Disusun oleh:
Kelompok IV
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Sejarah Dakwah dengan judul " Dakwah Pada Masa
khulafaur rasyidin "
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberika doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan perkembangan pada dunia pendidikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
………………2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………
……………….3
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
……………….4
1.1LATARBELAKANG………………………………………………………
……………………4
1.2RUMUS
MASALAH………………………………………………………………
….………4
1.3TUJUAN…………………………………………………………………
……………………….4
BAB 2
PEMBAHASAN……………………………………………………………………
………………5
3
BAB 3
PENUTUP…………………………………………………………………………
………….…..11
3.1KESIMPULAN…………………………………………………………
……………………11
3.2
SARAN…………………………………………………………………
……………….……12
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
……………13
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Setelah melewati musyawarah yang cukup sengit dan dengan semangat Ukhuwah
Islamiyah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar Ash-Shidiq terpilih menjadi khalifah pertama yang
menggantikan nabi Muhammad SAW.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Khulafaur Rasyidin dan siapa saja yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin ?
2. Kebijakan apa saja yang diterapkan pada masa kekhalifahan masing-masing khalifah?
C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah “Dakwah Pada Masa Khulafaur Rasyidin” ini adalah sebagai
berikut,
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
merupakan pemuka Khazraj. Sedangkan, Muhajirin mendesak Abu Bakar karena
dipandang paling layak untuk menggantikan nabi. Juga ada kelompok yang memilih
Ali bin Abi Thalib, karena nabi telah merujuk secara terang terangan sebagai
pengganti dan juga merupakan menantu dan kerabat nabi. Masing masing kelompok
merasa palinng berhak untuk menjadi penerus kekhalifahan nabi. Namun,berkat
tindakan tegas dari tiga orang, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Abu ubaidah
bin Jarrah dengan melakukan semacam kudeta terhadap kelompok, mereka
memaksa agar Abu Bakar menjadi pengganti nabi. Dengan semangat ukhuwah
kemudian terpilihlah Abu Bakar karena beliau sejak pertama menjadi pendamping
nabi yang paling paham akan risalah nabi Muhammad dan ia juga merupakan
kelompok assabiqunal awwalun ( golongan yang pertama masuk islam) yang
mendapat gelar As-Shidiq.
Abdullah bin Abu Quhafa at-Tamimi atau yang lebih sering dikenal dengan
Abu Bakar As-Shidiq. Di masa jahiliah ia bernama Abdul Ka’abah, Nabi Muhammad
yang mengganti nama itu menjadi Abdullah. Abu Bakar mendapat gelar As-Siddiq
yang memiliki arti orang yang selalu membenarkan, karena ia selalu membenarkan
Rasulullah tentang berbagai peristiwa terutama pada peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Abu
Bakar menjabat kekhalifahan selama kurang lebih dua setengah tahun, yang lebih
difokuskan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang muncul akibat
wafatnya nabi. Yang pertama kali menjadi perhatian khalifah Abu Bakar adalah
merealisasikan keinginan nabi yang belum terlaksana, yaitu mengirimkan ekspedisi ke
perbatasan Suriah di bawah pimpinan Usamah.
Pada saat pemerintahan Abu bakar, Madinah dikejutkan oleh gerakan yang
gerakan yang mengikis sistem Islam yang meluas hampir ke semenanjung Arabia.
Gerakan tersebut adalah murtad dari agama Islam karena mengikuti ajaran yang
dibawa oleh nabi palsu yaitu Musailamah Al-Kadzab, Thulaihah Al-Asad dan
Al-Aswad Al Anasi. Adapun Kebijakan Abu Bakar selama masa kepemimpinannya
yaitu
7
1. Pengiriman pasukan di bawah pimpinan Usamah ke Romawi
Gerakan dakwah yang paling menonjol pada khalifah Abu Bakar ialah pengumpulan
mushaf Al Qur’an. Alasan utama dikumpulkannya Al Qur’an karena rasa
kekhawatiran Umar bin Khatab terhadap masa depan Islam. Meski mushaf Al Qur’an
dibuat pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, tetapi pengumpulannya sudah
dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar.
Abu Bakar wafat pada 21 Jumadil Akhir tahun ke-13 H atau 22 Agustus 634
M pada usia 63 tahun, setelah kurang lebih 15 hari terbaring di tempat tidur karena
sakit dan Ia mewasiatkan agar Umar bin Khattab menggantikan sepeninggalannya.
Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail bin
Abdi al-Uzza bin Riba’ah bin Abdillah bin Qarth bin Razaah Adi Kaab yang
merupakan keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy yang berasal dari suku Adi, merupakan
salah satu suku yang terpandang mulia. Umar lahir di Makkah, empat tahun sebelum
kelahiran Rasulullah SAW. Beliau masuk islam pada tahun kelima kenabian nabi
Muhammad dan menjadi salah satu sahabat terdekat nabi. Sebelum menjadi muslim,
beliau termasuk pemimpin Quraisy yang sangat gigih menentang Islam. Oleh karena
itu, dengan masuknya beliau ke dalam agama Islam sangat berpengaruh terhadap
kaum Quraisy. Apalagi Umar bin Khattab adalah orang yang disegani di kalangan
kaum Quraisy. Beliau memeluk agama Islam secara mengejutkan. Ketika itu, beliau
sedang menuju rumah kakak iparnya dengan membawa pedang terhunus untuk
membunuh saudaranya Fatimah binti Khattab yang telah mengikuti ajaran Nabi.
Tertarik ketika mendengar ayat ayat suci Al Qur’an yang sedang dibacakan di rumah
iparnya itu, hatinya lunak / merasa tenang dan pada saat itu juga beliau mencari Nabi
untuk menyatakan diri menjadi pengikutnya.
8
Sebelum Abu Bakar wafat, Ia telah menunjuk Umar untuk menjadi
penerusnya. Rupanya masa dua tahun bagi khalifah Abu Bakar belum cukup untuk
menjamin stabilitas keamanan terkendali, Ia menunjuk Umar untuk menjadi
penerusnya dengan maksud mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan umat
muslim. Umar bin Khattab mendapat gelar Amirul Mukminin (komandan orang orang
yang beriman) sehubung dengan penaklukan yang dilakukan pada masa
pemerintahanya. Adapun wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukkan pada masa Umar
bin Khattab, di antaranya ialah Mesopotamia dan sebagian Persia. Wilayah seperti
Mesir, Palestina, Syiria, Afrika Utara, dan Armenia berhasil direbut dari tangan
kekaisaran Romawi. Adapun kebijakan khalifah Umar bin Khattab selama masa
pemerintahannya sebagai berikut,
1. Perluasan wilayah
2. Menata administrasi dan keuangan negara
3. Penetapan kalender hijriah
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan dibangunnya beberapa sarana
umum, seperti irigasi pertanian, baitul maal dan sebagainya.
9
3. Utsman bin Affan (24-36 H / 644-661)
Utsman bin Affan mempunyai nama lengkap Utsman bin Affan bin Abi Ash
bin Umayya bin Abdi Syam bin Abi Manaf bin Qusayyi. Lahir pada tahun kelima
sesudah kelahiran Rasulullah SAW. Sejak kecil ia terkenal terkenal dengan budi
pekerti yang terpuji, Umar memeluk Islam atas ajakan Abu Bakar. Ia menikah dengan
putri Rasulullah yang bernama Ruqaiyyah dan ikut berhijrah ke Habsyi dan Madinah.
Utsman terbunuh saat sedang membaca Al Qur’an. Sehingga wafatlah Utsman dengan
keadaan masih menggenggam Al Qur’an yang bernama Mushaf Utsman, pada tahun 35 H /
17 Juni 656 M.
10
4. Ali bin Abi Thalib (36-41 H / 656-661 M)
Ali bin Abi Thalib lahir di Makkah, di daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada sekitar
tahun 600 atau 10 tahun sebelum kenabian Muhammad. Ia merupakan keponakan dan
menantu nabi Muhammad SAW, putra dari Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ali masuk
Islam pada usia yang masih anak anak. Ia menemani nabi dalam perjuangan
menegakkan Islam, baik di Makkah ataupun di Madinah. Ali menikah dengan putri
nabi yang bernama Fathimah Az-Zahra.
Tugas pertama yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib ialah menaik kembali
tanah pemberian yang telah di bagikan oleh Khalifah Utsman kepada para kerabatnya
ke dalam kepemilikan negara. Ali juga menurunkan semua gubernur yang tidak
disenangi oleh rakyat. Gerakan dakwah yang telah dilakukan oleh khalifah Ali
sebagai berikut:
1. Merombak para pejabat, terutama pejabat yang didominasi oleh keluarga Bani
Umayyah.
2. Menyamakan kedudukan semua orang dimata hukum
3. Menjadikan masjid sebagai tempat menyelesaikan persoalan (sentral kegiatan)
Dan pada tanggal 10 Ramadhan 40 H / 660 M masa pemerintahan Ali bin Abi
Thalib berakhir. Tepat pada 17 Ramadhan 40 H / 661 M, khalifah Ali terbunuh oleh
Ibnu Muljam yang merupakan anggota Khawarij yang sangat fanatik.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Khalifah Abu Bakar Ash- Shiddiq menjabat khalifah selama dua setengah tahun dan
Ia lebih memfokuskan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang muncul akibat
wafatnya nabi. Dan merealisasioan keinginan nabi yang belum terlaksana, yaitu mengirimkan
ekspedisi ke perbatasan Suriah di bawah pimpinan Usamah. Abu Bakar wafat pada 21
Jumadil Akhir tahun ke-13 H atau 22 Agustus 634 M pada usia 63 tahun, setelah kurang lebih
15 hari terbaring di tempat tidur karena sakit.
Khalifah Umar bin Khattab menjadi khalifah selama kurang lebih 10 tahun
dan Umar bin Khattab mendapat gelar Amirul Mukminin (komandan orang orang yang
beriman) sehubung dengan penaklukan yang dilakukan pada masa pemerintahanya.
Khalifah Umar bin Khattab wafat pada bulan Dzulhijjah, 23 H / 3 November 644 M
dalam usia 63 tahun. Akibat dibunuh oleh seorang budak majusi dari bangsa Persia
yang bernama Abu Lu’luah, Ia menusuk Umar ketika sedang shalat subuh berjamaah.
12
Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang kekuasaan selama 5 tahun. Tugas
pertama yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib ialah menaik kembali tanah
pemberian yang telah di bagikan oleh Khalifah Utsman kepada para kerabatnya ke
dalam kepemilikan negara dan menurunkan semua gubernur yang tidak disenangi
oleh rakyat. Dan pada tanggal 10 Ramadhan 40 H / 660 M masa pemerintahan Ali
bin Abi Thalib berakhir. Tepat pada 17 Ramadhan 40 H / 661 M, khalifah Ali
terbunuh oleh Ibnu Muljam yang merupakan anggota Khawarij yang sangat fanatik.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa ada beberapa metode yang
dilakukan Khulafaur Rasyidin dalam berdakwah yaitu:
1. Metode Ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode karya tulis, dengan dikumpulkannya lembaran lembaran sebagai
mushaf dan dibukukan menjadi Al Qur’an
4. Metode keteladanan
Para khalifah memiliki sifat yang pandai, cerdas, adil, dermawan dan
bijaksana dalam mengambil keputusan.
2. Saran
Kendati kami sudah berusaha optimal dalam pembuatan makalah ini, sebagai
manusia dhaif kami menyadari bahwa makalah ini belum lah sempurna, oleh karenanya
saran dari pembaca sangat kami harapkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://m.republika.co.id/.
http://www.kompas.com/stori/image/2021/04/24/175453579/sejarah-singkat-khulafaur-rasyidin?pa
ge=1.
https://id.scribd.com/document/509780047/dakwah-masa-khulafaur-rasyidin.
14