Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tentang
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA

DISUSUN OLEH:
ARFAH
KELAS : X MIA 2

DIBIMBING OLEH:

SMA KAE WOHA BIMA


TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan tepat
waktu untuk menyelesaikannya.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang masalah
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bima,

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa praaksara .....................................................................................
B. Pengertian Teknoloogi ............................................................................................
C. Perkembangan Teknologi Masa Pra Aksara di Indonesia …………………..........
D. Zaman Batu..............................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan disebut juga dengan
kehidupan masyarakat Indonesia Pra aksara, manusia yang hidup pada zaman pra aksara
belum mengenal tulisan, akibatnya generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mungkin
mengharapkan adanya bukti bukti tertulis mengenai kehidupan mereka, karena mereka hanya
meninggalkan benda - benda kebudayaan.
Presiden Soekarno pernah mengatakan , ”jangan sekali kali meninggalkan sejarah,
ini membuktikan pentingnya masa lalu atau sejarah tidak hanya mengacu pada kehidupan
berbangsa saja”, menurut ilmu psikologi masa lalu tidak bisa dilupakan tetai harus diolah,
dievaluasi yang hasilnya berupa rekonsiliasi/perdamaian dengan diri sendiri, perdamaian
dalam hidup kelompok, masa lalu ialah kekayaan & pedoman yang sungguh berharga untuk
hidup pada masa kini & yang akan datang. Begitu juga dengan masa pra aksara.
Sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana
perkembangan manusia pada masa pra aksara. Hal ini bertujuan agar kita tidak hanya belajar
begaimana berkompetisi untuk masa depan tetapi juga bagaimana untuk mengolah kembali
masa pra aksara dengan berbagai teknologi yang telah ada pada masa itu.
Berdasarkan latar belakang itu, maka penulis terdorong untuk membuat karya tulis
ini yang mana membahas mengenai perkembangan teknologi manusia purba pada masa pra
aksara di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagimana perkembangan teknologi pada masa pra aksara di Indonesia ?
2. Apa contoh dari perkembangan teknologi zaman pra aksara di Indonesia ?
3. Dimanakah daerah di temukannya alat – alat sebagai perkembangan teknologi manusia
purba di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dari karya tulis ini, yaitu :
1. Mengetahui perkembangan teknologi pada masa pra aksara di Indonesia.
2. Mengetahui contoh – contoh dari perkembangan teknologi di Indonesia.
3. Mengetahui daerah ditemukannya alat – alat sebagai perkembangan teknologi manusia
purba di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Pra Aksara


Pra aksara atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan
untuk merujuk kepada masa di saat catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman pra
aksara dapat dikatakan permulaan terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di saat kehidupan manusia di Bumi yang belum mengenal
tulisan.
Batas antara zaman pra aksara dengan zaman aksara adalah mulai adanya tulisan. Hal
ini menimbulkan suatu pengertian bahwa pra aksara adalah zaman sebelum ditemukannya
tulisan, sedangkan aksara adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman pra aksara
atau dimulainya zaman aksara untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari
peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM
masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah
memasuki zaman aksara. Zaman pra aksara di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa
berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang
berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki
era aksara.
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan
mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi,
geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra aksara didapat dari
artefak - artefak yang ditemukan di daerah penggalian situs pra aksara.

B. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan
sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam
beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik
terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam
skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan
senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan
sampai senjata nuklir.

C. Perkembangan Teknologi Masa Pra Aksara di Indonesia


Perlu kamu ketahui bahwa sekalipun belum mengenal tulisan manusia purba sudah
mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Teknologi waktu itu bermula dari teknologi
bebatuan yang digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Dalam praktiknya
paralatan atau teknologi bebatuan tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling
awal alat yang digunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial dan eror.
Mula – mula mereka hanya menggunakan benda – benda dari alam terutama batu. Teknologi
bebatuan pada zaman ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang. Oleh karena
itu, pad ahli kemudian membagi kebudayaan zaman batu di era pra-aksara ini menjadi
beberapa zaman atau tahap perkembangan. Dalam buku R. Soekmono, Pengantar sejarah
kebudayaan Indonesia I, dijelaskan bahwa kebudayaan zaman batu ini dibagi menjadi tiga,
yaitu, Paleotikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum serta zaman logam yaitu
perunggu dan besi.

D. Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di
mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga
alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi
4 zaman, antara lain:
1. Paleolitikum atau Zaman Batu Tua
Paleotikum adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000
tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan
Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20
000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa.
Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh
Von Koenigswald) dan Ngandong. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau
berpindah-randah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian,
umbi, serta dedaunan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan
batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga
digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh. Peninggalan yang ditemukan antara lain
berupa peralatan batu seperti flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas,
menguliti), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari
tulang.
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat
penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak,
tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatannya
dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa
adanya sebagai tempat menggenggam.
Spesies manusia purba yang telah ada: Meganthropus Paleojavanicus,
Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)
2. Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah
Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu)
adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman
Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah"
(bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini
tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam bukunya
The Dawn of Europe (1947).
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan
zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa
itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. [3]
Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan
goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-
berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.
3. Neolitikum
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah fase atau tingkat kebudayaanpada zaman pra
aksara yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang
diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.
4. Megalitikum
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yangberarti batu.
Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia
sudah dapat membuat dan meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada zaman ini
manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia
melalui 2 gelombang yaitu :
a) Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum
adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
b) Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya
adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan
batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-
alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara
halus, tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk
yang diperlukan.
Adapun beberapa hasil-hasil kebudayaan pada zaman megalitikum adalah sebagai berikut:
a) Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati
roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang
berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden
berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah
(Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
b) Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya
adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur
c) Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian
untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat
tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai
mayat tertutup rapat oleh batu. Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari
Kuningan / Jawa Barat, Bondowoso / Jawa Timur, Merawan, Jember / Jatim, Pasemah /
Sumatera, dan NTT.
d) Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan
umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi,
perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus
memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal
masyarakat Bali sejak zaman logam.
Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan
hingga sekarang.
a) Pasemah
Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo.
Tinggalan-tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan
penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang.
Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat
dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam
memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya
Megalitik Pasemah.
b) Nias
Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang
penting di Nias (awal abad ke-20). Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik
dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen
megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan
perselisihan.
c) Sumba
Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen
megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah
perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II mengenai perkembangan teknologi pada masa pra
aksara di Indonesia, kami dapat menyimpulkan :
 Perkembangan teknologi pada masa pra aksara di Indonesia di bagi dalam 3 masa
yaitu Peleotikum, Mesolitikum, Neolitikum, Meegalitikum, dan zaman logam.
 Perkembangan teknologi/ kebudayaan dari ketiga masa itu, yaitu kebudayaan pacitan,
Kebudayaan Ngandong, kebudayaan Kjokkenmoddinger, kebudayaan abris sous
roche, mengenal api, kebudayaan kapak peregi, kebudayaan kapak lonjong,
perkembangan zaman logam, dan konsep ruang pada hunia.
 Persebaran dari penemuan teknologi atau kebudayaan pada masa pra aksara yaitu
Sumatera Selatan, Bali, Flores, Sulawesi Selatan, dan Timor, Nusa Tenggara,
Halmahera, Bojonegoro dan Jawa Timur.

B. Saran

 Karya tulis mengenai manusia purba ini masih memiliki kekurangan. Namun ini
adalah usaha belajar dari kelompok kami untuk memahami dan mengenal sejarah
kehidupan manusia yang ada di Indonesia. Karena itu kami mohon kritik dan saran
dari pembaca.
 Agar sebagai generasi muda kami tidak melupakan sejarah peradaban bangsa kita
sendiri khususnya dalam mengenal dan memahami kehidupan masa pra aksara ketika
manusia purba hidup di Indonesia dan bagimana perkembangan teknologi atau
kebudayaannya..
DAFTAR PUSTAKA

http://pelajargenerasiindonesiaku.blogspot.co.id/2015/06/makalah-perkembangan-teknologi-
pada.html

Anda mungkin juga menyukai