Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

EKONOMI POLITIK

“ANALISIS KEKUASAAN EKONOMI POLITIK DALAM


MENGAKSES LAHAN HUTAN”

Oleh :

DAVID CHRISTIAN SITANGGANG (3183311032)

MARCH KEVIN SIMANJUNTAK (3183111029)

DOMINGGOS TAMPUBOLON (3183311013)

Dosen Pengampu : Drs. HALKING, M.Si.

Pendidikan Pancasila Dan kewarnegaraan

PPKn Reguler B

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Pertama-Tama Kami Panjatkan Puji Dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Karena Berkat Rahmat Dan Hidayahnya Kami Dapat Menyelesaikan Critical Journal
Review Kami Ini.

Terima Kasih Kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah ILMU POLITIK Bapak Drs.
Halking, M.Si. Yang Telah Membimbing Kami Dalam Perkuliahan Dan Terima
Kasih Kepada Orang Tua Kami Yang Sudah Berusaha Memenuhi Kewajibannya
Untuk Mebiayai Kami Selama Perkuliahan Serta Terima Kasih Kepada Teman-
Teman Kami Yang Sudah Mensuport Kami Dalam pengerjaan Tugas Kami Ini.

Sesuai Dengan Ketentuan Yang Berlaku Pada Program Sarjana Universitas Negeri
Medan, Maka Maksud Dan Tujuan Penulisan Critical Journal Review Ini Untuk
Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah ILMU POLITIK.

Adapun Maksud Dan Tujuan Kami Membuat Critical Journal Review Ini Untuk
Memberi Kesan Dan Pesan Yang Baik Agar Penulis Dapat Menulis Jurnal Yang
Lebih Baik Lagi Dan Pengetahuan Akan Bertamabah Bagi Si Penulis. Bagi Pembaca,
Kita Dapat Menjadi Orang Berfilsafat Karena Munculnya Ide-Ide Baru Serta
Menjadikan Seorang Yang Berpikir Kritis Dalam Hal Positif.

Semoga Makalah Tugas Dalam Me-Review Jurnal Ini Dapat Diterima Dengan Baik
Oleh Pembaca Dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Ini. Serta Pembaca Dapat Juga
Mengkritik Hasil Dari Kajian Penilaian Kami Kedepannya.

Medan, 06 November 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Identitas Jurnal
B. Pembahasan Isi Jurnal
C. Penilaian Terhadap Jurnal

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
ABSTRACT
The overlapping of forest management in Indonesia is one of explaining factor in
people to occupy forest land. In Jambi, it was identified three communities which
grab forest land in production forest area in which many of this area is
concessioned to PT. ABT due to ecosystem restoration since 2015. Three
communities living in those area are Talang Mamak, Malay Suo-Suo, and migrant
from outside region. From this situation, there is a problem relating to the
uncertainty of occupation area by three communities in which it is identified inside
forest consession area or outside forest consession area of PT. ABT. The other
critical issues is that until recently these three community are still able to encroach
illegal land and grab the land. It is then questioned what power that three
community have, to support their action in encroaching the land. Therefore, focus
of this research is to analyze power of three communities to occupy forest land.
Power analysis was performed by identifying bundle of power through the
mechanism of access by three communities. This research used a qualitative and
quantitative research. Data collection technique used in-depth interview,
observation, structural interview, and literature study. The results showed that
there are three powers that be the strength of the community that is political power,
ideological power, and connections power.
Keywords: Power, access, production forest
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan hutan negara sebagai common pool resources (CPRs) merupakan


pintu masuk bagi banyak pihak untuk memanfaatkan hutan secara bebas. Kekosongan
operasional kawasan hutan eks HPH menjadikan kawasan hutan seolah-olah bebas
tidak bertuan. Kondisiini menjadikan kawasan hutan tersebut sebagai area open
access. Seperti yang disebutkan Sinabutar(2015) dan Suwarno (2014) bahwa kawasan
hutan negara cenderungmengalami kondisiopen access jika tidak diikuti oleh
pengelolaan dan pengawasan yang baik dari pemerintah terutama di tingkat tapak.
Kondisi open access ini menjadi pandangan bagi komunitas bahwa kawasan hutan
produksi tidak lagi dikelola oleh pemerintah, melainkan hutan produksi adalah hutan
negara yang menjadi hak pakai bagi komunitas. Pandangan inilah yang menguatkan
berjalannya okupasi lahan hutan di kawasan hutan produksi oleh komunitas sekitar
hutan. Pandangan dan pemahaman komunitas terhadap hutan produksi berbeda
dengan asumsi yang termaktub dalam ideologi negara (Peluso, 2006:17).
Tindakan komunitas untuk mengokupasi lahan hutan ditafsirkan oleh pemerintah
sebagai bentuk perlawanan atau tindak kejahatan.

Tindakan komunitas ini merupakan perjuangan bagi mereka untuk


memperoleh hak-hak atas sumberdaya hutan yang telah dikuasai oleh negara. Selain
bentuk perjuangan dan pertahanan akses terhadap hutan, tindakan ini juga merupakan
bentuk protes atas tidak adanya perhatian negara terhadap komunitas di wilayah
tertinggal. Mereka berani mengklaim hutan sebagai tanah leluhur karena secara
kesejarahan, mereka memiliki sistem tenurial tersendiri yang sudah membudaya
terhadap sumberdaya hutan. Sementara negara memandang.

B. TUJUAN
Ada pun tujuan dari critical journal review ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Politik dan sebagai sumber informasi terhadap pembaca dan
penulis agar dapat menulis lebih baik untuk kedepannya.

C. MANFAAT
1. Dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Politik.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal review ini.
3. Dapat Menjadi sumber informasi bagi pembaca dan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

 Identitas Jurnal
 Jurnal Utama

 Judul : Analisis Kekuasaan Ekonomi Politik


Dalam Mengakses Lahan Hutan
 Penulis : Hidayati, Hilda Nurul
 Volume : Vol. 11 No. 4
 Tahun Terbit : 19 November 2016

 Jurnal Pembanding I
 Judul : Ekonomi Politik Lembaga Media Komunikasi
 Penulis : Arianto
 Volume : Vol. 1 No. 2
 Tahun Terbit : Oktober 2011

 Jurnal Pembanding II
 Judul : Ekonomi Politik Dalam Bisnis
 Penulis : Heriyono
 Volume : Vol. 1 No. 2
 Tahun Terbit : Januari 2013
 Pembahasan Isi Jurnal

1. Jurnal Utama

Kawasan hutan negara sebagai common pool resources (CPRs) merupakan


pintu masuk bagi banyak pihak untuk memanfaatkan hutan secara bebas. Kekosongan
operasional kawasan hutan eks HPH menjadikan kawasan hutan seolah-olah bebas
tidak bertuan. Kondisiini menjadikan kawasan hutan tersebut sebagai area open
access. Seperti yang disebutkan Sinabutar(2015) dan Suwarno (2014) bahwa kawasan
hutan negara cenderungmengalami kondisiopen access jika tidak diikuti oleh
pengelolaan dan pengawasan yang baik dari pemerintah terutama di tingkat tapak.
Kondisi open access ini menjadi pandangan bagi komunitas bahwa kawasan hutan
produksi tidak lagi dikelola oleh pemerintah, melainkan hutan produksi adalah hutan
negara yang menjadi hak pakai bagi komunitas. Pandangan inilah yang menguatkan
berjalannya okupasi lahan hutan di kawasan hutan produksi oleh komunitas sekitar
hutan. Pandangan dan pemahaman komunitas terhadap hutan produksi berbeda
dengan asumsi yang termaktub dalam ideologi negara (Peluso, 2006:17).
Tindakan komunitas untuk mengokupasi lahan hutan ditafsirkan oleh
pemerintah sebagai bentuk perlawanan atau tindak kejahatan. Tindakan komunitas ini
merupakan perjuangan bagi mereka untuk memperoleh hak-hak atas sumberdaya
hutan yang telah dikuasai oleh negara. Selain bentuk perjuangan dan pertahanan
akses terhadap hutan, tindakan ini juga merupakan bentuk protes atas tidak adanya
perhatian negara terhadap komunitas di wilayah tertinggal. Mereka berani mengklaim
hutan sebagai tanah leluhur karena secara kesejarahan, mereka memiliki sistem
tenurial tersendiri yang sudah membudaya terhadap sumberdaya hutan. Sementara
negara memandang.
2. Jurnal Pembanding I

Perkembangan kajian ekonomi politik didasarkan pada pemikiran masa pencerahan


Skotlandia pada abad 18.dan kritiknya pada abad kesembilanbelas.
Bagi Adam Smith, David Ricardo dan yang lainnya, kajian isu ekonomi disebut
sebagai ekonomi politik dan didasarkan pada teori sosial. Smith menyebutkan bahwa
ekonomi politik merupakan kajian mengenai “kekayaan (wealth) ” –barang materi-
atau lebih tepatnya adalah alokasi sumber daya yang lebih menekankan pada usaha
manusia mengatur alokasi sumber daya yang terbatas untuk mendapatkan kepuasaan.
terhadap kebutuhan yang diinginkannya – bukan yang lain. Sehingga fokus dari
ekonomi politik adalah pada produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi dari
kemakmuran dan konsekuensinya terhadap kesejahteraan individu dan masyarakat-
karenanya dapat dikatakan bahwa dengan mempelajari alokasi sumber daya, maka
kita mempelajari kapitalisme sebagai sebuah sistem produksi sosial.
Ekonomi politik ini awalnya dipengaruhi oleh pemikiran Marxis tentang ekonomi,
yang mempelajari cara di mana basis ekonomi masyarakat menentukan struktur, dan
akibatnya mempengaruhi ruang-ruang budaya dan politik dalam masyarakat; tenaga
kerja dan pembagian kerja, kepemilikan, mode produksi, dan pentingnya struktur
kelas dan perjuangan. Menurut Vincent Mosco (1995), "ekonomi politik adalah studi
tentang hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan, yang saling merupakan
produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya, termasuk sumber daya
komunikasi." Pandangan ekonomi politik klasik akan melibatkan mengenai
pandangan kapitalisme lebih tepatnya, yang dipelajari adalah kapitalisme sebagai
sistem produksisosial.
Pandangan Karl Marx dan Frederick Engels kemudian mengemukakan sudut
pandang baru yang mengkritik sistem kapitalis tersebut.
3. Jurnal Pembanding II

Wacana ekonomi politik dapat diajukan sebagai salah satu bahan dasar
perbincangan tentang bisnis dan demokrasi. Dalam berbagai perdebatannya,
wacana ekonomi politik sendiri lahir dari asumsi kompromis antara ilmu
politik dalam satu perspektip dan ilmu ekonomi dalam perspektip lainnya.
Ekonomi politik pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani yaitu polis
yaitu sebuah kota atau unit politik dan oikonomike yang maknanya menuju
manajemen rumah tangga. Kalaborasi kedua ini yang dikawinkan yang
kemudian melahirkan istilah ekonomi politik. Kaitan kedua istilah ini
menunjukkan betapa eratnya keterkaitan faktor-faktor produksi, keuangan
dan perdagangan dengan kebijakan pemerintah dibidang moneter, fiskal dan
komersial.

 Penilaian Terhadap Jurnal


 Judul
Judul jurnal utama cukup jelas menggambarkan penelitian terhadap
kekuasaan ekonomi politik dalam mengakses lahan hutan

Judul jurnal pembanding sangat jelas menggambarkan penelitian dan


identifikasi terhadap ekonomi politik dalam bisnis

 Isi Jurnal
Jurnal utama membahas tentang kekuasaan ekonomi politik dalam
mengakses lahan hutan.Kawasan hutan negara sebagai common pool
resources (CPRs) merupakan pintu masuk bagi banyak pihak untuk
memanfaatkan hutan secara bebas. Kekosongan operasional kawasan
hutan eks HPH menjadikan kawasan hutan seolah-olah bebas tidak
bertuan. Kondisiini menjadikan kawasan hutan tersebut sebagai area
open access. Seperti yang disebutkan Sinabutar(2015) dan Suwarno
(2014) bahwa kawasan hutan negara cenderungmengalami
kondisiopen access jika tidak diikuti oleh pengelolaan dan
pengawasan yang baik dari pemerintah terutama di tingkat tapak.
Kondisi open access ini menjadi pandangan bagi komunitas bahwa
kawasan hutan produksi tidak lagi dikelola oleh pemerintah,
melainkan hutan produksi adalah hutan negara yang menjadi hak pakai
bagi komunitas.

Isi dari pembahasan terhadap kedua jurnal diatas dapat


dijadikan sebagai sumber referensi dalam perkuliahan terutama pada
mata kuliah Ilmu Politik serta materi pembelajaran bagi mahasiswa.

 Hasil Dan Pembahasan

Perkembangan kajian ekonomi politik didasarkan pada pemikiran masa pencerahan


Skotlandia pada abad 18.dan kritiknya pada abad 19.
Bagi Adam Smith, David Ricardo dan yang lainnya, kajian isu ekonomi disebut
sebagai ekonomi politik dan didasarkan pada teori sosial. Smith menyebutkan bahwa
ekonomi politik merupakan kajian mengenai “kekayaan (wealth) ” –barang materi-
atau lebih tepatnya adalah alokasi sumber daya yang lebih menekankan pada usaha
manusia mengatur alokasi sumber daya yang terbatas untuk mendapatkan kepuasaan.
Wacana ekonomi politik dapat diajukan sebagai salah satu bahan dasar
perbincangan tentang bisnis dan demokrasi. Dalam berbagai perdebatannya,
wacana ekonomi politik sendiri lahir dari asumsi kompromis antara ilmu
politik dalam satu perspektip dan ilmu ekonomi dalam perspektip lainnya.
Ekonomi politik pada dasarnya diambil dari bahasa Yunani yaitu polis
yaitu sebuah kota atau unit politik dan oikonomike yang maknanya menuju
manajemen rumah tangga.
ABSTRAK ABSTRACT
Pengelolaan hutan yang tumpang tindih di Indonesia menjadi faktor
penyebab bagi masyarakat untuk mengokupasi lahan hutan. Di Jambi,
The overlapping of forest management in Indonesia is one of
teridentifikasi tiga komunitas mengokupasi lahan hutan di kawasan
hutan produksi yang sebagian wilayahnya dikonsesikan kepada PT. explaining factor in people to occupy forest land. In Jambi, it was
Alam Bukit Tigapuluh sejak tahun (ABT) 2015 untuk restorasi identified three communities which grab forest land in production
ekosistem. Tiga komunitas tersebut antara lain Suku Talang Mamak,
forest area in which many of this area is concessioned to PT. ABT
Orang Melayu Suo-suo, dan pendatang. Dari situasi ini, ada sebuah
persoalan berkaitan dengan ketidakjelasan area okupasi apakah area due to ecosystem restoration since 2015. Three communities living
yang diokupasi oleh tiga komunitas tersebut teridentifikasi ke dalam in those area are Talang Mamak, Malay Suo-Suo, and migrant from
area hutan konsesi PT. Alam Bukit Tigapuluh atau di luar area hutan
konsesi. Isu penting lainnya adalah bahwa sampai saat ini tiga outside region. From this situation, there is a problem relating to
komunitas ini masih mampu melanggar batas tanah ilegal dan the uncertainty of occupation area by three communities in which it
mengambil tanah tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan
is identified inside forest consession area or outside forest
kekuasaan apayang dimiliki oleh tiga komunitas, untuk mendukung
aksi mereka di dalam kawasan okupasi. Oleh karena itu, fokus consession area of PT. ABT. The other critical issues is that until
penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan tiga komunitas recently these three community are still able to encroach illegal
untuk mengokupasi lahan hutan. Analisis kekuasaan dilakukan
land and grab the land. It is then questioned what power that three
dengan mengidentifikasi bundle of powermelalui mekanisme akses
oleh tiga komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan community have, to support their action in encroaching the land.
kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan Therefore, focus of this research is to analyze power of three
wawancara mendalam, observasi, wawancara struktural, dan studi
communities to occupy forest land. Power analysis was performed
literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga kekuasaan
yang menjadi kekuatan komunitas yaitu kekuasaan politik, kekuasaan by identifying bundle of power through the mechanism of access by
ideologi, dan kekuasaan relasi. three communities. This research used a qualitative and
Kata kunci: Kekuasaan, akses, hutan produksi.
quantitative research. Data collection technique used in-depth
interview, observation, structural interview, and literature study.
The results showed that there are three powers that be the strength
of the community that is political power, ideological power, and
connections power.

Keywords: Power, access, production forest


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Ekonomi dan Politik pada kenyataannya adalah ilmu yang berbeda
namun saling berkaitan atau berhubungan erat dalam pembangunan suatu
bangsa.
Pengaruh ilmu politik terhadap perekonomian adalah pengaruh yang berasal
dari faktor eksternal maupun internal yang dapat menguntungkan ataupun
merugikan seluruh rakyat tergantung pada keputusan permerintah

B. Saran
Kelompok penulis menyarankan agar pemerintah dapat lebih bijaksana dalam
memperbaiki sistem perekonomian di bangsa ini. Serta tidak adanya korupsi,
kolusi, dan nepotisme yang menguntungkan pihak pribadi dan merugikan
seluruh rakyatnya
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Rcardi,S., 2006, Potret Suram Bangsaku, Gugatan dan Alternatif
Desain Pembangunan, Jakarta;Fisip-UI Press.
Gamble, Andrew, 1995, The New Political Economy, dan Political Studies,
XLIII,516.
Komperatif Ekonomi dan Politik”Tingkat Kelimpahan dan Faktor-Faktor
Politik XVIII.
Mas’oed, Muktar 2002, New Politcal Economy dan Perburuan Rente, Bahan
kuliah ekonomi politik. Malang Unibraw
Nurcahyo , Hendra, 2006, Filsafat Demokrasi, Jakarta; Bumi Aksara
Racbini,J,Dididk,1996, Ekonomi Politik, Paradigma, Teori dan Perpektif
Baru, Jakarta;Cides.
_______________ 2002,. Ekonomi Politik: Paradigma dan Teori Pilihan
Publik. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia.
Ronald H.Chilcote, Bab I dan Komperatif Ekonomi Politik Bab I
diterjemahkan Pangi Syarwi.
Sadono Sukirno,2001, Ilmu Ekonomi Pembangunan, Jakarta, Bumi aksara.
Wahab Solichin Abdul, 1999, Ekonomi Politik Pembangunan, Bisnis
Indonesia Orde Baru dan ditengah crisis moneter, Malang Danar
Wijaya.

Anda mungkin juga menyukai