D
I
S
U
S
U
N
OLEH
ACHMAD IQBAL
A. SYAHRUL RAMADHAN
ANDE SYAHPUTRA GULO
AIDIL MUHAMMAD SYAFI’I
ASTO SETIANTORO
X TBSM
SMKN 1 MANDAU
2021
PERKEMBANGAN PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA
rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan India yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang-
Venitia, dan dari Genua dan kota-kota besar di laut tengah, rempah-rempah tersebut dikirim
ke Jerman dan Prancis. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453)
mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus
(http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-ke-indonesia.html).
Hal tersebut membuat beberapa bangsa di Eropa mencari solusi lain untuk
mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa negara di Eropa yang berlayar mencari rempah-
rempah kearah utara dan ada beberapa yang berlayar menuju timur. Terdapat beberapa faktor
yang mendorong bangsa Eropa pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut :
Islam.
2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan
4. Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani ke
penjelajahan samudra
Di antara bangsa-bangsa tersebut, Belanda merupakan negara yang cukup lama berada
Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan VOC merupakan perusahaan dagang
tersebut. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt.
Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan
politik. VOC memiliki hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang
1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah
ditentukan VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung
Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang melakukan
korupsi, menanggung utang akibat perang, dan kemerosotan moral para pegawai. Dengan
untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. Tugas lainnya adalah
memperbaiki nasib rakyat selaras dengan cita-cita Revolusi Prancis. Adapun kebijakan
Daendels adalah: Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktik
perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan
Janssens pada tahun 1811. Masa pemerintahannya tidak lama, karena pasukan Inggris
bangsa Inggris tidak berlangsung lama. Sejak 1816, Inggris menyerahkan kembali
rakyat, sehingga muncul banyak perlawanan dari rakyat. Belanda juga mengutus
Johannes van den Bosch untuk meningkatkan penerimaan negara Belanda yang kosong
Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun
1830. Penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam
yang melebihi usia tanam padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak,
hingga rakyat harus menyediakan sampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa
juga berdampak positif karena rakyat Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan
Pada tahun 1870, Tanam Paksa dihapus dan diganti Politik Pintu Terbuka yang
tertuang dalam UU Agraria 1870 yang mengatur tentang kepemilikan tanah pribumi dan
pemerintah. Di sini, mulai diberlakukan politik pintu terbuka, investor asing mulai
muncul, terjadi pengembangan usaha perkebunan di luar Jawa, dan sistem kerja paksa
Setelah kekalahan di Perang Salib, perkembangan teknologi dan sains di Eropa justru
berkembang pesat seiring berakhirnya fase Abad Gelap dan digantikan dengan Renaisans
alias Abad Pencerahan sejak abad ke-15 M. Selain itu, kekalahan Perang Salib membuat
bangsa-bangsa Eropa menyadari kekurangan mereka dalam hal teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Pada masa-masa itu, muncul teori heliosentrisme yang diperkenalkan oleh Nicolas
Copernicus dan Galileo Galilei. Pembuktian-pembuktian bahwa bumi berbentuk bulat, dan
mempunyai orbit yang mengelilingi matahari dapat dilakukan setelah ilmu astronomi
ditemukan dan berkembang. Baca juga: Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia: Dari Barter
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti Abbasiyah Teori ini membuka tabir
bahwa pengetahuan orang Eropa atas dunia ternyata begitu sempit. Maka, muncul keinginan
untuk mencari tahu hal-hal yang belum diketahui tentang alam semesta, keadaan geografi
dunia, dan tentang bangsa-bangsa lain yang ada di belahan dunia lain. Keinginan untuk
ditemukannya kompas, meriam, dan alat-alat lainnya, juga perkembangan ilmu astronomi
dapat dilakukan melalui laut, tidak melalui darat yang sudah terputus karena jatuhnya
Konstantinopel. Baca juga: Sejarah Hidup Sultan Nuku dan Kekalahan VOC di Perang
Tidore Arti Gold, Glory, Gospel (3G): Sejarah, Latar Belakang, & Tujuan Apa itu Pengertian
VOC, Sejarah Kapan Didirikan, dan Tujuannya? Semangat 3G Pada akhirnya, penjelajahan
samudera yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa disertai semangat 3G, yakni gold (kekayaan),
glory (kejayaan), dan gospel (menyebarkan agama Nasrani). Gold berarti keinginan
dieksploitasi dari daerah baru itu kemudian digunakan untuk kepentingan kerajaan/negara
imperialis Glory diartikan sebagai kejayaan atau untuk menguasai wilayah yang didatangi
dan dijadikan sebagai koloni. Indonesia, misalnya, pernah cukup lama menjadi jajahan
Belanda. Gospel merupakan misi menyebarkan ajaran Nasrani (Kristen Katolik dan Kristen
Protestan). Misionaris bangsa-bangsa Eropa menyebarkan agamanya di wilayah-wilayah baru
Penjajahan dan penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa ke wilayah Indonesia terjadi
sejak abad keenam belas. Terhitung semenjak awal kedatangan perwakilan dari kerajaan
1. Portugis
tahun 1498 dan berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509). Tahun 1551,
Maluku. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan
kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rmpah secara bebas, rakyat ternate
Oleh karena itu tejadi permusuhan antara rakyat ternate dan Portugis. Selain
Tahun 1521 bangsa Spanyol berhasil untuk pertama kali mendara di Tidore
(Maluku) kemundian singgah di Bacan dan Jailolo. Mereka tergabung dlam ekspedisi
setepat karena pada saat itu rakyat Maluku sedang bersengketa dengan Portugis.
timbul persaingan antara Portugis dan Spanyol. Persaingan tersebut sejalan dengan
pertentangan antara sultan Ternate dan sultan Tidore. Sultan Ternate bersekutu dengan
Portugis, sendangkan sultan Tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya Portugis dan
1529
praktik monopoli.
3. Belanda
tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis di kuasai oleh bangsa
oleh bangsa Spanyol banyak menderita kerugia, Sejak saat itu bangsa Belanda mulai
yaitu Indonesia. Bulan April 1595 Belanda memulai pelayaranya menuju nusantara
dengan empat buah kapal dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dan De Keyzer
4. Inggris
Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di daerah India.
Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang yakni East India
Company (EIC) pada tahun 1600, dengan daerah operasinya adalah India. Pusat
kekuasaan EIC adalah Kalkuta (India), dan dari kota inilah Inggris meluaskan
Francis Drake dan Thomas Covendish pada tahun 1579 mereka berhasil membawa
rempah - rempah dari Maluku. Di bawah Gubernur Jenderal Lord Minto yang
kekuasaan Belanda yang ada di wilayah Indonesia. Inggris berhasil menjalin hubungan
dagang dengan Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makassar. Kemudian Inggris
mengirimkan Kapten James Lancaster yang mendarat di Jawa dan Bali. Pada tahun 1811,
Thomas Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di