Anda di halaman 1dari 36

KONSEP ATOM DAN

FISIKA INTI
(ATOM DAN KUANTUM, INTI
ATOM DAN RADIOAKTIF, FISI
DAN FUSI NUKLIR)

By kelompok 3
Dosen Pengampu
M.K: Pendalaman Konsep Fisika

Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si


Anggota Kelompok 3
Evi Octaviani
01
4212421008

02
Hardiyanti Pratiwi
4213121057

03
Hikmah Mutiara Harahap
4213121071
1. ATOM DAN
KUANTUM
ATOM
A. TEORI ATOM JOHN
DALTON
pada tahun 1803 seorang penemu bernama John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang
atom. Teori atom dalton didasarkan pada hukum kekekalan masa (hukum Lavoisier) dan hukum
susunan tetap (hukum Prouts). Dari kedua hukum tersebut dalton mengemukakan pendapatnya
tentang atom sebagai berikut:
● Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi hagi
● Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecilsutu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
● Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
● Reaksi kimi merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom
atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak pehru,
● Kelemahan: Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya
hantar arus listrik.
B. TEORI ATOM J.J.
THOMSON
Pada tahun 1900, JJ. Thomson menemukan electron. Penemuan electron
berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung
humpa, seperti pada gambar.

Gambar tersebut memperlihatkan tabung kaca yang


hampa udara di dalamnya terdapat dua electrode, yaitu
katode (positif) dan anode (negatif). Katika katode dan
anode diberi beda potensial yang tinggi, berkas sirar
terpancar dari katode. Sinar tersebut disebut sirar
katode.
Membekoknya sinar katode ketika dilewatkan pada medan listrik
dan medan magnet mengantarkan pada kesimpulan bahwa sinar
katode terdiri atas partikel-partikel bermatan listrik negative.
Selanjutnya JJ. Thomson melakukan eksperimen untuk menentukan
besar mutan partikel tersebut. Skema sederhana peralatan
eksperimen tersebut.

Sinar katode (digambarkan sebagai sebuah matan


negative yang besarnya e) dilewatkan pada daerah
bermedan listrik E dan bermedan magnet B yang
saling tegak lurus. Akibatnya, sinar katode mendapat
gaya listrik (F= Ee) dan medan magnetic (F= evB) yang
arahnya saling berlawanan Besar medan magnet diatur
sedemikian rupa sehingga besar gaya magnet sama
dengan besar gaya listrik.
Keadaan yang diharapkan adalah sinar katode merambat lurus dengan kecepatan yang memenuhi persarman:

Selanjutnya, sinar katode melewati daerah bermedan magnet. Akibatnya, sinar katode akan dibekokkan dan
menempuh lintasan lingkaran dengan jari-jari R. Dalam hal ini, gaya magnet bertindak sebagai gaya
sentipental, sehingga berlaku :

Dan diperoleh :

Selanjutnya dengan memasukkan , diperoleh persamaan

Besaran-besaran E, B dan R dapat dikur. Akan tetapi, meskipun matan e dan massa m tidak dapat ditentukan
secara terpisah, maka perbandingannya adalah 1,76 x 10 C/kg sinar katode kemudian dikenal sebagai
electron.
Menurut Thomson, atom bukanlah bagian terkecil dari suatu unsure, melainkan tersusun oleh muatan-muatan
positif yang tersebar diseluruh atom dan di netralkan oleh electron-elektron seperti roti kismis.
Kelemahan tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
C.TEORI
ATOM
RUTHERFO
RD
Ernest Rutherford pada tahun 1910 bersama dua orang asistemnya Hans Geiger dan Emest Marsden
melakukan eksperimen untuk menguji kebenaran model atom Thomson. Mereka menembaki
lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi tinggi

Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa
pembekokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi kemudian mereka
menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alla mengalami pembekokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.

Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu pastilah
telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan model yang
dikemukakan oleh J.J.Thomson, dimana atom digambarkan bersifat homogeny pada seluruh
bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar als dengan
mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar
dari massa dan muutan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom
yang selanjutnya disebut inti atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak
yang relative sangat jauh. Lintasan electron itu disebut kulit atom
Kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak dapat menjelaskan electron
itu tidak jatuh keintinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan electron
mengitari inti akan disertai pemancaran energy berupa radiasi elektromagnet.
Dengan demikian, energy electron semakin berkurang dan gerakannya
melambat sehingga membentuk lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke inti atom.
D. TEORI ATOM BOHR
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bemama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
percobaannya tentang spektran atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara
teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:

1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada
energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun discrap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada perahan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, E2-E1=hf
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2p atau nh/2p, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin
tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
1. Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom
berekektron banyak.
2. Tidak dapat menjelaskan efek Zemuan
3. Tidak dapat menjelaskan anomaly efek zeeman
4. Melanggar ketidakpastian Heizenberg
E. TEORI ATOM MEKANIKA
KUANTUM (1926)
Merupakan sumbangan dari: Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Werner Heisnberg. Erwin
Schrödinger, dan Max Born. Inti dari model atom ini adalah persamaan Schrödinger
Bohr mengajukan postulat kuantisasi momentum sudutnya, begitu saja tanpa memberikan
alasan secara fisis sama sekali.
Louis de Broglie dengan teori gelombang-partikelnya menjelaskan bahwa: partikel (misalnya
elektron) yang bergerak dengan kecepatan v kemungkinan memili sifat gelombang dengan
panjang gelombang, yang sesuai Pernyataan ini dirumuskan sebagai
Persamaan de Broglie:
Prinsip ketidakpastian Heisenberg:
Tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara
teliti secara bersamaan. Berdasarkan prinsip ini, kita tidak dapat mengetahui lintasan
electron secara pasti seperti yang dikemukaan oleh Bohr. Inilah yang menyebabkan teori
atom Bohr melanggar ketidakpastian Heinsenberg. Yang hanya bisa ditentukan adalah
orbital Orbital adalah kebolehjadian terbesar untuk menemukan electron. Orbital bukanlah
bidrag tetapi ruang yang mirip lapisan kulit bawang.
Persamaan gelombang Schrödinger.
1. Gelombang electron dapat dijelaskan oleh suatu fungsi matematik yang memberikan
ampitudo gelombang pada titik apa saja dalam ruang Fungsi ini disebut fungsi
gelombang ().
2. Kundrat fungsi gelombang, memberikan peluang menemukan electron pada titik
dalam ruang. Tidaklah mungkin menyatakan secara tepat letak electron bila electron
dipandang sebagai gelombang Model gelombang ini tidak bertentangan dengan
ketidakpastian Heisenberg karena tidak mendefinisikan letak electron secara pasti.
3. Ada banyak fungsi gelombang yang deskripsi gelombang elektronnya dalam suatu
electronnya dalam suatu atom dapat diterima. Setiap fungsi gelombang
dikarakteristikan oleh sekumpulan bilangan-bilangan kuntum Niki-nihi bilangan kuantum
berkaitan dengan bentuk dan ukuran gelombanga electron dan letak electron dalam
ruang 3 dimensi
Bedasarkan hasil persamaan Schrödinger, kemungkianna cara terbaik untuk
menvisulalisasikan sebuah electron dalam sebuah atom adalah seperti awan
bermuatan negative yang didistribusikan di sekitar inti atom.
BILANGAN
KUANTUM
Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stasioner electron
diperlukan empat bilangan kuantum. Kemepat bilangan kuantum adalah:
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energy atau kulit dalam atom. Nilai
bilangan kuantum utama adlah bingan bulat mulai dari 1 sampai -
Bilangan kuantum utama n = 1, 2, 3, 4, ....
Orbit tempat electron bergerak disebut kulit dan diberi nama dengan huruf K, L, M, N,
O..... Kulit dengan n 1 diberi nama K, n2 diberi nama L. n-3 diberi nama M dan
seterusnya..
Semakin dekat letak kulit atom dengan inti maka nilai bilangan kuantum utama
semakin kecil (mendekati 1). Sehingga bilangan kuantum utama digunakan untuk
menentukan ukuran orbit (jari-jari) berdasarkan jarak orbit electron dengan inti atom
dan juga dapat mengetahui besarnya energy potensial electron. Semakin dekat jarak
orbit dengan inti atom maka kekuatan ikatan electron dengan inti atom semakin besar,
sehingga energy potensial electron semakin besar.
Bilangan kuantum orbital ()
Bilangan kuantum orbital menyatakan sub kulit tempat electron berada dan bentuk
orbital, serta menetukan besarnya momentum sudut electron terhadap inti.
Bilangan kuantum orbital muncul karena teramati efek Zeeman yaitu garis-garis
tambahan dalam spectrum emisi jika atom-atom tereksitasi diletakan di dalam
medan magnetic luar homogeny.
Efek Zeeman tidak dapat dijelaskan oleh orba lingkaran Bohr karena orbit lingkaran
hanya mempunyai satu vector momentum sudut. Berdasarkan efek Zeeman, Amold
Sommerfeld mengusulkan orbit clips selain orbit lingkaran (lingkaran merupakan
keadaan khusus dari orbit clips). Dalam orbit ellips orientasi lingkaran bisa lebih dari
satu.
Bilangan kuantum orbital () = 0, 1, 2, 3,... (n-1)
Momentum sudut electron dari bilangan kuantum orbital diturunkan dari persamaan
Schrödinger:
Bilangan kuantum magnetik ()
Bilangan kuantum magnetic
menyatakan orbital tempat
ditemukannya electron pada
subkulit tertentu dan arah
momentum sudut electron
terhadap inti. Nihi bilangan
kuantum magnetic berhubungan
dengan nilai bilangan kuantum
orbital anrata - sampai +.
Hubungan bilangan kauntum
orbital dan bilangan kuantum
magnetic
Bilangan kuantum spin
Terpecahnya garis-garis spectra pada atom lebih dari yang diperkirakan disebut
Anomali Efek Zeeman (AEZ). Terjadinya AEZ dijelaskan Pauli dengan
menyatakan hipotesis bahwa karena adanya rotasi tesembunyi yang
menghasilkan momentum sudut tambahan, kemudian ia mengusulkan bilangan
kuantum keempat yang hanya boleh memiliki dus mihi supaya dapat
menjelaskan AEZ. Goudsmit dan Uhlenbeck kemudian mengusulkan bahwa
rotasi tersembunyi ini disebabkan oleh momentum sudut intrinsic yang dikaitkan
dengan electron yang berotasi pada porosnya. Bilangan kuantum spin hanya
memiliki dua nilai yaitu -1/2 atau +1/2.

