Disusun oleh :
Kelompok 3
A. Muh.Syukur 2201010012
Fahmi Mubarak 2201010010
Irna Widia Musvita 2201010007
Dosen Pengampu:
Yusran Adi, S.Ud., M.Pd.
Terlepas dari segala dari itu semua, penulis sadar sepenuhnya bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari tatanan bahasa maupun kalimat.
Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca. sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Insha Allah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Simpulan ................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tetapi beliau diberikan
oleh Allah banyak sekali keutamaan baik itu mukjizat irhash dan lain
sebagainya. Beliau juga termasuk rasul yang diberi gelar ulul azmi karena
kesabaran dan ketabahan beliau menghadapi berbagai macam karakter kaum
kafir Quraisy pada masanya, bahkan beliau pernah dilempari batu oleh anak
kecil yang diperintahkan oleh orang tua mereka karena menolak keras agama
yang di bawah oleh nabi Muhammad SAW yaitu Islam.
Banyak hal hal yang perlu kita dalami lagi tentang Rasulullah SAW
seperti tafsir mengenai beliau, ayat-ayat yang berbicara tentang nabi
Muhammad SAW dan masih banyak lagi. Maka dari itu penulis ingin
membahas mengenai tafsiran tafsiran tentang nabi Muhammad SAW, selain itu
pembahasan ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir I.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi nabi Muhammad
2. Bagaimana penafsiran nabi Muhammad SAW menurut mufassir dalam
ayat-ayat al-Qur‟an
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui biografi nabi Muhammad
2. Mengetahui penafsiran nabi Muhammad SAW menurut mufassir dalam
ayat-ayat al-Qur‟an
1
BAB II
PEMBAHASAN
1 1
Agen, Dianawati, Kisah Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Wahyu Media, 2008), 10.
2
Firman, Amir dan Leny Ms Tomagola. “Pendidikan Karakter dalam Islam,” Jurnal Ilmiah
Kendaraan Pendidikan 8, no. 20 (2022): 353-359.
2
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada
paman-pamannya. Salah satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib
lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad untuk
melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi
berusia 28 tahun.
Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan
beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya terlihat bersinar
dan bersih. Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran Allah yang
menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi
sampai akhir zaman.
Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat
Jibril menghampirinya. Rasul pun sedang menyendiri di dalam Gua Hira
tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama yang ia bawakan
dari Allah yakni Surah Al – „Alaq 1 – 4.
Ada banyak kisah menarik dari Rasulullah, karena beliau diberi
banyak mukjizat oleh Allah. Salah satu yang menarik dari Rasulullah
adalah yang mana ketika itu Abu Thalhah serta istrinya sempat mendengar
Muhammad sedang ada dalam keadaan lemas. Keduanya lalu memutuskan
untuk mengundang Nabi makan di rumahnya. Nyatanya Rasulullah datang
dengan mengajak banyak sahabatnya bahkan mencapai 70 sampai 80
orang.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan
banyaknya orang yang datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum
mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan secara bergantian
sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya
orang yang datang. Nabi pun mendoakan makanannya sebelum
mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan secara bergantian
sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
Rasulullah terus mendakwahkan agama Islam, beliau menerima
banyak macam respon dari orang yang didakwahinya, tak sedikit yang
2
3
3
Syarif, Hidayat, Mengajak Mati Rasulullah, (Jakarta: Puspa Swara, 2011), 110.
4
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Ayat diatas mengarah kepada orang-orang beriman, memuji sikap
mereka yang meneladani nabi Muhammad SAW.4 Ayat di atas
menyatakan “Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah”
yakni nabi Muhammad SAW “Suri teladan yang baik bagimu” yakni
“Bagi orang yang mengharap rahmat kasih sayang Allah” dan kebahagiaan
hari akhir, serta teladan bagi mereka yang berzikir kepada Allah dan
menyebut namanya dengan banyak baik dalam suasana maupun senang.
Ayat ini juga merupakan kecaman kepada orang munafik yang
mengaku Islam, tetapi tidak mencerminkan Islam. Kecaman itu di
Kalimat ( ) liman kana yarjullaha
Kata ( ) uswah atau iswah berarti teladan. Pakar tafsir Al-Zamakhzan
4
Quraish, Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al
Qurán. (Tanggerang: Penerbit Lentera Hati, 2008), 242.
5
5
Buya, Hamka, Tafsir Al-Azhar. (Jakarta: Gema Insani, 2015), 45.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan- penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar para mufassir terkhusus M. Quraish Shihab dan Buya
Hamka beranggapan bahwa:
1. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang patut kita teladani‟
2. Allah telah menurunkan ayat ini pada saat Perang Khandaq, namun
ayat ini juga mengandung makna yang tersirat bahwa kita
meneladani Rasulullah SAW bukan hanya saat peristiwa Perang
Khandaq terjadi akan tetapi seluruh tingkah laku atau perbuatan
Rasulullah Saw patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik
menyangkut masalah agama maupun masalah lainnya.
3. Dan adapun ayat yang menegaskan bahwa harusnya Nabi
Muhammad SAW diteladani, karena banyak sahabat yang
melakukan kedurhakaan pada saat itu, padahal Rasulullah ada di
sisi mereka yang mestinya beliau patut di contohi
B. Saran
Penulis tentunya menyadari bahwa dalam maklah ini masih banyak
yang perlu dibenahi, utamanya dalam jumlah referensi yang digunakan
sebagai rujukan maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Dianawati, Agen. Kisah Nabi Muhammad SAW. Jakarta: Wahyu Media, 2008.
Amir, Firman, dan Leny Ms Tomagola. “Pendidikan Karakter dalam Islam,”
Jurnal Ilmiah Kendaraan Pendidikan 8, no. 20 (2022): 353-359.
Hidayat, Hidayat. Mengajak Mati Rasulullah, Jakarta: Puspa Swara, 2011.
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al
Qurán.Tanggerang. Penerbit Lentera Hati: 2022.
Hamka, Buya. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani, 2015.