Anda di halaman 1dari 8

TRADISI DAN BUDAYA MELAYAT DI LINGKUNGAN SEKITAR

Dosen Pengampu: Elenita Drihestyawati, M.Pd

NAMA : NAUFAL JINDAN

NIM: 61201232226

KELAS: RA 17

PROGRAM STUDI: MANAJEMEN

FAKULTAS: EKONOMI DAN BISNIS

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER TAHUN 2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmatnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa ada halangan suatu apapun. Sholawat serta salam saya haturkan kepada
junjungan Nabi kita Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat syafaatnya di yaumil
qiyamah kelak.

Makalah ini saya buat guna memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah
Pendidikan Agama, untuk memberikan informasi mengenai tradisi Ziarah kubur di kampung
Lapang kecamatan Baros.

Terlepas dari itu semua saya menyadari masih banyak kekeliruan dalam pembuatan
makalah ini. Tentunya saya juga mengharap kritik dan saran dari dosen mata kuliah demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Serang, 29 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latara belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
A.Pengertian Melayat..........................................................................................................................6
B. Dampak Positif dari Tradisi Melayat..............................................................................................6
C.Dampak Negatif dari Tradisi Melayat..............................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................................................8

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latara belakang
Agama Islam merupakan agama mayoritas yang ada di Indonesia. Tradisi Islam adalah
kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun menurun oleh Masyarakat, dan didalamnya
mengandung ajaran-ajaran agama Islam.
Di tengah gemerlapnya keragaman budaya di nusantara, tradisi ziarah kubur memegang
peranan yang khas dan mendalam dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kegiatan Ini
bukan sekedar serangkaian ritual formal, namun sebuah ungkapan mendalam tentang rasa
kemanusiaan, kehilangan, dan solidaritas antar anggota masyarakat. Dalam setiap langkahnya,
tradisi ziarah kubur mencerminkan nilai-nilai luhur yang turun-temurun diwariskan dari
generasi ke generasi.
Makna ziarah tidak hanya terletak pada kesedihan akibat kehilangan, tetapi juga pada
perjalanan spiritual dan sosial yang melibatkan seluruh komunitas. Dengan penghormatan
terhadap tradisi ini, kita dapat memahami bagaimana masyarakat Indonesia memberikan doa
doa baik kepada orang yang telah meninggal, sekaligus merajut kebersamaan di antara
mereka yang ditinggalkan
Dalam eksplorasi materi ini kita akan menyelami aspek-aspek mendalam dari tradisi
ziarah kubur melihat bagaimana setiap elemen dari prosesi tersebut mengandung makna dan
simbolisme yang kaya. Tradisi Islam di berbagai daerah di Indonesia sangat beragam. Salah
satunya yang ada di kampung Lapang kecamatan Baros kabupaten Serang-Banten. Tradisi
keagamaan yang ada di kampung Lapang sangat beragam, salah satunya adalah ketika ada
salah satu keluarga atau kerabat yang meninggal, biasanya keluarga yang berkabung akan
kedatangan tamu dari keluarga jauh maupun dekat dan tetangga yang datang kerumah untuk
ziarah. Dari adat istiadat mari kita menjelajahi keunikan tradisi ziarah yang melampaui
sekedar kegiatan belasungkawa melainkan menjadi perpisahan yang sarat dengan kearifan
lokal dan kebersamaan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ziarah?
2. Apa dampak Positif bagi keluarga yang berkabung dari tradisi Ziarah di kampung
Lapang?
3. Apa dampak Negatif bagi keluarga yang berkabung dari tradisi Ziarah di kampung
Lapang?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Ziarah

2. Mengetahui dampak Negatif dan Positif dari tradisi Ziarah

3. Mengetahui Tradisi Ziarah yang ada di Kampung Lapang

5
BAB II

PEMBAHASAN
A.Pengertian Ziarah

Ziarah adalah salah satu budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ziarah
diartikan sebagai perjalanan ke tempat-tempat suci atau bersejarah dengan tujuan untuk
menghormati atau memperingati kejadian-kejadian penting yang terjadi di tempat tersebut.

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat menjelaskan pengertian tradisi ziarah:

1. Penghormatan Terhadap Leluhur: Ziarah merupakan bentuk penghormatan


terhadap leluhur atau tokoh-tokoh yang dianggap suci atau memiliki nilai penting
dalam suatu agama atau budaya. Praktik ini mencerminkan rasa hormat terhadap
warisan spiritual dan budaya yang diwariskan oleh generasi sebelumnya.
2. Aspek Spiritual dan Keagamaan: Ziarah seringkali memiliki dimensi spiritual dan
keagamaan. Pengikut agama melakukan ziarah sebagai wujud pengabdian kepada
Tuhan, mengenang orang-orang saleh, atau mencari keberkahan melalui kunjungan
ke tempat-tempat suci atau makam tokoh agama.
3. Warisan Budaya dan Identitas: Ziarah kubur sering terkait erat dengan warisan
budaya dan identitas suatu masyarakat. Praktik ini membantu melestarikan tradisi-
tradisi, cerita-cerita keluarga, dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
membentuk identitas kultural suatu komunitas.

Demikian tradisi ziarah bukan sekedar serangkaian kegiatan formal, melainkan juga suatu bentuk
ungkapan budaya dan spiritualitas yang mendalam dalam masyarakat Indonesia.

B. Dampak Positif dari Tradisi Ziarah


Tradisi Ziarah sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia, banyak kerabat dan tetangga yang
datang untuk silaturahmi atau sekedar mendokan almarhum. Tradisi ini sangat positif karena selain
mempererat tali silaturahmi dengan keluarga yang sedang berkabung tetapi juga ziarah yang ditujukan
agar saudara atau kerabat yang berkunjung dapat membantu dan membimbing mereka jika
memerlukan pertolongan. Empati dari kerabat dan Masyarakat dapat meringankan beban keluarga
yang ditinggalkan. Tradisi ziarah membawa bersama-sama anggota masyarakat untuk mendoakan
orang yang sudah meninggal dan memberikan dukungan moral dan emosional kepada keluarga yang
ditinggalkan, solidaritas masyarakat tercermin dan partisipasi aktif selama proses pemakaman, dimana
kehadiran dan dukungan bersama dianggap sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian.

6
C.Dampak Negatif dari Tradisi Ziarah
Setiap sesuatu yang positif pasti ada Negatifnya begitupula dari tradisi Ziarah yang kita ketahui
tradisi yang positif sekali. Di kampung Lapang sendiri

meskipun Ziarah memiliki makna dan nilai budaya yang besar bagi banyak masyarakat, terdapat
beberapa dampak negatif yang dapat mempengaruhi keluarga yang ditinggalkan. Beberapa dampak
tersebut melibatkan aspek emosional, finansial, dan sosial. Berikut adalah beberapa dampak negatif
yang mungkin timbul:

1. Stres Finansial: Mengadakan upacara pemakaman dapat menjadi beban finansial yang
signifikan. Biaya kuburan dan biaya-biaya terkait lainnya dapat menciptakan tekanan
finansial bagi keluarga yang mungkin sudah berduka.
2. Emosional: Mengurus semua terkait pemakaman dapat menjadi tugas yang sangat
melelahkan dan menyita waktu. Ini dapat menambah beban emosional dan fisik pada
keluarga yang berduka.
3. Beban Logistik: Tradisi di kampung Lapang ketika sesudah melakukan upacara
pemakaman biasanya ada Do’a bersama selama satu minggu setiap setelah maghrib di
rumah almarhum yang biasa disebut tahlilan. Tahlilan di sini perlu ada yang Namanya
logistik atau makanan/minuman. Butuh biaya untuk itu semua terlebih lagi meninggalnya
seseorang itu tidak bisa diprediksi, tidak bisa melihat keadaan ekonomi keluarga
almarhum ketika baik ataupun tidak

Meskipun terdapat dampak negatif, ziarah juga dapat memberikan dukungan emosional dan spiritual
bagi keluarga yang berduka. Penting untuk memahami bahwa setiap keluarga dan individu merespons
kehilangan dengan cara yang berbeda, dan dukungan sosial dapat memainkan peran penting dalam
membantu mereka melewati masa sulit ini.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Tradisi ziarah bukan hanya upacara pemakaman, melainkan suatu perwujudan dalam
hubungan manusia dengan kematian, spiritualitas, dan kebersamaan. Melalui setiap
langkahnya, tradisi ini mengajarkan berita tentang nilai-nilai seperti penghormatan, kesetiaan,
dan kepedulian yang menjadi pondasi kehidupan Masyarakat.
Prosesi ziarah, dari pengumuman kematian hingga pemakaman, adalah ungkapan yang kaya
akan simbolis dan makna. Lebih dari sekedar ritual, tradisi ziarah memperlihatkan kekuatan
solidaritas Masyarakat. Dalam momen kehilangan masyarakat bersatu untuk memberikan
dukungan moral dan emosional kepada keluarga yang ditinggalkan titik kebersamaan ini tidak
hanya melibatkan mereka yang berduka, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kekuatan yang
mendefinisikan kehidupan masyarakat. Dengan memahami dan menghargai tradisi ziarah kita
tidak hanya mendapatkan pandangan yang lebih dalam tentang budaya tetapi juga
memperoleh wawasan tentang cara masyarakat menghadapi kematian sebagai bagian alami
dari perjalanan manusia. Tradisi ziarah bukan hanya menyatu dengan masa lalu tetapi juga
terus hidup dan berkembang karena menjadi cerminan identitas dan kearifan lokal yang tak
ternilai.
Sebagai warisan budaya yang berharga, tradisi ziarah mengajarkan kita untuk menghormati,
merayakan, dan mengenang kehidupan, sambil memperkokoh ikatan kebersamaan yang
melekat dalam setiap detiknya.

Anda mungkin juga menyukai