Tingkat-tingkat Energi Atom Hidrogen


Energy atom hydrogen (berelektron tunggal) bergantung pada bilangan kunatum
utama dari fungsi gelombang,
INTI ATOM DAN RADIOAKTIF

INTI ATOM
A. Partikel Penyusun Inti Atom
Dari eksperimen Rutherford, diketahui bahwa inti atom bermuatan positif yang disebut
proton dan dari percobaan Milikan dan Thomson diperoleh bahwa massa elektron
sangatlah kecil, sehingga massa proton hanya sedikit lebih kecil daripada massa
atom hidrogen, karena atom hidrogen hanya terdiri dari I proton dan 1 elektron.
Tetapi, dengan menggunakan spektrometer massa diperoleh bahwa massa atom
oksigen kira- kira 16 kali massa atom hidrogen, padahal atom oksigen tersusun dari 8
proton. Pada awal tahun 1920, Rutherford mengusulkan bahwa ini seharusnya
mengandung sejumlah partikel netral, di mana massa satu atom netral ini hampir
sama dengan massa proton. Ia menamainya sebagai neutron. Pekerjaan menemukan
partikel ini sangatlah sulit, tidak dapat dideteksi oleh medan magnet karena
bermuatan netral.
Pada tahun 1932, James Chadwick membutikan keberadaan neutron
dengan percobaannya yang memanfaatkan polonium sebagai sumber
partikel alfa, Berilium. Parafin, dan detektor kamar ionisasi. Partikel
alfa ditembakkan pada sasaran Berilium yang kemudian akan
memancarkan suatu radiasi tembus yang tak dikenal yang tidak
dibekokkan oleh medan listrik maupun magnetik sehingga dapat
disimpulkan partikel- partikel radiasi bermutan netral Radiasi ini
selanjutnya menumbuk lembaran parafin kaya hidrogen dan
mengeluarkan proton-proton dari parafin sebagai akibat tumbukan
elastis. Proton-proton bermuatan positif ini dengan mudah dideteksi
oleh kamar ionisasi.

Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum


dan energi, Chadwick mampu membuktikan bahwa
massa partikel netral tak dikenal tersebut yang
menumbuk parafin memiliki massa hampir sama
dengan massa proton.
Dengan demikian, inti atom terdiri dari sejumlah proton
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral.
Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom
disebut sebagai nukleon.
B. Penulisan Inti Atom
Jumlah proton dalam suatu inti atom disebut nomor atom, dilambangkan
dengan Z Sedangkan jumlah nukleon (proton dan netron) dalam ini disebut
nomor massa, dilambangkan dengan A. Jika unsur dilambangkan oleh X
maka inti atom dengan nomor atom dan nomor massa tertentu disebut
muklida, dilambangkan dengan
C. Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop merupakan muklida-nuklida dengan jumlah proton sama tetapi
jumlah neutron berbeda, seperti atom Neon ada yang bermassa 20
dan 22 u, masing-masing. dilambangkan dan .
Isobar didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan jumlah nukkoon
sama tetapi jumlah proton berbeda, seperti dan .
Sedangkan isoton didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan
jumlah neutron yang sama, seperti atom dan .
D. Kestabilan Inti
Salah satu sifat menakjubkan dari beberapa inti atom adalah kemampuan mereka untuk
bertransformasi sendiri secara spontan dari suatu inti dengan nilai Z dan N tertentu ke inti
lainnya. Beberapa inti atom lainnya stabil, dalam arti mereka tidak meluruh ke inti atom
yang berbeda. Biasanya, untuk tiap nilai Z (isotop) terdapat satu atau dua inti stabil (lihat
tabel sifat-sifat inti atom ‘Apendiks A’). Inti lainnya, dengan nilai Z yang sama tidaklah stabil
sehingga akan mencapai proses peluruhan hingga mencapai kestabilan inti.
Perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton dalam inti atom menentukan
kestabilan inti. Sebagai contoh: isotop oksigen, misalnya: 8O16 , 8O15, 8O18 memiliki jumlah
neutron yaang berbeda.
8O , (stabil)
16

8O , (tidak stabil)
15

8O , (stabil)
18
Berikut ini perbedaan umum antara inti stabil dan inti
tidak stabil:

Jika inti ringan dengan , maka kestabilan inti dapat dicapai dengan mengeluarkan partikel β.
Sebagai contoh inti atom karbon mengeluarkan sebuah partikel β untuk membentuk inti . Hal
ini disebabkan karena terjadi transformasi neutron menjadi proton (memperkecil nilai N/Z). Jika
inti ringan dengan , maka kestabilan inti dapat dicapai dengan mengeluarkan partikel β + atau
penangkapan elektron orbit (ε). Sebagai contoh inti atom karbon mengeluarkan sebuah
partikel β+ ataukah menangkap elektron orbit εuntuk membentuk inti . Hal ini disebabkan
karena terjadi transformasi proton menjadi neutron (memperbesar nilai N/Z).
FISI DAN FUSI NUKLIR
FISI NUKLIR
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari
hasil reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan
Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan IIA, yang
diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan jika
uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah
yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi fisi atau reaksi pembelahan inti.
Fisi nuklir merupakan proses pembelahan inti berat menjadi dua atau lebih
inti yang lebih ringan dengan melepaskan energi. Reaksi fisi merupakan
salah satu reaksi nuklir yang paling praktis, umumnya pembentukan nukleus
gabungan ketika nukleus dengan A > 230 menyerap neutron datang.
Beberapa nukleus gabungan kemudian akan terpecah menjadi dua atau lebih
potongan inti bermassa sedang dan neutron-neutron tambahan.

Reaksi pembelahan inti memperlihatkan bahwa setiap pembelahan inti oleh satu
neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-
235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk
pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat
menghasilkan reaksi berantai. Agar pembelahan inti dapat menghasilkan reaksi
berantai, bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang
dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil,
neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi berantai. Pembelahan inti
selalu menghasilkan energi sekitar 200 MeV pada setiap pembelahan inti.
a. 170 MeV adalah energi kinetik pecahan fisi
b. 5 MeV adalah kombinasi energi kinetik neutron-neutron fisi
c. 15 MeV adalah energi - dan sinar
d. 10 MeV adalah energi neutrino atau antineutrino yang dibebaskan dalam
peluruhan - dari potongan-potongan fisi.
Pada reaktor nuklir, jumlah fisi per satuan waktu dikontrol oleh penyerapan kelebihan neutron
sehingga secara rata-rata, satu neutron dari setiap fisi menghasilkan fisi baru. Panas yang
dibebaskan akan digunakan untuk membuat uap guna menggerakkan turbin dan
membangkitkan tenaga listrik. Jika reaksi tersebut tidak terkontrol sehingga setiap fisi
menghasilkan lebih dari satu neutron yang mampu menghasilkan fisi selanjutnya, maka
jumlah fisi akan naik secara geometris, membuat seluruh energi sumber terlepas dalam
interval waktu yang singkat, dan menghasilkan bom nuklir.
Bentuk umum reaksi fisi inti,

dengan dan adalah sebuah bilangan bulat. Jumlah m dari neutron yang dilepaskan dalam proses fisi
unsur tertentu akan bergantung pada potongan-potongan akhir yang dihasilkan. Untuk reaksi di atas,
rata-rata jumlah neutron yang dilepaskan dalam suatu fisi menurut eksperimen adalah sekitar 2,5;
angka yang dihasilkan dari suatu rata-rata yang diambil alih oleh seluruh reaksi
1. Proses pemisahan inti

a. Inti diberi energi aktivasi untuk menjadi lonjong


b. Terjadi vibrasi kolektif
c. Energi eksitasi rendah terjadi “osilasi”
d. Energi eksitasi besar inti terdeformasi
Suatu inti berat stabil ibarat setetes air, dengan bentuk keseimbangan agak sedikit melonjong seperti pada
Gambar 8.2. Apabila inti itu diganggu, seperti menyerap sebuah neutron atau proton berenergi tinggi, tetesan
inti bervibrasi. Bentuk inti berubah dengan cepat berulang kali dari bentuk yang lebih lonjong ke yang agak
bundar. Bila inti tertarik ke bentuk yang sangat lonjong, energi tolakan Coulomb tidaklah banyak berubah,
tetapi gaya inti melemah karena bertambahnya luas permukaan inti (semua nukleon pada permukaan inti
berkurang kekuatan ikatannya). Dengan penarikan yang cukup kuat, bagian tengah tetesan inti menjadi hampir
putus, hingga inti dengan mudah terbelah menjadi dua bagian oleh tolakan Coulomb, kedua bagian ini saling
terdorong jauh sehingga fisi nuklir terjadi. Ukuran kedua pecahan fisi tidaklah tetap. Kemungkinan pecahan
yang satu memiliki nomor massa sekitar 90 dan yang lainnya sekitar 140.
2. Digram dalam proses fisi nuklir

Pada suatu proses fisi yang terjadi diperoleh,


a. Neutron yang dihasilkan dapat melakukan
fisi lanjut, dengan hasil pemancaran jumlah
neutron yang makin banyak akan diikuti
dengan lebih banyak fisi, dan seterusnya.
b. Ada dua jenis neutron yang dihasilkan yakni
neutron langsung dan neutron tunda. Neutron
langsung merupakan neutron yang dipancarkan
pada saat pemecahan fisi, sedangkan neutron
tunda dipancarkan setelah terjadinya
kerusakan pecahan-pecahan inti berat.
c. Neutron yang dihasilkan dapat hilang
sehingga diperlukan moderator. Moderator
dapat berupa air biasa, air berat dan karbon.
.
d. Tidak selalu tiga neutron yang muncul pada suatu proses fisi, secara rata-rata
neutron yang dihasilkan ± 2,5.
e. Energi yang dibebaskan sekitar 200 MeV yang berasal dari 80% energi
kinetik pecahan fisi dan 20% dari energi peluruhan
3. Keistimewaan reaksi fisi nuklir
Beberapa hal yang membuat reaksi fisi nuklir menjadi reaksi inti yang istimewa yaitu:

a. Sebagian besar energi yang dihasilkan sebagai energi kinetik pecahan fisi. Inti pecahan
yang relatif berat ini tidak bergerak jauh dalam teras reaktor, karena saling bertumbukan
dengan atom-atom bahan bakar teras reaktor, energi kinetik yang hilang menghasilkan
panas, panas ini digunakan untuk mendidihkan air kemudian menghasilkan uap untuk
mumutar turbin sampai akhirnya menghasilkan daya listrik.

b. Jumlah neutron yang dihasilkan lebih dari satu, sehingga dapat menghasilkan fisi
berantai.

