Disusun oleh :
Kelompok 3
Nama NPM
Firdawan 1931020099
Khalid Noor Hasan 1931020027
Sayid Nizar 1931020054
Semester 2 / Kelas A
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah serta
Inayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan
tak lupa pula, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda nabi besar
kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang dengan tersyiarnya agama islam seperti sekarang
ini.
Dalam penulisan Makalah ini kami sadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisanya, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis kelompok 3
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................Latar Belakang. .1
1.2.......................................................................Rumusan Masalah. .1
1.3.........................................................................................Tujuan. .2
BAB II PEMBAHASAN
3.1...........................................................................Kesimpulan 11
3.2......................................................................................Saran 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12
III
BAB I
PENDAHULUAN
Muhammad diutus sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir, Beliau telah
menjandi contoh bagi umat manusia dalam semua segi kehidupan. Di dalam
dirinya telah terpatri segi-segi kehidupan yang tidak hanya menyangkut sisi
ukhrowi, tetapi juga sisi duniawi. Beliau merupakan pribadi yang multi komplek,
memiliki wawasan yang luas, sekalipun beliau seorang yang ummi.
Muhammad merupakan sosok yang punya kemampuannya menciptakan
masyarakat Arab yang semula hidup dalam kondisi yang retak, terpecah-pecah
berdasarkan suku menjadi sebuah masyarakat madani yang tentram dan dinamis.
Keretakan yang ada di dunia Arab saat itu kerap kali menimbulkan konflik dan
peperangan di kalangan mereka. Selain itu masyarakat Arab juga hidup dalam
keditaktoran, hukum tidak berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok terhormat,
tetapi sebaliknya hukum akan berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok lemah.
Sesembahan mereka adalah berhala yang dibuat mereka sendiri. Fatalnya lagi,
mereka beranggapan, bahwa perbuatannya itu merupakan tradisi yang turun
temurun dan dianggap sebagai kebenaran. Kondisi ini mampu diubah Nabi
menjadi dinamis, berkeadilan dan bertuhan hanya kepada Allah SWT dalam
waktu yang relatif singkat.1
1
Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam Peradigma Teks, Reflektif, dan
Filosofis, (Surabaya: IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 2016), hal. 9
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah Nabi Muhammad
1.3.2 Untuk mengetahui masa kerasulan dan dakwah Nabi
1.3.3 Untuk mengatahui pembangun masyarakat islam dan pembentukan negara
di Madinah
1.3.4 Untuk mengetahui sejarah peperangan dalam islam
1.3.5 Wafatnya nabi Muhammad SAW
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Nabi Muhammad Sampai Diangkat Rasulullah
Muhamad lahir di Mekkah pada hari senin pagi 12 Rabi’ul awal bertepatan
dengan tanggal 20 April tahun 571 M. Tahun kelahiran Nabi dikenal dengan
tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan abrahah dengan menunggangi gajah
menyerbu mekkah ingin menghancurkan ka’bah, Ayahnya bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Dikisahkan,
bahwa anak-anak Hasyim ini adalah keluarga yang berkedudukan sebagai
penyedia dan pemberi air minum bagi para jamaah haji yang dikenal dengan
sebutan Siqayah al- Hajj. Sedangkan ibunda Nabi Muhammad adalah Aminah
binti Wahab, adalah keturunan Bani Zuhrah. Kemudian, nasab atau silsilah ayah
dan ibunda Nabi bertemu pada Kilab ibn Murrah.2
3
Dalam usia muda Nabi Muhammad hidup sebagai penggembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan penggembalaan
ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung. Pemikiran dan
perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga
dia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu
sejak muda dia sudah dijuluki alamin, orang yang terpercaya.4
Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan
cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad
yang jujur, cakap. Dari pernikahan dengan khadijah, dikaruniai enam orang anak,
dua putra dan empat putrid: Qasim, Abbudullah, Zainab, Ruqayah, Ummu
Kulsum, Dan Fatimah.5
4
beliau. Ketika beliau tidur kemudian turun ayat Al-Muddatsir.6 Kemudian beliau
menyampaikan kepada istrinya tentang perintah Jibril untuk menyampaikan
dakwahnya kepada umatnya. Kemudian beliau bertanya kembali umatnya itu yang
mana. Dengan demikian wahyu yang turun kedua ini merupakan penobatan
Rasulullah sebagai utusan Allah. Untuk mengawali dakwah Rasulullah SAW ada
berbagai metode dakwah yang dilakukan oleh beliau diantaranya:
2.2.1 Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi
Pada masa ini Rasulullah Saw melakukan dakwah secara diamdiam
dilingkungan keluarga sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Mula-mula
yang masuk Islam pertama kali adalah istri Rasulullah kemudian saudara
sepupunya Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar ash-Shidiq, Zaid bekas budak
yang menjadi anak angkatnya, Ummu Aiman pengasuh Nabi semenjak
ibunya masih hidup.6 Kemudian dilanjutkan oleh Ustman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqasah dan
Thalhah bin Ubaidillah mereka dibawa kehadapan Nabi dan mengikrarkan
untuk memeluk Islam dihadapan Nabi sendiri. Pada persiapan dakwah
yang berat maka dakwah pertama beliau mempersiapkan mental dan
moral. Oleh sebab itu beliau mengajak manusia atau umatnya untuk:
a. Mengesakan Allah
b. Mensucikan dan membersihkan jiwa dan hati
c. Menguatkan barisan
d. Meleburkan kepentingan diri di atas kepentingan jamaah.7
5
undangan mulai mendengarkan perkataan Rasulullah namun tak satupun
dari mereka yang meresponnya secara positif. Hal tersebut tidak membuat
Rasulullah dan para sahabatnya patah arah, tetapi membuat Rasulullah dan
para sahabatnya semangat dan dakwahnya semakin diperluas hingga suatu
ketika Rasulullah mengadakan pidato.7
7
Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta:
PERDANA PUBLISHING, 2015) hal. 14-15
8
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 39-40
6
dipimpin Ubaidah bin Haris, Hamzah, Ali bin Abi Thalib. Pertempuran
dimenangkan oleh kaum Muslimin.
2.4.2 Perang Uhud
Pada bulan Sya’ban 3 H, dikaki gunung uhud. Sebab kaum Quraisy ingin
balas dendam dalam perang badar. Pasukanya Quraisy dipimpin Abu
Sufyandan Khalid bin Walid. Pada awalnya pasukan Islam menang,
karena godaan harta perang, pasukan islam lengah, pasuka Quraisy
kemudia menyerang dan kaum Muslmin kalah.
2.4.3 Perang Khandaq
Pada bulan Syawal 5 H, di Madinah, sekitar madinah di gali parit
(khandaq), ide Salman Al Farisi untuk mempertahankan dari serangan
musuh. Perang ini di menangkan oleh kaum muslimin.
2.4.4 Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 628 M/ 6 H, perjanjian dengan penduduk Makkah, Januari 630
M (8 H). Umat Islam berhasil menaklukkan kota Makkah/Fathu Makkaj.
2.4.5 Perang Khaibar
Pada tahun 7 H, di Khaibar, antara kaum Muslimin melawan kaum
Yahudi, Nabi Muhammad membawa 1.600 pasuka dipimpin oleh Ali bim
Abi Thalib, setelah mengepung selama 6 hari, pasukan islampun menang.
2.4.6 Perang Mu’tah
Pada tahun 8 H, di desa Mu’tah. Sebab: menuntut kekejaman raja Ghassan
yang membunuh utusan yang dikirim nabi dalam rangka dakwah Islam.
Pasukan 3000 orang dipmpin oleh Zaid bin Haritsah. Pasukan Ghassa
200.000 orang. Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik
pasukannya kembali menuju madinah.
