Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putu Widi Aryani

NIM/Prodi : 2103051004/ D3 Analis Kimia

Fakultas : MIPA

Review Struktur Atom dan Sistem Periodik

Atom memiliki beberapa teori berdasarkan perkembangannya yang dinyatakan oleh


beberapa tokoh. Yang pertama terdapat teori atom Dalton yang dikemukakan oleh John Dalton
dengan menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi
lagi, dalam reaksi kimia terdapat penggabungan dan pemisahan atom, namun teori – teori
tersebut memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak dapat menggambarkan bagaimana cara
atom saling bergabung dan atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa
dideskripsikan. Kemudian teori Dalton disempurnakan lagi oleh teori Thomson yang
dikemukakan oleh Sir Joseph John Thomson yang menyatakan bahwa atom bukanlah bagian
terkecil dari suatu zat, massa elektron atom lebih kecil dari massa atom, namun teori ini pula
memiliki kekurangan yakni teori ini tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan muatan positif
dan jumlah elektron yang ada di dalam bola serta inti atom tidak dapat dijelaskan.

Selain kedua teori diatas masih terdapat pula beberapa teori lain diantaranya teori atom
Rutherford yang dikemukakan oleh Ernest Rutherford dengan menyebutkan bahwa inti atom
bermuatan positif dan dikelilingi elektrom bermuatan negatif seperti tata surya, atom tersebut
bersifat betral serta sebagian besar volume atom tidak pejal, sama seperti kedua teori
sebelumnya teori Rutherford masih memiliki kekurangan yakni teori ini tidak bisa
mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom letak elektron dan spektrum garis yang ada pada atom
hidrogen, serta energi atom menjadi tidak stabil. Pada teori selanjutnya terdapat teori atom bohr
yang dikemukakan oleh Niels Bohr dengan pernyataannya elektron dikatakan mengelilingi atom
pada orbit tertentu dan selama berada pada lintasan energi tidak ada yang diserap atau
dipancarkan, perpindahan elektron hanya dapat dari satu kulit ke kulit yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi, ternyata teori ini masih memiliki kekurangan yaitu tidak
dapat menerangkan spektrum atom yang lebih besar dari pada hidrogen serta tidak dapat
menjelaskan efek Zeeman (Menurut wikipedia efek Zeeman merupakan pemisahan sebuah garis
spektrum menjadi beberapa bagian akibat adanya medan magnet). Dengan adanya kekurangan
tersebut, terdapat perkembangan teori lain yang menyempurnakannya yakni teori atom
Mekanika Kuantum yang disampaikan oleh Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger yang
dikatakan sebagai teori yang paling lengkap dari teori – teori yang sudah dikembangkan.
Sehingga, Atom merupakan partikel – partikel kecil yang memiliki susunan lebih kecil lagi
ukurannya yaitu proton, neutron, dan elektron.

Atom memiliki notasi. Apa itu notasi atom? Notasi atom merupakan sistem lambang atau
tanda yang menggambarkan bilangan tentang atom yang mencakup nomor atom(yang
menunjukkan jumlah proton atau elektron) serta nomor masa(yang menunjukkan jumlah neutron
ditambah proton).

Notasi Atom :
Keterangan
X : Lambang atom
A : Massa Atom : p + n
Z : Nomor Atom : Jumlah Proton : Jumlah Elektron : p = e

Pada atom terdapat elektron yang mengelilingi inti atom dan menempati lintasan –
lintasan tertentu, lintasan elektron tersebut disebut dengan kulit atom. Pada setiap kulit atom
tersebut terdapat jumlah maksimal elektron, penyusun elektron pada kulit atom tersebut disebut
dengan konfigurasi elektron. Sehingga adanya, konfigurasi elektron ini sangat erat kaitannya
dengan atom. Aturan dalam konfigurasi elektron ini juga tidak sembaragan terdapat tiga prinsip
yang digunakan diantaranya prinsip aufbau, larangan pauli, aturan hund, aturan penuh setengah
penuh.

Berdasarkan asas aufbau pengisian orbital dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat
energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Selain asas aufbau terdapat pula larangan pauli yang menyatakan bahwa dalam suatu
atom tidak boleh terdapat dua elektron yang memiliki empat bilangan kuantun (n, l, m dan s)
yang sama. Terdapat pula aturan hund yang menyatakan bahwa jika elektron tersebar dalam
orbital dengan tingkat energi yang sama, elektron tidak akan berpasangan sebelum orbital
tersebut terisi dengan penuh.

Contoh benar Aturan Hund (Harus terisi penuh sebelum berpasangan)

Contoh salah tidak sesuai dengan Aturan Hund

Aturan yang terakhir adalah menjelaskan bahwa suatu elektron ini memiki
kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk suatu susunan elektron yang
lebih stabil untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d akan berlaku aturan
penuh setengah penuh.

Konfigurasi elektron dan tabel periodik atau sering disebut dengan SPU (Sistem Periodik
Unsur) memiliki hubungan yang erat satu sama lain karena jika elektron luar yang mengisi
orbital dalam subkulit sama dengan bilangan kuantum utama (n), maka atom tersebut masuk
pada golongan yang sama.

Tabel periodik penulisannya juga tidak sembarangan yakni terdapat arti pada setiap
letaknya. Baris – baris pada tabel periodik ini dua baris yakni periode adalah baris horizontal
sedaangkan golongan adalah baris vertikal pada tabel periodik. Golongan terbagi lagi menjadi
dua yakni golongan A dan golongan B dimana perbedaannya adalah golongan A merupakan
golongan utama sedangkan golongan B merupakan golongan transisi. Pada tabel periodik
terdapat satu gas yang disebut dengan gas mulia yang memiliki kestabilan sangat tinggi. Hal
yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah konfigurasi elektroonnya.

Sistem Periodik Unsur Kimia memiliki beberapa sifat diantaranya yaitu :

1. Sifat unsur yang terdiri dari logam, non logam, dan metalloid;
2. Terdapat pula jari – jari atom yakni jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang
stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang;

3. Kereaktifan : unsur pada tabel periodik pada suatu periode dari kiri ke kanan bertambah
hingga golongan VIIA;

4. Energi Ionisasi : energi yang diserap untuk melepas suatu elektron dari sebuah atom;

5. Afinitas Elektron : jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke
dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif;

6. Keelektronegatifan : kemampuan untuk menangkap atau menarik kembali elektron dari


elektron lain.

Sifat Keelektronegatifan SPU

Maka, adanya hubungan antara atom, konfigurasi elektron serta sistem periodik unsur
sangat erat kaitannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://kimiaku.wordpress.com/materi-belajar/struktur-atom-dan-sistem-periodik-unsur/
(Diakses pada 31 Agustus 2021)

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/ (Diakses pada 31 Agustus 2021)

https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Zeeman (Diakses pada 31 Agustus 2021)

https://seputarilmu.com/2020/07/konfigurasi-elektron.html (Diakses pada 31 Agustus 2021)

https://rumuspintar.com/konfigurasi-elektron/ (Diakses pada 31 Agustus 2021)

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-periodik-unsur-klasifikasi-dan-sifat-unsur-dalam-
tabel-periodik (Diakses pada 31 Agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai