Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar PKN SD

Dosen Pengampu:

Hj. Jumainah S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh:

Rabiatul Hikmah 3062156013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya sebagai penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH PERJUANGAN
BANGSA’ pada mata kuliah Konsep Dasar PKN SD ini tepat pada
waktunya.

Dalam penyususnan makalah ini, penyusun mendapat banyak


bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu tidak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik berupa material


maupun spiritual
2. Teman-teman yang telah memberikan saran dan kritiknya dalam
penyusunan makalah ini
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan
laporan ini.

Saya sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh


dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan saya sebagai
penyusun. Adapun demikian, saya telah berusaha dengan memampuan
yang ada dan saya miliki untuk dapat menyelesaikan mkalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Penyususn berharap semoga malah ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan bagi semua pihak yang membacanya.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................. II
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................. 1
A. LATAR BELAKANG................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................. 1
C. TUJUAN PENELITIAN............................................... 2
D. MANFAAT PENELITIAN........................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................ 3
A. Pengertian Sejarah......................................................... 3
B. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli.......................... 3
C. Negara-Negara Yang Pernah Menjajah Indonesia........ 4
D. Penyebab Indonesia Dijajah dan Solusi Agar Indonesia
Tidak Dijajah Lagi........................................................ 10
E. Beberapa Tokoh-Tokoh Pahlawan Yang
Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia................... 11
F. Perjuangan Menuju Kemerdekaan................................. 17
G. Indonesia Setelah Merdeka........................................... 21
BAB 3 PENUTUP......................................................................... 28
A. KESIMPULAN............................................................. 28
B. SARAN......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 29

II
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan


dan kedaulatan bangsa tentu harus selalu dikenang oleh setiap rakyat
Indonesia. Dengan begitu semua orang dapat terus berusaha untuk
mempertahankan kedaulatan sebagai salah satu bentuk penghormatan
terhadap jasa besar dari seluruh pahlawan Indonesia.

Sebelum Negara Indonesia resmi memerdekakan diri pada tanggal


17 Agustus 1945, para pahlawan nasional pada saat itu tentu selalu
berusaha keras agar bangsa Indonesia bisa terlepas dari kekuasaan
penjajah. Itu sebabnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia memiliki
banyak kisah yang perlu masyarakat ketahui untuk menumbuhkan rasa
patriotisme dan nasionalisme terhadap Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia dapat diraih berkat adanya rasa persatuan


dan kesatuan rakyat agar bangsa ini bisa lepas dari belenggu penjajah. Itu
sebabnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya meliputi satu
usaha saja, namun meliputi usaha bersama yang terjadi di setiap wilayah di
Indonesia. Mulai dari perjuangan pahlawan di beberapa daerah guna
mengusir para penjajah hinga perjuangan secara politik, pendidikan dan
ekonomi di masa pergerakan nasional.

B. RUMUSAN MALAH

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam


makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian sejarah perjuangan bangsa?


2. Bagaimana peran pahlawan dalam perjuangan bangsa?
3. Apa penyebab bangsa Indonesia bisa dijajah?
1

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan


makalah ini adalah:

1. Memahami tentang Sejarah perjuangkan bangsa.


2. Mengetahui peran pahlawan dalam perjuangan bangsa.
3. Menemukan solusi dari penyebab bangsa Indonesia bisa dijajah.

D. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian


adalah;

1. Menambah wawasan penelitian tentang Sejarah Perjuangan


Bangsa
2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca
baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum
tentang peranan pahlawan dalam memperjuangkan bangsa.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelti lain yang
bermaksud melakukan penlitian dengan masalah yang sama.
2

BAB 2: PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah
Sejarah dalam bahasa Yunani: historia (artinya "mengusut,
pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian). Dalam bahasa
Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau
histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama
bagi raja-raja yang memerintah. Ini adalah istilah umum yang
berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi,
organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini
mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering
kali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang
menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa
yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang
menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan
peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan
akibat yang menentukan mereka. Ahli sejarah terkadang
memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas
studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara
untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.

B. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli


1. Hidorotus
Herodotus adalah ahli sejarah pertama dunia yang
berkebangsaan Yunani. Herodotus adalah The Father of History atau
Bapak Sejarah.
Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang
pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi
rendahnya diakibarkan oleh keadaan manusia.
2. Roeslan Abdulgani
Sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan
3
menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat
serta kemanusiaan di masa lampau beserta segala kejadian-
kejadiannya. Dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh
hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan atau pedoman
bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah
progres masa depan.
Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu penglihatan
ke masa silam, ke masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam
penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-
kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi dan sedikit banyak
tidak dapat melepaskan diri dari perspektif masa depan.
3. Moh Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan
kenyataan.
4. Thomas Charlyle
Sejarah adalah peristiwa masa lampau yang memelajari
biografi orang-orang terkenal. Mereka adalah penyelamat pada
zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah
dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
5. Ibnu Khaldun
Sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau
peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
watak masyarakat itu.
C. Negara-Negara Yang Pernah Menjajah Indonesia
1. Portugis
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Asia
dan melakukan hubungan perdagangan. Portugis mengendalikan
perdagangan di Asia Tenggara melalui penguasaan Malaka pada
tahun 1511 oleh Alfoso de Albuquerque. Selama dikuasai Portugis
(1511-1641), Malaka menjadi pusat perdagangan yang paling ramai
di Asia.
4
Untuk memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya
meluaskan wilayah kekuasannya dengan berusaha menguasai Selat
Sunda. Maka pada tahun 1522 Portugis dan Hyang Prabu
Surawisesa, Raja Sunda membuat kesepakatan perjanjian kerjasama.
Dalam kesepakatan tersebut Portugis diizinkan mendirikan benteng
di daerah yang disebut Kelapa, dengan syarat Portugis memberikan
perlindungan terhadap Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam
di Jawa (Banten, Demak, dan Cirebon). Nmaun benteng itu tidak
pernah dibangun. Tahun 1526 armada Portugis yang dipimpin oleh
Fransisco de Saa diserai beraikan topan dan armada yang selamat
mendarat di Sunda Kelapa di bunuh oleh Pasukan Cirebon.
Tahun 1527 Portugis mengirim armada lain menuju Sunda
Kelapa. Namun armada yang dikirim tidak pernah sampai, karena
awak kapal memberontak yang disebabkan gajinya terlalu kecil.
Portugis tidak pernah berkuasa di Kerajaan Sunda dan Sunda
Kelapa. Meskipun demikian Portugis tetap melakukan perdagangan
dengan Banten dan Sunda Kelapa sampai pertengahan abad ke-16.
Tahun 1619 Belanda berhasil merebut Sunda Kelapa menjadi
pusat perdagangan VOC dan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi
Batavia. Selain berkuasa di Malaka, pada tahun 1512 Alfoso de
Albuquerque juga mengirim armadanya ke Maluku yang dipimpim
pleh Antonio de Abreu. Armada Ini bertujuan membangun monopoli
Portugis atas perdagangan cengkeh. Armada pertama tiba di Pulau
Banda yang merupakan pusat penghasil pala dan fuli (selaput buah
palaa).
Namun hubungan Portugis dan Sultan Ternate sering diwarnai
konflik, yang berujung opada Perlawanan Sultan Baabullah (1570-
1584). Sultan Baabullah mengadakan perlawanan terhadap Portugis,
yang disebut dengan perang Soya-soya. Portugis dapat dikalahkan
dan pergi dari Maluku.
2. Spanyol
Pada masa kekuasaan Raja Charles V, Spanyol mengutus
5
Ferdinand Magellan (1480- 1521) untuk menemukan Kepulauan
Maluku sebagai pulau penghasil rempah-rempah yang bermutu
tinggi.
Sebelum menemukan Maluku, Magellan menemukan sebuah
kepulauan pada tahun 1521, yang oleh Raja Philip II dari Spanyol
dinamakan Filipina. Kehadiran Magellan tidak diterima di Filipina,
sehingga terjadi peperangan yang mengakibatkan terbunuhnya
Ferdinand Magellan.
Terbunuhnya Ferdinand Magellan tidak menyurutkan misi
bangsa Spanyol untuk menemukan Pulau Rempah, Maluku.
Ekspedisi ini akhirnya diteruskan oleh Sebastian del Cano yang
berhasil sampai di Kepulauan Maluku pada tahun 1521 dan kembali
ke Spanyol pada tahun 1522. Anggota rombongan del Cano ada yang
tetap tinggal di Maluku dan melakukan perdagangan dengan orang-
orang Maluku.
Kedatangan Spanyol ini mengusik Portugis yang sudah lebih
dahulu sampai di Maluku. Kemudian terjadi perseteruan di antara
keduanya. Persaingan antara dua negara Eropa ini terjadi bersamaan
dengan pertentangan antara Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Sultan
Tidore bersekutu dengan Spanyol dan Sultan Ternate bersekutu
dengan Portugis. Mereka saling melakukan perlawanan.
Pertentangan dua negara Eropa ini memaksa Paus turun tangan untuk
mendamaikan.
Hasil perundingan disepakati Perjanjian Saragosa pada tahun
1529. Perjanjian ini membagi kekuasan Spanyol dan Portugis.
Spanyol berkuasa atas Meksiko ke arah Barat sampai Kepulauan
Filipina. Sedangkan Portugis berkuasa atas Brazil ke arah Timur
sampai Kepulauan Maluku
3. Prancis
Prancis adalah negara yang pernah menjajah Indonesia. Raja
Prancis, Louis Napoleon mengirimkan Marsekal Willem Daendels

ke Batavia dan dijadikan Gubernur Jenderal di Indonesia pada tahun


1808. Kemudian seluruh Pulau Jawa diserahkan ke Inggris pada 18
September 1811.
4. Inggris
Inggris terinspirasi oleh keberhasilan Portugis dan Spanyol
menemukan penghasil rempah-rempah di Kepulauan Maluku.
Francis Drake memimpin ekspedisi pertama yang berhasil mencapai
Ternate mengikuti jalur pelayaran yang ditempuh Magellan pada
tahun 1579. Ekspedisi selanjutnya dipimpin oleh Thomas Cavendish
pada tahun 1586. Hasil kedua ekspedisi ini mendorong Ratu
Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya.
Ratu Elizabeth I memberikan hak istimewa kepada East Indian
Company (EIC) untuk mengelola perdagangan dengan Asia pada
tahun 1600. Selang 2 tahun, armada Inggris dibawah pimpinan Sir
James Lancaster berhasil mencapai Aceh dan Banten. Ekspedisi
dagang berikutnya yang dipimpin oleh Sir Henry Middleton berhasil
mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda pada tahun 1604 yang
mendapat perlawanan dari Belanda. Tahun 1620, Inggris
memindahkan perdagangannya ke India dan Tiongkok. Agustus
1811, Inggris berhasil merebut Batavia dari Belanda. Gubernur
Jenderal Belanda, Janssens melarikan diri dan tertangkap di Tuntang,
Salatiga.
Janssens menandatangani Perjanjian Tuntang tanggal 18
September 1811 yang berisi:
1. Seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus
diserahkan kepada Inggris.
2. Utang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.
3. Pulau Jawa, Madura, dan semua panggkalan Belanda di luar
Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggri

Inggris menugaskan Thomas Stamford Raffles untuk mengatur


pemerintahan Inggris di Indonesia. Raffles menjalankan
7
pemerintahannya dengan dipengaruhi semangat revolusi Perancis,
yaitu kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Raffles juga
menghapuskan rodi dan sistem tanam paksa, menjadikan bupati
sebagai bagian dari pemerintahan, dan pemerintah kolonial sebagai
pemilik tanah yang melahirkan sistem sewa tanah. Kekalahan
Napoleon menyebabkan Inggris terpaksa menyerahkan
kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda pada tahun 1814. Sistem
sewa tanah ini dilanjutkan oleh Belanda sampai tahun 1830.
5. Belanda
Belanda berhasil sampai ke Asia pada abad ke-16 setelah
mendapatkan peta dan informasi dari Bangsa Italia (Venesia). Tahun
1595 Belanda sudah mulai berdagang di Sunda Kelapa dan Banten.
Perusahaan- perusahaan pelayaran niaga Belanda saling bersaing
memperebutkan rempah-rempah dari Indonesia, sehingga
keuntungan mereka menurun. Akhirnya kedua perusahaan, yaitu
Perusahaan Hindia Timur dan Perusahaan Hindia Barat ini
bergabung pada tanggal 20 Maret 1602 menjadi Vereenigde
Oostindische Compagnie yang disingkat VOC, artinya serikat
perusahaan perdagangan Belanda di Asia Timur, yang diperbaharui
setiap 21 tahun.
VOC bertahan hingga tahun 1799. Sampai tahun 1619 VOC
belum memiliki pusat perdagangan di Asia, sehingga Gubernur
Jendral VOC harus berkantor di sebuah kapal VOC yang berada di
perairan Nusantara. Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen merebut
Jayakarta dari Pangeran Wijaya Krama pada tahun 1619 dan
membangun sebuah benteng yang diberi nama Batavia.
Sebelum membangun benteng di Batavia, VOC telah merebut
beberapa Benteng Portugis. Tahun 1605, VOC membangun
kerjasama dengan Ambon dan Ternate. Kerjasama dengan Ternate
didasari untuk mengusir Spanyol dari Ternate dengan imbalan
monopoli cengkeh di seluruh wilayah Ternate.

8
Apabila dihitung, durasi Indonesia di bawah kolonialisme
Belanda kurang lebih 350 tahun. Setelah sekian lama berjuang,
keinginan lepas dari cengkeraman Belanda mulai terbuka. Diawali
pada 7 Desember 1941 Jepang membom Pear Harbour, salah satu
pangkalan penting Amerika Serikat di Lautan Pasifik, yang memicu
perang pasifik. Pada Maret 1942, Angkatan Perang Kerajaan
Belanda di Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Sejak itu, Indonesia resmi di bawah kekuasaan Kerajaan Jepang.
6. Jepang
Setelah lepas dari Belanda, negara yang pernah menjajah
Indonesia adalah Jepang. Jepang adalah penjajah yang kelakuannya
lebih menindas dan penjajahan berlangsung selama 3,5 tahun. Pada 6
Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima oleh
sekutu yang menewaskan sekitar 78 ribu orang. Beberapa tokoh
bangsa Indonesia mendadak berangkat ke Saigon memenuhi
undangan Jepang.
Pada 7 Agustus 1945 atas persetujuan Komando Tertinggi
Jepang Jenderal Terauchi di Saigon dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ir Sukarno diangkat sebagai ketua,
sedangkan M Hatta sebagai wakil ketua. Sepulangnya dari Saigon
pada 14 Agustus 1945 di Kemayoran, Sukarno mengumumkan
Indonesia akan merdeka dari Jepang.
Sebelum berhasil mewujudkan janji kemerdekaan kepada
Indonesia, pada 9 Agustus 1945, Jepang dijatuhi bom atom kedua
sampai akhirnya menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945.
Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu menandai berakhirnya
Perang Dunia II. Maka janji Jepang akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan lagi dan
Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Hingga akhirnya Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Sukarno-Hatta pada
17 Agustus 1945.
9
D. Penyebab Indonesia Dijajah dan Solusi Agar Indonesia Tidak
Dijajah Lagi
1. Penyebab Indonesia Mudah Dijajah
a. Tidak kompeten
Faktanya memang di masa lalu banyak dari warga
Indonesia yang kurang kompeten. Pendidikan bukanlah sesuatu
yang penting. Hal ini yang menyebabkan penjajahan masuk dan
membuat semuanya mejadi kacau. Mereka mengeruk semua
keuntungan dari negeri aslinya.
b. Mudah Dipengaruhi
Orang-orang di masa lalu mudah sekali dipengaruhi oleh
kepentingan asing. Bahkan budaya itu masih bertahan hingga
sekarang. Nyatanya penjajah masih bisa menyusup dalam bentuk
lain. Sebut saja kasus Freeport yang pemerintahan saja tidak
tegas. Mereka sengaja mengulur waktu dan membuat banyak
orang jadi bingung. Pihak asing menyusup dan menjajah
Indonesia dengan menguasai semua set penting seperti tambang
yang menjadi komoditas utama Indonesia.
c. Pemalas
Secara garis besar, bangsa ini adalah bangsa yang pemalas.
Kita semua malas belajar sesuatu, tak ingin maju dengan proses
dan ingin segala hal dilakukan dengan instan. Dampaknya, negeri
ini akan selalu stuck, dan jalan di tempat tanpa ada kemajuan
yang berlaku. Penjajah dalam bentuk apa pun akan menyukai
Indonesia. Mereka akan menawarkan banyak sekali kemudahan
hingga akhirnya kita terbuai dengan banyak hal yang manis. Di
akhir cerita, bangsa ini akan terus terpuruk karena tak mampu
mengembangkan apa-apa. Bangsa yang pemalas selalu suka
menggantungkan diri kepada orang lain.
d. Kurangnya Toleransi
Negeri ini memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Semboyan ini diambil dari Kitap Sutasoma yang diciptakan pada
10
era Majapahit. Perpecahan sering sekali terjadi di masa lalu. Antar
suku justru selalu berperang dan ingin menguasai banyak
wilayah.Sifat inilah yang disukai oleh Belanda di masa lalu.
Mereka akhirnya melakukan politik adu domba dan membuat
semua kubu jadi hancur karena saling berperang. Di era modern
seperti sekarang, kekacauan juga terjadi akibat perbedaan suku.
Semboyan yang dijunjung tinggi tinggallah sebuah semboyan.
Pada praktiknya konflik suku, rasa, dan agama terus terjadi dan
membuat Indonesia semakin hancur.
2. Solusi Agar Indonesia Tidak Mudah Dijajah
a. Tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar atau pendidikan di
sekolah
b. Tidak melakukan Aksi kekerasan yang dapat mengacaukan
kondisi negara.
c. Dalam warga negara Indonesia harus paham pancasila dari 1-5
d. Berpikir positif dan tidak fanatisme
e. Menghargai keadaan, pendapat, agama, suku, ras, dan budaya
orang lain.
f. Pintar dalam menggunakan media sosial
g. Dan yang penting tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

E. Beberapa Tokoh-Tokoh Pahlawan Yang Memperjuangkan


Kemerdekaan Indonesia
1. Ir. Soekarno
Ia lahir di Surabaya, 1 Juni 1901, dari pasangan Raden
Soekemi, seorang guru sekolah rakyat dan Ida Ayu Nyoman Rai,
seorang keturunan bangsawan Bali. Ia menempuh pendidikan dasar
di Tulungagung, Europeesche Lagere School Mojokerto, dan
Hoogere Burger School Surabaya. Soekarno meraih gelar insinyur
teknik sipil dari Sekolah Teknik Tinggi Bandung (kini ITB).
Sejak muda Soekarno sudah tertarik pada politik, sebuah dunia
di mana ia bisa menyalurkan bakatnya berpidato. Debut politik
11
pertama Sukarno adalah ikut mendirikan Algemene Study Club di
Bandung pada 1926, sebuah klub diskusi yang berubah menjadi
gerakan politik radikal.
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, karir politik
Soekarno melejit. Ia memiliki reputasinya sebagai sosok yang peduli
terhadap persatuan bangsa (sikap ini konsisten dipegangnya, bahkan
ketika ia harus menebusnya dengan lengser dari kekuasaan pada
tahun 1967). Karena itu, para pemuda mendesaknya untuk
memproklamasikan kemerdekaan, bersama Mohammad Hatta. Ia
juga menggagas dasar negara yang kini dikenal sebagai Pancasila.

