Anda di halaman 1dari 14

KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL DAN

KESEHATAN II

Dr. H. Barkah Rosadi M.Mkes (Letnan Kolonel


Purn. Ckm)
Jl. Simpang Tongkeng No. 22 H Bandung -
08122025398
01 Konsep Dasar Individu &
Masyarakat

Pertemuan II
Manusia dan Kebudayaan
02

Hubungan Manusia dan Sosial


03
KONSEP DASAR INDIVIDU DAN
MASYARAKAT
INDIVIDU
• Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologik.
• Sehingga tidak boleh diartikan sama dengan konsep
sosial yang kita gunakan sehari-hari. Sebab dalam
sehari-hari, konsep individu menunjuk pada orang
pribadi tertentu seperti misalnya : si Lala, si Lili, si
Lulu.
• Individu dalam sosiologi adalah subyek yang
melakukan sesuatu, subyek yang mempunyai
pikiran, subyek yang mempunyai kehendak,
subyekyang mempunyai kebebasan, subyek yang
memberi arti (meaning) pada sesuatu, yang mampu
menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.
• Kesimpulannya individu adalah subyek yang
bertindak (aktor)
MASYARAKAT
• Peter L. Berger mendefiniskan masyarakat adalah
Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek
hubungan manusia yang luas sifatnya.
• Keseluruhan kompleks dalam definisi di atas berarti
bahwa keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian
yang membentuk suatu kesatuan. Sebagai contoh :
badan manusia terdiri dari bagianbagian yang
membentuk satu sistem yang disebut sistem orgnik
biologik manusia. Bagian itu misalnya : jantung,
perut, hati, seks, tangan, saraf, otak dan lain-lain.
Kesatuan dari semua itu membentuk satu sistem
yang disebut manusia. Demikian pula masyarakat
mempunyai bagian-bagian.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Antara manusia dan kebudayaan terjalin
hubungan yang sangat erat, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa
manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia
itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan
yang sifatnya naluriah saja yang bukan
merupakan kebudayaan, tetapi tindakan
demikian prosentasenya sangat kecil.
Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut
dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat
beberapa proses belajar kebudayaan yaitu
proses internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi.
Penganut Kebudayaan.

Pembawa Kebudayaan.

Manipulator Kebudayaan.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan


Pencipta Kebudayaan.
kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan
manusia tersebut terhadap kebudayaan.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap
kebudayaan yaitu, sebagai:
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia
dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan
dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia
harus mampu memenuhi apa yang menjadi
kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai
cara. Hal yang dilakukan oleh manusia inilah
kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia
dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita
sebut sebagai way of life, yang digunakan individu
sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
HUBUNGAN MANUSIA DAN
SOSIAL
Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa manusia
itu adalah ZOON POLITICON artinya bahwa manusia itu sbg
makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul
dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yg suka
bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya suka bergaul satu
sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial.

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial dan makhluk


budaya. Makhluk sosial artinya bahwa kita tidak dapat hidup
sendiri dan membutuhkan manusia lain. sebagai makhluk
budaya menandakan bahwa manusia memiliki akal budi yang
membedakan dengan makhluk hidup lain dibumi ini.
Manusia Sebagai Mahluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk


bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang
dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai
bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak
hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial,
Manusia tunduk pada aturan,
karena beberapa alasan, yaitu:
norma sosial.

Perilaku manusia mengaharapkan


suatu penilain dari orang lain.

Manusia memiliki kebutuhan untuk


berinteraksi dengan orang lain

Potensi manusia akan berkembang


bila ia hidup di tengah-tengah
manusia
AWESOME
PRESENTATION

THANK YOU..

Anda mungkin juga menyukai