KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR :
TENTANG
PETUNJUK TEKHNIS REMUNERASI PEGAWAI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Palabuhanratu
Pada tanggal : …………………
HARUN AL RASYID
-5 -
Nomor :
Tanggal :
Tentang : PETUNJUK TEKHNIS REMUNERASI PEGAWAI UNIT
PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
I. Pendahuluan
Oleh karena itu perlu dibuat sebuah tata cara pemberian insentif
untuk dapat dipedomani bagi setiap BLUD UPTD Puskesmas Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam memberikan Remunerasi
sehingga amanat dari ketentuan Pasal 5 ayat (5) Peraturan Bupati
Sukabumi Nomor 42 Tahun 2019 tentang Remunerasi Pejabat
Pengelola dan Pegawai Pada Unit PelaksanaTeknis Daerah Pusat
Kesehatan Masyarakat (UPTD PUSKESMAS ) Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dapat
terlaksana.
1. Pengertian :
Pelayanan kegawatdaruratan adalah pelayanan kegawatdaruratan
pada bencana dan pelayanan kegawatdaruratan sehari-hari yang
memerlukan tindakan gawat darurat dalam waktu segera untuk
menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan. tahapan-tahapan
pelaksanaan Pelayanan Kegawatdaruratan disesuaikan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Kegawat daruratan;
2. Kriteria kegawatdaruratan meliputi :
a. Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang
lain/lingkungan;
b. Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi;
c. Adanya penurunan kesadaran;
d. Adanya gangguan hemodinamik; dan/atau
e. Memerlukan tindakan segera.
3. Tingkat pelayanan kegawat daruratan :
a. Prioritas 1, pelayanan kesehatan yang dilakukan ketika terjadi
bencana alam, kejadian bencana lainnya dan atau Kejadian Luar
Biasa( KLB ) diberi nilai 5 (lima);
b. Prioritas 2, pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam kondisi
benar-benar Gawat Darurat atau true emergensi tidak bisa
menunggu dan butuh penanganan langsung lainnya diberi nilai 3
(tiga);
c. Prioritas 3 pelayanan kesehatan yang dilakukan kondisi gawat
tetapi tidak darurat atau urgent, diberi nilai 2 (dua);
4. Penanggungjawab Pelayanan kegawat daruratan adalah Dokter atau
Dokter Gigi pada Puskesmas yang ditetapkan oleh pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang memiliki kompetensi ;
5. Penentuan tingkat pelayanan kegawat daruratan sebagaimana
disebutkan dalam angka (4) ditentukan oleh penanggungjawab
pelayanan kegawat daruratan;
6. Pemberian nilai sebagaimana disebutkan angka (3) huruf a, b, dan c,
diberikan berdasarkan dokumen pendukung yang dilaporkan oleh
penanggungjawab pelayanan kegawat daruratan sebagaimana
terlampir;
7. Pemberian nilai diberikan kepada pelaksana pelayanan kegawat
darutan dengan perhitungan :
prioritas
Prosentase kehadiran;
12) Ketidak hadiran dihitung dari jumlah tidak hadir tanpa keterangan
(TK), izin, cuti, datang terlambat dan pulang cepat:
13) Persentase kehadiran pegawai untuk penghitungan berdasarkan
absen elektronik atau manual dihitung dengan rumus ;
14) Bagi Puskesmas yang menerapkan sistim absensi elektronik dapat
menetapkan batas toleransi waktu scan masuk(datang) dan batas
toleransi waktu scan keluar (pulang);
9. REMUNERASI
1) Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai
dengan tanggungjawab dan profesionalisme.
2) Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon, dan / atau pension yang diberikan dalam komponen
meliputi:
(1) gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap
bulan;
(2) tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji setiap bulan;
(3) insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji;
-16 -
(4) bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan
insentif, atas prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah BLUD memenuhi syarat
tertentu;
(5) pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna
jabatan sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
(6) pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.
3) Pejabat Pengelola menerima remunerasi meliputi:
(1) bersifat tetap berupa gaji;
(2) bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus
atas prestasi; dan
(3) pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi pegawai negeri sipil.
4) Pegawai menerima remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi:
(1) bersifat tetap berupa gaji;
(2) bersifat tambahan berupa insentif dan bonus atas prestasi; dan
5) Pengaturan remunerasi dalam peraturan kepala daerah
sebagaimana dihitung berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
(1) pengalaman dan masa kerja;
(2) keahlian ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
(3) resiko kerja;
(4) tingkat kegawat daruratan;
(5) Tanggung jawab jabatan yang disandang; dan
(6) hasil/capaian kinerja.
(7) Prosentase kehadiran
6) Remunerasi yang dilaksanakan di BLUD UPTD Puskesmas di
Kabupaten Sukabumi berupa insentif langsung dan tidak langsung;
Contoh :
Total pendapatan Non Kapitasi (tarif) (persalinan /KB) Rp.
10.000.000,0
Cara Perhitungan :
Tarif x Jasa (60%) x 40 % = Pos remunerasi
Rp. 10.000.000 x 60% x 40% = Rp. 2.400.000,0
Contoh 1 :
a. pengalaman dan masa kerja (basic index); diberinilai
b. keahlian (competency index), diberinilai 60
Contoh2 :
c. Diketahui di bulan januari ada seorang Tenaga PNS Bidan
dengan masa kerja 6 tahun diberikan jabatan pelaksana
program,memiliki resiko kerja tinggi
Kepatuhan Standar Operasional APD di Puskesmas
1. Penutup kepala
2. Apron dan
3. Sepatu boot
bidan yang bersangkutan ketika melaksanakan pekerjaan tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri sepatu boot. Maka
penilaiannya :
Jadi nilai resiko kerja yang dapat diberikan adalah 1,33 point.
-21 -
Contoh3 :
Dipertengahan bulan januari bidan tersebut melakukan pelayanan
kegawat daruratan sesuai advis dokter untuk melaksanakan
rujukan dengan kasus Tingkat pelayanan kegawatdaruratan prioritas
2 sebanyak 3 kasus, dan total pelayanan kasus kegawat daruratan
pada bulan januari sebanyak 10 kasus, maka rumus
perhitungannya :
Pemberian nilai/score tingkat pelayanan kegawatdaruratan
menggunakan rumus formula :
(X) 3 kasus
X (Z) 3 nilai prioritas
(Y) 10 kasus
= 0,9point
a. pengalaman dan masa kerja (basic index),diberinilai 5 point
b. keahlian (competency index), diberinilai 60 point
c. resikokerja (risk index),diberinilai 1,33 point
d. Tingkat pelayanankegawatdaruratan (emergency index),
diberinilai 0,9 point
e. Tanggungjawab/posisi jabatan yang disandang (position index);
15 x 80 % = 12 point
Y/XxZ
Catatan :
Jumlah hari kerja bersifat fluktuatif tidak menetap
setiap bulannya
Perhitungan kehadiran :
Jumlah
jam
kerja
Peg. - Jml tdk hadir + Datang Terlambat + Pulang Cepat (menit) X 100%
Jumlah jam kerja dalam satu bulan (menit)
1 bln
dalam
menit
Contoh kasus:
(X) 254,23
X (Z) Dana Pos Remunerasi
(Y) Jumlah total score Seluruh Pegawai
= Jasa Remunerasi Yang diterima
VI.PENUTUP