2. Soeharto
Soeharto dilahirkan 8 Juni 1921 di kampung bernama
Kemusuk, Argomulyo, Godean, Yogyakarta. Ayahnya bernama
Kertorejo alias Kertosudiro, seorang ulu-ulu (pembantu lurah yang
bertugas mengurus pembagian air dan irigasi). Ibunya, Sukirah
adalah istri kedua Kertorejo. Baru berumur 40 hari, orangtuanya
berpisah. Ia diasuh neneknya, Mbah Kromodiryo, sebelum tinggal
bersama ibunya yang telah menikah lagi dengan Atmoprawiro. Pada
tahun 1929 ayah kandungnya membawa Soeharto pada Ny.
Prawirowiharjo, bibinya, supaya bisa bersekolah di Wuryantoro.
Setelah proklamasi, Soeharto turut dalam revolusi. la
bergabung dalarn ketentaraan dengan pangkat Mayor, kemudian
dipromosikan menjadi Letnan Kolonel. Namanya mencuat setelah
berhasil memimpin penyerbuan merebut tangsi rniliter Jepang di
Kotabaru, Yogyakarta. Puncaknya, 1 Maret 1949, ia mernimpin
Serangan Umum merebut Yogyakarta yang saat itu diduduki
Belanda pasca Agresi Militer II.
Sebagai seorang manusia, isi hati Soeharto sulit ditebak. Ia
selalu tersenyum, tapi kita tak pernah tahu apa yang ia pikirkan saat
ia tersenyum. Ninik L. Karim, seorang psikolog, merangkumnya

12
dengan kalimat yang tepat: "Kita tidak pernah melihat wajahnya
yang benar-benar marah, tapi keputusan-keputusannya sangat
menakutkan."
3. Bj. Habibie
Habibie lahir di Parepare, Sulsel, 25 Juni 1936. . Saat berusia
13 tahun, Rudy (nama panggilannya) ditinggal wafat sang ayah,
A.D. Habibie, bekas kepala jawatan pertanian Sulawesi Selatan.
Ibunda Habibie sedang hamil delapan bulan saat itu. Wanita itu
bersumpah di samping jenazah suaminya, apapun yang terjadi akan
tetap menyekolahkan anak-anaknya. Ibunda Habibie berdagang
kecil-kecilan sembari membuka usaha kos-kosan untuk menafkahi
keluarganya.
Habibie pergi ke Bandung untuk masuk SMP. Ibunya
menyusul setelah ia naik kelas dua. Ia berhasil masuk ke Institut
Teknologi Bandung. Setahun di ITB, atas usaha ibunya, ia mendapat
beasiswa P&K untuk belajar di Jerman Barat. Gelar insinyur mesin
dan konstruksi pesawat terbang diraihnya pada usia 21 tahun. Ia
meneruskan studi dengan biaya sendiri. Waktu lulus, ia adalah orang
pertama di luar Jerman yang membuat skripsi tentang aeronautika.
Disertasinya yang berjudul Hypersonic Genetic Heatic
Thermoelasticity in Hypersonic Spreed membuatnya meraih gelar
doktor.
Setelah itu Habibie mulai berkelana dalam dunia teknologi. Ia
sempat bekerja sebagai asisten riset di Technische Hocheschule (TH)
Aachen dan Messerschmitt Boelkow-Blohm GmBH (MBB) yang
dulu bernama Hamburger Flugzeugbau GmBh (HFB), Hamburg,
Jerman, sejak 1966-1978. Di MBB, karir puncaknya adalah Wakil
Presiden/Direktur Teknologi. Reputasi internasionalnya lantas
menarik perhatian elite politik di Indonesia. Presiden Soeharto
memanggilnya pulang pada tahun 1974.
Ia kembali ke Indonesia untuk mempelopori program alih
teknologi, yang diawalinya dari sebuah bengkel pesawat terbang.
13
Bengkel itu diberi nama Lembaga Industri Peneranga Nurtanio
(Lipnur), semula hanya sebuah hanggar usang dengan pesawat
penyebar serbuk buatan Polandia serta beberapa karyawan yang
bersemangat. Di bengkel itulah, sebelumnya Komodor Nurtanio
bersama sekelompok mekanik mengadakan percobaan membuat
pesawat terbang yang dinamai Si Kumbang, Gelatik, Kuang, Kopik,
dll, dengan peralatan seadanya.
Selain bergerak di bidang teknologi, Habibie juga tercatat
terjun ke dunia politik. Jejak suami Hasri Ainun di dunia politik itu
dimulai saat ia terpilih mengetuai Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) yang dibentuk tahun 1990. Banyak pengurus ICMI
yang menjadi menteri atau pejabat. Beberapa pihak mencurigai ICMI
berfungsi sebagai kereta politik Habibie, sekaligus alat Soeharto
untuk meredam gejolak umat Islam.

Era kepemimpinan Habibie ditandai beberapa perkembangan


positif dari sudut pandang demokrasi, misalnya pemberian
kebebasan mendirikan partai politik, kebebasan pers, bahkan
memberi kebebasan rakyat Timor Timur memilih untuk merdeka
atau tetap bergabung dengan RI. Sesuai hasil referendum, Timtim
pun memilih merdeka. Habibie hanya menjabat sebagai Presiden
selama setahun enam bulan. Bulan Oktober 1999, per
tanggungjawaban Habibie sebagai presiden ditolak MPR. Ia pun
mundur dari dunia politik, dan mendirikan Habibie Center, sebuah
lembaga swadaya masyarakat.
4. Bung Tomo
Lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920, semangat patriotismenya
diasah sejak ia masih muda. Kiprahnya dimulai dari anggota gerakan
Kepanduan Bangsa Indonesa (KBI). Di usia 17 tahun, Soetomo
muda dipercaya menjadi Sekretaris Partai Indonesia Raya (Parindra)
Cabang Tembok Duku, Surabaya.

14
Dunia jurnalistik yang juga dirambahnya sejak usia 17 yang
semakin menempa semangat juangnya. Karirnya dalam dunia tulis
menulis pertama kali ia rasakan di harian Oemoem, Surabaya.
Jabatan tertingginya sebagai wartawan adalah Pemimpin Redaksi
Kantor Berita Antara, 1945.
Bung Torno dengan kemampuan orasinya memang hadir pada
saat yang tepat. Lewat kalimat-kalimat patriotiknya, ia terus
membakar spirit perjuangan rakyat, khususnya warga Surabaya.
Karena orasi Bung Torno pulalah, pertempuran rakyat Surabaya
melawan Belanda, 10 November 1945, menjadi pertempuran
terdahsyat selama perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di masa Revolusi Fisik, 1945-1949, Bung Torno menjabat
sebagai Ketua Umum Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia
(BPRI). Ia juga pernah menjadi Dewan Penasihat Panglima Besar
Jenderal Soedirman dan Ketua Badan Koordinasi Produksi Senjata
seluruh Jawa dan Madura. Bung Kamo kemudian melantiknya
menjadi anggota pucuk pemimpin Tentara Nasional Indonesia
dengan pangkat mayor jenderaI.
Seperti banyak pejuang kemerdekaan yang lain, di masa
tuanya ia menjadi sosok yang kesepian. Di tahun 1968 ia memang
sempat menyelesaikan studi ekonomi di Universitas Indonesia.
Namun, sepulut tahun kemudian, ia ditangkap oIeh rezim Soeharto
dengan tuduhan subversi. Ayah empat anak ini menghembuskan
nafas terakhirnya di Padang Arafah pada 7 Oktober 1981. Ia
dimakamkan di Ngagel, Surabaya.
5. Mohammad Hatta
Hatta lahir di Aur Tajungkang Mandianin, Bukittinggi,
Sumatra Barat, 12 Agustus 1902 saat mentari pagi menyingsing.
Walau latar belakang pendidikan agamanya kental, pendidikan
modern tidak ditinggalkannya. Sembari bersekolah di HIS
Bukittinggi, ia mengaji secara teratur di bawah ajaran Syeikh
Muhammad Djamil Djambek, salah seorang pembaharu Islam di
15
Minangkabau. Saat menempuh pendidikan di MULO, ia
memperoleh bimbingan agama dari Haji Abdullah Ahmad, yang juga
seorang pelopor pembaharu Islam di daerah tersebut. Kemudian ia
menempuh pendidikan sekolah dagang menengah, Prins Hendrik
School, di Jakarta.
Hatta menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond (Persatuan
Pemuda Sumatra) di Padang, kemudian sebagai bendahara pengurus
pusat JBS di Jakarta. Lewat buku-buku yang dibacanya, Hatta
mampu memilih haluan politiknya menghadapi kolonialisme.
Metode nonkooperatif mulai ia kibarkan tahun 1918 ketika menjabat
Ketua Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi pelajar dan
mahasiswa Indonesia di Belanda. Saat itu buah pikirannya mulai
dikenal lewat berbagai tulisan di media. Karena aktivitas politiknya,
sering ia berurusan dengan penguasa Belanda. Sebelum dibuang ke
Digul dan baru bebas ketika Jepang menduduki Indonesia (Februari
1942), pada 1927, Hatta bersama Ali Sastroamidjojo, Nazir
Pamoentjak, dan Abdulmadjid Djojohadiningrat, pernah ditangkap
pemerintah Belanda. Mereka dituduh jadi anggota perkumpulan
teriarang, serta menghasut untuk menentang Kerajaan Belanda. Hatta
dituntut hukuman tiga tahun. Tapi, karena pembelaannya berjudul
Indonesia Merdeka di pengadilan Belanda, Hatta pun akhirnya
dibebaskan. Dalam pledoi itu,lagi-Iagi ia mengecam kolonialisme
Belanda di Indonesia.
Menjelang Indonesia merdeka, Hatta duduk sebagai anggota
BPUPKI. Di dalam badan yang bertugas menyiapkan rancangan
undang-undang dasar itu, sumbangan pernikiran Hatta cukup besar.
Kebebas an berpendapat dan hak-hak warganegara dijamin dalam
UUD 1945, seperti yang tertuang pada Pasal 27, 28, 29, 31, dan 34.
Selain itu, Hatta juga dikenal sebagai perumus demokrasi ekonorni
seperti yang mewarnai Pasal 33 UUD 1945.
Prestasi terbesar Hatta adalah proklamasi kemerdekaan
Indonesia di Jakarta tanggal 17 Agustus 1945. Bersama Soekarno,
16
atas nama bangsa Indonesia, dwitunggal itu mengumandangkan
pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia setelah tiga setengah
abad terjajah. Setelah itu, PPKI menetapkannya sebagai wakil
presiden pertama Indonesia. Sebagai Wapres ia mengeluarkan
Maklumat X tanggal 16 Oktober 1945 yang memberi kesempatan
kepada rakyat untuk mendirikan partai. Saat itu Soekarno lebih
menyukai pembentukan sebuah partai nasional yang menyatukan
segala kekuatan politik. Ia melepaskan jabatan wakil presiden di
tahun 1956 karena merasa bahwa dalam UUD 1950, wakil presiden
tak banyak berfungsi. Selain itu, Hatta kurang menyukai konsep
politik Soekarno, maupun praktik korupsi di zaman itu. Mundurnya
Hatta dari jabatan strategis itu membuka jalan lebar bagi lahirnya
Demokrasi Terpimpin. Tanpa Hatta yang berasal dari luar Jawa,
kepemimpinan nasional dinilai terlalu bias ke Jawa.
Setelah mundur dari pemerintah, Hatta semakin
mengembangkan gagasan-gagasan ekonomi-politiknya. Koperasi
merupakan salah satu pokok gagasan terbesarnya. Mohammad Hatta
wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dalam usia 78 tahun. Dalam buku
berjudul Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan yang terbit tahun
1980, Halida puterinya melukiskan peristiwa tersebut: " ... Seakan
diatur oleh tangan yang lebih kuasa, masa hidupnya bagaikan satu
kali putaran matahari. Ayah dilahirkan menjelang fajar menyingsing
di kala panggilan sembahyang sedang berkumandang di surau-surau
Kota Bukittinggi, dan wafat setelah tenggelamnya matahari,
menjelang berakhirnya waktu magrib ...." Begitulah akhir kehidupan
tokoh besar bangsa yang mengantar negeri ini menuju gerbang
kemerdekaan.
F. Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Banyak peridtiw penting yang terjadi dalam perjuangan hingga
bisa memproklamasikan kemerdekaan. Berikut ini adalah perjuangan
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

