Anda di halaman 1dari 25

PERKEMBANGAN ILMU

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Prodi Perbankan Syariah 2 Semester 1

Dosen Pengampu : Aminuddin, S.Pd.I., S.Pd., MM

Disusun oleh:
Kelompok 7
Fadhel Muhammad Hilmi Putra 612062023041
Hera Pertiwi 612062023054
Nur Aolia 612062023057
Irfiyanti Uthary 612062023059

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, tidak lupa shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Serta tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Aminuddin, S.Pd.I., S.Pd., MM selaku dosen
pengampu mata kuliah filsafat ilmu, yang telah membimbing kami sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah filsafat ilmu. Makalah ini akan membahas mengenai “Perkembangan Ilmu”,
melalui makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi
pembaca.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Dengan segala kerendahan hati, saran yang
konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca untuk meningkatkan pembuatan
makalah pada waktu mendatang.

Watampone, 12 Oktober 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Yunani ............................................................ 3


B. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Pertengahan .................................................... 6
C. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Modern ........................................................... 8
D. Perkembangan Ilmu Pada Zaman Kontenporer .................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 14

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesungguhnya kajian tentang sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan, cakupannya sangatlah luas dan juga sangat panjang. Idealnya
sejarah adalah rekam jejak tentang semua rentetan peristiwa yang telah
terjadi, yang berfungsi untuk mengungkapkan segala sesuatu sesuai fakta
yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun, namun dalam kenyataannya
terkadang sejarah hanya mengungkap sepenggal saja atau tidak utuh dari
rentetan peristiwa tersebut dan tidak bisa lepas sepenuhnya dari pengaruh-
pengaruh kondisi sosial politik tertentu. Apalagi sejarah yang dimaksud
dalam pembahasan ini adalah sejarah atau periodisasi tentang perkembangan
ilmu pengetahuan yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia.
Untuk itu, perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam mengungkap
fakta sejarah yang ada.
Dalam konsep agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya
manusia pertama yaitu Adam, kemudian berkembang menjadi sebuah
ilmu atau ilmu pengetahuan. Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena
hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena
tuntutan dan kebutuhan dalam kehidupan yang terus berkembang. Secara
teoritis perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban
Yunani. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah mitologi
bangsa Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada
waktu itu yang sudah sampai di Timur Kuno. Terjadinya perkembangan
ilmu pengetahuan di setiap periode ini dikarenakan pola pikir manusia yang
mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional. Manusia
menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian
dan pengkajian. Oleh Karena itu, dalam makalah yang singkat ini, penulis
akan menjelaskan tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan tersebut
1
sesuai dari kemampuan yang penulis miliki, tentunya penulis yakin hal ini
masih jauh dari kesempurnaan.
Ilmu pengetahuan abad ke-20 telah mengubah segalanya,
kemajuan- kemajuan serupa itu sebenarnya telah terjadi di masa-masa
sebelumnya. Penyelidikan mendalam tentang stonehenge dan piramida-
piramida tersebut mengungkap pengetahuan matematika yang mengejutkan.
Orang yang membangun kedua monumen ini telah memahami istilah-istilah
praktis yang paling sederhana tentang hubungan antara dua sisi tegak dengan
sisi miring dari segitiga siki-siku yang tertentu. Dengan kata lain mereka telah
memahami dasar dari apa yang kita kenal sebagai dalil pythagoras sekitar
2000 tahun sebelum pythagoras lahir.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan lainnya juga
mengungkapkan tentang peranan dunia islam di dalamnya. Sekitar abad ke
7 M pada zaman Bani Umayyah, orang islam menemukan cara
pengamatan astronomi. Kemudian pada tahun 825 M AL-khawarizmi telah
menyusun buku aljabar yang menjadi buku standar beberapa abad lamanya
di Eropa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman yunani?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman pertengahan?
3. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman modern?
4. Bagaimana perkembangan ilmu pada zaman kontenporer?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pada zaman yunani.
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pada zaman pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pada zaman modern.
4. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pada zaman kontenporer.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN YUNANI
Lahirnya pemikiran intelktual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor
berikut:
1. Faktor geografis, alam Yunani berupa gunung-gunung yang tidak
subur dan tandus. Dari hal tersebut masyarakat Yunani merasa
tertantang dan memutar otak untuk lebih bisa kreatif dalam menjalani
hidup.
2. Orang-orang Yunani banyak membangun diplomasi dengan bangsa-
bangsa lain seperti Babilonia, Mesir, dan yang lainnya, sehingga
dari hasil diplomasi tersebut terjadilah suatu tukar-menukar
pengetahuan.
3. Masyarakat Yunani memiliki hak otonom kemerdekaan dan
kemakmuran dibidang ekonomi. Sehingga mereka bisa lebih berkreasi
untuk mengembangkan perekonomian keluarga mereka.
4. Bangsa Yunani sangat menghargai logika atau akal dan cara
berfikir yang rasional setiap manusia.
5. Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan ekonomi, politik
dan sosial.

Hal itulah yang membuat mereka pintar dalam berusaha untuk mencari
pemecahan dalam setiap masalah yang muncul. Selain faktor di atas juga
terdapat faktor lain seperti di Athena adanya kondisi yang memberi kebebasan
dalam berfikir dan mengeluarkan pendapat secara kritis. Selain itu ada juga
sejumlah faktor sehingga berlangsungnya suatu kebebasan berfikir dan
mengeluarkan pendapat saat itu adalah:
1. Keadaan alam geografis bangsa Yunani tersebut yang
mengarah pada perdagangan dan perauntauan sehingga Yunani
sering bertemu dan bertukar fikiran atau sharing dengan bangsa-
bangsa lain diluar sana sehingga terbukalah pemikran mereka.

3
2. Adanya sifat agama yang tidak mengenal ajaran Tuhan yang
ditetapkan sebagai akidah (kanon).
3. Keadaan geografis negara tersebut yang mengarah pada
perdagangan dan perauntauan sehingga bangsa Yunani sempat
bertemu dan bertukar fikiran dengan bangsa-bangsa lain.
4. Keadaan bangsa Yunani sebagai suatu kesatuan.
5. Bentuk negaranya yaitu Republik Demokrasi sehingga rakyat
memerintah dengan tanggung jawabnya sendiri.

Melihat uraian di atas, maka berfikir dengan filosofis dan lahirnya pemikiran
secara kritis sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, yaitu di Milite, salah satu
kota di Yunani. Ketika yang berkembang adalah filsafat Barat. Kelahiran
pemikiran filsafat ini berawal dari abad ke-6 SM dengan runtuhnya mite
dan cerita-cerita atau mitologi yang selama ini hal tersebut menjadi suatu
pembenaran bagi masyarakat Yunani terhadap setiap gejala alam yang
terjadi pada saat itu. Melalui mite itu manusia mencari berbagai penjelasan
ihwal asal muasal terjadinya alam semesta dan seluruh kejadian yang terjadi
di dalamnya. Pada saat itu ada dua mite yang berkembang yaitu mite
kosmogonis dan mite kosmologis. Sebenarnya mitologi Yunani dapat
memberikan semua jawaban dari pertanyaan manusia Yunani pada saat itu
mengenai alam semesta, namun sayangnya, seluruh jawaban tersebut
disampaikan dalam mite yang lolos dari control akal (rasio). Cara berfikir
seperti ini terjadi sampai abad ke-6 SM, sebelum manusia mencari jawaban-
jawaban yang rasional mengenai asal-muasak dan mengenai kejadian alam
semesta.Di awal kelahirannya, ciri atau penanda penting dalam tradisi filsafat
Yunani Kuno adalah adanya suatu perhatian yang amat besar terutama pada
pengamatan gejala kosmik dan fisik. Ini merupakan usaha dalam
menemukan penjelasan ihwal asal mula dari terjadinya semua gejala. Bagi
Thales (640-550 SM) air merupaka asal mula dari segala sesuatu. Pandangan
ini di dukung oleh kenyataan obyektif, betapa air dapat meresapi seluruh
benda-benda di alam semesta ini. Dan operion, segala sesuatu yang tidak
terbatas, merupakan pusat keyakinan tentang asal mula yang muncul dalam
pemikiran Anaximander (611-545 SM). Sedangkan dalam pandangan
4
Anaximenes (588-524 SM) asal muasal segala sesuatu itu udara, sesuai
dengan kenyataan bahwa udara merupakan unsur yang sangat penting di dalam
suatu kehidupan Zamannya Yunani kuno bisa juga disebut dengan periode
filsafat alam. Sebab, pada periode ini banyak melahirkan ahli pikir alam. Arah
dan penelitian mereka lebih banyak tertuju pada suatu objek yang ada di
sekitar mereka. Para filosof selalu mencari permasalahan berupa
pertanyaan-pertanyaan mengenai gelaja alam yang bersifat filsafat
(berdasarkan akal pikir), dan tidak berdasarkan pada pemikiran secara
mitos. Para filosof itu mencari asas yang pertama dari alam semesta yang
sifatnya mutlak. Diskusi-diskusi filsafat periode Yunani kuno menjadi semakin
semarak dengan lahirnya dua filosof, yaitu Parmenides (540-475 SM) dan
Herakleitos (540-475 SM). Pemikiran dari para filusuf ini yaitu apakah
realitas itu berubah atau sesuatu yang menetap? Bukan lagi soal apakah asal-
usul dan kejadian alam semesta. Menguti ungkapan Herakleitos yang terkenal
yaitu “panta rhei khai uden menei” (semua mengalir dan tidak ada sesuatu pun
yang tinggal tetap). Tapi Permenides berpandangan lain, ia menjelaskan
dengan tegas bahwa realita tidak berubah karena sifatnya tetap. Arti penting
tentang gagasan Permenides ialah gagasan tentang “ada”. Pemenides
merupakan filosof yang pertama kalinya yang mempraktikkan cabang
ilmu filsafat yang di kemudian hari disebut dengan “metafisika”.
Pernyataannya metafisika yang sering di jelaskan ialah “yang ada itu ada,
dan yang tidak ada itu tidak ada”. Dalam sejarah filsafat Yunani, Herakleitos
dan Parmenides merupakan awal mula debat metafisika yaitu tentang
“pluralism” dan “monism” pada bidang epitimologi antara
“empirisme” da “rasionalisme”. Herakleitos mewakili pluralisme dan
empirisme, dan Parmenides idalah perwakilan dari monisme dan
rasionalisme. Maka dapat disimpulkan bahwa awal perkembangan ilmu
pengetahuan di Yunani abad 5 SM diawali dengan diskusi-diskusi kecil
antar seorang guru dengan murid yang mengasulkan pemikiran rasional.
Pemikiran- pemikiran tersebut dikembangkan menjadi sebuah ilmu yang
dapat di buktikan kebenarannya sehingga kebenaran tersebut dapat diterima
oleh umat manusia hingga saat ini.

5
B. PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal
mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para
theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus
berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah
terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik
islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke
6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat
Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai
abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden
age).

Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di


Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan
dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah
berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam.
Dengan berkembanganya pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-
tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah
sebagai berikut:
1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat
Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak
di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik.
Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah
buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya
yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau
Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian
melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik
menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
2. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak
besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya,
Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar fi hisab
6
Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi
dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih
tersimpan di Strassberg, Jerman.
3. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf
pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak
karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik (yang
dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
4. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog
muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya
beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh –
dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
5. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia
barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak
orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi
sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya dibidang
kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad – abad.
6. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan
Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-
karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
7. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan
muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah
Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang
tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
9. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes.
Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah
mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal dengan

7
sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran
yang berjudul Contenens.
10. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan
nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya
dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger,
Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
11. Al–Battani (850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk
astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battani juga
meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
12. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik
( 712 M – 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam
Hanbali (780 M –855 M ), yang besar dengan kitab masing – masing.
13. Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi (
1179 – 1229 M ), yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus
Negara). Ibnu Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant, Feilding H.
Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan antropologi.
14. Shen Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang
pertama kali menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan
untuk navigasi.
15. Su Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan
langit bintang pada Atlas.
16. Jamal Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang
merancang pembangunan istana raja di laut utara
C. PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN MODERN

Filsafat modern lahir melalui proses panjang yang berkesinambungan,


dimulai dengan munculnya abad Renaissance. Istilah ini diambil dari bahasa
Perancis yang berarti kelahiran kembali. Karena itu, disebut juga dengan
zaman pencerahan (Aufklarung). Pencerahan kembali mengandung arti
“munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini
dikungkung oleh gereja). Manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi
8
pusat dunianya bukan lagi sebagai obyek dunianya. Zaman modern
ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan
ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak
zaman Renaissance. Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar
dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru.
Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada
zaman sesudahnya (Zaman Modern). Renaissance lebih dari sekedar
kebangkitan dunia modern. Renaissance ialah periode penemuan manusia dan
dunia, merupakan periode perkembangan peradaban yang terletak diujung atau
sesudah abad kegelapan sampai muncul Abad Modern. Zaman ini juga disebut
sebagai zaman Humanisme. Maksud ungkapan ini ialah manusia diangkat
dari Abad Pertengahan yang mana manusia dianggap kurang dihargai
sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran Gereja (Kristen),
bukan menurut ukuran yang dibuat manusia. Humanisme menghendaki
ukuran haruslah manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir,
maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan
mengatur dunia. Jadi, zaman Modern filsafat didahului oleh zaman
Renaissance. Sebenarnya secara esensial zaman Renaissanceitu, dalam filsafat,
tidak berbeda dari zaman modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat
modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes. Pada filsafat kita
menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut. Ciri itu antara lain ialah
menghidupkan kembali Rasionalisme Yunani (Renaissance), Individualisme,
Humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain- lain. Filsafat modern
menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya aneka aliran- aliran besar
filsafat, yang diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme. Selain kedua aliran
itu, juga akan diketengahkan aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan
mengisi lembaran filsafatmodern, yaitu idealism, materialisme, positivisme,
fenomenologi, eksistensialisme dan pragmatisme. Filsafat abad modern
pada pokoknya ada 3 aliran:

1. Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M).


2. Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292 M).
3. Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804 M)
9
Dalam kesempatan ini dalam makalah ini saya akan mengkaji beberapa
indicator yakni pertama tentang definisi/karakteristik pemikiran masa
Modern, tokoh/filosof yanghidup pada masa Modern, dan pemikiran
tokoh/filosof yang hidup pada masa Modern. Semua indikator tersebut
sekaligus sebagai rumusan masalah tentang bagaimana dan apa
pemikiran-pemikiran yang ada dan berkembang pada masa Modern.
Sehingga dengan mengacu pada pemikiran- pemikiran tokoh filosof pada
masa Modern maka dapat diketahui alur dari pemikiran mereka hingga saat ini.

D. PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN KONTENPORER


Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga
saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan
spesialisasi ilmu- ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini
bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan
oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar
ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur
fundamental yang membentuk alam semesta.
Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan
hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol
dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat
perkembangan ilmu pada masa ini. Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM
(2001: 83), fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert
Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret

1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun). Alberth
Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas
dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik
dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak
Brownian, efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah
E=mc². Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On the Motion-
Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles
10
Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup penelitian tentang gerakan
Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial,
dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang
memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati,
memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen)
kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika
statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini
disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku
yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip
mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam
pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James
D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur
dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala
bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990
untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome
Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat
medis yang besar.
Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam
sebuah simulasi proses primordial, yang merupakan unsur dasar protein,
sederhana asam amino, bisa dibangun sendiri dari molekul sederhana.
Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger
memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum
sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun
1929 bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak,
mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan
perumusan teori Big Bang oleh Georges Lemaitre. Pengembangan bom atom
di era “Sains Besar” selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang
mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan
bom atom. Meskipun proses itu dimulai dengan penemuan siklotron oleh
Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling
fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh Alfred Wegener. Teori

11
“Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an, data
dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada
tahun 1970.
Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi
berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan
yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang
merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC),
Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi
Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon
dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar
Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR,
USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan terbaru di
bidang Teknologi telah muncul kembali. Tempo (Rabu, 07 Mei 2008) dan
sumber lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan
penemuan Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University
of California Berkeley. Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk
bisa mengembangkan sistem- sistem elektronik dengan efisiensi energi yang
jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa
mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak
perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika
dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-
mematikan lampu listrik, ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup
matikan dengan sangat mudah dan cepat).

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Zaman Yunani merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini para
filsuf menggunakan sikap ‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’ Receptive attitude’’. Dan di zaman
ini banyak bermunculan filsuf terkenal seperti Thales, Phytagoras,
Socrates, Demokritus, Plato, dan Aristoteles. Zaman pertengahan
merupakan zaman kemajuan pesat bagi agama islam, dimana banyaknya
bermunculan para ilmuwan islam dari theolog–theolog islam seperti Al –
Farabi, Al – Khawarizmi, Al – Kindi, Al – Ghazali, Ibnu Shina, Ibnu
Rusdy, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan, Al – razi. Zaman modern dikenal
sebagai masa rasionalisme yang tumbuh dizaman modern karena munculnya
berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang dengan baik. Tokoh yang
menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles
Darwin, dan J.J. Thomson. Zaman kontemporer merupakan zaman kemajuan
ilmu pengetahuan, di mana fisika menjadi titik pusat perkembangannya.
Tokoh yang sangat populer di masa ini adalah Albert Eintein yang
mengemukakan teori relatifitas.
B. SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan adalah :
1. Seharusnya kita sebagai calon pendidik haruslah banyak mengetahui
tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja
penemu yang berperan penting dalam kehidupan ini.
2. Sebagai umat islam, kita harus tahu bahwa yang berperan penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan saat ini tidak hanya orang
Barat, namun orang dari timur – tengah pun banyak.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37497294/Makalah_Sejarah_Perkembangan_Ilmu_P
engetahuan_Zaman_Yunani_kuno_dan_Pertengahan

https://www.academia.edu/8768618/SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_P
ADA_MASA_MODERN

https://septianakbar21.wordpress.com/2012/08/08/perkembangan-ilmu-
pengetahuan-zaman-kontemporer/

14
15
16
.

17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai