Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Menjelaskan dan Menyimpulkan Tafsir tentang Nabi Muhammad SAW


Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tafsir I

Disusun oleh :
Kelompok 3

A. Muh.Syukur 2201010012
Fahmi Mubarak 2201010010
Irna Widia Musvita 2201010007

Dosen Pengampu:
Yusran Adi, S.Ud., M.Pd.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata‟ala yang telah memberikan
kasih sayang dan pengetahuan juga kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula shalawat mari kita panjatkan kepada
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam yang dengan usaha beliau kita sebagai
umat Islam dapat terlepas dari kebutaan ilmu pengetahuan dan dengan leluasa
menuntut ilmu.

Terlepas dari segala dari itu semua, penulis sadar sepenuhnya bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari tatanan bahasa maupun kalimat.
Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca. sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Insha Allah.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat dan membuka wawasan kepada para pembaca juga penulis sendiri.

Palopo, 3 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

A. Biografi Nabi Muhammad ...................................................................... 2


B. Tafsir Nabi Muhammad SAW ................................................................ 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7

A. Simpulan ................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tetapi beliau diberikan
oleh Allah banyak sekali keutamaan baik itu mukjizat irhash dan lain
sebagainya. Beliau juga termasuk rasul yang diberi gelar ulul azmi karena
kesabaran dan ketabahan beliau menghadapi berbagai macam karakter kaum
kafir Quraisy pada masanya, bahkan beliau pernah dilempari batu oleh anak
kecil yang diperintahkan oleh orang tua mereka karena menolak keras agama
yang di bawah oleh nabi Muhammad SAW yaitu Islam.
Banyak hal hal yang perlu kita dalami lagi tentang Rasulullah SAW
seperti tafsir mengenai beliau, ayat-ayat yang berbicara tentang nabi
Muhammad SAW dan masih banyak lagi. Maka dari itu penulis ingin
membahas mengenai tafsiran tafsiran tentang nabi Muhammad SAW, selain itu
pembahasan ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir I.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi nabi Muhammad
2. Bagaimana penafsiran nabi Muhammad SAW menurut mufassir dalam
ayat-ayat al-Qur‟an
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui biografi nabi Muhammad
2. Mengetahui penafsiran nabi Muhammad SAW menurut mufassir dalam
ayat-ayat al-Qur‟an

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Nabi Muhammad


Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari senin, 12 Rabiul Awal
pada tahun 571M. Nabi Muhammad lahir dari ibu yang bernama Aminah
dan bapaknya bernama Abdullah.1
Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu
Thalib. Rasulullah diasuh oleh ibu susuannya yang bernama Halimah binti
Sa‟diyah selama 3 tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, cerdas
dan bersikap adil pada masanya.Pada masa remajanya, nabi Muhammad
terjaga dari perbuatan yang merugikan.
Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya
semakin menekuni dunia bisnis. Nabi pun berdagang dengan kawan
terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib. Barulah pada saat berusia 25 tahun,
Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yakni Siti
Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari
dunia perniagaan. Perempuan ini biasa membiayai kafilah perdagangan
Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan bersama
komplotannya. Hal ini menjadi alasan bagi mereka berdua dalam
melakukan perjalanan.
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan mereka berdua,
membuat Khadijah merasa kian tertarik.2 Perempuan ini akhirnya
mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk
menyampaikan keinginannya yakni melamar Muhammad.

1 1
Agen, Dianawati, Kisah Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Wahyu Media, 2008), 10.

2
Firman, Amir dan Leny Ms Tomagola. “Pendidikan Karakter dalam Islam,” Jurnal Ilmiah
Kendaraan Pendidikan 8, no. 20 (2022): 353-359.

2
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada
paman-pamannya. Salah satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib
lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad untuk
melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi
berusia 28 tahun.
Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan
beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya terlihat bersinar
dan bersih. Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran Allah yang
menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi
sampai akhir zaman.
Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat
Jibril menghampirinya. Rasul pun sedang menyendiri di dalam Gua Hira
tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama yang ia bawakan
dari Allah yakni Surah Al – „Alaq 1 – 4.
Ada banyak kisah menarik dari Rasulullah, karena beliau diberi
banyak mukjizat oleh Allah. Salah satu yang menarik dari Rasulullah
adalah yang mana ketika itu Abu Thalhah serta istrinya sempat mendengar
Muhammad sedang ada dalam keadaan lemas. Keduanya lalu memutuskan
untuk mengundang Nabi makan di rumahnya. Nyatanya Rasulullah datang
dengan mengajak banyak sahabatnya bahkan mencapai 70 sampai 80
orang.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan
banyaknya orang yang datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum
mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan secara bergantian
sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya
orang yang datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum
mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan secara bergantian
sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
Rasulullah terus mendakwahkan agama Islam, beliau menerima
banyak macam respon dari orang yang didakwahinya, tak sedikit yang

2
3

menolak dakwah bahkan sampai ada yang melempari Rasulullah dengan


batu dan kotoran manusia seperti yang diceritakan di latar belakang
makalah ini, tetapi sebagai Rasul yang mendapat gelar ulul azmi beliau
selalu bersabar atas segala perbuatan kaumnya kepadanya, bahkan
Rasulullah SAW meminta doa kepada Allah “Ya Allah mereka orang yang
tidak tahu, janganlah engkau menghukumnya jikalau memang ia tidak bisa
memeluk agama Islam semoga anak cucu merekalah nanti yang akan
memeluk agama Islam.”
Seiring berjalannya waktu, Rasulullah pun semakin berumur,
terjadilah peristiwa sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan
dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati
pula.”.

Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah.3


Beliau sakit kepala dan demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh
meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah
akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah
dengan badan sudah lemah. Singkat cerita Rasulullah pun meninggal
dunia.
B. Tafsir Nabi Muhammad SAW
1. Rasulullah Sebagai Teladan (Q.S. Al-Ahzab 21)
a. Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah

3
Syarif, Hidayat, Mengajak Mati Rasulullah, (Jakarta: Puspa Swara, 2011), 110.
4

            

    

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Ayat diatas mengarah kepada orang-orang beriman, memuji sikap
mereka yang meneladani nabi Muhammad SAW.4 Ayat di atas
menyatakan “Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah”
yakni nabi Muhammad SAW “Suri teladan yang baik bagimu” yakni
“Bagi orang yang mengharap rahmat kasih sayang Allah” dan kebahagiaan
hari akhir, serta teladan bagi mereka yang berzikir kepada Allah dan
menyebut namanya dengan banyak baik dalam suasana maupun senang.
Ayat ini juga merupakan kecaman kepada orang munafik yang
mengaku Islam, tetapi tidak mencerminkan Islam. Kecaman itu di

kesankan () laqad. Seakan-akan ayat itu mengatakan “Kamu telah

melakukan banyak kedurhakaan, padahal sesungguhnya di tengah kamu


semua ada nabi Muhammad SAW yang mestinya kamu teladani. “

Kalimat (     ) liman kana yarjullaha

waliyaumal akhir, kalimat ini berfungsi menjelaskan sifat Rasulullah yang


mustinya diteladani orang-orang yang mengaku beriman.

Kata (  ) uswah atau iswah berarti teladan. Pakar tafsir Al-Zamakhzan

ketika menafsirkan ayat diatas, ada dua kemungkinan tentang maksud ke

4
Quraish, Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al
Qurán. (Tanggerang: Penerbit Lentera Hati, 2008), 242.
5

teladanan yang terdapat pada Rasul. Pertama dalam arti keperibadian


beliau secara keseluruhan adalah teladan. Kedua dalam artian bahwa
terdapat dalam kepribadian beliau ada hal yang patut di teladani.
Ayat ini turun di saat Perang Khandaq, yang dimana rasulullah
SAW memberikan perilaku yang perlu diteladani. Antara lain beliau
menggali parit dan memberikan semangat serta menyanyikan lagu
perjuangan dan pujian kepada Allah.
Walaupun ayat ini berbicara dalam konteks Perang Khandaq, tetapi
ayat ini mencakup kewajiban meneladani akhlak beliau walau di luar
konteks tersebut.
b. Menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) dalam
tafsir Al-Azhar
Buya Hamka menafsirkan ayat ini menjelaskan secara rinci akhlak
Rasulullah pada masa Perang Khandaq yang dimana para sahabat
banyak yang bergoncang pikirannya, pengecut, munafik, tidak berani
bertanggungjawab, karena takut melihat musuh yang banyak akan
menyeruh.5 Ada juga yang mempunyai pendirian tetap karena melihat
sikap dan tingkah laku Rasulullah dalam memimpin.
Beliau memikirkan bagaimana cara bertahan sehingga musuh
sebanyak itu tidak masuk menyeruh kedalam kota. Karena seandainya
mereka berhasil menyerbu Madinah, maka hancurlah Islam dalam
kandangnya sendiri. Beliau sendirilah yang memimpin menggali parit
bersama-sama sahabat yang lain.
Rasulullah SAW membakar semangat para sahabat yang bekerja
siang dan malam menggali tanah dan menghancurkan batu-batu
dengan cara menyanyikan syair-syair dan pujian kepada Allah.

5
Buya, Hamka, Tafsir Al-Azhar. (Jakarta: Gema Insani, 2015), 45.
6

Maka janganlah kita menyamakan Rasulullah SAW ketika


memimpin penggalian parit pada saat Perang Khandaq dan lain-lain
pemimpin-pemimpin atau orang-orang besar yang ketiaka meletakkan
batu pertama kehendak mendirikan gedung baru, atau menggunting
pita ketika sebuah kantor akan dibuka.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari penjelasan- penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar para mufassir terkhusus M. Quraish Shihab dan Buya
Hamka beranggapan bahwa:
1. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang patut kita teladani‟
2. Allah telah menurunkan ayat ini pada saat Perang Khandaq, namun
ayat ini juga mengandung makna yang tersirat bahwa kita
meneladani Rasulullah SAW bukan hanya saat peristiwa Perang
Khandaq terjadi akan tetapi seluruh tingkah laku atau perbuatan
Rasulullah Saw patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik
menyangkut masalah agama maupun masalah lainnya.
3. Dan adapun ayat yang menegaskan bahwa harusnya Nabi
Muhammad SAW diteladani, karena banyak sahabat yang
melakukan kedurhakaan pada saat itu, padahal Rasulullah ada di
sisi mereka yang mestinya beliau patut di contohi
B. Saran
Penulis tentunya menyadari bahwa dalam maklah ini masih banyak
yang perlu dibenahi, utamanya dalam jumlah referensi yang digunakan
sebagai rujukan maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Dianawati, Agen. Kisah Nabi Muhammad SAW. Jakarta: Wahyu Media, 2008.
Amir, Firman, dan Leny Ms Tomagola. “Pendidikan Karakter dalam Islam,”
Jurnal Ilmiah Kendaraan Pendidikan 8, no. 20 (2022): 353-359.
Hidayat, Hidayat. Mengajak Mati Rasulullah, Jakarta: Puspa Swara, 2011.
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al
Qurán.Tanggerang. Penerbit Lentera Hati: 2022.
Hamka, Buya. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani, 2015.

Anda mungkin juga menyukai