17
1. Masa Pendudukan Belanda Hingga Jepang
Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie
(VOC), yaitu kongsi dagang Hindia Timur Belanda yang memiliki
hak Istimewa di Indonesia dalam Urusan Perdagangan. Mereka
berhasil memonopoli perdagangan Indonesia, melakukan
penindasan, sampai pemerasan kepada rakyat.
Semakin hari tokoh-tokoh bangsa tak berhenti menyuarakan
kemerdekaan. Mereka terus menggalang kekuatan untuk melawan
dan bejuang hingga banyakyang gugur di medan perang. Hingga,
akhirnya Belanda berhenti menguasai Indonesia usai 350 tahun
melakukan penjajahan
Namun, pada 1942 Belanda menyerahkan Indonesia kepada
Jepang tanpa syarat dalam perjanjian Kalijati. Indonesia kembali
diduduki oleh bangsa asing di tahannya sendiri. Selama kurun waktu
tiga tahun lebih, rakyat terus bejuang hingga muncul secercah
harapan untuk bisa merdeka.
2. Jepang Menyerah dari Sekutu Usai kalah perang Psifik
Bangsa Indonesia mulai di atas angina usai Jepang mengakui
kekalahan dari Sekutu. Mereka tak lagi berdaya setelah 14 ribu lebih
rakyat menjadi korban akibat luluh lantahnya Hiroshima oleh bom
atom pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tiga hari setelahnya.
Setelah peristiwa itu Jepang siap melepaskan Indonesia. Ketika
mendengar kabar itu, ditambah pasukan Jepang diambang
kehancuran, para tokoh senior kala itu langsung bergerak cepat guna
mengaskan jika bangsa Indonesia ingin merdeka.
Radjiman ditemani Sukarno dan Hatta pun terbang ke Vietnam
pada tanggal 10 Agustus untuk bertemu Panglima Tentara Jepang di
Asia Tenggara Marsekal Hisaichi Terauchi. Di sana Disepakati
Negeri Matahari terbit memberikan kemerdekaan ke Indoensia.
3. Penculikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok
Pada waktu bersamaan saat ketiga tokoh penting berada di
Vietnam, golongan muda seperti Sutan Syahrir dan pejuang lainnya
18
bergerilya untuk menyuarakan Indonesia segera memproklamasikan
kemerdekaannya. Mereka tak mau mengikuti hasil pertemuan
pimpinan PPKI di Vietnam, karena tak mau menganggap
kemerdekaan itu hadiah dari Jepang.
Syutan Syahrir dan rekan-rekannya seperti Wikana, Sukarni,
Chairul Saleh, D.N Aidit, sampai Soebadio menemui dwitunggal
yang baru pulang dari Vietnam untuk mendesak mereka segera
memproklamasikan kemerdekaan. Namun, Sukarno dan Hatta tak
mau mengikutinya, karena mempercepat hal itu berisiko bisa
menimbulkan pertumpahan darah, terlebih mereka belum yakin
Jepang sudah menyerah.
Golongan pemuda tercatat nekad menculik Sukarno dan Hatta
yang jadi ketua PPKI dan membawanya ke Rengasdengklok pada 16
Agustus 1945 dini hari WIB. Di sana keduanya kembali didesak
untuk memproklamasikan kemerdekaan lebih awal dari waktu yang
sudah ditentukan pada 24 Agustus 1945. Perdebatan pun akhirnya
kembali muncul, karena diwitunggal masih bersikukuh dengan
waktu yang sudah ada.
Diskusi tersebut sempat deadlock, sampai akhirnya setelah
Achmad Subardjo menyusul Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia itu, mereka bersepakat untuk
mempercepat pembacaan proklamasi, dengan syarat, Subardjo bisa
membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta dan menyiapkan
teknisnya.
4. Persiapan dan perumusan teks proklamasi
Mereka langsung pergi ke kediaman Laksamana Maeda di
Jakarta. Dan membahas mengenai hal-hal yang sudah disepakati
bersama dengan golongan muda. Ketiganya pun dipertemukan oleh
Maeda dengan Kepala Pemerintah Militer (Gunseikan) di markasnya
untuk membahas upaya tindaklanjut yang akan dilakukan.
Hanya saja, Jepang tak memberikan izin terkait hal itu.
Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menemui ketiga tokoh
19
tersebut melarang Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Mereka diminta tetap menjalankan semuanya seperti rencana awal
dan tak mau ada perubahan sambil menunggu kedatangan sekutu.
Melihat gelagat tidak baik, mereka bertiga akhrinya
memutuskan menggelar sidang PPKI untuk segera mempercepat
waktu membacakan proklamasi Indonesia. Mereka bersama anggota
PPKI dan beberapa golongan muda pun kembali ke rumah Maeda
untuk mempersiapkan hal tersebut, termasuk merumuskan teks
proklamasi.
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Sukarno, Hatta, dan
Soebardjo secara bersama-sama, serta disaksikan beberapa golongan
muda seperti Sukarni, Sudiro dan BM Diah. Hingga akhirnya konsep
yang dibuat pun selesai, dan Sayuti Melik langsung mengetik naskah
yang siap dibacakan pada 17 Agustus 1945 itu.
5. Pembacaan teks proklamasi untuk pertama kali dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia
Penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung pada 17 Agustus 1945 hingga pukul 04.00 WIB.
Mereka pun langsung bergegas menyiapkan hal-hal teknis jelang
detik-detik pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman
rumahnya sendiri di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Sukarno
membacakan naskah proklamasi diikuti pidato singkatnya. Setelah
itu, bendera Merah Putih yang sudah dijahit oleh Fatmawati pun
dikibarkan oleh prajurit PETA, Latief Hendradiningrat, setelah
sebelumnya Trimurti menolak mengibarkan.
Walau upacara tersebut berjalan sederahan, para peserta yang
hadir tetap mengikuti prosesnya dengan khidmat. Prosesi yang
berjalan tanpa protokol tersebut tetap berjalan dengan sangat baik
dan tak mengurangi nilai kebahagiaan rakyat Indonesia yang
pertama kalinya merasakan merdeka.

20
Para pewarta pun dengan sigap menyebarluaskan berita
bahagia tersebut ke pelbagai penjuru negeri melalui radio dan
penyebaran dengan media masa. Walau mengalami kendala karena
Jepang melarang untuk menyebarluaskannya, peristiwa dalam
sejarah kemerdekaan Indonesia itu tetap bisa disampaikan kepada
seluruh rakyat Indonesia.

G. Indonesia Setelah Merdeka.


Setelah kemerdekaan Indonesia, kondisi negara masih belum
stabil. Banyak permasalahan yang belum diatasi. Bangsa Indonesia
masih terus berjuang dalam menghadapi agresi penjajahan Belanda
untuk yang kedua kalinya ingin menguasai Indonesia.
1. Percobaan Demokrasi Pertama
Indonesia Akhirnya Merdeka, Setidaknya dalam pengertian
hukum internasional, dan kinimenghadapi prospek menentukan masa
depannya sendiri. Dalam sebuah negeri yang masih menunjukkan
adanya kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, tradisi-tradisi
otoriter, maka banyak hal bergantung pada kearifan dan nasib baik
kepemimpinan negeri itu. Akan tetapi, sebagian sejarah bangsa
Indonesia sejak tahun 1950 merupakan kisah tentang kegagalan
rentetan pimpinan untuk memenuhi harapan-harapan tinggi yag
ditimbulkan oleh keberhasilan mencapai kemerdekaan. Dalam tahun
1950, kendali pemerintahan berada di tangan kaum nasionalis
perkotaan dari generasi yang lebih tua dari partai-partai sekuler dan
islam yang terkemuka. Ada suatu kesepakatan umum bahwa
demokrasi diinginkan dan bahwa mereka itulah orang-orang yang
akan dapat menciptakan sebuah negara demokrasi. Akan tetapi, pada
than 1957, percobaan demokrasi pertama ini telah mengalami
kegagalan, korupsi tersebar luas, kesatuan wilayah negara terancam,
keadilan sosial belum tercapai, masalah-maslah ekonomi belum
terpecahkan, dan banyak harapan yang ditimbulkan oleh revolusi
tidak terwujud.
21
2. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin (1959-1965) pada masa Orde Lama
merupakan sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di
Indonesia, Pada periode 1959-1965 tersebut, kekuasaan didominasi
oleh Presiden. Peranan partai politik menjadi terbatas, pengarush
komunis semakin berkembang, dan peranan TNI/Polri sebagai unsur
sosial politik semakin luas.
Dekrit 5 Juli 1959 dapat dipandang sebagai suatu bentuk usaha
untuk mecari jalan keluar dari kemacetan politik dengan melalui
pembentukan kepemimpinan yang kuat. Setelah dikeluarkannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tersebut, Indonesia jatuh pada masa
demokrasi terpimpin.
Demokrasi Terpimpin merupakan sebuah demokrasi yang
tidak dodasarkan atas paham liberalism,sosialisme-
nasionalisme,fasisme, dan komunisme, tetapi suatu paham
demokrasi yang didasarkan pada keinginan-keinginan luhur bangsa
Indonesia seperti yang tercantum di pembukaan UUD 1945.
Demokrasi yang menuju pada satu tujuan yaitu mencapai masyarakat
adil dan makmur yang penuh dengan kebahagiaan material dan
spiritual sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
3. Menciptakan Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden
Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama pada
saat pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan
kekeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini
terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Meski telah merdeka, Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-
an berada dalam kondisi yang relative tidak stabil. Bahkan setelah
Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun
1949, keadaan politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil
22
karena ketatnya persaingan di antara kelompok-kelompok politik.
Keputusan Soekarno untuk mengganti system parlemen dengan
Demokrasi Terpimpin memperparah kondisi ini dengan
memperuncing persaingan antar angkatan bersenjata dengan Partai
Komunis Indonesia, yang kala itu berniat mempersenjatai diri.
Sebelum sempat terlaksana, peristiwa Gerakan 30 September terjadi
dan mengakibatkan bubarnya Partai Komunis Indonesia. Sejak saat
itu, kekuasaan Soekarno perlahan-lahan mulai melemah.
4. Masa Keemasan dan Keruntuhan Orde Baru
a. Masa Keemasan Orde Baru
Pada 1976-1988 dapat dikatakan menjadi masa-masa
keemasan Orde Baru. Berbagai program yang diciptakannya
mengalami kesuksesan. Program Keluarga Berencana dijalankan
untuk menekan pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi.Tingkat pertumbuhan dapat ditekan hingga 1,97% pada
1980-an. Swasembada pangan dan pendidikan juga menjadi
perhatian rezim Orde baru. Swasembada dilakukan dengan
peningkatan produksi beras. Jikalau pada tahun 1969 Indonesia
hanya dapat memproduksi beras sebanyak 12,2 juta ton, pada
tahun 1984 Indonesia sudah dapat menghasilkan 25,8 juta ton
beras. Pendidikan semakin ditingkatkan dengan membangun
100.000 sekolah di daerah pedalaman dan memperkerjakan
500.000 guru. Hal tersebut menjadikan angka melek huruf
semakin meningkat yakni 80,4% bagi laki-laki dan 63,6% bagi
perempuan pada 1980. Tak mengherankan jika dia mendapat
gelar sebagai Bapak Pembangunan.
Kesuksesan lain adalah ketika Pemilu 1977. Golkar yang
notabennya adalah partai milik Soeharto mendapat suara mutlak.
Sekitar 62,1% suara masuk ke partai tersebut dan unggul jauh
diatas rival-rivalnya (PPP: 29,3%, PDI: 8,6%). Dengan hasil
tersebut sudah dapat dipastikan bahwa kursi DPR maupun MPR
23
secara mayoritas diduduki oleh Golkar. Soeharto pun kembali
dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia untuk yang ketiga
kalinya.
b. Masa Keruntuhan Orde Baru
Keberhasilan dan kejayaan yang dicapai oleh Soeharto
dengan rezim Orde Barunya nampaknya mengalami keruntuhan.
Keburukan yang dilakukan oleh rezim Soeharto mulai nampak ke
permukaan semenjak rezim ini mengalami kemunduran. Periode
1989-1998 merupakan masa tersulit yang harus dilalui oleh rezim
ini. Mulai dari tindakan pelanggaran HAM, pembungkaman pers,
korupsi yang sangat besar, utang luar negeri yang tinggi, dan
krisis ekonomi. Separatisme juga menjadi masalah tersendiri yang
harus dihadapi oleh Soeharto ketika Aceh dengan GAM (Gerakan
Aceh Merdeka)-nya ingin memisahkan diri dari Republik
Indonesia.
Beberapa hari sebelum kejatuhan Soeharto merupakan hari-
hari terpanjang yang harus dilaluinya. Tuntutan reformasi dari
rakyat terus menggema. Demonstrasi terjadi diberbgai daerah.
Terjadi sebuah insiden ketika penembak jitu ABRI menembak
empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei.[5] Lebih dari
seribu orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada
13-15 Mei. Suasana negeri ini semakin tidak kondusif.
Soeharto yang kala itu menghadiri sebuah konferensi di
Kairo memutuskan untuk segera kembali ke tanah air pada 15
Mei 1998. Tiga hari berselang, Harmoko, yang kala itu menjabat
sebagai ketua MPR, secara terang-terangan meminta kepada
Soeharto untuk mengundurkan diri. MPR dan ABRI pun
mendukung segera diadakannya sidang istimewa guna memilih
presiden yang baru. Nampaknya usaha yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk menggulingkan Soeharto dari kursi
kepresidenannya kala itu telah mendapatkan dukungan dari
pejabat tinggi pemerintahan.
24
Kajatuhan Soeharto nampaknya tak bisa dihindarkan lagi.
Pada 21 Mei pukul sembilan pagi bertempat di Istana Merdeka,
dia menyatakan pengunduran dirinya. Presiden kedua Indonesia
tersebut mengeluarkan pernyataan: “Saya berpandangan bahwa
sangat sulit bagi saya untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan saya. Saya memutuskan untuk berhenti sebagai
Presiden Republik Indonesia.” [6] B.J. Habibie yang kala itu
menjabat sebagai wakil presiden ditunjuk untuk menggantikannya
memegang pimpinan tertinggi negara ini.
5. Indonesia Reformasi
Waktu Presiden Suharto turun dari jabatannya pada Mei 1998,
peristiwa ini menandai awal dari sebuah era baru dalam sejarah
Indonesia. Setelah dikuasai oleh rezim otoriter Orde Baru Suharto
selama lebih dari tiga dekade, Indonesia memulai fase baru yang
dikenal sebagai Reformasi. Era ini dipandang sebagai awal periode
demokrasi dengan perpolitikan yang terbuka dan liberal. Dalam era
baru ini, otonomi yang luas kemudian diberikan kepada daerah dan
tidak lagi dikuasai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat
(desentralisasi). Dasar dari transisi ini dirumuskan dalam UU yang
disetujui parlemen dan disahkan Presiden Indonesia di tahun 1999
yang menyerukan transfer kekuasaan pemerintahan dari Pemerintah
Pusat ke pemerintah-pemerintah daerah.
Peran Pemerintah Pusat dibatasi untuk menangani hanya hal-
hal yang berhubungan dengan pertahanan, kebijakan luar negeri,
kebijakan fiskal-moneter dan makroekonomi, peradilan dan agama.
Yang tidak kalah penting adalah bahwa Daerah menerima bagian
pendapatan yang lebih besar dari produksi sumber daya alam lokal.
Sebelumnya, Daerah selalu merasa tidak nyaman melihat mayoritas
pendapatan dari sumber daya alam lokal mengalir kepada para
pemangku kepentingan di Ibukota Jakarta. Namun, karena tidak
setiap daerah di Indonesia diberkati dengan sumber daya alam yang
melimpah, kesenjangan di antara daerah kaya dan miskin meningkat.
25
Seiring dengan kekuasaan, korupsi juga terdesentralisasikan ke
tingkat daerah. Muncul “negara-negara bayangan” tempat elit daerah
memegang kendali kekuasaan, bisnis dan aliran dana. Salah satu
korban dari era baru ini adalah lingkungan hidup Indonesia. Izin-izin
penebangan dan pertambangan dalam skala besar diberikan oleh
otoritas lokal (terutama di pulau-pulau yang kaya sumber daya
seperti Sumatera dan Kalimantan) sebagai ganti bayaran uang yang
besar. Pemberian izin ini biasanya dilakukan tanpa proses
administratif maupun pengawasan yang layak. Sekarang, hampir 20
tahun kemudian, konsekuensi dari tindakan-tindakan ini masih tetap
terasa karena sering ada ketidakjelasan tentang ukuran wilayah
konsesi karena pemerintahan yang lemah di era pasca-Suharto.
Proses desentralisasi juga disertai dengan tindakan-tindakan
kekerasan di daerah-daerah di Indonesia. Kekerasan ini terkait kuat
dengan aspek etnis atau agama karena munculnya persaingan untuk
posisi politik lokal dalam kaitannya dengan kebangkitan identitas
daerah.
6. Keadaan Indonesia Sejak 2004
Masa pemerintahan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dimulai dari tahun 2004-2014. Di masa pemerintahannya, ada 2
wakil presiden yakni Jusuf Kalla dan Boediono. Kebijakan politik
yang dibuat adalah Kabinet Indonesia Bersatu yang berada di dalam
2 periode, Kabinet Indonesia Bersatu I dan Kabinet Indonesia
Bersatu II.
Saldi Isra dalam 10 tahun bersama SBY: catatan dan refleksi
dua periode kepemimpinan (2014) mengatakan bahwa selama
menjabat sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dianggap
sebagai presiden yang secara spesifik mengemukakan agenda
pemberantasan korupsi.
Pada zaman SBY, KPK direvitalisasikan dan memiliki posisi
politik yang sangat kuat. KPK telah membongkar berbagai kasus
salah satunya kasus suap Kemenpora Wafid Muharram atau kasus
26
korupsi Wisma Atlet yang dilakukan oleh Nazaruddin.Selama 10
tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, penegakan atau
supremasi hukum diberikan porsi yang baik dan besar.
Di dalam hubungan internasional, peran Indonesia dalam
kancah internasional tidak dipandang sebelah mata. Indonesia pada
masa itu aktif di berbagai forum internasional seperti APEC dan
Global Climate Change.
Kemajuan pemerintahan SBY tidak sampai disitu saja.
Berbagai kemajuan dilakukan, di antaranya:
1. Adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
2. Pendidikan wajib 12 tahun
3. Pembangunan wilayah juga berjalan baik seiring dengan
konektivitas
Meskipun banyak pencapaian yang dibuat oleh Suliso
Bambang Yudhoyono, namun banyak isu kontroversial yang ada di
dalam masa pemerintahannya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kasus Century
2. Kriminalisasi KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi
3. Kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan
4. Kasus Sekretariat Gabungan
5. Isu jaksa agung yang terkait pengangkatan Jaksa Agung
Hendarman Supandji
6. Konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia
27
BAB 3: PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kemerdekaan Indonesia dapat diraih berkat adanya rasa persatuan
dan kesatuan rakyat agar bangsa ini bisa lepas dari belenggu penjajah.
Itu sebabnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya meliputi
satu usaha saja, namun meliputi usaha bersama yang terjadi di setiap
wilayah di Indonesia. Mulai dari perjuangan pahlawan di beberapa
daerah guna mengusir para penjajah hinga perjuangan secara politik,
pendidikan dan ekonomi di masa pergerakan nasional

B. SARAN
Menurut saya, di zaman yang modern ini bangsa Indonesia perlu
lebih pintar dalam meneliti segala hal. Seperti menggunakan Ponsel,
jangan mudah percaya terhadap suatu berita yang tidak Nampak
sumbernya. Terlebih dalam berita sejarah Indonesia, terkadang ada saja
oknum tak bertanggung jawab terhadap berita yang dibuatnya, sehingga
dibuat melenceng dari fakta yang sebenarnya.
Semua rakyat di Indonesia diharapkan kebih bijak lagi dalam
berkomentar atau berpendapat. Tumbuhkan rasa sayang dan saling
menghargai dihati kita masing-masing agar Indonesia menjadi lebih
damai dan tentram tanpa adanya ujaran kebencian.
28
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/18/210000769/pengertian-
sejarah
Sabtika, I Gusti Ngurah. 2020. Menggali Dan Menemukan Roh Pancasila
Secara Kontekstual. Jawa Tengah .Lakeisha
.Https://brainly.co.id/tugas/27090840
https://branly.co.id/tugas/787212
Anonim. 2005. 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta. Narasi
https://www.idntimes.com/news/indonesia/ilyas-listianto-mujib-1/sejarah-
perjuangan-merebut-kemerdekaan-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/26/140000569/kondisi-
indonesia-pasca-proklamasi-kemerdekaan
Ricklefs. M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta. Serambi
https://www.suara.com/news/2020/12/11/090111/sejarah-demokrasi-
terpimpin-latar-belakang-dan-kondisi-ekonomi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru#:~:text=Orde%20Baru
%20lahir%20dari%20diterbitkannya,dan%20Undang%2DUndang
%20Dasar%201945
https://primadwianto.wordpress.com/2013/07/02/orde-baru-masa-
keemasan-dan-kejatuhannya/
https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/politik/reformasi/item181?
https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/politik/reformasi/item181?
29

Anda mungkin juga menyukai