Anda di halaman 1dari 11

REVIEW STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK

STRUKTUR ATOM

I. ATOM

Berdasarkan teori atom Dalton (1803) yang dikemukakan oleh John


Dalton, atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat di urai atau di bagi lagi,
John Dalton mengilustrasikan atom sebagai bola pejal yang sangat kecil yang
bersifat identik sehingga setiap unsur memiliki atom yang berbeda juga. Oleh
karena itu struktur atom bisa didefinisikan secara sederhana sebagai susunan
partikel dasar atom. Sebagai partikel penyusun sebuah materi, atom ikut
menentukan sifat materi tersebut. Sebagai partikel dasar atom, atom terdiri atas
Proton, Elektron, dan Neutron.

1. Proton merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan
satu sma (amu) dan bermuatan +1. Proton ditemukan oleh Eugene Goldstein
melalui percobaan sinar katode yang telah di modifikasi. Setelah melakukan
percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas hidrogen menghasilkan
sinar bermuatan positif paling kecil baik massanya maupun muatan muatannya,
sehingga partikel ini disebut proton.
2. Elektron merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa
danbermuatan -1. Penemu dari elektron adalah JJ Thomson melalui percobaan
sinar katode, sedangkan untuk muatan elektron sendiri ditemukan oleh Robert
Milikan, melalui percobaan tetesan halus minyak. Berdasarkan hasil percobaan
Thomson dan Milikan, didapatkan muatan elektron -1 dan massa elektron sama
dengan 0, sehingga elektron di lambangkan Materi Kimia: Struktur Atom 114.
3. Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan
netral. Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaannya
menembaki atom berilium dengan sinar alpha (𝛼), dari percobaan ini didapatkan
bahwa partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi memiliki sifat
netral, atau bisa dikatakan tidak bermuatan, serta memiliki massa yang hampir
sama dengan proton yaitu 1. Oleh karena itu partikel ini disebut dengan neutron
dengan muatannya sama dengan 0 (nol).
II. PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1. Teori Atom Dalton

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom ialah John


dalton. Ia menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom
Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum Lavoisier atau hukum
kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan tetap.

Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait


dengan penelitian beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton sebagai berikut:

• Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi
lagi.
• Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom
dengan unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
• Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
• Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul
dengan perbandingan bulat dan sederhana.

Teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

• Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


• Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa
dideskripsikan.
• Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus
listrik tidak bisa dideskripsikan.
• Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

2. Teori Atom Thomson

Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel yang bermuatan negatif


dan disebut dengan elektron. Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk
memperbaiki kekurangan teori atom sebelumnya.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis.
Dinamakan teori roti kismis karena muatan negatifnya atau elektron (kismis)
mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti). Secara garis besar teori atom J.J
Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besar. Berikut inti dari teori
atom Thomson.

• Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


• Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
• Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan atom
positif dan negatif yang ada pada atom sama dan suatu atom tidak
memiliki muatan positif dan negatif yang berlebihan.
• Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh bagian
atom, kemudian atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar
diantara muatan positif.

Teori atom Thomson juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa


kekurangan teori atom Thomson.

• Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan


positif dan jumlah elektron yang ada di dalam bola.
• Inti atom tidak dapat dijelaskan.

3. Teori Atom Rutherford

Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910.
Inti atom memiliki jari-jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya. Teori yang
ditemukan oleh Rutherford berasal dari eksperimen penembakan inti atom
lempengan emas dengan partikel alfa (sebuah partikel dengan massa empat kali
massa atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan elektron).
Eksperimen ini dinamakan Geiger-Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil
dari dua murid Rutherford yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden). Berikut
beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

• Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi
elektron-elektron yang bermuatan nehatif seperti model tata surya.
• Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan
negatif.
• Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh gaya
tarik menarik antara elektron dengan gaya inti atom (gaya Coulomb).
• Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal itu
disebabkan oleh Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari atom.

Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori


atom Thomson, tetapi teori Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

• Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom dan
letak dari elektron.
• Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada pada
atom hidrogen.
• Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan
memancarkan energi.
4. Teori Atom Bohr

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet saat
mengitari tata surya. Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori
Atom Rutherford-Bohr. Penamaan ini terjadi karena model atom Bohr
merupakan modifikasi dari model atom Rutherford. Inti dari teori atom Bohr
dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu

• lektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


• Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi yang diserap atau dipancarkan.
• Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan
menyerap atau memancarkan energi.
• Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan
yang mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)

Teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu

• Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar
daripada hidrogen.
• Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum (Werner Heisenberg dan Erwin


Schrödinger)

Alasan teori mekanika kuantum dikembangkan adalah untuk


menyempurnakan teori atom Bohr. Teori mekanika kuantum disempurnakan
oleh Erwin Schrödinger yang merupakan fisikawan dari Austria dan peraih
Nobel Fisika pada tahun 1933. Pengembangan teori atom modern berdasarkan
hipotesis de Broglie. Menurut Louis de Broglie, berlaku sifat dualisme pada
elektron, yaitu elektron bukan hanya sekadar sebagai partikel, tetapi juga sebagai
gelombang. Dengan kata lain, elektron akan bergerak seperti gelombang dan
memiliki lintasan yang juga merupakan gelombang. Bukan hanya Schrödinger
yang mengembangkan teori atom modern, tetapi ada peneliti yang bernama
Werner Heisenberg. Heisenberg dan Schrödinger bekerja sama untuk
mengembangkan teori atom modern. Teori yang sudah dikembangkan oleh dua
peneliti ini saat ini disebut dengan teori atom mekanika kuantum. Jika penelitian
yang dilakukan Schrödinger berdasarkan hipotesis de Broglie maka penelitian
Heisenberg berdasarkan pada asas ketidakpastian Werner Heisenberg. Dari asas
ini Heisenberg menyimpulkan bahwa terdapat suatu keterbatasan dalam
menentukan posisi dan momentum elektron.

III. BILANGAN KUANTUM


Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan
kuantum.
1. Bilangan Kuantum Utama ( n )
Bilangan kuantum utama (n) adalah bilangan kuantum yang menyatakan kulit
elektron dan tingkat energinya. Bilangan kuantum utama bergantung pada jarak
antara elektron dan nukleus (inti atom). Bilangan kuantum utama dituliskan
dengan bilangan bulat 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Karena n menyatakan tingkat
energi, maka tidak ada kulit ke 0 (tidak ada enelktron yang tidak memiliki energi).
Jika suatu elektron berada pada n=1, maka ia berada paling dekat dengan nukleus
yaitu pada kulit pertama (kulit paling dalam) dengan tingkat energi dasar.
Semakin tinggi tingkat energinya, maka akan semakin besar bilangan kuantum
utama elektron tersebut.
2. Bilangan Kuantum Azimuth ( l )
Bilangan kuantum azimuth atau bilangan kuantum momentum sudut orbital
menyatakan bentuk orbital. Bilangan kuantum azimuth ditulis dengan bilangan
bulat 0, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. l=0 disebut dengan orbital s dan memiliki bentuk
seperti bola, l=1 disebut dengan orbital p dan memiliki bentuk seperti kutub, l=3
disebut dengan orbital d dan memiliki bentuk semanggi, serta l=4 disebut dengan
orbital f dengan bentuk semanggi berdaun lima.
3. Bilangan Kuantum Magnetik ( m )
Bilangan kuantum magnetik adalah bilangan kuantum yang menyatakan orientasi
orbital dalam ruang tiga dimensi. Bilangan kuatum magnetik bergantung pada
bilangan kuantum azimuth, sehingga dituliskan dengan m= -l, …, 0, …, l.
Misalnya suatu elektron mamiliki bilangan azimuth l=2 dan berada pada orbital
d, maka bilangan kuantum magnetiknya adalah m= -2, -1, 0, 1, 2.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran elektron dan tidak
bergantung pada bilangan kuantum lainnya. Bilangan kuantum spin
dilambangkan dengan +1/2 dan -1/2, ketika positif maka elektron memiliki arah
putaran ke atas (spin up) dan ketika negatif berarti elektron memiliki arah putaran
ke bawah.

IV. KONFIGURASI ELEKTRON


A. Prinsip Aufbau
Prinsip Aufbau dikemukaan oleh fisikawan Denmark bernama
Niels Bohr pada tahun 1920. Baca juga: Model Atom Bohr Prinsip
Aufbau menyatakan bahwa pada kondisi dasar, elektron akan menempati
kulit elektron dengan energi yang lebih rendah menuju energi yang lebih
tinggi. Prinsip Aufbau digambarkan dalam diagram berikut:

Pada gambar terlihat bahwa konfigurasi


elektron dengan Prinsip Aufbau bergantung pada penjumlahan bilangan
kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth (l). Urutan energi
orbital atom dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah 1s, 2s,
2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, dan seterusnya. Maka elektron
akan menempati sub kulit 1s terlebih dahulu baru menempati sub kulit 2s.
Pada subkulit s hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. Pada subkulit p
hanya dapat ditempati 6 elektron. Pada sub kulit d hanya dapat ditempati
10 elektron, dan pada kulit f hanya dapat ditempati 14 elektron.
B. Asas Larangan Pauli
Menurut Asas Larangan Pauli, “tidak boleh ada dua elektron dalam
suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital
yang sama akan memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama. Yang
membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s).”

Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron
dengan arah spin yang berlawanan. Misalnya suatu atom memiliki 2
elektron yang menghuni orbital 1s, maka diagram orbital yang benar
menurut Larangan Pauli ditunjukkan oleh gambar c.
C. Aturan Hund
Menurut Aturan Hund, “orbital-orbital dengan energi yang sama,
masing-masing diisi terlebih dahulu oleh satu elektron dengan arah (spin)
yang sama, kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut
dengan arah (spin) berlawanan, atau dengan kata lain, dalam subkulit yang
sama, masing-masing orbital terisi satu elektron dengan arah panah yang
sama, kemudian elektron yang tersisa diisikan sebagai elektron
pasangannya dengan arah panah yang berlawanan”.

Diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, tiga elektron


ditempatkan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas,
kemudian 1 elektron yang tersisa digambarkan dengan tanda panah ke
bawah. Hal ini dilakukan mengikuti aturan Hund.
SISTEM PERIODIK

I. Pengertian

Sistem periodik unsur kimia adalah susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom
dan kemiripan sifat-sifatnya. Sistem periodik unsur kimia yang disusun oleh Moseley
berkembang dengan baik hingga sampai pada bentuk yang sekarang ini. Perkembangan
sistem periodik unsur kimia mengikuti hukum periodik bahwa bila unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik. Telah
disebutkan di atas bahwa sistem periodik unsur kimia terdiri dari dua kelompok yakni
golongan (lajur vertical) dan periode (lajur horizontal).

1. Golongan

Golongan ditempatkan pada lajur vertikal dalam tabel periodik unsur modern.
Penentuan golongan berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki unsur tersebut.
Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat yang mirip. Beberapa
golongan diberi nama khusus, yakni:

1) Golongan IA, disebut golongan alkali (kecuali H), terdiri dari H, Li, Na,
K, Rb, Cs, Fr;
2) Golongan IIA, disebut golongan alkali tanah, terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr,
Ba, Ra;
3) Golongan VIIA, disebut golongan halogen, terdiri dari F, Cl, Br, I, At;
4) Golongan VIIIA, disebut golongan gas mulia, terdiri dari He, Ne, Ar, Kr,
Xe, Rn;
5) Golongan IIIA, disebut golongan boron-aluminium, terdiri dari B, Al, Ga,
In, Ti;
6) Golongan IVA, disebut golongan karbon-silikon, terdiri dari C, Si, Ge, Sn,
Pb;
7) Golongan VA, disebut golongan nitrogen-fosforus, terdiri dari N, P, As,
Sb, Bi;
8) Golongan VIA, disebut golongan oksigen-belerang, terdiri dari O, S, Se,
Te, Po;
9) Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan transisi.

2. Periode

Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam tabel periodik unsur kimia.
Periode suatu unsur menunjukkan nomor kulit yang sudah terisi elektron (n
terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Dalam sistem periodik unsur terdapat
7 periode, yaitu:

1) Periode ke-1, terdiri atas 2 unsur


2) Periode ke-2, terdiri atas 8 unsur
3) Periode ke-3, terdiri atas 8 unsur
4) Periode ke-4, terdiri atas 18 unsur
5) Periode ke-5, terdiri atas 18 unsur
6) Periode ke-6, terdiri atas 32 unsur, 18 unsur seperti period eke-4 dan ke-5,
14 unsur deret lantanida
7) Periode ke-7, merupakan periode unsur yang belum lengkap. Terdapat
deret aktinida.

II. Klasifikasi Sistem Periodik

Pada tahun 1984, J.A.R Newlands mengklasifikan sistem periodik unsur


kimia berdasarkan kenaikan berat atomnya. Unsur ini dapat dikenali dengan
nomor urut dan dibagi dalam tujuh golongan. Tujuh golongan tersebut adalah
Hidrogen, Litium, Berilium, Karbon, Nitrogen, Boron serta Oksigen. Hubungan
ketujuh golongan ini dikenal sebagai hukum oktaf.

Pada sistem periodik unsur kimia, golongan merupakan kolom vertikal


yang terdapat pada tabel periodik. Golongan sangat penting untuk metode
pengklasifikasian unsur-unsur. Golongan berisi unsur-unsur yang memiliki
susunan elektron terluar yang sama. Karena memiliki elektron yang sama, maka
unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama. Unsur-unsur pada golongan
pertama merupakan logam alkali atau golongan utama. Sedangkan golongan
kedua dinamakan logam transisi, yang merupakan logam alkali tanah. Dan dua
deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam yang terdiri atas
lanthanide dan aktinida. Sementara itu, periode adalah barisan horizontal yang
terdapat pada tabel periodik. Terdapat 7 periode dalam tabel periodik, di mana
masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom yang dimiliki. Tidak semua
periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah unsur terkecil terdapat
pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur tebanyak adalah
pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.

III. Sifat Sistem Periodik Unsur

1. Sifat Unsur, Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi
dalam 3 jenis yaitu logam, non logam dan juga metalloid. Logam memiliki sifat
yang cenderung melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion
positif. Sedangkan non logam cenderung menerima elektron dari logam. Laiin
halnya dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti logam dan non
logam.
2. Jari-Jari Atom, Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron
terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut
dapat diukur dalam satuan pikometer atau angstrom. Dalam satu golongan dari
atas ke bawah, jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan
pertambahan dapa kulit elektron.
3. Kereaktifan, Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode
dari kiri ke kanan bertambah hingga golongan VIIA.
4. Energi Ionisasi, Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk
melepas satu elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua
adalah energi yang diserap untuk melepas elektron kedua dari sebuah atom, dan
seterusnya.
5. Afinitas Elektron, Afinitas eletron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika
sebuah elektron ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion
negatif. Sifat non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada
sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang
periode.
6. Kelektronegatifan, Kelektronegatifan merupakan kemampuan atau
kecenderungan suatu atom untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron
dari atom lainnya.

IV. Sistem Periodik Unsur oleh Para Tokoh

1. Robert Boyle

Dalam sejarah perkembangannya, sistem periodik unsur kimia yang digunakan


saat ini adalah sistem periodik unsur kimia modern yang dipublikasikan oleh
Dimitri Mendeleev pada tahun 1869. Namun menurut sejarahnya, Robert Boyle
adalah orang pertama yang memberikan definisi mengenai unsur. Menurut Boyle,
unsur merupakan zat yang tidak dapat dibagi menjadi dua zat atau lebih secara
kimiawi.

2. Lavoiser

Setelah Boyle memberikan penjelasan mengenai hal tersebut, pada tahun 1769
Lavoiser pun menerbitkan daftar unsur-unsur dan membaginya pada unsur logam
maupun unsur non logam. Menurut Lavoiser, terdapat perbedaan antara logam
dan non logam yakni;
Logam berwujud padat pada suhu kamar kecuali raksa, mengkilap saat di gosok-
gosokan, merupakan konduktor yang baik, dapat ditempa atau direnggangkan dan
adalah penghantar panas yang baik. Sementara itu, non logam ada yang berupa
zat padat, cair atau gas pada suhu kamar, tidak mengkilap jika digosok, kecuali
intan atau karbon, bukan konduktor yang baik, umumnya rapuh terutama
berwujud padat dan bukan penghantar panas yang baik.

3. Johann Wolfgang Dobereiner

Dobereiner adalah orang pertama yang menemukan hubungan sifat dengan massa
atom. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan menjadi 3 triade, yaitu;

Triade Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K)

Triade Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Br)

Triade klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I)

4. Dmitri Mendeleev

Tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleev melakukan pengamatan 63 unsur yang


telah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat dari massa atom itu relatif.
Berdasarkan hasil pengamatannya tersebut, unsur-unsur ditempatkan pada
golongan dan juga periode yang dikenal hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, C. K. (2021, January 12). Materi Kimia: Struktur Atom. Retrieved from zenius.net:
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-struktur-atom

Lararenjana, E. (2021, January 19). Sistem Periodik Unsur Kimia, Kenali Sifat-Sifat dan
Penomoran di Dalamnya. Retrieved from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/jatim/sistem-periodik-unsur-kimia-kenali-sifat-sifat-dan-
penomoran-di-dalamnya-kln.html?page=5

Ridlo, M. F. (2021, September 04). Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital. (D. Purbowati,
Editor) Retrieved from akupintar.id: https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/konfigurasi-elektron-dan-diagram-orbital

Utami, S. N. (2020, Oktober 09). Konfigurasi Elektron: Prinsip Aufbau, Larangan Pauli, dan
Aturan Hund. (R. Raimarda, Editor) Retrieved from kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/171257169/konfigurasi-elektron-
prinsip-aufbau-larangan-pauli-dan-aturan-hund?page=all

Utami, S. N. (2021, Juni 04). Bilangan Kuantum: Pengertian dan Macamnya. (S. Gischa, Editor)
Retrieved September 14, 2021, from kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/04/192357769/bilangan-kuantum-
pengertian-dan-macamnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai