Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MENJAWAB PERTANYAAN

Hari, tanggal : Rabu, 22 September


2021
Nama : Gede Eka Amerta
Saputra
NIM : 2103051003
Rombel : 32 Agama Hindu

Pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab secara individu, dan jawabannya langsung


di buat di lembaran ini, dan hasilnya kirim di group ini paling lambat jam 10.00 malam
nanti.
1. Apa pandangan Anda tentang Agama Hindu?

2. Apa kelebihan Agama Hindu?

3. Apa kekurangan Agama Hindu?

4. Jelaskan tentang Agama Hindu dresta Bali!

5. Mengapa Anda perlu memahami, mengaplikasikan, dan melestarikan Agama Hindu


dresta Bali?

6. Apakah yang dimaksud dengan religiusitas? Apakah Anda religius? Apa contohnya
Anda telah memiliki dan menerapkan religiusitas dalam kehidupan Anda sehari-hari?

7. Apakah yang dimaksud dengan Spiritualitas? Apakah Anda memiliki spiritualitas?


Apa contohnya dalam kehidupan Anda sehari-hari bahwa Anda memiliki dan
menerapkan spiritualitas?

8. Apa hubungan antara religiusitas dengan spiritualitas?

9. Apakah orang yang spiritualis harus religius? Mengapa?

10. Apakah orang religius harus spritualis?

JAWABAN
1. Menurut pandangan saya, agama hindu adalah agama yang memiliki tingkat toleransi
beragama yang tinggi, agama hindu juga masih kental dengan tradisi dan budayanya.
Agama hindu merupakan agama yang banyak memiliki perayaan-perayaan maupun
hari-hari suci.

2. Kelebihan agama hindu yaitu adanya pemahaman mengenai Tri Hita Karana yang
berarti hubungan antara manusia dengan tuhan, hubungan antara manusia dengan
lingkungan, dan hubungan antara manusia dengan manusia.

3. Menurut saya kekurangan agam hindu tidak dapat saya definisikan karena saya belum
mendalami dalam bidang keagamaan apalagi mencari kekurangan dari agama yang
saya anut. Tapi saya yakin tidak ada kekurangan di dalam agama hindu ataupun
agama yang lain, karena setiap agama pasti mengajarkan dan mengajak umatnya
untuk berbuat baik dan selalu berada di jalan yang benar.

4. Dresta Hindu Bali sebagai pandangan dari suatu masyarakat mengenai tata krama
dalam menjalankan hidup dan kehidupan di masyarakat atau desa pekraman. Dan
karena setiap masyarakat dalam lingkup desa/wilayah berbeda latar belakangnya
(sosial, ekonomi, budaya, sifat keagamaannya) maka meski tidak mencolok.
Dresta adalah pedoman sebagai pandangan, kebiasaan – kebiasaan maupun aturan-
aturan dari suatu daerah tertentu yang terdiri dari empat yang dinamakan catur dresta,
sebagaimana disebutkan dalam hukum hindu, catur dresta terdiri dari :

1) Purwa/Kuna Dresta merupakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah melekat pada


kehidupan masyarakat secara turun tumurun.
2) Desa dresta merupakan peraturan-peraturan yang diterapkan untuk lingkungan
sempit atau desa adat pakraman.
 Bagi pendatang (krama tamiu) baru, pertama kali masuk ke suatu desa
adat pakraman terlebih dahulu harus mampu beradaptasi dengan aturan
desa adat pekraman yang telah ada.
 Tujuannya tidak lain hanya semata-mata untuk menciptakan hubungan
yang hamonis.
3) Loka Dresta yaitu hampir sama dengan Desa dresta hanya saja scope /
lingkupnya yang lebih luas. Agar hubungan menjadi harmonis maka kita
sebagai warga sepatutnyalah untuk mengikuti aturan – aturan sesuai dengan
daerahnya.
4) Sastra Dresta merupakan aturan pamungkas yaitu jika seluruh dresta di atas
tidak dapat diimplementasikan dan menimbulkan perdebatan yang tidak jelas,
maka satu-satunya yang harus dipedomani adalah sastra dresta ini yaitu di luar
dari tiga aturan tersebut di atas

5. Karena Dresta Hindu Bali dapat dijadikan pedoman sebagai pandangan, kebiasaan-
kebiasaan, maupun aturan-aturan dalam menjalankan hidup dan kehidupan di
masyarakat.

6. Religiusitas adalah suatu kesatuan unsur yang komprehensif, yang menjadikan


seseorang disebut sebagai orang yang beragama (being religious), dan bukan sekedar
mengaku mempunyai agama (having religious). Religiusitas meliputi pengetahuan
agama, pengalaman agama, perilaku (moralitas) agama, dan sikap sosial keagamaan.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari: melakukan persembahyangan
setiap hari, selalu menghormati ciptaan tuhan, berfikir, berbicara dan bertidak sesuai
dengan ajaran agama.

7. Spiritualitas merupakan karakter khusus dari keyakinan seseorang yang lebih pribadi,
tidak terlalu dogmatis, lebih terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru dan beragam
pengaruh, serta lebih pluralistic dibandingkan dengan keyakinan yang dimaknai atau
didasarkan pada agama-agama formal.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari: mengatasi masalah yang ada dengan keyakinan
yang dianut, tidak melukai atau menyakiti orang lain menurut ajaran ahimsa.
8. Hubungan antara Religiusitas dan Spiritualitas memunculkan sikap toleransi,
moralitas, dan cinta kasih. Jika salah satu hilang maka akan ada ketimpang tindihan
dalam menjalani kehidupan.

9. Iya, karena jika kita sudah mendalami aspek spiritualitas maka kita juga harus
mendalami aspek religius karena dalam aspek religious terdapat agama yang akan
menjadi salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan.

10. Iya, karena jika seseorang hanya mendalami aspek religius tanpa mengetahui aspek
spiritualis maka orang tersebut hanya akan rajin beribadah tetapi tidak dapat
mengontrol pikiran, perkataan dan perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai