PRODI S1 PENDIDIKAN
ANTROPOLOGI
Skor Nilai :
NIM : 3193322003
SEPTEMBER
2020
“Andaikan Aku Hidup Seorang Diri”
Ada sebagian kecil kebutuhan hidup manusia yang memang dapat dipenuhi hanya
dengan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Akan tetapi, sebagian besar kebutuhan
hidup itu harus diusahakan secara bersama-sama dengan orang lain. Oleh karena itu,
manusia disebut makhluk sosial.
Kehidupan sosial sangat kita butuhkan. Sejak lahir sesorang sudah membutuhkan
bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini mengarahkan manusia
untuk hidup bersama dengan orang lain. Dalam kebersamaan itu manusia saling
menjalankan interaksi sosial.
Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial. Individu berasal dari
bahasa Latin individum, yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut
konsep sosiologis artinya manusia sebagai makhluk yang hidup berdiri sendiri tidak
memiliki kawan.
Kata “individu” dalam konsep manusia mau menunjukkan bahwa manusia adalah
makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan
dalam menentukan pilihannya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia memiliki kelengkapan hidup berupa raga,
rasa, dan rasio atau akal pikiran. Raga merupakan ciri khas dari bentuk jasad manusia yang
dapat membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain meskipun dengan
ciri dan hakikat yang sama.
Rasa merupakan perasaan individu yang dapat merasakan objek dari hasil gerakan
dari benda-benda yang berada di alam semesta. Sedangkan rasio atau akal pikiran
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri.
Bagi kita kesadaran bahwa manusia merupakan individu yang unik hendaknya
mendorong kita semua untuk dapat saling bertoleransi, hidup dan bekerja sama dalam
kehidupan sosial. Dengan menyadari perbedaan individu, kita akan dapat memahami diri
kita menerima diri kita dengan lebih baik.
Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak
akan memperoleh keutamaan dan menjadi baik jika dia tidak mempunyai teman yang
terasing dari masyarakatnya. Menurutnya manusia harus hidup dalam masyarakat. Di
dalam hidup bermasyarkat, kita harus menunjukkan sikap sosial yang positif.
Selain itu, kita juga hendaknya memiliki sikap toleransi. Toleransi menunjuk pada
adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda. Tentu
saja sikap ini perlu kita tunjukkan agar kehidupan sosial benar-benar dapat kita bangun
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Muhammad Kusumantoro. Mengenal kelompok sosia. Klaten: CEMPAKA PUTIH.
Joan Hesti Gita Purwasih, Farida Rahmawati. (2015). Kelompok Sosial. Klaten:
CEMPAKA PUTIH.