Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya sebagai penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH PERJUANGAN
BANGSA’ pada mata kuliah Konsep Dasar PKN SD ini tepat pada
waktunya.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................. II
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................. 1
C. TUJUAN PENELITIAN............................................... 2
D. MANFAAT PENELITIAN........................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................ 3
A. Pengertian Sejarah......................................................... 3
B. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli.......................... 3
C. Negara-Negara Yang Pernah Menjajah Indonesia........ 4
D. Penyebab Indonesia Dijajah dan Solusi Agar Indonesia
Tidak Dijajah Lagi........................................................ 10
E. Beberapa Tokoh-Tokoh Pahlawan Yang
Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia................... 11
F. Perjuangan Menuju Kemerdekaan................................. 17
G. Indonesia Setelah Merdeka........................................... 21
BAB 3 PENUTUP......................................................................... 28
A. KESIMPULAN............................................................. 28
B. SARAN......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 29
II
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
BAB 2: PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Sejarah dalam bahasa Yunani: historia (artinya "mengusut,
pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian). Dalam bahasa
Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau
histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama
bagi raja-raja yang memerintah. Ini adalah istilah umum yang
berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi,
organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini
mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering
kali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang
menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa
yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang
menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan
peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan
akibat yang menentukan mereka. Ahli sejarah terkadang
memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas
studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara
untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.
8
Apabila dihitung, durasi Indonesia di bawah kolonialisme
Belanda kurang lebih 350 tahun. Setelah sekian lama berjuang,
keinginan lepas dari cengkeraman Belanda mulai terbuka. Diawali
pada 7 Desember 1941 Jepang membom Pear Harbour, salah satu
pangkalan penting Amerika Serikat di Lautan Pasifik, yang memicu
perang pasifik. Pada Maret 1942, Angkatan Perang Kerajaan
Belanda di Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Sejak itu, Indonesia resmi di bawah kekuasaan Kerajaan Jepang.
6. Jepang
Setelah lepas dari Belanda, negara yang pernah menjajah
Indonesia adalah Jepang. Jepang adalah penjajah yang kelakuannya
lebih menindas dan penjajahan berlangsung selama 3,5 tahun. Pada 6
Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima oleh
sekutu yang menewaskan sekitar 78 ribu orang. Beberapa tokoh
bangsa Indonesia mendadak berangkat ke Saigon memenuhi
undangan Jepang.
Pada 7 Agustus 1945 atas persetujuan Komando Tertinggi
Jepang Jenderal Terauchi di Saigon dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ir Sukarno diangkat sebagai ketua,
sedangkan M Hatta sebagai wakil ketua. Sepulangnya dari Saigon
pada 14 Agustus 1945 di Kemayoran, Sukarno mengumumkan
Indonesia akan merdeka dari Jepang.
Sebelum berhasil mewujudkan janji kemerdekaan kepada
Indonesia, pada 9 Agustus 1945, Jepang dijatuhi bom atom kedua
sampai akhirnya menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945.
Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu menandai berakhirnya
Perang Dunia II. Maka janji Jepang akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan lagi dan
Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Hingga akhirnya Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Sukarno-Hatta pada
17 Agustus 1945.
9
D. Penyebab Indonesia Dijajah dan Solusi Agar Indonesia Tidak
Dijajah Lagi
1. Penyebab Indonesia Mudah Dijajah
a. Tidak kompeten
Faktanya memang di masa lalu banyak dari warga
Indonesia yang kurang kompeten. Pendidikan bukanlah sesuatu
yang penting. Hal ini yang menyebabkan penjajahan masuk dan
membuat semuanya mejadi kacau. Mereka mengeruk semua
keuntungan dari negeri aslinya.
b. Mudah Dipengaruhi
Orang-orang di masa lalu mudah sekali dipengaruhi oleh
kepentingan asing. Bahkan budaya itu masih bertahan hingga
sekarang. Nyatanya penjajah masih bisa menyusup dalam bentuk
lain. Sebut saja kasus Freeport yang pemerintahan saja tidak
tegas. Mereka sengaja mengulur waktu dan membuat banyak
orang jadi bingung. Pihak asing menyusup dan menjajah
Indonesia dengan menguasai semua set penting seperti tambang
yang menjadi komoditas utama Indonesia.
c. Pemalas
Secara garis besar, bangsa ini adalah bangsa yang pemalas.
Kita semua malas belajar sesuatu, tak ingin maju dengan proses
dan ingin segala hal dilakukan dengan instan. Dampaknya, negeri
ini akan selalu stuck, dan jalan di tempat tanpa ada kemajuan
yang berlaku. Penjajah dalam bentuk apa pun akan menyukai
Indonesia. Mereka akan menawarkan banyak sekali kemudahan
hingga akhirnya kita terbuai dengan banyak hal yang manis. Di
akhir cerita, bangsa ini akan terus terpuruk karena tak mampu
mengembangkan apa-apa. Bangsa yang pemalas selalu suka
menggantungkan diri kepada orang lain.
d. Kurangnya Toleransi
Negeri ini memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Semboyan ini diambil dari Kitap Sutasoma yang diciptakan pada
10
era Majapahit. Perpecahan sering sekali terjadi di masa lalu. Antar
suku justru selalu berperang dan ingin menguasai banyak
wilayah.Sifat inilah yang disukai oleh Belanda di masa lalu.
Mereka akhirnya melakukan politik adu domba dan membuat
semua kubu jadi hancur karena saling berperang. Di era modern
seperti sekarang, kekacauan juga terjadi akibat perbedaan suku.
Semboyan yang dijunjung tinggi tinggallah sebuah semboyan.
Pada praktiknya konflik suku, rasa, dan agama terus terjadi dan
membuat Indonesia semakin hancur.
2. Solusi Agar Indonesia Tidak Mudah Dijajah
a. Tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar atau pendidikan di
sekolah
b. Tidak melakukan Aksi kekerasan yang dapat mengacaukan
kondisi negara.
c. Dalam warga negara Indonesia harus paham pancasila dari 1-5
d. Berpikir positif dan tidak fanatisme
e. Menghargai keadaan, pendapat, agama, suku, ras, dan budaya
orang lain.
f. Pintar dalam menggunakan media sosial
g. Dan yang penting tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Soeharto
Soeharto dilahirkan 8 Juni 1921 di kampung bernama
Kemusuk, Argomulyo, Godean, Yogyakarta. Ayahnya bernama
Kertorejo alias Kertosudiro, seorang ulu-ulu (pembantu lurah yang
bertugas mengurus pembagian air dan irigasi). Ibunya, Sukirah
adalah istri kedua Kertorejo. Baru berumur 40 hari, orangtuanya
berpisah. Ia diasuh neneknya, Mbah Kromodiryo, sebelum tinggal
bersama ibunya yang telah menikah lagi dengan Atmoprawiro. Pada
tahun 1929 ayah kandungnya membawa Soeharto pada Ny.
Prawirowiharjo, bibinya, supaya bisa bersekolah di Wuryantoro.
Setelah proklamasi, Soeharto turut dalam revolusi. la
bergabung dalarn ketentaraan dengan pangkat Mayor, kemudian
dipromosikan menjadi Letnan Kolonel. Namanya mencuat setelah
berhasil memimpin penyerbuan merebut tangsi rniliter Jepang di
Kotabaru, Yogyakarta. Puncaknya, 1 Maret 1949, ia mernimpin
Serangan Umum merebut Yogyakarta yang saat itu diduduki
Belanda pasca Agresi Militer II.
Sebagai seorang manusia, isi hati Soeharto sulit ditebak. Ia
selalu tersenyum, tapi kita tak pernah tahu apa yang ia pikirkan saat
ia tersenyum. Ninik L. Karim, seorang psikolog, merangkumnya
12
dengan kalimat yang tepat: "Kita tidak pernah melihat wajahnya
yang benar-benar marah, tapi keputusan-keputusannya sangat
menakutkan."
3. Bj. Habibie
Habibie lahir di Parepare, Sulsel, 25 Juni 1936. . Saat berusia
13 tahun, Rudy (nama panggilannya) ditinggal wafat sang ayah,
A.D. Habibie, bekas kepala jawatan pertanian Sulawesi Selatan.
Ibunda Habibie sedang hamil delapan bulan saat itu. Wanita itu
bersumpah di samping jenazah suaminya, apapun yang terjadi akan
tetap menyekolahkan anak-anaknya. Ibunda Habibie berdagang
kecil-kecilan sembari membuka usaha kos-kosan untuk menafkahi
keluarganya.
Habibie pergi ke Bandung untuk masuk SMP. Ibunya
menyusul setelah ia naik kelas dua. Ia berhasil masuk ke Institut
Teknologi Bandung. Setahun di ITB, atas usaha ibunya, ia mendapat
beasiswa P&K untuk belajar di Jerman Barat. Gelar insinyur mesin
dan konstruksi pesawat terbang diraihnya pada usia 21 tahun. Ia
meneruskan studi dengan biaya sendiri. Waktu lulus, ia adalah orang
pertama di luar Jerman yang membuat skripsi tentang aeronautika.
Disertasinya yang berjudul Hypersonic Genetic Heatic
Thermoelasticity in Hypersonic Spreed membuatnya meraih gelar
doktor.
Setelah itu Habibie mulai berkelana dalam dunia teknologi. Ia
sempat bekerja sebagai asisten riset di Technische Hocheschule (TH)
Aachen dan Messerschmitt Boelkow-Blohm GmBH (MBB) yang
dulu bernama Hamburger Flugzeugbau GmBh (HFB), Hamburg,
Jerman, sejak 1966-1978. Di MBB, karir puncaknya adalah Wakil
Presiden/Direktur Teknologi. Reputasi internasionalnya lantas
menarik perhatian elite politik di Indonesia. Presiden Soeharto
memanggilnya pulang pada tahun 1974.
Ia kembali ke Indonesia untuk mempelopori program alih
teknologi, yang diawalinya dari sebuah bengkel pesawat terbang.
13
Bengkel itu diberi nama Lembaga Industri Peneranga Nurtanio
(Lipnur), semula hanya sebuah hanggar usang dengan pesawat
penyebar serbuk buatan Polandia serta beberapa karyawan yang
bersemangat. Di bengkel itulah, sebelumnya Komodor Nurtanio
bersama sekelompok mekanik mengadakan percobaan membuat
pesawat terbang yang dinamai Si Kumbang, Gelatik, Kuang, Kopik,
dll, dengan peralatan seadanya.
Selain bergerak di bidang teknologi, Habibie juga tercatat
terjun ke dunia politik. Jejak suami Hasri Ainun di dunia politik itu
dimulai saat ia terpilih mengetuai Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) yang dibentuk tahun 1990. Banyak pengurus ICMI
yang menjadi menteri atau pejabat. Beberapa pihak mencurigai ICMI
berfungsi sebagai kereta politik Habibie, sekaligus alat Soeharto
untuk meredam gejolak umat Islam.
14
Dunia jurnalistik yang juga dirambahnya sejak usia 17 yang
semakin menempa semangat juangnya. Karirnya dalam dunia tulis
menulis pertama kali ia rasakan di harian Oemoem, Surabaya.
Jabatan tertingginya sebagai wartawan adalah Pemimpin Redaksi
Kantor Berita Antara, 1945.
Bung Torno dengan kemampuan orasinya memang hadir pada
saat yang tepat. Lewat kalimat-kalimat patriotiknya, ia terus
membakar spirit perjuangan rakyat, khususnya warga Surabaya.
Karena orasi Bung Torno pulalah, pertempuran rakyat Surabaya
melawan Belanda, 10 November 1945, menjadi pertempuran
terdahsyat selama perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di masa Revolusi Fisik, 1945-1949, Bung Torno menjabat
sebagai Ketua Umum Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia
(BPRI). Ia juga pernah menjadi Dewan Penasihat Panglima Besar
Jenderal Soedirman dan Ketua Badan Koordinasi Produksi Senjata
seluruh Jawa dan Madura. Bung Kamo kemudian melantiknya
menjadi anggota pucuk pemimpin Tentara Nasional Indonesia
dengan pangkat mayor jenderaI.
Seperti banyak pejuang kemerdekaan yang lain, di masa
tuanya ia menjadi sosok yang kesepian. Di tahun 1968 ia memang
sempat menyelesaikan studi ekonomi di Universitas Indonesia.
Namun, sepulut tahun kemudian, ia ditangkap oIeh rezim Soeharto
dengan tuduhan subversi. Ayah empat anak ini menghembuskan
nafas terakhirnya di Padang Arafah pada 7 Oktober 1981. Ia
dimakamkan di Ngagel, Surabaya.
5. Mohammad Hatta
Hatta lahir di Aur Tajungkang Mandianin, Bukittinggi,
Sumatra Barat, 12 Agustus 1902 saat mentari pagi menyingsing.
Walau latar belakang pendidikan agamanya kental, pendidikan
modern tidak ditinggalkannya. Sembari bersekolah di HIS
Bukittinggi, ia mengaji secara teratur di bawah ajaran Syeikh
Muhammad Djamil Djambek, salah seorang pembaharu Islam di
15
Minangkabau. Saat menempuh pendidikan di MULO, ia
memperoleh bimbingan agama dari Haji Abdullah Ahmad, yang juga
seorang pelopor pembaharu Islam di daerah tersebut. Kemudian ia
menempuh pendidikan sekolah dagang menengah, Prins Hendrik
School, di Jakarta.
Hatta menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond (Persatuan
Pemuda Sumatra) di Padang, kemudian sebagai bendahara pengurus
pusat JBS di Jakarta. Lewat buku-buku yang dibacanya, Hatta
mampu memilih haluan politiknya menghadapi kolonialisme.
Metode nonkooperatif mulai ia kibarkan tahun 1918 ketika menjabat
Ketua Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi pelajar dan
mahasiswa Indonesia di Belanda. Saat itu buah pikirannya mulai
dikenal lewat berbagai tulisan di media. Karena aktivitas politiknya,
sering ia berurusan dengan penguasa Belanda. Sebelum dibuang ke
Digul dan baru bebas ketika Jepang menduduki Indonesia (Februari
1942), pada 1927, Hatta bersama Ali Sastroamidjojo, Nazir
Pamoentjak, dan Abdulmadjid Djojohadiningrat, pernah ditangkap
pemerintah Belanda. Mereka dituduh jadi anggota perkumpulan
teriarang, serta menghasut untuk menentang Kerajaan Belanda. Hatta
dituntut hukuman tiga tahun. Tapi, karena pembelaannya berjudul
Indonesia Merdeka di pengadilan Belanda, Hatta pun akhirnya
dibebaskan. Dalam pledoi itu,lagi-Iagi ia mengecam kolonialisme
Belanda di Indonesia.
Menjelang Indonesia merdeka, Hatta duduk sebagai anggota
BPUPKI. Di dalam badan yang bertugas menyiapkan rancangan
undang-undang dasar itu, sumbangan pernikiran Hatta cukup besar.
Kebebas an berpendapat dan hak-hak warganegara dijamin dalam
UUD 1945, seperti yang tertuang pada Pasal 27, 28, 29, 31, dan 34.
Selain itu, Hatta juga dikenal sebagai perumus demokrasi ekonorni
seperti yang mewarnai Pasal 33 UUD 1945.
Prestasi terbesar Hatta adalah proklamasi kemerdekaan
Indonesia di Jakarta tanggal 17 Agustus 1945. Bersama Soekarno,
16
atas nama bangsa Indonesia, dwitunggal itu mengumandangkan
pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia setelah tiga setengah
abad terjajah. Setelah itu, PPKI menetapkannya sebagai wakil
presiden pertama Indonesia. Sebagai Wapres ia mengeluarkan
Maklumat X tanggal 16 Oktober 1945 yang memberi kesempatan
kepada rakyat untuk mendirikan partai. Saat itu Soekarno lebih
menyukai pembentukan sebuah partai nasional yang menyatukan
segala kekuatan politik. Ia melepaskan jabatan wakil presiden di
tahun 1956 karena merasa bahwa dalam UUD 1950, wakil presiden
tak banyak berfungsi. Selain itu, Hatta kurang menyukai konsep
politik Soekarno, maupun praktik korupsi di zaman itu. Mundurnya
Hatta dari jabatan strategis itu membuka jalan lebar bagi lahirnya
Demokrasi Terpimpin. Tanpa Hatta yang berasal dari luar Jawa,
kepemimpinan nasional dinilai terlalu bias ke Jawa.
Setelah mundur dari pemerintah, Hatta semakin
mengembangkan gagasan-gagasan ekonomi-politiknya. Koperasi
merupakan salah satu pokok gagasan terbesarnya. Mohammad Hatta
wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dalam usia 78 tahun. Dalam buku
berjudul Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan yang terbit tahun
1980, Halida puterinya melukiskan peristiwa tersebut: " ... Seakan
diatur oleh tangan yang lebih kuasa, masa hidupnya bagaikan satu
kali putaran matahari. Ayah dilahirkan menjelang fajar menyingsing
di kala panggilan sembahyang sedang berkumandang di surau-surau
Kota Bukittinggi, dan wafat setelah tenggelamnya matahari,
menjelang berakhirnya waktu magrib ...." Begitulah akhir kehidupan
tokoh besar bangsa yang mengantar negeri ini menuju gerbang
kemerdekaan.
F. Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Banyak peridtiw penting yang terjadi dalam perjuangan hingga
bisa memproklamasikan kemerdekaan. Berikut ini adalah perjuangan
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
17
1. Masa Pendudukan Belanda Hingga Jepang
Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie
(VOC), yaitu kongsi dagang Hindia Timur Belanda yang memiliki
hak Istimewa di Indonesia dalam Urusan Perdagangan. Mereka
berhasil memonopoli perdagangan Indonesia, melakukan
penindasan, sampai pemerasan kepada rakyat.
Semakin hari tokoh-tokoh bangsa tak berhenti menyuarakan
kemerdekaan. Mereka terus menggalang kekuatan untuk melawan
dan bejuang hingga banyakyang gugur di medan perang. Hingga,
akhirnya Belanda berhenti menguasai Indonesia usai 350 tahun
melakukan penjajahan
Namun, pada 1942 Belanda menyerahkan Indonesia kepada
Jepang tanpa syarat dalam perjanjian Kalijati. Indonesia kembali
diduduki oleh bangsa asing di tahannya sendiri. Selama kurun waktu
tiga tahun lebih, rakyat terus bejuang hingga muncul secercah
harapan untuk bisa merdeka.
2. Jepang Menyerah dari Sekutu Usai kalah perang Psifik
Bangsa Indonesia mulai di atas angina usai Jepang mengakui
kekalahan dari Sekutu. Mereka tak lagi berdaya setelah 14 ribu lebih
rakyat menjadi korban akibat luluh lantahnya Hiroshima oleh bom
atom pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tiga hari setelahnya.
Setelah peristiwa itu Jepang siap melepaskan Indonesia. Ketika
mendengar kabar itu, ditambah pasukan Jepang diambang
kehancuran, para tokoh senior kala itu langsung bergerak cepat guna
mengaskan jika bangsa Indonesia ingin merdeka.
Radjiman ditemani Sukarno dan Hatta pun terbang ke Vietnam
pada tanggal 10 Agustus untuk bertemu Panglima Tentara Jepang di
Asia Tenggara Marsekal Hisaichi Terauchi. Di sana Disepakati
Negeri Matahari terbit memberikan kemerdekaan ke Indoensia.
3. Penculikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok
Pada waktu bersamaan saat ketiga tokoh penting berada di
Vietnam, golongan muda seperti Sutan Syahrir dan pejuang lainnya
18
bergerilya untuk menyuarakan Indonesia segera memproklamasikan
kemerdekaannya. Mereka tak mau mengikuti hasil pertemuan
pimpinan PPKI di Vietnam, karena tak mau menganggap
kemerdekaan itu hadiah dari Jepang.
Syutan Syahrir dan rekan-rekannya seperti Wikana, Sukarni,
Chairul Saleh, D.N Aidit, sampai Soebadio menemui dwitunggal
yang baru pulang dari Vietnam untuk mendesak mereka segera
memproklamasikan kemerdekaan. Namun, Sukarno dan Hatta tak
mau mengikutinya, karena mempercepat hal itu berisiko bisa
menimbulkan pertumpahan darah, terlebih mereka belum yakin
Jepang sudah menyerah.
Golongan pemuda tercatat nekad menculik Sukarno dan Hatta
yang jadi ketua PPKI dan membawanya ke Rengasdengklok pada 16
Agustus 1945 dini hari WIB. Di sana keduanya kembali didesak
untuk memproklamasikan kemerdekaan lebih awal dari waktu yang
sudah ditentukan pada 24 Agustus 1945. Perdebatan pun akhirnya
kembali muncul, karena diwitunggal masih bersikukuh dengan
waktu yang sudah ada.
Diskusi tersebut sempat deadlock, sampai akhirnya setelah
Achmad Subardjo menyusul Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia itu, mereka bersepakat untuk
mempercepat pembacaan proklamasi, dengan syarat, Subardjo bisa
membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan menyiapkan
teknisnya.
4. Persiapan dan perumusan teks proklamasi
Mereka langsung pergi ke kediaman Laksamana Maeda di
Jakarta. Dan membahas mengenai hal-hal yang sudah disepakati
bersama dengan golongan muda. Ketiganya pun dipertemukan oleh
Maeda dengan Kepala Pemerintah Militer (Gunseikan) di markasnya
untuk membahas upaya tindaklanjut yang akan dilakukan.
Hanya saja, Jepang tak memberikan izin terkait hal itu.
Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menemui ketiga tokoh
19
tersebut melarang Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Mereka diminta tetap menjalankan semuanya seperti rencana awal
dan tak mau ada perubahan sambil menunggu kedatangan sekutu.
Melihat gelagat tidak baik, mereka bertiga akhrinya
memutuskan menggelar sidang PPKI untuk segera mempercepat
waktu membacakan proklamasi Indonesia. Mereka bersama anggota
PPKI dan beberapa golongan muda pun kembali ke rumah Maeda
untuk mempersiapkan hal tersebut, termasuk merumuskan teks
proklamasi.
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Sukarno, Hatta, dan
Soebardjo secara bersama-sama, serta disaksikan beberapa golongan
muda seperti Sukarni, Sudiro dan BM Diah. Hingga akhirnya konsep
yang dibuat pun selesai, dan Sayuti Melik langsung mengetik naskah
yang siap dibacakan pada 17 Agustus 1945 itu.
5. Pembacaan teks proklamasi untuk pertama kali dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia
Penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung pada 17 Agustus 1945 hingga pukul 04.00 WIB.
Mereka pun langsung bergegas menyiapkan hal-hal teknis jelang
detik-detik pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman
rumahnya sendiri di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Sukarno
membacakan naskah proklamasi diikuti pidato singkatnya. Setelah
itu, bendera Merah Putih yang sudah dijahit oleh Fatmawati pun
dikibarkan oleh prajurit PETA, Latief Hendradiningrat, setelah
sebelumnya Trimurti menolak mengibarkan.
Walau upacara tersebut berjalan sederahan, para peserta yang
hadir tetap mengikuti prosesnya dengan khidmat. Prosesi yang
berjalan tanpa protokol tersebut tetap berjalan dengan sangat baik
dan tak mengurangi nilai kebahagiaan rakyat Indonesia yang
pertama kalinya merasakan merdeka.
20
Para pewarta pun dengan sigap menyebarluaskan berita
bahagia tersebut ke pelbagai penjuru negeri melalui radio dan
penyebaran dengan media masa. Walau mengalami kendala karena
Jepang melarang untuk menyebarluaskannya, peristiwa dalam
sejarah kemerdekaan Indonesia itu tetap bisa disampaikan kepada
seluruh rakyat Indonesia.
A. KESIMPULAN
Kemerdekaan Indonesia dapat diraih berkat adanya rasa persatuan
dan kesatuan rakyat agar bangsa ini bisa lepas dari belenggu penjajah.
Itu sebabnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya meliputi
satu usaha saja, namun meliputi usaha bersama yang terjadi di setiap
wilayah di Indonesia. Mulai dari perjuangan pahlawan di beberapa
daerah guna mengusir para penjajah hinga perjuangan secara politik,
pendidikan dan ekonomi di masa pergerakan nasional
B. SARAN
Menurut saya, di zaman yang modern ini bangsa Indonesia perlu
lebih pintar dalam meneliti segala hal. Seperti menggunakan Ponsel,
jangan mudah percaya terhadap suatu berita yang tidak Nampak
sumbernya. Terlebih dalam berita sejarah Indonesia, terkadang ada saja
oknum tak bertanggung jawab terhadap berita yang dibuatnya, sehingga
dibuat melenceng dari fakta yang sebenarnya.
Semua rakyat di Indonesia diharapkan kebih bijak lagi dalam
berkomentar atau berpendapat. Tumbuhkan rasa sayang dan saling
menghargai dihati kita masing-masing agar Indonesia menjadi lebih
damai dan tentram tanpa adanya ujaran kebencian.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/18/210000769/pengertian-
sejarah
Sabtika, I Gusti Ngurah. 2020. Menggali Dan Menemukan Roh Pancasila
Secara Kontekstual. Jawa Tengah .Lakeisha
.Https://brainly.co.id/tugas/27090840
https://branly.co.id/tugas/787212
Anonim. 2005. 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta. Narasi
https://www.idntimes.com/news/indonesia/ilyas-listianto-mujib-1/sejarah-
perjuangan-merebut-kemerdekaan-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/26/140000569/kondisi-
indonesia-pasca-proklamasi-kemerdekaan
Ricklefs. M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta. Serambi
https://www.suara.com/news/2020/12/11/090111/sejarah-demokrasi-
terpimpin-latar-belakang-dan-kondisi-ekonomi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru#:~:text=Orde%20Baru
%20lahir%20dari%20diterbitkannya,dan%20Undang%2DUndang
%20Dasar%201945
https://primadwianto.wordpress.com/2013/07/02/orde-baru-masa-
keemasan-dan-kejatuhannya/
https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/politik/reformasi/item181?
https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/politik/reformasi/item181?
29