dimuka bumi ini mempunyai perbedaan dan kelebihan dengan makhluk-makhluk lain.
Akal, merupakan sesuatu hal yang dimiliki oleh manusia yang sangat berguna untuk
mengatur insting serta ego manusia itu sendiri agar tercapai tujuan kehidupannya.
Dengan akal, manusia bisa mempelajari makna serta hakikat kehidupan dimuka bumi ini,
tanpa akal, manusia tidak mempunyai perbedaan sedikitpun dengan makhluk yang
lainnya. Akal juga membutuhkan ilmu serta pengetahuan agar bisa berjalan dengan
Mula-mula orang percaya bahwa manusia dalam wujudnya yang sekarang ini adalah
merupakan suatu produk dari suatu proses evolusi lewat berjuta tahun. Ia berasal dari
suatu sel yang teramat sederhana yang kemudian lewat proses yang teramat lama
berkembang semakin sempurna dan jadilah makhluk yang paling sempurna yang
namanya manusia. Konsep ini pertama di introduksi oleh C. Darwin dalam bukunya “The
berkembang dari tingkat yang paling sederhana (primitif) menuju yang paling komplek
(modern), dan yang paling komplek (modern) itu tidak lain adalah kebudayaan manusia
Eropa Barat. Dan faham itulah kemudiaan muncul “Manusia Frimitif” dan “Manusia
Modern”. Oleh karena faham itu datangnya dan Eropa Barat mereka mencoba
menetapkan patokan-patokan bahwa manusia primitive adalah manusia yang budaya nya
belum maju, masih sederhana, biadab, dsb, tidak seperti manusia dari Eropa Barat. Yang
menjadi pertanyaan sekarang adalah kalau dikatakan misalnya orang primitive adalah
orang yang biadab karena suka berperang tetapi berperang manusia ala primitif paling-
paling korban nya sedikit, sementara orang modern dengan senjata mutakhirnya mampu
Apakah manusia modern dengan demikian lebih primitif dari manusia primitif?.
Kemudian kita dapat bertanya lebih lanjut mampukah orang modern memecahkan
misteri.
pembuatan Candi Borobudur yang nota bene adalah karya manusia yang lebih dari 1000
tahun yang lalu?. Oleh karena itu bukti menunjukkan bahwa ukuran primitif atau tidak
primitive itu relatif. Manusia yang di sebut primitive tentu tidak pernah merasa primitif
dalam benak mereka. Mereka mempunyai kekayaan budaya yang mungkin hanya mereka
yang mengerti. Mereka mempunyai keunikan dalam menyiptakan budaya mereka sendiri,
yang pada giliran nya budaya yang mereka ciptakan akan memberikan dampak bagi
kehidupan nya dan konsep tentang manusia. Inilah yang menyebab kan bahwa konsep
sandangnya. Oleh karena itu manusia baru di katakan bermakna apabila ia dapat
sekaligus mampu merekam apa yang pernah di perolehnya dari generasi sebelumnya.
Negara kita Indonesia terdiri dari berbagai-bagai pulau, suku dan budaya. Kita kenal
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu, artinya meskipun kita memberikan
kesempatan pada tiap warga negara untuk mengembangkan budaya dan tata nilai sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat namun semuanya itu masih dalam koridor
makhluk yang utuh dan mandiri. Menurut Bapak ahli Sosiologi modern, Agus Comte.
Pandangan beliau banyak dipengaruhi oleh Louis de Bonald, Seorang filsuf Perancis yang
itu ada untuk masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan segala-galanya. Comte
melihat bahwa manusia adalah non rational. Oleh karena itu menurutnya “Individual
Demikian juga dalam masyarakat, tak seorangpun dapat berpendapat lain dari pada apa
yang telah diputuskan oleh golongan tertinggi masyarakat itu, yaitu “The Intellectual
Scientific Religious Group.” Ini berarti bahwa manusia adalah hanya suatu bagian dari
sesuai dengan keinginannya. Dalam pendidikan manusia diibaratkan suatu benda kosong
dan adalah tugas masyarakat untuk mengisinya dengan norma-norma atau nilai-nilai yang
dapat membuat masyarakat ini berbuat secara lebih terarah dalam artian tidak menggangu
sistem. Oleh karena itu Sosialisasi dalam kehidupan manusia dipandang sangat penting.
