Anda di halaman 1dari 13

SUKSESI NEGARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM

INTERNASIONAL (STUDI KASUS KOREA UTARA


& KOREA SELATAN)

DOSEN PEMBIMBING
Ayu Trisna Dewi.,SH.,M.Kn

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :

 Hendrik Kurnia (20111036)


 Indah Purnama Sari (20111047)
 Mardian Tarigan (20111038)
 Mutia Kurnia Amri (20111007)
 Syafira Mawaddah (20111010)

UNIVERSITAS DHARMAWANGSA MEDAN


FAKULTAS HUKUM
2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas rahmat dan nikmat yang
telah dilimpahkan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SUKSESI
NEGARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL (studi kasus Korea
Selatan dan Korea Utara) ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah HUKUM PERDATA.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, Oleh karena itu
saya mengucapkan banyak terima kasih ke seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu semua yang telah membantu.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kata
sempurna sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari
berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Demikian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya,
sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Amin.

Medan, 10 Juni 2022

Indah Purnama Sari


(penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN:
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN:
A. Latar Belakang Terjadinya Suksesi Di Korea Selatan dan Korea Utara ........ 5
B Akibat yang terjadi dalam suksesi negara diantara Korea Utara dan Korea
Selatan.................................................................................................................. 8
C. Upaya Penyelesaian Sengketa di antara Korea Utara dan Korea Selatan...... 10
D. Peran PBB terhadap Sengketa Korea Utara dan Korea Selatan..................... 11
BAB III PENUTUP:
A. Kesimpulan.................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam hukum internasional perpecahan negara dikenal dengan istilah suksesi negara
dan suksesi pemerintahan namun dalam hal ini akan dibahas mengenai suksesi negara karena
suksesi pemerintahan merupakan masalah dalam suatu negara. Saat terjadi suksesi
pemerintahan, hukum internasional hanya menetapkan bahwa yang berlaku adalah prinsip
kontinuitas negara. Pergantian pemimpin atau pemerintah, perubahan sistem pemerintahan
bahkan perubahan nama dan bentuk negara tidak mempengaruhi hak dan kewajiban suatu
negara selama subjeknya masih yang itu juga. Suksesi negara disebut sebagai peralihan hak
atau pergantian kedaulatan dari predecessor state (digantikan) kepada successor state
(menggantikan) dalam hal kedaulatan (tanggung jawab) atas suatu wilayah dalam hubungan
internasional. Yang menjadi masalah dengan terjadi suksesi negara, keseluruhan hak dan
kewajiban negara yang lama atau negara yang digantikan otomatis beralih kepada negara
yang baru atau negara yang mengganti.
\

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang melatar belakangi terjadinya suksesi negara antara Korea Utara dan Korea
Selatan?
2. Apa akibat yang terjadi dalam suksesi negara diantara Korea Utara dan Korea
Selatan?
3. Apa saja peran PBB dalam menangani perpecahan di antara Korea Utara dan Korea
Selatan?
4. Bagaimana cara penyelesaian perpecahan diantara Korea Utara dan Korea Selatan?

C. TUJUAN
Agar pembaca mengetahui dan memahami apa yang terjadi diantara perpecahan yang
dialami Korea Utara dan Korea Selatan dan bagaimana cara penyelesaiannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG TERJADINYA SUKSESI ANTARA KOREA UTARA


DAN KOREA SELATAN
Pemisahan Korea menjadi dua bagian dimulai atas kesepakatan Amerika Serikat dan Uni
Soviet tanpa melibatkan pihak Korea sendiri. Atas perjanjian tersebut, pada tanggal 9 Agustus 1945,
Uni Soviet menyatakan perang pembebasan Korea dari kekuasaan Jepang. Tepat di tanggal 10
Agustus 1945, semenanjung Korea bagian utara berhasil dikuasai Tentara Merah.
Tiga minggu kemudian, Letnan Jend. John R. Hodge dari AS tiba di Incheon, dirinya
menerima pernyataan penyerahan Jepang atas daerah Selatan Korea. Kolonel Dean Rusk dan Charles
Bonesteel III memutuskan bahwa wilayah pendudukan Amerika Serikat di Korea setidaknya harus
mempunyai dua pelabuhan. Sehingga ia membagi semenanjung Korea menjadi dua garis lintang (38
derajat) bahkan hanya dalam waktu 30 menit
Pasukan dari Soviet sendiri pada akhirnya setuju dengan zona demarkasi yang dibuat oleh
Amerika Serikat meskipun terlalu Selatan dengan. Berkuasanya Jenderal John R. Hodgedi wilayah
Korea bagian selatan mengembalikan kekuasaan melalui berbagai cara, termasuk menolak pengakuan
terhadap Republik Rakyat Korea sebagai Pemerintahan Sementara Korea di semenanjung karena
dianggap komunis. Kebijakan tersebut ternyata memunculkan Perang Saudara Korea karena
menyebabkan gejolak di dalam kehidupan masyarakat.
Komisi Bersama AS-Uni Soviet pada Desember 1945 menyetujui Konferensi Menteri Luar
Negeri Moskwa tanpa melibatkan pihak Korea. Hasil komisi tersebut membuat keputusan bahwa
Korea akan merdeka Setelah 5 tahun di bawah kepemimpinan dewan perwalian. Namun hal itu justru
membuat rakyat Korea merasa diakali dan rakya memutuskan untuk memulai revolusi di Selatan.
Sebagian rakyat melakukan protes dan sebagian lagi mengangkat senjata. Pada 23 september
1946 di Pusan, penindasan kedaulatan mengakibatkan lebih dari 8 ribu pekerja kereta api melakukan
demo. Situasi semakin tak terkendali karena polisi Korea membunuh 3 mahasiswa dalam
Pemberontakan Daegu tanggal 1 Oktober 1946.
Rakyat Korea semakin marah dan menyerang balik dengan membunuh 38 polisi. Bahkan
rakyat juga mengerahkan lebih dari 10.000 orang untuk melakukan serangan ke kantor polisi
yeongcheon. Rakyat bahkan tidak segan-segan membunuh tuan tanah dan pejabat Korea Selatan yang
pro terhadap Jepang hingga akhirnya USAMGIK mendeklarasikan hukum perang untuk
mengendalikan rakyat Korea Selatan. Syngman Rhee seorang tokoh nasionalis melalui kelompok
sayap kanan Representative Democratic Council melakukan penentangan terhadap perwalian
Amerika-Soviet di Korea.
Mereka tidak ingin ada pemerintahan asing lainnya yang memimpin Korea setelah pemerintah
kolonial Jepang menguasai Korea. Hal tersebut justru membuat AS keluar dari Perjanjian Moskwa
dan membentuk pemerintahan anti komunis di Korsel. Pada 20 Juli 1948, Syngman Rhee dipilih
sebagai presiden dan mendirikan Republik Korea Selatan melalui resultan pemerintah anti komunis di
Korea Selatan tanggal 15 Agustus 1948.
Hal yang sama juga dilakukan di zona pendudukan Rusia, Uni Soviet di mana mereka
memilih Kim II-sung sebagai pimpinan komunis Korea Utara. Sebenarnya dari pihak nasionalis, baik
Kim II-Sung maupun Syngman Rhee ingin menyatukan kembali Korea. Namun karena kedua negara
bagian tersebut berada di bawah pengaruh sistem politik masing-masing dari negara asing
menyebabkan munculnya berbagai konflik dan kontroversi.
Wilayah Korea Utara mempunyai persenjataan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan
ketegangan di area perbatasan dan mereka melakukan penyerangan setelah provokasi. Sementara di
wilayah Korea Selatan sendiri tidak mempunyai dukungan penuh dari Amerika Serikat sehingga tidak
mampu menandingi Korea Utara.
Konflik tersebut menjadi awal Perang dingin antara ke dua wilayah yaitu Korea Utara dan
Selatan. Sayangnya, tahun 1949 tentara Amerika Serikat justru mundur dari Korea Selatan padahal
saat itu wilayah mereka masih sangat sedikit persenjataan untuk perang. Di sisi lain Korea Utara
