Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam

Tentang

“PERKEMBANGAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM MASA


KHULAFAUR RASYIDIN”

Disusun oleh:

Kelompok 3

Gyannina Mecca Zafira (2314020021)

Asriani Rizki Daulay (2314020116)

Fahri Munandar Rambe (2314020107)

Dosen Pengampu:

Dr. Firdaus, ST Mamad, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1445 H/2024 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


kemampuan, kekuatan, serta keberkahan, baik waktu, tenaga, maupun pikiran
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Sejarah dan Peradaban Islam masa Khulafaur Rasyidin”
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr.
Firdaus, ST Mamad, M.Ag selaku dosen mata kuliah Pengantar Studi Sejarah
Peradaban Islam atas bimbingan, arahan, dan kemudahan yang telah diberikan
kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.Maka


dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
se kalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.

Padang, 23 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1 Pengertian Khulafaur Rasyidin.............................................................3


2.2 Biografi Singkat Khulafaur Rasyidin...................................................3
2.3 Kontribusi Peradaban Muslim masa Khulafaur Rasyidin....................5
2.4 Kemajuan Peradaban pada masa Khulafaur Rasyidin..........................6

BAB III: PENUTUP.......................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah


dijanjikan oleh Al–Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah
bagi sesama umat manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran
seperti ini, secara tidak langsung telah memberikan produk pandangan bagi
mereka sendiri untuk melakukan permainan budaya sebaik mungkin. Terdapat
banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah, terutama terhadap
sejarah peradaban umat Islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai akibat
dari khazanah pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Hal itu dipicu dari
keberagaman teori sejarah. Lebih– lebih sejarah islam yang sebagian besar
adalah sejarah tentang polotik dan kekuasaan yang berujung pada kepentingan
kelompok maupun individual semata. Pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu
didukung, perintahnya selalu di ikuti dan rakyat membelanya tanpa diminta
terlebih dahulu. Figur kepemimpinan yang mendekati penjelasan tersebut
adalah Rasulullah beserta para sahabatnya (Khulafaur Rasyidin). Wafatnya
Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai
penerusnya. Akibatnya terjadilah perselisihan, masing-masing kelompok
mengajukan wakilnya untuk dijadikan sebagai penerus serta pengganti Nabi
Muhammad untuk memimpin umat. Akhirnya muncullah kholifah rasyidiyah,
yang terdiri dari Abu bakar, Umar, Ustman, dan Ali yang memimpin secara
bergantian. Dalam prosesnya banyak sekali peristiwaperistiwa yang terjadi
dan patut dipelajari sebagai landasan sejarah peradaban islam.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam latar belakang di atas sebagai berikut :


1. Apa pengertian khulafaurrasyidin?
2. Apa biografi para Khulafaur Rasyidin?
3. Bagaimana kotribusi peradaban muslim masa khulafaur rasyidin?
4. Bagaimana kemajuan peradaban pada masa khulafaur rasyidin?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian khulafaur rasyidin.
2. Untuk mengetahui biografi para khulafaur rasyidin.
3. Untuk mengetahui bagaimana peradaban muslim masa khulafaur rasyidin.
4. Untuk mengetahui bagaimana kemajuan peradaban pada masa khulafaur
rasyidin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Khulafaur Rasyidin


Pasca Nabi Muhammad SAW. wafat, status sebagai Rasulullah tidak dapat
diganti oleh siapapun, akan tetapi kedudukan Rasulullah SAW. sebagai pemimpin
kaum muslimin harus tergantikan, sebagaimana diketahui dalam sejarah bahwa
pengganti tersebut dinamakan “Khulafaur Rasyidin,” yang terdiri dari dua kata,
“al-khulafa’” bentuk jama’ dari “khalifah” yang berarti “pengganti,” dan “ar-
Rasyidin” ialah berarti “benar, halus, arif, pintar, dan bijaksana”1
Jika digabungkan Khulafaur Rasyidin ialah berarti para (pemimpin)
pengganti Rasulullah SAW. yang arif dan bijaksana. Akan tetapi perlu diketahui
bahwa jabatan sebagai khalifah disini bukanlah jabatan warisan turun menurun
sebagaimana yang dilakukan oleh para raja Romawi dan Persia, namun dipilih
secara demokratis.3Pada masa khulafaur rasyidin terhitung selama 30 tahun, yang
terdiri dari empat khalifah.2

2.2 Biografi Singkat Khulafaur Rasyidin


2.2.2 Abu Bakar as-Shiddiq (11-13 H/632-634 M)
Nama asli beliau adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi, di masa
jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam, Nabi mengganti namanya
menjadi Abdullah Abu Bakar. Namun orang-orang memanggilnya Abu Bakar.
Abu Bakar lahir pada 572 M di Mekkah, tidak berapa ama setelah Nabi
Muhammad lahir. Karena kedekatan umurinilah Abu Bakar sejak kecil bersahabat
dengan Nabi. Persahabatan keduanya tak terpisahkan, baik sebelum maupun
sesudah Islam datang.3 Abu bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634
M ia meninggal dunia.
2.2.2 Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)
1
Muhammad Adnan, Wajah Islam Periode Makkah-Madinah, Vol. 5 (Cendikia: Jurnal Study
Keislaman, 2019), Hlm. 95.
2
Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Pres, 2011), Hlm. 26.
3
Dr. Hj. Anwar Sewang, MA, Sejarah Peradaban Islam, Wineka Pedia, Malang, hal.120

3
Umar bin Khatthab nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab bin Nufail
keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi. Umar dilahirkan di Mekah empat
tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad. Umar masuk Islam pada tahun kelima
setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad serta
menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.4
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat,
Beliau ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang
bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat
perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi
saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

2.2.3 Utsman bin Affan (23-26 H/644-656 M)


Khalifah ketiga yaitu Utsman bin Affan, Nama lengkapnya ialah Utsman
bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena
ajakan Abu Bakar, dan menjadi sahabat dekat Nabi Muhammad SAW.
Ustman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari jumat tanggal 17
Dzulhijjah 35 H/ 655 M. ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya
dan membunuh Ustman saat membaca al-Quran. Persis seperti yang disampaikan
Rasulullah perihal kematian Ustman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di
pekuburan Baqi di Madinah.5

2.2.4 Ali bin Abi Thalib (36-41/656-661 M)


Ali ibnu Abi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim. Ali adalah putera
putra Abu Thalib, paman Rasulullah. Nama ibunya adalah Fatimah. Ali dilahirkan
sepuluh tahun sebelum Nabi saw. yang diutus oleh Allah menjadi rasul. Sejak
kecil ia telah dididik dalam rumah tangga Nabi saw. segala peperangan yang
ditempuh oleh Nabi juga diikuti oleh Ali, kecuali pada peperangan Tabuk sebab ia
disuruh menjaga kota Madinah.6 Khalifah Ali bin abi thalib merupakan orang
yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.
4
Musthafa Murad, Kisah Hidup Umar Ibn Khattab, (Jakarta: Penerbit Zaman, 2007), h. 29
5
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 56-57.
6
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik

4
2.3 Kontribusi masa Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim
Islam pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Dari segi antropologi para al-Khulafa’ ar-Rasyidin juga bisa
memasukkan budaya bangsa luar arab ke bangsa arab dengan prinsip tidak ada
pertentangan dan perbedaan antar mereka. Dilihat dari segi sosiologis bahwa
bahwa pemimpin-pemimpin pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah bukan
pemimpin yang otoritas, melainkan masyarakat yang menghimbau bukan
kekuasaan untuk memerintah.
Masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah masa yang sangat pantas ditiru
dalam pribadinya, karena mereka adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana,
sederhana dan sebgainya. Mereka juga seorang pemimpin pemerintahan yang
ideal dan sejati yang harus dijadikan contoh.
Masa pemerintahan al-Khulafa’ ar-Rasyidin banyak mengalami kemajuan
yang tinggi yakni terbukti dengan luas kekuasaan islam pada masa ini dan adanya
usaha pembukuan al-Quran yaitu masa Ustman. Jadi masa ini adalah masa yang
cemerlang.7
Pengembangan agama Islam yang dilakukan pemerintahan khulafaur
rasyidin dalam waktu yang relatif singkat telah membuahkan hasil yang gilang-
gemilang. Ekspansi ke negri-negri yang sangat jauh dari pusat kekusaan, dalam
waktu tidak lebih dari setengah abad merupakan kemenangan menakjubkan dari
suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman politik yang
memadai.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspansi itu demikian cepat,
antara lain sebagai berikut :
1. Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan
masyarakat.

7
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hal. 61.

5
2. Dalam dada para sahabat Nabi SAW tertanam keyakinan yang sangat
kuat tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah)
keseluruh penjuru dunia.
3. Dertentangan aliran agama di wilayah Bizaitun mengakibatkan
hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat.
4. Islam datang kedaerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik
dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya dan masuk
Islam.
5. Bangsa sami di Syiria dan palestina, dan bangasa Hami di Mesir
memandang bangsa Arab lebih dekat daripada bangsa Eropa, Bizantiun,
yang merintah mereka.
6. Mesir, Syiria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu
membantu pengusa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih
jauh.8

2.4 Kemajuan Peradaban Khulafaur Rasyidin


Periode Khulafaurrasyidin, yang merupakan masa kepemimpinan empat
khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, mencakup periode
yang sangat penting dalam sejarah Islam. Studi peradaban Islam pada masa
Khulafaurrasyidin memberikan gambaran tentang fondasi kemuliaan dan kekuatan
awal yang membentuk inti dari peradaban Islam. Keempat khalifah ini, yakni Abu
Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, memainkan
peran kunci dalam merintis jejak peradaban yang memancarkan cahaya ke seluruh
penjuru dunia.

Pemerintahan Adil dan Keadilan Sosial


Salah satu ciri khas peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin adalah
pemerintahan yang adil dan keadilan sosial. Khalifah Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib menegakkan prinsip-prinsip
Islam dalam menjalankan pemerintahan. Mereka mengutamakan keadilan dalam

8
Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, Jakarta: Amzah, 2009. hlm. 113-114.

6
pembagian sumber daya, memastikan hak-hak rakyat terlindungi, dan melibatkan
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan


Peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin juga dikenal karena
penekanan yang diberikan pada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Khalifah Umar
bin Khattab, misalnya, mendirikan berbagai institusi pendidikan dan
perpustakaan. Masa ini menjadi tonggak awal bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu kedokteran, matematika, dan
astronomi. Universitas dan pusat pembelajaran mulai muncul, memberikan
dorongan besar pada kecerdasan dan pengetahuan di dunia Islam.

Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi


Kekuatan ekonomi juga menjadi fokus pada masa Khulafaurrasyidin.
Khalifah Utsman bin Affan terkenal dengan proyek-proyek infrastruktur dan
pembangunan yang mengubah wajah kota-kota Islam. Peningkatan produksi
pertanian dan perdagangan yang didorong oleh pemerintahan yang stabil
memberikan kontribusi besar pada kejayaan ekonomi pada masa itu. Peningkatan
ekonomi ini tidak hanya menciptakan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat
posisi Islam di panggung internasional.

Kesenian dan Kebudayaan


Pada masa Khulafaurrasyidin, seni dan kebudayaan Islam mencapai
puncaknya. Khalifah Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pelindung seni dan sastra.
Puisi, musik, dan seni rupa berkembang pesat, menciptakan warisan budaya yang
masih terasa hingga saat ini. Kebijakan pemeliharaan dan dukungan terhadap
seniman dan budayawan menjadi ciri khas peradaban Islam pada masa ini.

