Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

TRADISI NGAYAH

DISUSUN OLEH :

 AZZAHRA
 KAYLA NUR
 RAHMAH HIDAYATI
 SHIRLY RISTRA
 SIERA SABILA
 TALAKUA, CELLIN A.

YAYASAN ABDI KARYA


SMA YADIKA 13
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kuasa-
Nya, kami dari kelompok dua dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan ini tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan kali ini juga, kami mengucap terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Salwa
selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karena telah
memberikan kami kesempatan dan kepecayaan dalam melaksanakan tugas makalah ini. Saya
sebagai penulis makalah juga mengucap terimakasih kepada anggota kelompok yang membantu
keras dalam penyelesaian makalah ini hingga dapat terselesaikan.

Pada akhirnya, kami berharap makalah ini memenuhi fungsinya sebagai khasanah ilmu
pengetahuan. Kami juga sadar bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca sangat diharapkan, guna perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini. Kami juga tidak lupa memohon maaf jika dalam penulisan
makalah ini terdapat kekeliruan dan kesalahan.

Bekasi, 27 Agustus 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4

1.3 Tujuan..............................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................................5

2.1 Pengertian Ngayah..........................................................................................................5

2.2 Jenis-jenis Ngayah..........................................................................................................5

2.3 Nilai Pancasila Dalam Tradisi Ngayah...........................................................................5

2.4 Manfaat Ngayah..............................................................................................................6

2.5 Dampak Positif dan Negatif............................................................................................6

2.6 Faktor Lunturnya Tradisi dan Solusi..............................................................................7

BAB III : PENUTUPAN.....................................................................................................8

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................8

3.2 Saran...............................................................................................................................8

DAFTAR PUSAKA............................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

2.6 Latar Belakang

Kekayaan alam Pulau Bali menjadi salah satu primadona pariwisata domestik bahkan
mancanegara. Beragam an lengkap jenis-jenis tempat wisata di Bali, mulai dari pantai, gunung,
air terjun, serta kawasan wisata buatan seperti desa wisata juga sudah dikenal dunia. Jika kita
melihat lebih jauh lagi, Bali memiliki banyak sekali budaya dalam suku maupun agama, salah
satunya adalah Tradisi Ngayah.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan Tradisi Ngayah?


 Apa yang latar belakangi masyarakat Bali dalam Tradisi Ngayah?
 Apa saja jenis-jenis Tradisi Ngayah?
 Apa saja manfaat Tradisi Ngayah bagi masyarakat Bali?
 Apakah Tradisi Ngayah memiliki dampak positif dan negatif?
 Pernahkah Tradisi Ngayah luntur dan apa saja faktornya serta bagaimana masyarakat Bali
menanggapi dengan memberi solusinya?

1.3 Tujuan
 Dapat menganalisis lebih dalam tentang Pulau Bali serta Tradisi Ngayah
 Memahami nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalam tradisi tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ngayah


Ngayah di pulau ini dipandang sebagai istilah yang dialamatkan bagi seseorang ataupun
kelompok yang bekerja dengan tulus dan ikhlas tanpa mendapatkan imbalan secara material.
Konsep Ngayah bisa dibilang sangat mirip dengan konsep relawan, bedanya tradisi satu ini tetap
mengikuti kaidah adat dan aturan yang hidup di tengah masyarakat Bali. Bagi masyarakat Bali
yang didominasi oleh penganut Agama Hindu, jika seseorang melakukan Ngayah maka orang
tersebut sama saja telah menunaikan kewajiban Agama Hindu. Dulu sebagian besar masyarakat
Bali bekerja sebagai petani. Tradisi Ngayah ini dilakukan dan menjadi bagian dalam kehidupan
sehari-hari. Sambil bekerja di sawah, masyarakat Bali mengobrol dan bercanda dengan petani-
petani lain. Maka itu, hubungan masyarakat Bali sangat erat satu sama lain

2.2 Jenis-jenis Ngayah


1. Ngayah yang Berkaitan Dengan Loyalitas dan Dedikasi

Loyalitas adalah kesetiaan seseorang terhadap sesuatu, dan mencakup kesetiaan fisik serta
kesetiaan non fisik seperti pikiran dan perhatian. Sedangkan dedikasi adalah pengorbanan, baik
itu waktu, tenaga, pikiran dan biaya demi suatu tujuan. Ngayah yang berkaitan dengan loyalitas
dan dedikasi adalah seseorang atau sekelompok komunitas sebagai pengayah puri yang
melakukan ngayah pada Raja di sebuah Puri. Hal tersebut dilakukan karena tanah yang dihuni
masyarakat adalah tanah yang diberikan oleh Raja yang memerintah pada masa itu. Tanahnya
juga diperoleh atas penaklukan daerah atau kerajaan lain.

2. Ngayah yang berkaitan dengan kegiatan sosiokultural

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sosiokultural adalah berkenaan dengan segi budaya
masyarakat. Ini berarti konsep sosiokultural adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan. Contohnya adalah pada saat umat Ngayah di banjar adat.

2. Ngayah yang berkaitan dengan Religiun Teritorial

Konsep ini terbentuk atas dasar persamaan keyakinan atau agama. Ngayah yang berkaitan
dengan hal ini dibangun atas dasar komunikasi dan gotong royong dalam satu wilayah, misalnya
ngayah pada saat piodalan di Pura Kahyangan Tiga Desa Tegal Tugu, Gianyar, Bali.

2.3 Nilai Pancasila Dalam Tradisi Ngayah

5
Pada saat melakukan Ngayah, ada keyakinan bahwa segala yang mereka lakukan dengan
ketulusan akan memperoleh pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan ini menjiwai
Pancasila sila pertama.

Selain itu, masyarakat yang melakukan Ngayah sifatnya sukarela, tanpa paksaan dari siapa pun.
Kegiatan ngayah ini berlandaskan ketulusan untuk menguatkan persatuan. Kemudian
kegiatannya juga berjalan sesuai aturan yang telah disepakati lewat musyawarah dan mufakat
masyarakat Bali.

Dan yang terakhir, semua yang terlibat dalam kegiatan Ngayah mendapatkan perlakukan setara
dan adil, tidak ada perbedaan satu sama lain.

2.4 Manfaat Ngayah

Karena Ngayah adalah gotong royong biasa dalam masyarakat Bali, maka dari itu manfaat
Ngayah tidak jauh dari manfaat gotong royong pada umumnya. Diantara lainnya yaitu :

1. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong menolong, sukarela, saling membantu, dan
mempunyai sifat kekeluargaan.

2. Mempererat tali silahturahmi atau persaudaraan.

3. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menuntaskan suatu pekerjaan.

4. Meningkatkan produktivitas kerja.

5. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan sekitar.

2.5 Dampak Positif dan Negatif

Sisi positif dari ngayah adalah masyarakat bisa saling mengenal satu sama lain, memupuk
persaudaraan antar-krama banjar. Seorang wanita yang masuk banjar karena menikah dengan
laki-laki tentu belum mengenal siapapun, maka ajang ngayah inilah waktunya untuk
bersosialisasi dengan warga setempat sehingga bisa saling mengenal.

Karena semua tujuan dari tradisi ini bernilai positif, maka sangat tidak memungkinkan tradisi
ersebut memiliki dampak negatifnya.

6
2.6 Faktor Lunturnya Tradisi dan Solusi

Apakah suatu saat nanti di mana pengurus Bali semuanya sibuk bekerja, maka Tradisi Ngayah
akan hilang? Sebenarnya, tradisi yang baik ini harus selalu di jaga. Namun dalam
pelaksanaannya kemungkinan akan berubah dan tidak seperti dulu. Ngayah sebelum acara
Ngaben yang dilaksanakan dalam jangka waktu satu minggu mungkin dipersingkat menjadi dua
hari, sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan waktu.

7
BAB III

3.1 Kesimpulan
Tradisi Ngayah adalah tradisi gotong royong masyarakat Bali sehari-harinya. Tradisi yang
dilakukan bersama-sama untuk melaksanakan tradisi adat maupun agama seperti Ngaben. Tradisi
ini akan selalu ada dan tidak akan pernah luntur termakan zaman jika masyarakat Bali memiliki
penerus tradisi tersebut.

3.2 Saran
Saran dari kami kepada seluruh masyarakat Bali khususnya pemuka Agama, Tradisi, pemuda
dan pemudi serta masyarakat Bali lainnya untuk tetap melestarikan segala budaya yang ada di
Bali khususnya Tradisi Ngayah. Jangan sampai segala adat, budaya dan tradisi hilang termakan
perkembangan zaman.

8
DAFTAR PUSAKA
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/01/30/ngayah-tradisi-gotong-royong-khas-bali-
yang-mampu-tingkatkan-toleransi
https://kumparan.com/viral-food-travel/tradisi-ngayah-asal-bali-yang-mengandung-nilai-
pancasila-1yfHGVqNdw7/full
https://www.balipost.com/news/2019/07/23/81670/Masa-Depan-Tradisi-Ngayah.html

Anda mungkin juga menyukai