Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

“ SEJARAH ASIA TIMUR"


DOSEN PENGAMPU : Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 9

RIZKY WAHYUDI (3193121012)

SRI GANTI WAHYUNI SOLIN (3191121017)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas critical book report ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis sangat berharap hasil critical
book report ini dapat berguna bagi semua orang. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah hasil critical book report sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun untuk orang lain. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah hasil critical book report ini diwaktu yang akan
datang.

Medan, Desember 2020

Kelompok 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku refrensi untuk kita baca dan pahami terkadang kita
memilih satu buku namun kurang memuaskan hati kita .Misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan.Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku refrensi, terkhusus pada pokok bahasan Sejarah Asia Timur

B. Tujuan Penulisan CBR


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Timur , Mencari dan mengetahui informasi
yang ada di dalam buku yang direview, Melatih diri untuk berpikir kritis ketika menemukan
informasi yang diberikan oleh setiap materi yang ada dibuku.

C. Manfaat CBR
Agar pembaca maupun penulis tanggap terhadap hal-hal penting yang ada di dalam buku,
Untuk dapat memahami setiap bahasan yang ada didalam buku, Melatih kemampuan penulis
dalam mereview sebuah textbook melalui hal ini akan menambah wawasan kami sebagai
mahasiswa.

D. Identitas Buku

Buku Utama

Judul Buku : Sejarah Asia Timur 1


Penulis : Drs Leo Agung S, M.Pd
Tahun Terbit : 2007
Penerbit : UNS Press
Kota Terbit : Surakarta
ISBN : 979-498-310-1

Buku Pembanding
Judul Buku : Sejarah Asia Timur 2
Penulis : Drs Leo Agung S, M.Pd
Tahun Terbit : 2006
Penerbit : UNS Press
Kota Terbit : Surakarta
ISBN : 979-498-310-4

BAB II
RINGKASAN BUKU
A. Berdirinya Republik China (ZHONGHUAMINGUO)
Pada tanggal 1 januari 1912, Dr. Sun Yat sen diambil sumpahnya sebagai presiden di Nanjing,
sehingga Republik China dapat dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. pemerintahan
sementara yang baru tersebut mengambil alih penanggalan masehi sebagai ganti penanggalan
tradisional China dan menyatakan bahwa tahun 1912 sebagai tahun republik (Minguo) yang
pertama. Keesokan harinya, tanggal 2 januari 1912, Dr. Sun Yat Sen mengucapkan suatu
proklamasi yang isinya menyatakan bahwa pemerintahan Dinasti Qing yang telah berlangsung
selama 200 tahun itu dari hari ke hari telah menjadi semakin buruk, sehingga rakyat
memutuskan untuk menggulingkannya.
Dr. Sun menyatakan pula bahwa landasan suatu negara adalah rakyat. Berbagai bangsa utama
yang menghuni China, yakni Han, Manchu, mongol, Hui, dan Tibet akan dipersatukan menjadi
suatu bangsa yang besar. Sebagai simbol persatuan itu, ditetapkanlah bendera China yang baru,
yaitu bendera Lima warna: merah, kuning, biru, putih, hitam. Lima warna itu tentu saja
melambangkan lima suku bangsa utama di atas.
Dr. Sun Yat Sen selanjutnya membentuk kabinet yang anggotanya terdiri dari:
- Huang Xing : Mentri Peperangan
- Wu Dingfang : Mentri Luar Negeri
- Wang Zhonghui : Mentri Kehakiman
- Cai Yuanpei : Mentri Pendidikan
- Chen jindao : Mentri Keuangan
- Zhang Qian : Mentri Perdagangan Dan industri
- Dang Shouqian : Mentri Dalam Negeri
Sementara itu, pemerintah manchu makin menyadari bahwa kekuasaan mereka sudah sulit
dipertahankan lagi, sehingga pada tanggal 12 Februari 1912, Ibsuri Long yu terpaksa
mengeluarkan sebuah maklumat yang juga ditanda tangani oleh Yuan Shikai sebagai perdana
menteri . isi maklumat itu menyatakan bahwa ibusuri beserta kaisar Xuandong (Puyi) yang
masih kanak- kanak menyerahkan kedaulatannya pada seluruh rakyat China. Dimaklumkan pula
bahwa bentuk pemerintahan China selanjutnya adalah republik. Dengan demikian, peristiwa ini
bukan saja merupkan akhir bagi Dinasti Qing, melainkan juga sistem kekaisaran yang telah
berlangsung di China selama ribuan tahun.
Ada beberpa pendapat dan alasan mengapa Dr. Sun bersedia melepaskan jabatannya sebagai
presiden setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qing.
1. Pertama, hal ini sesuai dengan sumpah akan menjalankan kewajibannya sebagi
pemimpin hingga pemerintahan monarki absolut runtuh dan China menjadi suatu negara yang
berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan lainnya.
2. Kedua, ada pendapat yang mengatakan bahwa telah terjadi beda pendapat antara Dr.
Sun dengan pemimpin- Pemimpin pemerintah sementara lainnya. Dr. Sun saat itu berpendapat
bahwa China saat itu belum siap dengan sistem undang- undang dasar dan lebih memilih untuk
memberlakukan pemerintahan militer terlebuh dahulu. Tetapi sebaliknya, para pemimpin lain
menghendaki agar undang- undang dasar segera diberlakukan.
3. Ketiga, adalah kebesaran hati Dr. Sun demi mencegah timbulnya perang saudar antara
pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Yuan Shikai di utara atas dasar mandat yang
diberikan kekaisaran dengan pendukungnya diselatan.
Pemerintahan berhenti Dr. Sun dikabulkan dan pada tanggal 15 februari 1912. Yuan Sikai
diangkat sebagai presiden dengan Li Yuanhong sebagai wakilnya, tetapi baru dilantik tanggal 10
Maret tahun itu. Ibu kota dipindah dari Nanjing ke Beijing. Pada hari yang sama, Dewan
Nasional memaklumkan undang- undang dasar sementara.
a. Masa Pemerintahan Yuan Shikai
Yuan ternyata tidak memghendaki adanya pemerintahan demokratis yang di cita- citakan Dr.
Sun. Ia tidak menginginkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Parlemen baru bersidang
pada bulan April 1913. Yuan berupaya memperbesar kekuasaannya dengan merancang undang-
undang dasar baru yang memusatkan kekuasaan di tangannya selaku presiden. Sebelumnya,
anggota parlemen yang berasal dari Guomindang mengusulkan bahwa segenap keputusan
presiden hendaknya disetujui oleh perdana mentari yang bertanggung jawab terhadap
parlemen. Yuan tidak menyukai usulan itu dan memancar seluruh anggota parlemen yang
berasal Guomindang. Undang- undang dasar baru yang disahkan pada bulan Mei 1914 itu
memperbesar kekuasaan presiden dan memanjangkan masa jabatannya dari 5 menjadi 10
tahun.
Bersamaan dengan itu, meletuskan perang Dunia I ( 1914- 1918), dan jepang yang
militerismenya sedang bangkit menggunakan kesempatan tersebut untuk meluaskan
wilayahnya di daratan China. Saat itu, jepang masih sakit hati terhadap jerman yang menolak
keinginannya memperoleh semenajung Liaodong sebagai pampasan atas kekalahan China
dalam perang China-Jepang ( 1894- 1895). Oleh karenanya, ia lalui bergabung dengan pihak
sekutu yang menjadi musuh jerman. Pada bulan Agustus 1914, didudukinya Shandong serta
Qingdao yang menjadi wilayah jajahan jerman.
Bahkan jepang bertindak lebih berani lagi dengan mengajukan Dua puluh satu tututan
(ershiyitiao) kepada presiden Yuan Shikai pada tanggal 18 januari 1915; dimana bila tuntutan-
tuntutan itu tidak dipenuhi, china akan menjadi semacam jajahan jepang. Dua puluh satu
tuntutan itu dapat diringkas menjadi lima bagian sebagai berikut;
1. China harus menyetujui penyerahan bekas jajahan jerman kepada jepang di provinsi
Shandong yang saat itu telah berhasil dikuasainya serta menuntut dibukanya beberapa kota lagi
sebagai pelabuhan terbuka.
2. Penyewaan kota- kota, wilayah dan jalan kereta api di Manchuria selatan, Mongolia
Dalam, Port Arthur, dan Dairen akan di perpanjang menjadi 99 tahun. Di wilayah- wilayah ini,
orang jepang boleh menyewa tanah, melakukan perjalanan, atau tinggal di sana. Jepang
memperoleh hak untuk membuka tambang dan jalan- jalan kereta api. China harus mengangkat
bangsa jepang sebagi penasihat- penasihat resminya.
3. Perusahaan Hanyebing, yakin perusahaan tambang dan pengecoran besi terbesar China,
hendaknya dijadikan perusahaan gabungan China – jepang, dan pemerintan China tidak boleh
menjulanya tanpa seizin jepang.
4. China berjanji untuk tidak menyerahkan atau menyewakan pelabuhan atau teluk kepada
bangsa lain tanpa seizin jepang.
5. China harus menggunakan orang jepang sebagai penasihat pemerintah pusat. Lembaga
kepolisaian di berbagai distrik harus diawasi bersama antara orang jepang dan tionghoa. China
harus membeli kebutuhan 50% mesiunnya atau lebih dari jepang atau medirikan perusahan
senjata gabungan China – Jepang.
Dua puluh satu tuntutan itu bocor juga, sehingga jepang pada tanggal 14 februari 1915 terpaksa
menyukai adanya tututan- tuntutan terhadap China itu, namun hanya menyebutkan 11 butir
saja. Yuan Shikai selaku presiden tidak bersedia meluluskan pemerintahan itu, sehingga jepang
pada tanggal 7 Mei 1915 meneluarkan ultimatum kepada China. Akhirnya, hanya tiga bagian
pertama saja yang diteima dengan beberapa peribahan yang meringankan. Rakyat yang merasa
terhina dengan tuntutan jepang itu lalu mengadakan pemboikatan terhadap berang- barang
jepang. Yuan berhasil memanipulasi parlemen agar setuju dengan pengangkatan dirinya
sebagai kaisar dan mengubah bentuk pemerintahan dari republik menjadi monarki. Setelah
diberitahu oleh parlemen bahwa ia diangkat sebagai kaisar, Yuan sesuai adat Tionghoa berpura-
pura menolak hingga tiga kali. Ia kemudian menetapkan tanggal 1 januari 1916 sebagai hari
penobatannya. Kegemparan terjadi dan banyak orang menentang hal tersebut.
Pada tanggal 23 februari 1916, ia mengeluarkan pernyataan penundaan penobatan dirinya dan
membatalkannya sama sekali pada tanggal 22 Maret 1916. Para pengikut Guomindang tidak
sabar lagi dengan kekacawan dalam bidang pemerintahan itu. Mereka lalu membentuk
pemerintahan baru di kanton dengan Li Yuanhong- yang saat itu masih menjabat sebagai wakil
presiden – sebagai pemimpinnya.

b. Era Para Gubernur Militer ( Warlord )


Adanya para warlord ini menyebabkan pemerintahan pusat hanya tinggal nama saja. Kondisi ini
berlangsung dari tahun 1916 hingga penyatuan kembali China oleh Chiang Kaishek (Mandarin:
Jiang Jieshi) pada tahun 1928. Mereka menyatakan pada China Bahwa jika China bersedia
memutuskan hubungan diplomatiknya dan menyatakan perang terhadap jerman, pihak Barat
akan mempertimbangkan penundaan pembayaran pengganti kerugian selama pemberontakan
Boxer. Tarnyata pihak China menyetujuinya dan memutuskan hubungan diplomatik dengan
jerman pada tanggal 14 maret 1917. Kini langkah selanjutnya tinggal menyatakan perang
terhadap jerman. Perdana mentri Duan Qirui setuju untuk mengeluarkan pernyataan perang
tersebut. rapat gubernur- gubrenur militer yang di adakan tanggal 26 April juga mendukungnya.
Beberpa hari kemudian, kabinet dengan suara bulat memberikan persetujuan pula. Tetapi,
anggota parlemen tidak menyetujui hal tersebut dan karenanya Duan meminta presiden agar
membubarkan agar membubarkan parlemen. Inilah yang mewakili warlordisme di China.
Pemerintahan sementara di selatan dengan Dr. Sun sebagai pemimpinnya didirikan pada bulan
september 1917 dan dinyatakan sebagai pemerintahan satu- satunya yang sah menurut
undang- undang dasar.

