Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGGAN ISLAM MASA

NABI MUHAMMAD SAW


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
dengan dosen pengampu : Nofrizal,M.A.

Disusun oleh :
Kelompok 3
Nama NPM
Firdawan 1931020099
Khalid Noor Hasan 1931020027
Sayid Nizar 1931020054
Semester 2 / Kelas A

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah serta
Inayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan
tak lupa pula, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda nabi besar
kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang dengan tersyiarnya agama islam seperti sekarang
ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sejarah


Peradaban Islam. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu Nofrizal, M.A, dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Dalam penulisan Makalah ini kami sadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisanya, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar lampung, 21 Februari 2020

Penulis kelompok 3

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................I

KATA PENGANTAR.............................................................................II

DAFTAR ISI..........................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

1.1............................................................................Latar Belakang. .1
1.2.......................................................................Rumusan Masalah. .1
1.3.........................................................................................Tujuan. .2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.............Sejarah Nabi Muhammad Sampai Diangkat Rasulullah. .3


2.2........................................... Masa Kerasulan Dan Dakwah Nabi.....................4
2.3.......Membangun Masyarakat Islam Dan Pembentukan Negara
Madinah...................................................................................6
2.4............................................................Peperangan Dalam Islam. .6
2.5..............................................Wafatnya Nabi Muhammad SAW. .8

BAB III PENUTUP

3.1...........................................................................Kesimpulan 11
3.2......................................................................................Saran 11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Muhammad diutus sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir, Beliau telah
menjandi contoh bagi umat manusia dalam semua segi kehidupan. Di dalam
dirinya telah terpatri segi-segi kehidupan yang tidak hanya menyangkut sisi
ukhrowi, tetapi juga sisi duniawi. Beliau merupakan pribadi yang multi komplek,
memiliki wawasan yang luas, sekalipun beliau seorang yang ummi.
Muhammad merupakan sosok yang punya kemampuannya menciptakan
masyarakat Arab yang semula hidup dalam kondisi yang retak, terpecah-pecah
berdasarkan suku menjadi sebuah masyarakat madani yang tentram dan dinamis.
Keretakan yang ada di dunia Arab saat itu kerap kali menimbulkan konflik dan
peperangan di kalangan mereka. Selain itu masyarakat Arab juga hidup dalam
keditaktoran, hukum tidak berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok terhormat,
tetapi sebaliknya hukum akan berfungsi ketika yang bersalah itu kelompok lemah.
Sesembahan mereka adalah berhala yang dibuat mereka sendiri. Fatalnya lagi,
mereka beranggapan, bahwa perbuatannya itu merupakan tradisi yang turun
temurun dan dianggap sebagai kebenaran. Kondisi ini mampu diubah Nabi
menjadi dinamis, berkeadilan dan bertuhan hanya kepada Allah SWT dalam
waktu yang relatif singkat.1

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Sejarah Nabi Muhammad
1.2.2 Masa kerasulan dan dakwah Nabi
1.2.3 Membangun masyarakat islam dan pembentukan negara Madinah
1.2.4 Peperangan dalam islam
1.2.5 Wafatnya nabi Muhammad SAW

1
Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam Peradigma Teks, Reflektif, dan
Filosofis, (Surabaya: IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 2016), hal. 9

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah Nabi Muhammad
1.3.2 Untuk mengetahui masa kerasulan dan dakwah Nabi
1.3.3 Untuk mengatahui pembangun masyarakat islam dan pembentukan negara
di Madinah
1.3.4 Untuk mengetahui sejarah peperangan dalam islam
1.3.5 Wafatnya nabi Muhammad SAW

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Nabi Muhammad Sampai Diangkat Rasulullah

Muhamad lahir di Mekkah pada hari senin pagi 12 Rabi’ul awal bertepatan
dengan tanggal 20 April tahun 571 M. Tahun kelahiran Nabi dikenal dengan
tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan abrahah dengan menunggangi gajah
menyerbu mekkah ingin menghancurkan ka’bah, Ayahnya bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Dikisahkan,
bahwa anak-anak Hasyim ini adalah keluarga yang berkedudukan sebagai
penyedia dan pemberi air minum bagi para jamaah haji yang dikenal dengan
sebutan Siqayah al- Hajj. Sedangkan ibunda Nabi Muhammad adalah Aminah
binti Wahab, adalah keturunan Bani Zuhrah. Kemudian, nasab atau silsilah ayah
dan ibunda Nabi bertemu pada Kilab ibn Murrah.2

Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi


memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang
punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau
ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada
usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul
Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan
selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan
karismatiknya di kalangan kaum Quraish.

Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke


Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang
bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad
tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan
jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan
membunuhnya.3
2
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 31-32.
3
Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: IAIN Aceh 2016), hal. 10.

3
Dalam usia muda Nabi Muhammad hidup sebagai penggembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan penggembalaan
ini dia menemukan tempat untuk berfikir dan merenung. Pemikiran dan
perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga
dia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu
sejak muda dia sudah dijuluki alamin, orang yang terpercaya.4
Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan
cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad
yang jujur, cakap. Dari pernikahan dengan khadijah, dikaruniai enam orang anak,
dua putra dan empat putrid: Qasim, Abbudullah, Zainab, Ruqayah, Ummu
Kulsum, Dan Fatimah.5

2.2 Masa Kerasulan Dan Dakwah Nabi


Pada malam senin 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriyah bertepatan
dengan 6 Agustus 610 M. ketika itu Nabi Muhammad berkhalwat di Gua Hira dan
Allah mengutus Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama yaitu surat al-Alaq.
Ketika selesai menerima wahyu Nabi Muhammad pulang dengan kondisi
menggigil ketakutan. Beliau meminta aga istrinya menyelimuti beliau kemudian
menceritakan kejadian yang terjadi di Gua Hira. Sebagai seorang istri yang
sholehah dalam kondisi apapun selalu berusaha menenangkan hati suaminya,
begitulah yang dilakukan oleh Khadijah. Khadijah berusaha menenangkan hati
Rasulullah yang sangat mengalami kegalauan pada saat itu. Setelah menenangkan
Rasulullah, Khadijah pergi untuk menemui Waraqah ibn Naufal. Waraqah adalah
paman Siti Khadijah, beliau adalah seorang Nasrani yang banyak mengetahui
naskah-naskah kuno.
Siti Khadijah menceritakan kejadian yang dialami oleh suaminya
kemudian Waraqah mengatakan bahwa yang datang itu adalah Namus (Jibril).
Kemudian dia menjelaskan disuatu saat nanti beliau akan diusir oleh kaumnya
dari kampung halamannya sendiri. Ia berharap masih hidup pada masa sulit
Rasulullah dan akan memberikan pertolongan yang sungguh-sungguh kepada
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997), hal.17.
5
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 33

4
beliau. Ketika beliau tidur kemudian turun ayat Al-Muddatsir.6 Kemudian beliau
menyampaikan kepada istrinya tentang perintah Jibril untuk menyampaikan
dakwahnya kepada umatnya. Kemudian beliau bertanya kembali umatnya itu yang
mana. Dengan demikian wahyu yang turun kedua ini merupakan penobatan
Rasulullah sebagai utusan Allah. Untuk mengawali dakwah Rasulullah SAW ada
berbagai metode dakwah yang dilakukan oleh beliau diantaranya:
2.2.1 Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi
Pada masa ini Rasulullah Saw melakukan dakwah secara diamdiam
dilingkungan keluarga sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Mula-mula
yang masuk Islam pertama kali adalah istri Rasulullah kemudian saudara
sepupunya Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar ash-Shidiq, Zaid bekas budak
yang menjadi anak angkatnya, Ummu Aiman pengasuh Nabi semenjak
ibunya masih hidup.6 Kemudian dilanjutkan oleh Ustman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqasah dan
Thalhah bin Ubaidillah mereka dibawa kehadapan Nabi dan mengikrarkan
untuk memeluk Islam dihadapan Nabi sendiri. Pada persiapan dakwah
yang berat maka dakwah pertama beliau mempersiapkan mental dan
moral. Oleh sebab itu beliau mengajak manusia atau umatnya untuk:
a. Mengesakan Allah
b. Mensucikan dan membersihkan jiwa dan hati
c. Menguatkan barisan
d. Meleburkan kepentingan diri di atas kepentingan jamaah.7

2.2.2 Dakwah terang-terangan


Langkah dakwah selanjutnya menyeru masyarakat secara umum. Nabi
menyerukan kepada bangsawan dan seluruh masyarakat Quraisy. Pada
awalnya Nabi hanya berdakwah pada penduduk Makkah dan dilanjutkan
pada penduduk diluar Makkah secara terang-terangan. Rasulullah gencar
mempublikasikan agar orang masuk Islam, kemudian pada masa itu beliau
mengajak segenap umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dilain
waktu, acara jamuan tersebut diadakan kembali. Kali ini para tamu
6
Ali Sodiqin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta: LESFI,
2009), hal. 24.

5
undangan mulai mendengarkan perkataan Rasulullah namun tak satupun
dari mereka yang meresponnya secara positif. Hal tersebut tidak membuat
Rasulullah dan para sahabatnya patah arah, tetapi membuat Rasulullah dan
para sahabatnya semangat dan dakwahnya semakin diperluas hingga suatu
ketika Rasulullah mengadakan pidato.7

2.3 Membangun Masyarakat Islam Dan Pembentukan Negara Madinah


Dengan hijrahnya Nabi ke Yastrib kemudian berganti nama madinah al-
Munawwarah atau disebuat dengan Madinah (kota yang bercahaya), Nabi segera
meletakkan dasar-dasar masyarakat islam. Nabi resmi menjadi pemimpin
penduduk kota ini (pemimpin negara) sekaligus pemimpin agama islam. Dasar-
dasar kehidupan masyarakat islam atau yang sering disebut konstitusi madinah
adalah:
 mendirikan Masjid untuk tempat beribadah juga untuk tempat
berkumpul dan bertemu.
 ukhuwa islamiyah (persaudaraan sesame muslim) persaudaraan yang
dilakukan rasulullah berdasarkan agama, bukan berdasarkan pertalian
darah.
 Perjanjian persahabatan untuk saling membantu antar umat muslimin
dengan kaum bukan muslimin.
 Meletakkan landasan politik, ekonomi dan kemasyarakatan bagi
Negara madinah yang baru terbentuk.8

2.4 Peperangan Dalam Islam


2.4.1 Perang Badar
Pada tanggal 8 Ramadhan 2 H (624 M) di lembah badar antara kaum
muslimin melawan kaum Quraisy. Sebab kaum Quraisy ingin
melenyapkan kaum muslimin, Kaum Quraisy 900-1000 orang, dipimpin
oleh Utbah bin Rabi’ah, Al-Walid dan Syaibah, pasukan islam 305 orang

7
Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta:
PERDANA PUBLISHING, 2015) hal. 14-15
8
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 39-40

6
dipimpin Ubaidah bin Haris, Hamzah, Ali bin Abi Thalib. Pertempuran
dimenangkan oleh kaum Muslimin.
2.4.2 Perang Uhud
Pada bulan Sya’ban 3 H, dikaki gunung uhud. Sebab kaum Quraisy ingin
balas dendam dalam perang badar. Pasukanya Quraisy dipimpin Abu
Sufyandan Khalid bin Walid. Pada awalnya pasukan Islam menang,
karena godaan harta perang, pasukan islam lengah, pasuka Quraisy
kemudia menyerang dan kaum Muslmin kalah.
2.4.3 Perang Khandaq
Pada bulan Syawal 5 H, di Madinah, sekitar madinah di gali parit
(khandaq), ide Salman Al Farisi untuk mempertahankan dari serangan
musuh. Perang ini di menangkan oleh kaum muslimin.
2.4.4 Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 628 M/ 6 H, perjanjian dengan penduduk Makkah, Januari 630
M (8 H). Umat Islam berhasil menaklukkan kota Makkah/Fathu Makkaj.
2.4.5 Perang Khaibar
Pada tahun 7 H, di Khaibar, antara kaum Muslimin melawan kaum
Yahudi, Nabi Muhammad membawa 1.600 pasuka dipimpin oleh Ali bim
Abi Thalib, setelah mengepung selama 6 hari, pasukan islampun menang.
2.4.6 Perang Mu’tah
Pada tahun 8 H, di desa Mu’tah. Sebab: menuntut kekejaman raja Ghassan
yang membunuh utusan yang dikirim nabi dalam rangka dakwah Islam.
Pasukan 3000 orang dipmpin oleh Zaid bin Haritsah. Pasukan Ghassa
200.000 orang. Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik
pasukannya kembali menuju madinah.
2.4.7 Perang Hunain
Pada tahun 8 H, di lembah Hunain, sebab; masih ada suku Arab yang
menentang yaitu Bani Tsaqif di Thaif dan Bani Hawaizan, meskipun
Makkah telah di taklukkan. Mereka ingin menuntut atas jatuhnya berhala
oleh nabi. 12.000 orang pasukan Islam dipimpin oleh Nabi sendiri.
Dengan ditaklukkannya Bani Hawaizan dan Bani Tsaqif, berarti seluruh
jazirah Arab berada dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.

7
2.4.8 Perang Tabuk
Pada tahun 9 H, didaerah Tabuk, sebab: Heraklius bergabung dengan Bani
Ghassan dan Bani Lachmides menyusun pasukan besar untuk menghadapi
Islam. Nabimenyusun pasukan dalam jumlah besar pula. Tentara Romawi
akhirnya minder dan menarik diri ke daerahnya masing-masing. Tabuk.
Beliau mengadakan perjanjian dengan penduduk setempat sehingga daerah
tersebut menjadi daerah Islam perang Tabuk merupakan perang terakhir
yang diikuti Rasulullah.

2.5 Wafatnya Nabi Muhammad SAW


Tahun ke 9-10 H (630-631 M) disebut sebagai tahun utusan , karena
sepanjang tahun bergabagi utusan berdatangan baik dari suku-suku dekat atau
jauh untuk menawarkan persekutuan dengan Nabi. Mereka dating dari daerah jauh
seperti Oman, Hadramaut, dan Yaman. Banyak suku-suku dan orang badui yang
begabung, seperti suku Thayyi, Hamdan dan Kindah. Dominasi Muhammad pun
mulai merambah keberbagi daerah. Kondisi menjadi berubah, kekafiran berubah
menjadi keimanan yang mulia, dan tatanan moral yang lebih tinggi.

Pada tahun ke 10 H (631 M), Nabi melakukan ibadah haji bersama


100.000 kaum muslimin. Khutbah Nabi di dekat bukit arafah menjadi pusaka
abadi bagi umat Islam. Dala khutbah Islam, Nabi menyatakan landasan-landasan
dan peraturan agama Islam, dan menyerukan persamaan diantara manusia. Ketika
itu turunlah wahyu yang terakhir yaitu: surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya:

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nimkat- Ku, dan telah Ku-ridhoi islam itu
menjadi agama bagimu.”

Haji kali ini di beri nama “ Haji Wada”(haji perpisahan karena ini adalah
haji Rasulullah yang terakhir kalinya dan sempurnalan kerasulan Muhammad
SAW. Nabi Muhammad menyampaikan Khutbahnya, yang isinya antara lain:

8
 Larangan menumpahkan darah kecuali dengan cara yang hak dan larangan
mengambil harta orang lain dengan cara bathil, karena nyawa dan harta
adalah suci.
 Larangan riba dan larangan menganiaya satu sama lainnya.
 Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik dan lembut dan perintah
untuk menjauhi dosa.
 Semua pertempuran di zaman Jahiliyah harus saling di maafkan.
 Balas dendam dengan tebusan darah tidak lagi di benarkan.
 Persaudaraan dan permsamaan manusia harus di tegakkan, hamba sahaya
diperlakukan dengan baik.
 Umat Islam harus selalu berpegang teguh pada dua sumber yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi.

Isi khutbah ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan


peradaban islam (kemanusiaan, persamaan,/egaliter, keadilan social, keadilan
ekonomi, kebajikan dan solidaritas).

Setelah melaksanakan haji, nabi Muhammad kembali ke madinah. Beliau


mengatur organisasi masyarakat, mengatur peradilan, menetapkan zakat, dan
mengajarkan para kabilah tentang ajaran ajaran islam untuk dikirim dakwah islam
ke berbagai daerah. Setelah 2 bulan, Nabi sakit demam. Tenaganya menjadi
berkurang. Pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal tahun 11 Hijrah/8 Juni 632M,
Rasulullah SAW wafat dirumah istrinya, aisyah dalam usia 63 tahun.

Ciri khas kehidupan Nabi Muhammad pada periode Madinah adalah


turunya Al-Qur’an dengan surat-surat yang panjang, luas cakupannya,
mengandung hukum-hukum agama seperti shalat, zakat, puasa, pernikahan,
perceraian, perlakuan terhadap budak, tahanan perang dan musuh. Meskipun
Muhammad menjadi Rasul, sebagai pemimpin agama dan Negara tetapi
kehidupannya masih sangat sederhana. Rumahnya sangat sederhana dan
prilakunya telah mampu membentuk tatanan norma yang diikuti oleh jutaan
komunitas di Madinah inilah kemudian lahir sebuah egara Islam yang lebih besar.

9
Dari perjalanan sejarah peran ganda yaitu selain sebagai pemimpin agama juga
sebagai pemimpin Negara. Hanya sebelas tahun beliau menjadi pemimpin politik.
Beliau berhasil menundukkan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaanya.9

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
9
Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-Dinasti
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 40-52

10
Setelah menerima wahyu kedua, rasulullah menerima tugas yang diminta
pada dirinya. Maka mulailah diam-diam mengajak orang memeluk Islam., Mula-
mula untuk keluarga keudian para sahabat dekat. Setelah Nabi Muhammad SAW
melakukan dakwah yang bertindak rahasia, Allah SWT meminta kepada Nabi
untuk berdaulat dengan teang-teangan, yaitu dengan menurunkan ayatnya (QS Al
Hijr 15: 94) yang mendukung: "lalu sampaikanlah oleh mu" Untuk mu) dan
berpalinglah dari orang-orang musrik ”.
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi
menjadi pemimpin penduduk kota itu. Kedudukannya sebagai Rasul secara
otomatis merupakan Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan
negara baru itu, Nabi segera menempatkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat.

3.2. Saran
Demikianlah Penyusunan makalah ini disusun, sebagai cacatan penutup
bahwa pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada
karya tulis ini, olehnya itu pemakalah berharap agar ada kritik, saran atau
masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini. Mohon maaf
jika sekiranya apa yang disajikan.

DAFTAR PUSTAKA

Khoiriyah, Reorintasi Wawasan Sejarah Islam dari Arab Sebelum Islam hingga Dinasti-
Dinasti Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012).

11
Dr. M. Yakub, MA, Sejarah Peradaban Islam Pendekatan Periodesasi, (Yogyakarta:
PERDANA PUBLISHING, 2015).

Ali Sodiqin, Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta:
LESFI, 2009).

Dr. H. AM. Zakki Fu’ad, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: IAIN Aceh 2016).

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1997).

Ahmad al-Usairi, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta:
Akbar Media Sarana, 2003).

Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, cet. I, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004).

Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Jahdan Ibn Human
(Yogyakarta; Kota Kembang. 1995).

Subarman Munir. Sejarah Peradaban Islam Klasik, (Cirebon: Pengger Prass 2008).

Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana 2003).

12

Anda mungkin juga menyukai