Di susun oleh :
1. Ahmad Sayyidan Aril Aqsho 230501110271
2. Ahnaf Tsaqif Kumara Mahardika 230501110272
3. Dini Nafisa 230501110270
4. Zahrotun Nadliroh 230501110269
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Latar Belakang........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
2.1. KAJIAN TEORITIS...................................................................................7
2.2 PEMBAHASAN............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1. KESIMPULAN..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini akan membahas tentang peradaban Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin, yang merupakan periode awal dalam sejarah Islam
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Khulafaur Rasyidin adalah
empat pemimpin utama yang memimpin umat Islam secara berturut-turut
setelah Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, fungsi sebagai rasullah tidak dapat
digantikan oleh siapa pun manusia di dunia ini, karena pemilihan fungsi
tersebut adalah mutlak dari Allah SWT. Fungsi beliau sebagai kepala
pemerintahan dan pemimpin masyarakat harus ada yang menggantinya.
Selanjutnya pemerintahan Islam dipimpin oleh empat orang sahabat
terdekatnya, kepemimpinan dari para sahabat Rasul ini disebut periode
Khulafaur-Rasyidin (para pengganti yang mendapatkan bimbingan ke
jalan lurus).
5
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang periode
pemerintahan Khulafaur Rasyidin, yang meliputi Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Beserta pencapaian
mereka, tindakan politik, dan kontribusi mereka terhadap pengembangan
Islam.
6
BAB II
PEMBAHASAN
َو الَّساِبُقوَن اَأْلَّو ُلوَن ِم َن اْلُمَهاِج ِر يَن َو اَأْلْنَص اِر َو اَّلِذ يَن اَّتَبُع وُهْم ِبِإْح َس اٍن َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهْم َو َر ُضوا
َع ْنُه َو َأَع َّد َلُهْم َج َّناٍت َتْج ِر ي َتْح َتَها اَأْلْنَهاُر َخ اِلِد يَن ِفيَها َأَبًداۚ َٰذ ِلَك اْلَفْو ُز اْلَعِظ يُم
Artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-
orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka
dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS.
At-Taubah: 100).
2.2 PEMBAHASAN
Pasca Nabi Muhammad SAW wafat, status sebagai Rasulullah tidak
dapat terganti oleh siapapun, akan tetapi kedudukan Rasulullah SAW
sebagai pemimpin kaum muslimin harus tergantikan. Sebagaimana
diketahui dalam Sejarah bahwa pengganti tersebut dinamakan
Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan
Ar-Rasyidin. Khulafa’ artinya pengganti, sedangkan Ar-Rasyidin
artinya mendapat petunjuk. Jadi, jika digabungkan Khulafaur Rasyidin
artinya pengganti yang mendapat petunjuk.
Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang bersedia untuk
menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW. sebagai kepala negara,
pemimpin pemerintahan, dan pemimpin umat Islam. Tidak semua
7
tugas Rasulullah SAW. dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin,
terutama tugas nabi dan rasul. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa
jabatan sebagai khalifah disini bukanlah jabatan warisan turun
temurunsebagaimana yang dilakukan orang oleh para raja Romawi dan
Persia, namun dipilih secara demokratis. Pada masa khulafaur rasyidin
terhitung selama 30 tahun, yang terdiri dari 4 khalifah, sebagaimana
berikut:
8
Abu Bakar Ash Shiddiq menjadi pemimpin agama sekaligus
kepala negara kaum Muslimin yang hanya berlangsung 2 tahun
3 bulan.
C. Puncak Peradaban pada masa Khalifah Abu Bakar
Dalam masa ini cukup terbilang banyak menghadapi persoalan-
persoalan di dalam negeri yang berasal dari kelompok murtad,
nabi palsu, dan pembangkan zakat. Berdasarkan hasil
musyawarah dengan para sahabat yang lain ia memutuskan
untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang disebut
perang Riddah (Suyuti,2018).
Beberapa peradaban islam yang berkembang, antara lain:
a. Membudayakan musyawarah yang lebih demokratis dalam
pemerintahan dan Masyarakat;
b. Menumbuhkan loyalitas umat islam dan tentara kepada
pemerintah yang memberi dukungan atas semua kebijakan
khalifah;
c. Membudayakan musyawarah dalam menyikapi setiap
masalah yang timbul;
d. Membangun pemerintah yang tertib di pusat dan di daerah;
e. Membangun milter yang disiplin dan tangguh di medan
tempur;
f. Menyusun mushaf al-Qur'an seperti yang dimiliki umat
Islam sekarang;
g. Menyejahterakan rakyat secara adil dengan membangun
baitul mall serta memperbadayakan zakat, infaq, serta
ghanimah dan jizyah;
h. Melakukan ekspansi ke wilayah utara untuk menghadapi
pasukan Romawi dan Persia yang selalu mengancam
kedudukan umat islam. Namun, beliau meninggal dunia
sebelum misi ini selesai dilakukan (Hamka, 2016).
9
a. Menerapkan praktik akad-akad perdagangan yang sesuai
dengan prinsip syariah;
b. Menegakan hukum dengan memerangi mereka yang tidak
mau membayar zakat;
c. Tidak menjadikan ahli badar sebagai pejabat negara, tidak
mengistimewakan ahli badar dalam pembagian kekayaan
negara;
d. Mengelolah barang tambang (rikaz) yang terdiri dari emas.
perak, perunggu, besi, dan baja sehingga menjadi sumber
pendapatan negara;
e. Tidak merubah kebijakan Rasullah SAW dalam masalah
jizyah. Sebagaimana Rasulullah SAW. dalam hal ini Abu
Bakar tidak membuat ketentuan khusus tentang jenis dan
kadar jizyah, maka pada masanya, jizyah dapat berupa
emas, perhiasan, pakaian, kambing, onta, atau benda-benda
lainya;
f. Penerapan prinsip persamaan dalam distribusi kekayaan
negara;
g. Memperhatikan akurasi penghitungan zakat, penghitungan
zakat dijadikan sebagai pendapatan negara yang disimpan
dalam Baitul Maal dan langsung di distribusikan
seluruhnya pada kaum Muslimin.
D. Tindakan Besar
a. Melakukan konsolidasi ke dalam internal umat islam;
b. Menghimpun Al-Qur’an atas saran Umar ibn Khattab.
E. Wafatnya Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq
Beliau wafat pada tanggal 23 Agustus 634 M dalam usia 63
tahun. Kekhalifahannya berlangsung selama dua tahun tiga
bulan sebelas hari. Jenazahnya dimakamkan di samping makam
Nabi Muhammad SAW.
10
2. Peradaban Islam pada masa Umar ibn Khattab (13-23 H/634-644
M)
A. Biografi
Umar ibn Khattab (584-644) nama lengkapnya adalah Umar
bin Khattab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari
suku Adi. Umar dilahirkan di Mekkah empat tahun sebelum
kelahiran Nabi Muhammad SAW (Samsul, 2010). Beliau
masuk islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi
satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Salah satu
kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan
sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya.
Mendapat gelar dari kaum Quraisy yaitu “Singa padang pasir”,
dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya, ia
dijuluki “Abu Faiz” (Arif, 2002).
B. Terpilihnya Menjadi Khalifah
Ketika kondisi Kesehatan Abu Bakar semakin menurun beliau
kemudian memberikan perintah untuk segera menentukan
penggantinya. Kemudian beliau memanggil Utsman bin Affan
dan meminta pendapatnya. Akhirnya Utsman mengusulkan
Umar ibn Khattab. Setelah itu, Abu Bakar memerintahkan
untuk menulis surat wasiat tentang Umar ibn Khattab sebagai
penggantinya. Setelah Abu Bakar wafat, para sahabat
menerima dan sepakat untuk membaiat Umar ibn Khattab.
C. Puncak Peradaban pada masa Umar ibn Khattab
a. Perkembangan Politik
Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan
wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah
Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir;
Mulai merintis tata cara menata struktur
pemerintahan yang bercorak desentralisasi;
11
Pemerintahan dikelola oleh pemerintahan pusat dan
pemerintahan propinsi;
Membentuk lembaga pengadilan, dimana kekuasaan
seorang hakim (yudikatif) terlepas dari pengaruh
badan pemerintahan (eksekutif);
Mulai berkembang suatu lembaga formal yang
disebut lembaga penerangan dan pembinaan hukum
islam;
Terbentuknya system atau badan kemiliteran.
Mengadakan penyusunan pemerintah Islam dan
peraturan pemerintah yang tidak bertentangan
dengan ajaran Islam;
Merencanakan administrasi tata negara (susunan
kekuasaan), yaitu:
a) Kholifah (Amiril Mukminin) Berkedudukan di
ibu kota Madinah yang mempunyai wewenang
kekuasaan;
b) Wali (Gubernur) berkedudukan di ibu kota
provinsi yang mempunyai kekuasaan atas
seluruh wilayah provinsi;
c) Tugas pokok pejabat, dalam hal ini tugas pokok
pejabat mulai dari khalifah, wali beserta
bawahannya bertanggung jawab atas maju
mundurnya agama Islam dan negara. Disamping
itu mereka juga sebagai imam shalat lima
waktu di masjid;
d) Membentuk dewan-dewan negara guna
menertibkan jalannya administrasi
pemerintahan, Kholilah Umar membentuk
dewan-dewan negara yang bertugas mengatur
dan menyimpan uang serta mengatur pemasukan
12
dan pengeluaran uang negara, termasuk joga
mencetak mata uang negara.
b. Perkembangan Ekonomi
Pada masa ini juga mulai diatur dan ditertibkan sistem
pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan
dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan
lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan
ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk.Demikian pula
jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait
al-Mal, menempa mata uang, dan membuat tahun
hijriah. Dan menghapuskan zakat bagi para Mu'allaf
(Muhammad,2002).
c. Perkembangan Pengetahuan
Memerintahkan para panglima perangnya, apabila
mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya
mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah
dan Pendidikan;
Mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan
Pendidikan;
Mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk tiap
daerah yang ditaklukkan untuk mengajar isi al-
Qur'an dan ajaran Islam lainnya seperti fiqh ke
penduduk yang baru masuk Islam;
Terbentuknya pusat pusat pendidikan Islam
diberbagai kota dengan materi yang dikembangkan,
baik dari segi ilmu bahasa, menulis dan pokok ilmu-
ilmu lainnya.
d. Risalatul al-Qadha
Risalah al-Qadha adalah sebuah surat yang merupakan
instruksi Umar bin Khattab kepada para hakim,
khususnya kepada Abu Musa al-Asy'ari tentang
bagaimana beretika dalam pengadilan dan apa yang
semestinya dilakukan oleh seorang hakim. Risalah ini
mempunyai nilai yang sangat tinggi dan dijadikan
13
rujukan sebagai sumber hukum di bidang peradilan oleh
kaum Muslimin. Konsep risalatul qadha tersebut
memiliki ruang lingkup pemahaman yang begitu luas,
sehingga dapat digunakan dalam berbagai landasan,
baik landasan konstitusional, landasan yuridis, landasan
politis dalam bentuk keputusan/ kebijakan yang akan
diambil oleh seorang hakim.
D. Tindakan Besar
Mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari
tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri
masa kekaisaran sassanid);
Mengambil alih Mesir, Palestina, Syiria, Afrika Utara
dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium);
Memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah;
Mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam
hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.
E. Wafatnya Khalifah Umar ibn Khattab
Masa pemerintahan Umar bin Khatab berlangsung selama 10
tahun 6 bulan, yaitu dari tahun 13 H/634M sampai tahun
23H/644M. Beliau wafat pada usia 64 tahun. Beliau meninggal
pada tahun 644M karena ditikam oleh Fairuz (Abu Lukluk),
budak Mughirah bin Abu Sufyan dari perang Nahrrawain yang
sebelumnya adalah bangsawan Persia.
3. Peradaban Islam pada masa Utsman ibn Affan (23-35 H/64 656 M)
A. Biografi
Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin
Umayyah dari suku Quraisy la memeluk Islam pada usia 34
tahun karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi sahaba dekat Nabi
Muhammad SAW. la sangat kaya namun tetap sederhana dan
sebagian besar kekayaan nya digunakan untuk kepentingan
Islam. la juga mendapat julukan zun nurain, artinya yang
memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri Nabi
Muhammad secara berurutan setelah salah satu meninggal.
Utsman adalah orang yang menuliskan wahyu yang diturunkan
Allah kepada Rasul pada masa pemerintahan Abu Bakar hingga
sampai pada zaman pemerintahan Umar, Utsman tetap
menjadi penulis yang utama. Utsman dipercaya untuk
memegang kumpulan surat-surat penting dan rahasia rahasia
besar (Hamka. 2016)
14
B. Terpilihnya menjadi Khalifah Pasca Umar bin Khattab
Pasca Umar ibn Khattab wafat,, orang-orang yang dipilih Umar
sebelumnya (pada saat sakit) membentuk sebuah tim formator
yang terdiri dari enam orang calon untuk diangkat sebagai
khalifah baru, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib,
Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan
Abdullah (Suyuti, 2018). Adapun tim formatur ini dikepalai
oleh Abdurrahman ibnu Auf dan mereka berkumpul dalam
salah satu rumah selama tiga hari pemilihan ini hanya
mempunyai hak pilih, dan tidak berhak dipilih. Melalui
persaingan yang agak ketat dengan Ali, sidang Syura akhirnya
memberi mandat kekhalifaan kepada Utaman.
Utsman menjabat sebagai khalifah pada usia 70 tahun hingga
usia 82 tahun. Masa kekhalifahan Utsman adalah yang paling
lama diantara ketiga khalifah lainnya.
C. Puncak Peradaban pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Mengumpulkan dan menghimpun semua Al Qur'an
kedalam sebuah mushaf yang dikenal dengan sebutan
Mushaf Usmani;
Membudayakan sistem musyawarah dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
Menyeragamkan cara membaca al-Qur'an yang ditandai
dengan penyusunan ayat-ayatnya dalam satu mushaf;
Membangun fasilitas umum;
Menertibkan administrasi pemerintahan dengan
deskrips pekerjaan yang jelas.
D. Wafatnya Khalifah
Pemberontak berhasil mengepung rumah Ustman dan
membunuh Khalifah yang tua itu ketika membaca al-Qur'an
pada 35 H/17 Juni 656 M. Pembunuhan ini menimbulkan
berbagai gejolak pada tahun-tahun berikutnya, sehingga
bermula dari kejadian ini dikenal sebutan al-bab al maftukh,
yang artinya terbukanya pintu bagi perang saudara (Sit
Zubaidah, 2016, 64).
4. Peradaban Islam pada masa Ali ibn Abi Thalib (35-40 H/656 661
M)
A. Biografi
Ali ibn Abi Thalib ibn Abdul Muthalib ibn Hasyim. Ali adalah
putra -putra Abu Thalib, parnan Rasulullah. Nama ibunya
adalah Fatimah. Ali dilahirkan sepuluh tahun sebelum Nabi
15
SAW diutus oleh Allah menjadi rasul. Sejak kecil ia telah
dididik dalam rumah tangga Nabi Muhammad SAW. Khalifah
Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang pertama kali masuk
Islam dari kalangan anak-anak.
B. Terpilihnya Menjadi Khalifah
Tentunya suara terbanyak dan yang berkuasa setelah Utsman
tergenggam di tangan kaum pemberontak itu sendiri adalah Ali.
Pada saat itu Ali medapatkan banyak dukungan dari sahabat
senior dan juga para pemberontak pada masa khalifah Utsman.
Kemudian orang yang pertama kali membaiat Ali adalah
Thalhah kemudian dikuti oleh Zubair, dikemudian hari diikuti
oleh banyak sahabat dan kaum Muhajirin dan kaum Ansor.
C. Puncak peradaban khalifah Ali ibn Abi Thalib
Terjadinya perang Jamal dan perang Shiffin
Munculnya kaum Khawarij;
Sistem distribusi pertama kali diadopsi dengan tujuan
pemerataan distribusi keuangan rakyat;
Memiliki konsep yang tentang pemerintahan,
administrasi umum dan masalah masalah yang
berkaitan dengannya;
Wilayah kekuasaan Islam telah sampai Sungai Efrat,
Tigris, dan Amu Dariyah, bahkan sampai ke Indus;
Mengarang pokok-pokok Ilmu Nahwu (Qawaid
Nahwiyah).
D. Tindakan Besar
Memecat gubernur yang diangkat Utsman termasuk
Muawiyah yang sudah menjadi gubernur Syam
semenjak khalifah Umar;
Mengambil kembali tanah-tanah negara yang sudah
diperjual-belikan kroni-kroni khalifah Utsman;
E. Wafatnya Khalifah
Khalifah Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661 atau 21
Ramadhan 40 H. Penyebab meninggalnya adalah serangan
seseorang yang Bernama Abdurrahman bin Murjam. Ia
diserang saat sedang melaksanakan sholat subuh di Masjib
Agung Kufah pada 19 Ramadhan 40 H atau 27 Januari 661.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pada masa kekuasaan para Khulafaur Rasyidin, banyak kemajua
peradaban telah dicapai. Diantara pemikira yang menonjol pada masa
Khulafaur Rasyidin adalah sebagai berikut :
17
DAFTAR PUSTAKA
18