Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

MASYARAKAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Sosiologi

DISUSUN OLEH:

Nurun Najmi (0302173100)

Septi Sundari (0302173083)

Yusrina (0302173088)

Nur Mukhlis (0302173108)

DOSEN PENGAMPU:

Nurdiana Siregar, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA-MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini yang membahas mengenai Masyarakat. Dalam
penulisan Mini Riset ini penulis mengambil berbagai sumber buku dan website. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis sadar bahwa dalam penulisan Mini Riset ini
masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan Mini Riset ini terdapat
banyak kesalahan.

Medan, 25 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR` ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 2

BAB III KEGIATAN WAWANCARA ..................................................................................... 3

A. Sumber Data Penelitian..................................................................................................... 3


B. Foto Kegiatan Penelitian ................................................................................................... 3
C. Pertanyaan Dan Jawaban Wawancara .............................................................................. 4

BAB IV KEGIATAN PENGAMATAN .................................................................................... 7

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................................. 8

BAB VI PENUTUP ..................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk ini tidak bisa hidup sendiri, didalam
hidupnya ia bergantung pada makhluk lain. Setiap individu tidak mampu bertahan hidup
lama apabila ia tidak mau menyadarinya bahwa dirinya sebagai makhluk sosial. Makhluk
ini diciptakan oleh Sang Pencipta dengan bergantungan satu sama lain. Oleh sebab itu
kegiatan saling menolong sangatlah diperlukan. Hal ini memicu tumbuhnya kesadaran
untuk mengikuti kegiatan sosial. Kegiatan sosial terlihat sangat mudah dan remeh untuk
dilakukan. Kebanyakan orang menganggap kegiatan tersebut sepele. Bagi orang awam
menganggap kegiatan tersebut hanya menghabiskan waktu, bahkan kegiatan tersebut
hanya akan menimbulkan rasa capek, menghabiskan waktu, bahkan bisa saja
mengorbankan materi. Bagi orang yang tidak mengetahui arti pentingnya kegitan sosial
ini, mereka malas untuk melakukannya.
Mengacu pada penjelasan diatas, maka kami dalam hal ini berupaya untuk
menyusun sebuah makalah berkenaan dengan kegiatan yang bertempat di daerah nogo
rejo dusun VI, tempat dimana kami telah melakukan wawancara dengan beberapa
masyarakat setempat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kegiatan masyarakat desa nogo rejo dusun VI?
2. Bagaimana kegiatan masyarakat desa nogo rejo dusun VI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegiatan masyarakat desa nogo rejo dusun VI
2. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan desa nogo rejo dusun VI

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada hakikatnya, sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan, kita memiliki
kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Hal yang perlu diingat adalah
bahwa setiap gerakan yang kita lakukan dalam kegiatan sosial adalah murni karena kepedulian
kita akan masyarakat. Sehingga, dalam penerapannya kita dapat mempertimbangkan dan
mengambil keputusan yang tepat dalam memberi bantuan yang dapat memberikan bekal untuk
masa depan mereka serta memberikannya pada orang yang tepat pula.

Kegiatan sosial adalah salah satu bentuk kepedulian seseorang atau kelompok terhadap
individu atau kelompok lain yang dirasa memiliki keterbatasan kondisi. Keterbatasan kondisi ini
dapat berupa keterbatasan sandang, pangan, papan, maupun kesehatan/fisik yang disebabkan
oleh berbagai kondisi. Pada dasarnya kegiatan sosial mengacu pada kata “sosial”. Hal ini terkait
dengan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain.

Disinilah peran kegiatan sosial. Kegiatan sosial dapat menyokong kehidupan masyarakat
menjadi lebih baik serta menciptakan kesetaraan sosial. Peran ini menjadi penting melihat
banyaknya kondisi masyarakat yang berkekurangan dari segi ekonomi atau kesenjangan sosial.
Melalui kegiatan sosial kita diajak untuk lebih peka dan peduli terhadap keadaan sekitar. Sifat ini
perlu dikembangakan sejak dini (Alavi, Amin, Subhi, Mohamad, & Sarnon, 2012), sehingga
kepedulian ini dapat menjadi langkah awal yang mencegah terjadinya sikap apatis pada
masyarakat.

Pada era kini, kegiatan sosial kurang dimaknai secara esensial. Kegiatan sosial kini
dilakukan pada pihak yang kurang tepat. Biasanya sasaran dari kegiatan sosial adalah pihak yang
mampu secara ekonomi ataupun mereka sudah menerima bantuan yang cukup dari pihak lain.
Hal ini menyebabkan kurangnya kesetaraan sosial antar-wilayah. Selain itu juga dapat memicu
adanya kecemburuan sosial.

Kegiatan sosial lebih berdaya guna jika membagikan “sesuatu” yang bermakna lebih bagi
banyak orang. Bentuk dari kegiatan ini dapat bermacam-macam, seperti memberikan pelatihan
kerja bagi para tuna wisma atau penyandang disabilitas, memberikan pengajaran bagi anak-anak
putus sekolah, maupun memberikan penyuluhan kesehatan di beberapa daerah pelosok. Selain
bersifat mencegah, kegiatan semacam ini memberikan rasa tanggap seseorang akan
kesejahteraan hidup di masa mendatang.

2
BAB III

KEGIATAN WAWANCARA

A. Sumber Data Penelitian


Jadwal Penelitian : 16 Januari – 18 Januari 2021
Lokasi Penelitian : Desa Nogo Rejo Dusun VI
Jumlah Narasumber : 5
B. Foto kegiatan wawancara

3
C. Pertanyaan dan jawaban wawancara
 Narasumber 1:
Pertanyaan:
1. Sejak kapan kegiatan mengaji sore dilakukan didesa ini?
2. Apakah kegiatan mengaji ini berjalan dengan baik?
3. Ada berapa jumlah anak-anak yang ikut kegiatan mengaji didesa ini?
4. Apa saja kendala yang didapatkan selama kegiatan mengaji ini berlangsung? Dan
apa solusi nya?
Jawaban:
1. Kegiatan mengaji dikampung ini sudah berjalan cukup lama lebih kurang sekitar
24 tahun yang lalu dan sampai saat ini alhamdulillah masih tetap berjalan
2. Alhamdulillah kegiatan mengaji ini berjalan dengan baik walaupun terdapat
beberapa kendala namun masih bisa diatasi
3. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan mengaji didesa ini terdapat sekitar
kurang lebih 90 anak

4
4. Kendala yang terdapat selama kegiatan mengaji didesa ini seperti fasilitas
(ruangan, papan tulis, dan alat tulis lainnya) yang masih terbatas, kurang nya
tenaga pendidik.
Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan rumah pribadi sebagai
tempat mengaji anak-anak desa, dan juga dibagi nya anak-anak kedalam shift
untuk mengatasi kurangnya tenaga pendidik.
 Narasumber 2:
Pertanyaan:
1. Sejak kapan kegiatan nasyid dilakukan didesa ini?
2. Apakah kegiatan nasyid ini berjalan dengan baik?
3. Ada berapa jumlah anak-anak yang ikut kegiatan nasyid didesa ini?
4. Mengapa kegiatan nasyid ini diadakan didesa ini?
5.
Jawaban:
1. Kegiatan nasyid didesa ini baru saja berjalan sekitar 2 bulan yang lalu
2. Alhamdulillah kegiatan nasyid ini berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan
3. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan nasyid ini berjumlah 22 anak
perempuan
4. Kegiatan nasyid ini dilakukan agar anak-anak didesa ini lebih terarah kepada hal /
kegiatan yang lebih positif, memajukan desa, dan seiring berjalannya waktu
kegiatan nasyid ini sangat dibutuhkan untuk acara-acara desa seperti maulid nabi,
isra mi’raj, perlombaan, dll.
 Narasumber 3:
Pertanyaan:
1. Sejak kapan remaja mesjid didesa ini mulai dibentuk?
2. Bagaimana cara mengajak anak-anak remaja didesa ini untuk bergabung dalam
organisasi remaja mesjid?
3. Apa saja program kerja remaja mesjid didesa ini?
4. Apakah akan ada event yang diadakan remaja mesjid dalam waktu dekat?
Jawaban:
1. Remaja mesjid ini dibentuk tepatnya 3 tahun yang lalu
2. Merangkul dan memberikan mereka motivasi serta arahan agar seluruh remaja
yang ada didesa nogo rejo ikut andil dalam organisasi remaja mesjid ini.
3. Wirid, latihan nasyid dan hadroh setiap minggu, dan gotong royong
membersihkan desa setiap bulan dll.
4. Ada pada kegiatan ramadhan seperti mengadakan kultum subuh, tadarus, buka
puasa bersama, membagikan takjil kepada yang membutuhkan, dan asbuh.

5
 Narasumber 4:
Pertanyaan:
1. Sejak kapan memproduksi keripik dendang daun singkong?
2. Mengapa muncul ide untuk memproduksi keripik dendeng daun singkong?
3. Mengapa yang dipilih daun singkong?
4. Apakah terdapat bahan pengawet pada makanan untuk membuat keripik tersebut
dapat bertahan lama?
Jawaban:
1. Sudah sejak 3 bulan yang lalu
2. Sebelumnya untuk mengisi kekosongan dimasa pandemi, sehingga muncullah ide
untuk membuka usaha keripik dengan memanfaatkan tumbuhan daun singkong.
3. Karena di desa ini mudah untuk mendapatkan daun singkong.
4. Keripik dendeng daun singkong tidak terdapat bahan pengawet, sehingga keripik
dendeng ini hanya dapat bertahan kurang lebih 2 minggu.

 Narasumber 5:
Pertanyaan:
1. Sejak kapan kegiatan PKK di desa ini dilakukan?
2. Berapa orang yang bergabung kedalam kegiatan PKK?
3. Apakah ada persyaratan untuk dapat bergabung dalam kegiatan PKK?
4. Apa manfaat dari kegiatan PKK?

Jawaban:

1. Sudah ada sejak lama kurang lebih 8 tahun yang lalu.


2. Kurang lebih terdapat 30 anggota yang bergabung dalam kegiatan PKK.
3. Syarat khusus untuk menjadi anggota PKK adalah menjadi penduduk desa
setempat, selebihnya tidak ada syarat yang khusus.
4. Menjalin silaturahmi, meningkatkan kesejahteraan berkeluarga, dan
meningkatkan kesadaran akan lingkungan.

6
BAB IV

KEGIATAN PENGAMATAN

Nogo rejo merupakan wilayah desa yang terletak pada Kecamatan galang. Kontur
wilayahnya merupakan wilayah perkebunan, dimana sebagian besar penduduknya berprofesi
sebagai karyawan perkebunan PTPN.
Secara teoritis, masyarakat desa nogo rejo merupakan masyarakat yang tinggal dan
melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya wilayah perkebunan.
Dengan demikian, secara sempit masyarakat desa nogo rejo memiliki ketergantungan yang
cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya perkebunan.
Pada desa nogo rejo, masyarakat sekitar memiliki kegiatan yang dilakukan untuk
kemajuan desa tersebut. Seperti: kegiatan ibu-ibu PKK, remaja mesjid, produksi makanan, ngaji
sore untuk anak-anak desa tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara terstuktur dan
terperinci sehingga menghasilakan hasil yang efesien.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat nogo rejo dapat menjadi ajuan untuk masyarakat
desa lainnya dikarenakan kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang positif dan
berdampak baik bagi kemajuan desa dan masyarakat nya.

7
BAB V
PEMBAHASAN

Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebutsebagai makhluk sosial.
Artinya manusia memiliki kebutuhan dankemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksidengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok.
Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut jugadengan zoon politicon.
Aktualisasi manusia sebagai makluk sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Manusia
selalu berkelompok dalam hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu
kebutuhan, bahkan bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan
kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak,
manusia berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui
kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakan
kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok.
Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak
akan bisa tercapai.
Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial. Sebagai
makluk sosial manusia selalu hidup berkelompokdengan manusia yang lain. Perilaku
berkelompok (kolektif) pada dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang lain, seperti
semut, lebah, burung bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan yang esensial antara
perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektif pada binatang.
Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu ’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir,
tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim, 2002)
menekankan pengertian sosial pada strukturnya, yaitu suatu tatanan dari hubungan-hubungan
sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok,
kelas) didalam posisi-posisi sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang
berlaku pada suatu masyarakat pada waktu tertentu. Dapat disimpulkan bahwa sosial adalah
segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat yang lahir, tumbuh, dan berkembangan dalam
kehidupan bersama.

8
Remaja masjid adalah pekumpulan para remaja dalam suatu organisasi yang diadakan
dimasjid dan mempunyai tujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik, budi pekerti luhur dan
menjadi teladan bagi remaja lainnya. Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja
tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan
berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat.
Remaja Masjid adalah orgnisasi yang menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan
beribadah shalat berjamaah di masjid. Karena keterlibatan dengan masjid, maka peran utamanya
tidak lain adalah memakmurkan masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada masjid selalu
menjadi program utama Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas
pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.
Siswanto (2005:48) mengemukakan jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1. Memakmurkan Masjid
Remaja Masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Diharapkan
anggotanya aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan shalat berjamaah bersama dengan
umat Islam yang lain. Karena, shalat berjamaah adalah merupakan indikator utama dalam
memakmurkan masjid.
2. Pembinaan Remaja Muslim
Remaja Muslim di sekitar masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat
mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek (mad'u) yang paling
utama. Pengurus Remaja Masjid membina mereka bertahap dan berkesinambungana agar
mampu beriman, berilmu dan beramal dengan baik. Hal ini dilakukan dengan menyusun
program kerja yang menghayati keinginan dan kebutuhan mereka. Dengan pengajian remaja
malam bina iman dan takwa (MABIT), bimbingan membaca dan tafsir Al-Qur'an, kajian
buku, pelatihan (training), ceramah umum, keterampilan berorganisasi dan lain sebagainya
tersebut diupayakan untuk tercapai.
3. Kaderisasi Umat
Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Sistem pengkaderan
remaja masjid disusun dalam bentuk pedoman pengkaderan remaja masjid yang memuat
konsep secara langsung dan tidak langsung. Manfaat dari pengkaderan adalah diperolehnya
kader-kader organisasi remaja masjid yang "siap pakai", yaitu kader-kader yang beriman,