c. Satu-satunya reaksi nuklir yang dapat dikendalikan.Pengendalian fisi nuklir di teras


reaktor pada prinsipnya adalah mengendalikan jumlah neutron yang dihasilkan agar tidak
memicu ledakan nuklir karena jumlah neutron yang berlebih dalam menumbuk inti 235U.
Pengendalian dilakukan dengan menyisipkan bahan penyerap neutron ke dalam teras
reaktor seperti cadmium yang memiliki penampang serap neutron yang tinggi.
4. Kekurangan fisi nuklir
Berapa kekurangan yang dimiliki reaksi fisi nuklir yang harus diatasi dalam
pengambilan energinya adalah sebagai berikut:

a. Satu-satunya inti yang secara alamiah baik untuk reaksi fisi adalah 235U, tetapi dari batuan
uranium di alam jumlahnya hanya 0,7% isotop 235U sedangkan sisanya adalah 238U jumlahnya
99,3%. Sedangkan 238U tidak fisionable. Solusinya membuat reaktor pembiak yang digunakan
untuk menghasilkan inti sebagai bahan bakar, seperti menghasilkan 239Pu yang tidak terdapat di
alam tetapi dapat dibuat pada reaktor pembiak.
b. Neutron yang dihasilkan bergerak cepat dengan energi kinetik sekitar beberapa MeV. Neutron
dengan energi yang terlampau tinggi memiliki probabilitas yang rendah untuk merangsang proses
terjadinya fisi baru. Oleh karena itu, solusinya adalah dengan memberi moderator untuk
memperlambat/ mengurangi energi kinetik neutron karena berbenturan dengan atom-atom
moderator. Moderator yang efektif adalah moderator dengan massa yang relatif mendekati massa
neutron; moderator yang umumnya dipakai adalah air biasa, air berat dan karbon.
c. Neutron dapat hilang; neutron hilang dapat disebabkan karena lolos dari permukaan reaktor,
diserap moderator, dan diserap 238U. Pelolosan dari permukaan reaktor dapat diminimumkan
dengan membuat teras reaktor sebesar mungkin sehingga nisbah permukaan terhadap volume
kecil, sedangkan penyerapan oleh moderator dapat ditiadakan dengan menggunakan moderator
air berat, karena penampang penyerapan neutron air berat adalah nol.
d. Energi yang dihasilkan menghasilkan panas yang berlebih yang dapat merusak teras reaktor
sehingga memerlukan pendingin.
FUSI NUKLIR
Fusi nuklir merupakan penggabungan dua inti ringan menjadi inti yang lebih
berat dengan melepaskan energi. Energi yang dibebaskan pada proses fusi
berasal dari kelebihan energi ikat inti lebih berat dibandingkan dengan energi
ikat kedua inti ringan. Fusi nuklir kebalikan dari fisi nuklir, penyatuan dua inti
ringan menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang
dilepaskan. Namun, untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak
mudah. Ini karena inti bermuatan listrik positif dan bertolakan satu sama lain
dengan kuat jika dipaksa bersatu.

Jadi, tidak ada satu mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi
kecuali panas dari bom atom. Proses ini membutuhkan energi yang besar
untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling ringan,
hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang
lebih berat dan neutron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar
lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka.
Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang
datang dari matahari adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan
energi dilepaskan sebagai ganti materi yang hilang selama perubahan ini.
Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen menjadi 560 juta
ton helium. 4 juta ton sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar
biasa ini menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi kehidupan
di Bumi, dan telah berjalan selama jutaan tahun tanpa jeda.
Contoh reaksi fusi sebagai berikut,
Nilai Q yang dihasilkan dari reaksi fusi di atas adalah 4,0 MeV, atau reaksi
ini membebaskan sekitar 1 MeV tiap nukleonnya, kurang lebih sama dengan
reaksi fisi. Reaksi ini dapat dilakukan di laboratorium dengan mempercepat
seberkas deuteron menuju sasaran deuterium.
Suatu reaksi fusi nuklir dapat terjadi jika mengatasi gaya tolak Coulomb
kedua partikel yang ingin digabungkan supaya dapat terjadi reaksi. Besarnya
tolokan Coulomb dapat ditaksir dengan menghitung gaya tolak elektrostatik
kedua permukaan partikel bersentuhan.
Misalkan pada reaksi fusi di atas, jari-jari sebuah deutron sekitar 1,5 fm,
dan energi potensial elektrostatik dari dua muatan yang berjarak pisah 3 fm
adalah kurang lebih 0,5 MeV. Sehingga dengan mempercepat deuteron dengan
energi kinetik sekitar 0,5 MeV dapat mengatasi tolakan Coulomb dan memicu
reaksi yang membebaskan energi sebanyak 4,5 MeV (energi kinetik datang
sebesar 0,5 MeV ditambah nilai Q = 4,5 MeV).
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai