OLEH :
NAMA KELOMPOK : 7
2. SARAH PUSPITA
5.REIYNDRA NAIBAHO
Page 1 of 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “ KERAJAAN ISLAM DI DAERAH NUSA
TENGGARA “ tepat dengan waktunya.
TIM PENYUSUN
Page 2 of 12
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….………. 11
B. Saran ………………………………………………………………………………………………….11
Page 3 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak abad ke-1 Hijriah atau abad ke-7 Masehi, kawasan Asia Tenggara mulai
berkenalanan dengan “tradisi” Islam, meskipun frekuensinya tidak terlalu besar.
Pengenalan ini berlangsung sejalan dengan munculnya para saudagar Muslim di
beberapa tempat di Asia Tenggara. Bukti tertua adanya “komunitas” Muslim di Asia
Tenggara adalah dua buah makam yang bertarikh sekitar abad ke-5 Hijriah/ke-11
Masehi di Pandurangga (kini Panrang, Viet Nam) dan di Leran (Gresik, Indonesia).
Kehadiran Islam secara lebih nyata di Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-13
Masehi, yaitu dengan adanya makam dari Sultan Malik as-Saleh yang mangkat pada
bulan Ramadhan 696 Hijriah/1297 Masehi. Ini berarti bahwa pada abad ke-13 Masehi
di Nusantara sudah ada institusi kerajaan yang bercorak Islam.
Para saudagar Muslim sudah melakukan aktivitas dagangnya sejak abad ke-7
Masehi. Beberapa kerajaan Hindu dan Buddha di Nusantara sudah melakukan
hubungan dagang dan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Timur Tengah.
Bukti-bukti arkeologis yang mendukung ke arah itu ditemukan di Laut Jawa dekat
Cirebon. Di antara komoditi perdagangan yang asalnya dari Timur Tengah ditemukan
indikator “keIslaman” yang berupa sebuah cetakan tangkup (mould) yang bertulisan
asma‘ul husnah.
Page 4 of 12
Tradisi besar (Islam) adalah doktrin-doktrin original Islam yang permanen, atau
setidak-tidaknya merupakan interpretasi yang melekat ketat pada ajaran dasar. Dalam
ruang yang lebih kecil doktrin ini tercakup dalam konsepsi keimanan dan syariah-
hukum Islam yang menjadi inspirasi pola pikir dan pola bertindak umat Islam. Tradisi-
tradisi ini seringkali juga disebut dengan center (pusat) yang dikontraskan dengan peri-
feri (pinggiran).
Dalam istilah lain proses akulturasi antara Islam dan Budaya local ini kemudian
melahirkan apa yang dikenal dengan local genius, yaitu kemampuan menyerap sambil
mengadakan seleksi dan pengolahan aktif terhadap pengaruh kebudayaan asing,
sehingga dapat dicapai suatu ciptaan baru yang unik, yang tidak terdapat di wilayah
bangsa yang membawa pengaruh budayanya. Pada sisi lain local genius memiliki
karakteristik antara lain: mampu bertahan terhadap budaya luar; mempunyai
kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar; mempunyai kemampuan
mengintegrasi unsur budaya luar ke dalam budaya asliu; dan memilkiki
kemampuanmengendalikan dan memberikan arah pada perkembangan budaya
selanjutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Islam bisa masuk ke Nusa Tenggara?
b. Apa nama kerajaan di Nusa Tenggara?
c. Siapa pembangun Kerajaan di Nusa Tenggara?
d. Mengapa Kerajaan di Nusa Tenggara bisa runtuh?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui nama Kerajaan di Nusa Tenggara.
b. Untuk Untuk mengetahui proses masuknya Islam ke Nusa Tenggara.
c. mengetahui nama pembangun Kerajaan di Nusa Tenggara.
d. Untuk mengetahui sebab keruntuhan Kerajaan di Nusa Tenggara.
Page 5 of 12
D. MANFAAT
a. Menambah wawasan tentang masuknya Islam di Nusa Tenggara.
b. Menambah pengetahuan tentang kerajaan di Nusa Tenggara yang ada
maupun yang berjaya.
c. Menambah wawasan terhadap orang yang berjasa menyebar luaskan Islam
di Nusa Tenggara.
d. Mengerti tentang keruntuhan Kerajaan di Nusa Tenggara agar tidak terjadi
keruntuhan lagi di Indonesia.
Page 6 of 12
BAB II
PERKEMBANGAN KERAJAAN
A. AWAL MASUK ISLAM KE NUSA TENGGARA
Diperkirakan sejak abad ke-16 Islam hadir di daerah Nusa Tenggara (Lombok).
Islam di lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kemungkinan
masuknya Islam ke Sumbawa ini dengan melalui Sulawesi, yaitu melalui dakwah para
mubalig dari Makasar antara tahun 1540-1550. Kemudian berkembang kerajaan Islam
di Lombok, salah satunya adalah Kerajaan Selaparang.
Page 7 of 12
Setelah pertempuran sengit tersebut, Kerajaan Selaparang mulai menerapkan
kebijaksanaan baru untuk membangun kerajaannya dengan memperkuat sektor
agraris. Maka, pusat pemerintahan kerajaan kemudian dipindahkan agak ke pedalaman,
di sebuah dataran perbukitan, tepat di desa Selaparang sekarang ini. Dari wilayah kota
yang baru ini, panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar
belakang daratan Pulau Sumbawa dari ujung utara ke selatan dengan sekali sapuan
pandangan. Dengan demikian, semua gerakan yang mencurigakan di tengah lautan akan
segera dapat diketahui. Wilayah ibukota Kerajaan Selaparang inipun memiliki daerah
bagian belakang berupa bukit-bukit persawahan yang dibangun dan ditata rapi,
bertingkat-tingkat hingga ke hutan Lemor yang memiliki sumber mata air yang
melimpah.[8]
C. KESULTANAN BIMA
Bima merupakan kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara.Rajanya yang
pertama masuk Islam ialah Ruma Ma Bata Wadu yang bergelar Sultan Bima I atau
Sultan Abdul Khair(1611-1640).Namun,setelah terus-menerus melakukan perlawanan
terhadap intervensi politik dan monopoli perdagangan VOC.ketika VOC mau
memperbaharui perjanjian dengan Bima pada tahun 1668,Sultan Bima,Tureli
Nggampo,menolaknya.ketika Tambora merampas Kapal VOC pada 1675,raja
Tambora,Kalongkong dan para pembesarnya diharuskan menyerahkan keris-keris
pusakanya kepada Holsteijn.pada tahun 1691,ketika permaisuri Kerajaan Dompu
terbunuh,Sultan Bima ditangkap dan diasingkan ke Makassar sampai meninggal dalam
Penjara.kerajaan-kerajaan di Lombok,Sumbawa,Bima,dan lainnya selama abad XVIII
Page 8 of 12
dan akhir abad itu terus melakukan pemberontakan dan peperangan karena pihak VOC
senantiasa mencampuri urusan pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut,bahkan
menangkapi dan mengasingkan raja-raja yang melawan.
Pembicaraan mengenai sejarah Kesultanan Bima abad XIX dapat diperkaya oleh
gambaran terperinci dalam Syair Kerajaan Bima yang menurut telaah filologi Henri
Chambert-Loir diperkirakan dikarang sebelum tahun 1833, sebelum Raja Bicara abdul
Nabi meletakan Jabatan dan digantikan oleh Putranya. Syair itu dikarang oleh Khatib
Lukman,barang kali pada tahun 1830.Syair itu ditulis dengan huruf Jawa dan berbahasa
Melayu.Syair itu menceritakan empat peristiwa yang terjadi di Bima pada awal abad
XIX,yaitu letusan Gunung Tambora(1815)wafatdan pemakaman Sultan Abdul Hamid
pada mei 1819.serangan bajak laut dan Pemberontakan Sultan Ismail pada 26
November 1819.
Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh
asal Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang
pertama kali memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim
sejak mula.Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke
Lombok dari Sumbawa dan mengajarkan Islam di sana. Hingga kini, beberapa kata di
suku-suku Lombok banyak kesamaannya dengan bahasa Bugis.
Namun, bahaya yang dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul
secara tiba-tiba adalah kekuatan asing, yakni Belanda, yang tentunya sewaktu-waktu
dapat melakukan ekspansi militer. Kekuatan dan tetangga dekat diabaikan, karena
Gelgel yang demikian kuat mampu dipatahkan. Oleh sebab itu, sebelum kerajaan yang
berdiri di wilayah kekuasaannya di bagian barat ini berdiri, hanya diantisipasi dengan
menempatkan laskar kecil di bawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.
Page 9 of 12
Dalam upaya menghadapi masalah yang baru tumbuh dari bagian barat itu, yakni
Kerajaan Gelgel, dan Kerajaan Mataram Karang Asem, maka secara tiba-tiba saja, salah
seorang tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan bernama Arya Banjar Getas
ditengarai berselisih paham dengan rajanya, raja Kerajaan Selaparang, soal posisi pasti
perbatasan antara wilayah Kerajaan Selaparang dan Pejanggik. Arya Banjar Getas
beserta para pengikutnya kemudian memutuskan untuk meninggalkan Selaparang dan
bergabung dengan sebuah ekspedisi militer Kerajaan Mataram Karang Asem (Bali) yang
pada saat itu sudah berhasil mendarat di Lombok Barat. Kemudian dengan segala
taktiknya, Arya Banjar Getas menyusun rencana dengan pihak Kerajaan Mataram
Karang Asem untuk bersama-sama menggempur Kerajaan Selaparang. Pada akhirnya,
ekspedisi militer tersebut telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang. Peristiwa
itu terjadi sekitar tahun 1672 Masehi. Sejak saat itu, Kerajaan Karang Asem menjadi
penguasa tunggal di Lombok.
Page 10 of 12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Islam masuk sekitar abad ke-16 ke daerah Nusa Tenggara (Lombok). Islam di
lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kerajaan Selaparang
adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok. Selaparang merupakan
pusat Kerajaan Islam di Lombok. Selaparang di bawah Pemerintahan Prabu Rangkesari.
Kerajaan Bima merupakan kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara. Rajanya
yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ma Bata Wadu yang bergelar Sultan Bima I atau
Sultan Abdul Khair(1611-1640). Kerajaan Islam di Nusa Tenggara semakin runtuh
karena kedatangan Belanda termasuk tekanan dari VOC.
B. SARAN
Kita tidak boleh melupakan bagaimana Islam (yang sekarang sebagai agama kita)
masuk ke Indonesia. Dan kita harus bersikap lebih kritis terhadap pembelaan negara
agar negara kita tidak runtuh seperti kerajaan-kerajaan Islam yang lampau.
Page 11 of 12
DAFTAR PUSTAKA
Yunus,Mahmud.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta:Mutiara Sumber
Widya,1995.
http//:www. Faktaandalusia.wordpress.com/.../sejarah-awal-islam-n.
http://wartasejarah.blogspot.com/2013/10/kerajaan-islam-di-nusa-tenggara.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Selaparang
http://smakita.net/teori-masuknya-islam/
http://spistai.blogspot.com/
Page 12 of 12