Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Teori Atom

Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori sebelumnya. Pada tahun
1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang terkait dengan teori atom yang baru.
Terdapat beberapa perkembangan yang berhubungan dengan teori ini, salah satunya adalah
teori ini dikembangkan oleh beberapa tokoh yang berbeda.

Tokoh-tokoh pada perkembangan teori atom memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Berikut
tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan teori atom.

1. Teori Atom Dalton (John Dalton)

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori  atom ialah John dalton. Ia menyatakan
pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan
tetap.

Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan penelitian
beragam jenis atom.

Isi teori atom John Dalton sebagai berikut:

 Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
 Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan unsur
tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
 Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
 Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan
perbandingan bulat dan sederhana.

Teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:


 Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.
 Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
 Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak bisa
dideskripsikan.
 Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada tahun
1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan
yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson
mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai kekurangan, tetapi Dalton
merupakan bapak pencetus teori atom modern. Dan yang lebih penting lagi, teori atom
Dalton mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan
sesudah reaksi sama) dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu).

2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada pada teori atom Dalton.

Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang bermuatan negatif dan disebut dengan
elektron. Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan teori
atom sebelumnya.

Teori atom Thomson berawal dari penemuan tabung katode oleh William Crookes. Dari
penelitian yang sudah dilakukan Crookes, Thomson mengembangkan penelitiannya tentang
sinar katode di Laboratorium Cavendish. Setelah selesai dan mendapatkan hasil dari
penelitian yang dilakukan, Thomson menemukan bahwa sinar katode adalah sebuah partikel.
Hal ini disebabkan karena sinar katode mampu memutar baling-baling yang diletakkan antara
katode dan anode. Setelah mengetahui hal itu, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
termasuk ke dalam partikel penyusun atom (partikel subatom) yang memiliki muatan negatif
dan sekarang disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan memuat isi dari teori atom
Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola
biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron.
Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti
kismis karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan
positif (roti).

Secara garis besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besar.
Berikut inti dari teori atom Thomson.

 Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


 Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
 Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom positif dan
negatif yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak memiliki muatan positif dan
negatif yang berlebihan.
 Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian atom,
kemudian atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan
positif.

Sama seperti teori atom Dalton, teori atom Thomson juga memiliki kekurangan. Berikut
beberapa kekurangan teori atom Thomson.

 Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan positif dan
jumlah elektron yang ada di dalam bola.
 Inti atom tidak dapat dijelaskan.

Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak dikembangkan lagi. Penyebab
tidak dikembangkan teori ini adalah di kemudian hari teori atom ini ditemukan
ketidakcocokkan dengan hasil percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan
Rutherford dapat membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak
tersebar secara merata. Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom muatan positif
yang tidak tersebar merata berpusat di bagian tengah atom yang sekarang disebut dengan inti
atom.

3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)


Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford. Rutherford lahir di Selandia Baru
dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun
Rutherford seorang murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan
memperbaiki teori milik gurunya yaitu Thomson.

Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910. Inti atom memiliki
jari-jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang ditemukan oleh Rutherford berasal
dari eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa (sebuah partikel
dengan massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan
elektron). Eksperimen ini dinamakan Geiger-Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil dari
dua murid Rutherford yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden).

Ketika melakukan eksperimen, Rutherford membuat rancangan percobaan penembakan atom


emas dengan partikel alfa yang dipancarkan unsur radioaktif. Setelah dipancarkan maka
hasilnya adalah radioaktif itu ada yang dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford berharap semua partikel alfa menembus
lurus lempengan emas. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan sehingga fakta
yang diperoleh bahwa ada partikel alfa yang dibelokkan antara 900 sampai 1800.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki kesimpulan bahwa inti
atom yang terkena partikel alfa maka akan terjadi tumbukan yang menyebabkan pembelokan
atau pemantulan partikel alfa. Penyebab terjadinya hal itu adalah massa dan muatan atom
terpusat pada inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford berpendapat bahwa muatan inti
atom sama dengan massa atom dalam sma (satuan massa atom).

Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford menggugurkan teori
atom Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya teori atom Thomson gugur adalah
Rutherford menemukan inti atom yang ada di dalam atom, inti atom ini memiliki muatan
positif yang menjadi pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan elektron bermuatan negatif atau
bisa dikatakan seperti bentuk tata surya.

Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron
yang bermuatan nehatif seperti model tata surya.
 Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan negatif.
 Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya tarik
menarik antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
 Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu disebabkan
oleh Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.

Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori atom Thomson, tetapi
teori Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom dan letak dari
elektron.
 Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada pada atom
hidrogen.
 Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan memancarkan
energi.

4. Teori Atom Bohr (Niels Bohr)

Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1922.
Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil penelitian itu
adalah spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat bahwa
sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari kelemahan
teori atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford
belum sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan
dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.

Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori
atom Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum
Planck dan mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat mengitari tata surya.
Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan elektron-elektron yang mengelilingi inti
atom yang terdiri dari Proton dan Neutron dan di  lintasan-lintasan tertentu disebut dengan
kulit elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa berpindah
dari satu kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau pemancaran dari beberapa energi
tertentu.
Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom Rutherford-Bohr. Penamaan
ini terjadi karena model atom Bohr merupakan modifikasi dari model atom Rutherford.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu

 Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


 Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang
diserap atau dipancarkan.
 Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan menyerap atau
memancarkan energi.
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang
mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)

Teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu

 Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar daripada
hidrogen.
 Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum (Werner Heisenberg dan Erwin


Schrödinger)

Gambar dari materikimia.com

Alasan teori mekanika kuantum dikembangkan adalah untuk menyempurnakan teori atom
Bohr. Teori mekanika kuantum disempurnakan oleh Erwin Schrödinger yang merupakan
fisikawan dari Austria dan peraih Nobel Fisika pada tahun 1933.

Pengembangan teori atom modern berdasarkan hipotesis de Broglie. Menurut Louis de


Broglie, berlaku sifat dualisme pada elektron, yaitu elektron bukan hanya sekadar sebagai
partikel, tetapi juga sebagai gelombang. Dengan kata lain, elektron akan bergerak seperti
gelombang dan memiliki lintasan yang juga merupakan gelombang.

Bukan hanya Schrödinger yang mengembangkan teori atom modern, tetapi ada peneliti yang
bernama Werner Heisenberg. Heisenberg dan Schrödinger bekerja sama untuk
mengembangkan teori atom modern. Teori yang sudah dikembangkan oleh dua peneliti ini
saat ini disebut dengan teori atom mekanika kuantum.

Jika penelitian yang dilakukan Schrödinger berdasarkan hipotesis de Broglie maka penelitian
Heisenberg berdasarkan pada asas ketidakpastian Werner Heisenberg. Dari asas ini
Heisenberg menyimpulkan bahwa terdapat suatu keterbatasan dalam menentukan posisi dan
momentum elektron.

Teori atom mekanika kuantum bisa dikatakan sebagai teori paling mutakhir dari beberapa
teori atom yang sudah dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai