Anda di halaman 1dari 44

PERATURAN KEPEGAWAIAN

PUSKESMAS JOHAR BARU

PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Pedoman Peraturan Kepegawaian Badan Layanan Umum Daerah


Puskesmas Kecamatan Johar Baru ini telah disusun oleh Tata Usaha
Puskesmas Kecamatan Johar Baru disesuaikan dengan pelayanan
mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
Pedoman ini akan dilakukan revisi bila diperlukan.

Pedoman ini disahkan dan disetujui untuk dilaksanakan sepenuhnya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Juni 2022

Kepala Puskesmas Kecamatan Johar


Baru
Kota Administrasi Jakarta Pusat

dr. Arief Wahyudhy, M.K.M


NIP. 198002272006041006

i
KATA PENGANTAR

Suasana kerja yang kondusif adalah merupakan salah satu faktor


penting yang besar pengaruhnya terhadap efektivitas kinerja sebuah
Puskesmas. Di dalam suasana kerja yang kondusif maka akan berfungsi dan
bersinergi secara baik dan sempurna, sehingga dengan demikian kinerja
individu dan seluruh komponen lembaga secara keseluruhan menjadi
maksimal, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Terselenggaranya suasana kerja yang kondusif tersebut dalam
praktiknya terkait erat dengan adanya kepastian hukum tentang status
keberadaan dan status kepegawaian, ketenangan dan kenyamanan serta
keamanan dalam bekerja, adanya jaminan kesejahteraan pegawai selama dan
setelah bekerja. Hal ini berarti bahwa terselenggaranya suasana kerja yang
kondusif dalam Puskesmas mensyaratkan adanya kejelasan status, peran dan
karir pegawai dalam bekerja serta adanya jaminan ketenangan, kenyamanan
dan keamanan dari berbagai kemungkinan yang dapat mengancam
kelangsungan keberadaan, peran dan fungsi pegawai di dalam lembaga di
mana mereka bekerja.
Salah satu perangkat formal yang memungkinkan terselenggaranya
kejelasan peran dan kepastian status pegawai sebagaimana disebutkan dalam
suatu Puskesmas adalah adanya Peraturan Kepegawaian yang jelas, terperinci
dan baku. Oleh sebab itu, Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian yang telah
disahkan penggunaannya ini diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen
dalam melaksanakan Kewajiban dan Hak Pegawai yang harus ditaati dan
dipatuhi agar terselenggaranya iklim kerja yang kondusif sebagaimana
diinginkan bersama.
Demi menjamin efektivitas berupa kepatuhan semua pemangku
kepentingan terhadap Pedoman Peraturan Kepegawaian, maka diperlukan
upaya dan kerja sama untuk menegakan Peraturan Kepegawaian dalam
pelayanan kesehatan. Penegakan Peraturan Kepegawaian di bawah monitoring
Pimpinan BLUD Pukesmas Johar Baru, Subbagian Tata Usaha, Satpel UKM,
UKP dan Satpel masing-masing kelurahan yang bekerja sama memastikan agar
semua pemangku kepentingan tanpa kecuali wajib patuh terhadap Peraturan
Kepegawaian. Selamat membaca dan menerapkan.

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I KETENTUAN UMUM..............................................................................34
BAB II KESEMPATAN DAN PERILAKU YANG SAMA........................................37
BAB III RUANG LINGKUP................................................................................37
BAB IV JENIS PEGAWAI BLUD.......................................................................38
BAB V PENERIMAAN PEGAWAI......................................................................39
BAB VI PERJANJIAN KERJA...........................................................................43
BAB VII WAKTU KERJA, CUTI DAN IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN.........45
BAB VIII PEMBINAAN PEGAWAI.....................................................................50
BAB IX PENGGAJIAN......................................................................................52
BAB X FASILITAS KESEJAHTERAAN..............................................................54
BAB XI KARIER...............................................................................................55
BAB XII PERLINDUNGAN KERJA, KESELAMATAN DAN.................................55
KESEHATAN KERJA.......................................................................................55
BAB XIII DISIPLIN DAN TATA TERTIB KERJA.................................................56
BAB XIV JENIS SANKSI..................................................................................60
BAB XV PENYELESAIAN KELUH KESAH........................................................66
BAB XVI PEMBERHENTIAN/PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA......................67
BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP........................................69

iii
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN JOHAR BARU
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN JOHAR BARU

NOMOR 121 TAHUN 2022

TENTANG

PERATURAN KEPEGAWAIAN PADA PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU


YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Menimbang : a. bahwa Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus


Ibukota Jakarta Nomor 72 Tahun 2007 tentang Pegawai
Non Pegawai Negeri Sipil Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Unit Kerja yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta;
b. bahwa untuk menjamin kelancaran dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat dan tertib administrasi
Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Johar Baru, yang
telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang
kompeten dan disiplin; dan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Pedoman Peraturan Kepegawaian
Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kecamatan
Johar Baru, Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus

32
Ibukota Jakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab keuangan
Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/02/MPAN/1/2007 tentang Pedoman
Organisasi Satuan Kerja di Lingkungan Instansi
Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah;
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Kep.100/MEN/VI/2004 tanggal 21 Juni 2004 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu;
10. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2007 tentang
Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil di Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Unit Kerja yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
11. Peraturan Gubernur Nomor 165 Tahun 2012 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
12. Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2016 Pedoman
Pemberian Penghasilan Bagi Pegawai Non Pegawai Negeri
Sipil Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja
Perangkat Daerah Bidang Kesehatan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 221 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Pedoman Pemberian
Penghasilan Bagi Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat
Daerah Bidang Kesehatan;
13. Peraturan Gubernur Nomor 386 Tahun 2016 tentang

33
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas;
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 268 Tahun 2020 tentang
Pedoman Peraturan Kepegawaian Untuk Pegawai Badan
Layanan Umum Daerah Pada Unit Kerja Perangkat
Daerah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah di Jajaran Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR


: BARU TENTANG PEDOMAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
PADA PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU YANG
MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN

Dalam Peraturan Pegawai ini yang dimaksud dengan:


1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah
unit kerja atau subkordinat SKPD.
3. Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang selanjutnya disebut PKM Johar
Baru adalah Puskesmas Kecamatan Johar Baru Kota Administrasi
Jakarta Pusat.
4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
5. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
6. Pimpinan BLUD adalah pimpinan tertinggi di UKPD Puskesmas
Kecamatan Johar Baru.
7. Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
8. Pejabat Struktural adalah Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan struktural
terendah eselon IV/a dan tertinggi eselon II/a.

34
9. Atasan langsung adalah Pegawai dengan jabatan serendah-rendahnya
adalah Koordinator Satuan Pelaksana/Koordinator Satuan Pelayanan.
10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
(Aparatur Sipil Negara) secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
11. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

12. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat Pegawai Non
PNS adalah Pegawai yang bukan berstatus PNS, pensiunan PNS, atau
bukan berstatus TNI atau Polri, pensiunan TNI atau Polri yang
dipekerjakan oleh SKPD/UKPD yang menerapkan PPK-BLUD dengan
menerima gaji atau imbalan dalam bentuk lain.
13. Pegawai adalah seluruh pegawai yang bekerja di UKPD meliputi Calon
Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Sipil, PPPK dan Pegawai Non Pegawai
Negeri Sipil
14. Isteri/Suami adalah seorang yang secara sah menjadi isteri/suami
menurut hukum dari Pegawai yang telah terdaftar di UKPD yang
menerapkan PPK-BLUD.
15. Anak adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari Pegawai dan
atau anak angkat dari Pegawai yang diakui dan disahkan oleh Pejabat
Pemerintah yang berwenang, berusia kurang dari 23 (dua puluh tiga)
tahun yang belum bekerja atau belum menikah dan telah didaftarkan di
UKPD yang menerapkan PPK-BLUD, dengan jumlah yang merupakan
tanggungan maksimal 2 (dua) anak.
16. Ahli Waris adalah Isteri/Suami dan atau Anak-anak Pegawai atau orang
lain yang telah ditetapkan sebagai ahli waris oleh/dalam peraturan
perundang-undangan atau agama yang diakui oleh Pemerintah.
17. Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Non PNS adalah proses mencari,
menemukan, dan menyeleksi calon pegawai untuk dipekerjakan oleh
UKPD sesuai dengan persyaratan dan kriteria tertentu pada posisi yang
tersedia.
18. Persyaratan Umum adalah syarat dan kriteria umum yang ditentukan
oleh UKPD yang menerapkan PPK-BLUD untuk calon pegawai yang akan
mengikuti seleksi pegawai.
19. Persyaratan Khusus adalah syarat dan kriteria khusus yang ditentukan
oleh bagian / bidang terkait dalam UKPD yang menerapkan PPK-BLUD
untuk calon pegawai yang akan mengikuti seleksi pegawai.
20. Kompetensi adalah kemampuan setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

35
21. Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara Pegawai dengan UKPD yang
memuat syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan kerja, hak dan kewajiban
para pihak.
22. Hubungan Kerja adalah suatu hubungan kedinasan yang terjadi karena
kesepakatan antara Pegawai dengan UKPD, dimana Pegawai mengikatkan
diri untuk bekerja bagi UKPD yang menerapkan PPK-BLUD dengan
menerima balas jasa dari UKPD yang menerapkan PPK-BLUD, yang juga
mengikatkan diri untuk mempekerjakan Pegawai dengan membayar balas
jasa yang telah disepakati oleh keduanya sebelum hubungan kerja
dimulai.
23. Level Jabatan adalah Kelompok nilai kompetensi jabatan dengan rentang
nilai tertentu.
24. Rotasi adalah pemindahan pegawai dari satu unit kerja ke unit kerja lain
pada level jabatan yang sama atau setingkat dalam dan antar
bidang/bagian/seksi/sub bag di lingkungan UKPD.
25. Mutasi adalah pemindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain
yang berada pada level jabatan yang sama atau setingkat dari atau
menuju UKPD lain.
26. Promosi adalah kenaikan level jabatan pegawai ke level jabatan lebih
tinggi dari sebelumnya.

27. Demosi adalah penurunan level jabatan pegawai ke level jabatan lebih
rendah dari sebelumnya.
28. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk dan memberi,
memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.
29. Lembur adalah tugas yang dilakukan minimal 3 (tiga) jam untuk
melaksanakan pekerjaan yang bersifat mendesak sesuai dengan
penugasan pimpinan BLUD.
30. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka
waktu tertentu.
31. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai dari
rumah/tempat bekerja ke tempat tujuan dinas untuk melaksanakan
tugas dari UKPD yang menerapkan PPK-BLUD.
32. Pemeriksaan Kesehatan adalah pengujian kesehatan yang dilakukan
secara berkala.
33. Pemutusan Hubungan Kerja yang selanjutnya disingkat PHK adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hubungan kerja antara serta hak dan
kewajiban Pegawai dan UKPD yang menerapkan PPK-BLUD.
34. Masa kerja adalah saat pertama kali pegawai diangkat menjadi pegawai
pada UKPD Dinas Kesehatan sampai dengan pegawai memasuki Batas
Usia Pensiun (BUP).

36
BAB II
KESEMPATAN DAN PERILAKU YANG SAMA

PASAL 2
KESEMPATAN SAMA

Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk


melaksanakan pekerjaan.

PASAL 3
NON-DISKRIMINASI
Setiap pegawai berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi
dari Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

BAB III
RUANG LINGKUP

PASAL 4
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Kecamatan


Johar Baru ini meliputi:
a. Jenis Pegawai
b. Penerimaan Pegawai
c. Perjanjian Kerja
d. Waktu Kerja, Cuti dan Izin
e. Pembinaan Pegawai
f. Penggajian
g. Fasilitas Kesejahteraan
h. Karier
i. Perlindungan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
j. Disiplin dan Tata Tertib Kerja
k. Jenis Sanksi
l. Penyelesaian Keluh Kesah
m. Pemberhentian / Pemutusan Hubungan Kerja
n. Laporan
o. Penutup

PASAL 5
MAKSUD DAN TUJUAN

37
(1) Maksud Peraturan Pegawai ini adalah untuk merumuskan secara jelas
hak dan kewajiban Pegawai dan Puskesmas Kecamatan Johar Baru
secara timbal balik dan seimbang.
(2) Tujuan Peraturan Pegawai ini adalah untuk mengatur hubungan, syarat-
syarat kerja dan ketentuan-ketentuan kerja yang harmonis dan
bertanggung jawab, mengatur perbedaan pendapat, memperbaiki,
memelihara dan mengembangkan kerjasama yang serasi dan harmonis
dalam usaha bersama dalam memberikan pelayanan terbaik dan bermutu
untuk masyarakat.
(3) Peraturan ini berlaku bagi semua pegawai baik PNS, maupun Non PNS di
lingkungan Puskesmas Kecamatan Johar Baru

BAB IV
JENIS PEGAWAI BLUD

PASAL 6
STATUS PEGAWAI

(1) Status Pegawai Puskesmas Kecamatan Johar Baru terdiri dari:


a. Pegawai Negeri Sipil
b. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
(2) Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
dari:
(1) Pegawai Tetap
Pegawai Tetap (pegawai dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu)
adalah seseorang yang dinilai memiliki kompetensi dan kinerja yang
baik dan diangkat sebagai pegawai tetap non PNS untuk waktu tidak
tertentu berdasarkan surat keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan
Johar Baru
(2) Pegawai Kontrak
Pegawai Kontrak (pegawai dengan perjanjian kerja waktu tertentu)
adalah seseorang mempunyai hubungan kerja dengan Puskesmas
Kecamatan Johar Baru dalam atau untuk waktu tertentu dan
terikat dengan perjanjian kerja waktu tertentu yang dilaksanakan
sesuai ketentuan berlaku.
(3) Dalam hal terdapat tugas/pekerjaan dengan kompleksitas tertentu
Puskesmas Kecamatan Johar Baru dapat mengangkat Pegawai Kontrak
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan kompetensi
tertentu untuk melaksanakan mengemban tugas/pekerjaan tersebut
sesuai dengan kemampuan keuangan Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(4) Apabila diperlukan Pegawai Kontrak sebagaimana ayat (2) pada huruf b
dapat diangkat menjadi Pegawai Tetap apabila telah memenuhi waktu
kerja paling lama 2 (dua) tahun dan perpanjangan 1 (satu) kali untuk
paling lama 1 (satu) tahun
(5) Perubahan status kepegawaian dapat dilakukan apabila terdapat
kebutuhan formasi untuk jabatan tersebut.

38
BAB V
PENERIMAAN PEGAWAI

PASAL 7
PENETAPAN JABATAN

(1) Puskesmas Kecamatan Johar Baru menetapkan setiap jabatan yang ada
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Formasi jabatan di Puskesmas Kecamatan Johar Baru disusun dengan
mempertimbangkan beberapa hal sesuai peraturan yang berlaku dan
berdasarkan azas efektifitas dan efisiensi.

PASAL 8
STANDAR KOMPETENSI

(1) Penetapan peta jabatan dan standar kompetensi berdasarkan keputusan


Kepala Dinas Kesehatan.
(2) Standar kompetensi bagi pegawai pada posisi tertentu dapat disesuaikan
dengan permintaan dan telah disetujui oleh Kepala Puskesmas melihat
beberapa kepentingan kebutuhan pelayanan.

PASAL 9
KEBUTUHAN PEGAWAI

(1) Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru menetapkan rencana


kebutuhan pegawai yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan
pegawai.
(2) Analisis kebutuhan pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan memperhatikan analisa jabatan dan analisa beban
kerja pada Puskesmas.
(3) Perencanaan Anggaran kebutuhan pegawai yang di maksud pada ayat (1)
dituangkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran dan analisa beban kerja.

PASAL 10
PENERIMAAN PEGAWAI

(1) Penerimaan Pegawai Non PNS harus sesuai formasi, standar kompetensi
dan berdasarkan kemampuan pendapatan UKPD Puskesmas Kecamatan
Johar Baru.
(2) Penerimaan pegawai Non PNS dilaksanakan melalui mekanisme seleksi.
(3) Calon pegawai Non PNS harus lulus seleksi yang telah ditentukan oleh
UKPD Puskesmas Kecamatan Johar Baru dan menandatangani surat
perjanjian.

39
(4) Penerimaan Pegawai Non PNS sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh UKPD yang menerapkan PPK BLUD dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan.

PASAL 11

(1) Penerimaan Pegawai dilaksanakan oleh Tim Penerimaan Pegawai.


(2) Tim Penerimaan pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Bertugas melakukan seleksi penerimaan calon pegawai;
b. Ditetapkan oleh pimpinan BLUD dalam surat keputusan Pimpinan
BLUD;
c. Dikepalai oleh ketua Tim Penerimaan pegawai yang dijabat oleh
Kepala Puskesmas dan;
d. Anggota tim penerimaan sekurang-kurangnya berjumlah (3) tiga
orang terdiri dari Kepala Satuan Pelaksana dan jabatan pelaksana
serta jabatan fungsional terkait;
e. Hasil dari keputusan tim penerimaan pegawai ditetapkan oleh
Pimpinan BLUD dan tidak dapat diganggu gugat.

PASAL 12
SYARAT-SYARAT PENERIMAAN PEGAWAI

(1) Penerimaan Pegawai Non PNS dilakukan secara terbuka melalui penilaian
secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan dan
persyaratan lain yang dibutuhkan jabatan.
(2) Calon Pegawai Non PNS sebagaimana yang dimaksud pada pasal 10 ayat
(3) harus mengikuti seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi, tes
kompetensi, wawancara, dan tes kesehatan jiwa, tes kesehatan fisik, tes
narkoba serta syarat-syarat lainnya yang diperlukan bagi suatu pekerjaan
dan tanggung jawab yang ada di Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(3) Persyaratan administrasi meliputi:
a. Warga Negara Indonesia tidak memiliki hubungan keluarga dengan
pegawai.
b. Surat lamaran kerja.
c. Daftar riwayat hidup.
d. Foto Copy KTP atau surat keterangan domisili.
e. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian setempat.
f. Surat keterangan sehat dari fasilitas layanan kesehatan pemerintah.
g. Bagi tenaga kesehatan harus disertai Foto Copy STR yang masih
berlaku dan dilegalisir oleh lembaga yang berwenang.
h. Foto Copy ijazah kelulusan dari perguruan tinggi yang terakreditasi
minimal B.
i. Batas usia:
- Untuk lulusan SMA/Sederajat maksimal 30 Tahun

40
- Untuk lulusan D3/S1 maksimal 35 Tahun
j. Lulus tes penerimaan pegawai Non PNS yang diadakan oleh tim
penerimaan pegawai.

PASAL 13
TAHAPAN SELEKSI PEGAWAI

(1) Tahapan seleksi Pegawai Non PNS terdiri dari:


a. Seleksi administrasi;
b. Seleksi tulis;
c. Seleksi keterampilan/praktek;
d. Seleksi Wawancara;
e. Seleksi kesehatan jiwa dan/atau;
f. Seleksi kesehatan fisik;
(2) Seleksi administrasi, meliputi seleksi terhadap:
a. Surat lamaran;
b. Daftar riwayat hidup;
c. Foto copy semua ijazah pendidikan, transkrip nilai, sertifikasi dan
pelatihan yang dimiliki;
d. Surat tanda registrasi bagi tenaga Kesehatan yang berlaku;
e. Surat keterangan kelakuan baik atau catatan kepolisian; dan
f. Khusus untuk tenaga kerja wanita yang akan menjalani jam kerja
shift, harus memberikan atau disertai dengan surat persetujuan dari
suami bagi yang sudah menikah dan orang tua atau wali bagi yang
belum menikah.

(3) Seleksi tertulis:


a. Seleksi tulis dilaksanakan bagi pelamar yang sudah lulus seleksi
administrasi;
b. Seleksi tulis meliputi:
i. materi kompetensi dasar; dan
ii. materi kompetensi bidang.
(4) Seleksi ketrampilan/praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan bagi calon pegawai yang membutuhkan kompetensi tertentu
untuk melakukan pekerjaan.
(5) Seleksi wawancara dilakukan oleh Tim Penerimaan pegawai kepada calon
pegawai yang telah lulus seleksi tulis dan praktek.
(6) Seleksi kesehatan jiwa (MMPI) akan dilaksanakan bagi calon pegawai
yang sudah lulus seleksi wawancara.
(7) Seleksi kesehatan fisik (Medical Check Up)
Pelaksanaan tes kesehatan fisik akan dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Johar Baru bagi pelamar yang sudah lulus Tes kesehatan jiwa
dan/atau test psikologi.

PASAL 14

41
PENENTUAN KELULUSAN CALON PEGAWAI

(1) Hasil seleksi tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (3) huruf
b dinyatakan dalam 3 (tiga) kategorisasi, yaitu; 1. Kurang menguasai, 2.
Cukup menguasai dan 3. Menguasai.
(2) Hasil seleksi ketrampilan/praktek sebagaimana dimaksud pada pasal 13
ayat (4) dinyatakan dalam 3 (tiga) kategorisasi yaitu: 1. Kurang
menguasai, 2. Cukup menguasai dan 3. Menguasai.
(3) Hasil seleksi wawancara sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (5)
disajikan dalam 3 (tiga) kategorisasi; yaitu 1. Tidak disarankan, 2.
Dipertimbangkan, dan 3. Disarankan.
(4) Hasil tes kesehatan sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (7)
dinyatakan dalam 2 kategori, yaitu: 1. Tidak Disarankan dan 2.
Disarankan.
(5) Penentuan kelulusan calon pegawai didasarkan pada sistem rating, yang
berasal dari terpenuhinya persyaratan administratif dan standar
kompetensi, serta lulus tertulis, praktek, wawancara dan tes kesehatan.

PASAL 15
MASA KERJA

(1) Masa kerja bagi Pegawai Non PNS adalah lamanya pegawai tersebut
bekerja di Puskesmas Kecamatan Johar Baru terhitung sejak awal di
angkat sebagai pegawai kontrak sampai dengan berakhirnya hubungan
kerja.
(2) Pegawai Non PNS baru yang pada saat pengangkatan telah memiliki
pengalaman kerja di luar Instansi Jajaran Dinas Kesehatan, menjadi
pertimbangan dalam penentuan posisinya dan tidak dihitung masa
kerjanya.
(3) Pegawai yang mutasi dari UKPD Jajaran Dinas Kesehatan, masa kerjanya
dapat diperhitungkan, sepanjang belum diangkat menjadi Pegawai Tetap.

PASAL 16
PENGANGKATAN PEGAWAI

(1) Pengangkatan CPNS menjadi PNS berdasarkan peraturan perundang-


undangan yang berlaku.
(2) Pegawai Non PNS yang telah lulus dalam tahapan seleksi ditempatkan
sesuai dengan formasi kebutuhan unit kerja pada Puskesmas Kecamatan
Johar Baru dengan masa kontrak selama 12 bulan dan akan di evaluasi
pada bulan ke 3 (tiga) terhitung sejak menandatangani perjanjian kerja .
Pegawai Non PNS bila dalam masa penilaian memiliki kinerja yang
buruk, maka Puskesmas berhak untuk tidak memperpanjang kontrak.
(3) Pegawai Non PNS dikontrak didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat
diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang

42
1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun. Setelah
melalui evaluasi dan pertimbangan Kepala Puskesmas.
(4) Apabila Puskesmas Kecamatan Johar Baru bermaksud memperpanjang
atau mengakhiri Perjanjian Kerja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3), maka puskesmas Kecamatan Johar Baru memberitahukan
kepada Pegawai yang bersangkutan paling lama 7 (tujuh) hari kerja
sebelum Perjanjian Kerja berakhir.
(5) Pegawai Non PNS Kontrak dapat diangkat sebagai Pegawai Tetap apabila
hasil dari evaluasi kinerja dinilai baik dan sesuai dengan kebutuhan
Puskesmas Johar Baru saat itu. Pengangkatan Pegawai tersebut
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

PASAL 17
ORIENTASI

(1) Puskesmas Kecamatan Johar Baru wajib menyelenggarakan orientasi bagi


setiap Pegawai yang baru ditempatkan.
(2) Orientasi Umum diselenggarakan oleh Bagian Tata Usaha minimal selama
2 (dua) hari, dan orientasi teknis diselenggarakan oleh masing-masing
Unit sesuai kebutuhan.
(3) Orientasi Umum meliputi materi Profil Puskesmas Kecamatan Johar Baru
dan bagian serta unit-unit didalamnya, dan Manajemen Mutu.
(4) Orientasi khusus meliputi materi di masing-masing unit, berupa
penjelasan mengenai alur pelayanan, Standar Operasional Prosedur
(SOP), dan jadwal pelayanan.

BAB VI
PERJANJIAN KERJA

PASAL 18

(1) Perjanjian kerja Pegawai Non PNS dibuat secara tertulis antara pegawai
dengan Kepala Puskemas Kecamatan Johar Baru.
(2) Perjanjian kerja diberikan bagi pegawai Non PNS yang memiliki masa
kerja kurang dari 2 tahun dan bagi pegawai yang masa kerja lebih dari 2
tahun namun hasil MMPI dan penilaian kinerjanya masih
dipertimbangkan.
(3) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 19
DASAR PERJANJIAN KERJA

43
(1) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dibuat atas
dasar:
a. Kesepakatan kedua belah pihak;
b. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;
c. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban
umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

PASAL 20

Segala hal dan/atau biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan


Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan oleh
dan menjadi tanggung jawab Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

PASAL 21
ISI PERJANJIAN KERJA

(1) Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 harus memuat sekurang-kurangnya:
a. Nama, alamat Puskesmas, dan jenis Pekerjaan;
b. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat Pegawai;
c. Jabatan;
d. Tempat pekerjaan;
e. Besarnya gaji atau imbalan dalam bentuk lainnya dan cara
pembayarannya;
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban UKPD dan
Pegawai;
g. Mulai dan jangka waktu berlakunya Perjanjian Kerja;
h. Tempat dan tanggal Perjanjian Kerja dibuat; dan
i. Tanda tangan para pihak dalam Perjanjian Kerja.
(2) Ketentuan dalam perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
huruf e dan f, tidak boleh bertentangan dengan Peraturan yang berlaku
(3) Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dibuat sekurang
kurangnya rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan hukum yang
sama, serta Pegawai dan Puskesmas, masing-masing mendapat 1 (satu)
Perjanjian Kerja.

PASAL 22

Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 tidak dapat ditarik


kembali dan/atau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak.

PASAL 23

44
(1) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dapat dibuat
untuk waktu tertentu.
(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) didasarkan atas:
a. Jangka waktu; atau
b. Selesainya suatu pekerjaan tertentu.
(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu didasarkan jangka waktu
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) poin (a) dapat diadakan
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu)
kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.

PASAL 24

Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23


dibuat secara tertulis serta harus menggunakan Bahasa Indonesia dan huruf
latin

BAB VII
WAKTU KERJA, CUTI DAN IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

PASAL 25
WAKTU KERJA NON SHIFT

(1) Hari kerja non shift terdiri dari 5 hari kerja dan/atau 6 hari kerja.
(2) Waktu kerja efektif ditetapkan minimal 37,5 (tiga puluh tujuh setengah)
jam seminggu tidak termasuk istirahat.
(3) Jam istirahat pegawai dalam satu unit kerja diatur maksimal 1 (satu)
jam, tanpa menghambat kegiatan operasional Puskesmas, pegawai berhak
menggunakan waktu istirahat yang diberikan untuk istirahat dan
melaksanakan ibadah yang sesuai dengan keyakinannya.
(4) Apabila pegawai meninggalkan tempat tugas wajib memberitahukan
kepada atasan langsung/koordinator.

PASAL 26
WAKTU KERJA SHIFT

(1) Jam kerja shift dapat diatur dengan 2 (dua) shift atau 3 (tiga) shift sesuai
kebutuhan dan kemampuan Unit.
(2) Khusus bagi Pegawai yang karena sifat kerjanya terlibat dalam waktu
kerja shift sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jadwal jam kerja dapat
diatur dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(3) Bagi pegawai yang bekerja dengan waktu kerja shift sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), hari-hari libur pegawai akan diatur dan
disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas.

PASAL 27

45
LEMBUR

(1) Lembur adalah waktu kerja yang melebihi waktu kerja harian atau
mingguan yang sifatnya sangat penting yang pelaksanaannya tidak dapat
ditangguhkan.
(2) Pegawai yang melakukan lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapatkan persetujuan dan atau diperintahkan oleh atasannya
berdasarkan penugasan.
(3) Bagi pegawai dan pejabat struktural yang melakukan lembur
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berhak mendapatkan imbalan.

PASAL 28
KERJA ON CALL

Apabila ada kepentingan yang mendesak/CITO, Pegawai yang dipanggil wajib


untuk datang ke tempat kerja di luar jam kerja yang bersangkutan untuk
melaksanakan tugas tersebut, atau sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.

PASAL 29
CUTI TAHUNAN

(1) Cuti tahunan diberikan bagi pegawai yang telah bekerja paling kurang 12
(dua belas) bulan secara terus menerus/tidak terputus dengan hak gaji
atau imbalan dalam bentuk lainnya penuh.
(2) Cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan untuk
paling kurang 1 (satu) hari kerja dan diajukan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja sebelum pelaksanaan cuti.
(3) Cuti tahunan dihitung secara proposional bagi pegawai kontrak yang
belum genap bekerja 1 (satu) tahun.
(4) Perhitungan masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi PNS
mutasi dan instansi di luar Pemerintah Daerah terhitung sejak yang
bersangkutan mulai melaksanakan tugas.
(5) Hak atas cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
secara tertulis oleh pimpinan BLUD Puskesmas Kecamatan Johar Baru
atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak
atas cuti tahunan.
(6) Pemberian cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pada saat
yang bersamaan harus memperhatikan kekuatan jumlah pegawai.
(7) Kekuatan jumlah pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditentukan berdasarkan jumlah pegawai pada Unit Kecamatan dan Unit
Kelurahan.

46
(8) Hak atas sisa cuti tahunan tidak dapat ditangguhkan untuk tahun
berikutnya kecuali untuk kondisi tertentu sesuai arahan Pimpinan
Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(9) Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan sama sekali dalam tahun
yang bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk
paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam
tahun berjalan (yang bersangkutan harus membuat surat penangguhan).

(10) Pegawai yang tidak pernah menggunakan cuti tahunan selama 2 (dua)
tahun atau lebih berturut-turut berhak mendapat cuti tahunan paling
lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan
dalam tahun berjalan.

PASAL 30
CUTI BESAR

Pelaksanaan cuti besar bagi PNS berdasarkan peraturan perundang-undangan


yang berlaku.

PASAL 31
CUTI SAKIT & GUGUR KANDUNGAN

(1) Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari kerja berhak atas cuti sakit,
dengan ketentuan bahwa Pegawai yang bersangkutan harus mengajukan
permintaan secara tertulis kepada Pimpinan BLUD Puskesmas
Kecamatan Johar Baru dengan melampirkan surat keterangan dokter.
(2) Hak atas cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Pegawai
diberikan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun secara terus menerus
dan tidak terputus sesuai surat keterangan sakit atau surat keterangan
klinis dari dokter.
(3) Setelah cuti sakit selama 1 (satu) tahun secara terus menerus dan tidak
terputus namun pegawai masih dalam keadaan sakit maka akan
dilakukan evaluasi terhadap kondisi kesehatan pegawai tersebut.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (6)
dikecualikan bagi:
a. Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan; dan
b. Pegawai yang mengalami kecelakaan kerja.
(5) Cuti sakit bagi wanita sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dapat
diberikan sesuai surat keterangan dokter atau bidan.
(6) Pegawai yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan
tugas kewajibannya sehingga yang bersangkutan perlu mendapat
perawatan berhak atas cuti sakit sampai yang bersangkutan sembuh dari
penyakitnya. Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud paling
sedikit memuat pernyataan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya
cuti, dan keterangan lain yang diperlukan.

47
PASAL 32
CUTI MELAHIRKAN

(1) Pemberian cuti melahirkan bagi PNS dan PPPK berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pegawai Non PNS berhak mendapatkan cuti melahirkan 1 (satu) bulan
sebelum bersalin dan 2 (dua) bulan setelah bersalin berdasarkan surat
keterangan dokter atau bidan.
(3) Pegawai Non PNS berhak mendapatkan cuti melahirkan untuk anak
pertama sampai dengan anak ketiga.
(4) Untuk dapat menggunakan hak atas cuti melahirkan sebagaimana
dimaksud pegawai pada ayat (2) yang bersangkutan mengajukan
permintaan secara tertulis kepada Pimpinan BLUD Puskesmas
Kecamatan Johar Baru untuk memberikan hak atas cuti melahirkan.
(5) Hak cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan
secara tertulis oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru untuk
memberikan hak atas cuti melahirkan.

PASAL 33
CUTI ALASAN PENTING

(1) Pemberian cuti alasan penting bagi PNS dan PPPK berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pemberian cuti alasan penting bagi Non PNS diberikan maksimal 5 (lima)
hari dan tidak mengurangi cuti tahunan.
(3) Untuk menggunakan hak atas cuti karena alasan penting sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), pegawai yang bersangkutan mengajukan
permintaan secara tertulis dengan menyebutkan alasannya kepada
Pimpinan BLUD Puskesmas Kecamatan Johar Baru untuk memberikan
hak atas cuti karena alasan penting.
(4) Kriteria cuti alasan penting dan lama pelaksanaannya:
a. Melangsungkan Pernikahan Pertama, selama 3 hari kerja.
b. Menikahkan Anak/Anak angkat, selama 2 hari kerja.
c. Istri Pegawai Melahirkan, selama 3 hari kerja.
d. Kematian Suami/Istri/Anak Kandung/Orangtua/Mertua, selama 3
hari kerja.
e. Ibu/Bapak/Istri/suami/Anak sakit keras atau meninggal dunia,
selama 3 hari kerja.
(5) Pelaksanaan cuti alasan penting yang memerlukan perjalanan di luar
Jabodetabek, dapat ditambahkan paling lama 1 hari.
(6) Sakit keras sebagaimana ayat (4) huruf f dibuktikan dengan melampirkan
surat keterangan rawat inap dari unit pelayanan kesehatan.
(7) Hak atas cuti karena alasan penting sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diberikan secara tertulis.

48
(8) Ketentuan pelaksanaan cuti alasan penting pada ayat (4) diberikan
dengan memperhatikan kondisi pegawai sesuai kebijakan Kepala
Puskesmas.

PASAL 34
CUTI BERSAMA

(1) Pegawai berhak atas cuti bersama.


(2) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi hak
cuti tahunan.
(3) Pegawai yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama,
hak cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang
tidak diberikan.
(4) Penambahan hak atas cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
hanya dapat digunakan sesuai pasal 29 ayat (8).
(5) Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru mengatur pembagian kekuatan
pegawai untuk menggunakan penambahan cuti sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(6) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.

PASAL 35
CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA

Pemberian cuti di luar tanggungan negara bagi PNS dan Non PNS
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 36
ISTIRAHAT SAKIT

Pegawai berhak mendapatkan istirahat sakit paling lama 2 (dua) hari dan
wajib memberitahukan kepada atasan langsung dan selambat-lambatnya
dalam waktu 1 (satu) hari setelah yang bersangkutan masuk kerja kembali
yang bersangkutan wajib menyerahkan surat keterangan dokter kepada Sub
Bagian Tata Usaha, setelah diketahui/disetujui atasan langsung.

PASAL 37
IZIN MELAKSANAKAN IBADAH

(1) Pegawai Non PNS yang sudah bekerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
dan sudah diangkat menjadi pegawai tetap dapat diberi izin menunaikan
ibadah wajib menurut agamanya.
(2) Izin meninggalkan tugas untuk menunaikan ibadah haji sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan program perjalanan

49
ibadahnya ditambah 2 (dua) hari kerja sebelum berangkat dan 2 (dua)
hari kerja setelah pulang.
(3) Pegawai yang memperoleh izin menunaikan ibadah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tetap berhak mendapatkan gaji dan tunjangan
tetap kecuali tunjangan yang dihitung berdasarkan kinerja.
(4) Izin menunaikan ibadah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini
hanya diberikan sekali selama menjadi pegawai.
(5) Pegawai Non PNS yang menunaikan ibadah dalam tahun berjalan tidak
berhak atas cuti tahunan.

BAB VIII
PEMBINAAN PEGAWAI

PASAL 38
PENILAIAN PRESTASI KERJA

(1) Untuk membantu pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja, atasan


langsung secara berkala menilai prestasi kerja pegawai.
(2) Penilaian prestasi kerja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi penilaian aktifitas, perilaku, kehadiran dan kompetensi.
(3) Hasil penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
digunakan sebagai pertimbangan bagi promosi jabatan pegawai yang
bersangkutan
PASAL 39
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

(1) Program pendidikan dan pelatihan Pegawai dapat diselenggarakan untuk


meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja Pegawai
dalam menghadapi serta menangani masalah-masalah kepegawaian.
(2) Pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan dapat berupa:
a. Pelatihan dan pendidikan yang diberikan oleh Puskesmas.
b. Pelatihan dan pendidikan yang diberikan lembaga di luar
Puskesmas.
(3) Pendidikan formal dibedakan dalam 2 (dua) kategori yaitu:
a. Izin Belajar
i. Izin belajar diberikan bagi Pegawai yang memenuhi syarat dan
ingin meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, atas biaya
sendiri dan dilaksanakan diluar jam kerja.
b. Tugas Belajar
i. Tugas Belajar bagi PNS sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku
(4) Pendidikan dan Pelatihan bagi PNS sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pegawai yang ditugaskan mengikuti pendidikan formal sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), setelah lulus harus menjalani Ikatan Dinas di

50
Puskesmas Kecamatan Johar Baru selama waktu yang ditentukan dalam
Perjanjian Ikatan Dinas.
(6) Pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pelatihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dalam bentuk kursus singkat, seminar,
konferensi ataupun lokakarya diwajibkan untuk membuat laporan hasil
pelaksanaan kegiatan serta mempresentasikan hasil pengetahuan atau
keterampilan yang didapat di depan unit terkait dengan bidang ilmu yang
bersangkutan.
(7) Pegawai yang mengikuti pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dalam bentuk kursus singkat, seminar, konferensi ataupun
lokakarya dengan biaya sendiri diberi kesempatan maksimal 2 (dua) kali
yang dilaksanakan di dalam negeri, dan 1 (satu) kali yang dilaksanakan di
luar negeri dalam setahun dan Pegawai wajib mengambil cuti yang akan
dipotong pada cuti tahunan pada tahun berjalan.
(8) Mengenai sponsorship, maka Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru
akan mendisposisikan dengan surat tugas bagi pegawai yang
menjalankan pendidikan atau pelatihan tersebut.
(9) Pegawai yang melakukan sosialisasi di luar Puskesmas, harus dengan
surat tugas Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Apabila pegawai
tersebut tidak dengan surat tugas Kepala Puskesmas Kecamatan Johar
Baru maka wajib dilakukan di luar jam kerja.
(10) Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, tidak menuntut
jabatan, promosi atau posisi tertentu.

PASAL 40
PROMOSI

(1) Promosi dilaksanakan secara obyektif dan transparan dengan


mempertimbangkan formasi, prestasi, kompetensi dan masa kerja.
(2) Promosi merupakan kesempatan kepada semua pegawai untuk mengisi
lowongan jabatan/tugas dengan tanggung jawab lebih tinggi dari jabatan
semula.
(3) Setiap pegawai, akan dipromosikan jika memenuhi persyaratan-
persyaratan yang meliputi:
a. Memiliki loyalitas yang tinggi;
b. Memiliki disiplin yang baik;
c. Tidak sedang menjalani sanksi hukuman dan tidak tersangkut
tindakan hukuman pidana;
d. Memenuhi persyaratan jabatan;
e. Memiliki prestasi kerja yang baik sesuai dengan penilaian prestasi
kerja;
f. Lulus seleksi promosi pegawai.
(4) Proses promosi sebagaimana ayat (2) harus melalui seleksi yang
dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Pimpinan BLUD Puskesmas
Kecamatan Johar Baru.

51
PASAL 41
MUTASI

(1) Kebijakan Mutasi PNS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.
(2) Mutasi Pegawai dalam rangka pendayagunaan, pemberian pengalaman
kerja dan penambahan wawasan untuk tujuan organisasi dan
kepentingan pegawai.
(3) Mutasi Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
berdasarkan performa/kinerja Pegawai dan persyaratan jabatan yang
telah ditetapkan.
(4) Mutasi Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak mengurangi
masa kerja Pegawai Non PNS pada UKPD sebelumnya.

PASAL 42
ROTASI

(1) Rotasi Pegawai dalam rangka pendayagunaan, pemberian pengalaman


kerja dan penambahan wawasan untuk tujuan organisasi dan
kepentingan pegawai.
(2) Kepala Puskesmas melakukan rotasi pegawai dari satu bagian ke bagian
yang lain dalam lingkup kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru demi
kelancaran dan atau dalam rangka pembinaan pegawai dengan
mempertimbangkan formasi, kemampuan, keterampilan, minat dan
keahlian Pegawai yang bersangkutan.

PASAL 43
PERJALANAN DINAS

(1) Untuk kepentingan Dinas setiap pegawai dapat diperintahkan untuk


melakukan perjalanan dinas baik di dalam kota, ke luar kota maupun ke
luar negeri.
(2) Ketentuan pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas
Kecamatan Johar Baru.

BAB IX
PENGGAJIAN

PASAL 44
PENETAPAN GAJI

52
(1) Setiap bulan Puskesmas Kecamatan Johar Baru membayarkan gaji
kepada pegawai.
(2) Komponen gaji PNS dan Non PNS diberikan berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
(3) Komponen gaji pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Gaji Pokok; dan
b. Tunjangan
(4) Kenaikan gaji sesuai peraturan perundangan yang berlaku
(5) Pajak atas penerimaan gaji sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
(6) Pemberian Gaji dan tunjangan kepada tenaga kerja kontrak/ pegawai non
PNS dihitung sesuai dengan masa kerja dan pendidikan formal.
(7) Setiap Pegawai kontrak/ pegawai non PNS yang diangkat dengan masa
kerja sampai dengan 3 (tiga) bulan medapatkan penghasilan pokok dan
tunjangan kinerja sebesar 75 % ( tujuh puluh lima persen ).
(8) Bagi pegawai yang diangkat dengan masa kerja lebih dari 3 bulan akan
diberikan penghasilan pokok dan tunjangan kinerja maksimal sebesar
100%.
(9) Pelaksanaan pembayaran penghasilan diberikan antara tanggal 1 sampai
5 pada tiap bulannya berikut dengan pemotongan pajak penghasilan
sesuai dengan ketentuaan yang berlaku
(10) Selain gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), Pegawai Non
PNS berhak atas Tunjangan kinerja dan tunjangan lain sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
(11) Tunjangan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (10) terdiri dari Jasa
Pelayanan Piket dan Pelayanan Dukungan Kesehatan Lapangan
(12) Mekanisme penggajian bagi Pegawai Non PNS berdasarkan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 221/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian
Penghasilan Bagi Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Bidang Kesehatan.

PASAL 45
GAJI SELAMA CUTI SAKIT

(1) Dalam hal Pegawai Non PNS mengidap penyakit berkepanjangan,


sehingga tidak dapat masuk kerja dengan dibuktikan surat keterangan
dokter dari fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, maka gaji pokok
pegawai Non PNS dimaksud tetap diberikan selama dalam proses
pemutusan hubungan kerja dengan ketentuan:
a. Empat bulan pertama dibayar sebesar 100 % dari gaji ;
b. Empat bulan kedua dibayar sebesar 75 % dari gaji;
c. Empat bulan ketiga dibayar sebesar 50 % dari gaji; dan
d. Untuk bulan selanjutnya dibayar sebesar 25 % dari gaji sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh UKPD.

53
(2) Pegawai yang sakit lebih dan 4 (empat) bulan berturut-turut, tidak
diberikan tunjangan kinerja.
(3) Apabila setelah 12 (dua belas) bulan ternyata Pegawai Non PNS belum
mampu bekerja kembali, maka Puskesmas Kecamatan Johar Baru dapat
memutuskan hubungan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PASAL 46
GAJI ATAU IMBALAN LAINNYA PEGAWAI DEMOSI

Pegawai yang terkena demosi maka gaji, dan tunjangan lainnya disesuaikan
dengan jabatan baru.

PASAL 47
PEMOTONGAN PENGHASILAN

(1) Mekanisme dan besaran pemotongan penghasilan bagi PNS dan CPNS
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
(2) Mekanisme dan besaran pemotongan bagi non PNS ditetapkan oleh
keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru

BAB X
FASILITAS KESEJAHTERAAN

PASAL 48
PAKAIAN KERJA

Tata tertib memakai pakaian kerja akan diatur tersendiri dalam bentuk
peraturan Puskesmas.

PASAL 49
BPJS KETENAGAKERJAAN

(1) Puskesmas Kecamatan Johar Baru dapat mengikutsertakan pegawai Non


PNS dalam program BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Program BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK),
Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).
(3) Mekanisme pembayaran BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Pimpinan BLUD
Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

PASAL 50
BPJS KESEHATAN

54
(1) Puskesmas mengikutsertakan Pegawai dalam program BPJS Kesehatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Mekanisme pembayaran BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Pimpinan BLUD
Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

PASAL 51
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA

(1) Puskesmas Kecamatan Johar Baru mengadakan pemeriksaan kesehatan


berkala bagi pegawai atau sesuai kebutuhan.
(2) Pemeriksaan kesehatan berkala bagi pegawai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan faktor usia dan resiko tempat kerja.
(3) Pemeriksaan kesehatan berkala wajib bagi pegawai dan waktunya
ditentukan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan kesehatan berkala bagi
pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Keputusan
Pimpinan BLUD Puskesmas.

PASAL 52
FASILITAS LAIN

Puskesmas mendukung dan dapat membantu kegiatan kerohanian, olahraga


dan kesenian bagi Pegawai sesuai dengan kemampuan.

BAB XI
KARIER

PASAL 53

Pegawai Non PNS dapat mengembangkan karier untuk seluruh tugas dan atau
jabatan dalam setiap unit kecuali tugas dan /atau jabatan yang diatur oleh
peraturan perundang-undangan yang tidak dapat dijabat oleh Pegawai Non
PNS.

BAB XII
PERLINDUNGAN KERJA, KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

55
PASAL 54
KEWAJIBAN PUSKESMAS DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KERJA

(1) Puskesmas mengadakan pemeriksaan kesehatan Pegawai secara berkala.


(2) Puskesmas menyediakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja
sesuai dengan kondisi dan persyaratan kerja.
(3) Biaya yang timbul akibat kecelakaan kerja pegawai sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Puskesmas, termasuk pengurusan klaim Jaminan
Kecelakaan Kerja.

PASAL 55
KEWAJIBAN PEGAWAI DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KERJA

(1) Setiap pegawai dalam melaksanakan tugasnya diwajibkan mengikuti


ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
(2) Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja masing-masing dan rekan kerjanya, dengan cara
meningkatkan kesadaran terhadap cara-cara kerja yang membahayakan
dan segera melaporkan setiap keadaan yang dipandang dapat
menimbulkan bahaya atau kerusakan pada milik Puskesmas.
(3) Pegawai berkewajiban menggunakan dan memelihara alat keselamatan
kerja pada saat bekerja dan tidak boleh dan/atau memindahtangankan
alat tersebut kepada orang lain yang tidak berhak.
(4) Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan adalah
milik Puskesmas dan wajib dikembalikan pada akhir pelaksanaan.
(5) Setiap Pegawai diwajibkan memelihara kebersihan dan ketertiban di area
kerja secara keseluruhan.
(6) Setiap Pegawai bertanggung jawab untuk melaporkan kecelakaan kerja
yang terjadi di lingkungan kerjanya.
(7) Pegawai berkewajiban menjaga keamanan di lingkungan kerjanya.

BAB XIII
DISIPLIN DAN TATA TERTIB KERJA

PASAL 56
KEWAJIBAN PEGAWAI

(1) Kewajiban Umum:


a. Mengucapkan sumpah/janji PNS;

56
b. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
d. Mentaati Peraturan Pegawai, Kode Etik Pegawai dan peraturan
lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, Unit Kerja dan
martabat PNS dan Non PNS;
f. Menyimpan rahasia Puskesmas dan rahasia jabatan yang menurut
sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
g. Melaporkan perubahan data Pegawai yang harus diketahui oleh
Puskesmas;
h. Bersedia ditempatkan/ditugaskan di mana saja sesuai kebutuhan
Puskesmas;
i. Pegawai dengan profesi masing-masing menjunjung tinggi kode etik
profesi sesuai dengan ketentuan profesi yang berlaku;
j. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
k. Bersikap dan bertingkah laku sopan sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku; dan
l. Mengembalikan semua barang milik Puskesmas yang digunakan
Pegawai selama bekerja di Puskesmas apabila hubungan kerja
berakhir.

(2) Kewajiban pada saat masuk kerja:


a. Masuk kerja tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Melakukan rekam kehadiran pada waktu masuk dan pulang kerja
sesuai aturan yang berlaku;
c. Memakai Pakaian Kerja yang telah ditentukan, Tanda pengenal dan
Atribut lainnya selama di lingkungan kerja;
d. Memakai perlengkapan kerja sesuai dengan lingkungan kerjanya;
dan

(3) Kewajiban pada waktu bekerja:


a. Berada di tempat kerja selama jam kerja, kecuali jika meninggalkan
tempat kerja untuk melaksanakan tugas/kepentingan pribadi
setelah mendapatkan izin dari atasan;
b. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh Puskesmas
dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab;
c. Mengikuti dan mematuhi petunjuk dan instruksi dari atasannya
atau pimpinan yang berwenang sesuai lingkup pekerjannya;
d. Menggunakan dan memelihara alat-alat kerja/barang-barang milik
negara dan Puskesmas yang dipercayakan kepadanya dan tidak
memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, apabila barang-barang
milik Puskesmas hilang atau rusak, Pegawai berkewajiban mengganti
kerugian sesuai ketentuan yang berlaku;

57
e. Berpakaian rapih dan sopan sesuai ketentuan pakaian kerja dan
bagi Pegawai yang bekerja pada unit tertentu yang karena sifat dan
pekerjaannya harus mengenakan perlengkapan keselamatan kerja;
f. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menurut bidang
tugas masing-masing;
g. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan, meja, peralatan kerja
dan lingkungan Puskesmas;
h. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
i. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
j. Melaporkan dengan segera kepada atasan atau pimpinan yang
berwenang apabila mengetahui ada hal-hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah atau
Puskesmas di bidang keamanan, materiil dan non materiil;
k. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugasnya;
l. Mengawasi bawahan yang dipimpinnya untuk mematuhi tata tertib
Puskesmas yang berlaku;
m. Memberikan contoh dan teladan yang baik terhadap bawahan;
n. Memberikan motivasi kepada bawahan untuk meningkatkan prestasi
kerja;
o. Mentaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang;
p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
q. Menjaga lingkungan area kerja terhadap pencemaran dan gangguan
keamanan.

(4) Kewajiban pada saat selesai bekerja:


a. Menyimpan alat-alat kerja pada tempatnya setelah selesai
dipergunakan;
b. Mematikan seluruh alat-alat elektronik sesuai dengan kebutuhan;
c. Mencatatkan kehadiran pada waktu pulang kerja sesuai aturan yang
berlaku;
d. Menginput seluruh aktifitas sesuai tugas pokok, fungsi dan
kewenangannya dalam e-Kinerja.

PASAL 57
LARANGAN PEGAWAI

(1) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat


Negara dan Pemerintah serta institusi tempat bekerja.
(2) Menyalahgunakan wewenang/jabatan:

58
a. Melakukan tindakan manipulasi, membocorkan rahasia Puskesmas
yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan
pribadi, golongan atau pihak lain;
b. Memiliki dan/atau menyalahgunakan dan/atau menggelapkan
dan/atau memindah tangankan barang dan/atau uang dan/atau
dokumen dan atau fasilitas milik Puskesmas secara tidak sah;
c. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
d. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau
orang lain;
e. Untuk membawa keluar/menyuruh membawa keluar dari
lingkungan Puskesmas, dokumen atau barang-barang milik
Puskesmas tanpa sepengetahuan dan izin pejabat Puskesmas yang
berwenang; dan
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik negara dan/atau UKPD secara
tidak sah;
g. Menyalahgunakan fasilitas maupun aset Puskesmas untuk
kepentingan pribadi dan/atau golongan/partai politik;
(3) Berjudi, mabuk, minum-minuman yang memabukkan dan/atau
menggunakan dan/atau menjual dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan obat- obat terlarang lainnya.
(4) Melakukan perbuatan asusila dan/atau melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan norma-norma kesusilaan di lingkungan kerja dan di
lingkungan tempat tinggal.
(5) Melakukan kekerasan atau bertindak sewenang-wenang terhadap sesama
Pegawai.
(6) Menghina dan/atau memfitnah dan/atau menghasut dan/atau
mengancam dan/atau mengintimidasi pimpinan dan/atau sesama
Pegawai dan/atau keluarganya.
(7) Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan
yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak
yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang
dilayaninya.
(8) Membawa senjata tajam/api kecuali petugas keamanan ke dalam
lingkungan Puskesmas.
(9) Melaksanakan perkawinan dan/atau perceraian yang bertentangan
dengan undang-undang yang berlaku.
(10) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kampanye partai politik
termasuk membawa atribut dan/atau tanda gambar partai politik di
lingkungan kerja.
(11) Melakukan perbuatan/tindakan lain di lingkungan Puskesmas yang
diancam hukuman pidana penjara.
(12) Menghalangi berjalannya kegiatan tugas kedinasan.

59
(13) Menelantarkan dan/atau membiarkan barang yang merupakan kekayaan
atau aset perusahaan yang patut diduga menimbulkan kerugian
perusahaan.
(14) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan Puskesmas dan negara.
(15) Meminta, Memberi atau menerima pemberian berupa apapun dari pihak
manapun untuk kepentingan pribadi yang secara langsung/tidak
langsung berhubungan dengan tugas/wewenang/jabatan yang
dimilikinya. Apabila tidak dapat dihindarkan, maka pegawai yang
bersangkutan wajib segera secara utuh menyerahkannya kepada
Puskesmas.
(16) Terikat hubungan kerja dengan pihak lain yang menimbulkan benturan
kepentingan dengan pekerjaan di Puskesmas.
(17) Meninggalkan tempat kerja pada jam-jam kerja tanpa ijin atasannya.
(18) Merokok di wilayah area Puskesmas dan pada jam kerja pegawai.
(19) Melakukan usaha atau bisnis pribadi (jual/beli) selama jam kerja.

BAB XIV
JENIS SANKSI

PASAL 58
JENIS SANKSI/HUKUMAN ATAS PELANGGARAN DISIPLIN
DAN TATA TERTIB KERJA

(1) Puskesmas berhak melakukan tindakan disiplin terhadap Pegawai yang


melakukan pelanggaran disiplin dan tata tertib kerja dengan memberikan
sanksi kepada pegawai tersebut setelah mempertimbangkan rekomendasi
dari Tim pemeriksa yang ditunjuk oleh Puskesmas.
(2) Pelanggaran dan tingkatan hukuman disiplin terhadap PNS dan Non PNS
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Jenis sanksi terhadap pelanggaran adalah:


a. Teguran lisan;
b. Peringatan tertulis;
1) peringatan pertama;
2) peringatan kedua;
3) peringatan ketiga.
c. Demosi;
d. Pemutusan hubungan kerja.

60
(4) Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
a dan b dapat dijatuhkan tidak harus menurut tingkatannya, tetapi
dinilai dari bobot pelanggaran yang dilakukan dan/atau dampak yang
ditimbulkan atas pelanggaran tersebut bagi kepentingan puskesmas.

PASAL 59
TEGURAN LISAN

(1) Teguran lisan diberikan kepada Pegawai Non PNS yang terbukti
melakukan pelanggaran ringan, meliputi:
a. Terlambat masuk kerja dan/atau pulang kerja lebih awal tanpa
seizin atasan;
b. Meninggalkan tempat kerja selama jam kerja tanpa seizin atasan;
c. Melakukan aktifitas di luar bidang tugasnya pada jam kerja tanpa
mendapat izin atasan;
d. Mangkir 2 (dua) hari kerja secara berturut-turut atau secara
akumulasi mangkir 3 (tiga) hari kerja dalam satu bulan;
e. Tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur pekerjaan
yang berlaku;
f. Menggunakan alat kerja dan/atau fasilitas dan/atau aset Puskesmas
tidak sesuai dengan peraturan/prosedur yang berlaku dan/atau
untuk untuk keperluan pribadi tanpa izin dan/atau secara
berlebihan;
g. Tidak mengenakan pakaian kerja, tanda pengenal dan perlengkapan
lainnya yang ditentukan Puskesmas pada jam kerja;
h. Melakukan urusan pribadi secara berlebih dalam jam kerja;
i. Tidak menggunakan alat keselamatan kerja pada saat bekerja
dilingkungan tempat kerjanya;
j. Tidak memelihara perlengkapan kerja dan alat keselamatan kerja
pada saat bekerja dan tidak mematuhi prosedur keselamatan kerja;
k. Tidur pada saat jam kerja;
l. Merokok di wilayah area Puskesmas dan pada saat jam kerja;
m. Tidak menjaga kebersihan, kenyamanan, keamanan dan ketertiban
area kerja; dan
n. Menulis dan/atau mencoret-coret dinding ataupun media informasi
tertulis yang berlaku.

(2) Teguran lisan diberikan serendah-rendahnya oleh Kepala Puskesmas


Kecamatan Johar Baru;
(3) Apabila Pegawai telah dilakukan teguran lebih dari 3 (tiga) kali dalam
kurun waktu 6 (enam) bulan maka Pimpinan berhak mengambil
keputusan terhadap pegawai tersebut.

PASAL 60
TEGURAN TERTULIS

61
(1) Peringatan pertama diberikan kepada Pegawai Non PNS yang terbukti
melakukan pelanggaran ringan dan pernah mendapatkan teguran 3 (tiga)
kali teguran lisan dalam 6 (enam) bulan sebelumnya karena pelanggaran
ringan yang dilakukan.
(2) Peringatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsung
untuk masa pengamatan 6 (enam) bulan.
(3) Peringatan kedua diberikan kepada Pegawai Non PNS yang terbukti
melakukan pelanggaran sedang meliputi:
a. Kesalahan ringan yang dilakukan kembali sebelum masa
pengamatan Surat peringatan pertama berakhir;
b. Tidak melaksanakan instruksi atasan atau tidak mau bekerja sama
dengan rekan sekerja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
tanpa alasan yang logis;
c. Menunjukkan sifat dan sikap tidak terpuji terhadap pasien atau
keluarga pasien atau tamu Puskesmas;
d. Tidak melaporkan perubahan data pegawai kepada Puskesmas;
e. Meminta dan menerima komisi dan/atau uang atas pekerjaan yang
dilaksanakannya untuk Puskesmas kepada supplier atau pasien
untuk kepentingan pribadi atau kelompok;
f. Menolak pemeriksaan kesehatan berkala dari Puskesmas;
g. Menolak untuk dimutasikan/dirotasikan;
h. Melakukan perkelahian dengan sesama Pegawai dan/atau pihak lain
di dalam lingkungan Puskesmas kecuali untuk membela diri dan
mengamankan aset Puskesmas;
i. Tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kemampuannya;
j. Tidak menjaga lingkungan kerja terhadap pencemaran lingkungan;
dan
k. Tidak menyimpan peralatan kerja pada tempatnya setelah selesai
dipergunakan.
(4) Peringatan kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlangsung
untuk masa pengamatan 6 (enam) bulan.
(5) Peringatan ketiga diberikan kepada Pegawai Non PNS yang terbukti
melakukan pelanggaran berat, meliputi:
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau
uang milik Puskesmas, teman sekerja, pasien dan keluarga pasien;
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan
Puskesmas;
c. Mabuk, meminum-minuman keras yang memabukkan, memakai dan
atau mengedarkan narkoba, psikotropika dan adiktif lainnya di
lingkungan kerja;
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja
dan atau di lingkungan tempat tinggal yang menimbulkan keresahan
di masyarakat;
e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman
sekerja atau pimpinan di lingkungan kerja;

62
f. Membujuk teman sekerja atau pimpinan untuk melakukan
perbuatan yang dengan bertentangan dengan hukum serta
perundang-undangan yang berlaku;
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam
keadaan bahaya barang milik Puskesmas yang menimbulkan
kerugian Puskesmas;
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau
pimpinan dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
i. Membongkar atau membocorkan rahasia Puskesmas yang
seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara;
j. Atasan tidak melakukan pembinaan terhadap bawahannya yang
menyebabkan kerugian materil dan immateril bagi Puskesmas;
k. Pelanggaran standar profesi yang mengakibatkan cacat atau
hilangnya nyawa seseorang;
l. Mencemarkan nama baik Puskesmas, Pegawai dan/atau
keluarganya;
m. Menyalahgunakan aset dan/atau fasilitas Puskesmas;
n. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kampanye partai politik
pada jam kerja;
o. Menyalahgunakan jaminan kesehatan dan fasilitas kesehatan
lainnya untuk keuntungan pribadi dan/atau orang lain;
p. Menyalahgunakan wewenang/jabatan dan/atau melalaikan tugas
dan/atau mengistimewakan pihak lain sehingga merugikan
Puskesmas;
q. Meminta atau menerima pemberian berupa apapun dari pihak
manapun untuk kepentingan pribadi yang secara langsung/tidak
langsung berhubungan dengan tugas/wewenang/jabatan yang
dimilikinya;
r. Terikat hubungan kerja dengan pihak lain yang menimbulkan
benturan kepentingan dengan pekerjaan di Puskesmas;

s. Melakukan pernikahan atau perceraian yang melanggar peraturan


perundang-undangan yang berlaku;
t. Mencari dana atas nama Puskesmas tanpa seizin Puskesmas; dan
u. Pegawai yang melakukan pelanggaran ringan dalam masa surat
peringatan kedua dan/atau Pegawai yang melakukan pelanggaran
sedang dalam masa surat peringatan pertama.
(6) Puskesmas dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
Pegawai Non PNS dengan alasan Pegawai Non PNS telah melakukan
pelanggaran berat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) atau karena
alasan mendesak, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PASAL 61
SANKSI DISIPLIN

63
(1) Sanksi Disiplin berupa tidak diberikan Tunjangan Kinerja sebagai
berikut:
a. Pelanggaran Ringan
1) Pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar-besarnya 10%
(sepuluh persen) kepada Pegawai yang melakukan
pelanggaran ringan berupa teguran lisan selama 1 Bulan.
2) Pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar-besarnya 20 % (dua
puluh persen) kepada pegawai yang melakukan pelanggaran
ringan mendapatkan peringatan pertama selama 2 bulan.
b. Pelanggaran Sedang
Pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar-besarnya 30 % (tiga puluh
persen) atau demosi kepada pegawai yang mendapatkan peringatan
kedua selama 3 bulan.
c. Pelanggaran Berat
1) Pengurangan Tunjangan Kinerja sekurang-kurangnya 50%
(lima puluh persen) atau demosi sekurang-kurangnya
penurunan 2 (dua) level jabatan dari level jabatan terakhir
kepada Pegawai yang mendapatkan peringatan tiga.
2) Pemutusan hubungan kerja /Pemberhentian dengan
Hormat/tidak Hormat terhadap Pegawai dengan alasan
Pegawai telah melakukan pelanggaran berat atau karena
alasan mendesak, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 62
DEMOSI

(1) Pegawai Non PNS yang melakukan pelanggaran berat, sehingga menerima
peringatan ketiga dan masih diberikan kesempatan untuk tetap bekerja
maka dilakukan demosi.
(2) Bagi Pegawai Non PNS yang terkena demosi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) maka level, jabatan, tunjangan dan fasilitas kesejahteraan
pegawai disesuaikan dengan level dan jabatan baru.

PASAL 63
GANTI RUGI

(1) Pegawai dengan sengaja dan/atau karena kelalaiannya menyebabkan


kehilangan uang dan/atau kerusakan barang dan/atau milik Puskesmas
wajib memberikan ganti rugi kepada Puskesmas.
(2) Ketentuan pelaksanaan pemberian ganti rugi ditetapkan oleh Pimpinan
BLUD Puskesmas.
(3) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
menggugurkan pemberian sanksi peringatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 61 atau peraturan disiplin PNS.

64
PASAL 64
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan penjatuhan sanksi/hukuman


disiplin bagi PNS dan Non PNS berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Pejabat yang berwenang menetapkan penjatuhan sanksi/hukum disiplin
bagi Pegawai Non PNS adalah Pimpinan BLUD masing masing pegawai.

PASAL 65
TATA CARA PEMANGGILAN, PEMERIKSAAN, PENJATUHAN DAN
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN SANKSI/HUKUMAN DISIPLIN

(1) Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara


tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan.
(2) Pemanggilan kepada pegawai yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan.
(3) Apabila pada tanggal yang seharusnya yang bersangkutan diperiksa tidak
hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada
pemanggilan pertama.
(4) Apabila pada tanggal pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
pegawai yang bersangkutan tidak hadir juga, maka pejabat yang
berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat
bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan.
(5) Sebelum pegawai dijatuhi hukuman disiplin, setiap atasan langsung wajib
memeriksa terlebih dahulu pegawai yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin.
(6) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan secara
tertutup dan hasilnya dituangkan dalam bentuk berita acara
pemeriksaan.
(7) Khusus untuk pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf (c) dapat dibentuk Tim
Pemeriksa.
(8) Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terdiri dari atasan
langsung, unsur kepegawaian dan Satuan Pelaksana atau pejabat lain
yang ditunjuk.
(9) Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dibentuk oleh
Pimpinan BLUD Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(10) Apabila diperlukan, Tim Pemeriksa atau pejabat yang berwenang
menghukum dapat meminta keterangan dari orang lain.

(11) Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) harus
ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan pegawai yang diperiksa.

65
(12) Dalam hal pegawai yang diperiksa tidak bersedia menandatangani berita
acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), berita acara
pemeriksaan tersebut tetap dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan
hukuman disiplin.
(13) Pegawai yang diperiksa berhak mendapat foto kopi berita acara
pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
(14) Berdasarkan hasil pemeriksaan, pejabat yang berwenang menghukum
menjatuhkan hukuman disiplin.
(15) Dalam keputusan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat
(14) harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Pegawai
yang bersangkutan.
(16) Pegawai yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan
beberapa pelanggaran disiplin, terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu
jenis hukuman disiplin yang terberat setelah mempertimbangkan
pelanggaran yang dilakukan.
(17) Pegawai yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan
pelanggaran disiplin yang sifatnya sama, kepadanya dijatuhi jenis
hukuman disiplin yang lebih berat dari hukuman disiplin terakhir yang
pernah dijatuhkan.
(18) Pegawai tidak dapat dijatuhi hukuman disiplin dua kali atau lebih untuk
satu pelanggaran disiplin.
(19) Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan
pejabat yang berwenang menghukum.
(20) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (19) disampaikan secara
tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum atau pejabat lain yang
ditunjuk kepada pegawai yang bersangkutan.
(21) Penyampaian keputusan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada
ayat (20) dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
keputusan ditetapkan.
(22) Dalam hal Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada saat
penyampaian keputusan hukuman disiplin, keputusan dikirim kepada
yang bersangkutan.

PASAL 66
KESEMPATAN UNTUK MEMBELA DIRI

(1) Kesempatan membela diri dan keberatan bagi PNS berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Bagi pegawai yang dihukum karena tindak pidana yang telah dibuktikan
melalui proses pengadilan pidana berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka kepadanya tidak diberikan kesempatan
untuk membela diri berkenaan dengan status kepegawaiannya di
Puskesmas.

66
BAB XV
PENYELESAIAN KELUH KESAH

PASAL 67

(1) Pegawai diberi kebebasan untuk mengemukakan keluhan-keluhan


mengenai hal yang dirasa tidak sesuai dengan haknya terkait mengenai
hubungan, syarat-syarat kerja atau peraturan kerja serta sanksi akibat
pelanggaran kerja.
(2) Apabila pegawai merasa bahwa perlakuan atau kebijakan yang diperoleh
dari atasan langsung dan/atau bertentangan dengan Peraturan
Kepegawaian ini, maka Pegawai yang bersangkutan berhak untuk
mengadukan keluhannya.
(3) Setiap atasan langsung dari pegawai yang bersangkutan wajib
memperhatikan secara penuh atas pengaduan pegawai bawahannya dan
bertanggung jawab untuk menyelesaikan pengaduan dan keluhan yang
diajukan oleh Pegawai.

PASAL 68
TATA CARA PENYELESAIAN KELUH KESAH

Cara-cara penyelesaian keluh kesah Pegawai dengan memperhatikan prosedur


sebagai berikut:
(1) Tingkat Pertama
Pegawai dapat menyampaikan keluhannya secara lisan atau tertulis
kepada pimpinan langsung pegawai yang bersangkutan. Pimpinan wajib
memberikan jawaban penyelesaian secara lisan atau tertulis dalam waktu
6 (enam) hari kerja setelah keluhan disampaikan.
(2) Tingkat Kedua
Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
diselesaikan secara internal, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
maka akan dimintakan bantuan Suku Dinas Kesehatan atau Dinas
Kesehatan atau Suku Dinas Tenaga Kerja.

BAB XVI
PEMBERHENTIAN/PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

PASAL 69

Pemberhentian PNS dan Non PNS berdasarkan peraturan perundang-


undangan yang berlaku.

PASAL 70
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA BAGI PEGAWAI NON PNS

67
(1) Hubungan kerja berakhir dengan hormat apabila:
a. Pegawai meninggal dunia;
b. Pegawai sakit berkepanjangan atau mengalami cacat bukan akibat
kecelakaan kerja;
c. Pegawai mencapai batas usia pensiun;
d. Atas permintaan Pegawai sendiri;
e. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja;
f. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
Perjanjian Kerja, peraturan Kepegawaian Puskesmas, yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja;
g. Mangkir kerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut
tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang
sah dan telah dipanggil oleh Pimpinan BLUD 2 (dua) kali secara
patut dan tertulis, karena hal demikian dikualifikasikan
mengundurkan diri dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku;
h. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
i. Melakukan pelanggaran berat atau karena alasan mendesak,
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
j. Melakukan pelanggaran ringan dalam masa berlakunya peringatan
tertulis III (tiga); dan

(2) PHK dengan tidak hormat dapat terjadi apabila:


a. Melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam gerakan atau
melakukan kegiatan yang menentang Negara;
b. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
c. Terbukti memakai dan mengedarkan Narkoba dan zat Adiktif
lainnya, serta perbuatan Asusila yang dapat menimbulkan
keresahan di tempat kerja dan lingkungan tempat tingalnya.
d. Melakukan tindak pidana berdasarkan ketentuan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan
suatu tindak pidana kejahatan yang ada atau tidak ada
hubungannya dengan jabatan, berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

PASAL 71
PHK KARENA BATAS USIA PENSIUN

Batas usia pensiun pegawai Non PNS adalah 56 (lima puluh enam) tahun
kecuali untuk dokter umum, dokter gigi adalah 60 (enam puluh) tahun.

PASAL 72

68
BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA KARENA PEGAWAI MENGUNDURKAN
DIRI

(1) Hubungan kerja berakhir dikarenakan pengunduran diri oleh Pegawai


Non PNS dengan ketentuan berikut:
a. Hubungan kerja antara Puskesmas Kecamatan dan Pegawai Non PNS
dapat terjadi karena pengunduran diri atas permintaan sendiri dari
pegawai secara baik;
b. Kriteria pengunduran diri secara baik adalah sebagai berikut:
i. Mengajukan permohonan diri secara tertulis;
ii. Menyelesaikan administrasi ikatan dinas, yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dalam surat keputusan Pimpinan BLUD;
iii. Menyelesaikan dan melaksanakan kewajiban lainnya sampai
tanggal mulai pengunduran diri; dan
iv. Mengembalikan alat kerja milik Puskesmas Johar Baru.

PASAL 73
PHK KARENA MANGKIR

(1) Apabila Pegawai Non PNS tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat
diterima oleh Puskesmas Johar Baru, maka Pegawai Non PNS tersebut
dianggap mangkir.
(2) Apabila Pegawai Non PNS mangkir 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa
disertai dengan bukti-bukti yang sah, dan telah dipanggil oleh Puskesmas
secara tertulis sebanyak 2 (dua) kali, namun yang bersangkutan tidak
mengindahkan panggilan tersebut, maka Pegawai Non PNS tersebut
dikualifikasikan mengundurkan diri dan dilaksanakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Koordinator Pegawai Non PNS wajib melaporkan ketidakhadiran Pegawai
Non PNS yang bersangkutan kepada bagian Manajemen Tata Usaha,
apabila dalam waktu 3 (tiga) hari berturut-turut tidak hadir tanpa alasan
yang jelas dan dapat dibuktikan.

PASAL 74
PHK KARENA MELAKUKAN PELANGGARAN BERAT

(1) Puskesmas dapat melakukan PHK kepada Pegawai Non PNS karena
melakukan kesalahan berat atau alasan mendesak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 63 ayat (5) berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Kesalahan berat dan karena alasan mendesak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), harus didukung dengan bukti sebagai berikut:
a. Pegawai tertangkap tangan dan/atau;
b. Ada pengakuan dari pegawai yang bersangkutan dan/atau; dan

69
c. Bukti lain berupa laporan yang dibuat oleh pihak yang berwenang di
Puskesmas Kecamatan Johar Baru dan didukung oleh sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang saksi.

BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

PASAL 75
KETENTUAN PERALIHAN

(1) Ketentuan lain yang berkaitan dengan pengaturan Pegawai dan telah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Johar
Baru dan tidak bertentangan dengan Peraturan Pegawai ini dinyatakan
tetap berlaku.
(2) Ketentuan dan persyaratan lain yang belum diatur dalam Peraturan
Pegawai ini, akan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Bilamana terjadi perubahan dalam peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan yang dapat mempengaruhi terhadap berlakunya
ketentuan dalam Peraturan Pegawai ini, maka pasal-pasal Peraturan
Pegawai yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
tersebut harus disesuaikan.

PASAL 76
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(1) Dalam keadaan tertentu yang bersifat memaksa yang disebabkan oleh
hal-hal yang berada di luar kekuasaan dan tidak dapat diduga
sebelumnya (force majeure) seperti bencana alam, epidemi, kebakaran,
pemogokan massal, perang, huru hara, revolusi, kekacauan yang
disebabkan keadaan ekonomi, politik, sosial, pemberontakan, perubahan
pemerintah secara inkostitusional, perubahan peraturan perundang-
undangan dan perubahan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan
moneter yang membahayakan BLUD Puskesmas Johar Baru, maka
Puskesmas Johar Baru dapat mengambil tindakan-tindakan untuk
menyelamatkan Puskesmas dan Pegawai dengan mengesampingkan
peraturan pegawai ini namun dengan tetap mempertahankan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Apabila keadaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini teratasi, maka
Puskesmas Johar Baru berkewajiban menjelaskan kepada Pegawai.

PASAL 77
PENUTUP

70
(1) Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
oleh Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Pegawai ini dan/atau
setiap perubahan atas Peraturan Pegawai ini akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Keputusan Pimpinan BLUD yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Pegawai ini.
(3) Peraturan pegawai ini dibagikan/diberitakan kepada para pegawai untuk
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Juni 2022
KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR
BARU
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT,

dr. Arief Wahyudhy, M.K.M


NIP. 198002272006041006

71

Anda mungkin juga menyukai