2.4.7 Perang Hunain
Pada tahun 8 H, di lembah Hunain, sebab; masih ada suku Arab yang
menentang yaitu Bani Tsaqif di Thaif dan Bani Hawaizan, meskipun
Makkah telah di taklukkan. Mereka ingin menuntut atas jatuhnya berhala
oleh nabi. 12.000 orang pasukan Islam dipimpin oleh Nabi sendiri.
Dengan ditaklukkannya Bani Hawaizan dan Bani Tsaqif, berarti seluruh
jazirah Arab berada dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.
7
2.4.8 Perang Tabuk
Pada tahun 9 H, didaerah Tabuk, sebab: Heraklius bergabung dengan Bani
Ghassan dan Bani Lachmides menyusun pasukan besar untuk menghadapi
Islam. Nabimenyusun pasukan dalam jumlah besar pula. Tentara Romawi
akhirnya minder dan menarik diri ke daerahnya masing-masing. Tabuk.
Beliau mengadakan perjanjian dengan penduduk setempat sehingga daerah
tersebut menjadi daerah Islam perang Tabuk merupakan perang terakhir
yang diikuti Rasulullah.
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nimkat- Ku, dan telah Ku-ridhoi islam itu
menjadi agama bagimu.”
Haji kali ini di beri nama “ Haji Wada”(haji perpisahan karena ini adalah
haji Rasulullah yang terakhir kalinya dan sempurnalan kerasulan Muhammad
SAW. Nabi Muhammad menyampaikan Khutbahnya, yang isinya antara lain:
8
Larangan menumpahkan darah kecuali dengan cara yang hak dan larangan
mengambil harta orang lain dengan cara bathil, karena nyawa dan harta
adalah suci.
Larangan riba dan larangan menganiaya satu sama lainnya.
Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik dan lembut dan perintah
untuk menjauhi dosa.
Semua pertempuran di zaman Jahiliyah harus saling di maafkan.
Balas dendam dengan tebusan darah tidak lagi di benarkan.
Persaudaraan dan permsamaan manusia harus di tegakkan, hamba sahaya
diperlakukan dengan baik.
Umat Islam harus selalu berpegang teguh pada dua sumber yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi.
9
Dari perjalanan sejarah peran ganda yaitu selain sebagai pemimpin agama juga
sebagai pemimpin Negara. Hanya sebelas tahun beliau menjadi pemimpin politik.
Beliau berhasil menundukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaanya.9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
9
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 40-52
10
Setelah menerima wahyu kedua, rasulullah menerima tugas yang diminta
pada dirinya. Maka mulailah diam-diam mengajak orang memeluk Islam., Mula-
mula untuk keluarga keudian para sahabat dekat. Setelah Nabi Muhammad SAW
melakukan dakwah yang bertindak rahasia, Allah SWT meminta kepada Nabi
untuk berdaulat dengan teang-teangan, yaitu dengan menurunkan ayatnya (QS Al
Hijr 15: 94) yang mendukung: "lalu sampaikanlah oleh mu" Untuk mu) dan
berpalinglah dari orang-orang musrik ”.
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi
menjadi pemimpin penduduk kota itu. Kedudukannya sebagai Rasul secara
otomatis merupakan Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan
negara baru itu, Nabi segera menempatkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat.
3.2. Saran
Demikianlah Penyusunan makalah ini disusun, sebagai cacatan penutup
bahwa pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada
karya tulis ini, olehnya itu pemakalah berharap agar ada kritik, saran atau
masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini. Mohon maaf
jika sekiranya apa yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-
Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012).
11
Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta:
PERDANA PUBLISHING, 2015).
Ali Sodiqin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta:
LESFI, 2009).
Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: IAIN Aceh 2016).
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1997).
Ahmad al-Usairi, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta:
Akbar Media Sarana, 2003).
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, cet. I, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004).
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Jahdan Ibn Human
(Yogyakarta; Kota Kembang. 1995).
Subarman Munir. Sejarah Peradaban Islam Klasik, (Cirebon: Pengger Prass 2008).
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana 2003).
12