B. Masuknya Paham Komunisme di China


Perang Dunia I meruntuhkan sistem monarki Di Rusia. Czar Nicholas II ditrurunkan dari tahtanya
dan di bunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya, Rusia menjadi republik
sosialis ( dikenal dengan nama Uni Soviet ) di bawah pimpinan Lenin. Pemerintahan baru itu
ingin membina hubungan diplomatik dengan China serta menyebarkan paham kominisme di
sana. Pada tahun 1919, Voitchinski mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di
Shanghai. Lebih jauh lagi, pemerintaha soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk
mengadakan perundingan menegani daerah- daerah ekstra teritorial dan pelabuhan-
pelabuhan yang pernah dirampas Rusia dari China. Uni Soviet menyatakan bahwa daerah-
daerah itu akan dikembangkan pada dikembalikan pada China. Namun, Joffe tidak mendapat
sambutan hangat di Beijing, sehingga ia akhirnya beralih pada pemerintahan Guomindang di
selatan.
Dr. Sun menerima tawaran bantuan Joff, namun ia berpendapat bahwa paham kominus tidak
dapat diterapkan di China dan joff juga meneyetujui pandangan ini; sebagaimna yang di
tuangkan dalam manifeto bersama tertanggal 26 januari 1923. Joffe kembali menggulangi
kesediaan pemerintah Uni Soviet untuk menembalikan wilayah- wilayah yang dahulu pernah
direbut dari China. Dengan demikian, terjalinlah hubungan antara pemerintah Guomindang
dengan Uni soviet.
a. Republik China Setelah Penyatuan
Zhang Zuolin digantikan oleh putranya yang bernama Zhang Xueliang sebagai penguasa daerah
Manchuria. Kendati di ancam oleh jepang agar tidak bergabung dengan republik China yang
telah bersatu itu, pada tanggal 29 Desember 1928. Zhang mengibarkan bendera Republik China
dan mengirimkan telegram pernyataan setia pada pemerintah pusat. Dengan demikian, wilayah
manchuria telah kembali ke pangkuan republik.
Ibu kota republik yang baru bersatu itu dipindahkan ke Nanjing, sedangkan Beijing diubah
namanya menjadi Beibing, yang artinya “perdamaian di Utara”. Tetapi, para duta asing tidak
ikut pindah ke Nanjing, melainkan tetap berdiam di Beibing. Kini tibalah saat untuk mengatur
kembali administrasi pemerintahan. Suatu undang- undang organik dimaklumkan pada bulan
oktober 1928 dan akan berlaku hingga ditetapkannya undang- undang dasar. Menurut undang-
undang ini, fungsi pemerintahan di bagi menjadi lima lembaga atau Yuan, yakni yuan eksekituf,
legislatif, yudikatif, penguji, dan pengawas. Ketiga yuan pertama sama dengan yang berlaku di
Barat, sedangkan dua yang terakhir bersifat Khas China sepenuhnya. Yuan penguji tugasnya
adalah melakukan pengangatan para pengawai negeri melalui ujian, sedangkan yuan pengawas
bertujuan mengawasi segala sesuatu yang berhubungan dengan jalannya roda pemerintahan.
Kekuasaan tersebar berada ditangan panitia pekerja pusat Gu0mindang. Pada tanggal 12 Mei
1931, sidang itu menghasilkan kesepakatan untuk menerima suatu undang- undang dasar
sementara dan penghapusan jabatan presiden. Kekuasaan tertinggi berada di tangan Dewan
Negara yang diketuai oleh Jiang Jieshi.

C. Nasionalis dan Komunis Bersatu Menghadapi Jepang


Partai komunis Tionghoa menyadari bahwa kedudukannya di provinsi Jiangsi itu tidak dapat
depertahankan lagi. Mereka lalau mengundaurkan diri dan menagadakan perjalanan panjang
yang selanjutnya dikenal sebagai peristiwa Long march. Di monggolia Dalam, jepang
membentuk pemerintahan boneka yang dipimpin oleh pangeran Te ( alias Demchugdongrub,
1902- 1966 ), seorang nasionalis Mongolia. Partai komunis Tionghoa pada tanggal 1 Agustus
1935 meneluarkan seruan agak rakyat China bersatu padu mealwan jepang. Timbul dorongan
kuat di kalangan tentara untuk memaksa pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap
agresi jepang. Karena itu, pada tanggal 6 Juni 1936, pecahlah pemberontakan di Guangdong
dan Guangxi yang dipimpin oleh Chen jitang dan Zongren. Zhang Xueliang datang ke tempat itu
dan dengan hormat mengutarakan saran- sarannya kepada Jiang:
1. Agar semua partai dan golongan di izinkan untuk bersama- sama memebela negeri dari
ancaman jepang.
2. Menghentikan semua perang saudara.
3. Melepasakan semua tahanan politik di Shanghai yang sesungguhnya merupakan kaum
patriot.
4. Pembebasan semua tahanan politik.
5. Menjamin kebebasan rakyat untuk mengadakan rapat atau mendirikan perkumpulan.
6. Memberikan kesempatan kepada rakyat untuk turut serta membela negara.
7. Menjalankan amanat politik Dr. Sun Yat Sen.
8. Segera mengandakan konferensi penyelamatan Negara ( nasional salvation Conference )

D. Kemerdekaan China dan Berdirinya Republik Rakyat China ( Zhonghua Renmin Gongheguo
)
Menyadari bahwa kesempatan untuk mengusir pasukan jepang dari daratan china tinggal
selangkah lagi. Mao Zedong pada tanggal 1 okober 1949 mengumumkan berdirinya Republik
Rakyat China dengan ia sendiri sebagai keturunannya dan di bantu enam wakil: istri Dr. Sun Yat
Sen (song Qingling), Zhu De, Li Qishen, Zhang Lan,Liu Shaoqi, dan Gao Gang. Jendral Zhu De
menjabat pula sebagai pemimpin Tertinggi tentara republik Rakyat China. Zhou Enlai menjabat
sebagai perdana Mentri dan sekaligus mentri Luar negeri. Beijing dinyatakan sebagai ibukota
republik rakyat baru ini. Pemerintahan Mao lalu menjalin hubungan dengan Uni Soviet,
sehingga malam harinya pemerintah soviet menyatakan pengakuannya bagi Republik Rakyat
China serta memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Jiang.
Pemerintahan nasionalis segera terusir kembali dari kanton pada tanggal 14 oktober 1949 dan
terpaksa pindah ke Chongqing. Ini pun tidak berlangsung lama, karena pada tanggal 28
November 1949, tentara Merah berhasil menguasainya. Pemerintahan Jiang melarikan diri ke
Taibei yang terletak di pulau Formasa (taiwan), di mana pada tanggal 1 maret 1950, jiang
memangku kembali jabatannya sebagi presiden.
Negara- negara satelit Uni soviet menayatkan pengakuannya bagi rakyat Republik China, India
menyatakan pengakuannya pada tanggal 30 Desember 1949, sehingga merupakan negara di
luar blok soviet pertama yang mengeakui pemerintahan Mao. Inggris menyusul mengakui
Republik Rakyat China pada tanggal 6 januari, sehingga menjadi negara demokratis Barat
pertama yang mengadakan hubungan dengan pemerintahan komunis yang lahir itu. Hubungan
dengan Uni soviet menjadi makin erat dengan di undangnya Mao ke Moskow pada tanggal 15
februari 1950 untuk membicarakan persahabatan di antara kedua negara.
a. Masa Awal Republik Rakyat China
Cina merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah
pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula, Cina
diperintah secara otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 China
menjadi sebuah wilayah yang dikuasai oleh idiologi komunis.
Pasca terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, komunisme tumbuh sebagai idiologi yang cocok
dengan kondisi masyarakat petani dan dapat menumbangkan sebuah rezim yang tidak berpihak
pada rakyat. Akhirnya pada tahun 1921 Partai Komunis China (PKC) berdiri atas desakan
Sneevliet. Pada awal berdirinya antara kuomintang dengan PKC berjalan beriringan, bahkan
anggota kuomintang juga anggota dari PKC. Setelah Perang Dunia II, wilayah yang tadinya
diduduki oleh Jepang menjadi rebutan antara Kuomintang dengan PKC. Dengan PKC berusaha
menduduki China utara dan tidak merebut kota-kota besar, sedangkan kuomintang berusaha
menduduki kota-kota besar.
Tetapi mengenai wilayah manchuria kedua partai sama-sama bersikeras ingin menduduki
wilayah itu. Ketegangan pun semakin meningkat, pada tahun 1947 kontak senjata antara
nasionalis dengan komunis terjadi. Pada tahun 1948 dengan strategi “desa mengepung kota”
kota Manchuria berhasil diduduki oleh Komunisme dibawah pimpinan Lin Piao. Setelah itu kota
seperti Shantung, Tientsin, Peking juga berhasil diduduki. Dengan jatuhnya kota-kota tersebut
Chiang Kai Sek dengan partai Kuomintang sadar bahwa dia tidak akan dapat bertahan lagi di
China.
Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan Kuomintang yang dimulai dari tahun 1945
sampai pada 1949 mengakibatkan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang
menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao
Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.
Beberapa kebijakan yang mencengangkan diambil oleh Mao pada masa awal berdirinya RRC.
Misalnya Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan. Lompatan Jauh Kedepan ini
bertujuan menjadikan China setara dengan negara-negara di Eropa. Tetapi kebijakan ini gagal,
maka selanjutnya Mao menjalankan Revolusi Kebudayaan. Revolusi Kebudayaan ini dilihat
sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung
pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh
pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah
asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Cina.
Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Zhou Enlai di
mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya. Setelah kematian Mao, Deng
Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya,
Kelompok Empat, yang telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke
pengadilan.
RRC merupakan suatu negara komunis meskipun sejumlah ilmuwan politik kini tidak
mendefinisikannya sebagai negara komunis karena sistem ekonominya yang kapitalis. Sejak
saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap dan telah banyak melunakkan kontrol
pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan
ekonomi Cina menuju sistem berbasiskan pasar. Meskipun ada kelonggaran terhadap
kapitalisme,
Partai Komunis Cina tetap berkuasa dan telah mempertahankan kebijakan yang mengekang
terhadap kumpulan-kumpulan yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan
separatis di Tibet.
Para pengkritik reformasi ekonomi - biasanya masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat
berhaluan kiri, menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan
kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat
PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya
yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah dikorupsi, rakyat
miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.
Rezim RRC sering dikatakan sebagai otokratis, komunis dan sosialis. Ia juga dilihat sebagai
kerajaan komunis. Anggota komunis yang bersayap lebih ke kiri menjulukinya negara kapitalis.
Memang, negara Cina semakin lama semakin menuju ke arah sistem ekonomi bebas. Dalam
suatu dokumen resmi yang dikeluarkan baru-baru ini, pemerintah menggariskan administrasi
negara berdasarkan demokrasi, meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.
Pemerintah RRC dikawal oleh Partai Komunis Cina (CCP). Walaupun terdapat sedikit banyak
gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu yang sekarang diadakan di peringkat kampung dan
sebagian badan perwakilan menampakkan sikap tegas mereka dari masa ke masa, partai ini
terus memiliki kawalan terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan.
Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk mengusir elemen-elemen penentangan
terhadap pemerintahannya, ia pada masa yang sama juga mencoba mengurangi penentangan
dengan memajukan ekonomi, membenarkan tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para
penentang yang dianggap tidak berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.
Penyaringan terhadap dakyah-dakyah politik juga rutin, dan RRC secara berang menghapuskan
protes atau organisasi apapun yang dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya,
seperti yang terjadi di Tiananmen pada tahun 1989. Akan tetapi, media republik rakyat ini
semakin aktif menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di peringkat
bawahan pemerintahan. RRC juga begitu berhasil menghalangi gerakan informasi, dan ada
masanya mereka terpaksa mengganti polisi mereka sebagai tindakan balas terhadap protes
rakyat. Walaupun penentangan berstruktur terhadap CCP tidak dibenarkan sama sekali,
demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan dibiarkan.
Baru-baru ini, Hu Jintao yang ingin memopulerkan gambaran konservatif, meningkatkan
pengawalan pemernitahan atas harian-harian, termasuk harian-harian luar termasuk New York
Times. Namun tidak dinafikan ini kemungkinan juga bersumber dari sifat harian-harian Barat
yang sering menyeleweng dalam memberi laporan yang sebenarnya dan bersifat angkuh dan
biadab serta tidak faham sensitivitas negara Timur.
Popularitas PKC di kalangan rakyat sukar diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, dan
apabila orang Cina ditanya secara sendirinya pula, ada sebagian yang menyokong dan ada pula
yang membangkang. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan
mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apapun. Antara
masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial di antara kaya dan miskin dan
gejala suap yang berlaku karena biokrasi pemerintahan.
Terdapat juga partai politik yang lain di RRC, walaupun mereka hanya sekadar sub-partai atau
parti yang rapat dengan PKC. PKC mengadakan dialog dengan mereka melalui suatu badan
perhubungan khusus, yang dinamai Dewan Perhubungan Cadangan Rakyat Cina (CPPCC) yang
dipertimbangkan RRC. Cara ini lebih disukai pemerintahan dibandingkan pemilu. Kendati
begitu, partai ini secara totalnya tidak memberi kesan apapun terhadap polisi dan dasar-dasar
kerajaan. Fungsi badan perhubungan khusus ini lebih kepada mata luaran CPP, walaupun
terdapat pengawai badan ini di semua tingkat pemerintahan.

BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan Buku
 Buku sudah memuat materi yang cukup lengkap dan langsung ke pokok pembahasan,
sehingga para pembaca tidak kesulitan dalam memahami apa yang ingin disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca
 buku menggunakan teori ataupun pendapat-pendapat ahli sehingga dapat menambah
wawasan pembaca
 pembahasan pada buku disusun secara terstruktur sehingga memudahkan para pembaca
dalam memahami isi buku
Buku bersifat mengedukasi bagi para pembacanya sehingga bagus untuk dibaca

Kelemahan Buku
 banyak typo dalam kosa kata, seharusnya kata "mereka" menjadi "mereke" dengan
demikian dapat menyulitkan pembaca dalam memahami bahasan isi buku
 terdapat beberapa teori yang menggunakan bahasa asing, sehingga menyulitkan untuk
memahami isi buku
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melakukan kritik pada buku maka pambaca akan dengan lebih
mudah menentukan buku yang mana dan bagaimana kriteria yang layak digunakan
sebagai referensi dalam sebuah tulisan. Setelah penulis mengkritik buku utama dan
buku pembanding, penulis berpendapat bahwa buku utama dan buku pembanding ini
layak digunakan sebagai referensi yang baik karena dengan kelebihan-kelebihan
yang dimiliki buku sudah dapat dikatakan buku tersebut bagus dan memuat
informasi lengkap.

B. Saran
Setelah mengkritik dengan melihat isi buku, penulis ingin menyarankan pada
pembaca selanjutnya untuk menggunakan buku utama dan pembanding ini sebagai
refensi jika dibutuhkan. Walaupun memang masih terdapat kekurangan kekurangan
pada buku. oleh karena itu, saya berharap kepada penulis buku ini untuk lebih
memperbaiki sesuatu yang kurang yang terdapat pada buku agar pembaca
selanjutnya tidak lagi menemukan kesalahan-kesalahan pada buku dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Leo. 2007. Sejarah Asia Timur 1. Surakarta:UNS Press


Agung Leo. 2006. Sejarah Asia Timur 2. Surakarta:UNS Press

Anda mungkin juga menyukai