Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Sintia Sopiani C.0105.23.135 13. Nurul Hidayah C.0105.23.147
2. Ska Auria Armanda C.0105.23.136 14. Salma Aulia V C.0105.23.148
3. Sri Agustin C.0105.23.137 15. Suci Cianda R C.0105.23.149
4. Vina Farihan Asfiya C.0105.23.138 16. Syifa Alya Azzahra C.0105.23.150
5. Adhi Yustisie W C.0105.23.139 17. Tatia Nurazizah C.0105.23.151
6. Candra C.0105.23.140 18. Tyara Aulia M C.0105.23.152
7. Dendi Herliandi C.0105.23.141 19. Adinda Dwi Pasha R C.0105.23.154
8. Devi Zahara Shofia Os C.0105.23.142 20. Alma Dewanti S C.0105.23.156
9. Kristian Saputra C.0105.23.143 21. Salsabila C.0105.23.158
10. Maharani Sasqia P C.0105.23.144 22. Pasya Ginanjar C.0105.23.159
11. Muhammad Habibi C.0105.23.145 23. Deliany Hafiz C.0105.23.161
12. Nabila Oktaviani C.0105.23.146
Dosen Pengampu:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah kelompok ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan pada aspek administratif danatau aspek fungsional (Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Petauntuk Penataan
Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia). Sedangkan definisi lain
mengatakan bahwa wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai ataumenjadi
teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah
wilayahdikelilingi oleh batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung,
atau laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh
negara yang menduduki daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya
negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas nasional.
1
pribadi maupun kolektif serta dalam wilayah publik sangat menentukan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran warga negara dan
penyelanggara negara yang memadai didalam melaksanakan kewajiban dan
tanggung jawab. Di tengah tekanan berbagai masalah yang menghimpit bangsa.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi wilayah sebagai ruang hidup
2. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara serta hakikat dan
kedudukannya
3. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
4. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
5. Untuk mengetahui pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa
6. Untuk mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut Ir. Soekarno di hadapan Sidang BPUPKI (Setneg, tt: 66), orang
dan tempat tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, setelah membangsa orang
menyatakan tempat tinggalnya sebagai negara, selanjutnya pengertian negara
tidak hanya wilayah tempat tinggal, namun diartikan lebih luas (telah dibahas
pada Bab III). Karena orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan, perebutan
ruang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar antar manusia hingga kini.
Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya bangsa harus mempunyai kesatuan
cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Ilmuwan politik dan militer
menyebutnya sebagai geopolitik.
Untuk dapat melaksanakan wawasannya bangsa perlu menyusun konsep
geostra-tegi. Strategi sendiri merupakan bagian dari politik, hal ini seperti
diungkapkan dalam teori para panglima perang. Clauswitz menyatakan “Perang
merupakan kelanjutan dari politik, sedangkan strategi adalah ilmu/seni untuk
memenangkan perang. Oleh karenanya membahas geopolitik tidak lepas
membahas geostrategi.
Konsep wawasan kebangsaan tentang wilayah mulai dikembangkan
sebagai ilmu pada akhir abad XIX dan awal abad XX. Konsepsi ini dikenal
sebagai geopolitik, yang pada mulanya membahas geografi dari segi politik
negara (state). Selanjutnya berkem-bang konsep politik (dalam arti distribusi
kekuatan) pada hamparan geografi negara, sehingga tidaklah berlebihan bahwa
geopolitik sebagai ilmu “baru” dicurigai sebagai upaya pembenaran pada kosepsi
ruang (Sunardi. 2004: 157). Oleh karena itu dalam membahas masalah wawasan
nasional, disamping membahas sejarah terjadinya konsep wawasan nasional perlu
membahas pula teori geopolitik serta implementasinya pada negara kita.
A. Pengertian
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan
Nusantara.Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti
3
pandangan,tinjauan dan penglihatan indrawi.Jadi wawasan adalah pandangan,
tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan
cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara.Nusa artinya pulau atau
kesatuankepulauan.Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.Jadi
Nusantara adalahkesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua
Asia dan Australia, dandua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara”‖ digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia.
B. Hakikat
4
5.Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.
5
fungsional.Oleh karena itu karena semakin luas ruang hidup maka negara akan
semakin bertahan, kuat, dan maju.
6
f Tap. MPR No. IV/ MPR/ 1998
Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa wawasan dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional dalam mencapai Tujuan Pembangunan
Nasional adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah wawasan
nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah
Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup:
a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik.
1. Bahwa Pancasila adalah salah satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
negara, yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa
menujutujuannya.
2. Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam
arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan
nasional.
3. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra
seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama.
b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi.
1. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupaun efektif adalah
modal dan milik bersama bagsa dan bahwa keperluan hidup sehari-
hariharus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh
daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yag dimiliki oleh daerah-daerah
dalam mengembangkan ekonominya.
c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya.
1. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu,peri kehidupan bangsa harus
merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata, dan seimbang, serta adanya keselarsaan
kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa
7
2. Bahwa budaya indonesia hakikatnya adalah satu, sedangkan ragam
corak budaya yang ada menggambarkan kebudayaan budaya yang menjadi
modal dan landasan penegmbangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan
1. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakanancaman
bagi seluruh bangsa dan negara.
2. Bahwa tiap-tiap warganegaramempunyai hak dan kewajiban yang
samadidalam pembelaan Negara.
2.7
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal
darikata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.Antara
artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua
samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Wawasan Nusantara sebagai
Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan dari
kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
3.2 Saran
Dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah. Karena itu nilai dan makna
terdalam dari sikap saling menghargai dan menghormati tersebut, hendaknya
dapat menjadi basis motivasi dalam kehidupan masyarakat kita yang pada
gilirannya dapat mengembangkan wawasan kebangsaan Indonesia. Dari uraian di
atas dapat dikemukakan bahwa wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang terdiri dari
pulau-pulau.
9
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.academia.edu/6725652/MAKALAH - Geopolitik dan Wawasan
Nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
http://tiekawati.wordpress.com/2014/03/15/wawasan-nusantara-sebagai
geopolitik-indonesia/
http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai
geopolitik.html
10
11