Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gede Eka Amerta Saputra

NIM : 2103051003
Prodi : D3 Analis Kimia

Mg Dalam Klorofil
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa
enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun, terutama
untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk
memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan
klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein. Kekurangan magnesium
menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit. Yang
terbawa hanyalah unsur berbobot 'ringan' seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel
berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antarruas panjang. Ciri-
ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman. Gejala Kekurangan
adalah Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg
diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang
penyakit, terutama embun tepung (powdery mildew). Sementara kelebihan Mg tidak
menimbulkan gejala ekstrim.
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg
yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala - gejala yang tampak pada bagian
daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun,
sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-
tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-
daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena
itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi
Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak
menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan
Mg (OH)2.
Magnesium merupakan bagian penting dari khlorofil dan berbagai enzim dalam
sintes hidrat arang. Dengan demikian kekurangan magnesium, akan mengurangi pula
sintesis khlorofil yang kemudian akan menimbulkan gejala khlorosa. Kekurangan unsur
hara Magnesium (Mg) membuat daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi
kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri
tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah
menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan. Daun-daun mudah terbakar
oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang
berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut serta pada tanaman biji-
bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau tetap tumbuh maka ia akan nampak
lemah sekali. Selain itu, kekurangan Magnesium dalam tanah, menjadikan tanah bereaksi
masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor dan Kalium terikat sehingga tak
terserap oleh tanaman dengan maksimal, pempukan yang diberikan kurang efektif dan
tidak efisien. produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil kurang baik.
secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah. Ini juga akan menaikkan unsur
Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn (mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga), unsur tersebut
dalam jumlah berlebihan akan menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam
dan tambak. Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan tanaman terhadap
serangan hama dan penyakit menjadi rendah, tanaman mudah terserang hama dan
penyakit, demikian pula dengan udang, ikan dan rumput laut yang berada pada tanah yang
Magnesium.

Ca Dalam Tulang
Kalsium (Ca) adalah mineral yang banyak ditemukan di tubuh manusia, paling
banyak ditemukan pada tulang dan gigi. Kalsium (Ca) adalah nutrisi penting dalam
pembentukan sebagian besar struktur rangka. Tanpa kalsium, tulang akan menjadi rentan
dan rapuh karena kalsium dibutuhkan dalam metabolisme tulang. Artinya kalsium
berperan penting dalam pertumbuhan jaringan tulang selama proses tumbuh kembang
atau pemulihan.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh sekitar
99% total kalsium dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi
terutama dalam bentuk hidroksiapatit, hanya sebagian kecil dalam plasma dan cairan
ekstravaskular. Kalsium didalam tulang mudah dimobilisasikan kedalam cairan tubuh dan
darah, bila diperlukan untuk diteruskan kepada sel-sel jaringan yang lebih
memerlukannya. Terutama trabecule dari struktur tulang merupakan tempat penimbunan
kalsium yang mudah sekali melepaskan kalsium untuk dipergunakan kedalam keperluan
lain. Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya
osteoporosis. Namun kalsium yang berada diluar tulang juga mempunyai peran yang
besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, 10lcohol, syaraf, dan darah.
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia dewasa,
terutama diatas 50 tahun akan kehilangan kalsium dan tulangnya. Tulang menjadi rapuh
dan mudah patah. Hal ini dinamakan osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita
daripada laki-laki dan lebih banyak pada kulit putih daripada kulit berwarna. Kekurangan
kalsium dapat pula menyebabkan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan
konsumsi kalsium terhadap fosfor mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga
kandungan kalsium didalam tulang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2011). Kalsium. Retrieved from http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/:


http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/880/3/BAB%20II.pdf

mukhlis. (2017, July 27). Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman.
Retrieved from dtphp.luwuutarakab.go.id:
https://dtphp.luwuutarakab.go.id/berita/3/unsur-hara-makro-dan-mikro-yang-
dibutuhkan-oleh-
tanaman.html?fb_comment_id=3189773321086078_3795980587132012

UH., a. (2009, Mei 08). Magnesium (Mg) dan Pengaruh Defesiensinya terhadap Tanaman.
Retrieved from http://thophick.blogspot.com/:
http://thophick.blogspot.com/2009/05/magnesium-mg-dan-pengaruh-
defesiensinya.html

Anda mungkin juga menyukai