Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI PRAKTIK GOTONG ROYONG DI

LINGKUNGAN MASYARAKAT

Oleh:

Oleh
Kelompok 3:

1. Nur Adibah
2. Mutmainnah
3. Qanita Rifqa
4. Ahmad Rehan
5. A.Butung Hidayatullah

MAN 2 BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Observasi Praktik Gotong Royong di Lingkungan Masyarakat”.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran ALLAH
SWT, yang atas rahmatnya dan kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah memberikan tenaganya sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari,bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan,bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bulukumba, 12 November 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A. Pengertian Gotong Royong........................................................................................................7
B. Peran Pemuda/Remaja Dalam Keikutsertaan Bergotong Royong di Desa Galung Beru.........7
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda/remaja dalam meningkatkan kegotong royongan di
Desa Galung Beru..............................................................................................................................7
D. Nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong ....................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
DOKUMENTASI..............................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari
bangsa Indonesia dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini
muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu
untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia kita dapat
menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain masyarakatnya
cenderung acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Ini merupakan sikap positif
yang harus selalu dijaga dan dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang kokoh dan kuat disegala hal karena didasari oleh sikap saling bahu membahu
antara satu dengan yang lain.Secara lebih rinci, gotong royong berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan
pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil.
Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela
oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Sifat gotong
royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan
mereka, seperti membersihkan masjid dan membantu tetangga atau kerabat yang
mengadakan acara. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai
dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor,
misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka
bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama.
Implementasi nilai gotong royong pada masyarakat Indonesia merupakan
bagian esensial dari revitalisasi nilai sosial budaya dan adat istiadat pada
masyarakat yang memiliki budaya beragam agar terbebas dari dominasi sosial,
ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, serta ideologi lain yang tidak
mensejahterahkan.Dari sini tumbulah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong
menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional.
Di Galung Beru desa Gattareng terlihat adanya kelompok-kelompok
remaja/pemuda yang tidak mau kalah dengan para orang tua dalam hal kerja sama

4
untuk membangun lingkungan sekitar menjadi lebih baik dan tertata. Hal ini
didasari karena adanya keinginan dari para pemuda untuk memberikan sumbangsih
yang nyata bagi lingkungan tempat tinggalnya, bukan hanya menjadi pelengkap
yang kadang justru para pemuda di cap sebagai sekumpulan anak yang kurang
memberikan pengaruh bagi desa atau sebagai biang masalah bagi lingkungan yang
mereka tinggali. Keinginan dari para pemuda untuk ikut andil dalam hal kegotong
royongan ini cukup besar, hal tersebut justru sudah terlihat saat pertama kali
diadakan rapat pemuda/remaja yang diselenggarakan oleh ketua remaja masjid
galung berudimana para pemuda datang dan terlihat antusias dalam mendengarkan
arahan-arahan apa saja yang diberikan oleh ketua remaja Masjid Galung Beru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gotong royong menurut remaja/pemuda Galung Beru?
2. Bagimana peran pemuda/remaja selama ini dalam keikutsertaan bergotong royong
di Desa Galung Beru?
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi pemuda/remaja dalam meningkatkan
kegotong royongan di Desa Galung Beru?
4. Apasaja nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan gotong royong?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk Mengetahui pengertian dari Gotong royong menurut remaja/pemuda
Galung Beru
2. Untuk mengetahui peran pemuda/remaja selama ini dalam keikutsertaan
bergotong royong di Desa Galung Beru
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda/remaja dalam
meningkatkan kegotong royongan di Desa Galung Beru
4. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan gotong royong.

D. Manfaat Penelitian
Dengan di laksanakan penelitian ini mampu memberikan manfaat di antaranya:
1. Dapat memperoleh pengalaman langsung terutama tentang gotong royong di
lingkungan masyarakat

5
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun pada masyarakat pada umumnya
mengenai peran pemuda dalam implementasi nilai-nilai kegotong royongan di
masyarakat Desa Galung Beru.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian
berikutnya yang sejenis.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gotong Royong


Menurut salah satu pemuda di desa galung beru yang beratas nama Muh. Fadly
menurutnya gotong royong adalah kegiatan kerjasama dan saling tolong menolong
yang dilakukan di lingkungan masyarakat seperti membersihkan lingkungan masjid
dan membantu tetangga yang mengadakan acara.
Secara umum, pengertian gotong-royong dapat ditemukan dalam kamus besar
bahasa Indonesia yang menyebutnya sebagai “bekerja bersama – sama atau tolong-
menolong, bantu membantu”. Sedangkan dalam perspektif antropologi pembangunan,
oleh Koentjaraningrat gotong royong didefinisikan sebagai pengerahan tenaga
manusia tanpa bayaran untuk suatu proyek atau pekerjaan yang bermanfaat bagi
umum atau yang berguna bagi pembangunan.
Gotong royong sebagai suatu ciri khas masyarakat pedesaan tidak terlepas dari
eksistensi masyarakatnya sebagai individu maupun sebagai makhluk social. Sebab
manusia sesuai dengan kualitasnya mampu membangun dirinya yaitu manusia yang
mengetahui serta sadar dan memiliki kesadaran akan kebutuhannya.
B. Peran Pemuda/Remaja Dalam Keikutsertaan Bergotong Royong di Desa
Galung Beru
Peran pemuda dalam bergotong royong di Desa Galung Beru adalah:
a. Pekerjaan akan dengan cepat terselesaikan
b. Persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat
c. Gotong royong menjaga keamanan lingkungan semakin terjamin
d. Dan terciptanya ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemuda/remaja dalam meningkatkan
kegotong royongan di Desa Galung Beru
a. Manusia sebagai makhluk sosial
b. Keikhlasan berpartisipasi dan kebersamaan/persatuan
c. Adanya kesadaran saling membantu dan mengutamakan kepentingan
bersama/umum
d. Peningkatan pemenuhan kesejahteraan

7
D. Nlai-nilai yang terkandung dalam gotong royong
a. Tolong Menolong
Gotong royong bisa menumbuhkan sikap tolong menolong dalam masyarakat.
maka dari itu orang-orang mau membantu dan menolong orang lain yang
membutuhkan pertolongan mereka akan memberi manfaat bagi orang lain dan
juga diri sendiri.
b. Kebersamaan
Nilai yang terkandung dalam gotong royong adalah kebersamaan.
kebersamaan dalam gotong royong memiliki arti bahwa masyarakat secara
sukarela dan bersama-sama membantu orang lain.
c. Persatuan
Kegiatan gotong royong mampu meningkatkan persatuan antar warga. Adanya
persatuan membuat masyarakat menjadi lebih dekat, kuat, dan mampu
menghadapi permasalahan yang muncul di lingkungan tempat tinggal
d. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam gotong royong.
Dengan bergotong royong maka orang-orang sadar sebagai makhluk sosial.
Kegiatan gotong royong membantu masyarakat mengenal satu sama lain
sehingga proses sosialisasi bisa tetap terjaga.
e. Rela Berkorban
Nilai rela berkorban dalam gotong royong bisa berupa apa saja, seperti ide,
waktu, tenaga, dan juga uang. Masyarakat rela berkorban dan
mengesampingkan kepentingan pribadi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat bersama.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang
pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan
masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat serta meningkatkan
peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
2. Gotong royong di Desa Galung Beru cukup membawa dampak perubahan
terutama pada etos kerja atau sistem kerja. Dengan hadirnya pemuda/remaja di
Desa Galung Beru (gotong royong) ini lebih tepatnya dan pekerjaan berat
menjadi lebih ringan

B. Saran
Saran bagi para masyarakat terkhusus para pemuda hendaknya menyadari
akan pentingnya gotong royong dalam masyarakat, sehingga masyarakat turut ikut
dalam melestarikan gotong royong sebagai upaya dalam mempertahankan nilai-
nilai gotong royong,

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah. 2011. Gotong Royong Cermin Budaya Bangsa Dalam Arus Globalisasi. Yogyakarta:
Stmik Amikom.

Skripsi Fisip Unsri.Berutu, Lister. 2005. Gotong Royong, Musyawarah Dan Mufakat
Sebagai Faktor.Yogjakarta: Gajah Mada University Press.

10
DOKUMENTASI

11
12

Anda mungkin juga menyukai