Anda di halaman 1dari 12

 PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat


bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu
akan didapat akan didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian
seperti ini oleh Democritus disebut atom. Istilah atom berasal dari bahasa
yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya dibagi.
Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian
disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia
dan sifat fisika benda asalnya.

Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa


(menunjukkan massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z =
nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau proton). Proton
bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron
bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa
elektron. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa
berbeda disebut isotop, atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan
nomor atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki
jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.

 TEORI – TEORI ATOM


1. Model Atom John Dalton (Bola Pejal Dalton)

John Dalton

John Dalton (1803), ilmuan Inggris yang menghidupkan kembali


gagasan mengenai atom Democritus. Hukum kekekalan massa yang
disampaikan oleh Lavoisier dan hukum perbandingan tetap yang
dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk mengemukakan teori
dan model atom-Nya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan bahwa:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.

2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.

3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandungan


bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan model/teori atom John Dalton:

 Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum


perbandingan tetap (Proust).

Kelemahan model/teori atom John Dalton:

 Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom

 Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan

 Tidak dapat Menerangkan sifat listrik atom

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola


pejal seperti pada tolak peluru.
2. Model Atom Joseph John Thomson (Roti Kismis Thomson)

Joseph John Thomson

J. J. Thomson (1897), fisikawan Inggris yang mengemukakan


bahwa terdapat partikel subatom yang disebut elektron yang tersebar di
dalam atom.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif
untuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya
tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan
didalamya tersebar muatan negatif elektron”
J. J. Thomson merupakan penemu elektron. Thomson mencoba
menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atom-
Nya. Menurutnya, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang
dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom yang
dikemukakan oleh Thomson sering disebut sebagai model roti kismis.
Dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai
elektron yang tersebar merata diseluruh bagian roti. Atom secara
keseluruhan bersifat netral.
Pada tahun 1897, JJ.Thomson mengemukakan suatu model atom,
yaitu:
“atom merupakan bola padat dengan diameter 10-10 m mempunyai
muatan positif yang terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini
dinetralkan oleh electron-elektron yang tersebar diantara muatan atom
itu”.
Thomson menyatakan nilai perbandingan antara muatan dengan
massa electron (e/m), yaitu:
e/m = 1,7588.1011C.Kg-1

Pernyataan nilai perbandingan e/m diteruskan oleh R.A.Milikan


dengan suatu percobaan untuk mengukur muatan dan massa electron,
diperoleh hasil, yaitu:

a. Muatan electron, e = 1,602192.10-19C


b. Massa electron, m = 9,109.10-31kg

Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson:

 Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom.

 Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson:

 Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng


tipis emas.

Model Atom John Dalton


3. Model Atom Ernest Rutherford (Orbit Elektron Ernest Rutherford)

Ernest Rutherford

Ernest Rutherford (1911), seorang ahli Fisika Inggris. Penelitian


penembakan sinar alpha pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat
mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model
atom Thomson. Rutherford mengatakan bahwa atom terdiri dari inti
(bermuatan positf) berada di pusat, sementara elektron (bermuatan
negatif) bergerak mengelilingi inti. Sebagian besar atom adalah ruangan
kosong dan hampir semua massa atom ada pada inti.

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners


Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar
alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya
partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang
positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi
dari pengamatan Masreden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-
gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom
emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil
yang bermuatan positif.

3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,


berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan.
Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada
ukuran atom keseluruhan.

Teori Atom Rutherford:

1. Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat
pada suatu titik, yaitu di tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti
atom.
2. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang
ditunjukkan oleh banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam
percobaan Rutherford.
3. Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti
dalam lintasan-lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam
sistim tata surya.

Gaya tarik menarik antar inti dan electron sama besar dengan gaya
sentripetal yang bekerja pada electron, dapat dituliskan secara matematis:

F = k.e2/r2 = m.v2/r

Sehingga besar energy kinetic, energy potensial, dan energy total electron
adalah:

Dimana Ek = ½ mv2

Maka
Ek = k.e2/2.r
Ep = - k.e2/r
Et = Ek + Ep
    =   k.e2/2.r - k.e2/r
    = - k.e2/2.r
tanda negatif menandakan, untuk mengeluarkan electron dari lintaran
memerlukan energy. Et bertambah maka r makin besar juga.

Keterangan:
k = konstanta dielektrik = 9.109 Nm2/C2
e = muatan electron = 1,6.10-19 C
r = jari-jari lintasan electron (m)
          

Kelebihan model/teori atom Ernest Rutherford:

 Dapat menerangkan efek penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis


emas

Kelemahan model/teori atom Ernest Rutherford:

 Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell (elektron


yang terus bergerak akan memancarkan energi yang pada akhirnya
akan habis dan jatuh ke inti)

 Orbit Elektron Ernest Rutherford

Model Atom Ernest Rutherford


4. Model Atom  Niels Bohr (Miniatur Tata Surya Niels Bohr)

Niels Bohr

Niels Bohr (1913), fisikawan dari Denmark ini yang selanjutnya


menyempurnakan model atom yang dikemukakan oleh Rutherford.
Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis
atom hidrogen. Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr:

1. Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut


kulit.

2. Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan


tingkat energi kulit.

3. Dalam keadaan stationer, elektron tidak melepas dan menyerap


energi.

4. Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi rendah dan


sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi.

Model atom bohr berdasarkan 2 postulat, yaitu sebagai berikut

5. Model atom bohr berdasarkan 2 postulat, yaitu sebagai berikut


a. Elektron mengelilingi inti mempunyai lintasan tertentu yang
disebut lintasan stasioner, dan tidak memancarkan/ menyerap
energy. Lintasan ini mempunyai momentum anguler.

m.v.r = n.h/2p
dengan
n = bilangan kuantum utama (n =1,2,3,4,….)
h = tetapan plank = 6,62.10-34Js
m = massa electron = 9.10-31 kg
v = kecepatan gerak electron (m/s)
r = jari-jari lintasan electron (m)

b. Dalam tiap lintasan electron memiliki tingkat energy tertentu.


Electron akan menyerap energy foton yang besarnya hf bila
transisi terjadi dari lintasan dalam keluar. Sebaliknya bila
transisi terjadi dari lintasan luar kedalam, electron akan
memancarkan energy foton.

Bila electron berpindah (transisi) dari luar kedalam, maka


electron memancarkan energy foton sebesar:

Eluar – E dalam = hf

 Dari postulat pertama bohr di dapat jari-jari lintasan electron


yaitu:

rn = n2.r1
r1 = 5,3.10-11 m = 0,53 Ao
n = 1,2,3,………
rn = jari-jari lintasan electron pada orbit ke-n      

Dari postulat kedua bohr didapat besarnya energy electron


pada masing-masing lintasannya, yaitu:

En = E1/n2

Dengan E1 = energy tingkat dasar = -13,6 eV

Kelebihan model/teori atom Niels Bohr:

 Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen

 Menjawab kesulitan teori atom Rutherford

Kelemahan model/atom atom Niels Bohr:

 Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak


 Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan
pada medan magnet

Model Atom  Niels Bohr

5. Model Atom Mekanika Gelombang

Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom


berdasarkan mekanika quantum. Pada tahun 1920-an, tiga fisikawan,
Louis de Broglie dari Prancis, Werner Heisenberg dari Jerman, dan
Erwin Schrodinger dari Austria berhasi mengemukakan teori atom
modern atau sering disebut Teori Atom Mekanika Kuantum.

Penjelasan ini berdasarkan tiga teori:

1. Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh


De Broglie pada tahun 1924.

2. Asas ketidakpastian yang dikemukakan oleh Heisenberg pada tahun


1927.

3. Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926.

Teori Atom Mekanika Kuantum:

1. Elektron sangat kecil sehingga perilakunya tidak bisa dipastikan.

2. Bila fungsi gelombang elektron diketahui, dengan menggunakan


Persamaan Schrodinger, bisa ditemukan kebolehjadian tempat
ditemukannya elektron.
Model Atom Mekanika Gelombang

Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan


tertentu sehingga lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu
kebenaran. Model atom ini menjelaskan bahwa elektron-elektron berada
dalam orbit dengan tingkat energi yang berbeda. Orbital merupakan
daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron di
sekitar inti atom.

Anda mungkin juga menyukai