Bagi Indonesia, konsep manusia yang diberikan oleh Comte sulit untuk diterima, karena
konsep tersebut terlalu memberikan porsi yang besar pada masyarakat, sedangkan
tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai masyarakat saja, tetapi ia juga dapat
menciptakan nilai-nilai baru dan menyampaikannya pada masyarakat. Oleh karena itu
partsipasi seluruh rakyat dalam proses pembangunan adalah sangat penting dan
diperlukan.
Ketetapan apa yang dibuat pemerintah Indonesia tentang segi sosiologi?
Dalam TAP MPR No.IV / 1992 ditegaskan bahwa manusia adalah makhluk pribadi
sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi ia tidak dapat hidup wajar kecuali
dengan hidup bersama-sama dengan sesamanya untuk menjadi pribadi yang utuh manusia
harus menjadi dirinya sendiri yang mantap dan serasi dalam hubungannya dengan pribadi,
Pada akhir tahun 1940-an muncul suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang
terlihat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini, misalnya ahli-
ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja sosial dan konseler, bukan merupakan hasil penelitian
dalam bidang proses belajar. Gerakan ini berkembang dan kemudian dikenal sebagai
psikologi humanistik, eksestensial, perseptual, atau fenomenalogikal. Psikologi ini berusaha
untuk memahami perilaku seseorang dari sudut si pelaku (behaver), bukan dari pengamat
(observer).
Dalam dunia pendidikan, aliran humanistik muncul pada tahun 1960-1970-an dan
mungkin perubahan-perubahan dan inovasi yang terjadi juga akan menuju pada arah ini.
(John Jarolimak & Clifford D Foster, 1976, halaman 330).
melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada perspektif optimistik
tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir
secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih
terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa
dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
manusia itu pada dasarnya memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ketujuan yang
positif. Manusia itu rasional, oleh karena itu dalam berbagai hal ia dapat menentukan
nasibnya sendiri. Ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan,
mengatur, dan mengontrol dirinya sendiri apabila diberikan kesempatan untuk berkembang.
Dunia manusia adalah dunia kemungkinan (a process of becoming), dan ini berjalan terus
menerus tidak pernah selesai. Jadi manusia itu sendirilah menggerakkan dirinya kearah mana
yang diinginkan.
Proses pembentukan kepribadian adalah suatu proses yang melihat manusia secara
keseluruhan dalam rentangan kesejarahannya baik kesejarahan masa kini maupun masa
depan. Manuisa bukan objek yang dibentuk secara pasif oleh pengalamannya tetapi manusia
adalah subjek yang mengolah pengalamannya dan juga memilih untuk mendapatkan
pengalaman tertentu.
yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Jadi tingkah laku
manusia ditentukan oleh pengaruh lingkungan, sedangkan manusia itu sendiri adalah pasif.
manusia karena pandangan ini mengingkari adanya ciri-ciri yang amat penting yang ada pada
manusia dan tidak ada pada binatang seperti kemampuan memilih, menetapkan tujuan,
mencipta, dsb, yang kesemuanya itu merupakan aktifitas manusia dalam mencapai aktualisasi
diri.
Pendekatan humanistik menyatakan bahwa diri terdiri dari konsep-konsep unik untuk
1. Cukup layak (atau harga diri) yaitu apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Rogers percaya
perasaan harga diri yang dikembangkan pada anak usia dini dan terbentuk dari interaksi anak
2. Citra diri yaitu bagaimana kita melihat diri kita, yang penting untuk kesehatan psikologis
yang baik. Citra diri termasuk pengaruh gambar tubuh kita pada kepribadian batin. Pada
tingkat sederhana, kita mungkin menganggap diri sebagai orang baik atau buruk, indah atau
jelek. Citra diri memiliki mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir merasa dan
berperilaku di dunia.
3. Ideal diri yaitu ingin menjadi seperti apa diri kita. Ini terdiri dari tujuan kita, ambisi dalam
hidup, dan dinamis - yaitu selamanya berubah. Yang ideal diri pada anak bukanlah diri ideal
Aplikasi teori humanistic lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode- metode yang diterapkan. Peran guru dalam
pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama ( student center ) yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada
hasil belajar.
Pembelajaran berdasarkan teori humanistic ini cocok diterapkan untuk materi- materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial. Indicator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa
merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku
Setiap individu anak yang di lahirkan telah di karuniai potensi yang berbeda dengan
individu lain. Dikatakan oleh Langeveld, bahwa setiap individu itu unik, artinya setiap
individu memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, semangat dan daya tahan yang berbeda.
Langeveld juga mengatakan bahwa setiap individu mempunyai dorongan untuk mandiri,
meskipun disisi lain pada diri anak terdapat rasa tidak berdaya sehingga ia mendapatkan
bimbingan dari orang lain. Untuk dapat menolong dirinya sendiri, anak(individu) perlu
tanggung jawab dan keterampilan nya. Dengan kata lain perwujudan manusia sebagai
segala potensi yang ada untuk tumbuh kembang menjadi kenyataan. Pola pendidikan
individu tersebut.
Manusia sejak lahir di karuniai potensi sosialitas, artinya setiap individu mempunyai
kemungkinan untuk dapat bergaul, yang didalam nya ada kesediaan untuk memberi dan
menerima. Manusia tidak dapat mencapai apa yang di inginkan nya secara seorang diri.
Kehadiran manusia lain di hadapan nya bukan saja penting untuk mencapai tujuan
manusia mengidentifikasikan sifat-sifat yang di kagumi dan orang lain untuk di milikinya
Dalam kenyataan nya hanya manusialah yang dapat menghayati norma-norma dan nilai-
nilai dalam kehidupan. Manusia dapat menetapkan tingkah laku mana yang baik dan
bersifat susila seta tingkah laku mana yang tidak baik dan tidak bersifat susila.
Setiap masyarakat mempunyai norma dan nilai. Melalui pendidika diusahakan agar
individu menjadi manusia pendukung norma kaidah dan nilai-nilai susila yang di junjung
tinggi oleh masyarakat dan menjadi milik pribadi yang tercermin dalam tingkah laku
sehari-hari. Penghayatan dan perwujudan norma, nilai, dan kaidah-kaidah sosial sangat
Penghayatan atas norma dan nilai tersebut hanya mungkin dilakukan oleh individu dalam
Pada hakekat nya manusia adalah makhluk beragama. Beragama merupakan kebutuhan
manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga manusia memerlukan
tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi untuk keselamatan hidupnya. Untuk
itu ia di tuntut untuk dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
dengan sebaik-baiknya melalui pendidikan. Dalam hal ini orang tua lah yang sangat
cocok sebagai pendidik karena pendidikan agama adalah persoalan efektif dan kata hati.
Oleh karena itu harus dimulai sendiri mungkin. Pemerintah dengan berlandaskan pada
Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Perlu ditekankan bahwa pendidikan
pengembangannya. Namun tekanan nya tetap pada segi afektifnya. Disamping itu
mengembangkan kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan di anatara sesama
penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu mendapat perhatian yang
seksama. Kiranya tidak cukup jika pendidikan agama hanya di tempuh melalui pendidik
formal saja. Kegiatan dalam pendidikan non formal dan informal banyak yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
http://amellooows.blogspot.co.id/2012/12/hakekat-manusia-dari-segi-psikologi.html
http://pohanrangga.blogspot.co.id/2012/11/hakekat-manusia-dari-segi-sosiologi.html
12