MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah Mata Kuliah
Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu:
Oleh:
ALDI CAHYA MAULIDAN 192171010
RISA SETIANI 192171011
IBNU SYADHAN 192171018
ZIDAN RAMADAN 192171031
AGUNG SETIA BUDI 192171061
Makalah ini telah diterima pada hari senin tanggal 14 Maret 2022
Oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya Penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai ’’
Pandangan Para Ahli Pikir Romawi Tentang Alam dan Manusia ’’ dengan
semampu penulis walaupun masih banyak evaluasi di dalamnya. Makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, Mengembangkan
pengetahuan bagi para pembaca, dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman
dalam proses pembelajaran.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah..............................................................................................2
C.Tujuan................................................................................................................2
D.Kegunaan Makalah............................................................................................2
E.Prosedur Makalah..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan........................................................................................................16
B.Saram.................................................................................................................16
Daftar Pustaka
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjelasan mengenai pemikiran manusia tentu tidak akan terlepas dari
Ilmu Filsafat. Ilmu Filsafat semakin berkembang seiring dengan kemajuan
zaman. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak
luput dari pengaruh filsafat. Sejarah kelahiran filsafat perlu dikaji agar semua
orang tahu apa pengaruh dan peran filsafat untuk ilmu pengetahuan. Ilmu
Filsafat pada awalnya berkembang pada masa Yunani Kuno, kemudian
berkembang pula pada zaman Romawi Kuno.
Ilmu Filsafat pada zaman Romawi Kuno tidak bisa dilupakan pengaruhnya
untuk perkembangan ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan saat ini. Pada zaman
Romawi Kuno, banyak ahli Filsafat atau filsuf yang berkontribusi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan seperti Lucretius, Cicero, Seneca, dan lain
sebagainya. Para filsuf ini banyak menyumbang pemikiran-pemikiran yang
membangun peradaban.
Pada periode 100 sampai dengan 367 Sebelum Masehi, Romawi memiliki
dua bentuk yang berbeda dari pemerintahan. Hingga sampai 509 Sebelum
Masehi Romawi menjadi Monarki dengan struktur politik yang terdiri dari
seorang Raja, sebuah Senat, dan sebuah Majelis. Kemudian Romawi menjadi
sebuah Republik dengan struktur politik yang terdiri dari senat, sebuah hakim
dan sebuah majelis sebelum akhirnya bentuk pemerintahan menjadi
kekaisaran.
Pemerintahan kekaisaran Romawi ini bertahan selama kira-kira 500 tahun,
dua abad pertama kekaisaran ditandai dengan periode kemakmuran dan
periode peningkatan kekacauan. Selain itu peradaban Romawi punya andil
yang besar pula dalam perkembangan bahasa, agama, tata kemasyarakatan,
teknologi, hukum, ketatanegaraan dan lain sebagainya.
Untuk memperdalam pengetahuan mengenai pandangan para ahli pikir
Romawi tentang alam dan manusia kami di khusus kan dalam makalah ini
membahas tentang pandangan para ahli pikir Romawi tentang alam dan
manusia.
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana Cikal Bakal Pemikiran Zaman Romawi ?
2. Bagaimana Karakteristik Pemikiran Zaman Romawi ?
3. Bagaimana Ahli Pemikir Pada Zaman Romawi ?
4. Bagaimana Perkembangan Pemikiran Zaman Romawi ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan adalah
1. Mengetahui Cikal Bakal Pemikiran Zaman Romawi.
2. Mengetahui Karakteristik Pemikiran Zaman Romawi
3. Mengetahui Ahli Pemikir Pada Zaman Romawi.
4. Mengetahui Perkembangan Pemikiran Zaman Romawi .
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebgai
pengembangan konsep deduktif dimana makalah ini didasarkan pada kajian
teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.Secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis dapat menambah kaidah wawasan penulis
2. Pembaca dapat menambah pengetahuannya terhadap pembahasan
mengenai pandangan para ahli pikir Romawi tentang alam dan manusia.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan
menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data
teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai
literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan
3
BAB II
PEMBAHASAN
mereka semakin banyak dan mereka pun mulai melakukan pertanian. Orang
Yunani mendirikan kota Napoli yang kemudian menjadi Pelabuhan penting
hingga masa kini.
Lambat laun, Lahirlah kekaisaran Romawi atau imperium Romanum. Pada
dasarnya imperium ini adalah sebuah entitas politik yang pernah berkuasa di
Italia dan Roma sebagai pusat pemerintahannya. Walaupun kota Roma Sudah
berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi
untuk meneguhkan kekuasaan hingga melewati semenanjung Italia.
Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan
Kartago ( pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia).
Akibatnya, kedua berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang
Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengen direbutnya kota Kartago
oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi
pemerintahaan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan
tertinggi selama enam abad berikutnya.
Selama berdirinya imperium Romawi ini, Julius caesarlah kaisar Romawi
yang paling sempurna ( walaupun Roma masih merupakan sebuah republik
bahkan semasa hidupnya jabatan kaisar belum dibentuk hingga ia
meninggal.ia memerintah republik Romawi beberapa tahun setelah
penaklukan kekuatan terakhir bangsa galia di bukit alesia, hingga kematian
tragisnya di sidang senat pada 44 SM. Kekaisaran Romawi yang sudah
berabad abad menguasai daratan Eropa dan menjadi kekuatan penting dunia
yang tidak terkalahkan.
Orang Romawi mulai mempelajari filsafat sejak sekitar 200 SM. Ketika
itu, bangsa Romawi menaklukan Yunani, bangsa Roamwi menyadari bahwa
filsuf Yunani semacam Sokrates, Plato, dan Aristoteles telah banyak
berkontribusi untuk filsafat. Beberapa orang romawi menjadi tertarik dan
pada sekitar 50 SM, bangsa Romawi mulai menulis filsafat mereka sendiri,
meskipun Sebagian besarnya masih merupakan terjemahan dari Bahasa
Yunani ke Bahasa latin.
6
pengikut di zaman modern mungkin bisa pergi ke gereja pada hari Minggu
dan berdoa dengan sikap berlutut sebaik-baiknya, tetapi tanpa keyakinan
relegius apapun bisa mengilhami tindakannya.
Skeptisisme adalah pelipur bagi manusia pemalas, sebab dalam ajaran
ini menganggap orang bodoh sama bijaknya dengan cendikiawan yang
benar-benar terpelajar. Skeptisisme bertujuan dan dianggap sebagai
penawar kecemasan. Untuk apa memusingkan diri mengenai masa depan
jika masa depan sama sekali tidak pasti. Engkau bisa menikmati masa kini.
“apa yang terjadi masih belum pasti”. Karena alasan inilah, Skeptisisme
mengalami kesuksesan luar biasa di tengah masyarkat umumnya.
D. Perkembangan Filsafat Zaman Romawi Kuno
Filsafat Romawi kuno sangat dipengaruhi oleh orang Yunani kuno dan
aliran filsafat Helenistik; Namun, perkembangan unik dalam aliran pemikiran
filosofis terjadi selama periode Romawi juga. Ketertarikan pada filsafat
pertama kali muncul di Roma pada tahun 155 SM. oleh kedutaan Athena
yang terdiri dari Academic Skeptic Carneades, Stoic Diogenes of Babylon,
dan Peripatetic Critolaus. Selama waktu ini Athena menurun sebagai pusat
pemikiran intelektual sementara situs baru seperti Aleksandria dan Roma
menjadi tuan rumah berbagai diskusi filosofis.
Perkembangan filsafat sangat pesat pada masa Hellenisme. Hal ini ditandai
dengan perubahan bentuk filsafat dari filsafat teoritis menjadi filsafat praktis
dan membuat filsafat menjadi bagian dari seni hidup. Berbagai aliran yang
muncul pada saat itu yang semuanya bertujuan untuk menentukan cita-cita
hidup manusia.
Pada masa pemerintahan pemerintahan Alexander (masa helenisme) garis
besar filsafat dapat dibagi menjadi dua, masa Etik dan Masa Religi. Aliran
yang bersifat Etis diantaranya adalah aliran Stoa, Epikorus, dan Skeptis.
Sedangkan yang termasuk aliran yang diwarnai agama (Religi) diantaranya
Neoplatonisme.
1. Periode Etik (341 SM)
12
Pada periode ini, aliran filsafat terbagi menjadi tiga yaitu aliran
Epicureanisme, Stoisisme, dan Skeptisme. Aliran Epicureanisme adalah
aliran atau sistem filsafat yang didasarkan pada ajaran Epikuros.
Materialismenya membuatnya menentang takhayul dan campur tangan
para dewa.
Aliran Stoisisme adalah aliran yang mencetuskan lima poin utama.
Pertama, menggabungkan ajaran filsuf kuno dengan pemikiran Plato &
Aristoteles. Kedua, berpikir bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam,
mengendalikan afeksinya, menanggung penderitaan secara renang dan
menjadikan rasa puas dengan kebaikan sebagai sumber kebahagiaan. Ketiga,
percaya bahwa dalam dirinya ada Tuhan sebagai perencana segala yang
terjadi. Keempat, memandang kehidupan dengan memerhatikan emosi
manusia. Kelima, menganjurkan kesamaan semua manusia yang merupakan
kosmopolitanisme tertentu.
Sedangkan aliran Skeptisme, berasal dari nama “Skeptis” diberikan karena
mereka kritis terhadap para filosof klasik sebelumnya. Ajarannya dibangun
dari berbagai ajaran lama, kemudian dipilih dan disatukan.
dapat mengobati jiwa yang terluka. Mulai dari sinilah pandangan filsafat
berbelok arah, dari otak turun ke hati.
Keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan hidup kembali. Perasaan
menyerah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kesenangan rohani.
Perasaan bimbang hilang, cinta terikat kepada Tuhan Yang Maha Tinggi.
Soal rasio tidal ada lagi, soal irasionalisme-lah yang muncul kemudian.
Dengan sendirinya, fakultas filsafat berkembang ke jurusan mistik.
Perasaan mistik tidak dapat dipupuk dengan pikiran yang rasional, melainkan
dengan jiwa yang murni. Pada periode ini, ada tiga aliran yang berperan, yaitu
aliran Neo-Pythagoras, aliran Philon, Neo-Platonisme.
1. Aliran Neo-Phytagoras
Dinamakan Neo Phitagoras karena ia berpangkal pada ajaran
Pyithagoras yang mendidik kebatinan dengan belajar menyucikan roh.
Yang mengajarkannya ialah mula-mula ialah Moderatus dan Gades, yang
hidup dalam abad pertama tahun masehi. Ajaran itu kemudian diteruskan oleh
Nicomachos dari Gerasa.
Untuk mendidik perasaan cinta dan mengabdi kepada Tuhan, orang harus
menghidupkan dalam perasaannya jarak yang jauh antara Tuhan dan manusia.
Makin besar jarak itu makin besar cinta kepada Tuhan. Dalam mistik ini,
tajam sekali dikemukakan perbedaan antara Tuhan dan manusia, Tuhan dan
barang. Bedanya Tuhan dan manusia digambarkan dalam mistik neo
Pythagoras sebagai perbedaan antara yang sebersih-bersihnya dengan yang
bernoda. Yang sebersih-bersihnya adalah Tuhan, yang bernoda ialah manusia.
Menurut mereka, Tuhan sendiri tidak membuat bumi ini. sebab apabila Tuhan
membuat bumi ini , berarti ia mempergunakan barang yang bernoda sebagai
bahannya. Dunia ini dibuat oleh pembantunya, yaitu Demiourgos. Kaum ini
percaya bahwa jiwa ini akan hidup selama-lamanya dan pindah-pindah dari
angkatan makhluk turun temurun. Kepercayaan inilah yang menjadi pangkal
ajaran mereka tentang inkarnasi.
2. Aliran Philon
14
Taraf lebih tinggi tidak bebas dalam mengeluarkan taraf berikutnya, tetapi
tidak berubah, sedangkan kesempurnaannya tidak berkurang. Prosesnya, dari
“yang satu” dikeluarkan akal budi sesuai dengan gagasan utama filsafat Plato.
Plotinos mengartikan sebagai intelek yang memikirkan dirinya sendiri. Dalam
akal budi ini terdapat dualitas, ialah pemikiran yang memikirkan dan
dipikirkan. Akal budi melahirkan jiwa dunia, dan dari jiwa dunia dikeluarkan
materi yang bersama dengan psykhe merupakan jagat raya. Sebagai taraf
terendah, materi merupakan yang paling tidak sempurna dan sumber dari
kejahatan.
b) Pada gerakan dari bawah ke atas, setiap taraf dalam hirarki,
bertujuan kembali pada taraf yang lebih tinggi dan akhirnya menuju Tuhan.
Karena hanya manusia yang mempunyai taraf itu maka manusialah yang
mampu kembali kepada Tuhan. Proses kembalinya manusia dilalui tiga
langkah, yaitu penyucian, saat manusia melepaskan dari materi dengan cara
bertapa, penyatuan diri dengan Tuhan yang mengatasi pengetahuan, dan
ekstasi (ecstasy).
Neoplatonisme merupakan aliran filsafat Yunani kuno, menjadi aliran
intelektual yang tampak dominan yang tampak bersaing dengan dunia Kristen
(teologi kristonologi. Seorang filsuf yagn sukses mengajarkan Neoplatonisme
di Athena adalah Proklos (410-485). Berkat keberhasilannya, pada tahun 529
M Kaisar Justianus dari Byzantium menutup seluruh sekolah filsafat kafir di
Athena yang dianggap sebagai akhir masa Filsafat Yunani Kuno.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang Romawi mulai mempelajari filsafat sejak sekitar 200 SM. Ketika
itu, bangsa Romawi menaklukan Yunan dan menyadari bahwa filsuf Yunani
semacam Sokrates, Plato, dan Aristoteles telah banyak berkontribusi untuk
filsafat. Beberapa orang romawi menjadi tertarik dan pada sekitar 50 SM,
bangsa Romawi mulai menulis filsafat mereka sendiri, meskipun sebagian
besar masih merupakan terjemahan dari Bahasa Yunani ke Bahasa latin.
Ciri-ciri filsafat zaman Romawi Kuno adalah mulai menggunakan bahasa
latin, mulai muncul filosofi kristen, mayoritas filsuf menganut kepercayaan
eklektik, memiliki dua mazhab hukum besar yaitu Sabinian dan Proculean,
dan memiliki pemahaman Stoisisme dan Epicureanisme. Filsuf-filsuf yang
terkenal pada zaman Romawi Kuno diantaranya Lucretius, Cirero, Seneca,
Epictetus, Plotinos, Epicuros, Zeno, dan Pyrrho. Filsuf tersebut banyak yang
berasal dari Yunani Kuno namun tetap eksis pada zaman Romawi Kuno.
Perkembangan Filsafat zaman Romawi Kuno sangat pesat pada masa
Hellenisme pada pemerintahan Alexander. Pada masa ini filsafat dibagi
menjadi dua yaitu periode etik (terdapat tiga aliran yakni Stoisisme,
Epicureanisme dan Skeptis) dan periode religi (Neophytagoras, Philon, dan
Neoplatonisme).
B. Saran
Melalui makalah ini kami menghimbau pembaca agar lebih memahami
sejarah perkembangan filsafat pada zaman Romawi Kuno. Lebih lanjut, kami
mengharapkan makalah selanjutnya dapat membahas perkembangan filsafat
lebih mendetail dari ini. Perkembangan ilmu filsafat sangatlah penting
17
sehingga cikal bakalnya harus dijelaskan secara detail dan menyeluruh. Telah
dijelaskan pula bahwa ilmu pengetahuan lahir dari filusuf-filusuf diatas yang
telah membawa pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan yang
kini dipakai oleh segenap manusia di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Bobby Revolta. 2017. Operasi Seroja Di Timor-Timur Dahulu Kami Berjuang Untuk
Negara. Yogyakarta: MATA PADI PRESSINDO.
Dr. A. B. Lapian, Drs. JR. Chaniago. 1988. Timor Timur Dalam Gerak Pembangunan.
Jakarta.
Fx Lopez. 1999. Kesaksian: Aku Dan Timor Timur. Jakarta: Yayasan Tunas Harapan
Timor Lorosae.
Soekanto. 1976. Integrasi: Kebulatan Tekad Rakyat Timor Timur. Jakarta: Bumi Restu.
iii