Anda di halaman 1dari 5

ATOM, ELEKTRON DAN TEORI JALUR BENDA PADAT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Fahmijal LB (0705173082)
Ayu Amalya Rahma (0705172029)
Mutiah Lubis (0705172038)
Niswatun Nadra Lubis (0705173088)

Diampuh Oleh: Ridwan Yusuf Lubis,S.Pd,M.Si.

FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019/2020
A. Atom
Kata atom berasal dari bahasa yunani yaitu “atomos” yang berarti tidak dapat dibagi.
Konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus pada awal abad ke-4 SM.
Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian
yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi disebut atom. Menurut democritus
atom sepenuhnya padat, tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang kosong antar atom
untuk memberikan ruang untuk penggerakannya. Namun, model demmocritus ini kurang
memiliki bukti aksperimental hingga pada tahun 1800an muncul teori-teori baru
berdasarkan hasil eksperimen.
Beberapa teori yang menjelaskan tentang atom adalah sebagai berikut :
1. Model teori atom John Dalton
John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapat tentang atom. dalton
didasarkan pada hukum kekekalan massa (hukum lavoiser) dan hukum susunan
tetap (hukum prouts). Lavosier menyatakan bahwa “massa total zat-zat sebelum
reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan prouts
menyatakan bahwa “perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu
tetap.
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom
sebagai berikut :
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom- atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogendan atom-atom
oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan kembali dari atom-
atom, sehingga atom dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan :
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom.
Kelemahan :
Teori atom dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan
arus listrik.
2. Model Atom JJ. Thomson

1
J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom.
Menurutnya di dalam atom terdapat partikel elektron dan proton. Di dalam muatan
positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan
muatan positif. Secara garis besar teori atom thomson adalah “Atom merupakan
bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”
Kelebihan:
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan:
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford


Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, Rutherford membuat kesimpulan bahwa :
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
d idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
c. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan


sebuah model atom yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif.”

Kelebihan:

Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti. Teori Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini

2
memberikan inspirasi pada penemuan baru berikutnya yaitu tentang
lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit elektron.

Kelemahan:

Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai
pemancaran energi maka lama – kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti

4. Model atom Niels Bohr


Secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya sebagai berikut:
a. dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat
energi elektron.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
c. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran
energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai
penyerapan energi.
d. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
Kelebihan:
Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.

Kelemahan:
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

B. Elektron

Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron
memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik elektron
adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia
termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan
3
elektron, tetapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron,
keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton sinar gama.

Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan
sifat-sifat kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal tahun 1838 nama
electron diperkenalkan untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan
Irlandia George Johnstone Stoney. Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada
tahun 1897 oleh J.J Thomson

Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal,
elektron memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif
terhadap pengamat akan menghasilkan medan magnetik dan lintasan elektron tersebut juga
akan dilengkungkan oleh medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia
dapat menyerap ataupun memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama
dengan inti atom yang terdiri dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron
hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya tarik Coulomb antara elektron dengan
proton menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran ataupun perkongsian elektron
antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama terjadinya ikatan kimia.
simbol e digunakan untuk merujuk pada muatan elementer, elektron umumnya disimbolkan
sebagai e−, dengan tanda minus mengindikasikan muatan negatif. Positron disimbolkan
sebagai e+ karena ia memiliki ciri-ciri yang sama dengan elektron namun bermuatan positif

 Massa invarian sebuah elektron adalah kira-kira 9,109 × 10−31 kilogram

 Elektron memiliki muatan listrik sebesar -1,602 × 10−19 coulomb

C. Teori Jalur Benda Padat

Cabang ilmu fisika yang berhubungan dengan padatan adalah fisika benda padat dan
merupakan cabang yang utama fisika benda terkondensasi. Padatan merupakan salah
satu dari empat wujud materi fundamental lainnya seperti cairan, gas dan plasma.
Padatan ditandai oleh kekakuan strukturnya dan resistansinya terhadap perubahan
bentuk atau volume.

Anda mungkin juga menyukai