Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setelah Allah mengokohkan agama Islam dengan sempurna, dan telah banyak
menguji keimanan dan ketaqwaan kaum muslimin. Sedangkan kaum kaum Musyrikin
(kafir Quraisy) masih terus mengingkari dan memusuhi Islam dan kaum Muslimin.
Kini Allah berkehendak memasukkan Rasulllah dan kaum Muslimin ke Kota Mekah
sebagai kaum yang menang dan jaya.
Penaklukan kota Mekah merupakan kemenangan terbesar yang dengannya
Allah muliakan agama-Nya, Rasul dan tentara-Nya. Negeri yang suci dan Rumah
Allah yang mulia diselamatkan dari tangan orang-orang kafir dan musyrik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sebab – sebab terjadinya penaklukan Kota Mekkah?
2. Bagaimana kronologi terjadinya penaklukan kota Mekkah?
3. Apa saja ibrah dari peristiwa penaklukan kota Mekkah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sebab sebab terjadinya penaklukan Kota Makkah.
2. Untuk mengetahui kronologi terjadinya penaklukan Kota Makkah.
3. Untuk mengetahui ibrah dari peristiwa Fathu Makkah.
 
 
 
 
 
 
 
 

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penaklukan Kota Mekah


Penaklukan Mekkah (bahasa Arab: ‫فتح مكة‬, Fathu Makkah) merupakan peristiwa
yang terjadi pada tahun 630 M tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H,
dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah.  dan
kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun,
sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah.
Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad membagi pasukannya, yang
terdiri dari tiga bagian, masing-masing adalah:
1. Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,
2. Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit
Kada’, dan menegakkan bendera di Al-Hajun,
3. Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga
sampai ke Mekkah.
Ketika Rasulullah memasuki kota Mekkah ada segolongan kaum Quraisy yang
dipimpin oleh Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr
mengadakan perlawanan. Untuk menghadapi perlawanan tersebut beliau mengutus
Kholid bin Walid untuk memimpin pasukan Islam, akhirnya pasukan Quraisy berhasil
dipukul mundur.
Dari Al-Hajun Nabi Muhammad saw memasuki Masjid Al-Haram dengan
dikelilingi kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah thawaf mengelilingi Ka’bah, Nabi
Muhammad mulai menghancurkan berhala dan membersihkan Ka’bah. Dan selesailah
pembebasan Mekkah.

B. Sebab-Sebab Penaklukan Kota Mekkah


Diawali dari perjanjian damai antara kaum muslimin Madinah dengan orang
musyrikin Quraisy yang ditandatangani pada nota kesepakatan Shulh Hudaibiyah pada
tahun 6 Hijriyah. Termasuk diantara perjanjian adalah siapa saja diizinkan untuk
bergabung dengan salah satu kubu, baik kubu Nabi dan kaum muslimin Madinah atau
kubu orang kafir Quraisy Makkah. Maka, bergabunglah suku Khuza’ah di kubu Nabi dan
suku Bakr bergabung di kubu orang kafir Quraisy. Padahal, dulu di zaman Jahiliyah,
terjadi pertumpahan darah antara dua suku ini dan saling bermusuhan.
2
Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, masing-masing suku melakukan gencatan
senjata. Namun, secara licik, Bani Bakr menggunakan kesempatan ini melakukan balas
dendam kepada suku Khuza’ah. Bani Bakr melakukan serangan mendadak di malam hari
pada Bani Khuza’ah ketika mereka sedang di mata air mereka. Secara diam-diam, orang
kafir Quraisy mengirimkan bantuan personil dan senjata pada Bani Bakr. Akhirnya,
datanglah beberapa orang diantara suku Khuza’ah menghadap Nabi di Madinah. Mereka
mengabarkan tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh orang kafir Quraisy dan Bani
Bakr.

Karena merasa bahwa dirinya telah melanggar perjanjian, orang kafir Quraisy pun
mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbarui isi perjanjian. Sesampainya di
Madinah, dia memberikan penjelasan panjang lebar kepada Nabi, namun beliau tidak
menanggapinya dan tidak memperdulikannya. Akhirnya Abu Sufyan menemui Abu
Bakar dan Umar agar mereka memberikan bantuan untuk membujuk Nabi Namun
usahanya ini gagal.

Terakhir kalinya, dia menemui Ali bin Abi Thalib agar memberikan pertolongan
kepadanya di hadapan Nabi Untuk kesekian kalinya, Ali pun menolak permintaan Abu
Sufyan.

C. Kronologi Penaklukkan Mekkah

Dengan adanya pengkhianatan ini, Nabi memerintahkan para shahabat untuk


menyiapkan senjata dan perlengkapan perang. Beliau mengajak semua shahabat untuk
menyerang Makkah. Beliau barsabda, “Ya Allah, buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak
mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”

Untuk menjaga misi kerahasiaan ini, Rasulullah mengutus satuan pasukan


sebanyak 80 orang menuju perkampungan antara Dzu Khasyab dan Dzul Marwah pada
awal bulan Ramadhan. Hal ini beliau lakukan agar ada anggapan bahwa beliau hendak
menuju ke tempat tersebut. Kemudian, beliau keluar Madinah bersama sepuluh ribu
shahabat yang siap perang. Setelah beliau sampai di suatu tempat yang bernama Marra

3
Dhahraan, dekat dengan Makkah, beliau memerintahkan pasukan untuk membuat obor
sejumlah pasukan. Beliau juga mengangkat Umar sebagai penjaga.

Tanggal 17 Ramadhan 8 H, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam meninggalkan


Marra Dzahran menuju Makkah. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam melanjutkan
perjalanan hingga memasuki Dzi Thuwa. Di sana Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
menundukkan kepalanya hingga ujung jenggot beliau yang mulia hampir menyentuh
pelana. Hal ini sebagai bentuk tawadlu’ beliau kepada Sang Pengatur alam semesta. Di
sini pula, beliau membagi pasukan.

Khalid bin Walid ditempatkan di sayap kanan untuk memasuki Makkah dari
dataran rendah dan menunggu kedatangan Nabi di Shafa. Sementara Zubair bin Awwam
memimpin pasukan sayap kiri, membawa bendera Nabi dan memasuki Makkah melalui
dataran tingginya. Beliau perintahkan agar menancapkan bendera di daerah Hajun dan
tidak meninggalkan tempat tersebut hingga beliau datang.

Kemudian, Nabi memasuki kota Makkah dengan tetap menundukkan kepala


sambil membaca firman Allah: Beliau mengumumkan kepada penduduk Makkah,
“Siapa yang masuk masjid maka dia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia
aman, siapa yang masuk rumahnya dan menutup pintunya maka dia aman.”Beliau terus
berjalan hingga sampai di Masjidil Haram.

Beliau thawaf dengan menunggang onta sambil membawa busur yang beliau
gunakan untuk menggulingkan berhala-berhala di sekeliling Ka’bah yang beliau lewati.
Kemudian, beliau perintahkan untuk menghapus semua gambar yang ada di dalam
Ka’bah. Kemudian, beliau shalat. Seusai shalat beliau mengitari dinding bagian dalam
Ka’bah dan bertakbir di bagian pojok-pojok Ka’bah. Sementara orang-orang Quraisy
berkerumun di dalam masjid, menunggu keputusan beliau shallallahu ‘alahi wa sallam.

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam diizinkan Allah untuk berperang di Makkah


hanya pada hari penaklukan kota Makkah dari sejak terbit matahari hingga ashar. Beliau
tinggal di Makkah selama sembilan hari dengan selalu mengqashar shalat dan tidak
berpuasa Ramadhan di sisa hari bulan Ramadhan.

4
Sejak saat itulah, Makkah menjadi negeri Islam, sehingga tidak ada lagi hijrah dari
Makkah menuju Madinah.Demikianlah kemenangan yang sangat nyata bagi kaum
muslimin. Telah sempurna pertolongan Allah. Suku-suku arab berbondong-bondong
masuk Islam. Demikianlah karunia besar yang Allah berikan.

D. Pengaruh Penaklukan Kota Mekkah


Banyak dari bangsa Arab yang dibukan hatinya untuk masuk Islam. Suku-suku
kabilah Arab pada umumnya ingin masuk Islam, namun karena mereka terikat perjanjian
dengan kaum quraisy, mereka terhalang untuk masuk Islam. Setelah mereka tahu bahwa
Quraisy menyerah, mereka segera masuk Islam. Mereka berkenyakinan bahwa Mekkah
tidak akan dapat ditaklukan oleh raja siapapun atau orang yang kuat dari manapun.
Kaum Quraisy mau menerima agama Islam dengan senang hati, mau tidak mau
bangsa Arab pun berduyun-duyun masuk ke dalam agama Islam. Kejadian ini persis
seperti yang digambarkan oleh Allah SWT dalam surat An-Nashr.

E. Ibrah
Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa Fathu Makkah:
1. Fathu Makkah merupakan peristiwa penting yang membuka mata hati kita bahwa
bagaimanapun kuatnya kebathilan suatu saat pasti akan hancur oleh perbuatan yang
haq.
2. Fathu Makkah sebagai bukti kehebatan ahlaq Rasul yang tidak pernah memiliki
perasaan dendam terhadap orang-orang yang pernah mendholimi beliau. Walaupun
kesempatan dan kekuatan sudah ada untuk melakukan balas dendan namun nabi tidak
melakukannya.
3. Fathu Makkah telah membuka tabir yang selalu mengahalangi upaya pengembangan
dakwah Nabi dari pihak yang inferior menjadi superior; dalam arti pemenang dalam
kancah penegakkan keadilan dan kebenaran. Dengan demikian kemenangan tersebut
menjadi titik awal memasuki tahapan kehidupan baru dakwah Islam.
4. Fathu Makkah menjadikan kita sebagai kita sebagai seorang yang tidak mudah
dendam kepada orang lain. Apabila ada yang menghina kita hendaknya kita bersabar
dan balaslah perlakuan tidak baik seseorang tersebut dengan cara mendoakan yang
baik baik.
5. Jadilah orang pemaaf sebagai mana sifat Rasulullah SAW.

5
BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan
Penaklukan Mekkah terjadi pada tanggal 10 Ramadan 8 H (630 M), dimana
Muhammad saw beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah dan
kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah
sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan
sekitar Ka’bah.
Penyebab utama Penaklukan Mekkah adalah datang dari kaum Quraisy
sendiri. Yaitu kaum Quraisy mengkhiati perjanjian Hudaibiyah, mereka membantu
Banu Bakar menyerang Banu Khuza’ah yang berpihak pada Muhammad saw dan
kaum muslimin.
Penaklukan Mekkah banyak membawa pengaruh di hati bangsa Arab untuk
masuk Islam.
Sebagai seorang musim hendaknya kita mengambil hikmah atau ibrah di balik
peritiwa Fathu Makkah.

DAFTAR PUSTAKA

6
An-Nadwi, Abul Hasan Ali, Sirah Nabawiyah-Riwayat Hidup Rasulullah, Terj. H. Bey
Arifin & Yunus Ali Muhdar, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007, Cet. Ke-4.

Al-Buthy, Muhammad Said Ramadhan, Sirah Nabawiyah-Analisis Ilmiah Manhajiah


Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, Terj. Aunur Rofiq Shaleh
Tamhid, Jakarta: Robbani Press, 2002, Cet. Ke-4.

Haidar, Abdullah, Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah SAW, disarikan dari Kitab Ar-
Rahiqul Makhtum karya  Syekh Shafiyyur-Rahman Mubarakfur, Riyadh: Kantor
Da’wah dan Bimbingan Bagi Pendatang al-Sulay, KSA, 2005.

http://muslims-says.blogspot.com/2012/11/daftar-orang-yang-dijatuhi-hukuman-mati-saat-
pembebasan-kota-mekah.html#ixzz2F3BPcnxX (senin, 24-12-2012)

Anda mungkin juga menyukai