DOSEN PEMBIMBING
Ratna Khairunnisa, S. Pd., M. Pd
DISUSUN OLEH
Kelompok 1
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Penulisan dan
pembuatan makala ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Sejarah. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Zaman
sebelum mengenal tulisan (Prasejarah).
i
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan................................................................................. 4
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan............................................................................................ 21
B. Saran...................................................................................................... 21
Daftar Pustaka................................................................................................. 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makala ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Sejarah, yaitu :
3
D. Manfaat Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Periodisasi Zaman Prasejarah menurut Geologis
Geologis atau ilmu bumi yakni ilmu yang mempelajari bumi secara
keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, terjadinya bumi sampai sekarang
dibagi ke dalam empat zaman. Menurut ahli geologi, sejarah perkembangan
bumi dapat dikelompokan menjadi empat periode zaman, yakni :
a. Zaman Arkaezoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun pada saat itu kulit
bumi masih panas, sehingga tidak terdapat kehidupan, disebut juga
masa tanpa kehidupan.
b. Zaman Paleozoikum
Paleozoikum atau sering juga disebut sebagai zaman primer atau
zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Mahluk hidup
yang muncul pada zaman ini seperti mikroorganisme, ikan, amphibi,
reptil, dan binatang yang tidak bertulang punggung.
c. Zaman Mesozoikum
Mesozoikum atau disebut juga sebagai zaman sekunder atau zaman
hidup pertengahan berlangsung selama kira - kira 140 juta tahun,
antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman pertengahan
ini reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia sehingga
pada zaman ini sering juga disebut sebagai zaman reptil.
d. Zaman Neozoikum
Zaman ini sering disebut zaman hidup baru yang dapat dibedakan
menjadi 2 zaman, yakni :
6
Zaman ini berlangsung kira - kira selama 60 juta tahun. Zaman
ini ditandai dengan perkembangan jenis binatang menyusui
seperti kera.
7
3. Pithecantropus Erectus ditemukan didaerah Trinil lembah Bengawan
Solo Ngawi oleh Eugine Duboise tahun 1890. Pithecanthropus Erectus
memiliki ciri - ciri tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat, tubuhnya belum
tegap sempurna, hidungnya tebal, dahinya lebih menonjol dan lebar, rata-
rata tingginya 165 cm sampai 180 cm. Memiliki otak sekitar 750 cc hingga
1350 cc.
Catatan :
Di Indonesia ditemukan fosil manusia purba terbanyak di dunia ini dan
fosil manusia purba tertua juga ditemukan di Indonesia, yang ditemukan di sekitar
lembah bengawan Solo kabupaten Sragen. Sragen telah ditetapkan oleh UNESCO
sebagai "World Heritage" atau Warisan Dunia. Indonesia merupakan surga bagi
penelitian kehidupan manusia purba, karena fosil yang ditemukan di Indonesia
paling banyak jenisnya.
8
D. Periodisasi Zaman Prasejarah menurut Arkeologis
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas
penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Zaman batu dibagi
menjadi 3 zaman, yakni :
9
Alat - alat perkakas yang digunakan pada masa Mesolithikum
hampir sama dengan alat - alat pada zaman Palaeolithikum,
hanya sudah sedikit dihaluskan. Peralatan yang dihasilkan pada
zaman Mesolithikum, antara lain kapak Sumatera (pebble),
sejenis kapak genggam yang dibuat dari batu kali yang salah satu
sisinya masih alami; kapak pendek (hache courte), sejenis kapak
genggam dengan ukuran yang lebih kecil; pipisan, batu - batu
penggiling beserta landasannya; alat - alat dari tanduk dan tulang
binatang; mata panah dari batu dan juga flake. Adapun hasil -
hasil kebudayaan yang ditinggalkan manusia purba pada zaman
batu pertengahan adalah sebagai berikut :
10
indah. Peralatan yang diasah pada masa itu adalah kapak lonjong
dan kapak persegi. Di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan ada yang
telah membuat anak panah dan mata tombak yang digunakan
untuk berburu dan keperluan lainnya.
Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan pemujaan para leluhur
berupa bangunan bertingkat yang terbuat dari bebatuan. Di
atas bangunan itu biasa didirikan menhir. Bangunan ini
banyak dijumpai di Kosala dan Arca Domas (Banten), Cisolok
(Sukabumi), serta Pugungharjo (Lampung).
Menhir
Menhir (men : batu, hir : berdiri) adalah bangunan berupa
batu panjang yang didirikan tegak menjulang sebagai media
atau sarana penghormatan, sebagai tempat roh, sekaligus
lambang dari orang yang sudah mati. Menhir banyak
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi
Tengah. Dalam upacara pemujaan, menhir juga berfungsi
untuk menambatkan hewan kurban. Tempat - tempat
penemuan menhir di Indonesia, yakni Pasemah (Sumatera
Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala, Lebak Bondowoso
(Jawa Timur), Trunyan dan Sembiran (Bali), Ngada (Flores),
11
Belu (Timor), Bada - Besoha dan Tana Toraja (Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Selatan).
Dolmen
Dolmen (dol : meja, men= batu) adalah batu besar dengan
permukaan rata. Digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji,
pelinggih roh, dan tempat duduk ketua suku agar mendapat
berkat magis dari leluhurnya. Bangunan ini ditemukan di
Pulau Samosir (Sumatera Utara), Pasemah (Sumatera Selatan),
Leles (Jawa Barat), serta Pekauman dan Pakian di Bondowoso
(Jawa Timur).
Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mati dari satu batu utuh terdiri atas
wadah dan tutup. Mayat diletakkan dalam posisi berbaring
meringkuk. Sarkofagus banyak ditemukan di Indonesia
terutama di Bondowoso (Jawa Timur) dan Bali. Pada
Sarkofagus sering dipahatkan motif kedok atau topeng dalam
berbagai ekspresi untuk melindungi roh orang yang mati dari
gangguan gaib.
Kubur Batu
Kubur batu berbentuk seperti sarkofagus. Akan tetapi, dibuat
dari papan - papan batu. Banyak ditemukan di Pasemah
(Sumatera Selatan) dan Kajar, Gunung Kidul (DIY).
Arca Batu
Beberapa arca sederhana menggambarkan para leluhur
binatang (gajah, kerbau, monyet). Arca batu ditemukan di
Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi. Di Pasemah
(Sumatera Selatan) masyarakat di sekitar mengaitkan arca batu
12
dengan legenda Si Pahit Lidah. Arca batu juga ditemukan di
Batu Raja dan Pager Dewa (Lampung), Kosala, Lebak
Sibedug, dan Cisolok (Jawa Barat), Pekauman Bondowoso
(Jawa Timur), serta Bada - Besoha (Sulawesi Tengah).
Waruga
Waruga berpenampilan dan berfungsi seperti sarkofagus,
tetapi dengan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga hanya
ditemukan di Minahasa. Selain sudah mengenal upacara
perkabungan bahasa Melayu austronesia sudah mengenal
tradisi pengayuan, fetisisme, dan mutilisi (asah gigi, tindik
telinga, potong rambut, sunat, serta cabut gigi).
2. Zaman Logam
Pada zaman ini sudah berhasil dibuat peralatan hidup dari logam,
karena saat itu telah muncul golongan perundagian atau golongan yang
terampil dalam melakukan jenis usaha tertentu. Pada zaman ini manusia
telah mengenal cara melebur, mencetak, menempa, dan menuang. Zaman
logam dibagii menjadi tiga zaman, yakni zaman tembaga, zaman
perunggu, dan zaman besi. Namun di Indonesia hanya mengalami dua
zaman logam, yakni :
A. Zaman Perunggu
Pasa zaman telah dikenal logam campuran antara tembaga dan
timah hitam yang menghasilkan perunggu. Teknik
penuangannya dengan menggunakan cara teknik cetak lilin (a
cire perdue). Alat - alat yang dihasilkan pada zaman ini antara
lain; kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara,
moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa.
13
B. Zaman Besi
Zaman besi adalah zaman akhir dari masa prasejarah. Alat -
alat yang digunakan pada masa ini lebih sempurna dari zaman
sebelumnya. Dengan masuknya zaman besi ini, maka
kebudayaan perunggu telah digantikan dengan zaman besi.
Binatang yang dapat mereka buru, antara lain rusa, babi, burung
atau menangkap ikan di sungai, danau, dan pantai. Perburuan yang
mereka lakukan di hutan - hutan, di sekitar daerah di mana mereka
tinggal. Binatang yang berhasil ditangkap biasanya mereka bakar sebelum
di makan. Dengan demikian pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan, manusia pada masa ini sudah mengenal api. Selain berburu,
14
mereka juga mengumpulkan umbi - umbian atau tumbuh - tumbuhan
yang bisa di makan.
Alat - alat lainnya yang ditemukan adalah alat - alat serpih atau
disebut dengan flakes. Bentuk alat ini sederhana dan dibuat kecil - kecil
sekali dengan ukuran antara 10 - 20 cm. Alat - alat serpih ini berfungsi
sebagai pisau dan mengumpulkan makanan ini masuk pada masa
palaeolithikum atau zaman batu tua. Ciri utama dari zaman ini, yakni alat
- alat dibuat sangat sederhana, kasar dan tidak halus karena belum diasah.
15
2. Masa Bercocok Tanam
16
digunakan sampai saat ini. Teknik berhuma digunakan pada daerah -
daerah yang kurang dengan sistem perairannya.
3. Masa Perundagian
17
dari logam, menunjukkan terbentuknya suatu lapisan sosial. Ada
kelompok tertentu yang mampu memiliki bahan dari logam. Karena
bahan dan keahlian membuat logam sangat terbatas, maka untuk
memperoleh barang logam itu orang harus membelinya. Besar
kemungkinan pada masa perundagian ini orang sudah melakukan
perdagangan bahan logam. Dengan perdagangan barang dari logam ini
masyarakat sudah mulai berinteraksi dengan dunia luar.
F. Sistem Kepercayaan
18
G. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Penduduk yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunani atau
lembah sungai Nekong (cina) dan lembah sungai Salwen (India) inilah yang di
sebut sebagai asal mula nenek moyang Bangsa Indonesia.
H. Fase Prasejarah
Zaman Mesopotamia
Pada zaman ini telah dijalankan sebagian prinsip administrasi yang
diketahui oleh manusia sekarang terutama bidang pemerintahan,
perdagangan, komunikasi, pengangkutan, khususnya pengangkutan
sungai.
Zaman Babilonia
Administrasi pemerintahan,perdagangan,perhubungan dan pengangkutan
telah berkembang pula dengan baik juga telah terbina suatu sistem
administrasi dibidang teknologi.
19
Zaman Mesir Kuno
Berdasarkan analisis dari peninggalan sejarah membuktikan bahwa aspek
administrasi yang sangat berkembang di mesir kuno adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan, dan pertanian (termasuk
irigasi).
1. Pria
2. Dewasa (21 tahun)
3. Lahir di athena (sebagai Polis terbesar dan penting)
4. Orang tua warga athena
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan agar kita dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan manusia zaman
prasejarah pada zaman dahulu. Diharapkan bagi penulis lain untuk mencari
referensi yang lebih relevan sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna
menciptakan karya tulis yang lebih bermanfaat mengenai kehidupan manusia
homo sapiens pada zaman dahulu.
21
Daftar Pustaka
http://anisafitria02.blogspot.com/2014/09/makalah-sebelum-mengenal-
tulisan.html
http://muhtyarul.blogspot.com/2014/09/makalah-pra-sejarah.html
https://readyygo.blogspot.com/2000/02/periodisasi-masa-praaksara.html
https://www.gurupendidikan.co.id/zaman-prasejarah/
http://nurrahmadianirahman.blogspot.com/
22