Anda di halaman 1dari 8

MINI RISET

SEJARAH ISLAM DAN TRADISI DI DUKUH NGADISARI


Guna untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Sejarah Dakwah
Dosen Pengampu: M.Abdul Kohar, S,Kom,.I., M.A

Disusun oleh:
Muhammad Rasyid Isnain (221221129)

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
UNIVERSITAS RADEN MAS SAID SURAKARTA 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas UAS yang berjudul “Sejarah Islam dan tradisi
di desa ngadisari”. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak M. Abdul Kohar, S.Kom.I.,
M.A. yang telah membantu saya baik secara moral maupun materi. Saya ucapkan
terimakasih kepada narasumber Bapak Sutrisno yang telah membantu saya dalam
berwawancara. Dan terimakasih juga kepada teman-teman saya yang telah mendukung
saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusun, bahasa, maupun penulisan nya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik dimasa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkata ilmu pengatahuan.

Surakarta, 12 Desember 2022

Muhammad Rasyid Isnain

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4

A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5

A. Sejarah masukya Islam di Desa Ngadisari.............................................................5


B. Tradisi yang ada di Desa Ngadisari.......................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 8

A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah merupakan peristiwa kejadian atau apa yang telah terjadi pada masa lampau.
Setiap peristiwa hanya terjadi sekali dan tidak akan pernah terulang kembali. Sejarah memang
hanya menceritakan yang telah terjadi pada masa lampau akan tetapi sejarah akan berpengaruh
besar bagi kehidupan saat ini dan pada masa depan, agar dapat berkembang sesuai dengan yang
diharapkan. Sejarah desa saat ini memang sangat jarang diketahui oleh masyarakat yang
menempati daerah tersebut, hal ini disebabkan masyarakat yang berada di desa tidak terlalu
memperdulikan sejarah tempat yang mereka tempati.

Desa Ngadisari adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Juwiring kabupaten
Klaten, sejarah di desa Ngadisari pada zaman dulu mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Masuknya Islam di daerah ini terjadi karena adanya para Kyai dari luar daerah yang berdakwah
di desa ini. Seiring berjalannya waktu masyarakat mulai tertarik dengan agama Islam mereka
beranggapan bahwa Islam itu adalah agama yang benar, Saat ini mayoritas penduduk desa sudah
beragama Islam.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kondisi Islam di masyarakat desa ngadisari?
2. Tradisi apa saja yang menonjol di desa ngadisari?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui kondisi Islam di desa ngadisari
2. Mengetahaui tradisi yang ada di desa ngadisari

3.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Islam di Desa Ngadisari


Desa Ngadisari pada zaman dulu mayoritas penduduk nya memeluk agama
Hindu. Sejarah masuknya Islam di daerah ini terjadi karena adanya para Kyai dari luar
daerah yang berdakwah di desa ini untuk menyebarkan agama Islam. Para Kyai
berdakwah tanpa ada unsur memaksa dengan begitu para penduduk bisa menerima agama
Islam dengan baik, Seiring berjalannya waktu masyarakat mulai memahami dan tertarik
dengan agama Islam mereka beranggapan bahwa agama Islam itu adalah agama yang
benar.
Pada tahun 1992 penduduk desa mulai membangun sebuah mushola yang diberi
nama At-Taqwa, para warga senang dengan adanya tempat ibadah mereka menjadi
antusias dalam beribadah. Dengan adanya mushola mereka menjadikan sebuah tempat
untuk mengadakan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang bertujuan untuk
memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an pada usia dini, kegiatan mengaji didakan
setiap hari jum’at sore. Seiring perkembangan zaman kini mushola tersebut sudah
berubah menjadi sebuah masjid, banyak warga yang memilih sholat berjamaah di masjid
daripada dirumah.
Agama Islam di daerah ini berkembang sangat baik saat ini mayoritas penduduk
desa sudah beragama Islam. Masyarakat di desa Ngadisari juga mempunyai acara
keagamaan salah satunya seperti Tahlilan yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan
do’a untuk memohon rahmat dan ampunan bagi arwah orang yang sudah meninggal. Dan
masih ada lagi acara lainnya hingga sekarang sudah menjadi tradisi di desa tersebut.
Apa saja kegiatan acara keagamaan yang ada di desa ini? Simak penjelasan di
bawah ini.

5
B. Tradisi Desa Ngadisari
1. Nyadran
Nyadran berasal dari Tradisi Hindu-Budha, Sejak abad ke-15 para Walisongo
menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya, agar agama Islam dapat dengan
mudah diterima. Nyadran dikenal juga dengan nama Ruwahan, karena dilakukan pada
bulan Ruwah. Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih melekat dalam
masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa sanskerta “Sraddha” yang artinya
keyakinan. Tradisi nyadran biasanya dilakukan dengan mengunjungi makam dan
melakukan pembersihan sekaligus mondoakan leluhur dan keluarga yang telah
meninggal dunia dengan baacaan Surat Yasin atau Tahlil dan ditutup dengan sedekah
kenduri slametan/berkatan di sepanjang jalan yang telah digelari tikar. Tiap keluarga
yang mengukuti kenduri biasanya membawa makanan sendiri makakanan yang
dibawa biasanya berupa makananan Tradisional.
2. Tahlilan
Tahlilan adalah pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dzikir dan doa untuk memohon
rahmat bagi arwah orang yang sudah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari
pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40
hingga 100 hari. Kegiatan ini dikerjakan oleh banyak orang mereka berkumpul di
rumah keluarga orang yang sudah meniingal untuk membacakan doa, Biasanya tuan
rumah juga menyiapkan makanan dan minuman untuk tamu yang sudah datang
kerumahnya. Acara ini tidak diwajibkan bagi semua penduduk desa mereka boleh
melakukan nya atau tidak.
3. Tirakatan
Tradisi malam tirakatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI adalah
tradisi rutin mayarakat Ngadisari yang dilaksanakan pada malam tuju belas Agustus.
Sebagian besar masyarakat melaksanakan tradisi ini dengan melaksankan Tahlilan
yang dipimpin oleh seorang kyai di setiap RT dan sholawatan bersama-sama untuk
para pahlawan yang telah gugur. Acara ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur
atas kemerdekaan yang telah dicapai. Tidak hanya berdoa para warga juga
menghidangkan beberapa makanan untuk orang-orang yang menghadiri acara
tersebut.

6
Dari analisis observasi diatas sejarah Islam dan tradisi tepat nya di desa Ngadisari
ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tuhan dan masyarakat disana juga
sangat erat hubungan persaudaraan nya dengan sesama tetangga. Masyarakat di desa
Ngadisari sangat semangat menghidupkan budaya peninggalan leluhur dan semarak
beragama melatarbelakangi munculnya tradisi seperti Nyadran, Tahlilan, dan
tirakatan

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sejarah masuknya Islam di desa Ngadisari ini dibawa oleh para Kyai dari
luar daerah yang berdakwah di desa ini untuk menyebarkan agama Islam. Mereka
juga membawa sebuah tradisi yang masih dihidupkan sampai sekarang.Dengan
demikian sejarah masuknya Islam di desa ini. Kita sebagai remaja penerus bangsa
harus bangga dengan para Kyai yang telah menyebarkan agama Islam di daerah
ini tanpa adanya unsur peperangan atau paksaan antara tokoh satu dan tokoh
lainya.
B. Saran
Kita sebagai remaja harus mempererat hubungan dengan tetangga betapa
pentingnya mengingat dan menghargai perjuangan para Kyai atau leluhur yang
sudah menyebarkan agama Islam di desa Ngadisari ini dengan melakukan tradisi-
tradisi yang sudah di ciptakan leluhur tersebut

Anda mungkin juga menyukai