Anda di halaman 1dari 7

MODEL ATOM

Model Atom Dalton

John Dalton, seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, pada tahun 1808
mengemukakan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi. Gagasan ini
menjadi teori ataom sebagai berikut.

1. Atom merupakan partikel terkecil yang terdapat dalam zat dan tidak dapat dibagi-bagi
lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal seperti bola tak berpeluru yang sangat kecil,
suatu unsure memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
3. Atom berkumpul membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
4. Saat reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan kembali dari atom-atom,
sehingga atom tidak dapat dimusnahkan atau dipisahkan.

Kelebihan
 Dapat menjelaskan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
 Dapat menjelaskan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Kelemahan

 Tidak mampu menerangkan sifat listrik atom


 Kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil
(partikel subatomik)

Model Atom Thomson

Thomson membayangkan bentuk atom dari sudut kelistrikan pada tahun 1904.
Menurut Thomson atom menyerupai agar-agar yang tersusun atas muatan positif dan negatif.
Muatan positif tersebar merata dalam bulatan yang merupakan atom dan electron (muatan
negatif) terdapat di dalamnya. Model atom Thomson menyerupai roti kismis.

1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (ibarat seperti roti)
2. Elektron bermuatan negative tersebar di dalamnya (seperti kismis tersebar dalam roti).

Kelebihan

 Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut
partikel subatomik.
 Dapat menjelaskan sifat listrik atom

Kelemahan

Tidak mampu menjelaskan fenomena penghambur partikel alfa oleh selaput


tipis emas yang dikemukakan oleh Rutherford.

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1911, fisikawan Inggris Ernest Rutherford dan dua temannya Geiger dan
Marsden melakukan eksperimen “penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas
(0,0004 mm)”. Menurut Rutherford, hasil eksperimen ini hanya dapat diterangkan apabila
seluruh muatan positif atom dianggap terpusat pada inti yang sangat kecil. Rutherford
menyimpulkan bahwa atom terdiri atas suatu inti yang sangat kecil (jari-jari 10-13 cm) praktis
seluruh muatan atom terpusat dengan muatan listrik +Ze dan elecktron sebanyak Z bergerak
mengelilingi inti.

 Sebagian besar partikel alfa menembus selaput tipis emas. Berarti, sebagian besar atom
adalah ruang kosong.
 Sedikit dari partikel alfa (yang bermuatan positif) dibelokkan keluar oleh sesuatu. hal ini
menunjukkan adanya sesuatu yang bermuatan positif yang dapat membelokkan partikel
alfa.
 Lebih sedikit lagi dari partikel alfa itu (hanya 1 dari 20.000) terpantul dari selaput tipis emas.
Hal ini menunjukkan adanya sesuatu yang sangat kecil (belakangan disebut sebagai inti),
namun massa terpusat di sana sehingga partikel alfa yang menumbuk pusat massa itu akan
terpantulkan.

Dari fenomena percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan
model atom nuklir Rutherford, yaitu sebagai berikut:

 Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.


 Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan hampir seluruh massa atom
terpusat pada inti.
 Elektron beredar mengelilingi inti.
 Jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron sehingga atom bersifat
netral.

Kelebihan

1. Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas.
2. Mengemukakan keberadaan inti atom yang bermuatan positif dan merupakan pusat
massa atom.

Kelemahan

Pada kenyataannya bahwa atom senantiasa dalam keadaan stabil, elektron tidak lebur
dengan inti atom.

Model Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913 fisikawan Denmark, Niels Henrik David Bohr, mengemukakan teori
tentang atom yang bertitik tolak dari model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck

Model atom Bohr berdasarkan teorinya adalah sebagai berikut:

1. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan-lintasan (orbit) tertentu.


2. Elektron yang beredar pada lintasannya tidak memancarkan energi, lintasan elektron ini
disebut lintasan stasioner.
3. Apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, peristiwa ini disebut eksitasi. Sebaliknya,
apabila elektron pindah dari lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi ke lintasan dengan
tingkat energi lebih rendah maka elektron akan memancarkan energi, peristiwa ini disebut
deeksitasi.
Baik eksitasi maupun deeksitasi disebut peristiwa transisi elektron. Energi yang
diserap atau dipancarkan pada peristiwa transisi elektron ini dinyatakan dengan persamaan:

4. Energi yang dipancarkan/diserap ketika terjadi transisi elektron terekam sebagai spektrum
atom.
Kelebihan
1. Menjawab kelemahan dalam model atom Rutherford dengan mengaplikasikan teori
kuantum.
2. Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari
atom hidrogen.

Kelemahan

1. Terjadi penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.


2. Tidak dapat menerangkan efek Zaeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit apabila atom
ditempatkan pada medan magnet.

Model Atom Mekanika Kuantum

Teori kuantum lahir dari penelitian tentang radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam
pada temperatur tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa apabila radiasi ini dialurkan terhadap
frekuensi, intensitas dari radiasi tersebut pada temperatur tinggi mencapai suatu harga
maksimum kemudian turun lagi. Pada temperatur yang relatif lebih rendah, nilai maksimum
itu letaknya di daerah infra merah. Bila temperatur dinaikkan, nilai maksimum itu akan
bergeser kearah yang lebih tinggi.
Untuk menerangkan variasi dari intensitas radiasi terhadap frekuensi, yang tidak
sesuai dengan teori gelombang dari cahaya, pada tahun 1900 Max Planck mengemukakan
suatu teori yang dikenal sebagai teori kuantum. Teori ini menyangkut energi dan dengan teori
ini hubungan empiris yang sangat sesuai dengan data hasil eksperimen dapat diturunkan.
Menurut Planck energi radiasi tidak dipancarkan atau diserap secara kontinyu tetapi dalam
paket-paket energi yang disebut kzuantum. Hal ini terutama diaplikasikan pada gejala dalam
skala atom atau sub atom. Energi dari sistem semacam ini disebut "rerkuantisasi". Jadi energi
itu tidak berubah secara kontinyu, melainkan hanya dapat bertambah atau berkurang, dengan
1, 2, 3 kuanta. Besarnya energi sau kuantum, E, bergantung pada frekuensi v, dan diberikan
oleh persamaan berikut:
E=hv

E (energi) dinyatakan dalam joule h adalah tetapan Planck (6,26 x 10-34)

Model Atom Mekanika Gelombang

Teori mekanika gelombang dirumuskan oleh Werner Heisenberg dan Erwin


Schrodinger hampir bersamaan waktunya, meskipun ditempat yang berbeda. Sumbangan
pemikiran yang penting dalam teori ini diberikan oleh Paul Dirac. Max Born dan Wolfgang
Pauli. Mekanika kuantum dapat menjelaskan materi baik dalami skala makro maupun mikro.
Di bidang makro mekanika klasik dapat digunakan namun hanya mekanika kuantum yang
dapat menjelaskan peristiwa mikroskopik yaitu yang menyangkut elektron, atom dan
molekul.
NAMA : HASNIAR ULANG DARI

NIM : M011191010

KELAS : KEHUTANAN A

Anda mungkin juga menyukai