Studi peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin menunjukkan bahwa


fondasi kemuliaan dan kekuatan yang dibangun oleh para khalifah pertama
membentuk landasan kuat bagi peradaban Islam. Keberhasilan dalam

7
pemerintahan yang adil, penekanan pada pendidikan dan ilmu pengetahuan,
pembangunan ekonomi dan infrastruktur, serta perkembangan seni dan
kebudayaan memberikan gambaran tentang keberagaman dan kekayaan peradaban
Islam pada masa tersebut. Pemahaman mendalam terhadap periode ini dapat
memberikan inspirasi bagi umat Islam dan dunia secara luas dalam merangkul
nilai-nilai keadilan, pengetahuan, dan kebudayaan.
Masa empat Khalifah merupakan zaman emas, perkembangan agama
Islam yang dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin dalam kurun waktu yang singkat
bisa mencapai hasil kesuksesan. Ekspansi negara-negara yang jauh dari pusat
kekuasaan Islam dalam waktu kurang dari setengah abad menjadi kemenangan
menakjubkan bagi negara yang belum memiliki pengalaman politik yang lihai.
Khulafaur Rasyidin patut dicontoh, karena mereka memimpin dengan jujur, adil,
bijaksana, sederhana, dan mengutamakan rakyat. Nabi Muhammad Saw beserta 4
Khalifah ini merupakan pemimpin yang ideal dan sejatinya patut diteladani dalam
sistem pemerintahan. Semoga sistem pemerintahan di Indonesia bisa mengikuti
jejak tauladan mereka9.

BAB III
PENUTUP
9
Peradaban Islam Pada Masa Pemerintahan Khulafaur Rasyidin, (Jurnal Sosial Humaniora dan
Pendidikan(INOVASI) Vol.3, No.1 Januari 2024)

8
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka yang menjadi kesimpulan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Khulafaur Rasyidin adalah para pemimpin pengganti Rosulullah dalam
mengatur kehidupan umat manusia yang adil, bijaksana, cerdik, selalu
melaksanakan tugas dengan benar dan selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Tugas Khulafaur Rasyidin adalah menggantikan kepemimpinan Rosulullah
dalam mengatur kehidupan kaum muslimin.
2. Perkembangan peradaban Islam pada masa khulafaur Rasyidin mengalami
kemajuan yang pesat, hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai
bidang. Misalnya: perluasan wilayah kekuasaan, pertahanan militer,
pembangunan armada angkatan laut, pembentukan lembaga baitul mal,
pembangunan sarana ibadah, pembukuan al qur’an, pengembangan ilmu
pengetahuan, dan lain-lain.
3. Ummat islam betul-betul masih berpegang kepada tali agama Allah yang
lurus. Dalam artian ajaran Islam dijadikan sebagai dasar negara. Apa yang
diperintahkan oleh agama diyakini sebagai kebenaran mutlak dan mereka
tidak ragu terhadap ajaran islam itu sendiri. Amirul mukminin sebagai
pelopor secara langsung daripada penegakkan syariat islam itu. Ajaran Islam
menjadi ruh dari pada perjuangan mereka.

3.2 Saran
Demikianlah makalah kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
membangun dari pembaca akan kami terima dengan baik. Kami berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat diterapkan dalam
kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

9
Adnan, Muhammad, Wajah Islam Periode Makkah-Madinah, Vol. 5 (Cendikia:
Jurnal Study Keislaman, 2019)

Amin, Samsul Munir, Sejarah Perkembangan Islam, Jakarta: Amzah, 2009.

Bakri, Syamsul, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Jogjakarta: Fajar Media Pres,

2011)

Ismail, Faisal, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik.

Murad, Musthafa, Kisah Hidup Umar Ibn Khattab, (Jakarta: Penerbit Zaman,

2007)

Peradaban Islam Pada Masa Pemerintahan Khulafaur Rasyidin, (Jurnal Sosial


Humaniora dan Pendidikan(INOVASI) Vol.3, No.1 Januari 2024)

Sewang, Anwar,Sejarah Peradaban Islam, Wineka Pedia, Malang

Syukur, Fatah, Sejarah Peradaban Islam.

Zainudin, Ely, Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin, (Jurnal

Intelegensia–Vol. 03 No. 01 Januari 2015)

10

Anda mungkin juga menyukai