Disusun Oleh:
Nama: Mutiara Putri Nurmiati
NPM: 2170201320
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat dan hidayah sehingga dapat memberi jalan dan kesempatan untuk
menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Munggahan Menyambut Bulan Suci
Ramadhan” penyusun Makalah ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak.
Tak ada gading yang tak retak Penulis menyadari bahwa masih banyak
sekali kekurangan dalam penulisan Makalah ini. untuk itu Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga bisa
termotivasi untuk Makalah yang akan datang. semoga Makalah ini Bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi diri penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Tradisi Munggahan ........................................................................................3
2.2. Nilai Tradisi Dalam Munggahan ...................................................................5
2.3. Manfaat Tradisi Munggahan .........................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan ........................................................................................................8
3.2. Saran ..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Budaya adalah usaha budi/akal dalam rangka memperbaiki kualitas dan
kuantitas (peradaban) hidup manusia. budaya merupakan nama abstrak untuk
fenomena multidimensional yang sangat luas dan kompleks. Budaya telah
diciptakan oleh manusia dan merupakan bagian dari lingkungan buatan manusia
yang menyatukan kelompok manusia.
Tradisi Munggahan sejak dulu hingga kini masih terlaksana dengan baik
dan penuh antusias oleh masyarakat Muslim, khususnya yang berada di tanah
Sunda. Tradisi munggahan yang turun menurun diwariskan menjadikan rutinitas
setiap tahunnya untuk menyambut bulan suci ramadhan. Banyak diantara
masyarakat di indonesia yang melaksanakan atau mengikuti tradisi ini.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,
maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tradisi Munggahan
Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut
datangnya bulan Ramadhan. Acara ini biasanya dilakukan pada akhir bulan
Sya’ban, satu atau dua hari menjelang Ramadhan. Bentuk pelaksanaannya
bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama
dan saling bermaafan serta berdoa bersama. Selain itu, ada pula yang
mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau
orang saleh, serta mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari
menjelang bulan puasa)
3
Punggahan itu sendiri berasal dari kata Munggah (bahasa Jawa) yang
berarti naik. Maksudnya bahwa, masuknya bulan Ramadhan perlu disambut
dengan iman yang harus lebih ditingkatkan lagi. Punggahan ini bertujuan untuk
mengingatkan para umat muslim bahwa Ramadhan akan segera tiba, dan juga
untuk mengirim doa pada orang - orang yang telah meninggal dunia.
Tata cara munggahan sebenarnya tidak terlalu formal, tapi bisa dibilang
bervariasi, seperti:
4
2. Makan bersama atau sering disebut botram,
3. Saling bermaaf-maafan,
1. Nilai Agama
Nilai agama adalah segala bentuk peraturan sekaligus ketentuan hidup
yang harus diterima oleh setiap manusia sebagai perintah, larangan, dan ajaran
yang bersumber dari Tuhan secara langsung, sehingga jikalau dilanggar akan
mendapat siksa dari Tuhan di akhirat nantinya.
Menurut Anthony F.C. Wallace, (Para Ahli) Nilai agama merupakan
seperangkat upacara yang dirasionalkan melalui mitos dan digerakkan melalui
kekuatan supranatural dengan tujuan untuk mencapai terjadinya perubahan
terhadap manusia dan semesta.
Nilai tradisi yang dapat diambil dari budaya munggahan menyambut bulan
suci ramadhan adalah mengajak para masyarakat giat dan semangat dalam
melakukan ibadah puasa dalam satu bulan penuh. Serta mengajak masyarakat
setempat untuk menjadikan contoh bahwa dalam tradisi munggahan menyambut
bulan suci ramadhan ini agar bisa menungkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
5
Allah tidak hanya pada bulan ramadhan saja tetapi, menjadi pemicu untuk terus
beribadah kepadaNya.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial merupakan suatu konsep yang dianut masyarakat tentang apa
yang dianggap baik dan buruk. Nilai sosial terbentuk akibat kesepakatan dari
setiap individu di masyarakat.
Nilai-nilai sosial adalah pandangan masyarakat terhadap suatu karir
yang dipilih, dengan kata lain nilai-nilai sosial adalah penilaian masyarakat
tentang suatu karir yang di jalani (Oktavia, 2005).
Dalam tradisi munggahan pula terkandung nilai sosial yang mana didalam
nilai sosial ini bisa mempererat tali silahturami antara kerabat, keluarga,
tetangga, teman dan saudara. Terjaganya hubungan sosial dapat membuang
semua prasangka terhadap sesama saudara. Munggahan pun dapat mendekatkan
lagi sekat-sekat persaudaraan yang terputus lama serta yang memiliki konflik.3
3. Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai yang ada dan berkembang di dalam
masyarakat. Karena nilai budaya adalah tingkat pertama kebudayaan ideal atau
adat. Nilai budaya merupakan lapisan yang paling tidak terwujud dan ruangnya
luas. Jadi nilai budaya adalah sesutau yang sangat berpengaruh dan di jadikan
pedoman atau rujukan bagi suatu kelompok masyarakat tertentu.
Menurut Koentjaraningrat (1994:85) nilai budaya terdiri dari konsepsi-
konsepsi yang hidup dalam alam fikiran warga masyarakatnya mengenai hal -
hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai pada suatu masyarakat
dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak.
Dalam tradisi munggahan menyambut bulan suci ramadhan ini dapat kita
ambil nilai positifnya yaitu budaya yang sunda yang bisa dilestarikan sampai
saat ini. Budaya yang masih terlekat pada masyarakat untuk menyambut bulan
suci ramadhan.
6
2.3. Manfaat Munggahan
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Munggahan adalah tradisi tanah sunda yang turun menurun di budayakan
hingga saat ini, dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di setiap daerah masing
masing. Dalam tradisi munggahan biasanya terdapat kebiasaan masyarakat tetang
menyambut bulan suci ramadhan yaitu berkumpul bersama keluarga, sahabat,
saudara, teman dan lain sebagainya.
Dalam tradisi munggahan juga terdapat tiga nilai positif yang terkandung
di dalam tradisi munggahan ini yaitu, nilai keagamaan, nilai sosial, dan nilai
budaya dimana semua itu sangat penting untuk kita praktekan di kehidupan
sehari-hari.
3.2. Saran
Penulis menyarankan umumnya kepada pembaca dan khususnya kepada
diri penulis sendiri. Agar senantiasa selalu melestarikan budaya dan tradisi yang
ada di indonesia, Selalu menjaga tali silahturahmi antar sesama, Dan kita harus
selalu menanamkan nilai-nilai budaya yang ada di lingkungan kita dan
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Pepatah lain mengatakan bahwa “apa
yang engkau tanam pasti itu yang kau tuai”
8
pembahasan dan sebagainya. Semoga Makalah yang akan datang lebih sempurna
dalam pembahasan-pembahasan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
9
10