Anda di halaman 1dari 8

ZAMAN MESOLITIKUM

Pengertian Zaman Mesolitikum

Secara bahasa mesolitikum berarti batu tengah. Zaman mesolitikum merupakan


zaman batu madya atau tengah. Kenapa dikatakan tengah sih? Ini karena diperkirakan
terjadi pada masa holosen yang terjadi sekitar 10.000 tahun lalu. Di zaman batu
tengah ini, dipercaya kalau manusia pra sejarah masih menggunakan batu untuk alat
sehari-hari.

Zaman mesolitikum atau zaman batu madya tentu lebih maju dibandingkan zaman
paleolitikum.

Perkembangan budaya yang cepat ini berkat beberapa faktor, seperti ini nih:

 Keadaan alam pada masa ini relatif lebih stabil sehingga manusia bisa hidup
dengan suasana yang lebih tenang, karena hidup lebih tenang mereka dapat
mengembangkan kebudayaan mereka.
 Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum yaitu homo sapiens lebih cerdas
dari pendahulunya.

Kehidupan zaman mesolitikum

Kalau ditanya kehidupannya sudah berbeda dengan zaman sebelumnya, tidak jauh
berbeda sih. Mereka masih memenuhi kebutuhan keseharian dengan mengumpulkan
makanan dan juga berburu.

Tapi, pada zaman ini manusia lebih cerdas dibandingkan dengan para pendahulunya.
Mereka sudah mulai menetap dan membangun tempat tinggal yang semi permanen
dan mereka juga mulai bercocok tanam meskipun dengan cara yang masih sederhana.
Tempat yang mereka pilih untuk dijadikan tempat tinggal umumnya berlokasi di:

 tepi pantai (kjokkenmoddinger)


 goa-goa (abris sous roche)

Sehingga di lokasi lokasi tersebut banyak ditemukan peninggalan peninggalan


kebudayaan manusia pada zaman itu. Manusia purba pada zaman ini masih
menggunakan alat alat yang terbuat dari tulang dan tanduk hewan untuk digunakan
dalam kehidupan sehari hari seperti pada zaman mengumpulkan makanan di zaman
paleolitikum.

Alat alat pada zaman mesolitikum banyak ditemukan di pulau sumatra, pulau jawa,
pulau bali, dan nusa tenggara bagian timur.

Manusia yang hidup di zaman batu tengah ini sudah mempunyai kemampuan untuk
membuat gerabah dari bahan tanah liat. Benda benda hasil budaya mesolitikum yang
di temukan, diantaranya adalah kapak genggam sumatra (sumatralith pebble culture),
flake (flakes culture) di daerah toala, alat dari bahan tulang (bone culture) di
sampung.

Ciri-ciri Zaman Mesolitikum

Pastinya zaman batu tengah mesolitikum ini mempunyai ciri-ciri yang bisa membuat
kita lebih mudah untuk mengenali zaman ini. Ciri ciri zaman mesolitikum atau ciri-
ciri zaman mesozoikum adalah:

 Sudah tidak lagi nomaden atau sudah mempunyai tempat tinggal yang semi
permanen seperti di gua, dan di pantai.
 Sudah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam walaupun masih
menggunakan cara yang sederhana
 Sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah.
 Masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
 Alat alat yang dihasilkan hampir sama dengan zaman palaeolithikum yaitu
alat alat yang terbuat dari batu dan masih kasar.
 Ditemukannya sampah dapur yang disebut kjoken mondinger.

Manusia pendukung zaman mesolitikum

Manusia purba pada zaman mesolitikum memiliki kecerdasan yang lebih


dibandingkan dengan manusia purba pada zaman paleolitikum. Dengan tatanan sosial
yang lebih rapih, tertata dan juga maju pada saat itu menjadi bukti zaman ini lebih
baik.

Salah satu jenis manusia pendukung zaman mesolitikum adalah bangsa


melanosoid. Bangsa ini menyerupai nenek moyang orang Sakai, Aeta, Aborigin dan
juga Papua.
Peninggalan zaman mesolithikum

Ada beberapa kebudayaan peninggalan zaman mesolithikum, ini dia :

1. Abis sous roche

Abis sous roche bisa dibilang sebagai goa yang jadi tempat tinggal para
manusia purba zaman mesolitikum pada saat itu. Fungsi dari goa ini tentu
sebagai rumah atau tempat berlindung dari cuaca dan binatang buas.

Abis Sous Roche ini pertama kali diselidiki oleh Dr. Van Stein Callenfels
pada tahun 1928-1931 di goa Lawa. Di goa ini ditemukan banyak alat-alat
pada zaman mesolitikum.

2. Kjokkenmoddinger (sampah dapur)


Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa denmark yaitu
kjokken yang artinya dapur dan modding artinya sampah jadi Jadi
kjokkenmoddinger adalah fosil yang berupa timbunan atau tumpukan kulit
kerang dan siput sehingga mencapai ketinggian ± 7 meter.

Penemuan ini juga menjadi bukti bahwa manusia purba sudah mulai menetap
atau sudah tidak nomaden lagi. Karena kebanyakan fosil ini ditemukan
disepanjang tepi patai timur sumatera, antar daerah medan hingga langsa.

Pada tahun 1925 dr. P.v. Van stein callenfels melakukan penelitian pada
kjokkenmoddinger. Kemudian, dia menemukan kapak genggam yang berbeda
dengan kapak genggam pada zaman paleolitikum.

3. Kebudayaan tulang dari sampung (sampung bone culture)

Karena sebagian besar yang ditemukan adalah alat at yang terbuat dari tulang
maka oleh para arkeolog disebut sebagai sampung bone culture.

4. Kebudayaan bacson-hoabinh

Bacson hoabinh merupakan kebudayaan yang ditemuka di dalam bukit-bukit


kerang dan gua di Indo-china, sumatera timur, dan melaka.
Terdapat alat seperti batu giling yang ditemukan di gua itu.

Peninggalan yang satu ini cukup unik, kalau ada orang yang meninggal,
mayatnya diposisikan dengan posisi berjongkok kemudian diberi cat warna
merah. Tujuan pemberian cat tersebut katanya sih “supaya mengembalikan
hayat kepada mereka yang masih hidup”

5. Kebudayaan toala

Sebagian besar kebudayaan toala membuat alatnya dari batu yang menyerupai
batu api dari eropa, seperti kaleson, jaspis, obsidian dan kapur.

Budaya ini beda dengan bacson-hoabinh. Kalau ada yang meninggal, dia akan
dikuburkan didalam gua dan kalau tulang belulangnya telah mengering akan
diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum
perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung.

Kebudayaan Batu Madya (Mesolithikum)

Kebudayaan batu madya ditandai oleh adanya usaha untuk lebih


menghaluskan perkakas yang dibuat. Dari penelitian arkeologis kebudayaan batu
madya di Indonesia memiliki persamaan kebudayaan dengan yang ada di daerah
Tonkin, Indochina (Vietnam). Diperkirakan bahwa kebudayaan batu madya di
Indonesia berasal dari kebudayaan di dua daerah yaitu Bascon dan Hoabind. Oleh
karena itu pula kebudayaan dinamakan Kebudayaan Bascon Hoabind. Hasil-
hasil kebudayaan Bascon Hoabind, antara lain berikut ini.
Kebudayaan Batu Madya (Mesolithikum)
Nama Gambar Keterangan
Kapak Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari
Sumatra batu kali yang dibelah dua. Kapak
(Pebble) genggam jenis ini banyak ditemukan
di Sepanjang Pantai Timur
Pulau Sumatera, antara Langsa
(Aceh) dan Medan.

Kapak Kapak Pendek sejenis kapak


Pendek genggam bentuknya setengah
(Hache lingkaran. Kapak ini ditemukan di
courte) sepanjang Pantai Timur Pulau
Sumatera.

Kjokken- Kjokkenmoddinger berasal dari


moddinger bahasa Denmark, Kjokken berarti
dapur dan modding artinya sampah.
Jadi, kjokkenmoddinger adalah
sampah dapur berupa kulit-kulit siput
dan kerang yang telah
bertumpuk. Fosil dapur sampah ini
banyak ditemukan di sepanjang
Pantai Timur Pulau Sumatera.
Abris sous Abris sous roche adalah gua-gua batu
roche karang atau ceruk yang digunakan
sebagai tempat tinggal manusia
purba. Berfungsi sebagai tempat
tinggal

Lukisan di Lukisan di dinding gua terdapat di


Dinding Gua dalam abris sous roche. Lukisan
menggambarkan hewan buruan dan
cap tangan berwarna merah. Lukisan
di dinding gua ditemukan di Leang
leang, Sulawesi Selatan, di Gua
Raha, Pulau Muna, Sulawesi
Tenggara, di Danau Sentani, Papua.

Anda mungkin juga menyukai