9
memiliki kemauan dan kemampuan di dalam meneruskan misi organisasi, profesional serta
memiliki pengetahuan dan tingkat intelektualitas yang baik.
4. Dakwah dan Sosial
Remaja masjid adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi dalam
pembinaan remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartispasi secara aktif dalam
mendakwakan Islam secara luas disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.
Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam, bil fikr dan lain sebagainya dapat
diselenggarakan baik oleh pengurus maupun anggota. Meskipun diselenggarakan oleh
remaja, remaja masjid tidak membatasi hanya beraktivitas dibidang keremajaan saja tetapi
juga melaksanakan aktivitas yang menyentuh masyarakat luas. Aktivitas seperti bakti sosial,
kebersihan lingkungan, membantu korban bencana alam, kumpul-kumpul keluarga jamaah
masjid, kunjungan ke pesantren dan lain sebagainya adalah contoh-contoh dari kegiatannya.
Remaja masjid dapat bekerja sama dengan ta’mir masjid atau majelis ta’lim ibu-ibu dalam
merealisasikan kemasyarakatan tersebut.
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disingkat PKK, adalah
gerakan pembangunan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengeloloannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju masyarakat yang beriman dan bertaqwa
kepad tuhan yang maha esa, berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender sera kesadaran hukum dan lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK yang telah dilakukan selama ini memiliki
makna yang sangat dalam, dalam kehidupan pelaksana kegiatan 10 Program Pokok PKK,
diantaranya :
1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasia
2) Gotong Royong
3) Perumahan dan tata laksana rumah tangga
4) Pendidikan dan Keterampilan
5) Kesehatan
6) Pengembangan hidup berkoperasi
7) Kelestarian lingkunan hidup
8) Perencanaan Sehat

10
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan makluk individu dan sekaligus sebagai makluk sosial.
Sebagai makluk sosial manusia selalu hidup berkelompokdengan manusia yang lain.
Perilaku berkelompok (kolektif) pada dirimanusia, juga dimiliki oleh makluk hidup yang
lain, seperti semut, lebah, burung bangau, rusa, dansebagainya, tetapi terdapat perbedaan
yangesensial antara perilaku kolektif pada diri manusia dan perilaku kolektif pada
binatang.
Kegiatan sosial lebih berdaya guna jika membagikan “sesuatu” yang bermakna
lebih bagi banyak orang. Bentuk dari kegiatan ini dapat bermacam-macam, seperti
memberikan pelatihan kerja bagi para tuna wisma atau penyandang disabilitas,
memberikan pengajaran bagi anak-anak putus sekolah, maupun memberikan penyuluhan
kesehatan di beberapa daerah pelosok. Selain bersifat mencegah, kegiatan semacam ini
memberikan rasa tanggap seseorang akan kesejahteraan hidup di masa mendatang.
Pada desa nogo rejo, masyarakat sekitar memiliki kegiatan yang dilakukan untuk
kemajuan desa tersebut. Seperti: kegiatan ibu-ibu PKK, remaja mesjid, produksi
makanan, ngaji sore untuk anak-anak desa tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
secara terstuktur dan terperinci sehingga menghasilakan hasil yang efesien. Kegiatan
yang dilakukan masyarakat nogo rejo dapat menjadi ajuan untuk masyarakat desa lainnya
dikarenakan kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang positif dan berdampak
baik bagi kemajuan desa dan masyarakat nya.
B. Saran
Semoga kegaiatan yang berjalan didesa nogo rejo dapat lebih terus dikembangkan
dan seluruh masyarakat yang berada didesa setempay dapat turut andil dalam mengikuti
setiap kegiatan yang diadakan guna untuk menjalin silaturrahmi antar masyarakat
setempat dan juga memajukan desa nya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai