya posisi Islam dikarenakan dengan masuknya dua tokoh besar (Hamzah
dan Umar bin Khattab) memperkeras reaksi kaum Quraisy. Mereka menempuh cara baru
dengan melumpuhkan kekuatan Muhammad yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim.
Cara yang ditempuh ialah pembaikotan. Akibat baikot ini, Bani Hasyim menderita kelaparan,
kemiskinan, dan kesengsaran yang tiada tandingannya. Pembaikotan ini berhenti setelah
beberapa pemimpin Quraisy menyadari apa yang mereka lakukan sungguh keterlaluan.
Namun tidak lama setelah itu, Abu Thalib paman Nabi yang merupakan pelindung
utamanya meninggal di usian 87 tahun. Tiga hari kemudian, khadijah istri nabi meninggal
pula. Peristiwa ini terjadi tahun ke sepuluh kerasulan. Tahun ini merupakan tahun kesedihan
bagi Nabi Muhammad saw.
Untuk menghibur nabi yang sedang berduka cita, Allah swt memerintahkan beliau
Isra Miraj, dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Pelestina, kemudian terus naik ke langit ke
tujuh dan sidratul Muntaha. Disitulah nabi menerima perintah langsung shalat lima waktu.
Isra Miraj ini bertujuan agar nabi memiliki kekuatan bathin dan menambah keyakinan beliau
sebagai seorang Rasul yang diutus ketengah umat untuk menyampaikan risalah-Nya.
Peristiwa ini juga menjadi ujian bagi kaum Muslim, apakah mereka beriman dan percaya
kepada kejadian luar biasa yang sulit diterima logika. Peristiwa ini terjadi pada malam 27
Rajab tahunh ke-10 kerasulan.

G. Wafatnya Rasulullah
Karena masa tugasnya hampir selesai, Rasulullah berniat melaksanakan haji wada (haji
perpisahan). Pada tanggal 25 Zulkaidah tahun ke-10 kerasulan, Rasulullah meninggalkan Madinah
menuju Mekkah dengan kaum muslimin yang ikut mengerjakan haji 100.000 orang.
Sebelum menyelesaikan ibadah haji Rasulullah saw berpidato di bukit Arafah pada tanggal
8 Zulhijah, bertepatan 7 Maret 632 M. kira-kira 3 bulan setelah haji wada, nabi demam beberapa

10
hari, sehingga tidak dapat mengimami shalat berjamaah, maka Abu Bakar yang menggantikan
beliau.
Pada tanggal 12 rabiul awal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M. nabi wafat di usianya yang ke-
63 tahun. Selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah berdakwah menyerukan risalah-Nya. Dan
kemudian beliau wafat dengan tidak meninggalkan harta waris untuk anak istrinya. Tetapi beliau
meninggalkan dua pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya. Soalnya:

H. Perubahan yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw Terhadap Bangsa Arab
Perubahan yang dibawa Nabi meliputi segala bidang kehidupan sebab utama perubahan
dan kemenangan terbesar terletak pada agama yang dibawa Nabi, agama Islam yang memuat
ajakan-ajakan tentang kepercayaan, politik, kemasyarakatan, yang kesemuanya di terapkan oleh
Muhammad saw dalam kehidupan bangsa Arab.
Segi keagamaan
Bangsa Arab di zaman zahiliyah, menyembah patung-patung dan batu-batu berhala dan
mereka menyembelih hewan-hewan korban di hadapan patung-patung itu untuk memuliakannya.
Kemudian datanglah agama Islam yang membawa undang-undang dari Allah swt yakni Alquran,
yang mengatur kehidupan mereka baik mengenai hubungan antar individu maupun mengenai
keeper cayaan (rukun iman) dan mengenai ibadat (rukun islam). Kitab suci Alquran benar-benar
telah menghidupkan jiwa bangsa Arab.
Segi kemasyarakatan
Satu pengaruh yang sangat signifikan dari agama Islam terhadap bangsa Arab adalah
timbulnya kesadaran akan arti pentingnya disiplin dan ketaatan. Islamlah yang pertama-tama
mengangkat derajat wanita, memberikan hak-hak kepada wanita sesuai dengan keberhasilannya.
Islam menegakkan pula ajaran persamaan antara manusia dan pemberantasan perbudakan
Segi politik
Bangsa Arab sebelum Islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri-
sendiri, satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan. Sesudah bangsa Arab memeluk agama
Islam kekabilahan itu ditinggalkan, dan timbullah kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama,
yakni kesatuan umat manusia di bawah satu naungan panji kalimat syahadat.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami susun ini, akhirnya kami dapat mengambil poin-poin
kesimpulannya, yaitu: Terjadi beberapa hal anek sewaktu Nabi akan dilahirkan, salah satunya
adalah api sesembahan Majusi yang tidak pernah padam selama 10 abad tiba-tiba padam pada
malam akan dilahirkannya Nabi. Walaupun seorang yatim piatu, namun nabi tetap semangat
menjalani kehidupan. Buktinya ketika berusia 12 tahun, ia sudah ikut pamannya Abu Thalib
berniaga ke Syam.
Nabi Muhammad adalah seseorang yang adil dan bijaksana, yaitu dengan mendamaikan
para pemuka Quraisy yang berselisih paham masalah peletakkan batu hitam (al-hajarul aswad)
yang kemudian beliau di beri gelar al-amien (dapat dipercaya). Sifat sabar yang diselimuti
Rasulullah sewaktu menyampaikan dakwah Islam menghadapi tantangan dari para Quraisy. Ada
dua pusaka yang harus kita pegang seperti yang disabdakan nabi, yaitu Al-quran dan As-Sunnah.
Banyak perubahan yang dibawa Nabi melalui ajaran Islam dan hal ini terjadi di segala
segi kehidupan. Di antaranya, segi keagamaan, kemasyarakatanl, dan politik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahnya, Khadim al-Haramain Asy-Syarifain.


Hamka, Prof. Dr., Sejarah Ummat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975 (cetakan kelima, Jilid 1).

Munawir, Imam, Kebangkitan Islam dan Tantangan yang di Hadapi dari Masa Ke Masa,.PT. Bina
Ilmu Surabaya, 1984. (Cetakan kedua).

Yatim., M.A., Dr. Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, PT. Rajawali Grafindo
Persada. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai