Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

“MASA KHULAFA’UR RASYIDIN”

Oleh:
Khairana Mutiah

Asal Sekolah Lanjutan Atas: MAN 2 KOTA MAKASSAR

Dosen Pengampu:

Dr. H. Muhammad Yahya, M.Ag

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI A


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbillalamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmatNya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Masa Khulafa’ur Rasyidun”.

Kami berterimah kasih kepada Bapak Dr. H. Muhammad Yahya, M.Ag


Selaku dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dan teman-teman sekalian
yang telah ikut membantu selesainya makalah ini.

Dengan selesainya makalah yang kami buat diharapkan dapat memberikan


masukan yang menambah pengetahuan pembaca. Semoga pembaca dapat
memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Karena makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah yang berikutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................1

A...LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
B...RUMUSAN MASALAH................................................................................... 1
C...TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................. 2

A...PENGERTIAN KHULAFA’UR RASYIDUN.................................................. 2


B...MASA KEPEMIMPINAN ABU BAKAR........................................................ 2
C...MASA KEPEMIMPINAN UMAR BIN KHATTAB....................................... 5
D...MASA KEPEMIMPINAN USTMAN BIN ‘AFFAN....................................... 9
E... MASA KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB........................................12

BAB III : PENUTUP....................................................................................................16

A...KESIMPULAN................................................................................................ 16
B...KRITIK & SARAN..........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah nabi Muhammad ‫ ﷺ‬wafat, fungsi sebagai Rasulullah tidak dapat
digantikan oleh siapa pun di duna ini,karna pemilihan tersebut adalah mutlak dari
Allah SWT. Fungsi beliau sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin
masyarakat harus ada yang menggantikan. Selanjutnya pemerintahan Islam
dipimpin oleh empat sahabat terdekatnya. Kepemimpinan dari sahabat rasul ini
disebut periode Khulafa’ur rasyidun (Para pengganti yang mendapat bimbingan ke
jalan yang lurus).

Meskipun hanya berlangsung 30 tahun, masa Khalifah Khulafa’ur rasyidun


adalah masa yang penting bagi sejarah peradapan Islam. Khulafa’ur rasyidun
berhasil menyelamatkan Islam. Mengkonsilidasi dan meletakkan dasar bagi
keagungan umat Islam.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Khulafaur Rasyidun ?
2. Bagaimana Kepemimpinan Abu Bakar?
3. Bagaimana Kepemimpinan Umar bin Khattab?
4. Bagaimana Kepemimpinan Ustman bin Affan?
5. Bagaimana Kepemimpinan Ali bin Abi thalib

C. Tujuan pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertia Khulafa’ur Rasyidun
2. Untuk mengetahui kepemimpinan Abu Bakar
3. Untuk mengetahui kepemimpinan Umar bin Khattab
4. Untuk mengetahui kepemimpinan Ustman bin Affan

4
5. Untuk mengetahui kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Khulafa’ur Rasyidun

Khulafaur Rasyidun memiliki tekanan suara artinya karet direktur yang


memetik isyarat berusul Allah SWT. Sedangkan memeluk terma yaitu karet
khalifah (direktur ordo Islam) yang melalukan kepemimpinan Rasulullah SAW
seperti pemimpin kawasan (pemerintah) setelah Rasulullah ‫ ﷺ‬wafat. Rasulullah
‫ ﷺ‬meninggal tidak semata-mata seperti seorang Nabi yang diutus Allah SWT
kepada membaca tulisan aliran Islam, namun lebih berusul itu. Beliau juga
seorang pemimpin kawasan yang memboyong suatu kawasan. Oleh karena itu,
jabatannya seperti pemimpin negara harus terdapat yang menggantikannya.

Maka setelah Rasulullah wafat, rekan Muhajirin maupun rekan Anshor


berhimpun kepada bersidang memungut seseorang direktur diantara mereka.
Pengangkatan seorang direktur puncak pokok pembahasan yang dilakukan secara
demokratis sesudah wafatnya Nabi inilah yang disebut Khulafaur Rasyidun.
Jumlahnya terdapat 4 orang, yaitu:

a. Abu Bakar as Shiddiq


b. Umar bin Khatab
c. Usman bin Affan
d. Ali bin Abu Thalib

Sesudah Ali polong Abu Thalib, karet direktur ordo Islam (khalifah) tidak
terhitung Khulafaur Rasyidun karena berjerih payah merubah tertib berusul
pengarsipan secara demokratis menjabat kerajaan, yaitu kepemimpinan
didasarkan punca pokok kerabat sebagai halnya bagian dalam tertib kerajaan.

5
B. Masa kepemimpinan Abu Bakar As-siddiq (11-13 H / 632-634 M)
1. Riwayat singkat Abu Bakar
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab
bin Taim bin Murrah At-tamimi, yang levih dikenal dengan Abd al-Ka’bah di
masa jahiliyyah kemudian ditukar Nabi menjadi Abdullah1. Gelar Abu Bakar
diberikan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬kepadanya karena dia seorang yang paling awal
merembes Islam. Sedankan pakar Shiddiq diberkan kategori kepadanya karena dia
sangat menyetujui Rasullullah bagian dalam berbagai peristiwa, terutama
peristiwa Isra’ Mi’raj.
Dia dilahirkan di Kota Makkah dua hari tahun setelah tahun gajah, berisi
beliau lebih muda dua tahun terhadap Rasulullah ‫ﷺ‬. Dia dikenal seperti seorang
yang berprilaku terpuji, tidak menyerap khamar, dan selalu membimbing derajat
dirinya.

2. Diangkat Menjadi Khalifah


Masalah yang perdana muncul pada islam sesudah Nabi meninggal dunia
adalah politik, yaitu kondisi pengganti Nabi serupa pengarah bagian dalam
kapasitasnya serupa pemimpin di Madinah, sedangkan kedudukan serupa Rasul
tidak bisa digantikan oleh siapapun. Rasul juga memopulerkan suatu prinsip, yaitu
musyawarah, sekata dalam pandangan Islam itu sendiri. Prinsip termuat juga
dibuktikan oleh skandal-skandal bagian dalam setiap pemilihan pergantian
pimpinan dari empat khalifah kedake khulafa’ur rasyidun.
Abu bakar memerankan tugas khalifah berasaskan preferensi yang berlangsung
sangat demokratis di perbincangan Tsaqibah peserta Sa’adh, membolehkan sistem
peraturan pembicaraan yang di zona modren ini. Orang-orang Muhajirin
menyorongkan mencari akal yang paling berkuasa menjabat khalifah karena Nabi
terbit atau berasal dari kawasan mereka. Sementara kaum Anshor mengatakan
pula yang paling berkuasa menjabat khalifah karena mereka bermanfaat dan

1 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,


cv asa riau,2017), hlm.68

6
menjaga Nabi dari ancaman warga Quraisy pada waktu hijrah ke Madinah.
Sementara itu kalangan Ahlul Bait juga berpendapat bahwa dari mereka yang
paling berhak karena mereka berasal dari keluarga Nabi. Hampir terjadi
perpecahan bahkan adu fisik, melalui perdebatan beradu argumentasi. Akhirnya
Abu Bakar disetujui seluruh kaum muslimin untuk menduduki jabatan Khalifah.
Abu Bakar adalah orang yang paling tepat menggantikan Nabi sebagai khalifah.
Mengingat prestasinya dalam tiga hal yang tidak dapat dimiliki oleh sshabat
lainnya. Pertama, sebagai orang yang pertama masuk Islam dari kalangan dewasa.
Kedua, menemani Nabi sewaktu hijrah ke Yatsrib (Madinah). Ketiga, satu-
satunya orang yang ditunjuk oleh Nabi menjadi imam sholat ketika beliau sakit.

3. Kebijakan-kebijakan Abu Bakar


1) Memerangi Tiga Golongan yang Mengacaukan Islam
Pada Awal kepemimpinanya, Abu Bakar berlebihan menjalani ganjalan
terbit berbagai pemikiran jarak lain : golongan-golongan membangkang,
pemikiran yang tidak menunaikan fitrah, dan golongan yang megaku menjabat
Nabi. Adanya golongan-golongan membangkang karena belum mengetahui Islam
secara mendalam. Mereka baru babak pengukuhan atau menyerap Islam karena
terpaksa.
Golongan yang tidak menunaikan fitrah masyarakat berbunga terbit bangsa
yang hidup di madinah serupa Bani Qothfah dan Bani Bakr. Mereka berpendirian
bahwa menunaikan fitrah semata-mata hanya pada masa Rasulullah, apabila
Rasulullah telah meninggal, tidak lagi barang bawaan menunaikan fitrah.
Sedangkan golongan-golongan yang mengambil risiko seperti Nabi sangka
maujud tahun-tahun bontot denyut Rasulullah. Mereka semakin berani
mengamalkan pemberon-takan permulaan sebutan agama. Diantara golongan
yang mengambil risiko Nabi adalah Musailamah Al-Kadzab, Thulaikha polong
Khuwailid, saj’ah Tamimiyah, Aswad Al-Ansi.

2) Pengumpulan Mushaf Al-Qur’an


Perang yamamah mewujudkan perang bagian dalam mematikan kerabat-
kerabat berbalik arah yang memudaratkan Umar polong Khattab. Dalam perang

7
Yamamah sedia 1200 armada Islam yang wafat Syahid dan diantaranya adalah
geng yang hapal Al-Qur’an. Kekhawatiran Umar menggiatkan kepada
mengeluarkan untuk khalifah Abu Bakar kepada memindahkan Al-Qur’an pakai
keterangan agar Al-Qur’an tidak pupus dan lewat lestari. Pengumpulan terbitan-
terbitan Al-Qur’an diketuai oleh Zaid polong Tsabit.

3) Perluasan Wilayah
Pada tahun 12 setelah hijrah, Abu Bakar mengangkat pawai ke Irak yang
dipimpin oleh Kholid kedelai Walid dan dibantu oleh Al-Mustsanna kedelai
Haritsah dan Qo’qok kedelai Amr. Irak depan masa itu adalah daerah koloni
monarki Persia (Iran). Dalam pertarungan ini pawai Islam Mendapat Kemenangan.
Daerah-dunia yang di kuasai pawai Islam adalah Majar, Walajah, Allis, Hirrah,
Anbar, Annuttamar, dan Daumatul Jandal.
Untuk menduduki Syiria (Suriah) Abu Bakar mengangkat pawai yang
dipimpin oleh Utsman kedelai Zaid kedelai Haritsyah. Pasukan Islam bertelur
Menguasai Negeri Qudho’ah. Sedangkan menjelang perpanjangan dunia syiria
lainnya, Abu Bakar Mengirim Pasukan lainnya. Ke dunia Palestina oleh Amr
kedelai Ash, ke Roma oleh Ubaid kedelai Jarroh, ke Damaskus oleh Yazid kedelai
Mu’awiyah dan ke Yordania oleh Syurahbil kedelai Hasanah.

4. Wafatnya Abu Bakar


Pada saat pasukan Islam sedang berada diluar kota menghadapi pasukan
Romawi (Itali,Roma). Abu Bakar sedang dalam situasi sakit. Pada saat itu, dia
bermusyawarah atau berdelibrasi dengan para sahabat terkemukam, yang hasilnya
menetapkan Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua. Abu Bakar wafat dalam
usia 63 tahun , setelah memerintah selama 2 tahun beberapa bulan.

C. Masa Kepemimpinan Umar Ibn Khattab (13-23 H / 634-644 M)


1. Riwayat singkat Umar bin Khattab
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nafil bin Abd al-Uzza bin
Rabah bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy. Umar dilahirkan di Kota Makkah empat
dekade sebelum perang Fijar, tetapi menurut Ibn Atsir dia dilahirkan tiga belas

8
tahun sesudah kelahiran Rasulullah ‫ﷺ‬. Dalam hal ini beliau lebih muda 13 tahun
dari Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Dia fasih berbicara, tegas dalam menyatakan pendapat
dan membela yang hak2.
Umar bin Khattab masuk Islam tahun kelima dari kerasulan Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬. Setelah masuk islam dia memberontak dalam hal
menyembunyikan ke-Islamannya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah
berdo’a :
Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dua lelaki ini,yaitu ‘Amr
bin Hisyam dan Umar bin Khattab.
Doa Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dikabulkan Allah dengan Islamnya Umar.
Bersamaan dengan Islamnya Umar, masuk Islam pula paman Nabi Hamzah ibn
Muththalib.

2. Diangkat Menjadi Khalifah


Ketika Abu Bakar sakit, dia menyimak sahabatnya, siapa yang mampu
mencari jalan yang sependapat diangkat menjadi khalifah selanjutnya, “yang tegas
tidak kejam,dan yang lembut tidak lemah”. Dia mendapatkan kriteria pilihanya itu,
di antara dua sahabat, yaitu antara Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib.
Tetapi ternyata pilihannya kepada Umar bin Khattab3.
Umar bin Khattab di bai’at oleh sahabat dan kaum muslimin sebagai
Khalifah kedua pada saat umur beliau 53 tahun. Kemudian Umar bin Khattab
memperkenalkan istilah “Amirul Mukminin” (komandan orang-orang yang
beriman) bukan Khalifah.
Yang perdana sekali dilakukan Umar bin Khattab setelah diangkat menjadi
Khalifah adalah Memecat Panglima Khalid bin Walid pada jabatannya sebagai
komandan 4 pasukan di utara dan mengembalikannya kepada komandan semula
yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah.

2 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,


cv asa riau,2017), hlm.78
3 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,
cv asa riau,2017), hlm.80

9
Tentang pencopotan jabatan ini Umar bin Khattab menyatakan orang-orang
terlalu menhormati Khalid bin Walid dan ini bisa sebagai racun untuk kaum
muslimin yang keimanannya masih kurang.

3. Kebijakan-kebijakan Umar bin Khattab


1) Perluasan Wilayah
pada kepemimpinan Umar bin Khottob, pengembangan dilakukan secara
bertahap. Damaskus ibu kota Syiria berantakan dan dikuasai oleh golongan Islam
pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh tentara Islam.
Dari Syiria pengembangan dilanjutkan ke Mesir dibawah pengawalan Amr bin
Ash dan ke Irak dibawah pengawalan Sa’ad bin Abi waqosh. Niskandariyah ibu
kota Mesir ditaklukan pada tahun 641 M. Al-Qodisiyah ialah sebuah kota dekat
Hirah di Iraq mampu dikuasai pasukan Islam pada tahun 637 M. Dari Hirah
serbuan dilanjutkan ke ibu kota Persia Al-Madain dan ibu kota itu dapat dikuasai
oleh pasukan Islam pada tahun 641 M. Mosul juga dapat dikusai pasukan Islam.
Jadi ambang masa Umar bin Khottob kekuasan kawsan Islam meliputi Jazirah
arab, Palestina, Basrah, Kufah dan seperdua kawasan Persia dan Mesir.
2) Meletakkan prinsip Keadilan
Umar bin Khattab memberi surat untuk Abu Musa Al-Asy’ari (Hakim
Kufah) yang berisi amanat prinsip-prisip pokok di perbincangan dalam
lingkungan peradilan.
Surat Umar bin Khattab ini mewujudkan amanat prinsip-prinsip peradilan
yang tinggi. Karna amanat itu masih menjeru sampai saat ini. Meskipun dilakukan
sejumlah perubahan. Gagasan tentang peradilan inilah yang menjadikan dasar
Umar bin Khattab sebagai perancang Peradilan.
3) Mengembangkan Kekuasaan
Umar bin Khattab membagi kawasan Islam menjadi sejumlah wilayah.
Masing-masing wilayah dibawah kewenangan Gubernur. Seperti di Kufah yang
dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqash, di Basrah dibawah pengarahan Athbah bin
Khazwan, dan Fustad di Mesir dibawah Pimpinan Amr bin Ash.

10
4) Membentuk sejumlah Dewan
Antara lain Baitul Mal (Pembendaharaan Negara), yang berprofesi
menyusun bergeraknya uang sehinnga keuangan Negara terkontrol lebih baik, dan
Dewan Angkatan Perang yang berprofesi mencatat nama-nama tentara dan
mrnjaga kawsan perbatasan..
5) Menetapkan Tahun Hijriyah Sebagai Tahun Islam.
6) Membangun dan memperluas Beberapa Mesjid
Antara lain Masjidil Haram, Mesjid Nabawi, Mesjid Amr bin Ash di Mesir, dsb.
7) Menempa/Mencetak mata uang sebagai alat tukar yang resmi dari negara4.

4. Wafatnya Khalifah Umar bin Khattab


Melihat keberhasilan Umar bin Khattab ini, banyak musuh dari negara lain
ingjn menghabisi khalifah. Maka batu sandungan perang Nahawan yang bernama
Fairus (Abu Lu’lu) dari bangsa persia dan berperan hamba atau budak dari
Mughirah bin syu’bah sakit hati dan dendam kepada khalifah atas hancurnya
kekaisaran Persia. Umar bin Khattab meninggal dalam usia 63 tahun berketepatan
tahun 23 H karena di tusuk oleh Abu Lu’lu saat sedang melaksanakan ibadah
sholat subuh.

5. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Umar bin Khattab


1) Ilmu Qira’at
Sejalan dengan perluasan wilayah Islam banyak orang Islam yang tidak
dapat membaca Al-Quran. Karna itu Khalifah Umar bin Khattab khawatir
terjadinya maksiat menyampaikan Al-Quran.
Untuk mempelajari bacaan Al-Quran, Uamar bin Khattab telah mengutus
para sahabat ,diantanya: Muadz bin Jabal Ke Palestina, Ibadah bin Al-Shamit ke
Hims, Abu Dadan ke Damaskus, Ubai bin Ka’ab dan Abu Ayyah tetap dimadinah.
2) Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir diperlukan dalam bagian diagram mengetahui bab-bab Al-
Quran. Sahabat mengasosiasikan Ayat-ayat Al-Quran dengan Khulafa’ur

4 Ahmad Syalabi,sejarah dan kebudayaan Islam,(jakarta : Pt. Al-Husna Zikra,1997), hlm. 263

11
Rasyidun sepaham apa yang bergerak berasal Rasulullah. Inilah tahab sumber
munculnya Ilmu Tafsir.
3) Ilmu Hadits
Ilmu Hadits Belum dikenal pada masa Khulafaur Rasyidun ini, tetapi
bidang pengetahuan tentang hadits Nabi telah Tersebar luas dikalangan keturunan
Islam. Rasullah melarang sahabat menggambarkan hadist karna dikhawatirkan
bercambur dengan Al-Quran. Sehingga, hadits Rasul pada masa Khulafaur
Rasyidun belum dibukukan, baru terdapat pelayanan membukukannya pada masa
Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
4) Ilmu arsitektur
Ilmu arsitektur pertama dalam Islam adalah Arsitektur masjid, kemudian
baru arsitektur kota, selanjutnya baru arsitektur bangunan5.

D. Masa Kepemimpinan Ustman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)


1. Riwayat singkat Ustman bin Affan
Nama lengkapnya adalah Ustman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayah
bin Abd al-syams bin Abd al-Manaf bin Qushai. Lahir pada tahn ke-5 dari
kelahiran Rasulullah ‫ﷺ‬. Ada jugayang mengatakan dia lahir pada tahun ke-6
sesudah tahun gajah.
Ustman masuk Islam melalui Abu Bakar dan dinikahkan dengan putrinya
Rukaiyah binti Muhammad ‫ﷺ‬. Ustman terkenal sebagai orang yang pandai
menjaga kehormatan diri, pemalu, lemah lembut, budiman, penyabar, dan
penderma.6

2. Diangkat Menjadi Khalifah


Para sahabat terkemuka meminta Umar agar menetapkan penggantinya
sebagai Khalifah bila dia meninggal dunia. Maka di bentuklah “Kepanitiaan yang
Enam ( Ashabus sittah), dan diberi tugas untuk memilih penggantinya. Mereka itu

5 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,


cv asa riau,2017), hlm.91
6 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,
cv asa riau,2017), hlm.94

12
adalah Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin
Awwam, Abd Rahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqash.
Mereka bersidang sesudah Khalifah Umar bin Khattab meninggal dunia.
Berdasarkan hasil sidang da pendapat di kalangan masyarakat, Abd Rahman
sebagai ketua menetapkan Ustman bin Affan sebagai Khalifah ke 3 dalam usia 70
tahun setelah empat hari Umar bin Khattab Wafat.

3. Kebijakan-kebijakan Ustman bin Affan


1) Pemerintahan
Kepemimpinan Ustman bin Affan sangat berbeda dengan kepemimpinan
Umar bin Khattab. Ustman mengambil beberapa kebijaksanaan yang
menimbulkan keresahan masyarakat yang berlanjut pada kerusuhan.
Pertama, dia mengangkat kaum kerabatnya pada jabatan-jabatan tinggi
negara atau yang dikenal dengan politik Nepotisme.
Kedua, Membubarkan dewan pengelola Baitl Mal yang dulu dibentuk pada
masa Khalifah Umar. Kini badan itu dihapuskan sehingga pengelola Baitul Mal
langsung berada di tangan Khalifah. Akibanya orang yang dulu mendapat
tunjangan dari negara kini tidak ada lagi.
Ketiga, tanah-tanah rampasan perang atau ditinggalkan pemiliknya pada
waktu perluasan wilayah dimasa Khalifah Umar dulu dijadikan milik negara.
Tanah itu di olah oleh rakya, dan negara memperoleh bagian dari hasil tanah itu.
Kini, di maa Ustman tanah-tanah itu diperjual-belikan. Seperti tanah Basrah dan
Kufah yang dijual kepada Talhah dan Zubair.7
Akibatnya, banyak keluarga Bani Umaiyah dan sahabat-sahabat tertentu
yang mendadak menjadi kaya, sebaliknya sangat banyak pula rakyat yang menjadi
miskin mendadak karena lahan kehidupan mereka terputus, hilang mata
pencaharian meraka.

2) Pembukuan Al-Quran
Pekerjaan yang paling berat yang dirasakan oleh Ustman pada masa
pemerintahannya adalah Pengumpulan Al-Quran (Pembukuan Al-quran) yang

7 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,


cv asa riau,2017), hlm.99

13
merupakan lanjutan kerja yang di awali oleh Khalifah Abu Bakar atas inisiatif
Umar bin Khattab. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa
pengumpulan Al-Quran pada masa Abu Bakar dilatarbelakangi oleh Syahidnya 70
orang sahabat Rasulullah yang hapal Al-Quran Pada saat perang Zamamah.
Sedangkan yang melatar belakangi pengumpulan Al-Quran pada zaman Ustman
bin Affan adalah perbedaan Qiroat (bacaan) Al-Quran yang menimbulkan
percekcokan antara murid dan gurunya.
3) Membentuk Angkatan Laut
Pada masa pemerintahan Ustman bin Affan, daerah Islam telah sampai ke
Afrika, Mesir, Cyprus, dan Turki. Daerah-daerah ini banyak di kelilingi oleh
lautan. Atas usulan Muawiyah bin Abi Sofyan, Gubernur Damaskus, Khalifah
Ustman Menyetujui Pembentukan Armada laut yang di lengkapi personil yang
memadai.
4) Merehab Masjid Nabawi di Madinah
Pada zaman Khalifah Ustman bin Affan, mesjid Nabawi dibongkar,
kemudian dibangun kembali dengan ukuran yang lebih luas. Bentuk dan corak
bangunannya di perindah.

4. Wafatnya Khalifah Ustman bin Affan


Ia wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq. Rumah Khalifah di
kepung oleh pemberontak selama 40 hari. Khalifah Ustman diberi 2 pilihan yaitu
Mengundurkan diri dari Jabatan Khalifah atau di bunuh.
Khalifah Ustman Akhirnya Wafat pada bulan Dzulhijjah ketika para
pemberontak berhasi memasuki rumanya dan membunuh Ustman ketika sedang
membaca Al-Quran. Beliau wafat pada hari Jum’at dan di makamkan dikuburan
Baqi di Madinah.

E. Masa kepemimpinan Ali Ibn Abi Thalib


1. Riwayat Singkat Ali bin Abi Thalib
Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin
Hasyim bin Abd Manaf bin Luay bin Kilab bin Qushai. Dia dilahirkan di kota

14
Makkah pada saat 30 tahun umur Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Ibunya bernama Fathimah
binti Asad bin Hasyim bin Abd Manaf.
Ali adalah orang yang pertama masuk Islam darikalangan anak-anak, pada
saat itu umurnya belum genap berusia 13 tahun. Ali dinikahkan Nabi dengan
putrinya Fathimah bin Muhammad ‫ﷺ‬pada tahun ke 3 hijrah, saat itu usia Ali 26
tahun. Dari hasil pernikahannya itu mereka dikaruniai Allah SWT dua orang
putera yaitu Hasan dan Husein.8

2. Diangkat Menjadi Khalifah


Ketika kaum pemberontak menguasai kota madinah dan orang-orang Bani
Umayyah banyak yang meninggalkan kota itu. Kaum pemberontak mulai
mendesak Ali supaya bersedia diangkat menjadi Khalifah, tetapi ditolaknya, dan
dia menegaskan bahwa masalah itu buakanlah urusan meraka, tetapi urusan para
pejuang Badr seperti Zubair, Thalhah, Sa’ad. Karena Ali Menolak, Mmereka
kemudian meminta kesediaan Sa’ad bia Abi Waqash dan Abd Rahman bin ‘auf.
Tetapi masing-masing dari merka juga menolak.

3. Kebijakan-kebijakan Ali bin Abi Thalib


1) Mengganti Para Gubernur
Semua gubernur yang diangkat oleh Khalifah Ustman Bin affan harus di
senang. Karena menurut pengamatannya, para Gubernur inilah yang
menyebabkan timbulnya banyak pemberontakan terhadap pemerintahan Ustman
bin Affan.9
2) Menarik Kembali Tanah Milik Negara
Pada masa pemerintahan Ustman bin Affan banyak dari kerabatnya yang
diberilkan fasilitas dari berbagai bidang. Sehingga banyak diantara mereka yang
merongrong pemerintahan Ustman. Untk itulah Ali merasa perlu untuk menarik
kembali semua tanah pemberian Ustman kepada keluarganya menjadi Milik
Negara.

8 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,


cv asa riau,2017), hlm.104
9 Prof. Dr. H. Syamruddin Nasition,M.Ag, Sejarah perkembangan Peradaban Islam (Pekanbaru,
cv asa riau,2017), hlm.106

15
3) Perbaikan Bidang Ilmu Bahasa
Pada masa pemerintahan Ali wilayah Islam sudah sangat luas, tidak Hanya
Jazirah Arab tetapi sudah sampai Tunisia bahkan ke India. Masyakat muslim yang
bukan berasal dari Jazirah Arab banyak di temukan kesulitan dalam membaca teks
Al-Quran dan Hadits, sebagai sumber hukum Islam.
Ali berfikir bahwa kesulitan masyarakat muslim untuk membaca Al-Quran
dan Hadits Menjadi kendala dalam memahami ajaran Islam. Sangat perlu adanya
perbaikan bacaan masyarakan muslim non arab dalam mempelajari ajaran Islam
yang kebanyakan Berbahasa Arab.

4.Wafatnya Ali bin Abi Thalib


Secara mayoritas umat islam memilih Ali sebagai pengganti Usman.
Begitu besar keinginan Ali untuk memulihkan keadaan umat islam agar segera
selamat dari krisis yang melanda umat islam. Tetapi kondisi semakin
memprihatikan. Orang –orang islam yang dulu bersatu padu dalam ikatan
Ukhuwah Islamiyah untuk menegakkan Islam telah hilang berubah menjadi
permusuhan, akibat dari hasutan orang-orang munafiq yang tidak ingin Islam
berkembang. Orang-orang dulu dekat dengan Ali telah menjadi lawan politik.

Seorang Jalal-Din Al-Suyuti mengatakan bahawa Thalhah, Zubair dan


A’isyah telah berangkat ke Basrah untuk mengajukan tuntutan kepada Ali agar
menangkap pembunuh Usmman Bin Affan.Akibat dari tuntutan itu Ali
menyiapkan pasukan bereperang dengan pasukan Tholhah, Zubair, dan A’isyah.
Perang ini dalam sejarah dikenal dengan perang Jamal (Unta). Tholhah, Zubair
terbunuh dalam peperangan itu sedangkan A’isyah dapat diselamatkan.

Di lain pihak, pembangkangan yang dilakukan oleh Mu’awiyah Bin Abi


Sofyan telah melahirkan konflik senjata antara pasukan Ali dengan pasukan
Mu’awiyah yang dipimpin oleh Amr Bin Ash.Perang ini kemudian dikenal
dengan perang shiffin. Dalam perang ini disebutkan bahwa pasukan Ali telah
berhasil mematahan pertahanan pasukan Mu’awiyah.Dalam situasi yang demikian
pasukan Mu’awiyah yang dipimpin oleh Amr Bin Ash mengangkat mushaf Al-

16
Quran di atas tembok pertanda perang dihentikan dengan melakukan
perdamaian.Perintiwa ini disebut dengan peristiwa tahkim.

Akibat dari peristiwa Tahkim ini kubu Ali terpecah menjadi 2 yaitu
golongan yang keluar dari Ali disebut golongan Khawarij dan golongan yang setia
kepada Ali disebut golongan Syiah. Di luar golongan ini masihn ada golongan
umat Islam yang lain yaotu golongan yang mendukung Mu’awiyah dan golongan
Murji’ah. Adanya friksi-friksi ini semakin memperkeruh kondosi umat islam,
sampai pada akhirnya Ali Bin Abi Tholib terbunuh oleh seorang Khowarij yang
bernama Abdur Rahman Bin Muljam pada tanggal 17 Romadlon tahun 40 H.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Khulafaur Rasyidun menurut bahasa berarti para pemimpin yang
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Sedangkan menurut istilah yaitu para
khalifah (pemimpin umat Islam) yang meneruskan kepemimpinan Rasulullah
SAW setelah beliau wafat.
Pengangkatan seorang pemimpin atas dasar musyawarah atau debrasi yang
dilakukan secara demokratis sesudah wafatnya Nabi inilah yang disebut Khulafaur
Rasyidun. Berjumlah ada 4 orang, yaitu:
a) Abu Bakar as Shiddiq ( 11 – 13 H = 632 – 634 M )
b) Umar bin Khatab ( 13 – 23 H= 634 – 644 M)
c) Usman bin Affan (23 – 35 H = 644 – 656 M)
d) Ali bin Abu Thalib ( 35 – 40 H = 656 – 661 M)
Sesudah Ali bin Abu Thalib, para pemimpin umat Islam (khalifah) tidak
termasuk Khulafaur Rasyidun karena mereka merubah sistem dari pemilihan
secara demokratis bekerja kerajaan, yaitu kepemimpinan didasarkan permulaaan
keturunan seperti dalam sistem kerajaan.
Dengan wafatnya khalifah Ali, maka masa pemerintahan Khulafaur
Rasyidun telah selesai karena sesudah itu pemerintahan Islam dipegang oleh
khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan secara turun-temurun, sehingga disebut
Daulat / Bani Umayyah.

B. Kritik dan Saran


Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini
sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

18
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat : Pustaka Al-
Husna

Nasution.Syamruddin. 2017. Sejarah Perkembangan peradabn Islam. Pekanbaru :


cv. Asa Riau

19

Anda mungkin juga menyukai