justru mendapatkan bantuan persenjataan dalam jumlah banyak oleh Soviet untuk mendukung rencana
invansi Kim Il-Sung.Semenanjung korea merupakan wilayah di Asia timur dimana terdapat dua
wilayah Negara. Dua Negara tersebut yakni Korea Utara dan Korea Selatan yang mana banyak
memiliki kesamaan dalam budaya, karakteristik masyarakat dan geografi karena berada pada wilayah
dan rumpun yang sama. Hal ini disebabkan juga karena pada jaman dahulu kedua Korea merupakan
satu kesatuan dalam naungan kerajaan yang tumbuh dan berkembang membentuk suatu peradaban
yang sama.
Namun pada masa penjajahan Jepang tepatnya pada 22 Agustus 1910 dengan berdasar pada
perjanjian pendudukan Jepang-Korea, Jepang membentuk pemerintahan baru di Korea dan
memaksakan kebudayaan Jepang pada masyarakat Korea Hal ini memantik reaksi keras dari
masyarakat sehingga melakukan perlawanan. Jepang baru benar-benar meninggalkan Korea setelah
mereka mengalami kekalahan pada perang dunia kedua. Dalam masa kekosongan kekuasaan tersebut
muncullah tokoh-tokoh kemerdekaan Korea seperti Kim Il Sung dan Rhee Syngman yang telah
mendirikan pemerintahan sementara di luar Korea pada masa penjajahan.
Pasca kekalahan jepang masuklah dua Negara adidaya yang berperan dalam kemenangan
perang dunia II saat itu di Korea yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dengan perbedaan ideologi
yang sangat mencolok keduanya menempatkan diri masing-masing di wilayah utara dan selatan.
Amerika serikat memilih Rhee Syngman untuk menjadi pemimpin di wilayah selatan dengan
ideologi liberal yang dianut sedangkan Uni Soviet lebih memilih Kim Il Sung untuk dijadikan
pemimpin di wilayah utara dengan ideologi komunisnya, karena selama masa penjajahan Kim Il
Sung melarikan diri ke Uni Soviet dan membentuk Negara sementara di sana. Hal inilah yang menjadi
awal perpisahan kedua saudara yang terletak di semenanjung Korea tersebut.
Di bawah kepemimpinan masing–masing pemimpin, Kim Il Sung di utara dan Rhee Syngman
di selatan, kedua calon Negara tersebut mendapatkan kemerdekaannya masing–masing. Setelah resmi
menjadi dua Negara yang masing–masing berdaulat, kedua Negara tersebut masih berada dalam
kekuasaan Negara perwaliannya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Namun untuk Uni Soviet,
tahun 1948 mereka meninggalkan wilayah utara Korea karena ideologi yang mereka tanamkan di
wilayah itu berhasil dengan sempurna di bawah kepemimpinan Kim Il Sung sehingga Korea Utara
menjadi bagian dari sekutu Uni Soviet yang juga diteruskan oleh penerusnya yaitu Kim Jong Il.
Wilayah selatan Korea masih belum mampu untuk menjalankan pemerintahannya sendiri
tanpa bantuan Amerika Serikat sehingga Korea Selatan lebihdikenal sebagai Negara boneka Amerika.
Perpisahan antara keduanya merupakan masalah yang menyangkut kepentingan dunia karena letak
yang strategis dari Negara yang terpecah ini. Semenanjung Korea adalah jembatan atau koridor yang
strategis antara China daratan dan Jepang.Perpisahan itu juga memunculkan peperangan pertama yang
terjadi selama tahun 1950-1953 yang diakhiri dengan gencatan senjata2 Karena gencatan senjata
merupakan penyelesaian militer dan bukan penyelesaian politik, maka perimbangan
militer antara kedua korea menjadi salah satu perimbangan militer yang paling kritis hingga saat ini
dan masih sering memunculkan ketegangan – ketegangan antara kedua Negara.
Gencatan senjata yang telah terjadi lebih dari 50 tahun ini menjadikan wilayah semenanjung
Korea rawan akan aksi-aksi militer yang banyak dilakukan pemerintah Korea Utara. Reunifikasi
semenanjung Korea dimunculkan sebagai wacana agar perang saudara ini dapat terselesaikan dengan
jalan damai. Upaya reunifikasi sudah ada saat kedua Negara masih berada dibawah kendali Negara-
Negara perwalian. Pada tahun 1948 PBB mengupayakan pemilihan umum untuk menentukan
pemimpin di wilayah semenanjung Korea yang dilakukan di Korea bagian selatan, namun Kim Il
Sung menolak dengan dalih tidak ingin mengikuti ideologi liberal yang disebarkan di
Korea bagian selatan oleh Amerika Serikat dan tetap berpegang teguh pada ideologi komunis
dan menganut sistem Juche yang menjadi akar pemerintahan Korea Utara. Setelah periode itu
reunifikasi seakan tidak pernah didengung-dengungkan lagi antar kedua Negara bahkan lebih banyak
ancaman yang menggoyang keamanan semenanjung Korea. Reunifikasi mulai dimunculkan lagi
ketika Korea Utara mengalami krisis pangan di awal 1990an yang disebabkan runtuhnya rezim
komunisme di Eropa Timur pada tahun 1989 dan jatuhnya Uni Soviet pada 1991 membuat bantuan
pangan yang selama ini banyak didapat dari Uni Soviet dan China berkurang. Selain itu, kematian
Kim Il Sung yang digantikan putra tertuanya yakni Kim Jong Il memberikan harapan pada
perdamaian semenanjung Korea. Kim Jong Il menggantikan posisi Kim Il Sung sebagai pemimpin
Korea Utara di saat usianya telah mencapai 52 tahun. Usia yang sangat matang bagi seseorang untuk
memimpin Negara, selain itu Kim Jong Il merupakan penerus yang sudah dipersiapkan dari kecil
untuk menjadi penerus Kim Il Sung sebagai penguasa Korea Utara dan untuk mempertahankan
ideologi komunis serta paham Juche yang dicetuskan oleh Kim Il Sung. Pada masa pemerintahan Kim
Jong Il pertemuanpertemuan kenegaraan untuk membicarakan masalah reunifikasi lebih bisa terjalin
antara Korea Utara dan Selatan saat berada di bawah pemerintahan Kim Jong Il. Seperti
penandatanganan deklarasi gabungan utara-selatan pada 15 Juni 2000 dan juga upaya perdamaian
pada 4 Oktober 2007. Namun upaya-upaya itu gagal dikarenakan pembelotan dari Korea Utara.
Namun dengan kematiannya membuka peluang kembali kran perdamaian antara kedua
Negara tersebut. Kim Jong Il yang menggantikan Kim Il Sung, Kim Il Sung yang meninggal dunia
pada tahun 1994, harus menunggu tiga tahun sebelum resmi diangkat menjadi pucuk pimpinan di
Korea Utara pada tahun 19975. Hal ini dikarenakan Kim Jong Il harus membuktikan bahwa dirinya
memiliki pandangan yang sama dengan pemimpin terdahulunya. Kebijakan Kepemimpinan
Revolusioner Songun yang diterapkan oleh Kim Jong Il mampu membuatnya dipercaya sebagai
pemimpin Korut berikutnya. Inti dari kebijakan itu adalah menempatkan kekuatan militer sebagai
prioritas utama Negara. Fasilitas Negara ditujukan pada pembangunan dan pengembangan kekuatan
militer demi mempertahankan kedaulatan Negara dari kaum penjajah, yang sampai kini tak henti
menekan Korut.
Meskipun dengan sedikit terbukanya kran negosiasi untuk perdamaian Korsel dan Korut tidak
menjamin persatuan bisa tercapai karena Kim Jong Il terkenal dengan tingkah lakunya yang sangat
jelas menunjukkan keengganannya berdamai dengan Korsel dan menjunjung tinggi keyakinan
terhadap ideologinya. Hingga saat kematiaannya kedua Negara di semenanjung Korea ini belum
sepakat untuk bersatu.
B.akibat yang terjadi dalam suksesi negara diantara Korea Utara dan Korea
Selatan
Korea dan Jerman adalah refleksi dari konflik ideologis pasca, meskipun perpecahan Korea
berasal dari konflik internal yang lebih traumatis. Setelah mencapai batas-batas strategi
pertumbuhan, kedua ekonomi sosialis mengalami penurunan relative yang menandakan
ketidakmampuan untuk menandingi di Jerman Barat dan Korea Selatan menjauh dari
ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dari Perang Korea bagi masyarakat Korea dan dunia
internasional yaitu terbentuknya dua negara Korea dimana Korea Selatan muncul sebagai
negara ekonomi industri kapitalis sedangkan Korea Utara muncul sebagai negara militer
komunis, serta adanya ancaman keamanan bagi dunia internasional.
1. Dari Sisi Ekonomi
Pisahnya Korea membawa dampak yang sangat bervariasi tidak hanya bagi
negara itu sendiri tapi juga terhadap dunia. Dimana perpecahan membawa kerusakan
ekonomi dan social di Korea, namun di sisi lain meningkatkan ekonomi Jepang dan
Amerika. Perang Korea juga mendapatkan legitimasi dari United Nation dan hal ini
secara tidak langsung berakibat adanya ekspansi kekuatan militer dan memberikan
benih-benih perasaan anti komunis setidaknya untuk wilayah Amerika Serikat.
Ekonomi negara Jepang dalam ini mendapat keuntungan besar karena kebanyakan
material yang digunakan adalah dibeli dari Jepang. Hal ini membuat kondisi ekonomi
Jepang meningkat, setelah adanya kelesuan akibat kekalahan di Perang Dunia II.
2. Dari sisi Militer
Selain membawa kesuksesan ekonomi, Perang Korea ini juga mampu membuat
legitimasi United Nation dengan membawa ekspansi militer yang lebih besar ke
seluruh dunia. United Nation mengkonfirmasi bahwa ide dibalik NSC-68, dengan
perintahnya untuk Amerika mengekspansi sisi militernya dan untuk memimpin
pasukan anti komunisme. Perang Korea juga bertanggung jawab dalam pembentukan
basis-basis militer Amerika Serikat di seluruh dunia dan pertahanannya yang sangat
luar biasa serta system yang canggih yang ada di Amerika itu sendiri. [AdSense-C]
3. Mengakibatkan perang yg tak kunjung selesai
Perang Korea adalah satu katastropi besar yang sangat menghancurkandi abad
ke 20. Kira-kira jumlah total korban yang meninggal akibat perang ini sebanyak 4 juta
orang Korea yang ada di peninsula, dan sebanyak 70%nya adalah warga sipil. Hal ini
adalah sangat banyak apabila dibandingkan oleh 2,3 juta orang Jepang yang
meninggal pada Perang Dunia II. Dari pihak negara China sendiri, kematian korban
akibat perang ini mencapai 1 juta nyawa pasukan militer dan Amerika Serikat
mencapai jumlah 103.284 orang yang luka-luka dan 36.934 yang meninggal. Dari
pihak United Nation, korban jiwa terhitung sebanyak 3322 nyawa dan 11.949 orang
luka-luka.
4. Dari sisi Komunisme
Pemisahan ini adalah suatu bencana bagi para pihak komunis yang berharap
mendominasi dunia dengan membuat ideologi komunis mendapatkan perhatian dari
Amerika Serikat dan barisan depan negara-negara dunia. Amera Serikat telah bersiap-
siap untuk melawan Rusia dalam konflik militer dan melawan Rusia di Perang Dingin
dalam situasi yang sangat mencekam.
5. Adanya Persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
Sebenarnya Korea adalah negara yang pernah dijajah oleh Jepang. Masa
penjajahan tersebut bahkan masih berlangsung ketika terjadinya Perang Dunia II
dimana Jepang menggunakan ternak, logam, dan makanan dari Korea untuk
kepentingan mereka dalam peperangan. Kondisi Korea ketika dijajah oleh Jepang
benar-benar sangat miris.
Sejarah menceritakan bahwa sepanjang masa penjajahan tersebut, pihak
Kekaisaran Jepang memerintahkan agar asimilasi budaya dilakukan. Pada waktu itu
seluruh warga Korea dilarang untuk menggunakan bahasa Korea, menyanyikan lagu
Korea, dan bahkan segala hal yang mempunyai kaitan dengan Korea. Alasannya
cukup sederhana, mereka diwajibkan agar menggunakan bahasa dan menjunjung
tinggi budaya Jepang.
Tidak hanya berhenti sampai di situ, masyarakat Korea juga diperintahkan agar
mengganti nama menggunakan nama Jepang saja. Bahkan ada sekitar 2,6 juta warga
Korea yang dipaksa untuk bekerja di luar negeri. Selanjutnya pada tahun 1945 yaitu
masa akhir dari perang dunia 2, ada banyak sekali pemuda Korea yang dijadikan
tentara secara paksa oleh Jepang. Meski menjadi masa paling berat, tetapi setelah
perang dunia berakhir, Jepang mengalami kekalahan dan dunia tidak mau mengakui
kekuatan Jepang di Korea lagi. Baca juga Sejarah nazi, Sejarah perang amerika dan
penyebab perang bosnia.
6. Dampak Politik
Korea Selatan mengadopsi sistem politik yang demokratis, berbeda dengan
sistem politik di Korea Utara yang komunis-sentralistik. Dengan sistem demokrasi,
maka pihak militer meninggalkan perannya dari arena politik, sedangkan pihak Korea
Utara lebih menekankan nilai hierarki struktur keluarga sebagai pemimpin berikutnya.
7. Dampak Militer dan Keamanan
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, Korea Utara lebih
menekankan ekonomi dalam upayanya meningkatkan kapasitas militer dan nuklirnya.
Dengan adanya sikap dan pengaruh dari kepemilikan senjata nuklir ini, maka secara
tidak langsung menyebabkan instabilitas kawasan Asia Pasifik, terlebih dengan
beberapa percobaan peluncuran nuklir Korea Utara yang menurut data intelijen
mampu menjangkau sebagianwilayah Amerika Serikat.Korea Utara dan Korea Selatan
tidak pernah menandatangani perjanjian perdamaiansecara resmi dan dengan demikian
mereka secara resmi masih berperang; hanya gencatan senjata yang telah dinyatakan.
Pemerintah Korea Selatan menjadi didominasi oleh militernya dan keadaan yang
relatif damai ini diselingi oleh pertempuran perbatasan dan beberapa upaya
pembunuhan. Korea Utara gagal dalam beberapa upaya pembunuhan terhadap para
pemimpin Korea Selatan, terutama pada tahun 1968, 1974 dan 1983;terowongan
sering ditemukan di bawah Zona Demiliterisasi dan perang hampir pecah karena
terjadinya insiden pembunuhan kapak di Panmunjeom pada 1976. Pada 1973,
beberapa kontak tingkat tinggi yang sangat rahasia mulai dilakukan melalui kantor-
kantorPalang Merah, tetapi berakhir setelah insiden Panmunjeom dengan sedikit
kemajuan yangtelah dibuat. Pada akhir 1990-an, ketika Korea Selatan beralih ke
demokrasi, keberhasilankebijakan Nordpolitik, dan kekuasaan di Korea Utara beralih
kepada Kim Jong-il puteraKim Il-sung, kedua-dua negara mulai terlibat secara terbuka
untuk kali pertama, kemudian Korea Selatan memberlakukan ‘Sunshine Policy
C. UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KOREA SELATAN DAN
KOREA UTARA
Hukum internasional tidak berisi keharusan agar suatu negara memilih
prosedur penyelesaian tertentu. Hal ini juga ditegaskan oleh pasal 33 Piagam PBB
yang meminta kepada negara-negara untuk menyelesaikan secara damai sengketa-
sengketa mereka sambil menyebutkan bermacam-macam prosedur yang dapat dipilih
oleh negara-negara yang bersengketa. Sebenarnya kedua negara sudah berupaya
menciptakan perdamaian melalui upaya-upaya tertentu, salah satunya adalah upaya
penyelesaian secara politik (NonYuridiksional). Cara penyelesaian sengketa yang
tradisional adalah perundingan secara langsung(negotiation). Salah satunya adalah
perundingan diplomatik. Perundingan diplomatik biasanya diadakan dalam bentuk
pembicaraan-pembicaraan langsung antara negara-negara yang bersengketa dalam
pertemuan tertutup antara wakil-wakilnya. Perundingan diplomatik juga dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitua.Perundingan langsung antar negara Perundingan-
perundingan langsung ini biasanya dilakukan oleh menteri-menteri luarnegeri, duta-
duta besar atau wakil-wakil yang ditugaskan khusus untuk berunding dalam kerangka
diplomasi ad hoc Korea Utara dan Korea selatan sebelumnya sudah melakukan
perundingan secara langsung melalui masing-masing menteri luar negeri kedua
negara,namun belum pernah mencapai suatu kesepakatan perdamaian.
untuk menyelesaikan pertikaiannya dengan cara-cara yang serupa itu, Telah
banyak upaya-upaya perdamaian yang telah ditempuh oleh kedua negara tersebut,
sampai dalam bentuk simpati dari beberapa negara yang peduli konflik tersebut,dan
tindakan Sekjen PBB yang turut serta untuk menyelesaikan konflik tersebut,
namun belum pernah mencapai suatu kesepakatan untuk berdamai dari kedua
negara tersebut.Hingga saat ini konflik tersebut belum juga mereda, masing-masing
negara sama-sama bersiaga apabila Perang Saudara Korea kembali berkecamuk.Untuk
menciptakan perdamaian kedua negara, telah dilakukan upaya penyelesaian konflik
yang berbentuk perundingan dengan melibatkan enam negara yang dikenal dengan
istilah six party tallk . Enam negara yang terlibat dalam pembicaraan solusi Korea
ialah Amerika Serikat, Federasi Rusia, Repbublik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea
Utara, dan Korea Selatan, dan dikenal dengan six party tallk. Forum
ini diharapkan dapat menciptakan perdamaian abadi di smenanjung Korea,
dan dengan perdamaian tersebutdapat menciptakan kerjasama ekonomi yang baik di
kawasan Asia Timur. Juga dimungkinkan untuk terciptanya integrasi perdagangan di
Asia Timur.

D. PERAN PBB TERHADAP PISAHNYA KOREA SELATAN DAN KOREA


UTARA
Keputusan Sidang Umum PBB pada Desember 1948
Hasil dari Sidang Umum PBB yang diadakan pada bulan Desember 1948 menyatakan bahwa
pemerintahan Korea Selatan adalah suatu pemerintah yang diakui secara sah di wilayah
Semenanjung Korea. Selain itu juga dibentuk komisi baru Korea yaitu Comission on Korea
yang mempunyai beberapa tugas antara lain:

 Berusaha untuk menyatukan antara Korea Utara dan Korea Selatan.


 Menggantikan komisi PBB yang telah dibentuk untuk Korea.
 Melakukan penyelidikan terkait upaya penarikan pasukan di Semenanjung Korea.
 Memerintahkan pasukan Korea Utara mundur hingga garis lintang 38 derajat
 Memberi bantuan militer ke korea selatan
 Merebut kota seoul korea Selatan dari pasukan korea utara
Dampak dari keputusan mengenai pengakuan terhadap pemerintahan di Semenangjung Korea
tersebut membuat pihak Korea Utara semakin membenci Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Apalagi hak-hak dari Korea Utara tidak diakui oleh PBB. Meskipun begitu pihak Uni Soviet
tetap memberi dukungan terhadap Kor-Ut agar segera memperoleh haknya.
BAB III
PENUTUP
 
A.KESIMPULAN
Konflik di Semenanjung Korea berawal dari perpecahan antara 2 negara Korea
yang merupakan dampak dari terjadinya persaingan ideologi pasca Perang Dunia II
dalam Perang Dingin, melalui sebuah perbedaan dan terbentuknya kutub politik antara
Uni Soviet yang berhaluan Komunis dengan Amerika Serikat yang memiliki paham
lebih liberalis dan terbuka.Melihat perkembangan konflik, terlihat jelas bahwa konflik
di semenanjung Korea ini menjadi perhatian dunia internasional, baik terkait dengan
isu yang diangkat maupun nuklir maupun keterlibatan negara-negara besar dalam
konflik tersebut meski secara tidak langsung.Konflik antara Korea Utara dan Selatan
ini pada akhirnya mendorong negara-negara untuk ikut mengambil sikap mengenai
kondisi keamanan yang berkembang. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa konflik
di semenanjung Korea telah mempengaruhi situasi keamanan internasional.
B. SARAN
Sebagai negara yang masih dibawah naungan dunia internasional, sudah seharusnya
kita ikut tunduk bersatu bersama sama menciptakan dunia yang anti perang dan perpecahan,
sebab segala sesuatunya bisa di rundingkan berkala untuk menentukan hasil terbaik. Oleh
karenanya, seharusnya Mata Internasional diharapkan lebih aware pada permasalahan dan
konflik negara yg tak kunjung usai apabila nantinya sampai membahayakan seluruh
penduduk dunia yang tidak berkaitan.
.
DAFTAR PUSTAKA

KARYA ILMIAH
korut%20korsel.pdf
korea%20utara.pdf

SITUS ONLINE
https://sejarahlengkap.com/dunia/penyebab-perang-korea
https://www.materihukumweb.eu.org/2020/09/suksesi-negara.html
https://www.selasar.com/perang-korea/
https://hukamnas.com/konflik-korea-utara-dan-korea-selatan
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/sejarah-perpecahan-korea-selatan-dan-korea-utara-
11820/
https://hukamnas.com/dampak-perang-korea
https://www.academia.edu/34695664/
ANALISIS_PERAN_INTERNASIONAL_DALAM_SENGKETA_SEMENANJUNG_KOR
EA
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20298/7/T1_372015072_Judul.pdf

Anda mungkin juga menyukai