Disusun Oleh :
1. Luluk Luthfiah (20.01.00.064)
2. Sari Mutiah (22.01.00.083)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, serta hidayat-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap
tersanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang sangat kita harapkan
syafa’atnya di hari kiamat nanti. Dengan terselesaikannya makalah ini tak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada Ustadzah Fauziah selaku dosen mata kuliah
Pembelajaran SKI
Kami Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan makalahkami.
Terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih ini juga di dasari
atas ketidak sempurnaan kami sehingga kami harus dibantu oleh banyak pihak.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbincang tentang perkembangan Islam saat kini tentu kita tidak bisa
mengingkari sejarah yang merupakan bagian dari proses awal munculnya
peradaban Islam di masa lampau. Mengetahui sejarah menjadi salah satu cara
penting untuk menyingkap tentang bagaimana esensi dan esksistensi Islam yang
sebenarnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW beserta para
sahabatnya.Sehingga kemudian hal itu menggiring kita kepada wawasan dan
pemahaman baru sebagai bahan perbandingan serta revelansinya terhadap keadaan
Islam dalam konteks era ini.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Khulafaur Rasyidin?
2. Bagaimana Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin?
3. Bagaimana Kontribusi Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan Pengertian Khulafaur Rasyidin.
2. Mendeskripsikan Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin.
3. Mengetahui Kontribusi Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2011),
Cet.Ke-3, hlm. 50
2
Ahmad Jamil, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam, (Gresik: Putra Kembar Jaya,
2011). hlm. 22
3
4
adalah Nabi dan Rosul yang terakhir. Setelah Beliau tidak ada lagi Nabi dan Rosul
lagi.
3
Machfud Syaefuddin, Perdaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2013), hlm 29.
4
Fatah Syukur, op.cit., hlm. 51.
5
Sepak terjang pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidato
Abu Bakar ketika ia diangkat menjadi khalifah. Secara lengkap pidatonya
sebagai berikut:
“ Wahai manusia sungguh aku telah memangku jabatan yang kamu kerjakan,
padahal aku bukan orang yang terbaik diantara kamu. Apabila aku
melaksanakan tugasku dengan baik,bantulah aku, dan jika aku berbuat salah ,
luruskanlah aku. Kebenaran adalah suatu kepercayaan, dan kedustaan adalah
suatu penghianatan. Orang yang lemah diantara kamu adalah orang yang kuat
bagi ku sampai aku memenuhi hak-haknya, dan orang kuat diantara kamu
adalah lemah bagi ku hingga aku mengambil haknya, Insya Allah.janganlah
salah seorang darimu meninggalkan jihad. Sesungguhnya kaum yang tidak
memenuhi panggilan jihad maka Allah akan menimpakan suatu kehinaan.
Patuhlah kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rosul Nya. Jika aku
tidak menaati Allah dan RosulNya, sekali-kali jangan lah kamu menaatiku.
Dirikanlah shalat , semoga Allah merahmati kamu”.6
5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004), Cet.Ke 16, hlm. 35.
6
Dedi Supriyadi, Sejarah Perdaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.70
6
Abu bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia
meninggal dunia. Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam
tubuh umat islam, Abu Bakar juga mengembangkan wilayah ke luar arab.
7
Hanun Asrohah, Sejarah Peradapan Islam , (Jakarta: Wacana Ilmu, 2001), hlm.36.
8
Badri Yatim, Op.Cit. hlm.36
9
Murad,et al., Kisah hidup Umar bin khatab, (Jakarta: Zaman, 2008). hlm.17-18
10
Fatah Syukur, Op.Cit. hlm. 52.
7
Pada masa umar bin Khattab, kondisi politik dalam keadaan stabil,
usaha perluasan wilayah islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah
islam pada masa umar bin Khattab meliputi Semenanjung Arabiah, Palestina,
Syria, Irak, Persia dan Mesir.
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat,
Beliau ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi
yang bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia
mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di
samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam usia 63
tahun.12 Umar dikenal seseorang yang pandai dalam menciptakan peraturan,
karena tidak hanya memperbaiki bahkan mengkaji ulang terhadap kebijakan
yang telah ada. Khalifah umar juga telah juga menerapkan prinsip demokratis
dalam kekuasaan yaitu dengan menjamin hak yang sama bagi setiap warga
Negara.
11
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002),
hlm. 222.
12
Sulton Adi,Umar bin khattab, (Bandung: Fitrah, 2010), hlm.99
13
Fatah Syukur, op.cit. hlm. 54
8
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu macam mushaf yang seragam ejaan
tulisannya.
2. Menyatukan bacaan, kendatipun masih ada perbedaannya, namun harus
tidak berlawanan dengan ejaan mushaf Ustmani.
3. Menyatukan tertib susunan surat- surat menurut tertib urut yang kelihatan
pada mushaf sekarang ini.
14
Ibid., hlm.55.
15
Badri Yatim, op.cit., hlm. 39
9
Pada saat Mu’awiyah dan tentaranya terdesak Amr bin Ash sebagai
penasehat Mu’awiyah yang dikenal cerdik dan pandai berunding, meminta agar
Mu’awiyah memerintahkan pasukannya mengangkat mushaf al-Qur’an di
ujung tombak sebagai isyarat berdamai dengan cara tahkim (arbitrase) dengan
demikian Mu’awiyah terhindar dari kekalahan total. Seusai perundingan, Abu
Musa sebagai yang tertua dipersilahkan untuk berbicara lebih dahulu. Sesuai
dengan kesepakatan sebelumnya antara mereka berdua, Abu Musa menyatakan
16
Fatah Syukur, op.cit., hlm.56-57.
17
Badri Yatim, op.cit., hlm. 40.
10
Masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah masa yang sangat pantas ditiru dalam
pribadinya, karena mereka adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana,
sederhana dan sebgainya. Mereka juga seorang pemimpin pemerintahan yang
ideal dan sejati yang harus dijadikan contoh.
18
Philip K. Hitti, op.cit., hlm. 227.
11
usaha pembukuan al-Quran yaitu masa Ustman. Jadi masa ini adalah masa yang
cemerlang.19
19
Fatah Syukur, op.cit., hlm. 61
20
Samsul Munir Amin, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009),
hlm.113-114
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
AlKhulafa ArRasyidin bermakna pengganti-pengganti Rasul yang
cendekiawan. Adapun pencetus nama Al Khulafa Ar Rasyidin adalah dari orang-
orang muslim yang paling dekat dari Rasul setelah meninggalnya beliau. Mengapa
demikian, karena mereka menganggap bahwa 4 tokoh sepeninggal Rasul itu orang
yang selalu mendampingi Rasul ketika beliau menjadi pemimpin dan dalam
menjalankan tugas.
B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sebagai
penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari
pembaca dan dosen pengampu mata kuliah agar makalah ini jadi lebih sempurna.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung: Rusyda, cetakan pertama 1987.
Ahmad Jamil, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam, Gresik: Putra Kembar Jaya, 2011.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, Cetakan ke enam belas 2004.
Dedi Supriyadi, Sejarah Perdaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, cetakan ketiga
2011.
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002.
14