Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

MK. PENGANTAR SOSIOLOGI


PRODI S1 PA-FIS

SKOR NILAI :

DISUSUN OLEH :

NAMA : BILFERI SIMAMORA


NIM : 3193122023

DOSEN PENGAMPU
Dra. Trisni Andayani, M.Si & Ayu Febriyani, S.Pd, M,Si

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
D REGULER
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
berkatNya sehingga saya dapat menyelesaikan Rekayasa Ide tentang Kriminal Sosial.
Rekayasa Ide ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Rekayasa Ide ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Rekayasa Ide ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki Rekayasa Ide
ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam Rekayasa Ide ini. Semoga Rekayasa Ide sederhana ini dapat dipahami bagi
siapa pun pembacanya. Sekiranya Rekayasa Ide ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun bagi orang yang membacanya.
Sekian dan terimakasih

Medan, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………………..
D. Manfaat……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriminalitas Sosial…………………………………………………..


B. Ciri-ciri Kriminalitas…………….………………………........................................
C. Penyebab Kriminalitas Sosial.………………………………………………………....
D. Dampak Kriminalitas Sosial ………………………………………..…

BAB III REKAYASA IDE

A. Studi Kasus………………………………………………………………………..
B. Rekayasa Ide………………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kriminalitas merupakan segala tindakan atau sesuatu yang dilakukan individu,


kelompok, ataupun komunitas yang melanggar hukum atau suatu tindakan kejahatan,
sehingga mengganggu keseimbangan atau stabilitas sosial dalam masyarakat. Tindakan
criminal diatas tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi pada individu
ataupun kelompok. Criminal ini tentunya samgat tidak baik di lingkungan masyarakat
karna dapat menyebabkan ketidaknyamanan di masyarakat, korban jiwa dan korban
berupa harta benda. Kriminalitas sendiri sering digunakan orang-orang untuk memaksa
mencapai keinginannya. Sedangkan menurut ahli yaitu Susilo, Kriminalitas adalah suatu
perbuatan yang merugikan parakorban, juga masyarakat karena fenomena ini
menghilangkan ketentraman dan ketertiban. Kriminalitas sendiri sudah sangat lazim
terjadi di tengah-tengah masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari kriminalitas ?
2. Apa saja ciri-ciri kriminalitas ?
3. Apa saja penyebab kriminalitas?
4. Apa sajadampak kriminalitas?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan laporan rekayasa ide ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kriminalitas.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kriminalitas.
3. Untuk mengetahui penyebab kriminalitas.
4. Untuk mengetahui dampak kriminalitas.

1
D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta menambah


wawasan kita mengenai “Kriminal ”, dan untuk memenuhui salah satu penugasan dari
KKNI.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriminalitas

Kriminalitas merupakan asalnya dari kata “crimen” yang artinya kejahatan, tindak
kriminal, atau juga diartikan suatu tindakan kejahatan, sehingga merupakan tindakan yang
bersifat negatif. Seringkali, tindakan ini akan merugikan banyak pihak dan pelaku
tindakannya disebut sebagai seorang kriminal. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan
bahwa Kriminal merupakan segala tindakan atau sesuatu yang dilakukan individu,
kelompok, ataupun komunitas yang melanggar hukum atau suatu tindakan kejahatan,
sehingga mengganggu keseimbangan atau stabilitas sosial dalam masyarakat.

Adapun penjelasan mengenai kriminalitas, dalam pandangan para ahli adalah sebagai berikut:

Susilo

Definisi kriminalitas dalam pandangannya merupakan suatu perbuatan yang merugikan


parakorban, juga masyarakat karena fenomena ini menghilangkan ketentraman dan
ketertiban.

Kartono

Pengertian kriminalitas mencakup segala aktivitas yang dilawan atau tidak disetujui oleh
masyarakat karena melanggar aturan agama, sosial, dan hukum, juga merugikan secara
psikologis maupun ekonomis.

Bonger

Menurut Bonger, kriminalitas adalah perilkau antisosial yang dipraktikkan secara sadar
maupun tidak sadar yang dilakukan oleh individu, kelompok ataupun komunitas.

Sahetapy Dan B. Mardjono Reksodipuro

Kriminalitas yakni kejahatan, setiap perbuatan yang diberi sanksi berupa pidanan dan
dilarang oleh masyarakat karena melanggar norma-norma yang disepakati oleh masyarakat
dalam kehidupan.

3
B. Ciri-ciri Kriminalitas
Adapun ciri awal dari kriminalitas yang terjadi di masyarakat ialah:

Sistem Yang Tidak Adil

Secara naluriah, manusia adalah pencemburu, terutama dalam hal kekayaan dan kekuasaaan.
Oleh sebab itu, kesenjangan yang lahur diikuti oleh aksi-aksi kriminal untuk menyetarakan
atau mengimbanginya.

Suasana Atau Lingkungan Yang Individualis

Seseorang individu yang dari lingkungan individualis akan terjun bebas menjadi seorang
kriminal.karena seseorang individualis tadi kurang perhatian dari lingkungan sekitarnya. Oleh
karena, lingkungan tadi mengarahkannya untuk egois dan menomersatukan dirinya dengan
lingkungan sekitar.

Kemiskinan Yang Di Derita

Problem klasik dalam kehidupan dari ciri-ciri kriminal adalah alasan kemiskinan. Seringkali
dilontarkan sebagai tameng dan pembenaran dari setiap pelaku kriminal yang tertangkap dan
berharap mendapat keringanan dari jeratan hukum.

Nafsu Yang Tidak Terkendali

Ketika individu menggebu-gebu untuk mendapatkan sesuatu, beragam cara rela ditempuh
untuk memenuhi nafsu tadi, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Misalnya saja,
individu tadi melakukan mencuri atau pencurian untuk memenuhi atau karena nafsunya.

Rasa Benci

Tindakan kriminal atau menyimpang yang dilakukan terpancing karena rasa benci di dalam
hati seseorang atau kelompok pada seseorang, kelompok atau komunitas yang lain. Hal ini,
secara nyata telah banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

C. Penyebab terjadinya Kriminalitas

Dibawah ini merupakan penyebab-penyebab terjadinya kriminalitas

Urbanisasi Serta Industrialisasi

Keadaan yang diakibatkan dari urbanisasi dan industrialisasi di suatu Negara, misal Negara
berkembang, pasti berada dalam posisi dilema perpindahan. Hal ini karena akan
mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menjadi penyebab naiknya tingkat
kriminalitas.

4
Kondisi-Kondisi Sosial

Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang merugikan kehidupan manusia.
Misalnya, beragam kemiskinan yang makin menjamur, kondisi lingkungan yang mendukung
individu melakukan kejahatan, kepincangan sosial, tekanan mental serta kebencian.

Moral

Kunci dari individu atau kelompok melakukan atau tindakan melakukan kriminalitas adalah
karena moralitas. Oleh karena, moral atau moralitas tentang opini seseorang mengenai
sesuatu. Dalam hal ini, kriminalitas terjadi bukan karena ada celah, namun dari penilaian baik
atau buruk dari seseorang.

Degradasi Mental

Penyebab ini lahir dari tingkat stres, depresi, serta tidak menemukan tempat untuk
melampiaskan atau sebagai pelampiasan rasa kesal. Oleh sebab itu, membuat seseorang
melakukan kriminalitas supaya meredam degradasi mentalnya. Dengan kata lain, tindakan itu
adalah wujud katarsisnya.

Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang masih mahal, sampai saat ini, juga belum bisa sepenuhnya mereta
disebagian daerah menyebabkan terjadinya kriminalitas. Hal ini karena, mereka tidak
memiliki pendidikan sehingga sulit untuk mendapat pekerjaan.

Gengsi Yang Tinggi

Kemajuan berjalan sangat cepat, setiap detiknya ada terjadi kemajuan, termasuk di bidang
teknologi. Hal ini membuat sebagian sulit mengikutinya, namun ada yang dengan berlomba-
lomba terus mengikuti perkembangan padahal secara nyata individu itu tidak mampu.
Tindakan ini sebagai pemantik dari penyebab kriminalitas, karena demi gengsi sampai nekat
merampok.

Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Hal ini merupakan salah satu penyebab criminal, kurangnya lapangan pekerjaan akan
menyababkan banyak orang yang pengangguran dan tidak mempunyai penghasilan apa-apa,
hal ini akan memicu seseorang untiuk melakukan kriminalitas atau kejahatan supaya bisa
makan dan bertahan hidup.

5
BAB III

REKAYASA IDE

A. Studi Kasus

Dari hasil penelitian yang peneliti dapatkan di Desa Sidodadi, kurang adanya
solidaritas atau kerja sama antar petani di Desa Sidodadi, peneliti mendapatkan informasi
melalui informan Pak Suwadi. Peneliti mengambil sebuah masalah yaitu dimana menurut
pendapat dari pak Suwadi bahwasanya, petani di Desa Sidodadi kurang adanya kerja
sama dan gotong royong antar sesama petani, dimana antar sesama petani kurang
mencampuri urusan kelompok pribadi. Dan jika dicampuri maka akan timbulah sebuah
konflik antar petani di Desa Sidodadi.

Hal inilah yang menarik peneliti, untuk mencari sebuah solusi dari permasalahan
tersebut dan mengangkatnya sebagai hasil dari tugas rekayasa ide “Pengantar Sosiologi”,
dengan judul “Lunturnya Solidaritas Sosial Petani Di Desa Sidodadi dan Solusi
Untuk Meningkatkan Solidaritas Antar Petani di Desa Sidodadi”.

B. Rekayasa Ide

Melalui studi kasus yang peneliti dapatkan melalui hasil mini riset, informan
berpendapat bahwasanya antar petani di Desa Sidodadi kurang adanya solidaritas sosial
antar petani dan kurang adanya kerja sama dan gotong royong.

Berdasarkan studi kasus tersebut peneliti menemukan beberapa solusi untuk kepala
desa, antar sesama petani di Desa Sidodadi. Agar solidaritas antar petani terbentuk
khususnya di Desa Sidodadi, dan meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar
sesama petani tnis Jawa di Desa Sidodadi.

Beberapa solusi yang peneliti berikan untuk studi kasus tersebut :

akan lebih mudah mengingat. Apalagi yang kita dengar dari penutur aslinya yang
memang sudah fasih dalam menggunakan bahasa daerah tersebut.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap bangsa dimanapun berada memiliki kebudayaan, kebudayaan dimanapun itu


selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan sederhana yang
terisolir atau tertutup yang jauh dari berbagai perhubungan dengan masyarakat yang
lainnya. Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut ada faktor yang berasal dari
dalam dan faktor yang berasal dari luar masyarakat. Selain faktor-faktor ada pula jenis-
jenis perubahan peristiwa-peristiwa kebudayaan seperti Cultural Lag, Cultural Survival,
Cultural Conflict (Pertentangan Kebudayaan), Cultural Shock (Guncangan Kebudayaan).

B. Saran

Sebagai warga Negara yang baik, seharusnya kita menghargai setiap perubahan
kebudayaan yang ada. Meskipun dalam kebudayaan tersebut sering terjadi perubahan-
perubahan dalam pemahaman masyarakat budaya itu sendiri. Biarlah perubahan-
perubahan yang terjadi dalam kebudayaan tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk
meningkatkan solidaritas antar masyarakat, bukan menjadi batu sandungan dalam
kebudayaan itu sendiri. Namun, kita jangan langsung menerima perubahan yang
datanganya dari luar melainkan kita harus memilah dan memilih perubahan-perubahan
yang masuk ke dalam kebudayaan kita.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/

Anda mungkin juga menyukai